A. Latar belakang
Agroindustri adalah perusahaan industri yang memproses hasil pertanian dari bahan nabati (yang
berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan) menjadi produk dalam rangka
meningkatkan nilai tambahnya. Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui
perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi.
Agroindustri merupakan suatu sistem terintegrasi yang melibatkan sumberdaya hasil pertanian,
manusia, ilmu dan teknologi, uang dan informasi. Produk Agroindustri dapat berupa produk akhir yang
siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya.
Agroindustri berasal dari kata agricultural dan industry yang berarti suatu industri yang menghasilkan
suatu produk dengan menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya, maka agroindustri
merupakan bagian (subsistem) agribisnis.
Agribisnis sendiri adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian yang
mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran
produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain.
1. Agroindustri hulu yakni subsektor industri yang menghasilkan sarana produksi pertanian, seperti
Pupuk, pestisida, herbisida, dll.
2. Agroindustri hilir yaitu subsektor industri yang mengolah hasil-hasil pertanian, seperti Minyak
goreng, ikan kaleng, sayuran kaleng, abon ikan asin, dsb.
Negara Indonesia sebagai salah satu negara agraris, perlu metransformasikan menuju kearah
industrialisasi yang berbasis pertanian, karena sektor industri pertanian diyakini sebagai sektor yang
mampu memimpin sektor-sektor lain menuju kearah perekonomian yang lebih modern. Dengan
demikian Indonesia diharapkan mampu memodernisasikan perekonomiannya dan membuat kebijakan
yang dapat mewujudkan mekanisme saling mendukung antar sektor industri dan pertanian sehingga
dapat menjadi salah satu negara industri baru dibidang agroindustri.
Wahyu Dwi Wulandari
Analisis Usaha
...
......
MEDIAGRO
5
1
VOL 4. NO 2, 2008
: HAL
51
*,
Suprapti Supardi
**
, Wiwit Rahayu
**
**
Fakultas Pertanian
Abstract
Surakarta
n Klaten Tengah
District
agroindustry and
with a
purpose
between
small industrial scale kacang saragra agro ndustry and home industry
scale kacang
sangrai agroindustry.
Tengah
sangrai producer
kacang sangrai
entrepreneur. Data collected by primary and secondary. As for data
col
lecting
keeping
Result of Research indicate that profit per accepted raw material kuintal
Rp. 88.693,
) bigger than
home
industry scale
Rp. 63.368,
).
agroindustry
profitability (
agroindustry
profitability
(RlC = 1,09)
please express
that both the effort scale not yet is efficient. Small industrial scale
kacang sangra
Agroindustry
industry scale
( KV = 0,26)
risk.
For result of this research, writer took conclusion that the profit,
sangrai agroindustri
contract labour and home industry scale sangrai bean entrepreneur cooperat
e
Wahyu Dwi Wulandari
Analisis Usaha
...
......
Jurnal Ilmu
ilmu P
ertanian
52
Pendahuluan
Dewasa ini dan terlebih lagi di masa yang akan datang, orientasi
orientasi pasar.
n yang
makin menuntut atribut produk yang lebih rind dan lengkap serta adanya
pertanian harus berubah dari usahatani kepada agroindustri. Dalam hal ini
ri.
Sedangkan
olahan kacang tanah seperti kacang atom, kacang telur, selai kacang, dan
kacang bandung.
sangrai.
Kelebihan kacang
sangrai baik di
konsumsi penderita
kolesterol tinggi.
-
satunya daerah yang terdapat
di
Kecamatan Klaten Tengah diusahakan dalam skala industri kecil dan skal
industri
keuntungan y
menjalankannya.
Berdasarkan
tara agroindustri
kacang
skala industri
di
Kabupaten Klaten?
industri kecil dan agroindustri kacang sangrai skala industri rumah tangga
di Kabupaten Klaten?
Analisis Usaha
...
......
