TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
No. RM : 12 42 45
Umur : 59 Thn
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SD/Sederajat
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Suku/Bangsa : Bugis/Makassar
Alamat : Bone
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. I
Pekerjaan : -
Hub. Dengan Klien : Anak
Alamat : Raya Baruga Antang Makassar
B. Alasan Masuk
Klien masuk RSJ lewat UGD pada tanggal 3 November 2011 pukul 11.00
WIB, klien mengatakan masuk RSJ karena sering marah-marah sendiri kalau
ada yang ajak bicara. Pasien sering dengar bisikan tapi tidak diketahui siapa
yang membisik. Pasien biasa sering mengambil obeng dan pisau setelah
mendengar bisikan tersebut.
C.Faktor Predisposisi
1. Riwayat gangguan jiwa
Klien mengatakan ia sudah dua kali masuk RSKD, pertama kali pada tahun
2014 bulan februari, pasien dirawat untuk pertama kalinya selama 4 bulan,
pasien lebih sering emosional dan memukul orang terutama pada istrinya,
1
pasien juga melempari tetangganya dengan batu, penyebab perubahannya tidak
diketahui apa penyebabnya.
2. Riwayat pengobatan
Pasien pernah masuk RSKD yang pertama kalinya pada tahun 2014 bulan
februari untuk menjalani pengobatan.
3. Riwayat penganiayaan
Tidak ada riwayat penganiayaan yang terjadi dengan pasien.
4. Riwayat anggota keluarga yang gangguan jiwa
Keluarga klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan dari masa sekolah hingga sekarang ia tidak pernah
mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.
D. Fisik
1. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 94 x/menit
Suhu : 36,1 0C
Pernafasan : 20 x/menit
2. Ukur
Badan : 68 kg
Tinggi badan : 178 cm
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan ia tidak memiliki keluhan fisik.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
2
E. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
2. Konsep diri
3
a. Gambaran diri
-
b. Identitas diri
Klien mengatakan mempunyai istri dan anak, klien anak pertama dari tiga
bersaudara
c. Peran
Berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan penyakit proses menua.
d. Ideal diri
Kurang interaksi dengan orang lain, suka menyendiri
e. Harga diri
Klien terkadang menyendiri, kurang berinteraksi dengan orang lain,
gangguan hubungan sosial.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarganya.
Keluarga klien adalah orang yang mengerti dan memahami klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan bahwa ia tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang
ada di lingkungan tempat tinggalnya.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.
Klien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena menurut
klien tidak ada hal yang perlu dibicarakan atau diceritakan kepada orang
lain dan juga klien mengatakan dia bingung apa yang ingin diceritakan.
Klien sering diam, jarang bercakap-cakap dengan klien lain di ruangan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
4
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa ia dimasukkan ke RSKD kerena klien sering
marah-marah, namun klien tidak mengetahui bahwa klien mengalami
gangguan jiwa, klien meyakini dirinya sehat.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum masuk RSKD, klien jarang melakukan ibadah
sholat lima waktu. Begitu juga saat masuk RSKD klien tidak pernah sholat
lima waktu.
F. Status mental
a. Penampilan
Dalam berpakaian, rambut klien tertata. Klien tampak kusam, lesu, klien
mengatakan ia mandi satu kali sehari pakai sabun.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
b. Pembicaraan
Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara.
Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan
inkoheren dengan pertanyaan yang ditanyakan.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial & Kerusakan Komunikasi Verbal
c. Aktifitas motorik
Ketika berbincang-bincang, kontak mata klien kurang terkadang tidak
nyambung dengan pertanyaan dengan yang ditanyakan.
