Daftar Tilik OSCE God Bless
Daftar Tilik OSCE God Bless
Nama :
Nri :
NILAI
LANGKAH KEGIATAN
0 1 2 3 4
PENATALAKSANAAN KALA II DAN EPISIOTOMI
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua.
1. Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
2. Perineum tampak menonjol
3. Vulva dan anus membuka
4. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam.
11. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong
ibu.
12. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan
16. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses
kelahiran bayi.
- Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat
bagian atas kepala bayi.
- Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
tempat dan potong diantara dua klem tersebut.
17. Tunggu kepala bayi melalukan putaran paksi luar secara spontan
19. Setelah kedua bahu lakir, geser tangan bawah untuk kepala dan
bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas.
20. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki
(masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing masing
mata kaki dengan ibu jari dan jari jari lainnya).
21. Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk
basah dengan handuk/kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut
ibu.
22. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus (hamil tunggal).
25. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira
kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal
(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.
27. Letakkan bayi tengkurap didada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga
bayi menempel di dad/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di
antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting
payudara ibu.
28. Selimut ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi dikepala
bayi.
DAFTAR TILIK PERSALINAN SUNGSANG LOVSET - MAURICEAU
NILAI
NO KEGIATAN
0 1 2 3 4
PERSIAPAN
1. Menyiapkan peralatan yang digunakan
2. Informasikan pada ibu apa yang akan dilakukan dan diberikan
dukungan agar ibu percaya diri dan berani bertanya
3. Dengarkan apa yang ingin disampaikan ibu
4. Berikan dukungan emosional dan jaminan
5. Pastikan bahwa prasyarat persalinan sungsang terpenuhi :
Letak bokong murni
Ukuran rongga panggul yang adekuat
Bayi tidak terlalu besar
Tidak ada riwayat SC karena CPD
Kepala fleksi
6. Mendengarkan BJJ dengan menggunakan Laenec
TINDAKAN PRA PERSALINAN SUNGSANG
7. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan handuk yang bersih
8. Menggunakan sarung tangan steril
9. Membersihkan daerah vulva dengan cairan antiseptik
10. Jika diperlukan, kateterisasi kandung kemih
PERSALINAN SUNGSANG (MELAHIRKAN BOKONG)
10. Jika bokong telah mencapai vagina dan pembukaan lengkap, suruh
ibu meneran bersamaan dengan his
11. Jika perineum tampak kaku lakukan episiotomi
12. Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dengan kedua ibu jari
penolong sejajar dengan paha, jari-jari yang lain memegang daerah
panggul
13. Paha dicekam, bokong jangan ditarik, tidak melakukan intervensi dan
ikuti proses keluarnya janin sesuai sumbu jalan lahir sambil ibu
dipimpin meneran saat ada his
14. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada
( segera memposisikan kembali kedua tangan penolong mencengkam
bokong janin )
15. Jika lengan lurus ke atas kepala atau terjungkit di belakang kepala
(Nuchel arm) gunakan perasat atau cara lovset:
- Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang pinggul bayi
dengan kedua tangan
- Putar bayi 180 derajat sambil tarik ke bawah dengan lengan
bayi terjungkit kea rah penunjuk jari tangan yang menjungkit,
