Anda di halaman 1dari 11

e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)

PENERAPAN METODE BERMAIN MELALUI PERMAINAN ULAR


TANGGA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN
KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK A

A.A Istri Ratna Dewi1, DB. Kt. Ngr Semara Putra2, I Nyoman Wirya3
1,3
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
2
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: agungratnadewi@yahoo.co.id1, ngurahsemara@yahoo.com2,


nyoman.wirya14@gmail.com3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan kognitif dalam mengenal
lambang bilangan setelah diterapkan metode bermain melalui permainan ular tangga
pada anak Kelompok A Semester II di PAUD Candra Kasih Denpasar Tahun
Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A
semester II di PAUD Candra Kasih Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016, sebanyak
17 anak, yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Data penelitian
tentang perkembangan kognitif dalam mengenal lambang bilangan dikumpulkan
dengan metode observasi dengan instrumen berupa lembar observasi. Data hasil
penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan
metode analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh rata-rata
perkembangan kognitif dalam mengenal lambang bilangan pada siklus I mencapai
65,00% dan berada pada kategori sedang. Pada siklus II rata-rata perkembangan
kognitif dalam mengenal lambang bilangan mencapai 85,00% dan berada pada
kategori tinggi. Terjadi peningkatkan dari siklus I ke siklus II sebesar 20,00%. Jadi
dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bermain melalui permainan ular tangga
dapat meningkatkan perkembangan kognitif pada anak kelompok A semester II di
PAUD Candra Kasih Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016.

Kata-kata kunci: metode bermain, permainan ular tangga, perkembangan kognitif

Abstract
This study aims to improve the cognitive development in recognizing the symbol of
numbers after applied the method of playing through snakes and ladders game for
Group A children in the second Semester of Candra Kasih Denpasar the Academic
Year 2015/2016. The type of this research is the Classroom Action Research (CAR)
is conducted in two cycles. The subjects were students in group A of Candra Kasih
Denpasar Academic Year 2015/2016, the total of 17 children, consist of 10 boys and
7 girls. The data research on cognitive development in finding symbol of numbers
collected by the method of observation with instruments such as observation sheet.
The data were analyzed using descriptive statistical analysis and quantitative
descriptive analysis method. Based on the data analysis, obtained an average of
cognitive development in recognizing the symbol of numbers in the first cycle
reaches 65,00% and the middle category. In the second cycle the average cognitive
development in recognizing the symbol numbers reached 85,00% and at the high
category. Improvement occurred from the first cycle to the second cycle is 20,00%.
So we can conclude that the Use of the method of playing through the snakes and
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)

ladders game can improve the cognitive development of the children in Candra Kasih
Denpasar Academic Year 2015/2016.

Keywords : playing method, snakes and ladder game, cognitive development

PENDAHULUAN usia enam tahun adalah usia kritis


Besarnya nama suatu bangsa dan sekaligus strategi dalam proses
negara bukan karena luasnya wilayah dan pendidikan dan dapat mempengaruhi
jumlah penduduk yang dimiliki saja tetapi proses serta hasil pendidikan seseorang
juga terletak pada kualitas sumber daya selanjutnya artinya pada periode ini
manusia. Sumber daya manusia yang merupakan periode kondusif untuk
berkualitas menjadi suatu tuntutan di menumbuh kembangkan berbagai
dalam kehidupan era globalisasi. perkembangan, kecerdasan, bakat,
Indonesia sebagai negara berkembang perkembangan fisik, kognitif, bahasa
menyadari benar harus memperbaiki sosio-emosional dan spiritual.
dirinya terutama dalam hal pendidikan, Perkembangan anak usia dini dapat
karena sumber daya manusia yang dibagi menjadi enam aspek
berkualitas ditentukan oleh salah satu perkembangan yakni moral agama,
faktor yang sangat penting yaitu fisik/motorik, kognitif, bahasa, sosial-
pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan emosinal, dan seni. Dari berbagai aspek
mampu mencetak manusia yang inovatif perkembangan anak usia dini,
dan kreatif. perkembangan kognitif merupakan salah
Pendidikan merupakan usaha sadar satu aspek yang penting untuk
dan terencana untuk mewujudkan dikembangkan, karena mempunyai tujuan
suasana belajar dan proses pembelajaran mengembangkan kemampuan berpikir
agar peserta didik secara aktif anak, dapat menemukan berbagai
mengembangkan potensi dirinya untuk alternatif pemecahan masalah, membantu
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, anak untuk mengembangkan
pengendalian diri, kepribadian, pengetahuan akan ruang dan waktu serta,
kecerdasan, akhlak mulia, serta mempunyai kemampuan
keterampilan yang diperlukan dirinya, mengelompokkan dan mempersiapkan
masyarakat, bangsa, dan negara (UURI kemampuan berpikir teliti.
NO.20 Tahun 2003). Pendidikan yang Menurut Yamin dan Jamilah
diberikan sejak dini telah lama menjadi (2013:114), “Perkembangan kognitif anak
perhatian para orang tua, pendidik, berada pada tahap sensorimotor dan
masyarakat dan pemerintah karena praoprasional.” Pada tahap sensorimotor
mengingat pentingnya pendidikan sejak anak memperoleh pengetahuan murni dari
dini yang diberikan pada anak. gerak dan indra secara konkret. Anak
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) belajar mengenal dunia hanya dengan
memegang peranan yang sangat penting melalui meraba, membau, melihat,
dan menentukan perkembangan anak mendengar, dan merasakan. Sedangkan
selanjutnya, sebab pendidikan anak usia pada tahap praoprasional ini anak mulai
dini merupakan fondasi bagi dasar untuk mampu untuk memecahkan masalah
mengembangkan aspek perkembangan dengan cara memikirkannya terlebih
anak untuk memasuki pendidikan dahulu, dan tidak lama kemudian pada
selanjutnya. Masa peka dan atau golden tahap selanjutnya anak mampu
age terjadi pada usia dini seorang anak. mempelajari masalah sebelum bertindak
Maka dari itu pemberian rangsangan yang serta terlibat langsung dalam kegiatan
baik dan tepat akan membuat secara fisik. Pada masa ini anak belum
pertumbuhan anak menjadi baik pula. mampu berpikir oprasional dan perlu
Yamin, dkk (2013:1) menyatakan, benda nyata dalam membangun
Rentang anak usia dini dari lahir sampai
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)

