Anda di halaman 1dari 62

I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Agroindustri adalah perusahaan industri yang memproses hasil pertanian dari bahan nabati (yang
berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan) menjadi produk dalam rangka
meningkatkan nilai tambahnya. Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui
perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi.

Agroindustri merupakan suatu sistem terintegrasi yang melibatkan sumberdaya hasil pertanian,
manusia, ilmu dan teknologi, uang dan informasi. Produk Agroindustri dapat berupa produk akhir yang
siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya.

Agroindustri berasal dari kata agricultural dan industry yang berarti suatu industri yang menghasilkan
suatu produk dengan menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya, maka agroindustri
merupakan bagian (subsistem) agribisnis.

Agribisnis sendiri adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian yang
mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran
produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain.

Agroindustri di bagi 2, yaitu :

1. Agroindustri hulu yakni subsektor industri yang menghasilkan sarana produksi pertanian, seperti
Pupuk, pestisida, herbisida, dll.

2. Agroindustri hilir yaitu subsektor industri yang mengolah hasil-hasil pertanian, seperti Minyak
goreng, ikan kaleng, sayuran kaleng, abon ikan asin, dsb.

Negara Indonesia sebagai salah satu negara agraris, perlu metransformasikan menuju kearah
industrialisasi yang berbasis pertanian, karena sektor industri pertanian diyakini sebagai sektor yang
mampu memimpin sektor-sektor lain menuju kearah perekonomian yang lebih modern. Dengan
demikian Indonesia diharapkan mampu memodernisasikan perekonomiannya dan membuat kebijakan
yang dapat mewujudkan mekanisme saling mendukung antar sektor industri dan pertanian sehingga
dapat menjadi salah satu negara industri baru dibidang agroindustri.
Wahyu Dwi Wulandari

Analisis Usaha

...

......

MEDIAGRO

5
1

VOL 4. NO 2, 2008

: HAL

51

ANALISIS USAHA KACANG SANGRAI DIKABUPATEN KLATEN

Wahyu Dwi Wulandari

*,

Suprapti Supardi

**

, Wiwit Rahayu

**

* Mahasiswa Jurusan Agribisnis

**

Staff Pengajar Fakultas Pertanian

Fakultas Pertanian

niversitas Sebelas Maret

Abstract

Wahyu Dwi Wulandari. 200

6. Effort Analysis Of Kacang Sangrai

Agroindustry In Klaten Regency. Agriculture Faculty Of Sebelas Maret


University.

Surakarta

Kacang sangrai agroindustry is industry which process peanut become

kacang sangrai. Kacang sangrai agroindustry which is there i

n Klaten Tengah

District

laboured in two scale, that is small industrial scale kacang sangrai

agroindustry and

home industrial scale kacang sangrai agroindustry. Each scale

give different profit

This Script is done pursuant to research which have been done

with a

purpose

to study and compare advantage, profitability, efficiency, and risk of effort

between

small industrial scale kacang saragra agro ndustry and home industry

scale kacang

sangrai agroindustry.

Basic method this research used descriptive. Resea

rch done in Klaten

Tengah

District because Klaten Tengah District represent the single kacang

sangrai producer

area in Klaten Regency. Intake Responder done by taking all

kacang sangrai
entrepreneur. Data collected by primary and secondary. As for data

col

lecting

technique with observation, interview, and record

keeping

Result of Research indicate that profit per accepted raw material kuintal

small industrial scale kacang sangrai agroindustry (

Rp. 88.693,

) bigger than

home

industry scale

Rp. 63.368,

).

Small industrial scale kacang sangrai

agroindustry

profitability (

9,24 %) bigger than home industry scale kacang sangrai

agroindustry

profitability

6,48%). Both the effort scale profit because profitability


bigger than 0.

Efficiency of effort small ind

ustrial scale kacang sangrai agroindustry

(RlC = 1,09)

and home industry scale kacang sangrai agroindustry (R /C = 1,06)

please express

that both the effort scale not yet is efficient. Small industrial scale

kacang sangra

Agroindustry

KV = 0,09) and home

industry scale

( KV = 0,26)

indicating that both

the effort scale have low

risk.