sehingga lengan posterior berada di bawah simpisis (depan)
- Bantu melahirkan lengan dengan memasukan 1 atau 2 jari
pada lengan atas serta menarik secara perlahan tangan ke
bawah melalui dada (seolah-olah tangan bayi mengusap
dadanya) sehingga siku dalam keadaan fleksi dan lengan
depan lahir. Untuk melahirkan lengan kedua, putar kembali
180 derajat kea rah yang berlawanan ke kiri/kanan sambil
ditarik secara perlahan sehingga lengan belakang menjadi
lengan depan dan lahir di depan
MELAHIRKAN KEPALA
16 Melahirkan kepala dengan cara Mauriceau – Smelle_Veit:
- Masukan tangan kiri penolong ke dalam vagina
- Letakan badan bayi di atas tangan kiri penolong sehingga
badan bayi seolah-olah menunggang kuda
- Letakan jari telunjuk dan jari manis kiri pada maksilla bayi dan
jari tangan ke dalam mulut bayi
- Tangan kanan memegang tengkuk bahu bayi dan jari tengah
mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi
- Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati
tariklah kepala dengan gerakan memutar sesuai dengan jara
lahir
- Minta assistant menekan atas tulang pubis ibu, sewaktu
melahirkan kepala
- Angkat badan bayi (posisi menunggang kuda) ke atas untuk
melahirkan mulut, hidung dan seluruh kepala
17. Meletakkan bayi di atas perut ibu sambil melakukan penilaian
sepintas (warna kulit, bayi menangis kuat, pergerakan aktif)
18. Setelah melahirkan bayi periksa apakah ada perlukaan jalan lahir
19. Jahit luka episiotomi jika sebelumnya dilakukan episiotomi
20. Lakukan asuhan segera pada ibu post partum dan bayi baru lahir
TINDAKAN SETELAH PERSALINAN SUNGSANG
21. Sebelum melepaskan sarung tangan, buang terlebih dahulu kapas
atau kassa dan sampah lainnya ke dalam tempat sampah yang tidak
bocor/kantong plastik
22. Rendam instrumen ke dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
untuk dekontaminasi
23. Bilas kedua sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% :
Lepaskan sarung tangan dengan arah dari dalam
keluar
Jika sarung tangan yang digunakan adalah sarung
tangan disposibel buang ke dalam tempat sampah
yang tidak bocor/kantong plastik
Jika sarung tangan akan digunakan kembali
dekontaminasi terlebih dahulu keadaan larutan klorin
0,5 % selama 10 menit
24. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kemudian keringkan
dengan handuk bersih
25. Observasi 2 jam post partum
TOTAL
DAFTAR TILIK PERSALINAN SUNGSANG SPONTAN BRACHT
NILAI
NO KEGIATAN
0 1 2 3 4
PERSIAPAN
1. Menyiapkan peralatan yang digunakan
2. Informasikan pada ibu apa yang akan dilakukan dan diberikan dukungan agar
ibu percaya diri dan berani bertanya
3. Dengarkan apa yang ingin disampaikan ibu
4. Berikan dukungan emosional dan jaminan
5. Pastikan bahwa prasyarat persalinan sungsang terpenuhi :
Letak bokong murni
Ukuran rongga panggul yang adekuat
Bayi tidak terlalu besar
Tidak ada riwayat SC karena CPD
Kepala fleksi
6 Mendengarkan BJJ dengan menggunakan Laenec
TINDAKAN PRA PERSALINAN SUNGSANG
7 Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk yang bersih
8. Menggunakan sarung tangan steril
9. Membersihkan daerah vulva dengan cairan antiseptik
10 Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan Presentasi janin
PERSALINAN SUNGSANG (MELAHIRKAN BOKONG)
11. Jika bokong telah mencapai vagina dan pembukaan lengkap, suruh ibu
meneran bersamaan dengan his
12. Jika perineum tampak kaku lakukan episiotomi
13. Segera setelah bokong lahir, bokong dipegang dengan kedua ibu jari
penolong sejajar dengan paha, jari-jari yang lain memegang daerah panggul
14. Paha dipegang, bokong jangan ditarik, tidak melakukan intervensi dan ikuti
proses keluarnya janin sesuai sumbu jalan lahir sambil ibu dipimpin meneran