pengetahuannya, termasuk dalam dikelompok A lebih sering menggunakan


pengetahuan mengenal lambang bilangan. majalah-majalah dalam mengembangkan
Mengembangkan pengetahuan aspek perkembangan kognitif anak, dan
mengenal lambang bilangan pada anak tulisan yang dibuat dipapan tulis.
usia dini sangatlah penting. Oleh karena Penggunaan berbagai metode sudah
itu, penting bagi orang tua dan guru untuk pernah diterapkan oleh guru untuk
mengembangkan pengetahuan mengenal meningkatkan perkembangan kognitif
lambang bilangan pada anak sejak dini anak, namun perkembangan kognitif anak
melalui proses bermain, karena pada belum berkembang sesuai dengan yang
dasarnya proses pembelajaran pada anak diharapkan. Jarang guru menggunakan
usia dini adalah bermain. Menurut Mutiah media yang lebih menarik dengan metode
(2010), “Bermain adalah kegiatan yang bermain yang membuat anak menjadi
sangat penting bagi perkembangan dan lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan
pertumbuhan anak usia dini.” Sesuai pembelajaran yang diberikan. Oleh karena
dengan karakteristik anak usia dini yang itu, penggunaan media yang cenderung
bersifat aktif dalam melakukan berbagai monoton menyebabkan umpan balik yang
eskplorasi terhadap lingkungannya maka, anak tunjukkan pada perkembangan
aktivitas bermain merupakan bagian dari kognitif dalam mengenal lambang
proses pembelajaran. Bermain harus bilangan sangat minim.
dilakukan dengan rasa senang, sehingga Berdasarkan observasi yang
semua kegiatan bermain yang dilakukan pada bulan Oktober 2015 di
menyenangkan bagi anak akan PAUD Candra Kasih Denpasar, dalam
menghasilkan proses belajar pada anak. proses pembelajaran menunjukkan bahwa
Mengenalkan lambang bilangan pada perkembangan kognitif dalam mengenal
anak yaitu dapat dilakukan dengan lambang bilangan masih kurang optimal.
mengajak anak bermain ular tangga Hal yang sering ditampilkan anak yaitu
dengan papan yang berisi angka dan anak cepat merasa bosan, anak mengikuti
gambar-gambar yang berbeda agar anak pelajaran dengan pasif, ada anak yang
tidak bosan. Karena standar papan yang masih belum mengenal lambang bilangan
digunakan dalam permainan ini tidak dengan benar, dan ketika guru
ditentukan, maka setiap orang dapat menanyakan lambang bilangan yang
membuat papan ular tangga sendiri yang dibuat di papan tulis, anak belum dapat
berisi gambar dan angka dengan sangat menjawab dengan tepat. Solusi yang
menarik agar disukai oleh anak usia dini. digunakan untuk mengatasi masalah
Namun pada kenyataan di PAUD Candra peningkatan perkembangan kognitif yaitu
Kasih Denpasar perkembangan kognitif dengan penerapan metode bermain
anak belum berkembang dengan optimal. melalui permainan ular tangga. Melalui
Anak belum mampu menyebutkan dan permainan ular tangga diharapkan dapat
menunjuk lambang bilangan dengan meningkatkan perkembangan kognitif
benar. Hambatan yang sering ditemui oleh pada anak dan melalui bermain pula
guru dalam kegiatan pembelajaran yaitu diharapkan seluruh aspek perkembangan
penerapan metode dan media yang tepat anak dapat berkembang dengan optimal.
digunakan dalam mengembangkan aspek Pentingnya menggunakan metode
perkembangan kognitif pada anak. bermain dalam setiap pembelajaran untuk
Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini yang bertujuan agar proses
kognitif terjadi pada anak kelompok A di pembelajaran berlangsung secara
PAUD Candra Kasih Denpasar. Dari hasil terstruktur sehingga memudahkan dalam
catatan nilai anak dibuku bantu dan buku mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut
penghubung menunjukkan bahwa Fadlillah (2012:168), “Metode bermain
perkembangan kognitif khususnya dalam adalah metode yang menerapkan
mengenal lambang bilangan pada anak permainan atau mainan tertentu sebagai
kelompok A belum berkembang dengan wadah pembelajaran anak.” Dunia anak
maksimal. Ini dikarenakan dalam adalah dunia bermain, dalam kehidupan
penggunaan media guru yang mengajar anak-anak, sebagian besar waktunya
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)

