1 - Overview of Financial Analysis
1 - Overview of Financial Analysis
ANALISIS BISNIS
Pengenalan Analisis Bisnis
Analisis bisnis merupakan analisis atas prospek dan risiko perusahaan untuk
kepentingan pengambilan keputusan bisnis. Analisis bisnis membantu pengambilan
keputusan bisnis dengan menstrukturkan tugas analisis melalui evaluasi atas lingkungan
bisnis perusahaan,strateginya,serta posisi dan kinerja keuangannya.
Langkah awal analisis bisnis adalah mengevaluasi lingkungan bisnis dan strategi
perusahaan. Langkah awal ini bisa bersumber dari laporan keuangan. Laporan keuangan
mengungkapkan bagaimana perusahaan memperoleh sumber dayanya (pendanaan), dimana
dan bagaimana sumber daya tersebut digunakan (investasi), dan seberapa efektif penggunaan
sumber daya tersebut (profitabilitas operasi).
Banyak individu dan perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk
meningkatkan keputusan bisnis. Investor dan kreditor menggunakannya untuk menilai
prospek perusahaan untuk keputusan investasi dan pinjaman. Dewan direksi
menggunakannya untuk memonitor keputusan dan tindakan manajer. Pemasok menggunakan
laporan keuangan untuk menentukan ketentuan kredit. Penasihat investasi dan penghubung
informasi menggunakan laporan keuangan dalam pembuatan rekomendasi jual beli dan dalam
pemeringkatan kredit. Investment banker menggunakan laporan keuangan untuk menentukan
nilai perusahaan dalam IPO, merger, atau akuisisi.
1
margin laba atas transaksi dalam jangka pendek. Sedangkan kreditor non dagang
menyediakan pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis,
atas pembayaran dengan bunga pada tanggal tertentu di masa depan.
Dalam pendanaan kredit murni, elemen pentingnya adalah keuntungan bagi
kreditor yang bersifat tetap. Analisis kredit merupakan evalusi atas kelayakan
perusahaan untuk mendapatkan kredit. Kelayakan kredit adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar tagihan-tagihannya. Fluktuasi laba lebih penting
dibandingkan tingkat laba. Tingkat laba penting sepanjang mencerminkan keamanan
bagi perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Analisis kredit berfokus pada risiko ketimbang potensi. Hal ini meliputi
analisis likuiditas maupun solvabilitas. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya.
Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan
kewajiban lancarnya. Solvabilitas merupakan kemungkinan dan kemampuan jangka
panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang yang bergantung pada
profitabilitas jangka panjang dan struktur modal perusahaan. Alat analisis kredit
memiliki beragam ketentuan. Dalam kredit jangka pendek, kreditor berkepentingan
atas kondisi keuangan kini, arus kas, dan likuiditas aktiva lancar. Dalam kredit jangka
panjang, meliputi penilaian obligasi, kreditor memerlukan analisis yang lebih rinci
dan berorientasi ke depan. Analisis kredit jangka panjang meliputi proyeksi arus kas
dan evaluasi profitabilitas yang berlanjut. Profitabilitas yang berlanjut merupakan
jaminan utama atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi bunga dan pokok
pinjaman jangka panjang.
Contoh analisis kredit terjadi pada bank komersial. Bank memberi penawaran
kredit kepada sebuah perusahaan. Pada kasus ini bank harus mampu menganalisis
kredit apakah bisa diberikan atau tidak, jika bisa bagaimana kelayakan kredit
peminjam untuk meyakinkan kemampuan pembayaran kewajiban oleh perusahaan
atas dana yang dipinjamkan.
2. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas
risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar
pendanaan perusahaan. Analisis ekuitas disebut juga dengan analisis modal saham.
Jika menerapkan ivestasi dalam bentuk saham maka dibutuhkan analisis teknis dan
2
analisis fundamental. Analisis teknis dapat diperoleh dengan melihat pola pergerakan
saham untuk memprediksi pergerakan saham di masa depan.
Analisis fundamental merupakan analisis yang diperoleh dari proses
menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan mengevaluasi posisi dan
kinerja keuangan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah untuk
menentukan nilai intrinsik, yaitu nilai sebuah perusahaan (sahamnya) berdasarkan
analisis fundamental tanpa mengacu pada nilai pasar.
3. Manajemen keuangan
Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan
terhadap profitabilitas di masa depan. Pada hal ini, manajer harus mengevaluasi
dampak dari keputusan keuangan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan,
4. Auditor Eksternal
Auditor dapat menggunakan analisis kredit untuk mengevaluasi kemampuan
klien mereka untuk tetap melanjutkan usaha. Analisis laporan keuangan dapat
menjadi alat pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
3
5. Direktur
Analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan membantu direktur
menunaikan fungsi pengawasannya. Mereka dapat mengawasi aktivitas perusahaan
dan fluktuasi laporan keuangannya.
7. Serikat kerja
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi
tawar-menawar kolektif.
8. Pelanggan
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok
bersamaan dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling
menguntungkan.
4
Analisis strategi merupakan evaluasi atas keputusan bisnis perusahaan dan
keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya.
2. Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Hal ini dilakukan dengan mempelajari
transaksi dan peristiwa perusahaan,menilai dampak kebijakan akuntansi terhadap
laporan keuangan , menyesuaikan laporan tersebut agar lebih mencerminkan keadaan
ekonomi yang mendasarinya dan membuatnya lebih sesuai untuk analisis.
Keterbatasan akuntansi mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan
menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis.
Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan.
Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang
berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang sama.
Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistorsi informasi
laporan keuangan. Distorsi akuntansi penyimpangan informasi akuntansi dari
ekonomi yang mendasarinya. Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk:
Estimasi manajemen dapat salah atau tidak lengkap.
5
Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk memanipulasi
atau mempercantik laporan keuangan.
Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena menangkap
realitas ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi dalam analisis
laporan keuangan.Risiko akuntansi merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan
keuangan karena distorsi akuntansi.Saran utama dalam analisis akuntansi adalah
mengevaluasi dan mengurangi risiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis
laporan keuangan ,termasuk komparabilitasnya.
Analisis akuntansi paling sering tidak dipahami ,tidak dihargai dan tidak
diaplikasikan secara efektif dalam analisis bisnis.Sebagai alasannya mungkin karena
analisis akuntansi memerlukan pengetahuan akuntansi.
3. Analisis Keuangan
Analisis Keuangan merupakan penggunaa laporan keuangan untuk
menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja
keuangan di masa depan.
Analisis keuangan terdiri atas tiga bagian besar:
Analisis Propabilitas merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi
perusahaan. Fokus pada sumber daya perusahaan dan melibatkan identifikasi dan
pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas.
Analisis resiko merupakan evaluasi atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi
komitmen nya. Analisis nya melibatkan penilaian atas solvabilitas dan likuiditas
perusahaan sejalan dengan variasi laba.
Analisi sumber dan penggunaan dana merupakan evaluasi bagaimana perusahaan
memperoleh dan menggnakan dananya. Analisis ini memberikan pandangan
tentang implikasi pendanaan perusahaan dimasa depan.
4. Analisis Prospektif
6
Analisis prospektif merupakan peramalan hasil di masa depan biasanya
laba,arus kas,atau keduanya.Output analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan
dimasa depan yang digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan.
5. Penilaian
Penilaian merupakan tujuan utama banyak jenis analisis bisnis. Penilaian adalah
proses mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi estimasi nilai perusahaan.
6. Analisis Laporan Keuangan Dan Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan merupakan kumpulan proses analisis yang
merupakan bagian dari analisis bisnis.Walaupun laporan keuangan berisi informasi
tentang rencana bisnis perusahaan,analisis lingkungan bisnis dan strategi perusahaan
kadang kala dipandang diluar analisis laporan keuangan yang
konvensional.Karenanya,analisis laporan keuangan seharusnya dipandang sebagai
bagian penting dan tak terpisahkan dari analisis bisnis dan seluruh komponen analisis
nya.
7
2. Aktivitas Pendanaan
Perusahaan memerlukan pendanaan untuk menjalankan rencana bisnisnya.Ativitas
pendanaan adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk
membayar kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Karena ukuran dan potensinya dalam penentuan kesuksesan atau kegagalan
perusahaan ,perusahaan harus berhati-hati dalam perolehan dan pengelolaan sumber daya
keuangan.
Terdapat dua sumber daya utama pendanaan: sumber eksternal,investor
ekuitas(pemilik saham) dan kreditor (pemberi pinjaman).I nvestor menyediakan
pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi mereka setelah
memperhatikan tingkat pengembalian yang diharapakan dan resiko. Pengembalian adalah
bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba. Distribusi laba
adalah pembayaran dividen kepada pemegang saham. Pembayaran dividen mengacu pada
proposi laba yang didistribusikan yang sering dinyatakan dalam rasio atau persentase.
Perusahaan juga memperoleh dana dari kreditor,terdapat dua jenis kreditor: 1)kreditor
utang,yang secara langsung meminjamkan uang kepada perusahaan 2) kreditor
operasi,yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari operasinya.
Seperti investor ekuitas,kreditor berkepentingan atas pengembalian dan risiko.Tidak
seperti investor ekuitas,Pengembalian kreditor umumnyaditentukan dalam kontrak
pinjaman.
3. Aktivitas Investasi
Ativitas investasi mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan
tujuan menjual produk dan menyediakan jasa dan untuk tujuanmenginvestasikan kelebihan
kas.
Perusahaan juga sering secara temporer atau permanen menginvestasikan
kelebihan kasnya dalam bentuk efek seperti saham ekuitas perusahaan lain,oblgasi
perusahaan dan pemerintah dan reksa dana.
Keputusan investasi melibatkan beberapa factor seperti jenis investasi yang
diperlukan (termasuk intetitas teknologi dan tenaga kerja), jumlah yang dibutuhkan, waktu
perolehan, lokasi aktiva dan perjanjian kontraktual.
8
4. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam
aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi.Aktivitas operasi setidaknya melibatkan lima
komponen:penelitian dan pengembangan,pembelian,produksi,pemasaran dan administrasi.
Bauran yang tepat atas komponen atas aktivitas operasi tersebut tergantung pada
jenis bisnis nya,rencana dan pasar input atau output. Seberapa baik perusahaan dalam
menjalankan rencana bisnis dan strateginya dan dalam menentukan bauran aktivitas
operasinya menentukan kesuksesan ataukegagalan perusahaan.
9
merupakan selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan. Laba kotor
mengindikasikan seberapa jauh perusahaan mampu menutup biaya produknya. Laba
operasi merupakan selisih antara penjualan dan seluruh biaya dan beban operasi.
Laba ditentukan dengan menggunakan dasar akrual (acrual basis) dalam
akuntansi. Pendapatan diakui saat perusahaan menjual barang atau menyerahkan jasa
terlepas dari saat diterimanya kas. Sama halnya beban dipadankan dengan pendapatan
yang akui tersebut, terlepas dari saat pembayaran kas.
INFORMASI TAMBAHAN
Laporan keuangan bukan satu-satunya output sistem pelaporan keuangan. Informasi
tambahan tentang perusahaan juga dikomunikasikan. Analisis laporan keuangan yang
menyeluruh melibatkan pemeriksaan informasi tambahan ini.
