Kontrak /
Kost (How to
be Checking)
2015
Sering kan bertemu aplikasi rumah kontrak / rumah kost ini.
Langkah apa yang harus kita lakukan terhadap ini ? Mari kita
Lesson Learn Part 3
bahas ? Credit Golden Ways
Lesson Learn Part 3 (Rumah Kontrak / Kost)
Hari gini masih ngontrak ????? Kredit di BFI aja, bunga murah (relatif), proses cepat, g ribet lagi, hehehe
(iklan dikit, bantu-bantu orang mortgage). Kalo kredit pun ngga mampu, ya sudah, ke PMI aja (Pondok Mertua
Indah). Kalo belum ada PMI, ya ke PSK saja (Pondok Syariah Kehidupan alias Masjid, awas jangan berpikiran
negatif dulu, hehe).
Mari kita kembali ke topik sebenarnya, karena Topik Savalas sudah almarhum dan Topik Hidayat sudah
pensiun dari dunia per - bulu ketek - an, eh salah per - bulu tangkis - an Indonesia. Pengajuan dimana debitur
berdomisili di rumah kontrak / rumah kost. Sebelumnya mari kita lihat dulu kata Bang One di policy 008 Mobil
versi update 1 Juli 2015:
Yang bisa kita biayai adalah jika rumah kontrak dengan jangka waktu sewa > dari masa tenor
pembiayaan (diluar itu maka penyimpangan terhadap policy 008)
Harus dilampirkan kuitansi kontrak yang menunjukkan hal diatas
Wajib dilakukan pengecekan ke tetangga mengenai nama pemilik kontrak / pemilik rumah yang
diberikan debitur serta sudah berapa lama debitur sudah mengontrak di tempat tersebut
Akan tetapi, menurut analisis saya (versi nya Sentilan Sentilun), alangkah lebih baik kalau kita juga
mendapatkan informasi sebagai berikut:
Rekening listrik / Rek PBB untuk rumah kontrak tersebut (untuk mengetahui apakah nama rek listrik /
rek PBB sesuai dengan kuitansi kontrak
Nomor telepon / nomor HP sang pemilik kontrakan untuk lakukan cross checking terhadap rumah
kontrakan tersebut
Saudara tidak serumah sesuai dengan cover area cabang, yang bisa dihubungi atau pun bila perlu
menjadi penjamin jika memang memungkinkan
Yah, kalau sudah begini, mau bagaimana lagi, salahnya sudah berjamaah (mungkin karena semua PIC cabang
sering nonton Islam Itu Indah, jadi sering jawab jamaah …. oh jamaah …. Alhamdulillah, jadi terbawa habitnya ke
cabang, salahnya pun berjamaah). So, what’s we must doing ???. Sekiranya kalau memang ternyata kita tidak
hanya checking ke emergency contact saja, mungkin hal diatas bisa kita cegah, siapa tahu info dari sumber lain
kita dapatkan bahwa debitur ternyata masih sebagai kontraktor (alias mengontrak), walaupun marketing sendiri
salah informasi (yang penting kita jangan sampai salah mendapatkan informasi).
Kalau probabilitas sudah kita analisa dan rekan-rekan masih ragu juga bahwa kemungkinan pindah debitur
masih sangat tinggi, yah bisa juga dimitigasi lain seperti memintakan personal guarantee / payment guarantee
atau guarantee lainnya yang bisa dimintakan (dari keluarga yang tinggal sekota dan sudah memiliki domisili
tetap, bukan kontrak juga). Kalaupun masih ragu, yah tinggal rekan-rekan sendiri yang menilai masih layak
dibiayai atau tidak.
Cuma ingat juga yah, bahwa kalau konsumen pun rumahnya ngontrak, apakah dia memiliki kapasitas yang
cukup untuk membayar angsuran, karena seperti lagu Hamdan ATT sebagai berikut:
Yah cuman, terkadang ada juga debitur banyak memiliki aset tidak tetap dan mampu untuk beli rumah juga,
tetapi pilihan dia masih tetap ngontrak rumah, that’s pilihan orang masing-masing.
Intinya adalah, jika rekan-rekan benar yakin bahwa debitur tidak mungkin pindah dari rumah kontrak
tersebut selama masa tenor atau pun ada mitigasi yang rekan-rekan lakukan terhadap probabilitas debitur
pindah, decision ada di rekan-rekan juga untuk recommended or not, hehehe (sama aja ga ada jawabannya yah)
Sebagai penutup, saya akan mengutip apa perkataan dari Bang Napi dari Tobelo (CA Tobelo an Zeth Velix
Ardian Nooh), cie cie yang namanya disebut…..
Salam
Credit Unit