Masalan keperawatan : Isolasi sosial
d. Alam perasaan
Klien mengatakan ia putus asa karena ia takut tidak bisa membantu
keluarganya karena ia sudah tidak bisa bekerja lagi dan pernah masuk
RSKD selain itu menganggap dirinya tidak baik karena dahulu klien pernah
meresahkan tetangganya yaitu dengan merusak kaca tetangganya dengan
cara melemparnya dengan batu dan dianggap buruk oleh lingkungannya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
e. Afek
5
Datar, karena selama interaksi klien banyak diam, menjawab pertanyaan
seperlunya
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
f. Interaksi selama wawancara
Klien kurang kooperatif saat diwawancarai, tidak ada kontak mata. Klien
berbicara hanya saat diberi pertanyaan, setelah itu klien kembali diam,
terkadang tidak jelas.
Masalah Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial
g. Persepsi
Klien mengatakan ia marah-marah karena dia mendengar ada bisikan-
bisikan yang kurang begitu jelas, tetapi saat ini belum pernah melihat tanda-
tanda klien berhalusinasi auditori seperti berbicara sendiri, tertawa sendiri.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
Pendengaran
h. Proses pikir
Klien sering terlihat melamun (terganggu), tidak suka memulai
pembicaraan. Klien lebih suka menyendiri. Saat interaksi selama wawancara
kontak mata klien tidak fokus, pembicaraanya terkadang tidak jelas.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
i. Isi Pikir
Klien mengatakan tidak ada sesuatu yang dipikirkan.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
j. Tingkat Kesadaran
a. Waktu : klien dapat mengetahui kapan klien masuk RSKD, dan dia
mengrti kapan saja waktu ia harus mandi
b. Tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di RSKD
c. orang : kilen sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di
dalam ruangan pun klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
k. Memori
Klien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan baru-baru terjadi.
6
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung dengan baik, saat diberi soal penambahan, klien
mampu menjawab dengan baik.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
m. Kemampuan Penilaian
Klien dapat menilai yang baik dan yang buruk dan klien juga mengetahui
bahwa sebelum dirawat perbuatannya melempar batu ke rumah tetangga
termasuk perbuatan tercela (tidak baik).
Masalah keperawatan : Tidak Ditemukan
n. Daya tilik diri
Klien tidak menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini. (Tilikan 1).
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan
G. Keperluan Persiapan Pulang
1. Makan
Klien mengatakan setiap kali makan tidak mencuci tangan dan makan sendiri
tanpa bantuan orang lain . Klien mengatakan sering menghabiskan porsi
makanan yang disediakan
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
2. BAB/BAK
Klien mengatakan BAB & BAK di kamar mandi dan klien menyiramnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
3. Mandi
Klien mengatakan dalam sehari mandi 2 kali dengan menggunakan sabun,
namun klien tidak sikat gigi, dan klien tidak mencuci rambut dan sabunan.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Mandi
4. Berpakaian dan berhias
Klien tidak nampak berhias diruangan, klien mengganti pakaian sehari satu kali
dan menggantinya sendiri. Rambut terlihat botak.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
5. Istirahat dan tidur
7
Klien mengatakan jadwal tidur siang dan malam tidak menentu, tapi biasanya :
tidur siang : 13.00-15.00
tidur malam : 19.30-04.00
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
6. Penggunaan obat
Klien minum obat secara mandiri, klien minum obat secara teratur dengan
dosis yang benar. Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang diminum.
Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan apabila sakit klien tidak pergi berobat. Bila menurut klien
sakitnya biasa saja, klien tidak pergi ke dokter (seperti masuk angin, dll). Dan
saat ini klien mengatakan rutin minum obat dan obat yang diminum sesuai
dengan yang diberikan oleh perawat.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
8. Kegiatan didalam rumah
Klien mengatakan kegiatan didalam rumah yang paling sering adalah tidur
dan berdiam diri dikamar, tidak ada kegiatan di rumah.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
9. Kegiatan diluar rumah
Klien jarang keluar rumah, apabila keluar rumah pada pagi hari. Lalu klien
pulang berdiam diri di kamar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
H. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Klien hanya berbicara seperlunya dengan pasien lain dan perawat.
b. Maladaptif
Klien mengatakan jika klien ada masalah, klien selalu memikirkan dan
mencari jalan keluar sendiri. Jika klien mampu menyelesaikan masalahnya
sendiri akan diselesaikan sendiri. Namun bila tidak mampu klien akan
marah-marah., mengamuk, setelah mengamuk klien seperti hilang ingatan
(lupa) dan klien menyendiri lagi.