Managements Discussion and Analysis (MD&A). Perusahaan yang memiliki efek
utang dan ekuitas yang diperdagangkan pada publik disyaratkan oleh SEC untuk
melaporkan MD&A. Manajemen harus menggarisbawahi tren yang menguntungkan
10
maupun yang tidak menguntungkan dan mengidentifikasi peristiwa dan
ketidakpastian yang signifkan yang mempengaruhi likuiditas, sumber daya modal,
dan hasil operasi perusahaan. Manajemen harus mengungkapkan informasi prospektif
terkait dengan peristiwa dan ketidakpastian yang material, yang menyebabkan
informasi keuangan yang dilaporkan menjadi kurang mengidentifikasi aktivitas
operasi atau kondisi keuangan dimasa depan.
Laporan Manajemen ( Management Report). Tujuan laporan ini adalah untuk
menekankan : (1) tanggung jawab manajemen senior atas sistem pengendalian
keuangan dan sistem pengendalian internal perusahaan dan (2) pembagian peran
manajemen, direktur, dan auditor dalam penyiapan laporan keuangan.
Laporan Auditor ( Auditor Report ). Auditor eksternal adalah akuntan publik
bersertifikasi independen yang diminta perusahaan untuk memberikan opini tentang
kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Analisis laporan keuangan memerlukan penelaahaan atas laporan auditor
untuk meyakinkan bahwa perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.
Pendapat selain WTP meningkatkan risiko analisis.
Catatan penjelas ( Explanatory Notes ). Catatan penjelas yang menyertai laporan
keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari analisis laporan keuangan.
Catatan ini merupakan media untuk mengkomunikasikan informasi tambahan tentang
pos-pos yang ada maupun yang tidak ada dalam laporan keuangan. Catatan tambahan
meliputi informasi tentang : (1) prinsip dan metode akuntansi yang digunakan, (2)
pengungkapan rinci atas setiap pos laporan keuangan, (3) komitmen dan kontjensi (4)
kombinasi bisnis, (5) transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (6)
rencana opsi saham (7) kemajuan proses hukum, dan (8) pelanggan signifikan.
Informasi Tambahan ( Supplementary Information ). Skedul tambahan atas
informasi keuangan meliputi informasi atas : (1) data segmen bisnis (2) penjualan
ekspor (3) efek yang diperdagangkan, (4) akun penilaian (5) pinjaman jangka pendek
(6) data keuangan kuartalan.
Laporan proksi ( Proxy Statement). Pemegang saham diundang untuk memberikan
suara dalam pemilihan direktur dan penentuan tindakan perusahaan seperti merger,
akuisisi, dan otorisasi efek. Proksi merupakan media dimana pemegang saham
mengotorisasi pihak lain untuk mewakilinya pada rapat pemegang saham. Laporan
11
proksi memuat informasi tambahan yang diperlukan oleh pemegang saham untuk
memberikan suara dalam hal bersangkutan.
12
Analisis Tren Angka Indeks
Penggunaan analisis perubahan tahun ke tahun untuk membangdingkan
laporan keuangan lebih dari 2 atau 3 periode kadang kala merepotkan. Sebuah alat
yang berguna untuk perbandingan tren jangka panjang adalah analisis angka indeks.
Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos, yang biasanya
diberi angka indeks 100. Karena tahun dasar menjadi rujukan untuk semua
perbandingan, pilihan terbaik adalah tahun dimana kondisi bisnis normal.
Ratio Analysis
Analisis ini merupakan alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak
digunakan. Rasio hanya berupa perbandingan dua angka sederhana, namun interpretasinya
jauh lebih rumit. Agar angka yang ditunjukkan dalam rasio mempunyai makna, maka harus
mengacu pada hubungan ekonomi yang tepat. Misalnya, hubungan antara harga jual suatu
produk dengan cost-nya, yang ditunjukkan dalam rasio Harga Pokok Penjualan terhadap
Penjualan. Selain itu, analisis rasio biasa lebih sederhana dibandingkan analisis rasio laporan
keuangan. Hal ini dikarenakan adanya variabel bisnis yang saling berhubungan satu sama lain
dan rumitnya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.
Rasio merupakan alat analisis yang memberikan perusahaan gambaran tentang
kondisi yang terjadi. Rasio paling banyak digunakan ketika angka pada rasio tersebut “future
oriented” . Maksudnya, kita sering menentukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi rasio
13
untuk ukuran dan kecenderungan yang terjadi di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
kegunaan rasio bergantung pada cara penerapan dan interpretasinya.
Menginterpretasi Rasio
Rasio harus diinterpretasikan secara teliti karena faktor-faktor yang mempengaruhi
angka pada pembilang bisa saja memiliki korelasi dengan faktor-faktor yang
mempengaruh angka pada penyebut. Misalnya, perusuhaan ingin meningkatkan rasio
beban operasi terhadap penjualan dengan cara mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk kegiatan penjulan, contohnya beban iklan. Tetapi keputusan seperti ini akan
menyebabkan penurunan dalam tingkat penjualan dan nilai saham pada jangka waktu yang
panjang.
14
Angka 0,95 pada current ratio menunjukkan bahwa terdapat 95 sen aset lancar
untuk melunasi $1 hutang jatuh tempo.
Angka 0,58 pada acid-test ratio menunjukkan bahwa terdapat 58 sen ase
lancar yang likuid (kas, persediaan, investasi jangka pendek) untuk menutupi $1
hutang jangka pendek.
Sedangkan angka 41,66 (dibulatkan menjadi 42) menunjukkan lama waktu
(hari) yang digunakan untuk mengumpulkan piutang. Dan angka 60,61 (dibulatkan
menjadi 61) menunjukkan lama waktu untuk menjual persediaan.
15
b) Profitability Analysis
o Return on Invesment
o Operating Performance
o Asset Utilization
16
Rasio-rasio di atas digunakan untuk melihat perbandingan penjualan dengan
kategori aktiva yang berbeda-beda. Rasio ini penting untuk menentukan
pengembalian yang dilakukan terhadap aktiva tersebut.
Perlu diingat bahwa seorang analis harus menggali lebih dalam untuk memahami
faktor-faktor yang mendasari rasio dan untuk mengintegrasikan rasio yang berbeda untuk
mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja perusahaan .