For result of this research, writer took conclusion that the profit,

profitability, and efficiency small industrial scale kacang sangrai agroindustri

bigger than home industr

y scale, while risk of effort small industri scale kacang

sangrai agroindustri

lower than home industry scale

Suggestion which can be submitted in this research is Packaging done by

contract labour and home industry scale sangrai bean entrepreneur cooperat

e
Wahyu Dwi Wulandari

Analisis Usaha

...

......

Jurnal Ilmu

ilmu P

ertanian

52

with society in product marketing

Pendahuluan

Dewasa ini dan terlebih lagi di masa yang akan datang, orientasi

sektor pertanian telah berubah dari orientasi peningkatan produksi menjadi

orientasi pasar.

Dengan berlangsungnya perubahan preferensi konsume

n yang

makin menuntut atribut produk yang lebih rind dan lengkap serta adanya

preferensi konsumen akan

produk olahan, maka motor penggerak sektor

pertanian harus berubah dari usahatani kepada agroindustri. Dalam hal ini

untuk mengembangkan sektor pertanian

yang modern dan berdaya wing,

agroindustri harus menjadi lokomotif dan sekaligus penentu kegiatan

subsektor agribisnis hulu (

Departemen Pertanian, 2005


).

Kacang tanah merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak

digunakan sebagai bahan baku indust

ri.

Kebutuhan kacang tanah semakin

meningkat wiring dengan banyaknya industri pengolahan makanan yang

menggunakan bahan baku kacang tanah. Secara tradisional pengolahan kacang

tanah cukup sederhana seperti perebusan, penyanganan dan penggorengan.

Sedangkan

pada industri modern, banyak diversifikasi makanan ringan dari

olahan kacang tanah seperti kacang atom, kacang telur, selai kacang, dan

kacang bandung.

Salah satu diversifikasi makanan olahan kacang tanah adalah kacang

sangrai.

Kacang sangrai adalah kacan

g yang digoreng menggunakan pasir.

Kelebihan kacang

sangrai adalah kadar kolesterol dalam kacang.

Penggorengan dengan pasir menyebabkan kadar kolesterol dalam kacang lebih

rendah daripada bila kacang digoreng menggunakan minyak. Jadi kacang

sangrai baik di

konsumsi penderita

kolesterol tinggi.

Kecamatan Klaten Tengah merupakan satu

-
satunya daerah yang terdapat

agroindustri kacang sangrai di Kabupaten Klaten. Agroindustri kacang sangrai

di

Kecamatan Klaten Tengah diusahakan dalam skala industri kecil dan skal

industri

rumah tangga. Perbedaan skala usaha tersebut akan memberikan

keuntungan y

ang berbeda bagi pengusaha yang

menjalankannya.

Berdasarkan

uraian tersebut, dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

Apakah terdapat perbedaan besarnya keuntungan an

tara agroindustri

kacang

sangrai skala industri kecil dengan agroindustri kacang sangrai

skala industri

rumah tangga di Kabupaten Klaten?

Apakah terdapat perbedaan profitabilitas agroindustri kacang sangrai skala

industri kecil dan agroindustri kacang sang


rai skala industri rumah tangga

di

Kabupaten Klaten?

Apakah terdapat perbedaan efisiensi agroindustri kacang sangrai skala

industri kecil dan agroindustri kacang sangrai skala industri rumah tangga

di Kabupaten Klaten?

Wahyu Dwi Wulandari

Analisis Usaha

...

......

Jurnal Ilmu

ilmu P

ertanian

53

Apakah terdapat perbedaan risiko usah

a agroindustri kacang sangrai skala

industri kecil dan agroindustri kacang sangrai skala industri rumah tangga

di

Kabupaten Klaten?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
1

Mengkaji dan membandingkan besarnya keuntungan a

ntara agroindustri

kacang

sangrai skala industri kecil dengan agroindustri kacang sangrai

skala industri rumah tangga di Kabupaten Klaten.

Mengkaji dan membandingkan profitabilitas antara agroindustri kacang

sangrai

skala industri kecil dengan agroindustri

kacang sangrai skala

industri rumah tangga di Kabupaten Klaten .

Mengkaji dan membandingkan efisiensi usaha antara agroindustri kacang

sangrai

skala industri kecil dengan agroindustri kacang sangrai skala

industri rumah tangga di Kabupaten Klaten.