8
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif
I. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
1. Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok
-
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien termasuk orang pendiam klien terlihat menyendiri, memiliki
kekurangan dalam berinteraksi dengan orang lain klien mngatakan malas
berinteraksi, klien berbicara jika ada yang mengajak bicara dahulu.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
3. Masalah dengan pendidikan
Klien sudah lulus SD/Sederajat, klien tidak melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi, karena klien ingin langsung bekerja.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukaan
4. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan klien berhenti dari pekerjaannya sebagai buruh bangunan.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
5. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan dirumah tinggal dengan istri dan anaknya.
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
6. Masalah ekonomi
Klien mengatakan keluarganya cukup memenuhi keperluannya sehari-hari.
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit beberapa kali sekali
karena ngamuk-ngamuk dilingkungn tempat tinggal dan di bawa ke RSKD.
Masalah Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan
J. Kurang Pengetahuan Tentang
Klien kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang,
klien belum mengetahui cara pengobatan yang dilakukan, karena kurang
pengetahuan itu cara klien menyelesaikan masalah tidak benar dan tepat.
9
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan
K. Aspek Medis
1. Dx. Medis : Skizofrenia
2. Therapi medis (saat ini)
Haloperidol (HLP) 5 mg 3x1
Trihexyphenidil (THP) 2 mg 3x1
Chlorpomazin (CPZ) 100 mg 1x1
L. Daftar Masalah Keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Harga diri rendah
4. Koping Individu Tidak Efektif
5. Kurang Pengetahuan
6. Gangguan Proses Pikir
7. Kerusakan Komunikasi Verbal
8. Defisit Perawatan Diri
10
M. Analisa Data
No. Masalah
Analisa Data
Keperawatan
1. DS :
Klien Mengatakan bingung dalam memulai pembicaraa menurut klien tidak
ada bahan pembicaraan untuk berinteraksi
DO :
1. Klien lebih banyak berdiam diri Isolasi Sosial
2. Kontak mata kurang
K 3. Klien sering menyendiri
4.Klien tidak pernah memulai pembicaraan, maupun perkenalan
5. Afek tumpul (hanya mampu tertawa saat ada simuluus perawat
tertawa
2. DS :
Klien Mengatakan mendengar bisikan-bisikan tidak jelas.
benar. DO :
Klien sering menyendiri Halusinasi
Klien terkadang berbicara sendiri
Klien sering bengong / melamun
3. DS :
Klien mengatakan bila dia marah di lebih memilih untuk menyendiri dan
berdiam diri tidak ingin berbicara degan orang lain atau terkadang dia Koping Individu
11
memarahi orng tuanya. Tidak Efektif
DO :
Klien tampak selalu menyendiri
Klien terlihat jarang berbicara dengan orang lain
Klien selalu diam
5. DS :
Klien mengatakan kalau ia lebih suka menyendiri Gangguan Proses
DO : Pikir
Klien sering terlihat melamum
Klien tidak suka memulai pembicaraan
Kontak mata klien tidaka fokus
6. DS :
Klien mengatakan bingung bila ingin memulai pembicaraan dengan Kerusakan
seseorang Komunikasi
Klien mengatakan malas berbicara karena menurut klien tidak ada halVerbal
yang perlu dibicarakan.
DO :
Klien tidak pernah memulai pembicaraan kepada lawan bicara
Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja
Pembicaraan klien inkoheren dengan pertanyaan yang diajukan
7. DS : Defisit Perawatan
12
Klien mengatakan mandi 2 kali sehari namun klien tidak sikat gigi, Diri
mencuci rambut ataupun sabunan.