17
Laporan arus kas di atas menujukkan bahwa perusahaan menghasilkan $1.822 triliun
dari operating activities. Kemudian perusahaan menggunakan $620 juta untuk investasi,
utamanya untuk capital expenditure dan pembayaran akuisisi. Perusahaan membayar sebesar
$1.332 juta untuk debt retirement, yang dibiayai dengan menerbitkan surat hutang dengan
harga $1.471 juta. Sisa kas diutamakan untuk dikembalikan pada shareholder dalam bentuk
dividen ($0,678 triliun) dan pembelian kembali saham biasa($0,885 triliiun). Dari akivitas
pendanaan didapat $1.059 juta pada arus kas bersih, dan karena adanya perubahan
perbandingan mata uang, arus kas perusahaan naik sebesar $148 juta selama tahun 2006.
18
VALUATION MODEL
Valuation (penilaian) adalah hasil penting dari analisis bisnis maupun analisis laporan
keuangan. Valuation biasanya berhubungan dengan proses mengestimasikan nilai intrinsik
serta saham dari suatu perusahaan. Teori yang melandasi model analisis ini adalah present
value theory, yaitu teori yang menyatakan bahwa nilai dari hutang atau sekuritas (ekuitas)
adalah penjumlahan dari semua pembayaran yang kemungkinan akan dikeluarkan di masa
depan yang telah didiskontokan di masa depan pada tingkat diskonto yang tepat. Teori ini
memakai konsep time value of money (nilai waktu uang).
Debt Valuation
Penilaian ini digunakan pada sekuritas yang berbentuk hutang. Nilai dari suatu
sekuritas tersebut adalah present value dari pembayaran masa depan (yaitu pembayaran awal
dan bunga) yang telah didiskontokan pada tingkat tertentu. Penilaian ini lebih sederhana jika
dibandingkan penilaian ekuitas, dikarenakan pada sekuritas berbentuk hutang (obligasi)
sudah ditentukan future payoffs. Untuk lebih jelas akan dicontohkan dalam contoh kasus
berikut.
Pada tanggal 1 Januari, tahun pertama, perusahaan menerbitkan obligasi berjangka
delapan tahun senilai $100 dengan tingkat kupon 8% per tahunnya. Pada tanggal 1 Januari,
tahun keenam, analis diminta untuk menghitung nilai obligasi, dengan tingkat yield to
maturity nya 6% per tahun.
Obligasi akan ditebus atau dilunasi pada tanggal 31 Desember tahun kedelapan.
Sehingga terdapat jarak waktu selama tiga tahun lagi. Pembayaran bunga untuk setiap akhir
tahun adalah $8 (8% dari $100), dan principal payment akhir tahun kedelapan sebesar $100.
Maka nilai obligasi pada tanggal 1 Januari, tahun keenam adalah:
Equity Valuation
Dasar penilaian pada penilaian ekuitas sama dengan penilaian hutang. Tetapi pada
penilaian ini, investor tidak memiliki dalam menentukan besaran payoff. Nilai payoff dapat
diketahui dengan melihat dividend payment dan capital appreciation.
19
Capital Appreciation menggunakan perkiraan dividen (expected dividend) untuk
perhitungannya, karena dividen actual pada sekuritas tidak dapat ditentukan secara pasti.
Model ini dikenal dengan dividend discount model.
The Free Cash Flow to Equity juga diartikan sebagai pengurangan arus kas dari
operasi perusahaan dengan capital expenditure kemudia ditambah dengan kenaikan hutang
(dikurang jika terjadi penurunan). Sedangkan untuk perusahaan secara keseluruhan, free cash
flow diartikan sebagai pengurangan arus kas operasi dengan investasi pada aset. Sehingga
nilai keseluruhan perusahaan merupakan expected free cash flow yang didiskontokan dengan
weighted average cost of capital.
The Residual Income Model, model ini menghitung nilai dengan menggunakan
variabel akuntansi.
20
Ketiga model penilaian ekuitas ini akan menghasilkan angka yang identik dan tepat
untuk jangka waktu yang tidak terbatas (infinite). Dalam memilih model penilaian untuk
jangka waktu yang terbatas harus diperhatikan mana model yang paling tidak bergantung
pada nilai yang berkelanjutan. Free cash flow to entity dan dividend discount model lebih
cocok digunakan untuk kasus yang berjangka waktu terbatas. Sementara income residu bisa
digunakan untuk kedua kondisi.
Terdapat banyak penelitian atas EMH. Bukti awal sangat mendukung EMH bentuk lemah
dan EMH bentuk semikuat, sehingga efisiensi pasar modal menjadi hipotesis yang umum
diterima. akan tetapi, penelitian yang lebih baru mempertanyakan keumuman EMH.
Beberapa anomaly harga saham telah terbuka, menyatakan bahwa investor dapat memperoleh
pengembalian lebih dengan menggunakan strategi dagang sederhana. Bagaimanapun, sebagai
pendekatan pertama, harga saham kini merupakan perkiraan nilai perusahaan yang masuk
akal.
21
Terlebih lagi, bila analis menganggap usahanya sia-sia, maka efisiensi pasar menjadi
terganggu.
Beberapa faktor dapat menjelaskan paradoks tersebut. Pertama, EMH dibangun atas
perilaku investor secara keseluruhan, bukan individual. Berfokus pada perilaku keseluruhan
menekankan kinerja rata-rata dan mengabaikan atau menutupi kinerja individu yang
didasarkan pada kemampuan, niat yang kuat dan keahlian, serta kecepatan reaksi individu
atas informasi. Sebagian besar individu percaya bahwa informasi yang relevan bergerak
cepat, didorong oleh besarnya kepentingan keuangan. Sebagian besar percaya bahwa pasar
adalah pengolah informasi yang cepat. Kecepatan dan efisiensi pasar menjadi bukti kehadiran
analis yang dimotivasi oleh kompensasi personal.