saat ada his
15. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada ( segera
memposisikan kembali kedua tangan penolong mencengkam bokong janin )
16. Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus scapula inferior tampak
dibawah simfisis ( dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu punggung
janin di dekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan) di sesuaikan dengan
lahirnya badan janin
17. Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala bayi lahir
18. Meletakkan bayi di atas perut ibu sambil melakukan penilaian sepintas (warna
kulit, bayi menangis kuat, pergerakan aktif)
19. Setelah melahirkan bayi periksa apakah ada perlukaan jalan lahir
20. Jahit luka episiotomi jika sebelumnya dilakukan episiotomi
21. Lakukan asuhan segera pada ibu post partum dan bayi baru lahir
TINDAKAN SETELAH PERSALINAN SUNGSANG
22. Sebelum melepaskan sarung tangan, buang terlebih dahulu kapas atau kassa
dan sampah lainnya ke dalam tempat sampah yang tidak bocor/kantong
plastik
23. Rendam instrumen ke dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit untuk
dekontaminasi
24. Bilas kedua sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% :
Lepaskan sarung tangan dengan arah dari dalam keluar
Jika sarung tangan yang digunakan adalah sarung tangan disposibel
buang ke dalam tempat sampah yang tidak bocor/kantong plastik
Jika sarung tangan akan digunakan kembali dekontaminasi terlebih
dahulu keadaan larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
25. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kemudian keringkan dengan
handuk bersih
26. Observasi 2 jam post partum
TOTAL
DAFTAR TILIK PERSALINAN SUNGSANG
NILAI
NO KEGIATAN
0 1 2 3 4
PERSIAPAN
1. Menyiapkan peralatan yang digunakan
2. Informasikan pada ibu apa yang akan dilakukan dan diberikan dukungan agar
ibu percaya diri dan berani bertanya
3. Dengarkan apa yang ingin disampaikan ibu
4. Berikan dukungan emosional dan jaminan
5. Pastikan bahwa prasyarat persalinan sungsang terpenuhi :
Letak bokong murni
Ukuran rongga panggul yang adekuat
Bayi tidak terlalu besar
Tidak ada riwayat SC karena CPD
Kepala fleksi
TINDAKAN PRA PERSALINAN SUNGSANG
6. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk yang bersih
7. Menggunakan sarung tangan steril
8. Membersihkan daerah vulva dengan cairan antiseptik
9. Jika diperlukan, kateterisasi kandung kemih
PERSALINAN SUNGSANG
MELAHIRKAN BOKONG DAN KAKI
10. Jika bokong telah mencapai vagina dan pembukaan lengkap, suruh ibu
meneran bersamaan dengan his
11. Jika perineum tampak kaku lakukan episiotomi
12. Biarkan bokong sampai skapula lahir dan kelihatan di vagina
13. Pegang bokong dengan hati-hati, jangan lakukan penarikan
14. Jika kaki tidak lahir spontan, lahirkan satu kaki terlebih dahulu :
Tekan belakang lutut
Genggam tumit dan lahirkan kaki
Ulangi untuk melahirkan kaki yang lain
15. Pegang bagian pinggul bayi
MELAHIRKAN TANGAN
16. Jika tangan menempel pada dada biarkan lahir dengan spontan :
Jika lengan pertama lahir, angkat bokong ke arah perut ibu agar lengan
kedua lahir spontan
Jika tangan tidak lahir spontan, tempatkan 1 atau 2 jari di siku bayi dan
tekan, agar tangan turun melewati muka bayi
17. Jika lengan lurus ke atas kepala atau terjungkit di belakang kepala (Nuchel
arm) gunakan perasat atau cara Lovset :
Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang pinggul bayi dengan kedua
tangan
Putar bayi 180 derajat sambil tarik ke bawah dengan lengan bayi yang
terjungkit ke arah penunjuk jari tangan yang menjungkit, sehingga
lengan posterior berada di bawah simpisis (depan).