Mengkaj

i dan membandingkan risiko usaha antara agroindustri kacang

sangrai
skala industri kecil dengan agroindustri kacang sangrai skala

industri rumah

tangga di Kabupaten Klaten.

Metode Penelitian

Metode dasar yang digunakan dala

m penelitian ini adalah metode d

eskriptif,

yaitu metode yang memusatkan diri pad

a pemecahan

pemecahan ma

al

ah yang ad

pad

sa sekarang yang aktual kemud

an data yang dikumpulkan terlebih dahulu

disusun, dijelaskan da

n kemudian dianalisis, kar

en
a itu

metode ini

se

ring

disebut

pul

meto

de analit

k. Dengan

asil analisis tersebut kemud

an ditarik suatu

kesimpulan (Surakhmad, 1994: 140).

Dalam penelitian ini penentuan lokasi dilakukan secara sengaja atau

purposive, yaitu Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten, dengan

pertimbangan bahwa K

ecamatan Klaten Tengah merupakan satu

satunya

daerah penghas

il

kacang sangrai di Kabupaten Klaten.


Jenis data yang di

gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Adapun teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan

pencatatan.

Metode anali

sis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Analisis Biaya

BT=BTT+BVT

Dimana:

BT

= Biaya total agroindustri kacang sangrai (rup

ah)

BTT

= Biaya tetap total agroindustri kacang sangrai (rupiah)

BVT

= Biaya variabel total agroindustri kacang sangr

ai (rupiah)

Analisis Penerimaan

PT=YxHy

imana

Wahyu Dwi Wulandari

Analisis Usaha

...
......

Jurnal Ilmu

ilmu P

ertanian

54

PT

= Penerimaan total agroindustri kacang sangrai (rupiah)

= Jumlah kacang sangrai yang diproduksi (kilogram)

Hy

= Harga kacang sangrai per kilogram (rupiah)

Analisis Keuntungan

PT

BT

Dimana

Keuntungan usaha agroi

ndustr

kacang sangrai (rup


i

ah)

PT

= Penerimaan total agroindustri kacang

sangrai (rupiah)

BT

= Biaya total agro ndustr kacang sangrai (rupiah)

Analisis

Perbandingan

Uji F

dilakukan dengan rumus

kecil

VariansTer

besar

Varianster

Jika F

>F

abel

, maka varians Homogen

Jika F
o

<F

tabel

, maka varians Heterogen

Jika varians homogen, maka uji t dilakukan rumus :


2

S
n

hitung

Jika varians

Heterogen

, maka uji t dilakukan rumus :

x
x

hitung

= Rata

rata keuntun

gan agroindustri kaca

ng sangrai skala industri kecil

(Rupiah)

= Rata

rata keuntungan agroindustri kacang sangrai skala industri

rumah tangga (Rupiah)

= Jumlah pengusaha kacang sangrai skala industri kecil

2
=

Jumlah pengusaha kacang sangrai skala industri rumah tangga

= Varians keuntungan agroindustri kacang sangrai skala industri kecil

= Varians keuntungan agroindustri kacang sangrai skala industri rumah

tangga.

Hipo

tesis yang diajukan adalah :

Ha: X

>

Dengan kriteria pengambilan keputusan :

Jika t

hitung

>

t
tabel

maka

Ha

diterima yang

berarti ada

beda nyata.

Jika t

hitung

tabel

maka

Ha

ditolak yang

berarti tidak ada

beda nyata.

Wahyu Dwi Wulandari

Analisis Usaha

...

......

Jurnal Ilmu
-

ilmu P

ertanian

55

Analisis Pro

vitabilitas

Profitabilitas =

BT

x 100%

= Keuntungan agroindustri kacang sangrai (rupiah

BT

= Biaya Total

agroindustri kacang sangrai (rupiah

Kriteria penilaian Profitabilitas :

Profitabilitas > 0 berarti agroindustri kacang sangrai m

enguntungkan untuk

diusahakan

Profitabilitas

0 berarti agroindustri kacang sangrai tidak menguntungkan

untuk diusahakan.
Analisis Efisiensi

R/C Ratio =

BT

PT

Dimana :

R/C Rasio

= Perbandingan penerimaan total dan biay

a total

PT

= Penerimaan Total agroindustri kacang sangrai (rupiah)

BT

= Biaya Total agroindustri kacang sangrai (rupiah)

Kriteria yang digunakan dalam penilaian R/C adalah sebagai berikut :

R/C > I berarti agroindustri kacang sangrai yang diusaha

kan ef

isien

R/C < 1 berarti agroindustri kacang sangrai yang diusahakan tidak efisien

Analisis Risiko

SB

KV

Dimana :

KV

= Koefisien varians agroindustri kacang sangria.


