Anda di halaman 1dari 6

Nama :Uray Siska Handayani

Kelas/NPM : F/ 140421659

Siklus buku besar dan pelaporan keuangan


Siklus ini berinteraksi dengan siklus lain dan berbagai pihak, baik eksternal maupun
internal. Siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data yang
berkaitan dengan proses pemutakhiran (updating) rekening-rekening buku besar dan
pembuatan laporan yg merupakan ikhtisar hasil operasi perusahaan. 

Kepala departemen keuangan (berupa transaksi penyesuaian) Departemen anggaran


(berupa data anggaran)  Bagian keuangan yaitu transaksi pendanaan dan investasi 
Informasi mengenai transaksi regular (siklus pendapatan, pengeluaran, sistem produksi,
akuntansi biaya, dan sistem persediaan). 

Pemutakhiran buku besar


1. Posting jurnal penyesuaian
2. Penyusunan laporan keuangan
3. Penyusunan laporan-laporan manajerial

3 tahap pertama diatas merupakan langkah dasar dalam akuntansi keuangan


Salah satu fungsi utama dari GLARS adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari:
Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri ringkasan yang
berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.
Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non-rutin seperti
transaksi dengan kreditor dan investor.
Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.
Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian
Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal dan eksternal.
Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk
mendukung pertanyaan real-time.

UPDATE UMUM BUKU BESAR


Kegiatan update umum Buku Besar merupakan posting yang berasal dari 2 sumber yaitu
Siklus transaksi (siklus Pendapatan, pengeluaran, system akuntansi biaya, dan system
penggajian) untuk transaksi rutin, dan kepadala bagian keuangan, untuk transaksi non-rutin
seperti pengeluaran dan penarikan obligasi serta pengeluaran dan penarikan saham. Jurnal
yang digunakan untuk memperbaharui catatan buku besar dapat didokumentasikan dalam
sebuah dokumen yang disebut jurnal voucer. Dokumen ini merupakan produk sampingan
dari proses posting dan bukan merupakan input. Namun dokumen ini cukup penting dalam
proses penelusuran bagi seorang auditor. Memperbarui buku besar terdir dari dua sumber
yaitu:
Entri ringkasan jurnal transaksi rutin dari subsistem akuntansi.
Jurnal individu entri untuk transaksi non-rutin dari bendahara. Contoh: Penerbitan atau
pembayaran utang dan bunga yang terkait.
Penerbitan atau pembelian kembali saham perusahaan dan membayar dividen pada saham
itu.
Entri jurnal sering didokumentasikan pada formulir yang disebut voucher jurnal.
Setelah memperbarui buku besar (GL), jurnal disimpan dalam file voucher jurnal.

POSTING JURNAL PENYESUAIAN


Pada tahap kedua siklus buku besar dan pelaporan adalah pembukuan transaksi
penyesuaian. Jurnal penyesuaian berasal dari kantor controller 's pada setiap akhir periode
akuntansi (bulan, kuartal, tahun, dll) dan setelah neraca saldo awal telah
disiapkan. Neraca saldo daftar saldo untuk semua rekening GL. Jika dicatat dengan benar,
total semua saldo debit sama dengan total dari semua saldo kredit.

Ada 5 jenis jurnal penyesuaian yaitu:

Accrual merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi yang
telah terjadi namun belum dilakukan pembayaran atau belum ada penerimaan kas,
contohnya pendapatan bunga dan utang gaji.
Deferral merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi
perubahan status kas yang telah diterima tau dibayarkan sebelum jasa diberikan atau
diterima. Contohnya pengakuan terhadap pendapatan atau biaya yang telah diterima
kasnya atau dibayarkan sebelim akhir periode dan pada periode ini sebagian telah diakui.
Estimates merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk pencatatan transaksi
biaya yang terjadi dalam beberapa periode akuntansi. Contohnya depresiasi dan biaya
kerugian piutang.
Re-evaluations merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat selisih
antara angka yang tercatat dan angka dari hasil perhitungan fisik asset atau sebagai akibat
perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan.
Error-correction merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat koreksi
kesalahan dalam rekening-rekening buku besar.