Jurnal Ilmu
ilmu P
ertanian
53
industri kecil dan agroindustri kacang sangrai skala industri rumah tangga
di
Kabupaten Klaten?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
1
ntara agroindustri
kacang
sangrai
sangrai
Mengkaj
sangrai
skala industri kecil dengan agroindustri kacang sangrai skala
industri rumah
Metode Penelitian
eskriptif,
a pemecahan
pemecahan ma
al
ah yang ad
pad
disusun, dijelaskan da
en
a itu
metode ini
se
ring
disebut
pul
meto
de analit
k. Dengan
an ditarik suatu
pertimbangan bahwa K
satunya
daerah penghas
il
pencatatan.
Metode anali
Analisis Biaya
BT=BTT+BVT
Dimana:
BT
ah)
BTT
BVT
ai (rupiah)
Analisis Penerimaan
PT=YxHy
imana
Analisis Usaha
...
......
Jurnal Ilmu
ilmu P
ertanian
54
PT
Hy
Analisis Keuntungan
PT
BT
Dimana
ndustr
ah)
PT
sangrai (rupiah)
BT
Analisis
Perbandingan
Uji F
kecil
VariansTer
besar
Varianster
Jika F
>F
abel
Jika F
o
<F
tabel
S
n
hitung
Jika varians
Heterogen
x
x
hitung
= Rata
rata keuntun
(Rupiah)
= Rata
2
=
tangga.
Hipo
Ha: X
>
Jika t
hitung
>
t
tabel
maka
Ha
diterima yang
berarti ada
beda nyata.
Jika t
hitung
tabel
maka
Ha
ditolak yang
beda nyata.
Analisis Usaha
...
......
Jurnal Ilmu
-
ilmu P
ertanian
55
Analisis Pro
vitabilitas
Profitabilitas =
BT
x 100%
BT
= Biaya Total
enguntungkan untuk
diusahakan
Profitabilitas
untuk diusahakan.
Analisis Efisiensi
R/C Ratio =
BT
PT
Dimana :
R/C Rasio
a total
PT
BT
kan ef
isien
R/C < 1 berarti agroindustri kacang sangrai yang diusahakan tidak efisien
Analisis Risiko
SB
KV
Dimana :
KV
= Simpangan baku.
= Keuntungan rata
en
harus
Ki
1
(
Ki
SB
Dimana :
= Keuntungan rata
Analisis Usaha
...
......
Jurnal Ilmu
-
ilmu P
ertanian
56
Ki
= Keuntu
SB
= Simpangan baku
= Jumlah responden
yang dapat
BBK = K
2SB
2
n
Ki
BBK
BBK
= Keuntunan rata
SB
= Simpangan baku
Semakin besar nilai koefisien varians menunjukkan bahwa risiko yang harus
0,5
atau BBK
0 menyatakan bahwa produsen akan selalu terhindar dari
kerugian dan
kerugian
Hasil d
an Pembahasan
Karateristik Responden
Klaten
No
Uraian
Industri
Kecil
Industri
Rumah
Tangga
1.
2.
Umur (tahun)
42
33
3.
Pendidikan (tahun)
11
4.
5.
aktif
dalam
6.
7.
(kali)
28
12
8.
a.
b.
Sumber : Anali
Bahan baku
Bahan bak
sahkan dari
Analisis Usaha
...
......
Jurnal Ilmu
ilmu P
ertanian
57
ose
dilakukan
amok sa
ose
Adapun
adalah
ose
diantarkan ke
scat
itu pula
dilakukan pernbayaran
Peralatan Usaha
Peralatan yang di
gunakan dalam a
puti
ember, blender, lumpang dan alu, tenggok, papan penjemur, terpal, tungku,
plasti
Pemasaran
den
ada pula yang memasarkan kacang sangrai ke luar Kabupaten Klaten yaitu
ke
Analisi
Biaya
Tabe1
2.