Bantu melahirkan lengan dengan memasukkan 1 atau 2 jari pada lengan
atas serta menarik secara perlahan tangan ke bawah melalui dada
(seolah olah tangan bayi mengusap dadanya) sehingga siku dalam
keadaan fleksi dan lengan depan lahir. Untuk melahirkan lengan kedua,
putar kembali 180 derajat ke arah yang berlawanan ke kiri/ke kanan
sambil ditarik secara perlahan sehingga lengan belakang menjadi lengan
depan dan lahir di depan
18. Jika badan bayi tidak dapat diputar, lahirkan bahu belakang terlebih dahulu :
Pegang pergelangan kaki dan angkat ke atas
Lahirkan bahu belakang/posterior
Lahirkan lengan dan tangan
Pegang pergelangan kaki dan tarik ke bawah
Lahirkan bahu dan lengan depan
MELAHIRKAN KEPALA
19. Melahirkan kepala dengan cara Mauriceau - Smelle –Veit :
Masukkan tangan kiri penolong ke dalam vagina
Letakkan badan bayi di atas tangan kiri penolong sehingga badan bayi
seolah-olah menunggang kuda
Letakkan jari telunjuk dan jari manis kiri pada maxila bayi, dan jari
tangan di dalam mulut bayi
Tangan kanan memegang/mencengkram tengkuk bahu bayi dan jari
tengah mendorong aoksipital sehingga kepala menjadi fleksi
Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati tariklah kepala
dengan gerakan memutar sesuai dengan jalan lahir
Minta asisten menekan atas tulang pubis ibu, sewaktu melahirkan kepala
Angkat badan bayi (posisi menunggang kuda) ke atas untuk melahirkan
mulut hidung dan seluruh kepala
20. Bila perlu setelah melahirkan bayi periksa apakah ada perlukaan jalan lahir
21. Jahit luka episiotomi jika sebelumnya dilakukan episiotomi
22. Lakukan asuhan segera pada ibu post partum dan bayi baru lahir
TINDAKAN SETELAH PERSALINAN SUNGSANG
23. Sebelum melepaskan sarung tangan, buang terlebih dahulu kapas atau kassa
dan sampah lainnya ke dalam tempat sampah yang tidak bocor/kantong
plastik
24. Rendam instrumen ke dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit untuk
dekontaminasi
25. Bilas kedua sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% :
Lepaskan sarung tangan dengan arah dari dalam keluar
Jika sarung tangan yang digunakan adalah sarung tangan disposibel
buang ke dalam tempat sampah yang tidak bocor/kantong plastik
Jika sarung tangan akan digunakan kembali dekontaminasi terlebih
dahulu keadaan larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
26. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kemudian keringkan dengan
handuk bersih
27. Observasi 2 jam post partum
TOTAL
PEMERIKSAAN OBSTETRIK
KEGIATAN NILAI
Konseling Awal / Anamesis : 0 1 2 3 4
1. Identitas : Nama, Umur, Pekerjaan, Suami, Agama,
Alamat
(Tujuannya untuk menentukan status sosial
ekonominya yang perlu diketahui dan bermanfaat
dalam menentukan pengobatan.)
2. Keluhan utama
3. Tentang haid : Menarche, teratur/tidak, lamanya,
banyaknya, nyeri/tidak, HPHT (Anamnese tentang haid
memberi kesan tentang faal alat kandungan, dan HPHT
dapat menentukan taksiran persalinan).
4. Perkawinan ; sah/tidak, berapa kali, (berapa lama bisa
di ketahui jika anak mahal.)
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu,
Apakah ada penyakit / kelainan yang yang disertai saat
hamil yang lalu, persalinan ditolong siapa,
spontan/buatan, aterm/premature, saat nifas ada
panas/perdarahan, keadaan anak hidup/mati, kalau mati
sebabnya apa.
6. Riwayat kehamilan sekarang : mual, muntah,
perdarahan, bengkak dll.
7. Riwayat keturunan : penyakit atau anak kembar.
8. Kesehatan badan ; pernah opname/dioperasi
Pemeriksaan Umum
9. Status praesens generalis : KU, Kesadaran, Anemia,
Edema, keadaan jantung/paru, refleksi, tanda vital, BB
(trimester III dalam seminggu tidak > 1 kg > 3 kg /
bulan)
10. Laboratorium :
Darah : Hb, Leuko, trombo, golongan darah, gula
darah.