Pernyataan implikasi EMH bahwa analis laporan keuangan tidak berguna gagal
mengakui esensi perbedaan antara informasi dan interpretasi yang tepat atas informasi.
Meskipun seluruh informasi tersedia pada satu waktu tertentu tercermin dalam harga, harga
ini tidak selalu mencerminkan nilai. Sebuah efek dapat dinilai kurang atau lebih dari
seharusnya, bergantung pada sejauh mana kesalahan interpretasi atau kesalahan evaluasi atas
informasi yang tersedia oleh pasar secara keseluruhan. Efisiensi pasar tidak hanya bergantung
pada ketersediaan informasi, tetapi juga pada interpretasi yang benar. Analisis laporan
keuangan kompleks dan sulit. Analisis informasi yang kompeten yang masuk ke pasar
memerlukan dasar pengetahuan analisis yang kuat dan sebuah mosaic informasi (kemampuan
untuk menempatkan informasi baru guna membantu evaluasi dan interpretasi posisi berikut
kinerja keuangan perusahaan). Waktu berperan sangat penting di pasar karena tidak semua
orang memiliki kemampuan dan niat kuat untuk mencurahkan usaha dan sumber daya untuk
membentuk mosaic informasi.
Pergerakan informasi baru dan interpretasi tepatnya mengalir dari segmen pengguna
yang terinformasi dengan baik dan memiliki keahlian ke pengguna yang kurang terinformasi
dan tidak efisien. Pergerakan ini konsisten dengan pola bertahap atas pemrosesan informasi
baru. Sumber daya yang diperlukan untuk analisis yang kompeten cukup besar dan
mengimplikasikan bahwa segmen pasar tertentu lebih efisien daripada segmen lainnya. Pasar
efek untuk perusahaan yang lebih besar lebih efisien (lebih terinformasi) karena lebih banyak
diikuti oleh analis terkait dengan potensi kompensasi dari penelitian dan analisis informasi
dibandingkan dengan mengikuti perusahaan yang lebih kecil dan kurang menonjol.
Pendukung ekstrem EMH harus berhati-hati dalam meneraqpkan generalisasi. Dalam laporan
tahunan Berkshire Hathaway, pimpinan dan investor terkenalnya Warren Buffett
mengekspresikan keheranannya bahwa EMH masih dipercaya oleh beberapa peneliti dan
22
analis. Hal ini, Buffett melanjutkan, disebabkan oleh observasi yang benar bahwa pasar
seringlah menunjukkan keefisienan, kemudian mereka menyimpulkan dengan salah bahwa
pasar selalu efisien. Buffett menyatakan bahwa “perbedaan antara dua proposisi ini seperti
perbedaan siang dan malam”.
PEMBAHASAN JURNAL
HAVE FINANCIAL STATEMENTS LOST THEIR RELEVANCE?
By Jennifer Francis And Katherine Schipper
A. Pendahuluan
Artikel ini ditulis karena adanya kekhawatiran terhadap laporan keuangan yg mulai
kehilangan relevansinya dengan investor. Kekhawatiran ini dan implikasinya terhadap
akuntan keuangan, pembuat standar, pendidik, dan auditor telah melahirkan sejumlah
inisiatif penelitian dan kebijakan yang tujuannya secara umum adalah untuk meningkatkan
pelaporan keuangan dengan mengubah model pelaporan keuangan saat ini. Sehingga
tujuan dari penelitian ini sebenarnya adalah untuk membahas dan menguji beberapa
implikasi empiris yang mengklaim bahwa laporan keuangan telah kehilangan relevansinya
dari waktu ke waktu.
Dalam penelitian ini relevansi diukur dengan 2 cara. Ukuran pertama adalah total
return yang bisa diperoleh berdasarkan ramalan dari informasi yang tersedia dalam laporan
keuangan. Ukuran kedua didasarkan pada kekuatan penjelasan dari informasi akuntansi
untuk mengukur nilai pasar: kemampuan laba untuk menjelaskan annual market-adjusted
return, dan kemampuan laba dan nilai buku atas aset dan kewajiban untuk menjelaskan
nilai pasar ekuitas. Kedua cara diterpakan pada sampel atas perusahan yang terdafatar di
bursa dan NASDAQ dalam periode 1952-1994.
Kekhawatiran tentang penurunan nilai relevansi pelaporan keuangan dan saran untuk
mengubah model pelaporan tdatang terutama dari akademisi dan praktisi akuntansi.
Beberapa kekhawatiran tentang model pelaporan saat ini berfokus pada isi dari apa yang
dilaporkan. Situasi ini mungkin diakibatkan salah satunya karena standar dan praktik
23
akuntansi tetap stagnan sementara bisnis telah berubah, atau karena standar dan praktik
akuntansi telah berubah dalam cara-cara yang menyimpang dari memberikan informasi
nilai yang relevan, atau keduanya Terlepas dari penyebabnya, pandangan bahwa model
akuntansi saat ini telah menjadi kurang berguna dalam hal menyatakan apa yang telah
dilaporkan, misalnya, dalam diskusi audit.
Kekhawatiran lain yang diungkapkan tentang, dan rekomendasi untuk mengubah,
pelaporan keuangan tampaknya mengatasi masalah ketika informasi tersebut dilaporkan,
khususnya ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan dan sejauh mana informasi yang
bersaing mendahului informasi laporan keuangan.