Rata
-
rata Biaya Total Agroindustri Kacang Sangrai di Kabupaten
Klaten Per
Jenis Biaya
Industri Kecil
Industri rumah
Rp
Rp
48.617
5,07
53.870
5,48
Biaya Variabel
910.440
94,93
929.162,
94,52
959.057
100,00
959.057,
100,00
Penerimaan
Tabel_ 3. Rata
Klaten_ Per
Uraian
Industri Kecil
87,31
87,20
Harga (Rp)
12.000,
12.000,
Penerimaan (Rp)
1.047.750,
1.046.400,
Keuntungan
Tabel 4. Rata
Kabupaten
Klaten
Uraian
Industri Kecil
Penerimaan (Rp)
1.047.750,
1.046.400,
959.057,
983.032,
Keuntun an (R
88.693,
63.368,
Sumber
: Analisis Data Primer
Analisis Usaha
...
......
Jurnal Ilmu
ilmu P
ertanian
58
Profitabilitas Usaha
Tabel 5. Rata
Uraian
Industri Kecil
Keuntungan (Rp)
88.693,
63.368,
959.057,
-
983.032,
Profitabilitas (%)
9,24
6,48
Sumber
Efisinsi Usaha
Tabel 6. Rata
Klaten
Uraian
Industri Kecil
Industri Rumah
Tangga
Penerimaan (Rp)
1.047.750,
1.046.400,
959.057
,
983.032,
Efisiensi
1,09
1,06
Sumber
Risiko Usaha
Tabel 7. Anal
Per
Uraian
Industri Kecil
7.783,
16.792
,
-
Keuntungan (Rp)
88.692,
63.368,
Koefisien Variasi
0.09
0,26
Batas
Bawah Keuntungan
(Rp)
73.128
29.784,
Sumber
Pembahasaan
skala
industri kecil
ttsbet yang
kacang sangrai
kacang sangrai
atau
dari
usaha
tersebut. Prof
tabilitas agroindustri
kacang
Analisis Usaha
...
......
Jurnal Ilmu
-
ilmu P
ertanian
59
skala
ndustri ru
agroindustri kacang
sangrai skala
industri
menguntungkan untuk
diusahakan. Berdasar
agroindustri
dengan
profitabilitas
skala
industri rumah tangga.
cang sangrai
menguntungkan
daripada
agroindustri kacang
Dilihat
dari nilai
sangr
ai
R/C rasio
agro
skala
industri rum
Nilai R/C
rasio agroindustri kacang sangra
ndekat
dalam
penggunaan
biaya.
Dari
skala industri
sangrai
skala
industri
rumah
angga.
Dari hasil analisis dapat diartikan bahwa agroindustri kacang sangrai
skala
industri kecil
dan s
memiliki
risiko usaha
yang rendah
kar
ena
mempunyai
rang
ari 0,5.
ahka
dapat dikatakan
bahwa
agroi
ndustri
kacang sangrai s
ka
l
industri kecil
da
tangga
memiliki
en
nilai b
tas bawah
masing
risiko
saha agroindustri
kacang sangrai
risiko
usaha
agroindustri kacang
agroi
nd
industri
kecil dan
agroindustri
kacang s
angra
skala
industri rum
ah
tangga
menghadapi
beberapa
ter
hambat
.
Adapun
kendala
sebagai berikut :
Musim
pengeringan kacang
penurunan
harga
yang telah
disepak
ati bersam
a untuk mendapatka
pelanggan.
Untuk
mengatasinya par
jual
agar harga
jual
antar pengusa
terseb
ut
, belum ber
fungsi
sebagaima
a mestinya
Analisis Usaha
...
......
Jurnal Ilmu
ilmu P
ertanian
60
Pemasaran
Kacang s
ngrai merupa
tanah
yang belum
dikenal masyarak
t.
ang
d
.
Permodalan
para pengusah
modal
yang
dibutuhk
mengusahak
Kesimpulan
an Saran
Kesimpulan
Keuntungan
Agroindustri kacang
ecil
(Rp
.88.692,
-
/kwi
tal b
han baku
lebih
an agroindustri kacang
sangrai
63.368,
).
9,24 %)
da
n agroindustri
ka
can
sang
rai
skala industri
rumah
tangga (Profitabilitas
= 6,48 menguntungkan
karena
ni
lai
Efisiensi agroindus
tri kac
da
n efisiensi agroindustri ka
efi
sien
4
Agroindustri kac
ang
sa
ngra
(KV=0,09) dan
agroindustri
industri
berisiko rendah.
Saran
biaya
kar
ena
usaha ini me
erlukan
biaya
yang besar.
O
leh kar
en
a itu
sebaiknya
pengusaha
melakukan penekanan
biaya
khususnya
biaya
tenaga kerja.
Kegiatan pengemasan
borongan, sehingga
biaya
pengemasan
bisa
sangr
ai yang diproduksi.
Sebaiknya pengu
saha agroindustri kacang sangrai
tangga
skala
industri kecil
dalam pemasaran
produk.
Daftar Pustaka
Departemen Pertanian.
2005. Pengembangan A
groindustri (Industri
httpp
www.agribisnis.deptan.go.id
.(
Desember 2005).
Dow
ney,
W.
D
dan
S. P. Erickson.
1992. Manajemen
Agrobisnis;
Diterjemahk
an
Erlangga. Jakarta.
Analisis Usaha
...
......
Jurnal Ilmu
ilmu P
ertanian
61
Harwati,
P. 2005
nalisis
amatan
okaraja
Kabupaten Banyumas.
Sebelas Maret
. Surakarta
Kadarsan, H. W
iayaan perusahaan
Agrobisnis.
Jakarta.
Putong,
2002.
Pengantar
Ghalia Indonesia
Jakarta.
Soekartawi.
2001
Raja Grafindo
Persada.
udiyono,
. 2004.
Pe
asaran
Pertanian.
niversitas
Muhammad Malang
Press. M
alang.
Sunaryo,
T. 2001
Eko
nomi Manajerial
Aplikasi Teori
konomi Mikro
,
Erlangga,
Jakarta
Surakhmad,
1994
Tarsito. Bandung.
Indonesian Abstract
Sektor pertanian yang kokoh terbukti dapat memperkuat pembangunan ekonomi di hampir semua
negara. Komoditas dan produk-produk pertanian negara-negara maju dan berkembang telah menguasai
sebagian besar pasar internasional, termasuk Indonesia. Sektor pertanian banyak dipilih oleh berbagai
negara dalam mengawali pertumbuhan ekonominya, terutama yang berkaitan dengan pangan sebagai
pilar penyangga ekonomi (Amang, 2001). Kacang tanah (Arachis hypogaea L) merupakan tanaman
palawija yang secara ekonomis, tanaman ini berperan penting bagi kehidupan manusia. Hal ini karena
tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pangan. Selain itu, juga dapat dijadikan bahan baku
industri. Kebutuhan akan kacang tanah sebagai salah satu produk pertanian tanaman pangan setahun,
masih perlu ditingkatkan sejalan dengan kenaikan pendapatan dan jumlah penduduk (Marzuki, 2007).
Peningkatan permintaan dicerminkan dari adanya kecenderungan meningkatnya kebutuhan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi langsung dan untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku industri
hilirnya, antara lain untuk industri kacang kering, industri produk olahan lain yang siap dikonsumsi baik
dalam bentuk asal olahan kacang, dalam campuran makanan dan dalam bentuk pasta. Agroindustri
Kacang Tanah Raya merupakan sebuah Usaha Dagang yang bergerak dalam bidang supplier kacang
tanah kupas untuk konsumsi lokal maupun pabrik. Permasalahan yang dihadapi oleh agroindustri kacang
tanah kupas adalah tidak adanya kontinuitas kualitas dan kuantitas. Agroindustri Kacang Tanah
pengumpul produksi kacang tanah yang ada di Kecamatan Nongkojajar. Bedasarkan permasalahan yang
dihadapi oleh perusahaan maka dalam suatu kegiatan usaha perlu adanya analisis mengenai kelayakan
bisnis baik dari aspek finansial dan non-finansial Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besarnya
biaya , penerimaan dan keuntungan serta menganalisis kelayakan bisnis kacang tanah kupas pada
Agroindustri Kacang Tanah dilihat dari segi aspek finansial dan nonfinansial. Kegunaan penelitian ini
adalah sebagai berikut : (1) Sebagai bahan pertimbangan bagi Unit Dagang Hasil Bumi Raya dalam
melakukan pengembangan bisnisnya; (2) Kajian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas
pengetahuan dan wawasan dengan menerapkan teori yang didapat di perkuliahan terhadap
permasalahan yang ada secara nyata; (3) Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak – pihak
terkait yang membutuhkannya sebagai tambahan informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya.
Metode ini dipilih secara sengaja (purposive) di Agroindustri Kacang Tanah yang berada di jalan
Nongkojajar no 35, Purwodadi, Pasuruan. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif (aspek
teknis, aspek sosial dan lingkungan, aspek manajemen, aspek pasar, dan aspek hukum) dan kuantitatif
(TC, TR, dan R/C Ratio). Bedasarkan penelitian pada Agroindustri Kacang Tanah besarnya total biaya
pada periode tahun 2012 sebesar Rp 23.340.892.559,20 dan pada tahun 2013 sebesar Rp
19.961.100.147,52. Penerimaan yang diterima pada periode tahun 2012 Rp 25.244.450.000,00 dan pada
tahun 2013 sebesar Rp 21.521.250.000,00. Hasil keuntungan yang diterima pada tahun 2012 sebesar Rp
1.903.557.440,80 dan pada tahun 2013 sebesar Rp 1.560.149.852,48. Bedasarkan Penelitian pada
Agroindustri Kacang Tanah analisis aspek finansial didapatkan nilai R/C selama periode tahun 2012 dan
2013 adalah di atas 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan selama
periode tersebut. Perusahaan Agroindustri Kacang Tanah dapat dikatakan layak. Hasil Analisis aspek non
finansial menunjukan analisis nonfinansial a) aspek teknis : usaha produksi kacang tanah kupas layak,
lokasi usaha berada dekat dengan sumber bahan baku sehingga proses distribusi berjalan dengan
baik.;b) aspek manajemen : manajemen pada usaha ini layak, memiliki pembagian tugas yang jelas dan
efisien..;c) aspek pasar : usaha dikatakan layak, produsen sudah memiliki jaringan pasar yaitu pabrik
pengolah kacang tanah (makanan ringan dan jadi) dan pengecer.;d) aspek hukum : usaha dikatakan
layak secara hukum karena sudah mengikuti peraturan pendirian usaha di Pasuruan.;e) aspek sosial dan
lingkungan : usaha ini dikatakan layak, limbah dari kacang tanah kupas langsung dijual sehingga tidak
ada penumpukan limbah di pabrik yang mengganggu lingkungan dan warga disekitar. Dari hasil
penelitian ini ada beberapa saran yang diajukan setelah melihat dari kondisi dilapang, diantaranya (1)
Untuk memaksimalkan keuntungan, Agroindustri Kacang Tanah harus menetapkan target produksi dan
penjualan. Manajemen harus ditingkatkan lagi secara efisien seperti perbaikan pencatatan keuangan,
kejelasan struktur perintah organisasi, pengaturan pembagian tugas yang lebih baik dan jelas, (2)
Menjaga kuantitas dan kualitas produksi pada tahapan penggilingan dan pengemasan sehingga kacang
tanah tidak rusak dan terbuang.