Urine : glukosa, protein
Faeces, telur cacing
Pemeriksaan Kebidanan
11. Inspeksi :
- Muka : cloasma, konjungtiva, edema
- Leher : bendungan vena, pembesaran KGB
- Dada : Payudara, putting susu
- Perut : gerakan anak, kontraksi rahim, bekas
operasi, perut membesar ke depan/samping.
- Vulva : Keadaan perineum, varises, tanda
Chadwick, condima
- Tungkai : Varises
KEGIATAN NILAI
Pemeriksaan Kebidanan (lanj…..) 0 1 2 3 4
12. Menjelaskan dan mempraktekkan cara pemeriksaan
obstetric secara Leopold.
Palpasi :
Cara palpasi menurut Leopold untuk menentukan besarnya
rahim (umur kehamilan) dan menentukan letak anak dalam
rahim.
Leopold I :
- Kaki penderita dibengkokkan pada lutut
- Berdiri sebelah kanan ibu
- Rahim dibawa ketengah
- TFU ditentukan, mengetahui umur kehamilan.
- Tentukan bagian apa pada fundus
Sifat kepala keras, bundar dan melenting. Bokong
lunak, kurang bundar, kurang melenting. Pada letak
lintang fundus uteri kosong.
Leopold II : kedua tangan pindah ke samping untuk
menentukan dimana letak punggung anak dan dimana letak
bagian-bagian kecil.
Leopold III : Pakai satu tangan saja, untuk menentukan apa
yang terdapat di bagian bawah dan apakah sudah masuk/belum
PAP.
Leopold IV : Menentukan seberapa jauh masuknya kepala.
Tidak dilakukan kalau kepala masih tinggi.
NILAI
LANGKAH KEGIATAN
0 1 2 3 4
1. PERSETUJUAN PEMERIKSAAN :
2. PERSIAPAN UMUM
1) Untuk Pasien
1. Kapas dan larutan antiseptik
2. Meja Instrumen
3. Bengkok untuk wadah instrumen bekas pakai
4. Spekulum cocor bebek
5. Ranjang pemeriksaan ginekologi
6. Lampu sorot
2) Untuk Pemeriksa
1. Air mengalir – sabun – pengering (tissue towel)
2. Sarung tangan
3. Apron
3. PERSIAPAN PEMERIKSAAN :
INSFEKSI
1. Pemeriksa duduk di depan genitalia eksterna.
2. Usap vulva dengan kapas yang telah dibasahi dengan
larutan antiseptic dari arah ke bawah (dari arah kiloris ke
atas anus)
3. Lakukan inspeksi genitalia eksterna dan perineum secara
seksama.
4. Pisahkan kedua labium majus dan perhatikan MUARA
URETHRAE dan INTROITUS VAGINAE.
PALPASI
o Raba KELENJAR BARTHOLINE dengan meraba dan
menelusuri labium majus kiri dan kanan dengan ibu jari
dan telunjuk tangan kanan.
PEMERIKSAAN INSPEKULO
1. Ambil speculum cocor bebek dengan tangan kanan
masukkan ujung telunjuk tangan kiri di commisura
posterior untu sedikit membuka introitus vaginae –
masukkan spekulum dalam keadaan tertutup dan miring
sejajar dengan introitus vaginae – dorong masuk kedalam
vagina dengan menghindari meotus urethra.
2. Setelah setengah vagina, putar speculum 900 sehingga
tangkai speculum mengarah tegak lurus kebawah.
3. Masukan speculum lebih jauh sehingga mencapai forniks
posterior.
4. Buka speculum dengan menekan tuas dan atur kedudukan
speculum sehingga masing masing bilah menyentuh
dinding depan dan belakang vagina.
5. Buka speculum lebih lanjut sehngga portio servik terlihat
jelas – perhatikan bentuk, ukuran dan warna porsio
perhatikan secrete vagina.