Keprihatinan dan rekomendasi ini dapat dikelompokkan menjadi tiga
kategori,yang masing-masing setidaknya dapat dikerjakan secara independen dari
lainnya. Pertama, ada pilihan menangani masalah konten dengan mengubah apa yang
dilaporkan tanpa mengubah frekuensi laporan; misalnya, mensyaratkan bahwa imbalan
pasca kerja tertentu diukur dan diungkapkan; memerlukan pengungkapan biaya
kompensasi yang dibayarkan dalam bentuk opsi saham; melakukan sebuah proyek di
pelaporan bisnis. Kedua, masalah ketepatan waktu mungkin ditangani secara terpisah
dengan melaporkan informasi yang saat ini dibutuhkan dengan lebih sering, misalnya,
setiap bulan. Ketiga, perspektif informasi yang dilaporkan dapat diubah dengan
mewajibkan, seperti, menyajikan kembali laporan keuangan atau laporan keuangan yang
diperkirakan, tanpa mengubah apa yang dilaporkan atau frekuensinya. Seperti frekuensi
pelaporan, semakin besar "melihat ke depan" sebuah nilai laporan keuangan, semakin
kecil kemungkinan mereka akan didahului oleh sumber informasi lain dan semakin
besar nilai relevansi mereka dengan investor.
Dari pilihan yang ada diatas baik dilakukan dengan salah satu cara atau
mengkombinasikannya, bisa dinilai hal yang mana yang akan paling meningkatkan nilai
relevansi laporan keuangan namun membutuhkan sistem pembanding untuk mengukur
nilai relevansi dan ukuran nilai yang telah disepakati, mencoba menerapkan perubahan
yang diusulkan, dan kemudian dievalusi kembali.
24
a. Interpretasi 1 adalah bahwa informasi laporan keuangan mengarahkan harga saham
dengan menangkap nilai saham intrinsik ke arah mana harga saham mengalir.
Relevansi nilai kemudian akan diukur sebagai keuntungan yang dihasilkan dari
pelaksanaan aturan perdagangan berbasis akuntansi.
b. Interpretasi 2 adalah bahwa informasi keuangan adalah nilai yang relevan jika
mengandung variabel yang digunakan dalam model valuasi atau membantu dalam
memprediksi variabel tersebut. Dengan demikian, nilai relevansi laba untuk model
potongan valuasi dividen, atau model valuasi arus kas diskonto, atau model sisa
pendapatan diskon, mungkin diukur dengan kemampuan laba untuk memprediksi
dividen masa depan, arus kas masa depan, laba masa depan, atau nilai buku masa
depan.
d. Interpretasi 4, saat hubungan statistik antara informasi akuntansi dan nilai pasar atau
tingkat return, terutama dalam jangka waktu panjang, mungkin artinya hanya itu
informasi akuntansi yang berkorelasi dengan informasi yang digunakan oleh investor.
Di bawah pandangan ini, relevansi nilai diukur dengan kemampuan informasi laporan
keuangan untuk menangkap atau meringkas informasi, terlepas dari sumber, yang
mempengaruhi nilai saham. Penafsiran ini tidak mengharuskan laporan keuangan
menjadi sumber awal informasi.
Sebuah alternatif pada kerangka informasi untuk tes hubungan ini adalah dengan
menggunakan kerangka penilaian. Model pendapatan diskon residual, yang
menggambarkan nilai-nilai intrinsik sebagai jumlah dari nilai buku saat ini dan jumlah tak
terbatas pendapatan lebih dari biaya modal masa depan yang diharapkan, mungkin
tampaknya menjadi sangat cocok untuk tujuan ini karena model menggunakan angka
akuntansi secara langsung (dibandingkan dengan menggunakan dividen atau arus kas).
Dalam kerangka penilaian, pergeseran nilai relevansi akan dinilai dengan tes pergeseran
25
dalam kemampuan perkiraan berdasarkan residual income dari nilai intrinsik untuk
perkiraan nilai pasar yang diamati. Menilai relevansi nilai berdasarkan penilaian sisa
pendapatan diskon, Chang [1999] menyimpulkan bahwa relevansi gabungan pendapatan
dan nilai buku telah menurun dari waktu ke waktu.
Konsisten dengan Interpretasi 4 kita menggunakan jangka waktu yang panjang (15
bulan) untuk tes portofolio dan menjelaskan variasi (R2) dalam regresi jangka waktu yang
panjang sebagai metrik asosiasi statistik. Metrik ini mengukur relevansi nilai sebagai
bagian dari total return yang dapat diperoleh dari informasi laporan keuangan dan dengan
persentase variation cross sectional in return atau nilai pasar yang dijelaskan melalui
informasi laporan keuangan. Kami menghitung antara R2 dan jumlah metrik return
portofolio untuk tahun fiskal 1952-1994 dan menggunakan tiga pendekatan untuk menguji
penurunan setiap metrik.
Pertama, kami menguji penurunan umum selama periode sampel keseluruhan
menggunakan antara OLS dan peringkat regresi. Kedua, memberikan argumen bahwa
salah satu penyebab utama penurunan nilai relevansi informasi keuangan adalah dengan
cara mengakomodasi inovasi model akuntansi,dimana diuji penurunan nilai relevansi
untuk Subsamples perusahaan dengan teknologi tinggi dan rendah. Akhirnya, untuk
mengatasi masalah yang berubah dari waktu ke waktu dalam komposisi sampel yang
dapat mempengaruhi hasil, Pendekatan tes ketiga untuk relevansi adalah terbatas bagi
perusahaan-perusahaan NYSF saja, perusahaan NASDAQ saja, dan perusahaan dengan
data yang tersedia untuk semua tahun.
Kekuatan pengujian ini terletak pada fungsi dari interpretasi emipiris atas nilai
relevansi, metrik relevansi atas nilai yang digunakan, dan spesifikasi empiris yang
diperkirakan. Dalam particular, spesifikasi peringkat regresi dipandang memilik daya yang
lebih rendah dari spesifikasi yang membebankan bentuk fungsional tertentu untuk
diestimasi. Karena tidak dimilikinya konseptual atau dasar lainnya yang menguntungkan
salah satu bentuk fungsional terhadap bentuk yang lain, regresi bertingkat menyediakan
kompromi yang lebih beralasan antara kekuatan dan risiko atas bentuk fungsional yang
salah.