SB

= Simpangan baku.

= Keuntungan rata

rata usaha yang diterima produs

en

Sebelum menghitung nilai koefisien varians (KV),

maka nilai SB dan K

harus

d ketahu terlebih dahulu, ya to dengan menggunakan rumus

Ki

1
(

Ki

SB

Dimana :

= Keuntungan rata

rata usaha yang diterima produsen

Wahyu Dwi Wulandari

Analisis Usaha

...

......

Jurnal Ilmu

-
ilmu P

ertanian

56

Ki

= Keuntu

ngan yang diterima produsen selama periode I

SB

= Simpangan baku

= Jumlah responden

Sedangkan batas bawah keuntungan menunjukkan nilai nominal terendah

yang dapat

diterima oleh produsen kacang sangrai, yang dihitung dengan rumus

BBK = K

2SB

2
n

Ki

BBK

BBK

= Batas Bawah Keuntungan

= Keuntunan rata

rata yang diperoleh

SB

= Simpangan baku

Semakin besar nilai koefisien varians menunjukkan bahwa risiko yang harus

ditanggung oleh produsen semakin besar dibanding keuntungannya. Nilai KV

0,5

atau BBK
0 menyatakan bahwa produsen akan selalu terhindar dari

kerugian dan

nilai KV > 0,5 atau

BKK < 0 berarti ada peluang mengalami

kerugian

Hasil d

an Pembahasan

Karateristik Responden

Tabel 1. Karateristik Respo

nden Agroindustri kacang sangria di kabupaten

Klaten

No

Uraian

Industri

Kecil

Industri

Rumah

Tangga

1.

Jumlah Pengusaha (orang)

2.

Umur (tahun)
42

33

3.

Pendidikan (tahun)

11

4.

Jumlah anggota keluarga (orang)

5.

Jumlah anggota keluarga yang

aktif

dalam

usaha kacang sangrai (prang)

6.

Jumlah tenaga kerja luar (orang)

7.

Frekuensi Produksi selama 1 bulan

(kali)

28
12

8.

Lama mengusahakan (tahun)

a.

Sebagai industri rumah tangga

b.

Sebagai industri kecil

Sumber : Anali

sis Data Primer

Bahan baku

Bahan bak

yang digunakan dalam agroindustri kacang sangra adalah

kacang wose. Kacang w

ose merupakan kacang tanah yang telah dip

sahkan dari

Wahyu Dwi Wulandari

Analisis Usaha

...

......
Jurnal Ilmu

ilmu P

ertanian

57

polongnya, sehingga tinggal kulit arinya. Sistem pengadaan kacang

ose

dilakukan

amok sa

te kali proses produksi, artinya kacang

ose

dipasok setiap hari.

Adapun

sistem pembayaran yang diterapkan para pengusaha kacang sangrai

adalah

pembayaran tonal dimuka, art nya pada saat kacang

ose

diantarkan ke

rumah pengusaha tersebut pada

scat

itu pula

dilakukan pernbayaran
Peralatan Usaha

Peralatan yang di

gunakan dalam a

groindustri kacang sangrai meli

puti

ember, blender, lumpang dan alu, tenggok, papan penjemur, terpal, tungku,

oven, wajan tembaga, cethok, sekop, ayakan, tampah, taplak, timbangan,

baskom, dan pres

plasti

Pemasaran

Lokasi Pemasaran agroindustri Kacang Sangrai mel puti daerah Klaten

den

ada pula yang memasarkan kacang sangrai ke luar Kabupaten Klaten yaitu

ke

Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa T rnur, Bali, den Sumatera.

Analisi

s Usaha Agroindustri Kacang Sangrai di Kabupaten Klaten

Biaya

Tabe1

2.