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN


Tahap ketiga dalam siklus ini adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan laba-rugi
harus dibuat pertama kali, dengan menggnakan data dari saldo-saldo rekening pendapatan
dan biaya yang tercantumkan dalam neraca saldo setelah disesuaikan. Tahap kedua adalah
membuat neraca. Untuk membuat neraca ada 2 alternatif yang dapat yang dapat dilakukan,
yaitu: (1) menyususn terlebih dahulu laporan perubahan modal,kemudan menyusun neraca
dengan menggunaan data neraca saldo setelah disesuaikan ditambah datadari laporan
modal,(2) menutup buku ( menihilkan saldo rekening- rekening pendapatan dan biaya, dan
mentransfer laba bersih ke rekening laba ditahan atau rekeing modal)., dan menyusun
neraca.
Jika proses pada alternatif kedua itu dilakukan dengan menggunkan cara manual, hal ini
umumnya dilakukan setiap akhir periode saja( setahun sekali). Dengan menggunakan
komputer, maka proses tersebut pada periode-periode yang lebih pendek. Tahap ketiga,
laporan yang dibuat adalah laporan arus kas. Laporan ini disusun dengan menggunakan
data dari neraca dan laba rugi ditambah informasi tentang kegiatan pendanaan dan
investasi.
Kegiatan dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Susunlah laporan laba rugi
Siapkan ayat jurnal penutup
Siapkan laporan ekuitas pemegang saham
Siapkan neraca keuangan
Siapkan laporan arus kas

PENYUSUNAN LAPORAN MANAJERIAL


Tahap akhir dari siklus buku besar dan pelapiran adalah pembuatan berbagai macam
laporan manajemen. Pada dasarnya laporan manajemen dibagi menjadi dua, yaitu : (1)
lapotan kontrol buku besar dan (2) anggaran. Laporan kontrol buku besar antara lain berupa
daftar jurnal voucher yang diurutkan atas dasar nomor urut, nomor (kode) rekening, tanggal
dan daftar saldo rekening. Laporan ini digunakan untuk mengecek ketelitian proses posting.
Laporan anggaran digunakan untuk keperluan perencanaan dan penilaian kinerja. Anggran
operasional berisi anggran pengeluaran dan pendapatan untuk setiap unit dalam organisasi.
Anggaran pengeluaran modal menunjukan rencana arus masuk dan arus keluar kas untuk
setiap proyek. Anggaran arus kas membandingkan estimasoi arus kas dengan rencananya
dan digunakan untuk menentukan kebutuhan kas. Laporan anggaran dan kinerja harus
didasarkan pada akuntansi pertanggung jawaban.

Isi laporan kinerja anggaran harus disesuaikan dengan sifat unit yang sedang dievaluasi.
· Pusat biaya
· Pusat pendapatan
· Pusat laba
· Pusat investasi

PENGENDALIAN: TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR


Dalam buku besar dan sistem pelaporan (atau siklus ada), sebuah AIS yang dirancang
dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa
tujuan-tujuan berikut terpenuhi:
· Semua transaksi diotorisasi dengan benar
· Semua transaksi yang dicatat valid
· Semua transaksi yang valid dan resmi dicatat
· Semua transaksi dicatat dengan akurat
· Aset sudah terjamin dari kehilangan atau pencurian
· Aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan efektif
· Perusahaan ini dalam mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku
· Semua pengungkapan penuh dan adil
Ada beberapa tindakan perusahaan dapat mengambil sehubungan dengan siklus untuk
mengurangi ancaman dari kesalahan atau penyimpangan. Ini termasuk:
Menggunakan, dokumen mudah lengkap sederhana dengan instruksi yang jelas
(meningkatkan akurasi dan reliabilitas).
Menggunakan kontrol aplikasi yang sesuai, seperti pemeriksaan validitas dan pemeriksaan
lapangan (meningkatkan akurasi dan reliabilitas).
Menyediakan ruang pada bentuk untuk merekam yang selesai dan yang dikaji bentuk
(mendorong otorisasi yang tepat dan akuntabilitas).
Dokumen pra-penomoran (mendorong pencatatan transaksi yang valid dan hanya berlaku).
Membatasi akses ke dokumen kosong (mengurangi risiko transaksi yang tidak sah).
Pada bagian berikut, akan membahas tentang ancaman yang mungkin timbul dalam sistem
buku besar dan pelaporan, serta kontrol yang dapat mencegah ancaman tersebut. Ancaman
utama dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah:

ANCAMAN 1: Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General report.


ANCAMAN 2: Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan tidak sah Data Keuangan .
ANCAMAN 3: Poor Performance( Kinerja Miskin) .

ANCAMAN 1: Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General report.


Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat mengakibatkan buruknya
proses pengambilan keputusan yang menggunakan informasi salah dalam pelaporan
keuangan. Prosedur pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan data dibagi
menjadi 3 kategori, yaitu (1) pengawasan edit input dan pemrosesan, (2) laporan
pengawasan dan rekonsiliasi, dan (3) pemeliharaan jejak audit yang memadai.
Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan. Dua jenis jurnal yang digunakan untuk
memutakhirkan buku besar adalah: (1) ihtisar jurnal dari siklus SIA lainnya, dan (2) jurnal
yang dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian akuntansi. Jurnal yang pertama
merupakan output dari serangkaian tahap pemrosesan, yang masing-masing merupakan
subyek bagi berbagai prosedur pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin
akurasi dan kelengkapan data. Konsekuensinya, pengawasan utama edit input bagi ihtisar
jurnal ini mencakup pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut
merupakan transaksi yang terkini dan belum di-posting.
Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah
jurnal asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis
pengawasan input edit dan pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi tersebut
akurat dan lengkap:
Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia untuk
setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.
Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah jurnal
berisi data numeric.
Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit dalam
sebuah jurnal.
Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang relevan telah
dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga informasi ini
memiliki daya telusur audit.
Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening dengan
nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku besar yang
menerima posting. Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini disebut closed-loop
verivication.
Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi pada akhir
periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang pemasukan data.
Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga
menjamin kelengkapan input.
Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah dilakukan
pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan
kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas dasar
saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang
bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika
terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi.

Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi.


Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat mendeteksi apaka ada kesalahan yang
dibuat selama proses pemutakhiran buku besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi yang
digunakan dalam system manual adalah pembuatan neraca saldo, yang menunjukkan
apakah total debit dan total kredit seimbang, hal ini menunjukkan adanya kesalahan atau
ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam system berbasis computer, penggunaan rekening
kliring dan rekening suspense(rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku
besar selalu seimbang. Pada akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo
nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar.
Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi dalam
proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor rekening memudahkan
mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah rekening buku
besar. Daftar voucher jurnal ini juga dapat menunjukan ketiadaan
beberapa posting.Akhirnya, daftar jurnal umum menunjukkan rincian (nomor rekening, kode
referensi sumber, nama rekening, angka yang didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang
di-posting ke buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang
di-posting-kan ke buku besar sama angkanya. Jejak Audit.
Jejak audit ini memberikan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas
sebagai berikut:
Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke laporan atau
dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber.
Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah laporan atau dokumen
lain melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya.
Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke saldo akhir.
ANCAMAN 2: Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan tidak sah Data Keuangan .
Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data yang bersifat
rahasia bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar. Akses semacam ini
juga dapat menciptakan peluang untuk melakukan pencurian aktifa,oleh karena itu,
perusahaan perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk mencegah akses
kbuku besar secaratidak sah.
Identitas dan pemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku besardan untuk
memaksa adanya pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan
oleh setiap karyawan yang legitimate. Sebagai contoh, karyawan yang bertugas menjaga
aktiva atau memiliki wewenang untuk mengontrolisasi pengeluaran barang tidak
diperbolehkan memuktahirkan buku besar. Contoh lain manajemen harus diberi wewenang
“hanya” dapat membaca catatan buku besar. Matrix pengendalian akses harus membatasi
fungsi-fungsi yang dapat dilaksanakan pada berbagai terminal di kantor kepala bagian
akuntansi
Pengendalian tergadap pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting karena mereka
mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan demikian sistem harus
mengecek eksistensi kode otorisasi yang falid pada setiap jurnal. Jika hal ini tidak
dilakukan, itegritas buku besartidak terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak
audit. Insfeksi terhadap jejak audit memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar
secara tidak sah.

ANCAMAN 3: Poor Performance (Kinerja Miskin)


Buku besar adalah sebuah komponen kunci dalam sebuah sistem informasi akuntansi
sebuah perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan prosedur pembuatan
cadangan data (back up) dan prosedur pemulihan untuk memulihkannya pengawasan back
up mencakup :
Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap kerusakan yang
tidak sengaja terhadap buku besar.
Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2 copy
cadangan data buku besar harus dibuat. 1copyharus diletakan di lokasi pengolahan
data,sehingga setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus diletakan diloksi diluar
perusahaan (misalnya di simpan di bank dalam safe deposite box) untuk mengantisipasi
terjadinya bencana seperti terjadinya banjir,kebakaran,dll.
Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga penting. Dengan
meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan internet untuk
melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan dapat survive untuk
jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan baik.dengan dimilikinya
rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah perusahaan yang mengalami bencana
dapatsegera melaksanakan aktifitasnya beberapa hari setelah bencana.
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan

Pemutakhiran POSTING
UPDATE UMUM
buku besar JURNAL
BUKU BESAR
PENYESUAIAN

MENYUSUN PENYUSUNAN PENGENDALIAN


LAPORAN LAPORAN : TUJUAN,
KEUANGAN MANAJERIAL
ANCAMAN, DAN
PROSEDUR

Anda mungkin juga menyukai