DO :
Gigi klien ompong
Kulit klien kusam
Rambut klien rapi
13
N. Pohon Masalah
Ketidakefektifan koping individu
Efek
INTERVENSI KEPERAWATAN
14
Nama : Tn. A
Ruangan : Ketapang
No. RM :
SPIIIP
1. Evaluasi kegiatan harian berkenalan
(berapa orang) dan bicara saat
melakukan kegiatan harian beri
15
pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan
kegiatan harian (2 kegiatan baru)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan 4-5 orang,
berbicara saat melakukan 4 kegiatan
harian.
SPIVP
1. Evalusai kegiatan latihan berkenalan,
bicara saat melakukan 4-kegiatan
harian. Beri pujian
2. Latih cara bicara sosial meminta
sesuatu, menjawab pertanyaan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan >5 orang,
berbicara saat melakukan 4 kegiatan
harian dan sosialisasi.
16
P. Rencana Tindakan Keperawatan
Inisial klien : Tn. A Dx Medis : Skizofrenia
No RM : 12 42 45 Ruangan : Ketapang
No. DX. Rencana
Keperawatan Tindakan Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Isolasi Sosial TUM :
Klien mampu
berinteraksi dengan
orang lain
TUK 1 :
Klien dapat membina Setelah 2 X interaksi1. Bina hubungan salingHubungan saling
hubungan saling klien menunjukanpercaya dengan : percaya merupakan
percaya tanda-tanda percaya- beri salam setiaplangkah awal untuk
kepada atau terhadapberinteraksi melakukan interaksi
perawat : - Perkenalkan nama, nama
- Wajah cerah,panggilan perawat, dan
tersenyum tujuan perawat berkenalan
17
- Mau berkenalan - Tanyakan dan panggil
- Ada kontak mata nama kesukaan klien
-Bersedia - Tunjukan sikap jujur dan
menceritakan perasaan menepati janji setiap kali
-Berseddia berinteraksi
mengungkapkan - Tanyakan perasaan dan
masalahnya masalah yang dihadapi
klien
- Buat kontrak interaksi
yang jelas
- Dengarkan dengan
penuh perhatian ekspresi
perasaan klien
18
TUK 2 : 2.Setelah 2 kali1.Tanyakan pada klienDengan mengetahu
Klien mampuinteraksi klien dapattentang : tanda-tanda dan
menyebutkan menyebutkan minimal- Orang yang tinggalgejala, kita dapat
penyebab tanda dansatu penyebab menarikserumah atau denganmenentukan langkah
gejala isolasi sosial diri : sekamar klien intervensi
-Diri Sendiri - Orang yang paling dekatselanjutnya
- Orang lain ddengan klien dirumah
- Lingkungan atau diruangan perawatan
- Apa yang membuat klien
dekat dengan orang
tersebut
- Orang yang tidak dekat
19
dengan klien dirumah
atau diruangan perawat
- Apa yang membuat klien
tidak dekat dengan orang
tersebut
- Upaya yang sudah
dilakukan agar dekat
dengan orang tersebut
2.Diskusikan dengan
klien penyebab menarik
diri / tidak mau bergaul
dengan orang lain
20
TUK 3 : 3.Setelah 2 X interaksi1.Tanyakan pada klienReinforcement dpat
Klien mampudengan klien dapattentang : meningkatkan harga
menyebutkan menyebutkan - Manfaat hubungandiri klien
keuntungan keuntungan sosiial
berhubungan sosialberhubungan sosial,- Kerugian menarik diri
dan kerugian menarikmisalnya :
diri -Banyak teman 2.Diskusikan bersama
- Tidak kesepian klien tentang manfaat
- Saling menolong berhubungan sosial dan
kerugian menarik diri
Dean kerugian
menarik diri misalnya : 3.Beri pujian terhadap
-Sendiri kemampuan klien
- Kesepian mengungkapkan
- Tidak bisa diskusi perasaannya
21
hubungan sosialhubungan soosial berhubungan dengan
secara bertahap secara bertahaap2.Beri motivasi danorang lain
dengan : bantuu klien untuk
-Perawat berkenalan /
- Perawat lain berkomunikasi dengan
- Kelompok perawat lain, klien lain,
kelompok
4.Diskusikan jadwal
harian yang dilakukan
untuk meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
22
untuk melakukan kegiatan
sesuai jadwal yang telah
dibuat
23
mengungkapkan
perasaaanya
24
dapat mempraktekkan-cara merawat klien
cara merawat klienmenarik diri
menarik diri
4.Latih keluarga cara
merawat klien menarik
diri
5.Tanyakan perasaan
keluarga setelah mencoba
cara yang dilatihkan
25
TUK 7 : 7.1 Setelah 2X1.Diskusikan denganMinum obat dapat
Klien dapatinteraksi klienklien tentang manfaaatmenyembuhkan
memanfaatkan obatmenyebutkan : dan kerugian tidak minumpenyakit klien
dengan baik -manfaat minum obat obat, nama, warna, dosis,
-kerugian tidakcara, efek terapi, dan efek
meminum obat samping penggunaan
-nama, warna, dosis,obat.