Rata

-
rata Biaya Total Agroindustri Kacang Sangrai di Kabupaten

Klaten Per

Kuintal Bahan Baku.

Jenis Biaya

Industri Kecil

Industri rumah

Rp

Rp

Biaya Tetap (Rp)

48.617

5,07

53.870

5,48

Biaya Variabel

910.440

94,93

929.162,

94,52

Biaya Total (Rp)

959.057
100,00

959.057,

100,00

Sumber : Analisis Data Primer

Penerimaan

Tabel_ 3. Rata

rata Penerimaan Agroindustri Kacang Sangrai di Kabupaten

Klaten_ Per

Kuintal Bahan Baku

Uraian

Industri Kecil

Industri Rumah Tangga

Jumlah produksi (Kg)

87,31

87,20

Harga (Rp)

12.000,

12.000,

Penerimaan (Rp)

1.047.750,

1.046.400,

Sumber : Analisis Data Primer

Keuntungan
Tabel 4. Rata

rata Keuntungan Agro ndustri Kacang Sangrai d

Kabupaten

Klaten

Per Kuintal Bahan Baku

Uraian

Industri Kecil

Industri Rumah Tangga

Penerimaan (Rp)

1.047.750,

1.046.400,

Biaya Total (Rp)

959.057,

983.032,

Keuntun an (R

88.693,

63.368,

Sumber
: Analisis Data Primer

Wahyu Dwi Wulandari

Analisis Usaha

...

......

Jurnal Ilmu

ilmu P

ertanian

58

Profitabilitas Usaha

Tabel 5. Rata

rata Proftabil tas Usaha Agroindustr Kacang Sangrai di_ Kabupaten

Klaten Per Kuintal Bahan Baku

Uraian

Industri Kecil

Industri Rumah Tangga

Keuntungan (Rp)

88.693,

63.368,

Biaya Total (Rp)

959.057,
-

983.032,

Profitabilitas (%)

9,24

6,48

Sumber

: Analisis Data Primer

Efisinsi Usaha

Tabel 6. Rata

rata Efisiensi Usaha Agroindustri Kacang Sangrai di Kabupaten

Klaten

Per Kuintal Bahan Baku

Uraian

Industri Kecil

Industri Rumah

Tangga

Penerimaan (Rp)

1.047.750,

1.046.400,

Biaya Total (Rp)

959.057
,

983.032,

Efisiensi

1,09

1,06

Sumber

: Analisis Data Primer

Risiko Usaha

Tabel 7. Anal

sis Risiko Agroindustr

Kacang Sangrai di Kabupaten Klaten

Per

Kuintal Bahan Baku

Uraian

Industri Kecil

Industri Rumah Tangga

Simpangan Baku (Rp)

7.783,

16.792

,
-

Keuntungan (Rp)

88.692,

63.368,

Koefisien Variasi

0.09

0,26

Batas

Bawah Keuntungan

(Rp)

73.128

29.784,

Sumber

: Analisis Data Primer

Pembahasaan

Dari hasil analisis diperoleh bahwa keuntungan agroindustri kacang sangrai

skala

industri kecil

lebih besar daripada keuntungan agroindustri kacang sangrai

skala industri rumah tangga. Hal ini diperkuat dari


basil statist k dengan uji t

pads tingkat kepercayaan

95 %. Uji t yang dilakukan menyatakan bahwa tnitung >

ttsbet yang

berarti ads beds nyata.

Dengan demikian, keuntungan agroindustri

kacang sangrai

skala industri kecil lebih besar daripada keuntungan agroindustri

kacang sangrai

skala industri rumah tangga.

Selain dilihat dari besarnya keuntungan, suatu usaha menguntungkan

atau

tidak untuk diusa

hakan bisa dilihat dari nilai profitab litas usaha

dari

usaha

tersebut. Prof

tabilitas agroindustri

kacang

sangrai skald industri kecil dan

Wahyu Dwi Wulandari

Analisis Usaha

...

......

Jurnal Ilmu
-

ilmu P

ertanian

59

skala

ndustri ru

mah tangga lebih besar dari 0. H

al ini menunjukkan bahwa

agroindustri kacang

sangrai skala

industri

kecil dan skala

industri rumah tangga

menguntungkan untuk

diusahakan. Berdasar

kan uji perbandingan dengan uji

t diketahui bahwa profitabilitas

agroindustri

kacang sangrai skala industri

kecil berbeda nyata

dengan

profitabilitas

agroindustri kacang sangrai

skala
industri rumah tangga.

