Anda di halaman 1dari 2

31.

1 Gaya Pada Roda Gigi Cacing


Ketika roda gigi cacing mentransmisi listrik,maka gaya yang bekerja pada ulir adalah sama
dengan yang di sekrup listrik. Gambar 31,5 menunjukkan gaya yang bekerja pada roda gigi
cacing. Dapat dicatat bahwa kekuatan pada roda gigi cacing yang sama besarnya dengan yang ulir,
tetapi berlawanan arah dengan yang ditunjukkan pada Gambar. 31,5.

Fig. 31.5. Gaya pada Roda gigi Cacing


Berbagai gaya yang bekerja pada ulir dapat ditentukan sebagai berikut:
1. Gaya tangensial pada roda gigi cacing.
2  Torque on worm
WT = Diameter roda gigi (DW )
= Gaya aksial atau dorong pada roda gigi cacing
Gaya tangensial (WT) pada ulir menghasilkan momen putar yang besarnya (WT × DW / 2)
dan membungkukkan ulir pada bidang horisontal.
2. Gaya Aksial Pada Ulir
WA = WT / tan  = Gaya Tangensial
2  Torsi Pada oda gigi
=
Diameter Roda Gigi
Gaya aksial pada ulir cenderung menggerakkan roda gigi secara aksial, menginduksi beban aksial
pada bantalan dan membengkokkan ulir dalam bidang vertikal dengan momen lentur yang besarnya
(WA × DW / 2).
3. Radial pada Ulir
WR = WA . tan  = Radial pada roda gigi
Radial atau memisahkan kekuatan cenderung memaksa dan roda gigi cacing keluar dari
mesh. Gaya ini juga membengkokkan ulir dalam bidang vertikal.
Example 31.2. Sebuah drive worm mengirimkan 15 kW pada 2.000 r.p.m. untuk kereta
mesin di 75 r.p.m. Ulir yang diapakai adalah tiga ulir dan memiliki 65 mm diameter lapangan.
Gigi cacing memiliki 90 gigi modul 6 mm. Bentuk gigi menjadi 20 ° penuh kedalaman rumit.
Koefisien gesekan antara gigi yang berjumpa dapat diambil sebagai 0,10. Hitung: 1. gaya
tangensial yang bekerja pada ulir; 2. Gaya aksial dan Pisah yang berlaku pada ulir; dan 3.
Efisiensi dari drive
Solution. Dik worm.
: P = 15 kW = 15 × 103 W ; N = 2000 r.p.m. ; N = 75 r.p.m. ; n = 3 ;
W G
DW = 65 mm ; TG = 90 ; m = 6 mm ;  = 20° ;  = 0.10
1. Gaya Tangensial Pada roda gigi
Kita tahu bahwa torsi :
P  60 15  103  60
=   71.6 N-m  71 600 N-mm
2  NW  2   2000
2. Gaya Aksial dan Gaya pisah
Let  = Lead angle.
m.n 6  3  0.277
Kita tahy bahwa tan  =
D
W 65
atau  = tan (0.277) = 15.5°
–1

 Gaya Aksial pada ulir,


WA = WT / tan  = 2203 / 0.277 = 7953 N Ans.
Gaya pisah pada ulir
WR = WA . tan  = 7953 × tan 20° = 7953 × 0.364 = 2895 N Ans.
3. Efiesiensi pada worm drive
Kita tahu bahwa efisiensi adalah,
tan  (cos    . tan )
 =
cos  . tan   

tan 15.5 (cos 20  0.10  tan 15.5) cos


=
20  tan 15.5  0.10

= 0.277 (0.9397  0.10  0.277)  0.2526  0.701 or 70.1% Ans.


0.9397  0.277  0.10 0.3603

31.2 Desain Roda Gigi Cacing


Dalam merancang ulir dan roda gigi cacing, jumlah daya yang ditransmisikan, kecepatan, rasio
kecepatan dan jarak tengah antara poros biasanya diberikan dan jumlah seperti sudut timah, timbal dan jumlah
benang pada ulir yang akan ditentukan. Untuk menentukan kombinasi yang memuaskan dari sudut utama, sudut
utama dan jarak pusat, metode berikut dapat digunakan:
Dari Gambar. 31,6 kita menemukan bahwa jarak pusat,
32

D D
x = W 2G

Kotak roda gigi cacing dicatat untuk


transmisi daya yang handal.
Fig. 31.6. Ulir dan Roda gigi cacing

Anda mungkin juga menyukai