Anda di halaman 1dari 16

BAB II

A. Pekerjaan

1. Pengertian Pekerjaan

merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian tertentu. Jadi setiap orang
dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semuanya tertumpu pada satu profesi. Pekerjaan
dalamarti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. arti sempit, pekerjaan digunakan
untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang.

2. Ciri-ciri pekerjaan

Dalam melakukan pekerjaan tidak mengandalkan keahlian dan pengetahuan khusus, pekerjaan yang
dilakukan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, memiliki status yang rendah di
masyarakat dan hanya bias menghasilkan sedikit uang.

Contoh :

Operator, penjaga warnet, tukang ketik di rental, Teknisi Komputer, dll.

Operator adalah : Seorang operator adalah seorang penjaga dalam channel yang berhak untuk
kick/ban seseorang yang melanggar peraturan channel.

B. Profesi

1. Pengertian Profesi

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi
mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.
Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan
pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:

 Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional


diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan
dalam praktek.


 Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh


para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus
untuk menjadi anggotanya.

 Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan


pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.

 Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada


persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan
teoretis.

 Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk


mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan
keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.

 Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga


hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.

 Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan


teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.

 Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya
dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

 Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri


tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih
senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.

 Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya


dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan
dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.

 Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status
yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut
bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi
masyarakat.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang
berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,
sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja
yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi.
Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan,
dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya
mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru,
militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula
bidang seperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan
sebagainya. Sejalan dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan
mengenai pengertian profesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan
profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak
atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi.

Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE : PROFESI,


adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESIONAL, adalah
orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari
pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang
profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian
tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut
keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi,
untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.

Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan
“PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan : PROFESI :

 Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.

 Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).

 Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.

 Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.


2. Ciri-Ciri Profesi

Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada
profesi,yaitu:

1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini


dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus


meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan
berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka
untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.

5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Dengan melihat
ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional
adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas
ratarata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di
lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka
kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang
kegiatan menerapkan suatu estándar profesional yang tinggi, bisa diharapkan
akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.

3. Kriteria Pekerjaan menjadi sebuah profesi

Dalam rangka memahami lebih lanjut tentang profesi perlu diketahui adanya
sepuluh macam kriteria yang diungkapkan oleh Horton Bakkington dan Robers
Patterson dalam studi tentang jabatan profesi mengungkap sepuluh kriteria:

 Profesi harus memenuhi kebutuhan masyarakat dan menggunakan prinsip


keilmuan yang dapat diterima masyarakat.

 Profesi harus menuntut suatu latihan profesional yang memadai dan


membudaya.

 Profesi menuntut suatu lembaga yang sistematis dan terspesialisasi.

 Profesi harus memberikan keterangan tentang ketrampilan yang dibutuhkan di


mana masyarakat umum tidak memilikinya.

 Profesi harus sudah mengembangkan hasil dari pengalaman yang sudah teruji.

 Profesi harus merupakan tipe pekerjaan yang bermanfaat.

 Profesi harus sudah memerlukan pelatihan kebijaksanaan dan penampilan


tugas.

 Profesi harus mempunyai kesadaran ikatan kelompok sebagai kekuatan yang


mampu mendorong dan membina anggotanya.

 Profesi harus dijadikan batu loncatan mencari pekerjaan lain.

 Profesi harus mengakui kewajibannya dalam masyarakat dengan meminta


anggotanya memenuhi kode etik yang diterima dan dibangunnya.

Dari kriteria-kriteria yang ditetapkan tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu


pekerjan dapat dikatakan pekerjaan profesi apabila memenuhi ciri-ciri:

 Memenuhi spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas (pengetahuan dan
keahlian).

 Merupakan karir yang dibina secara organisatoris (keterkaitan dalam organisasi


profesi, memiliki kode etik dan pengabdian masyrakat).

 Diakui masyarakat sebagai suatu pekerjaan yang mempunyai status profesional


(memperoleh dukungan masyarakat, perlindungan hukum dan mempunyai
persyaratan kerja dan jaminan hidup yang layak).

Sesuai dengan pengertian profesi dan ciri-ciri yang diungkapkan di atas, maka
pekerjaan guru adalah tugas keprofesian, mengingat hal-hal sebagai berikut:

 Diperlukan persyaratan akademis dan adanya kode etik.

 Semakin dituntut adanya kualifikasi agar tahu tentang permasalahan


perkembangan anak (Shaleh, 2005:278-280).
Abudin Nata menambahkan tiga kriteria suatu pekerjaan profesional:

 Mengandung unsur pengabdian

Setiap profesi dikembangkan untuk memberikan pelayanan tertentu kepada


masyarakat. Setiap orang yang mengaku menjadi pengembang dari suatu profesi
tertentu harus benar-benar yakin bahwa dirinya memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
tersebut.