Dengan demikian agroindustri ka

cang sangrai

skala industri kecil lebih

menguntungkan

daripada

agroindustri kacang

sangrai skala industri rumah tangga.

Dilihat

dari nilai

R/C rasionya, nilai R/C rasio agroindustri kacang

sangr

ai

skala industri kecil

l sebesar 1,09 dan nila

R/C rasio

agro

ndustri kacang sangra

skala

industri rum

ah tangga sebesar 1,06.

Nilai R/C
rasio agroindustri kacang sangra

skala industri kecil dan

agroindustri kacang sangra

skala industri rumah tangga me

ndekat

berarti kedua jenis skala usaha tersebut belum efisien

dalam

penggunaan

biaya.

Dari

hasil uji t diketahui bahwa R/C rasio agroi

ndustri kacang sangra

skala industri

kecil berbeda dengan R/C rasio agroindustri kacang

sangrai

skala

industri

rumah

angga.
Dari hasil analisis dapat diartikan bahwa agroindustri kacang sangrai

skala

industri kecil

dan s

kala industri rumah tangga

memiliki

risiko usaha

yang rendah

kar

ena

mempunyai

nilai koefisien varians k

rang

ari 0,5.

ahka

dapat dikatakan

bahwa

agroi

ndustri

kacang sangrai s

ka
l

industri kecil

da

skala industri rumah

tangga

memiliki

peluang untuk selalu untung kar

en

nilai b

tas bawah

keuntungan bernilai positif. Dari nilai KV masing

masing

skala usaha dapat diketahui bahwa

risiko

saha agroindustri

kacang sangrai

skala industri kecil lebih rendah daripada

risiko

usaha
agroindustri kacang

sangrai skala industri rumah tangga

Selain menghadapi risiko

agroi

nd

stri kacang sangrai skala

industri

kecil dan

agroindustri

kacang s

angra

skala

industri rum

ah

tangga

menghadapi

beberapa

kendala yang menyebab

kan perkembangan usaha tersebut

ter

hambat
.

Adapun

kendala

yang dihadapi adala

sebagai berikut :

Musim

Pada musim penghujan, intensitas sinar matahari rendah, padahal dalam

penjemuran kacang diperlukan inten

sitas sinar matahari yang tinggi. Oleh

karena itu, pada musim penghujan para pengusaha membutuhkan mesin

pengering yang dapat membantu proses

pengeringan kacang

Persaingan tidak sehat

Persaingan tersebut berupa

penurunan

harga produk dari

harga

yang telah

disepak

ati bersam
a untuk mendapatka

pelanggan.

Untuk

mengatasinya par

pengusaha mendirikan paguyub

an untuk menentukan harga

jual

agar harga

jual

antar pengusa

a dapat sama, namun paguyaba

terseb

ut

, belum ber

fungsi

sebagaima

a mestinya

Wahyu Dwi Wulandari

Analisis Usaha

...
......

Jurnal Ilmu

ilmu P

ertanian

60

Pemasaran

Kacang s

ngrai merupa

an salah satu mak

anan olahan kacang

tanah

yang belum

dikenal masyarak

t.

sehingga permintaan terhadap kac

ang

sangrai masih rendah. Hal ini menyebabkan pengusaha kesulitan dalam

pemasaran produk ini

d
.

Permodalan

Dan segi permodalan

para pengusah

a masih menemui kendala karena

modal

yang

dibutuhk

mengusahak

n agroindustri kacang sangrai besar

Kesimpulan

an Saran

Kesimpulan

Keuntungan

Agroindustri kacang

sangrai skala industri k

ecil

(Rp

.88.692,
-

/kwi

tal b

han baku

lebih

besar daripada keuntung

an agroindustri kacang

sangrai

kala rumah tangga (Rp

63.368,

/kwintal bahan baku

).

Agroindustri kacang sangrai skala industri kecil (profitabifitas

9,24 %)

da

n agroindustri

ka
can

sang

rai

skala industri

rumah

tangga (Profitabilitas

= 6,48 menguntungkan

karena

ni

lai

profitabilitas lebih besar dari 0.