dihabiskan dengan kegiatan bermain, bagi anak yang sulit belajar. Said, dkk
akan tetapi bermain merupakan salah satu (2015:240) menyatakan, “Ular tangga
bagian dari proses pembelajaran. Dalam adalah permainan papan untuk anak-anak
bermain anak dapat menerima banyak yang dimainkan oleh dua orang atau
rangsangan selain dapat membuat dirinya lebih.” Permainan ular tangga bagi anak
senang juga dapat menambah sangatlah beragam.
pengetahuan anak. Permainan ular tangga dapat
Agung (2012:1), “Metode adalah jalan dikelompokkan berdasarkan bentuk
atau cara yang harus dilalui untuk tampilan gambar maupun usia anak.
mencapai suatu tujuan.” Dalam kegiatan Sehingga keragaman tersebut memiliki
belajar mengajar, metode diperlukan oleh manfaat yang berbeda sesuai bentuk dan
guru dan penggunaannya bervariasi fungsinya, karena tidak ada papan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. permainan standar dalam permainan ini,
Metode pembelajaran merupakan suatu maka setiap orang dapat membuat papan
jalan atau cara yang dipergunakan untuk ular tangga sendiri dengan sangat menarik
mencapai tujuan yang diinginkan, oleh agar disukai oleh anak-anak. Permainan
karena itu peranan metode pembelajaran ular tangga yang didesain khusus untuk
sangat berpengaruh pada proses anak TK biasanya memiliki jumlah
pembelajaran untuk mendapatkan hasil karakter tampilan gambar papan yang
belajar yang lebih optimal. Sedangkan lebih komplet dibandingkan dengan ular
menurut Suyadi (2010:284), “Bermain tangga bagi anak sekolah dasar.
adalah aktivitas yang dapat membuat Permainan ular tangga merupakan
anak merasa senang dengan ditandai permainan yang melibatkan anak
gelak tawa oleh anak yang melakukannya berperan aktif dalam permainan ini.
dan sangat penting bagi tumbuh kembang Permainan ular tangga dapat digunakan
anak.” Sehingga dapat disimpulkan pada setiap proses pembelajaran.
metode bermain adalah suatu cara yang Kuatnya pola interaksi anak saat
digunakan dalam melaksanakan kegiatan memainkan permainan ular tangga dalam
pembelajaran melalui bermain, karena kegiatan pembelajaran menyebabkan
dengan bermain anak dapat merasa permainan ini disenangi oleh anak.
gembira dalam mengikuti kegiatan yang Sehingga dapat disimpulkan
diberikan. Montalalu (2008:434) permainan ular tangga adalah salah satu
menyatakan, “Metode bermain dalam permainan edukatif untuk meningkatkan
pembelajaran di TK adalah suatu teknik aspek perkembangan anak usia dini.
penyampaian informasi yang ditujukan Permainan ular tangga dapat dimainkan
pada anak melalui alat permainan atau oleh dua orang atau lebih, permainan
kegiatan yang dapat memberikan yang didesain khusus untuk anak TK
kenyamanan dan kesenangan pada anak.” memiliki banyak tampilan gambar
Berdasarkan uraian di atas, dapat sehingga anak tertarik untuk
disimpulkan bahwa metode bermain memainkannya dan permainan ini dapat
adalah suatu cara yang digunakan untuk dibuat sendiri dengan tampilan gambar
menyampaikan informasi dalam proses yang lebih menarik. Melalui permainan
pembelajaran melalui bermain pada anak ular tangga ini, anak dapat belajar
usia dini, sehingga dengan bermain dapat mengenal suatu lambang bilangan,
membuat anak merasa gembira dan dengan menyebutkan atau belajar
senang untuk mengikuti proses berhitung karena di dalam permainan ular
pembelajaran yang diberikan. tangga ini terdapat lambang bilangan di
Menurut Nurjatmika (2012:103), papan ular tangga dan dadu yang
“Permainan ular tangga merupakan jenis dilempar yang dimainkan oleh anak.
permainan papan yang didesain khusus Menurut Yulianti (2010:64),
bagi anak umur tiga tahun ke atas.” “Mengenal lambang bilangan merupakan
Permainan yang dapat dipermainan oleh bagian dari kemampuan kognitif anak,
dua orang anak atau lebih ini ternyata kognitif sering diartikan dengan
dapat memberikan manfaat, khususnya kecerdasan dalam berpikir.”
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)