efek terapi, efek
samping obat 2.Pantau klien saat
penggunaan obat
7.2.Setelah...kali
interaksi klien3.Beri pujian jika klien
mendemonstrasikan menggunakan obat
penggunaan obatdengan benar
dengan benar 4.Diskusikan berhenti
minum obat tanpa
7.3.Setelah...kali konsultasi dengan dokter
interaksi klien dapt5.Anjurkan klien untuk
menyebutkan akibatkonsultasi kepada dokter
26
berhenti minum obatatau perawat jika terjadi
tanpa konsultasi dokter hal-hal yang tidak
diinginkan
NAMA : Tn. A
RUANGAN : Ketapang
NO. RM :
NO
HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
SP1P 11 Januari 1. Mengidentifikasi penyebab isoslasi social pada klien S : Klien mengatakan
2018 1. Karena pasien di RS sifatnya menyendiri
2. apa yang menyebabkan sehingga Ibu selalu sehingga saya juga menyendiri
menyendiri? 2. Saya merasa senang saat bercakap-cakap
3. Biasa saja
3. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan 4. Mengerti cara berkenalan dengan orang lain
lingkungan sekitar 5. Akan memasukkan kegiatan hari ini dalam
kegiatan harian
4. Apa yang Ibu rasakan ketika berinteraksi dengan O:
orang lain? Apakah Ibu senang? Kontak mata kurang
27
5. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan Klien nampak tegang
orang di sekitarnya. Klien cukup kooperatif ketika berinteraksi
A:
6. Apa yang bapak rasakan jika tidak memiliki teman Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan
untuk bercakap-cakap? dengan orang lain
28
dengan memasukkan ujung sepreu dibawa kasur dan
rapikan,ya Ibu? A:
3. Menganjurkan pasien untuk memasukkan kedalam Klien mengerti dengan apa yang diajarkan
jadwal kegiatan harian pasien.
“Pak kalau bisa, kegiatan yang kita latih pada saat ini P:
dan yang kemarin supaya dimasukkan dalam jadwal Lanjutkan SP3P
kegiatan harian bapak ya?
29
SP4P 14 Januari 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien S:
2018 Selamat pagi, Pak ! bagaimana perasaan bapak hari 1. Klien mengatakan memasukkan kegiatan
ini ? bagaimana dengan cara berkenalan dengan sebagai jadwal harian dan klien masih ingat
orang lain?? Apakah bapak suda berkenalan dengan dengan yang diajarkan sebelumnya.
orang lain pak?? Dan bagaimana dengan kegiatan 2. Klien mengatakan akan melakukan hal tersebut
yang telah kita lati pak apakah bapak telah 3. Klien mengatakan akan memasukkan dalam
melakukannya?? jadwal keguiatan harian
2. Melatih cara berbicara yang baik
Baik pak hari ini kita akan belajar cara meminta
sesuatau dengan baik, jadi misalnya bapak meminta O:
temannya untuk mengambilkan air minum klau bisa Kontak mata baik
bapak mengatakan “”bisakah/ tolong ambilkan Klien nampak santai
segelas air minum?? Apakah bapak sudah
mengerti?? A:
Klien mampu mempraktekkan kegiatan yang diajar
3. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal
kegiatan harian P:
“Pak kalau bisa tolong semua gegiatan yang telah Lanjutkan SP5P
kita pelajari, bapak masukkan dalam jadwal
kegiatan harian bapak ya??