6. Setelah inspeksi selesai, lepas pengungkit dan pengatur
jarak bilah – putar tangkai speculum 900 berlawanan
dengan arah jarum jam sambil mengamati keadaan
mukasa vagina.
7. Keluarkan speculum dari vaginae secara hati hati dengan
kedua bilah dalam keadaan tertutup.
8. Letakkan speculum di bengkok yang berada dimeja
instrument.
PEMERIKSAAN PALPASI BIMANUEL
1. Pemeriksa berdiri dan menghadap kea rah pasien.
2. Pisahkan kedua labia major dengan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri dari sisi atas.
3. Masukkan jari telunjuk dan jari tengah kanan dalam
keadaan lurus dan rapat kedalam vagina untuk melakukan
pemeriksaan vaginal – vaginal toucher.
4. Letakkan ujung ujung jari tangan kiri superasimfisis –
tentukan besar arah dan konsistensi uterus.
5. Lakukan pemeriksaan konsistensi servik – adneksa dan
parametrium kiri – kanan.
6. Akhir pemeriksaan bimanual :
- Ujung ujung jari tangan kiri ditetakkan suprasimfisis.
- Keluarkan jari jari yang berada dalam vagina.
- Angkat tangan kiri dari perut ibu.
- Ambil kapas yang telah dibasahi dengan larutan
antiseptic.
- Hapus secrete vagina yang membasahi dinding perut –
vulva dan perineum.
- Beritahu pasien bahwa pemeriksaan sudah selesai dan
pasien dipersilahkan mengenakan pakaiak dalamnya
kembali serta kembali ketempat duduk semula.
6. PENCEGAHAN INFEKSI
1. Kumpulkan semua alat yang telah digunakan dan masukkan
kedalam larutan klroin 0.5%.
2. Bagian atau benda yang terkena cairan tubuh/secret pasien
diseka dengan larutan klroin 0.5%.
3. Masukkan tangan kedalam larutan klroin 0.5%, bersihkan
sarung tangan yang masih terpasang dan kemudian lepaskan
sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam
larutan klroin selama 10 menit.
4. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir.
5. Keringkan tangan.
Nama :
Nri :
Nilai
No. Kegiatan
0 1 2
A. Persiapan
1 Sapa Klien dengan ramah dan hangat
2 Jelaskan apa yang akan dilakukan dan beri kesempatan kepada klien
untuk mengajukan pertanyaan
3 Bantu klien untuk menyakinkan bahwa klien telah mencuci dengan
sabun dan membilas lengannya
4 Bantu klien naik kemeja periksa kemudian letakkan kain yang bersih
dan kering dibawah lengan klien dan atur posisi lengan klien dengan
benar
5 Tentukan tempat pemasangan setinggi 8 cm diatas lipatan siku
lengan atas bagian dalam
6 Beri tanda pada tempat pemasangan kedua batang implant
(membentuk sudut 150)
7 Buka peralatan steril dari kemasannya
8 Buka kemasan implan jadena dan jatuhkan ke dalam mangkok kecil
yang steril
B Tindakan Pra Pemasangan
1 Cuci tangan dengan sabun pada air mengalir
2 Pakai sarung tangan steril
3 Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan
4 Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik, gerakan kearah
luar secara melingkar seluas 8-13cm
5 Pasang kain penutup (doek) steril
6 Gunakan alat suntik steril dan suntikan sedikit anestesi lokal tepat
dibawah kulit pada tempat insisi yang telah ditentukan, teruskan
penusukan jarum kelapisan di bawah kulit kurang lebih 5cm diantara
kedua batang implan yang akan dipasang
7 Tekan tempat suntik agar obat anestesi tersebar dalam jaringan
C Pemasangan
1 Buat insisi dangkal selebar 4 mm
2 Masukan trokar dan pendorong melalui tempat insisi dengan sudut
yang tidak terlalu dalam (±150)
3 Sambil mengungkit kulit dimasukan terus trokar dan pendorongnya
sampai batas tanda 1 (pada pangkal trokar) tempat luka insisi
4 Keluarkan pendorong
5 Masukan batang implan yang pertama ke dalam trokar dengan
tangan
6 Masukan kembali pendorong dan tekan batang implan kearah ujung
dari trokar sampai terasa adanya tahanan
7 Tahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan, dan tarik trokar
keluar sampai mencapai pegangan pendorong
8 Tarik trokar dan pendorongnya secara bersama-sama sampai batas
tanda 2 (pada ujung trokar) terlihat pada luka insisi, jangan
mengeluarkan trokar dari tempat insisi
9 Gunakan ujung trokar dari ujung batang implan kearah samping
untuk memastikan batang implan telah keluar seluruhnya dari trocar
10 Pegang batang implan pertama yang sudah terpasang dengan jari
telunjuk dan jari tengah yang bebas untuk menghindari terjadinya
kerusakan karena terkena trokar yang akan dimasukan kembali
untuk memasang batang implan yang kedua
11 Arahkan kembali trokar 15 derajat mengikuti tanda yang telah
digambar pada kulit kemudian masukkan trokar dan pendorongnya
sampai batas tanda 1 (pada pangkal trokar) tepat berada pada luka
insisi.
12 Masukkan batang implan yang kedua dengan teknik yang sama (4-8)
13 Keluarkan trokar dari tempat insisi
14 Tekan pada tempat insisi dengan kasa untuk menghentikan
pendarahan
15 Luka insisi diberi band-aid lalu ditutup dengan kasa steril
16 Buang jarung suntik ke tempat sampah yang disiapkan
17 Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin 0,5% selama sepuluh
menit untuk dekontaminasi, pisahkan trokar dari pendorongnya
18 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan
dengan kain bersih
19 Lengkapi rekam medik dan gambar posis batang implant
D Konseling Pasca Pemasangan
1 Beri petunjuk pada klien cara merawat luka (misalnya bila ada
nanah atau darah atau kapsul keluar dari luka insisi, klien harus
segera kembali keklinik)
2 Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek
samping atau masalah setelah pemasangan implant
3 Yakinkan pada klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
menginginkan mencabut implant tersebut.
4 Lakukan observasi selama 15 menit sebelum memperbolehkan klien
pulang.
Daftar Tilik Pemasangan Implan - Jadena
Nilai
No. Kegiatan
0 1 2
A. Persiapan
1 Sapa Klien dengan ramah dan hangat
2 Jelaskan apa yang akan dilakukan dan beri kesempatan kepada klien
untuk mengajukan pertanyaan
3 Bantu klien untuk menyakinkan bahwa klien telah mencuci dengan
sabun dan membilas lengannya
4 Bantu klien naik kemeja periksa kemudian letakkan kain yang bersih
dan kering dibawah lengan klien dan atur posisi lengan klien dengan
benar
5 Tentukan tempat pemasangan setinggi 8 cm diatas lipatan siku
lengan atas bagian dalam
6 Beri tanda pada tempat pemasangan kedua batang implant Jadena (
membentuk sudut 150)
7 Buka peralatan steril dari kemasannya
8 Buka kemasan implan jadena dan jatuhkan ke dalam mangkok kecil
yang steril
B Tindakan Pra Pemasangan
1 Cuci tangan dengan sabun pada air mengalir
2 Pakai sarung tangan steri
3 Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan
4 Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik, gerakan kearah
luar secara melingkar seluas 8-13cm
5 Pasang kain penutup (doek) steril
6 Gunakan alat suntik steril dan suntikan sedikit anestesi lokal tepat
dibawah kulit pada tempat insisi yang telah ditentukan, teruskan
penusukan jarum kelapisan di bawah kulit kurang lebih 5cm diantara
kedua batang implan jadena yang akan dipasang
7 Tekan tempat suntik agar obat anestesi tersebar dalam jaringan
C Pemasangan
1 Buat insisi dangkal selebar 4 mm
2 Masukan trokar dan pendorong melalui tempat insisi dengan sudut
yang tidak terlalu dalam (±150)
3 Sambil mengungkit kulit dimasukan terus trokar dan pendorongnya
sampai batas tanda 1 (pada pangkal trokar) tempat luka insisi
4 Keluarkan pendorong
5 Masukan batang implan yang pertama ke dalam trokar dengan
tangan
6 Masukan kembali pendorong dan tekan batang implan kearah ujung
dari trokar sampai terasa adanya tahanan
7 Tahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan, dan tarik trokar
keluar sampai mencapai pegangan pendorong