26
C. Perubahan ukuran atas nilai relevansi
1. Pengukuran Portofolio
b. ∆EARNt mengacu pada portofolio lindung nilai dibentuk atas dasar tanda dan
besaran ∆EARNj,t . Secara khusus, perusahaan diperingkatka setiap tahun melalui
perubahan laba (dikurangi dengan awal-dari-tahun nilai pasar) dan membentuk
portofolio lindung nilai berbobot sama yang panjang di saham dengan tertinggi
diatas 40% dari ∆EARNt, dan terendah dibawah 40% .
c. ∆CASHt mengacu pada portofolio lindung nilai yang dibentuk atas dasar
persentase perubahan arus kas (sebagai persentase dari nilai pasar awal tahun).
Sesuai dengan Lev dan Thiagarajan [1993] kita mengukur arus kas laba bersih
sebelum pos luar biasa ditambah depresiasi dan amortisasi ditambah beban pajak
tangguhan ditambah bunga minoritas, dikurang perubahan modal kerja.
Perusahaan diperingkatkan setiap tahun dengan ∆CASHt, dan mengambil posisi
panjang di saham dengan posisi tertinggi diatas 40% dari ∆CASHj,t dan terendah
dibawah 40%.
27
d. RATIO1t, mengacu pada portofolio lindung nilai yang dibentuk atas dasar
penuruan nilai-nilai fundamental menggunakan model rasio keuangan Lev dan
Thiagarajan [1993]. Secara khusus, untuk setiap tahun dalam sampel dengan data
yang tersedia, kami memperkirakan regresi berikut (1):
𝑘
𝑅𝑗,𝑡 = 𝛼0,𝑡 + ∑10
𝑘=1 𝛼𝑘,𝑡 𝐹𝑗,𝑡 + 𝜀𝑗,𝑡
𝑘
Dimana 𝐹𝑗,𝑡 = nilai sinyal keuangan k untuk perusahaan j pada tahun. Dalam studi
ini diperiksa sepuluh sinyal termasuk dalam model pengurangan Lev dan
Thiagarajan [1993.
e. RATI02, mengacu pada portofolio lindung nilai yang terbentuk pada prediksi
berdasarkan nilai return buku dan laba regresi berikut (2):
Dimana 𝑅𝑗,𝑡 = kumulatif atas return pasar disesuaikan pada sekuritas j selama 15
bulan yang berakhir 3 bulan setelah akhir tahun fiskal t tahun, ∆EARNj,t = laba
perusahaan j sebelum pos luar biasa di t tahun dikurangi pendapatan tahunannya t –
1 tahun, dikurangi dengan nilai pasar ekuitas pada akhir tahun fiskal t; EARNj,t =
laba perusahaan j sebelum pos luar biasa pada tahun t dikurangi dengan nilai pasar
ekuitas pada akhir tahun fiskal t-1; BVj,t= nilai buku per saham ekuitas perusahaan
j pada akhir tahun fiskal t tahun. Menggunakan estimasi koefisien tahunan,
peringkat pengamatan pada tahun t atas dasar nilai-nilai prediksi mereka variabel
dependen, Rj,t. Lindung nilai portofolio RATI02 mengambil posisi tertinggi diatas
40% dari nilai prediksi dan posisi pendek di terendah dibawah 40%. ^ 0
Untuk setiap portofolio lindung nilai berbasis akuntansi dan tahunan, kami juga
menghitung return penyesuaian untuk ramalan yang sempurna portofolio lindung nilai
berdasarkan return. Portofolio ini memakan waktu lama posisi (pendek) di saham
dalam setiap portofolio lindung nilai akuntansi berbasis dengan positif (negatif) 15-
bulan return penyesuaian pasar. return penyesuaian pasar portofolio lindung nilai
berdasarkan return ini pada tahun t dinotasikan 𝑅𝐸𝑇𝑡𝐻 , dimana H menunjukkan jenis
portofolio akuntansi lindung nilai.
28
2. Daya Penjelasan Informasi Akuntansi Untuk Ukuran Pasar
Pendekatan kami untuk mengukur relevansi mengkaji tiga hubungan kontemporer
antara ukuran nilai pasar dan informasi akuntansi. Hubungan pertama menyelidiki
kemampuan laba untuk menjelaskan return penyesuaian pasar; kedua meneliti
kemampuan aktiva dan kewajiban untuk menjelaskan nilai ekuitas pasar; dan ketiga
menguji kemampuan nilai buku dan laba untuk menjelaskan nilai ekuitas pasar Secara
khusus, kami memperkirakan regresi berikut untuk setiap tahun dalam periode sampel
kami (3):
𝑅𝑗,𝑡 = 𝜌0,𝑡 + 𝜌1,𝑡 Δ𝐸𝐴𝑅𝑁𝑗,𝑡 + 𝜌2,𝑡 𝐸𝐴𝑅𝑁𝑗,𝑡 + 𝑣𝑗,𝑡
Dimana MV j,t= nilai pasar per saham dari efek ekuitas perusahaan j pada akhir tahun
fiskal t; ASSETSj,t = nilai buku per saham perusahaan j total aset pada akhir tahun
fiskal t tahun.; dan LIABSj,t= nilai buku per saham perusahaan j total kewajibna pada
akhir tahun fiskal t tahun.
Hubungan ketiga adalah (5):
𝑀𝑉𝑗,𝑡 = 𝛿0,𝑡 + 𝛿1,𝑡 𝐵𝑉𝑗,𝑡 + 𝛿2,𝑡 𝐸𝐴𝑅𝑁𝑗,𝑡 + 𝜉𝑗,𝑡
Untuk memastikan bahwa hasil pengujian dari memperkirakan ekspresi (3), (4), dan
(5) tidak sensitif terhadap pengamatan ekstrim, kita menghilangkan ekstrim 1% dari
masing-masing variabel dan menghapus pengamatan setiap yang Belsley, Kuh, dan
Welsch [1980] diagnosa menunjukkan pengaruh terhadap pengamatan.