Perkembangan kognitif menunjukan setelah dua adalah tiga, setelah tiga


perkembangan dari cara berpikir anak. adalah empat, dan seterusnya. Kegiatan
Anak usia dini berada dalam tahap manusia untuk menghitung suatu benda
praoperasional konkret, dimana anak disebut sebagai membilang. Sedangkan
mampu mempertimbangkan besar, angka adalah bentuk tertulis dari suatu
bentuk, dan benda-benda didasarkan bilangan. Susanti (2012) menyatakan,
pada interpasi dan pengalamannya “Kelompok bilangan yang sudah dapat
(persepsi sendiri). diperkenalkan mulai dari usia tiga tahun
Perkembangan kognitif merupakan adalah kelompok bilangan (mengenal
salah satu aspek perkembangan pada bilangan, membilang, berhitung) pola dan
pendidikan anak usia dini. Dari enam fungsinya, geometri, ukuran-ukuran,
aspek perkembangan pada anak, aspek pemecahan masalah.” Penguasaan
perkembangan kognitif merupakan aspek masing-masing kelompok tersebut selalu
yang sangat penting untuk dikembangkan melalui tiga tingkat penekanan tahapan
dalam tumbuh kembang anak usia dini. yaitu tingkat pemahaman konsep, tingkat
Perkembangan kognitif merupakan menghubungkan konsep kongkret dengan
kegiatan atau proses memperoleh lambang bilangan, tingkat lambang
pengetahuan, termasuk kesadaran dan bilangan sebelum anak memasuki tingkat
perasaan. Menurut Sujiono (2007:17) pengenalan lambang. Kemudian Susanti
menyatakan bahwa, “Kognitif adalah (2012) juga menyatakan, “Perkembangan
proses yang terjadi secara internal di konsep bilangan pada anak yaitu seperti
dalam susunan syaraf pada waktu pengenalan kuantitas, menghafal urutan
manusia berpikir.” Perkembangan kognitif namabilangan, menghitung secara
ini berkembang secara bertahap sejalan rasional, menghitung maju, menghitung
dengan perkembangan fisik dan syaraf- mundur, dan berhitung melompat.
syaraf yang berada di susunan syaraf. Untuk mengetahui secara pasti
Wiyani (2012:62) menyatakan, apakah metode bermain melalui
“Perkembangan kognitif pada anak usia permainan ular tangga dapat
dini dapat diartikan sebagai perubahan meningkatkan perkembangan kognitif
psikis yang berpengaruh terhadap anak, maka dari itu dirancanglah
kemampuan berpikir anak usia dini.” penelitian yang berjudul tentang
Dengan kemampuan berpikirnya, anak “Penerapan Metode Bermain Melalui
usia dini dapat mengeksplorasikan dirinya Permainan Ular Tangga Untuk
sendiri, orang lain, serta berbagai benda Meningkatkan Perkembangan Kognitif
yang ada disekitarnya sehingga mereka Pada Anak Kelompok A Semester II di
dapat memperoleh berbagai pengetahuan. PAUD Candra Kasih Denpasar Tahun
Perkembangan kemampuan kognitif anak Pelajaran 2015/2016”. Adapun rumusan
ditunjukkan dari cara anak berpikir. masalah yang dapat diajukan adalah
Kemampuan anak mengkoordinasi cara “Apakah penerapan metode bermain
berpikir untuk menyelesaikan berbagai melalui permainan ular tangga dapat
masalah dapat dipergunakan sebagai meningkatkan perkembangan kognitif
tolak ukur meningkatnya perkembangan dalam mengenal lambang bilangan pada
kognitif anak. Dari pendapat diatas, dapat anak kelompok A semester II di PAUD
disimpulkan bahwa perkembangan kognitif Candra Kasih Denpasar Tahun Pelajaran
adalah pengembangan kemampuan dasar 2015/2016?”. Sedangkan tujuan penelitian
yang dimiliki oleh anak secara ilmiah yang ingin dicapai adalah untuk
diketahui dengan pengetahuan yang baru meningkatkan perkembangan kognitif
diperolehnya dan meningkatkan dalam mengenal lambang bilangan
kemampuan anak dari berpikir secara dengan penerapan metode bermain
konkret ke abstrak. melalui permainan ular tangga pada anak
Menurut Saleh (2009), “Bilangan kelompok A semester II di PAUD Candra
adalah sebuah konsep dan pemikiran Kasih Denpasar Tahun Pelajaran
manusia terhadap perhitungan suatu 2015/2016.
benda.” Misalnya setelah satu adalah dua,
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)

