ENZIM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
BIOKIMIA I
Dosen: Noor Novianawati, M.Pd.
Disusun Oleh :
Waroatun Nissa (150621009)
Siti Tanti (150621010)
Ghina Nadhiva (150621011)
B. Sejarah Enzim
Enzim dikenal untuk pertama kalinya sebagai protein oleh Summer pada tahun
1926 yang telah berhasil mengisolasi urease dari ‘kara pedang’ (jack bean). Urease
adalah enzim yang dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3. Dari hasil penelitian
para ahli, diketahui bahwa enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi
biokimia. Enzim biasanya terdapat dalam sel dengan konsentrasi yang sangat rendah,
dimana enzim dapat meningkatkan laju reaksi tanpa mengubah posisi kesetimbangan;
artinya baik laju reaksi maupun laju reaksi baliknya ditingkatkan dengan kelipatan yang
sama. Kelipatan ini biasanya di sekitar 103 sampai 1012.
C. Struktur Enzim
Struktur enzim terdiri dari atas protein (apoenzim) dan bukan protein (kofaktor).
Gabungan keduanya dinamakan holoenzim. Gugus bukan protein yang dinamakan
kofaktor ada yang terikat kuat pada protein, ada pula yang tidak begitu kuat ikatannya.
Gugus yang terikat kuat pada bagian protein, artinya yang sukar terurai dalam larutan dan
disebut sebagai gugus prostetik, sedangkan yang tidak begitu kuat ikatannya (yang
mudah dipisahkan) secara dialisis disebut koenzim. Baik gugus prostetik maupun
koenzim merupakan bagian enzim yang memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat,
yaitu zat-zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim.
G. Klasifikasi Enzim
Klasifikasi enzim menurut jenis reaksi yang dikatalis yaitu terdiri 6 kelompok utama:
1. Oksidoreduktasa, mengkatalisis reaksi reduksi oksidasi. Donor hidrogen atau donor
elektron adalah salah satu substratnya.
2. Transfer rasa, mengkatalisis reaksi transfer (pemindahan) gugus. Dengan bentuk
umum A - X + B, A + B –X
3. Hidrolasa, mengkatalisis reaksi hidrolisis. Pada C-C, C-N, C-O, dan ikatan lainnya.
4. Lyasa, pemutusan (bukan hidrolitik) Pada C-C, C-N, C-O, dan ikatan lainnya,
menyisakan ikatan rangkap dua; atau, penambahan gugus pada ikatan rangkap dua.
5. Isomerasa, perubahan, susunan geometris (spasial) pada suatu molekul.
6. Lygasa atau sintetasa, mengkatalisis reaksi penggabungan dua molekul.
H. Inhibisi
Hambatan atau inhibisi pada suatu reaksi yang menggunakan enzim sebagai
katalis dapat terjadi apabila penggabungan substrat pada bagian enzim mengalami
hambatan. Molekul atau ion yang dapat menghambat reaksi tersebut dinamakan
inhibitor. Inhibitor akan berikatan dengan enzim membentuk kompleks enzim-inhibitor.
Hambatan terhadap aktifitas enzim dalam suatu reaksi kimia ini mempunyai arti yang
penting, karena hambatan tersebut juga merupakan mekanisme pengaturan-pengaturan
reaksi yang terjadi dalam tubuh kita.
Proses inhibisi reaksi enzim ada dua macam : reversible dan ireversibel. Inhibisi
ireversibel biasanya berlangsung dalam proses destruksi atau modifikasi suatu gugus
fungsi dalam molekul enzim. Inhibisi reversible ditentukan secara kuantitatif dengan
menggunakan persamaan-persamaan kinetik Michaelis-Menten.
2. Inhibisi reversible
1) Inhibisi kompetitif
Inhibitor kompetitif memiliki struktur kimia yang mirip dengan
substrat dan mengikat enzim pada active site yang sama dengan substrat
(tempat katalitik). Maka, inhibitor dan substrat akan bersaing untuk
memperebutkan tempat-tempat pengikatan yang sama pada permukaan
enzim. Pengaruh inhibitor bersaing ini tidak tergantung pada konsentrasi
inhibitor semata tetapi juga pada konsentrasi substrat. Contoh: rekasi inhibisi
asam malonat terhadap enzim terhadap enzim suksinat dehidrogenase.
Malonat sebagai inhibitor bersaing dan suksinat sebagai substrat terhadap
tempat active site.
E + S -------------- ES
E + I --------------- EI
Inhibitor ini menghalangi terbentuknya kompleks ES dengan cara
membentuk kompleks EI dan tidak dapat membentuk hasil reaksi ( P).
2) Inhibisi non-kompetitif
E + I ↔ EI
ES + I ↔ ESI
3) Inhibisi campuran
1. Model Kunci dan anak kunci ( Lock and Key), model ini dikemukakan oleh Fisher.
Artinya pengikatan substrat dan enzim ditentukan oleh persisnya struktur sisi aktif dan substrat.
Sering disebut model kaku karena hanya berguna untuk menerangkan mekanisme kerja enzim-
enzim tertentu.
2. Model Induced-fit, diajukan oleh Daniel Koshland. Merupakan model yang luwes karena sisi
pengikat substrat bukan merupakan struktur yang kaku. Sisi aktifnya dapat mengalami perubahan
konformasi sampai membentuk kedudukan yang tepat agar enzim dan substrat membentuk ikatan.
J. Kinetika Enzim
Kinetika enzim menginvestigasi bagaimana enzim mengikat substrat dengan
mengubahnya menjadi produk. Data laju yang digunakan dalam analisis kinetika
didapatkan dari asai enzim
Pada tahun 1902, Victor Henri mengajukan suatu teori kinetika enzim yang
kuantitatif, namun data eksperimennya tidak berguna karena perhatian pada konsentrasi
ion hidrogen pada saat itu masih belum dititikberatkan. Setelah Peter Lauritz
Sørensenmenentukan skala pH logaritmik dan memperkenalkan konsep penyanggaan
(buffering) pada tahun 1909, kimiawan Jerman Leonor Michaelis dan murid bimbingan
pascadokotoralnya yang berasal dari Kanada, Maud Leonora Menten, mengulangi
eksperimen Henri dan mengkonfirmasi persamaan Henri. Persamaan ini kemudian
dikenal dengan namaKinetika Henri-Michaelis-Menten (kadang-kadang juga hanya
disebut kinetika Michaelis-Menten). Hasil kerja mereka kemudian dikembangkan lebih
jauh oleh G. E. BriggsdanJ. B. S. Haldane. Penurunan persamaan kinetika yang
diturunkan mereka masih digunakan secara meluas sampai sekarang.
Salah satu kontribusi utama Henri pada kinetika enzim adalah memandang reaksi
enzim sebagai dua tahapan. Pada tahap pertama, subtrat terikat ke enzim secara
reversible, membentuk kompleks enzim-substrat. Kompleks ini kadang-kadang disebut
sebagai kompleks Michaelis. Enzim kemudian mengatalisasi reaksi kimia dan
melepaskan produk.
Kurva kejenuhan suatu reaksi enzim yang menunjukkan relasi antara konsentrasi substrat
(S) dengan kelajuan (v).
Lehninger, A.L. (1982). Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan oleh Maggy Thenawidjaja. Jakarta:
Erlangga.
Page, David S.(1989). Prinsip-Prinsip Biokimia Edisi Kedua. Jakarta:Erlangga