Anda di halaman 1dari 3

Aspek perkembangan : Landasan hidup religious

Bidang Bimbingan : Perilaku akhlak mulia

Tujuan : Setelah menyelesaikan kegiatan ini diharapkan peserta

1. Menyebutkan nilai2 yang berkembang di masyarakat

2. Menyebutkan pentingkan hidup berke-Tuhan-an Yang Maha esa

3. Taat beribadah sesuai dengan agama yang dianutnya.

A. Uraian Materi

Negara menjamin kebebasan setiap warga untuk menganut salah satu agama. Amandemen
Pembukaan UUD 1945 menyatakan, Negara Republik Indonesia berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Pasal 29 Amandemen UUD 1945 menegaskan
bahwa:

1. Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Negara menjamin kemerdekaan tiap2 penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing


dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

Setiap ajaran agama selalu mengajak umatnya untuk selalu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Kata takwa itu berasal dari bahasa arab, yang berarti : hati-hati, takut, atau rasa malu untuk
melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan. Menurut istilah ketakwaan itu merujuk kepada arti :
Melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.

Perintah Tuhan itu menyangkut semua hal atau perbuatan yang baik, yang bermanfaat, dan
menyejahterakan atau membahagiakan orang lain, seperti : mengajak sembahyang, puasa,
berzakat, menjalin silaturahmi (tali persaudaraan), bekerja untuk mencari rizki yang halal, dan
rajin belajar. Sedangkan larangan Tuhan menyangkut berbagai hal atau perbuatan yang haram,
yang tidak baik, ysng mencelakakan, atau merugikan orang lain, seperti : mencuri, membunuh,
minuman keras, berzina, berkelahi ( tawuran ), berbohong, dan menyakiti orang lain, korupsi dll

Orang yang bertaqwa menduduki derajat yang tinggi disisi Tuhan. Seseorang dapat mencapai
derajat ketakwaan, apabila memiliki cici-ciri atau karakteristik sebagai berikut:

1. Aspek Aqidah ( keimanan ), yang meliputi ranah :

a. Pikiran

b. Ucapan

c. Perilaku
2. Aspek ibadah

Yaitu melaksanakan ibadah ritual, seperti : sembahyang dan peribadatan lainnya.

3. Aspek akhlaq

a. Berbuat baik kepada kedua orang tua, dengan cara : mendoakan keselamatannya, bertutur kata
yang sopan, dan menaati perintahnya ( kecuali yang dilarang Tuhan )

b. Silaturahmi ( menjalin hubungan persaudaraan ) dengan orang lain, dengan tidak


mempertentangkan agama, suku, ras, budaya atau tingkat social ekonomi.

c. Menyantuni fakir miskin, yatim piatu atau membantu orang-orang yang memerlukan
pertolongan.

d. Bersikap hormat kepada guru atau orang yang telah berjasa memberikan ilmu.

e. Menguasai rasa marah ( mengendalikan diri dari berbuat agresif; mencelakakan orang lain,
berkelahi, merusak, menyakiti orang lain secara fisik maupun verbal).

f. Bersyukur, yaitu melakukan suatu amal baik atas perintah Tuhan, sebagai rasa terima kasih
terhadap rahmat yang telah diterimanya. Rasa bersyukur ini diwujudkan dalam amal perbuatan,
seperti : membaca kalimat yang baik seperti Alhamdulillah atau ucapan terima kasih kepada
Tuhan, memuji Tuhan, memberikan sedekah.

g. Bersabar : sikap teguh hati dalam menghadapi musibah ( sesuatu yang tidak disenangi
adanya). Dan berihktiar/ berusaha untuk mengatasinya. Contoh musibah itu misalnya : sakit,
kecelakaan, ditinggal pergi oleh orang yang dic intai, tidak lulusi ujian, sulit mencari kerja,
kehilangan barang yang disenangi, gagal dalam mencapai cita-cita, dan bencana alam.

h. Menyesali dosa, yaitu perasaan gelisah, tidak nyaman, atau merasa takut akan murka Tuhan;
setelah melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan. Menyesali dosa atau perasaan berdosa/
bersalah ( quilty feeling ), merupakan pertanda dari orang yang memililki ketakwaan atau
kesadaran beragama, karena bagi orang yang tidak bertaqwa dia tidak akan merasa berdosa
apabila melakukan perbuatan yang dilarang (diharamkan ) Tuhan. Untuk menghilangkan
perasaan berdosa ( perbuatan dosa sendiri agama mengajarkan dengan melakukan taubat (
menyucikan diri, dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, dan tidak mengulangi perbuatan
dosanya )

i. Jujur, tidak suka berbohong dan tidak mengingkari janji, melaksanakan amanat.

j. Menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang/diharmkan Allah. Seperti : berjudi, mabuk-
mabukan, mengganggu ketentraman orang lain dan lain-lain.

k. Memelihara kebersihan (kesehatan), kebersihan itu sebagian dari iman. Oleh karena itu, orang
yang memelihara kebersihan adalah orang yang beriman. Dengan demikian memelihara
kebarsihan ( baik pribadi maupun lingkungan) merupakan salah satu ibadah yang menghasilkan
pahala bagi yang melakukannya.

l. Memilki motivasi yang tinggi untuk belajar ( mencari ilmu). Belajar merupakan salah satu
kewajiban agama, baik belajar dalam bidang keagamaan maupun umum ( sperti : matematika,
fisika, psikologi, sosiologi dll )

Anda mungkin juga menyukai