3. Sampel
Sampel lengkap terdiri dari semua perusahaan pada tahun pengamatan dengan
data yang tersedia CRSP dan Compustat. File data CASP berisi data bulanan return
pada kedua indeks pasar dan perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange
sejak tahun 1925; perusahaan yang terdaftar di American Stock Exchange yang
ditmbahkan pada bulan Juli 1962; dan perusahaan perdagangan NASDAQ yang
ditambahkan pada bulan Desember 1972. Awal tahun dari data yang diperoleh dari
Compustat adalah tahun 1950. Karena portofolio arus kas membutuhkan dua tahun
29
atas data tertinggal, kita mulai sampel dengan tahun fiskal 1952. sampel kami
berakhir dengan 1994.
Jumlah efek dalam portofolio lindung nilai berbeda lebih dari waktu-kenaikan
ukuran sampel terutama dengan masuknya perusahaan NASDAQ di tahun fiskal
1974-serta seluruh portofolio lindung nilai yang terbentuk dalam tahun tertentu.
D. Kesimpulan
Penelitian ini menyelidiki klaim populer bahwa informasi akuntansi keuangan telah
menjadi kurang nilai yang relevan dari waktu ke waktu, khususnya selama periode 1952-
1994. analisis kami menunjukkan bahwa kembali untuk menyempurnakan strategi
perdagangan foresight berdasarkan tanda dan besarnya pendapatan, pada tingkat dan
perubahan laba dan nilai buku, dan bermacam-macam sinyal mendasar telah menurun
selama periode sampel kami. Namun, pengembalian berdasarkan arus kas dan (hanya)
tanda laba tidak berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Pengujian kami
menunjukkan bahwa kekuatan penjelas dari tingkat pendapatan dan perubahan untuk
pengembalian secara signifikan de- berkerut dari waktu ke waktu. Sebaliknya, pengujian
kami dari kekuatan penjelas dari nilai buku aset dan kewajiban (sendiri atau
dikombinasikan dengan penghasilan) untuk nilai-nilai ekuitas pasar tidak memberikan
bukti penurunan variabilitas menjelaskan tentang hubungan neraca atau nilai buku dan
laba hubungan pada kenyataannya, kita biasanya menemukan sebaliknya.
Sejauh uji statistik kami mendukung hipotesis nol tidak ada perubahan relevansi
(sehingga gagal untuk menolak null mungkin didorong oleh daya rendah). bobot yang
lebih besar harus ditempatkan pada hasil yang menolak hipotesis ini. Hasil ini termasuk
penurunan dalam kembali ke beberapa berdasarkan accounting- lindung nilai portofolio,
penurunan kemampuan laba untuk menjelaskan bergantian ulang, dan peningkatan
kemampuan aset dan kewajiban, dan pendapatan dan nilai buku, menjelaskan ekuitas pasar
nilai-nilai. Secara keseluruhan, kami menginterpretasikan hasil kami menyediakan bukti
dicampur pada apakah laporan keuangan telah kehilangan relevansi selama periode 1952-
1994.
Karena klaim penurunan nilai relevansi sering diungkapkan dengan cara yang
menyiratkan bahwa penurunan harus terbesar untuk saham teknologi tinggi, dan karena
meningkatnya jumlah perusahaan-perusahaan ini selama periode ple sam kami, kami
mengulangi pertama dan kedua analisis untuk subsamples perusahaan dalam industri
teknologi tinggi dan membandingkan hasil dengan yang diperoleh untuk perusahaan di
30
industri teknologi rendah. Hasil untuk dua sampel ini mirip dengan temuan untuk sampel
penuh, menunjukkan bahwa perusahaan ogy tinggi technol- tidak mengalami penurunan
lebih besar dalam relevansi dari perusahaan teknologi rendah. Kami menyimpulkan dari
hasil ini bahwa meskipun beberapa jenis aset yang tidak termasuk dalam model akuntansi
saat ini, dan GAAP saat ini membutuhkan expensing tidak kapitalisasi membangun
struktur pengeluaran tertentu diharapkan akan menghasilkan manfaat di masa depan,
melaporkan laba terus meringkas nilai-relevan kegiatan perusahaan untuk sekitar tingkat
yang sama untuk kedua teknologi tinggi dan rendah teknologi perusahaan.
Pengujian kami tidak bergantung pada asumsi tentang apakah pelaku pasar
sepenuhnya mengekstrak semua informasi yang tersedia dalam laporan keuangan, hanya
saja tidak ada perbedaan sistematis dalam perilaku ini dari waktu ke waktu. pengujian
kami juga tidak berbicara dengan pertanyaan apakah Levet nilai Vance rele- informasi
laporan keuangan adalah tidak diinginkan rendah. Sebaliknya hasil menanggung hanya
pada pertanyaan apakah telah terjadi perubahan nilai relevansi. Dengan demikian, hasil
kami tidak memiliki implikasi untuk apakah sumber daya harus dialokasikan untuk
mengubah model pelaporan keuangan juga tidak pengujian kami menjelaskan setiap yang
potongan khusus informasi-lain laporan keuangan dari laba, arus kas, ktiva, dan liabilities-
digunakan, dimana investor, dan bagaimana.
Sementara pengujian kami tidak dirancang untuk mengomentari sumber dari setiap
perubahan nilai relevansi, pekerjaan di masa depan bisa memeriksa kemungkinan don
penjelasannya untuk perubahan didokumentasikan dan, dalam melakukannya,
mengembangkan tes lebih kuat dari perubahan nilai relevansi laporan keuangan. Analisis
menjelajahi interpretadons lain dari relevansi nilai (seperti yang dijelaskan dalam bagian
2) juga akan menambah pemahaman kita tentang kegunaan keputusan laporan keuangan
kepada investor.
31