 Mengandung unsur idealisme

Setiap profesi bukanlah sekedar mata pencari atau bidang pekerjaan yang
mendatangkan materi saja melainkan dalam profesi itu tercakup pengertian
pengabdian pada sesuatu yang luhur dan idealis, seperti mengabdi untuk
tegaknya keadilan, kebenaran meringankan beban penderitaan sesama
manusia.

 Mengandung unsur pengembangan

Setiap bidang profesi mempunyai kewajiban untuk menyempurnakan


prosedur kerja yang mendasari pengabdiannya secara terus-menerus. Secara
teknis profesi tidak boleh berhenti atau mandek. Kalau kemandekan teknik ini
terjadi profesi itu dianggap sedang mengalami proses kelayuan atau sudah mati.
Dengan demikian, profesipun manjadi punah dari kehidupan masyarakat (Nata,
2001:139).

Menurut Mukhtar Lutfi ada delapan kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu
pekerjaan agar dapat disebut sebagai profesi yaitu:

 Panggilan hidup yang sepenuh waktu.

 Pengetahuan dan kecakapan atau keahlian .

 Kebakuan yang universal.

 Pengabdian

 Kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif

 Otonomi

 Kode etik

 Klien.

Wolmer dan Mills dalam Sardiman mengatakan pekerjaan itu dikatakan sebagai
profesi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

 Memiliki spesialisasi dengan latar belakang yang luas.

 Merupakan karir yang dibina secara organisatoris.

 Diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang mempunyai status profesional. (


Sardiman, 2007:164).

Rahman Nata wijaya mengemukakan beberapa kriteria sebagai ciri suatu profesi:

 Ada standar kerja yang baku dan jelas.

 Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan program


pendidikan yang baik.

 Ada organisasi yang memadai pelakunya untuk mempertahankan dan


memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraannya.

 Ada etika dan kode etik yang mengatur prilaku para pelakunya dalam
memperlakukan kliennya.

 Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku .

 Ada pengakuan masyarakat (profesional penguasa dan awam) terhadap


pekerjaan itu sebagai suatu profesi.

4. Syarat-Syarat Suatu Profesi :

 - Melibatkan kegiatan intelektual.

 - Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

 - Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.

 - Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

 - Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.

 - Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.


 - Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

 - Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.

C. Profesionalisme

1. Pengertian Profesionalisme

Dalam Kamus Besar Indonesia, profesionalisme mempunyai makna; mutu,


kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau yang
profesional. Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional. Artinya
sebuah term yang menjelaskan bahwa setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan
oleh seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau profesinya.
Menurut Supriadi, penggunaan istilah profesionalisme menunjuk pada derajat
penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu pekerjaan
sebagai suatu profesi, ada yang profesionalismenya tinggi, sedang dan rendah.
Profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi
untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik profesinya.

Konsep profsionalisme, seperti dalam penelitian yang dikembangkan oleh Hall,


kata tersebut banyak digunakan peneliti untuk melihat bagaimana para
profesional memandang profesinya, yang tercermin dari sikap dan perilaku
mereka.

Konsep profesionalisme dalam penelitian Sumardi dijelaskan bahwa ia memiliki


lima muatan atau prinsip, yaitu: Pertama, afiliasi komunitas (community affilition)
yaitu menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk di dalamnya
organisasi formal atau kelompok-kelompok kolega informal sumber ide utama
pekerjaan. Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun kesadaran
profesi.

Kedua, kebutuhan untuk mandiri (autonomy demand) merupakan suatu


pendangan bahwa seseorang yang profesional harus mampu membuat
keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien, mereka yang
bukan anggota profesi). Setiap adanya campur tangan (intervensi) yang datang
dari luar, dianggap sebagai hambatan terhadap kemandirian secara profesional.
Banyak yang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak-hak istimewa untuk
membuat keputusan dan bekerja tanpa diawasi secara ketat. Rasa kemandirian
dapat berasal dari kebebasan melakukan apa yang terbaik menurut yang
bersangkutan dalam situasi khusus.
Ketiga, keyakinan terhadap peraturan sendiri/profesi (belief self regulation)
dimaksud bahwa yang paling berwenang dalam menilai pekerjaan profesional
adalah rekan sesama profesi, bukan “orang luar” yang tidak mempunyai
kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka.