8 Tarik trokar dan pendorongnya secara bersama-sama sampai batas
DAFTAR TILIK HAP
Anamnesis SKOR
1 2 3 4
tanda 2 (pada ujung trokar) terlihat pada luka insisi, jangan
mengeluarkan trokar dari tempat insisi
9 Gunakan ujung trokar dari ujung batang implan kearah samping
untuk memastikan batang implan telah keluar seluruhnya dari trokar
10 Pegang batang implan pertama yang sudah terpasang dengan jari
telunjuk dan jari tengah yang bebas untuk menghindari terjadinya
kerusakan karena terkena trokar yang akan dimasukan kembali
untuk memasang batang implan yang kedua
11 Arahkan kembali trokar 15 derajat mengikuti tanda yang telah
digambar pada kulit kemudian masukkan trokar dan pendorongnya
sampai batas tanda 1 (pada pangkal trokar) tepat berada pada luka
insisi.
12 Masukkan batang implan yang kedua dengan teknik yang sama (4-8)
13 Keluarkan trokar dari tempat insisi
14 Tekan pada tempat insisi dengan kasa untuk menghentikan
pendarahan
15 Luka insisi diberi band-aid lalu ditutup dengan kasa steril
16 Buang jarung suntik ke tempat sampah yang disiapkan
17 Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin 0,5% selama sepuluh
menit untuk dekontaminasi, pisahkan trokar dari pendorongnya
18 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan
dengan kain bersih
19 Lengkapi rekam medik dan gambar posis batang implant
D Konseling Pasca Pemasangan
1 Beri petunjuk pada klien cara merawat luka (misalnya bila ada
nanah atau darah atau kapsul keluar dari luka insisi, klien harus
segera kembali keklinik)
2 Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek
samping atau masalh setelah pemasangan implant Jadena
3 Yakinkan pada klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
menginginkan mencabut implant Jadena tersebut.
4 Lakukan observasi selama 15 menit sebelum memperbolehkan klien
pulang.
1 Perdarahan pervaginam pada usia >22 minggu
2 Tidak Nyeri
3 Perdarahan Berulang
Pemeriksaan Fisik
4 Pemeriksaan Luar: bagian terbawah janin belum
masuk PAP. Sering terjadi kelainan letak (sungsang,
lintang)
5 Inspekulo: melihat perdarahan berasal dari OUE atau
dari kelainan serviks atau vagina
6 Perabaan Fornices: kepala janin sedikit di dorong ke
PAP, perlahan-lahan seluruh fornices diraba
sekelilingnya. Perabaan terasa lunak apabila antara
jari-jari dan kepala teraba plasenta dan terasa
padat/keras bila antara kepala dan jari-jari tidak
terdapat plasenta
7 PDMO: Apabila kanalis servikalis terbuka, perlahan-
lahan jari telunjuk dimasukkan kedalam kanalis
servikalis dengan tujuan kalau-kalau teraba kotiledon
plasenta.
Syarat PDMO:
- KU Ibu baik
- Infus/transfusi terpasang
- Kamar/Tim operasi telah siap
- Adanya operator yang mampu melakukan
operasi
Pemeriksaan Penunjang
8 USG
9 Radiografi
Penatalaksaan
10 Pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
memadai untuk dilakukan :
11 Terapi Ekspektatif
Syarat:
- Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
kemudian berhenti
- Belum ada tanda inpartu
- KU ibu cukup (Hb dalam batas normal)
- Janin masih hidup