SP5P 16 januari 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien S:
2018 “Selamat Pagi Pak ! pagi ini saya akan mengevaluasi 1. Klien mengatakan memasukkan kegiatan
jadwal kegiatan yang telah bapak lakukan yang kedalam jadwal hariannya tenteng kegiatan
dianjurkan kemarin. Coba bapak ulangi ! yang telah diajarkan
Jelaskan ???” 2. Klien mengatakan paham dan mengerti tentang
2. Melatih pasien melaksanakan kegiatan harian apa yang dijelaskan
“Jadi kegiatan harian yang bapak akan lakukan
adalah saat bangun pagi rapikan tempat tidur, sarapan O:
pagi, minum obat, mandi, berinteraksi dengan pasien, Bicara santai
makan bubur,makan obat, makan siang, istirahat
makan obat, makan ,istirahat, jadi itu kegiatan yang A:
30
bapak lakukan ya, apakah bapak sudah mengerti??” Klien paham dan mengerti tentang apa yang diajar
P:
3. Menilai kemampuan klien melakukan kegiatan. Lanjutkan intervensi mengevaluasi kegiatan
“ Jadi saat ini saya akan menilai kegiatan yang
bapak sudah bisa lakukan sendiri “
31
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN`
SPIP ISOLASI SOSIAL
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien merasa tidak di pedulikan, tidak diterima, kesepian, tidak dapat
berbuat apa dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan
orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi social
3. Tujuan
Klien mampu menyebutkan penyebab isolasi sosial, mengetahui
keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain serta cara
berkenalan dengan orang.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi penyebab isolasi social pasien
b. Berdikusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang
lain
c. Berdikusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang
lain
d. Menganjarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
e. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan harian berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian
32
“Siapa saja yang tinggal dirumah?, Siapa yang paling dekat dengan Amir?
Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan Amir? Apa yang membuat pak
amir jarang bercakap-cakap dengannya?”
(Jika pasien lama dirawat)
“Apa yang pak Amir rasakan selama dirawat disini?, Bapak merasa
sendirian ? Siapa saja yang Bapak kenal diruangan ini?”
“Apa saja kegiatan yang biasa Bapak Amir lakukan dengan teman yang
Bapak kenal?”
“Apa yang menghambat bapak Amir dalam berrteman atau bercakap-cakap
dengan pasien yang lain?”
“Menurut bapak Amir, apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai
teman? Wah benar, ada teman bercakap-cakap. Apalagi?”
(Sampai pasien dapat menyebutkan beberapa)
“Jadi banyak ya kerugian. Kalau begitu inginkan bapak Amir belajar
bergaul dengan orang lain ?”
“Bagus”
“ Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain?”
“ Begini Pak Amir, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu
nama kita dan nama panggilan yang kita suka, asala kita, dan hobi. Contoh
: nama saya Amir, senang dipanggil Amir. Asal saya dari Bone. “
“Selanjutnya Pak Amir menanyakan nama orang yang diajak berkenalan.
Contohnya begini : nama bapak siapa?, senang dipanggil siapa?, asalnya
dari mana/hobi apa?”
“Ayo pak Amir coba! Misalnya saya belum kenal dengan Bapak. Coba
berkenalan dengan saya!”
“Ya bagus sekai!. Coba sekali!. Bagus sekali.”
“Setelah Bapak berkenalan berkenalan dengan orang tersebut bapak Amir
bisa melanjiutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan untuk
dubicarakan bicarakan. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang
keluarga, pekerjaan, dsb.”
3. Fase terminasi
“Bagaimana perasaan bapak Amir setelah kita latihan cara berkenalan?”