Efisiensi agroindus

tri kac

ang sangrai skala indu

stri kecil (R/C rasio = 1,09)

da

n efisiensi agroindustri ka

ang sangrai skala industri rumah tangga (R/C

rasio =1,06) belum

efi

sien
4

Agroindustri kac

ang

sa

ngra

i skala industri kecil

(KV=0,09) dan

agroindustri

kacang sangrai skala

industri

rumah tangga (KV = 0,26)

berisiko rendah.

Saran

Agroindustri kacang sangrai belum efisien dalam penggunaan

biaya

kar

ena

usaha ini me

erlukan

biaya

yang besar.
O

leh kar

en

a itu

sebaiknya

pengusaha

melakukan penekanan

biaya

khususnya

biaya

tenaga kerja.

Kegiatan pengemasan

yang semula dilakukan oleh tenaga kerja harian seba

knya dilakukan tenaga kerja

borongan, sehingga

biaya

pengemasan

bisa

disesuaikan dengan jumlah kacang

sangr

ai yang diproduksi.

Sebaiknya pengu
saha agroindustri kacang sangrai

skala industri rumah

tangga

bekerjasama dengan peng

usaha agroindustri kacang sangr

skala

industri kecil

dalam pemasaran

produk.

Daftar Pustaka

Departemen Pertanian.

2005. Pengembangan A

groindustri (Industri

Pengolahan Hasil Pertanian).

httpp

www.agribisnis.deptan.go.id

.(

Desember 2005).

Dow

ney,

W.
D

dan

S. P. Erickson.

1992. Manajemen

Agrobisnis;

Diterjemahk

an

oleh Rochidayat Ganda S

dan Alfonsus Sirait.

Erlangga. Jakarta.

Wahyu Dwi Wulandari

Analisis Usaha

...

......

Jurnal Ilmu

ilmu P

ertanian

61

Harwati,

P. 2005

nalisis

Usaha Agroindustri Getuk Goreng di Ke


c

amatan

okaraja

Kabupaten Banyumas.

Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret

. Surakarta

Kadarsan, H. W

. 1992 Keuangan Pertanian dan Pemb

iayaan perusahaan

Agrobisnis.

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Putong,

2002.

Pengantar

Ekonomi Mikro dan Makro.

Ghalia Indonesia

Jakarta.

Soekartawi.

2001

. Agribisnis. Teori dan Aplikasinya


. PT.

Raja Grafindo

Persada.

udiyono,

. 2004.

Pe

asaran

Pertanian.

niversitas

Muhammad Malang

Press. M

alang.

Sunaryo,

T. 2001

Eko

nomi Manajerial

Aplikasi Teori

konomi Mikro
,

Erlangga,

Jakarta

Surakhmad,

1994

Pengantar Penelitian Ilmiah, Metode dan Teknik Penelitian.