METODE yang mempunyai variasi antar objek yang


Jenis penelitian yang dilakukan pada satu dengan objek yang lainnya dan
penelitian ini adalah penelitian tindakan variabel merupakan suatu konsep yang
kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas sangat penting didalam penelitian.
atau classroom Action Research (CAR) Suryabrata (dalam Agung, 2014:40)
memiliki peranan penting untuk menyatakan bahwa, “Variabel adalah
meningkatkan dan memperbaiki program segala sesuatu yang menjadi objek
pembelajaran yang sedang berjalan pengamatan penelitian.” Sering pula
apabila dapat diimplementasikan dengan dikatakan variabel penelitian itu sebagai
baik. Menurut Agung (2010:2), “PTK faktor-faktor yang berperan dalam
sebagai suatu bentuk penelitian yang peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
bersifat reflektif dengan melakukan Sugiyono, (dalam Agung 2014;40)
tindakan-tindakan tertentu agar dapat menyatakan, “Variable penelitian pada
memperbaiki dan atau meningkatkan dasarnya adalah segala sesuatu yang
praktek-praktek pembelajaran di kelas berbentuk apa saja yang ditetapkan
secara lebih profesional.” Menurut
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
Kemmis (dalam Sanjaya, 2013:24)
“Penelitian tindakan adalah suatu bentuk
memperoleh informasi tentang hal
penelitian reflektif dan kolektif yang tersebut.” Penelitian ini menggunakan
dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial dua variabel, yakni variabel bebas dan
untuk meningkatkan penalaran praktik variabel terikat. Variabel bebas adalah:
sosial mereka.” metode bermain melalui permainan
Berdasarkan pendapat para ahli ular tangga, dan variabel terikatnya
diatas dapat disimpulkan penelitian adalah perkembangan kognitif.
tindakan kelas (PTK) merupakan Variabel perkembangan kognitif
penelitian yang diadakan untuk dalam mengenal lambang bilangan di ukur
memperbaiki metode atau model dari indikator- indikator yaitu membilang
pembelajaran yang sedang berlangsung banyak point pada dadu yang dilempar,
pada suatu kelas, dengan melakukan melangkah sebanyak point pada dadu
beberapa tindakan yang berguna untuk yang didapat, menyebutkan lambang
memodifikasi metode atau model bilangan 1-10 pada posisi ular tangga
pembelajaran yang sedang berlangsung yang didapat, Meniru lambang bilangan 1-
dan untuk memecahkan permasalahan 10. Pengumpulan data dalam penelitian ini
yang ada dengan tindakan-tindakan menggunakan metode observasi. Agung
tertent untuk memperbaiki dan (2012:61) menyatakan, “Metode
meningkatkan praktik pembelajaran di observasi adalah suatu cara untuk
kelas secara lebih profesional dalam memperoleh data dengan jalan
menyempurnakan program pembelajaran mengadakan “pengamatan dan
yang sedang berjalan dalam kelas. pencatatan” secara sistematis tentang
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan suatu objek tertentu.” Senada dengan hal
April 2016 sampai dengan Mei 2016 pada tersebut Dimyati (2013:92) juga
anak Kelompok A Semester II di PAUD menyatakan bahwa “Observasi atau
Candra Kasih Denpasar Tahun Pelajaran pengamatan adalah proses pengumpulan
2015/2016. Subjek dalam penelitian ini data penelitian melalui pengamatan
adalah anak kelompok A semester II di terhadap objek yang diteliti.” Dari
PAUD Candra Kasih Denpasar tahun pendapat diatas, dapat dinyatakan bahwa
pelajaran 2015/2016 berjumlah 17 anak, metode observasi pada prinsipnya
yang terdiri dari 7 anak perempuan dan 10 merupakan cara memperoleh data yang
anak laki-laki. Adapun objek dalam lebih dominan menggunakan indera
penelitian ini adalah perkembangan penglihatan (mata) dalam proses
kognitif dalam mengenal lambang pengukuran terhadap suatu objek atau
bilangan. variabel tertentu sesuai dengan tujuan
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian.
variabel. Variabel adalah atribut dari objek
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)

Setelah data dalam penelitian ini perubahan positif skor rata-rata dari siklus
terkumpul maka selanjutnya dilakukan pertama ke siklus berikutnya dan jika
analisis data. Dalam penelitian ini dikonversasikan pada pedoman PAP
menggunakan metode analisis statistik Skala lima tingkat perkembangan kognitif
deskriptif dan metode analisis deskriptif yang berada pada rentang 80%-89%
kuantitatif. Dalam penerapan metode dengan kriteria tinggi.
analisis statistik deskripif, data yang
diperoleh dari hasil penelitian disajikan ke HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam 1) tabel distribusi frekuensi, 2) Penelitian tindakan kelas ini
menghitung angka rata-rata atau mean dilaksanakan di PAUD Candra Kasih
(M), 3) menghitung modus (Mo), 4) Denpasar kelompok A dengan jumlah
menghitung median (Me), 5) menyajikan anak 17 orang. Penelitian ini dilaksanakan
ke dalam grafik polygon. selama 1 bulan 1 minggu yaitu dimulai dari
Dalam buku metodologi penelitian tanggal 11 April sampai 13 Mei 2016.
Agung (2014:144) menyatakan bahwa Siklus I dilaksanakan selama 12 kali
”metode analisis deskriptif kuantitatif pertemuan dan pada akhir pembelajaran
adalah suatu cara pengolahan data yang langsung mengevaluasi perkembangan
di lakukan dengan jalan menyusun secara anak dan memberikan penilaian
sistematis dalam bentuk angka-angka dan perkembangan kognitif dalam mengenal
atau persentase mengenai keadaan suatu lambang bilangan pada anak kelompok A
objek yang di teliti, sehingga diperoleh di PAUD Candra Kasih Denpasar yang
kesimpulan umum”. Tingkat berjumlah 17 anak. Adapun Tema yang
perkembangan kognitif yang diperoleh dibahas pada siklus ini adalah Tema
anak hasilnya dikonversikan dengan cara, Tanah Airku.
membandingkan angka rata-rata persen
dengan kriteria penilaian acuan patokan
(PAP) skala lima. Adapun pedoman 6
konversi PAP skala lima tentang 5
perkembangan kognitif, dapat dilihat pada 4
tabel 01.
3
Tabel 01. Pedoman Konversi PAP Skala 2
Lima tentang Perkembangan 1
Kognitif 0
Kriteria 8 9 10 11 12 13 14
Persentase
Perkembangan
Penguasaan
Kognitif
90 −100 Sangat Tinggi
80 − 89 Tinggi M = 10,35
65 − 79 Sedang
55 − 64 Rendah
Me = 10,00
0 − 54 Sangat Rendah
Sumber (Agung, 2014:145) Mo = 9,00
Gambar 01. Gambar Grafik Polygon
Berdasarkan pedoman PAP Skala Perkembangan Kognitif
lima mengenai mengenai perkembangan Anak Kelompok A pada
kognitif pada anak kelompok A di PAUD Siklus I
Candra Kasih Denpasar, maka target yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Dari hasil analisis data kegiatan
anak mampu mencapai tingkat bermain melalui permainan ular tangga
penguasaan pembelajaran yaitu minimal pada siklus I diperoleh data dimana
80%-89% dengan kriteria tinggi atau aktif. modus = 9,00, median = 10,00, dan mean
Penelitian ini dikatakan berhasil jika terjadi = 10,35. Data yang diperoleh ini kemudian
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)

disajikan ke dalam grafik polygon data yang menggunakan permainan ular


yang dapat dilihat pada gambar 01. tangga, (2) mencontohkan kembali cara
Berdasarkan perhitungan dari grafik melangkah yang tepat pada permainan
polygon diatas terlihat Mo, Me, Mean, ular tangga sesuai point dadu yang
dimana Mo < Me < Mean (9,00 < 10,00 < didapat, dan (3) memberi tahu anak
10,35), sehingga dapat disimpulkan secara berulang-ulang lambang bilangan
bahwa sebaran data-data perkembangan yang ada disekitar anak.
kognitif pada siklus I merupakan kurva Siklus II dilaksanakan selama delapan
juling positif. Dengan demikian dapat kali pertemuan dan pada akhir
diinterprestasikan bahwa skor pembelajaran langsung mengevaluasi
perkembangan kognitif anak kelompok A perkembangan anak dan memberikan
di PAUD Candra Kasih Denpasar penilaian perkembangan kognitif dalam
cenderung sedang. Untuk menghitung mengenal lambang bilangan pada anak
tingkat perkembangan kognitif anak dapat kelompok A di PAUD Candra Kasih
dihitung dengan membandingkan rata-rata Denpasar yang berjumlah 17 anak. Data
persen (M%) dengan Kriteria Pedoman perkembangan kognitif anak yang
Acuan Patokan (PAP) Skala lima. Nilai diperoleh pada siklus II disajikan dalam
M% = 65,00 % yang dikonversikan ke bentuk tabel distribusi frekuensi data
dalam PAP skala lima berada pada tingkat tunggal tentang perkembangan kognitif
penguasaan 65-79 yang berarti bahwa anak kelompok A PAUD Candra Kasih
tingkat perkembangan kognitif anak siklus II, kemudian dari tabel distribusi
kelompok A pada siklus I berada pada frekuensi tersebut dilanjutkan dengan
kriteria sedang. Dari hasil tersebut, maka menghitung modus, median, dan mean.
penelitian tindakan kelas ini perlu
dilanjutkan ke siklus II untuk peningkatan
dan penyempurnaan selanjutnya. 6
Adapun kendala-kendala yang 5
ditemukan pada saat penerapan metode 4
bermain melalui permain ular tangga pada
siklus I adalah (1) pada pertemuan 3
pertama siklus I, anak masih terlihat 2
bingung dengan alat peraga yang 1
digunakan, karena anak belum terbiasa
0
belajar menggunakan alat permainan ular
tangga, serta ada beberapa anak yang 11 12 13 14 15 16 17
tidak merespon kegiatan pembelajaran
saat proses pembelajaran berlangsung,
(2) beberapa anak masih bingung untuk
melangkah dengan baik dan tepat pada M = 13,35
papan ular tangga sesuai point dadu yang
didapat, dan (3) beberapa anak masih
Me = 14,00
bingung menyebutkan lambang bilangan
yang didapat pada permainan ular tangga. Mo = 15,00
Adapun solusi yang akan digunakan Gambar 02.Gambar Grafik Polygon
untuk mengatasi kendala-kendala di atas Perkembangan Kognitif
adalah (1) menjelaskan kembali Anak Kelompok A pada
permianan ular tangga dan memberikan Siklus II
penjelasan cara bermain dengan Dari hasil analisis data kegiatan
bertahap, sebelum bermain anak diajak bermain melalui permainan ular tangga
untuk mencoba kembali apa yang pada siklus II diperoleh data dimana
diarahkan oleh guru, dengan kegiatan modus = 15,00, median = 14,00, dan
pembelajaran seperti itu, sehingga untuk mean = 13,35. Data yang diperoleh ini
pertemuan berikutnya anak akan lebih kemudian disajikan ke dalam grafik
terbiasa dalam mengikuti pembelajaran
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)