“Pak Amir tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik
sekali.”
“Selanjutnyua Pak Amir dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi
selama saya tidak ada. Sehingga pak Amir lebih siap untuk berkenalan
dengan orang lain. Bapak Amir mau mempraktekkan dengan pasien lain?
33
Mau jam berapa mencobanya? Mari kita masukkan ke dalam jadwal
kegiatan hariannya!”
“Baiklah sampai jumpa besok pagi pak.”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien mengatakan masih belum mampu membina hubungan yang baik
dengan orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi social
3. Tujuan
Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang.
4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan satu orang
c. Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
“Selamat Pagi pak Amir! Bagaimana keadaanya hari ini ?”
“Sudah diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba
sebutkan lagi sambil bersalaman dengan suster!”
34
“Bagus sekali, Pak Amir masih ingat. Nah, seperti janji saya, saya akan
mengajak Amir mencoba berkenalan dengan teman saya perawat Faisal.
Tidak lama, hanya sekitar 10 menit.”
2. Fase kerja
(bersama-sama Amir saudara mendekati perawat A)
“Selamat pagi perawat A, ini Amir ingin berkenalan dengan anda.”
“Baiklah, Amir bisa berkenalan dengan perawat A seperti yang kita
praktekkan kemarin.”
(pasien mendemonstrasikan cara berkenalan dengan perawat Faisal:
Memberi salam, menyebutkan nama, menanyakan perawat, dst)
“Adalagi yang ingin Amir tanyakan kepada perawat A? Coba tanyakan
tentang keluarga perawat Faisal!”
“Kalau tidak ada lagi yang ingin ditanyakan, Amir bisa sudahi perkenalan
ini. Lalu Amir bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat A , misalnya
jam 1 siang nanti.”
“Baiklah perawat A, karena Amir sudah selesai berkenalan, saya dan Amir
akan kembali ke ruangan Amir. Selamat pagi!”
(Bersama pasien saudara meninggalkan perawat A untuk melakukan
terminasi dengan Amir ditempat lain)
3. Fase terminasi
“Bagaimana perasaan Amir setelah berkenalan dengan perawat A?”
“Amir tampak bagus sekali saat berkenalan tadi.”
“Pertahankan terus apa yang sudah pelajari tadi. Jangan lupa menanyakan
topic lain supaya perkenalan berjalan lancer. Misalnya menanyakan
keluarga, hobi, dll. Bagaimana, mau coba dengan perawat lain? Mari kita
masukkan ke dalam jadwalnya. Mau berapa kali sehari? Bagaimana
kalau dua kali? Baik nanti Amir coba sendiri Besok kita latihan lagi ya,
mau jam berapa? Jam 10.00? sampai besok.”
35
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SPIIIP ISOLASI SOSIAL
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien mengatakan sudah mampu berkenalan dengan satu orang tapi belum
mampu berinteraksi dengan orang banyak.
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi social
3. Tujuan
Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan dua oaring atau
lebih.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan dua orang atau lebih
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Startegi Komunikasi Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
“Assalamu‘alaikum Amir ! Bagaimana perasaan Amir hari ini?”
“Apakah Amir senang bercakap-cakap dengan perawat A kemarin siang?”
(Jika jawaban pasien : ya, saudara bisa lanjutkan utnk mengajaknya lagi
latihan berkomunikasi dengan orang lain )
“Bagaimana perasaan Amir stelah bercakap-cakap dengan perawat A
kemarin siang?”
“ Bagus sekali Amir menjadi senang karena punya teman lagi ?”
“Kalau begitu Amir ingin punya banyak teman lagi ?”
“Bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan orang lain, yaitu
pasien I
“Seperti biasa kira-kira 10 menit. Mari kita temui dia diruang makan.”
2. Fase kerja
(bersama-sama Amir saudara mendekati pasien I)
“Selamat pagi I, ini ada pasien yang ingin berkenalan.”
“Baiklah Amir, sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang telah
Amir lakukan sebelumnya.”
36
(Pasien mendemonstrasikan cara berekenalan : memberi salam,
menyebutkan nama, nama panggilan, asal dan hobi, serta menanyakan hal
yang sama )
“Ada lagi yang Amir ingin tanyakan kepada I ?”
“Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Amir bisa sudahi perkenalan
ini. Lalu Amir bisa buat janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi nanti
jam 4 sore.”
(Amir membuat janji untuk bertemu lagi dengan I )
“Baiklah I, karena Amir sudah selesai berkenalan, saya dan Amir akan
kembali ke ruangan Amir. Selamat pagi!”
(Bersama-sama pasien saudara meninggalkan pasien I untuk melakukan
terminasi dengan Amir ditempat lain.
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan Amir setelah berkenalan dengan pasien I?”
“Dibandingkan kemarin pagi, Amir tampak lebih baik saat berkenalan
denga pasien I.”
“Pertahankan apa yang sudah Amir lakukan tadi. Jangan lupa untuk
bertemu kembali dengan I jam 4 sore nanti!”
“Selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap
dengan orang lain kita tambahkan lagi dijadwal harian. Jadi satu hari Amir
dapat berbincang-bincang dengan orang lain sebanyak 3 kali, jam 10 pagi,
jam 1 siang, dan jam 8 malam, Amir bisa bertemu dengan N, dan tambah
dengan pasien yang baru dikenal. Selanjutnya Amir bisa berkenalan
dengan orang lain lagi secara bertahap. Bagaimana Amir setuju kan ?”
“Baiklah, besok kita ketemu lagi untuk membicarakan pengalaman Amir.
Pada jam dan tempat yang sama ya. Sampai besok. Assalamumualaikum.”
37
38
ANALISA PROSES INTERAKSI (API)
Waktu interaksi :
P : selamat pagi bapak P : memandang dan P : berharap klien K : terlihat segan Salam terapeutik
tersenyum membalas senyum dan dan sedikit malu
K: pagi menjawab salam
K : memandang
P : bapak namanya Tn.A
kan? Bapak baiasanya
dipanggil siapa? P : menunjukan sikap
empati K : klien berbicara
K : iya, biasa saya dan mulai tanggap Sikap empati akan
dipanggil amir. P: melakukan kontak membuat klien merasa
mata diperhatikan
39
P : oke, kalau nama saya K : kontak mata dan P : menunjukan sikap K ; menunjukan
faisal, amir bias panggil bergaruk akrab sikap terbuka kepada
saya faisal. perawat Keakraban akan
mempermudah
K : iya komunikasi
P : mnghadap kearah
P : sekarang kita akan klien
berbincang” ya pak, di sini
saja selama 15 menit saja, K : menghadap perawat
boleh?
K :iya boleh.
Komunikasi verbal Komunikasi nonverbal Analisa berpusat pada Analisa berpusat Rasional
perawat (p) pada klien (k)
40
P : kalau saya boleh tau,
apa yang menyebabkan
bapak malas bergaul P : menunjukan
dengan orang lain? ekspresi ingin tau,
melakukan kontak mata P : menunjukan sikap
K : saya tidak suka dan keakraban dan peduli
saya malas K : ekspresi kurang
berseri dan melakukan
P : jadi sebab bapak tidak kontak mata dengan
mau bergaul dengan yang perawat K : klien mulai
lain itu malas ya pak? terbuka dan mau
menjelaskan serta
K : iya menceritakan
P : kalau di ruangan apakah
ada teman bapak yang
paling sering bapak ajak
bicara?
41
K : tidak tau P : menunjukan sikap
empati kepada klien
P : coba bapak fikirkan,
kalau misalnya bapak K : menunjukan sikap
punya banyak teman, kalau terbuka kepada erawat
ada masalah kan bias di
ceritakandengan teman,
kalau bosan ada teman
bicara, kalau bapak tidak
punya teman, ndag suka
kan ?
K : iya
K : iya, (berkenalan)
K : iya
42