Tarsito. Bandung.
Indonesian Abstract

Sektor pertanian yang kokoh terbukti dapat memperkuat pembangunan ekonomi di hampir semua
negara. Komoditas dan produk-produk pertanian negara-negara maju dan berkembang telah menguasai
sebagian besar pasar internasional, termasuk Indonesia. Sektor pertanian banyak dipilih oleh berbagai
negara dalam mengawali pertumbuhan ekonominya, terutama yang berkaitan dengan pangan sebagai
pilar penyangga ekonomi (Amang, 2001). Kacang tanah (Arachis hypogaea L) merupakan tanaman
palawija yang secara ekonomis, tanaman ini berperan penting bagi kehidupan manusia. Hal ini karena
tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pangan. Selain itu, juga dapat dijadikan bahan baku
industri. Kebutuhan akan kacang tanah sebagai salah satu produk pertanian tanaman pangan setahun,
masih perlu ditingkatkan sejalan dengan kenaikan pendapatan dan jumlah penduduk (Marzuki, 2007).
Peningkatan permintaan dicerminkan dari adanya kecenderungan meningkatnya kebutuhan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi langsung dan untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku industri
hilirnya, antara lain untuk industri kacang kering, industri produk olahan lain yang siap dikonsumsi baik
dalam bentuk asal olahan kacang, dalam campuran makanan dan dalam bentuk pasta. Agroindustri
Kacang Tanah Raya merupakan sebuah Usaha Dagang yang bergerak dalam bidang supplier kacang
tanah kupas untuk konsumsi lokal maupun pabrik. Permasalahan yang dihadapi oleh agroindustri kacang
tanah kupas adalah tidak adanya kontinuitas kualitas dan kuantitas. Agroindustri Kacang Tanah
pengumpul produksi kacang tanah yang ada di Kecamatan Nongkojajar. Bedasarkan permasalahan yang
dihadapi oleh perusahaan maka dalam suatu kegiatan usaha perlu adanya analisis mengenai kelayakan
bisnis baik dari aspek finansial dan non-finansial Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besarnya
biaya , penerimaan dan keuntungan serta menganalisis kelayakan bisnis kacang tanah kupas pada
Agroindustri Kacang Tanah dilihat dari segi aspek finansial dan nonfinansial. Kegunaan penelitian ini
adalah sebagai berikut : (1) Sebagai bahan pertimbangan bagi Unit Dagang Hasil Bumi Raya dalam
melakukan pengembangan bisnisnya; (2) Kajian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas
pengetahuan dan wawasan dengan menerapkan teori yang didapat di perkuliahan terhadap
permasalahan yang ada secara nyata; (3) Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak – pihak
terkait yang membutuhkannya sebagai tambahan informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya.
Metode ini dipilih secara sengaja (purposive) di Agroindustri Kacang Tanah yang berada di jalan
Nongkojajar no 35, Purwodadi, Pasuruan. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif (aspek
teknis, aspek sosial dan lingkungan, aspek manajemen, aspek pasar, dan aspek hukum) dan kuantitatif
(TC, TR, dan R/C Ratio). Bedasarkan penelitian pada Agroindustri Kacang Tanah besarnya total biaya
pada periode tahun 2012 sebesar Rp 23.340.892.559,20 dan pada tahun 2013 sebesar Rp
19.961.100.147,52. Penerimaan yang diterima pada periode tahun 2012 Rp 25.244.450.000,00 dan pada
tahun 2013 sebesar Rp 21.521.250.000,00. Hasil keuntungan yang diterima pada tahun 2012 sebesar Rp
1.903.557.440,80 dan pada tahun 2013 sebesar Rp 1.560.149.852,48. Bedasarkan Penelitian pada
Agroindustri Kacang Tanah analisis aspek finansial didapatkan nilai R/C selama periode tahun 2012 dan
2013 adalah di atas 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan selama
periode tersebut. Perusahaan Agroindustri Kacang Tanah dapat dikatakan layak. Hasil Analisis aspek non
finansial menunjukan analisis nonfinansial a) aspek teknis : usaha produksi kacang tanah kupas layak,
lokasi usaha berada dekat dengan sumber bahan baku sehingga proses distribusi berjalan dengan
baik.;b) aspek manajemen : manajemen pada usaha ini layak, memiliki pembagian tugas yang jelas dan
efisien..;c) aspek pasar : usaha dikatakan layak, produsen sudah memiliki jaringan pasar yaitu pabrik
pengolah kacang tanah (makanan ringan dan jadi) dan pengecer.;d) aspek hukum : usaha dikatakan
layak secara hukum karena sudah mengikuti peraturan pendirian usaha di Pasuruan.;e) aspek sosial dan
lingkungan : usaha ini dikatakan layak, limbah dari kacang tanah kupas langsung dijual sehingga tidak
ada penumpukan limbah di pabrik yang mengganggu lingkungan dan warga disekitar. Dari hasil
penelitian ini ada beberapa saran yang diajukan setelah melihat dari kondisi dilapang, diantaranya (1)
Untuk memaksimalkan keuntungan, Agroindustri Kacang Tanah harus menetapkan target produksi dan
penjualan. Manajemen harus ditingkatkan lagi secara efisien seperti perbaikan pencatatan keuangan,
kejelasan struktur perintah organisasi, pengaturan pembagian tugas yang lebih baik dan jelas, (2)
Menjaga kuantitas dan kualitas produksi pada tahapan penggilingan dan pengemasan sehingga kacang
tanah tidak rusak dan terbuang.

Anda mungkin juga menyukai