polygon data yang dapat dilihat pada berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari
gambar 02. adanya peningkatan rata-rata persentase
Berdasarkan perhitungan dari grafik (M%) perkembangan kognitif dari siklus I
polygon diatas terlihat Me, Mean, Mo, ke siklus II, sehingga dalam penelitian ini
dimana Me < Mean < Mo (13,53 < 14,00 < cukup dilakukan sampai di siklus II dan
15,00), sehingga dapat disimpulkan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.
bahwa sebaran data-data perkembangan Berdasarkan analisis statistik
kognitif pada siklus II merupakan kurva deskriptif dan analisis deskriptif kuantitatif
juling negatif. Dengan demikian dapat penyajian hasil penelitian ini memberikan
diinterprestasikan bahwa skor gambaran bahwa, penerapan metode
perkembangan kognitif anak dalam bermain melalui permainan ular tangga
mengenal lambang bilangan kelompok A ternyata mampu meningkatkan
di PAUD Candra Kasih Denpasar perkembangan kognitif pada anak. Hasil
cenderung Tinggi. Nilai M% = 85,00% analisis data perkembangan kognitif anak
yang dikonversikan kedalam Kriteria dalam mengenal lambang bilangan pada
Pedoman Acuan Patokan (PAP) skala siklus I sebesar 65,00% yang
lima berada pada tingkat penguasaan 80- menunjukkan perkembangan kognitif anak
89 yang berarti bahwa tingkat dalam mengenal lambang bilangan berada
perkembangan kognitif pada anak pada kriteria sedang, namun mengalami
kelompok A di PAUD Candra Kasih dalam peningkatan pada siklus II menjadi
siklus II berada pada kriteria tinggi. 85,00% yang menunjukkan
Setelah diadakan refleksi siklus I dan perkembangan kognitif dalam mengenal
perbaikan tindakan, maka pada proses lambang bilangan pada anak berada pada
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II kriteria tinggi. Hasil penelitian yang telah
terjadi peningkatan yang cukup signifikan dilaksanakan di PAUD Candra Kasih
dan dapat dilihat pada perkembangan Denpasar pada anak kelompok A
kognitif anak yang sebelumnya berada semester II tahun pelajaran 2015/2016
pada kriteria sedang meningkat menjadi selama dua siklus menunjukkan terjadinya
kriteria tinggi. peningkatan perkembangan kognitif dalam
Adapun temuan-temuan yang mengenal lambang bilangan setelah
diperoleh selama pelaksanaan siklus II penerapan metode bermain melalui
adalah (1) anak yang diawal permainan ular tangga.
perkembangan kognitifnya dalam Sujiono (2007) menyatakan bahwa,
mengenal lambang bilangan masih “Anak usia 2-7 tahun berada pada tahap
kurang, namun setelah diadakan refleksi praoprasional, tahap dimana anak belajar
dan perbaikan tindakan perkembangan menggunakan simbol-simbol seperti
kognitif anak dalam mengenal lambang gambar dan benda konkret.” Anak akan
bilangan mulai meningkat, hal ini dikarena lebih mengerti suatu materi yang
setelah anak mengerti permainan ular disampaikan oleh guru melalui kata-kata
tangga yang mereka mainkan, anak dan gambar. Setelah penerapan metode
semakin tertarik dan antusias dalam bermain melalui permainan ular tangga
mengikuti proses pembelajaran, sehingga pada anak kelompok A semester II di
semakin sering anak mempelajari PAUD Candra Kasih Denpasar terlihat
bilangan, (2) secara garis besar proses adanya peningkatan perkembangan
pembelajaran dapat berjalan sesuai kognitif dalam mengenal lambang
dengan rencana kegiatan harian yang bilangan pada anak dari siklus I ke siklus II
direncanakan, sehingga perkembangan yaitu dalam hal meniru lambang bilangan
kognitif dalam mengenal lambang 1-10, menyebutkan lambang bilangan
bilangan yang diharapkan dapat tercapai. pada posisi ular tangga yang didapat,
Secara umum proses pembelajaran membilang point yang didapat pada dadu,
dengan menerapkan metode bermain dan melangkah sebanyak point dadu yang
melalui permainan ular tangga untuk dilempar sudah baik.
meningkatkan perkembangna kognitif Kenyataan ini menunjukkan bahwa
dalam mengenal lambang bilangan sudah penerapan metode bermain melalui
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)

permainan ular tangga ternyata efektif dan memberikan pengaruh positif terhadap
efisien untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam
perkembangan kognitif dalam mengenal mengenal lambang bilangan. Berdasarkan
lambang bilangan pada anak. Pada saat hasil penelitian dan uraian tersebut, maka
penerapan metode bermain melalui dapat disimpulkan bahwa penerapan
permainan ular tangga dalam proses metode bermain melalui permainan ular
pembelajaran, anak ditunjukan dadu yang tangga dapat meningkatkan
berisi titik-titik dan papan ular tangga yang perkembangan kognitif dalam mengenal
berisi lambang bilangan dengan berbagai lambang bilangan pada anak kelompok A
macam gambar binatang. Pertama anak semester II di PAUD Candra Kasih
disuruh untuk melempar dadu dan Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016.
menghitung jumlah titik-titik pada dadu
yang didapat, kemudian anak disuruh SIMPULAN DAN SARAN
melangkah pada papan ular tangga sambil Berdasarkan hasil analisis data
berhitung sesuai dengan jumlah dadu sebagaimana disajikan dalam BAB IV,
yang didapat, dan selanjutnya anak setelah penerapan metode bermain
menyebutkan lambang bilangan pada melalui permainan ular tangga ternyata
posisi ular tangga. Dari kegiatan tersebut mampu meningkatkan perkembangan
dapat dilihat perkembangan kognitif anak kognitif dalam mengenal lambang
dalam mengenal lambang bilangan mulai bilangan pada anak kelompok A semester
meningkat dari tidak mampu menjadi II di PAUD Candra Kasih Denpasar. Hal ini
mampu memcapai hasil yang baik sesuai dilihat dari adanya peningkatan
dengan indikator yang diterapkan dalam perkembangan kognitif dalam mengenal
RPPH yang dirancang pada saat lambang bilangan pada anak dari
penelitian. peningkatan rata-rata siklus I sebesar
Terjadinya peningkatan 65,00% yang berada pada kriteria sedang,
perkembangan kognitif pada anak dalam dan mengalami peningkatan pada siklus II
penelitian tindakan kelas ini, disebabkan menjadi sebesar 85,00% yang berada
oleh rasa tertarik anak pada proses pada kriteria tinggi. Hal ini berarti
pembelajaran, kegiatan dan permainan perkembangan kognitif dalam mengenal
ular tangga yang diterapkan guru, serta lambang bilangan pada anak mengalami
reaward yang dapat menumbuhkan minat peningkatan dari siklus I ke siklus II
belajar anak. Sehingga kemampuan anak sebesar 20,00%. Dapat disimpulkan
khususnya perkembangan kognitif dalam bahwa penerapan metode bermain melalui
mengenal lambang bilangan pada anak permainan ular tangga dapat
semakin meningkat dan kegiatan meningkatkan perkembangan kognitif
pembelajaran dapat mencapai hasil yang pada anak kelompok A semester II di
diinginkan. Metode bermain melalui PAUD Candra Kasih Denpasar Tahun
permainan ular tangga sebagai salah satu Pelajaran 2015/2016.
metode pendekatan dalam pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian dan
yang dapat merangsang anak untuk pembahasan dalam penelitian ini, maka
belajar bilangan dan melatih anak dapat dikemukakan beberapa saran yaitu
mengasah kemampuan kognitif untuk Kepada anak didik, disarankan untuk
belajar sportivitas, mampu memecahkan dapat termotivasi dalam meningkatkan
masalah, serta menciptakan suasana perkembangan kognitif, khususnya
senang di dalam kelas. Dengan demikian perkembanngan kognitif dalam mengenal
metode bermain akan dapat menguatkan lambang bilangan melalui permainan ular
ingatan anak terhadap pembelajaran yang tangga dan menumbuhkan minat belajar
diberikan serta anak dapat dengan lebih memperhatikan kegiatan
mengembangkan perkembangan kognitif pembelajaran yang sedang berlangsung,
yaitu khususnya perkembangan kognitif sehingga hasil belajar dan perkembangan
dalam mengenal lambang bilangan. kognitif anak didik dapat meningkat,
Penerapan metode bermain kepada guru, disarankan untuk
melalui permainan ular tangga dapat meningkatkan kreativitas dan secara terus
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)