Keempat, dedikasi pada profesi (dedication) dicerminkan dari dedikasi


profesional dengan menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki.
Keteguhan tetap untuk melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan ekstrinsik
dipandang berkurang. Sikap ini merupakan ekspresi dari pencurahan diri yang
total terhadap pekerjaan. Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan. Totalitas ini
sudah menjadi komitmen pribadi, sehingga kompensasi utama yang diharapkan
dari pekerjaan adalah kepuasan ruhani dan setelah itu baru materi, dan yang
kelima, kewajiban sosial (social obligation) merupakan pandangan tentang
pentingnya profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh masyarakat maupun
profesional karena adanya pekerjaan tersebut.

Kelima pengertian di atas merupakan kreteria yang digunakan untuk mengukur


derajat sikap profesional seseorang. Berdasarkan defenisi tersebut maka
profesionalisme adalah konsepsi yang mengacu pada sikap seseorang atau
bahkan bisa kelompok, yang berhasil memenuhi unsur-unsur tersebut secara
sempurna.
PROFESIONAL :
 Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.

 Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.

 Hidup dari situ.

 Bangga akan pekerjaannya.

2. Ciri‐ciri profesionalisme:

 Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan
tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi

 Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam
membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar
kepekaan
 Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan
lingkungan yang terbentang di hadapannya

 Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan
menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan
perkembangan pribadinya
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan kebidanan di luar negeri merupakan suatu cabang ilmu kesehatan


yang sangat erat dalam masyarakat bahkan sudah mendunia dan bahkan ada di tiap
manca negara salah satunya di jerman, perancis dan negara lainnya.

Profesi, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk


menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Profesional,
adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup
dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau
seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu
keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang
menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai
sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.

Dalam Kamus Besar Indonesia, profesionalisme mempunyai makna; mutu,


kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau yang
profesional. Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional. Artinya
sebuah term yang menjelaskan bahwa setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan
oleh seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau profesinya.

B. Saran

Penulis menyarankan kepada kita semua khususnya kepada penulis sendiri,


untuk selalu berusaha dan belajar kerena, dengan belajar akan membawa kita
untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang baik sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Yulifah Rita dan Yuswanto Agus JT,(2009) Buku konsep dan konseling
kebidanan Medika. Jakarta

http://www.psb-psma.org/content/blog/profesi-profesional-profesionalisme-
profesinalisasi-dan-profesionalitas

http://dosen.stiki.ac.id/arifin/Etika%20komputer/pdf/bab%20iii%20PEKERJAAN%
20PROFESI%20DAN%20PROFESIONALx.pdf

http://blog.uin-malang.ac.id/ellie/2011/06/pekerjaan-profesi-dan-profesional-etika-
profesi/

http://www.scribd.com/doc/54437834/MAKALAH-Identitas-Profesional-Dan-an-
Profesi

http://obyramadhani.wordpress.com/2010/02/26/bab-2-pengertian-profesi-dan-
profesionalisme/

http://yosuamargom.wordpress.com/2011/02/27/pengertian-etika-profesi-dan-
profesionalisme/

http://lysnov.blogspot.com/2010/02/definisi-perbedaan-dan-ciri-ciri.html

http://wiwikyulihaningsih.wordpress.com/2011/04/13/konsep-dasar-
profesionalisme/

http://blog.uin-malang.ac.id/almuzfiyyi/2011/06/18/profesi-dan-profesional/

Diposting oleh Mika Teranoes di 06.26

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke


Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

gif animator picasion

Arsip Blog
 ► 2012 (2)
 ▼ 2011 (10)
o ► Desember (1)
o ▼ November (7)
 Pengajuan Judul Laporan
 Metodologi Penelitian Komputer
 Tugas Sistem Pakar
 Makalah Pekerjaan Profesi Dan Propesional
 Pengajuan Judul Laporan (Metodologi Penelitian Kom...
 Tugas Pratikum Basis Data (MYSQL)
 Laporan Aplikasi Dedain Grafis
o ► Oktober (2)

Mengenai
Saya

Lihat profil
lengkapku

 Home
 Daftar Isi
 Download
o Download Aplikasi

o Download Game

o Download Icon

o Download MP3

o Download Software

o Download Template

 Pantun
o Pantun Agama

o Pantun Humor

o Pantun Romantis

 Tips And Triks


o Tips Blogger
o Trik Facebook

o Trik Handpone

o Pernak-Pernik Blog

 Tutorial
o Tutorial Blog

o Tutorial Photosop

 Tv Online
o Antv

o Tv One

 Sobat Bloger
o Mika Love

o Mika

o Dhy
Mika's Teranoes

Mika's Teranoes

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Mika's Teranoes. Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai