Usahatani pada tingkatan subsistem penuh ditandai oleh kegiatan petani yang
hanya mengumpulkan/menanam dan memanen hasil tanaman yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya. Pada usahatani tingkat subsistem
penuh ini kepemilikan barang atau komoditas dan sumberdaya (lahan, ternak,
sumber air) bukan sebagai modal usaha melainkan aset status sosial. Dalam hal ini
kebutuhan teknologi dapat dikatakan tidak ada karena belum adanya motivasi
untuk lebih maju. Sehingga petani perlu dimotivasi dengan dilakukannya kegiatan
penyuluhan untuk meningkatkan sehat gizi dan kecukupan pangan
(kalori/karbohidrat, protein, vitamin) dan difersifikasi pangan serta cara hidup
yang sehat. padanya dapat diintroduksi tanaman sumber protein yang mudah
diusahakan seperti kacang gude, kacang hijau, kacang uci, koro, bengkul.
Usahatani dapat ditingkatkan dengan cara memberikan motivasi pada petani agar
giat berupaya meningkatkan cara produksi tanaman penghasil karbohidrat
(jagung, padi, umbi-umbian), pisang, dan buah-buahan tropis.
Klasifikasi Usahatani
A. Corak dan Sifatnya terbagi atas :
Usahatani Subsistem yaitu merupakan kegiatan usahatani yang tujuan
berproduksinya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga.
Usahatani Komersil yaitu kegiatan usahatani yang tujuan berproduksinya untuk di
pasarkan dengan memperhatikan kulitas dan kuantitasnya.
B. Usahatani Berdasarkan Organisasinya yaitu :
1. Individual Farm adalah usahatani yang seluruh prosesnya dikerjakan oleh petani
itu sendiri berserta keluarga, mulai dari perencanaan, pengolahan, sampai dengan
penjualan (Pemasaran).
2.
3.
C.
1.
2.
3.
Semi komersil
Pertanian dalam makna sempit atau pertanian rakyat adalah
usahatani yang dikelola oleh petani dan keluarganya. Umumnya
mereka mengelola lahan milik sendiri atau lahan sewa yang tidak
terlalu luas dan menanam berbagai macam tanaman pangan, palawija
dan atau hortikultura. Usahatani tersebut dapat diusahakan di tanah
sawah, ladang dan pekarangan. Hasil yang mereka panen biasanya
digunakan untuk konsumsi keluarga, jika hasil panen mereka lebih
banyak dari jumlah yang mereka konsumsi mereka akan menjualnya ke
pasar tradisional. Jadi pertanian dalam arti sempit dapat dicirikan oleh
sifat subsistensi atau semi komersial.