Anda di halaman 1dari 1

Margarin Lebih Berbahaya dari Mentega 21 Oktober 2012 22:22:08 Diperbarui: 24 Juni 2015 22:33:43 Dibaca :

4,208 Komentar : 0 Nilai : 2 Durasi Baca : 2 menit Margarin adalah salah satu bahan yang banyak dipakai saat
membuat cake, bolu, biskuit dan roti. Dulu margarin dianggap lebih baik dari mentega karena berasal dari lemak
nabati sehingga dikatakan lebih sehat. Namun kini diketahui bahwa mengkonsumsi margarin secara rutin dan
berlebihan meningkatkan kadar kolesterol/trigliserida dalam darah. Resiko yang paling banyak terjadi adalah
serangan jantung. Margarin mengandung banyak lemak trans. Pada dasarnya lemak terdiri dari lemak jenuh dan
lemak tidak jenuh. Lemak jenuh banyak terdapat pada lemak hewan dan mentega, sedangkan lemak tidak jenuh
banyak terdapat pada minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak wijen, minyak zaitun dan lemak yang berasal
dari tumbuhan lainnya. Dalam suhu ruang lemak nabati berbentuk cair dan mempunyai ikatan kimiawi cis yang
membuatnya mudah tengik. Untuk menciptakan produk yang lebih awet minyak nabati tersebut dihidrogenasi.
Hidrogenasi adalah penambahan hidrogen yang mengubah minyak menjadi lebih padat (margarin). Sehingga
ikatan kimiawi yang semula cis diubah menjadi trans. Hidrogenasi mengubah asam lemak tak jenuh menjadi
asam lemak jenuh dan asam lemak trans yang sulit dicerna oleh lever. Akibat tak bisa mencerna maka lever
membuangnya ke dalam darah, sehingga kadar kolesterol dalam darah naik. Kolesterol yang tinggi lama-lama
akan menempel pada dinding pembuluh darah bagian dalam sehingga mempersempit aliran darah. Hal ini akan
sangat berbahaya jika penyempitan pembuluh darah terjadi pada pembuluh yang menyuplai oksigen dan
makanan ke jantung. Sehingga bisa mengakibatkan jantung kehilangan nutrisi penting dan terjadilah serangan
jantung. Bisa dikatakan margarin sebenarnya jauh lebih berbahaya daripada mentega. Kalau mentega
mengandung lemak jenuh yang tinggi, dalam margarin terdapat dua lemak jahat sekaligus yaitu lemak jenuh dan
lemak trans. Dalam membuat kue atau cake, sumber lemak (margarin) digunakan untuk melembutkan adonan
dan membentuk struktur yang lembab sehingga tidak “seret” saat dimakan. Juga untuk menghasilkan warna dan
aroma yang enak. Namun penggunaan margarin harus dibatasi kalau tak bisa ditinggalkan sama sekali, demi
kesehatan jangka panjang. Sebenarnya selain margarin dan mentega ada sumber lemak lain yang lebih sehat
untuk digunakan yaitu minyak kelapa. Minyak kelapa (bukan minyak kelapa sawit) memiliki rasa, aroma, dan
warna yang netral atau bening. Sehingga tidak berpengaruh pada warna dan aroma kue. Dari segi kesehatan
minyak kelapa memiliki pengaruh kecil meningkatkan kadar kolesterol darah dibanding margarin, mentega, dan
minyak goreng lainnya. Minyak kelapa memang mengandung lemak jenuh cukup tinggi tapi komposisi rantai
kimiawinya tergolong menengah sehingga mudah dicerna tubuh. Hanya diperlukan enzim lipase untuk mencerna
lemak minyak kelapa tanpa bantuan asam empedu seperti lazimnya pencernaan lemak. Sebenarnya lemak trans
tidak hanya terdapat pada margarin ada banyak sumber lemak trans di sekitar kita seperti makanan yang
digoreng, non-dairy krimer, dan shortening. Meski diklaim memiliki asam lemak tak jenuh tinggi, minyak goreng
(minyak kelapa sawit) saat dipanaskan akan berubah menjadi sumber lemak trans. Jadi bila tak bisa
meninggalkan gorengan sebaiknya tidak menyantapnya terlalu sering. Meski dalam resep-resep di blog ini tidak
menggunakan margarin dan takaran gulanya sudah dikurangi tapi konsumsi berlebihan tidaklah dianjurkan.
Sesehat apapun makanan kita kalau dikonsumsi secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan. Karena itu kalau
tak habis dimakan sekeluarga lebih baik dibagi-bagi ke tetangga, selain bernilai sedekah juga bisa jadi ajang
promosi, siapa tahu saat tetangga hajatan ada pesanan datang. Happy cooking, Bunda!

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ummu_raihan/margarin-lebih-berbahaya-dari-
mentega_5518a747813311a0669deffe

Anda mungkin juga menyukai