menerus mampu berinovasi dan lebih Said, Budimanjaya. 2015. 95 Strategi


kreatif dalam memilih, menerapkan, Mengajar Multiple Intelligences.
maupun mengelola metode serta media Jakarta: Prenada Media Group.
pembelajaran sesuai dengan karakterisitik
anak. Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Tindakan
Kepada kepala sekolah PAUD Candra Kelas. Jakarta: Kencana Prenada
Kasih, disarankan agar mampu Media Group.
memberikan suatu informasi mengenai
metode dan media pembelajaran yang Sujiono, Y. 2007. Metode Pengembangan
digunakan dalam proses pembelajaran, Kognitif. Jakarta: Universitas
sehingga pembelajaran dapat berlangsung Terbuka.
secara efektif, efesien dan inovatif, yang
nantinya mampu meningkatkan Susanti, P.Ika. 2012. Penerapan Media
perkembangan kognitif pada anak. Kolam Pancing Melalui Metode e-
Selanjutnya saran kepada peneliti lain, Journal PG-PAUD Universitas
hendaknya dapat melaksanakan Pendidikan GaneshaJurusan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Pendidikan Guru Pendidikan
berbagai metode dan media pembelajaran Anak Usia Dini (Volume 2 No 1
lain yang belum sepenuhnya dapat Tahun 2014) Pemberian Tugas
terjangkau dalam penelitian ini, dengan Untuk Meningkatkan Kemampuan
adanya penelitian ini dapat dijadikan Kognitif Anak Dalam Pengenalan
sebagai perbandingan dalam melakukan Konsep Bilangan Dan Lambang
penelitian berikutnya. Bilangan Pada Kelompok B1 Di
TK Negeri Pembina
DAFTAR PUSTAKA Banjarangkan Tahun Ajaran
Agung, A. 2012. Metodologi Penelitian 2011/2012. (Tidak Diterbitkan).
Pendidikan. Singaraja: Undiksha. Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha.
-------. 2014. Buku Ajar Metodologi
Penelitian Pendidikan. Malang: Suyadi. I. Psikologi Belajar PAUD.
Aditya Media Publishing. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
PT Bintang Pustaka Abadi
Dimyati, Johni. 2013. Metodologi (BiPA).
Penelitian Dan Aplikasinya Pada
Pendidikan Anak Usia Dini Undang-Undang Republik Indonesia
(PAUD). Jakarta: PT Fajar Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Interpratama Mandiri. Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Departemen Pendidikan
Fadlillah, Muhammad. 2014. Desain Nasional RI.
Pembelajaran PAUD, Jogjakarta: Wiyani, Novan Ardya, Dkk. 2012. Format
Ar-Ruzz Media. PAUD. Maguwoharjo: AR-Ruzz
Media.
Montalalu. 2008. Bermain dan Permainan
Anak. Jakarta: Universitas Yamin, Martinis dan Jamilah Sabri Sanan.
Terbuka. 2013. Panduan PAUD Pendidikan
Mutiah, D. 2010. Psikologi Bermain Anak Anak Usia Dini. Jakarta:
Usia Dini. Jakarta: Kencana. Referensi (Gaung Prasada Press
Group).
Nurjatmika, Yusef. 2012. Ragam Aktivitas
Harian Untuk TK. Cetakan Yulianti, Dwi. 2010. Bermain Sambil
Pertama.Bulan September. Belajar Sains di Taman Kanak-
Yogyakarta: Diva Press. Kanak. Jakarta: PT. Indeks.

Anda mungkin juga menyukai