Anda di halaman 1dari 1

Ayahhhh……

Ayah sungguh aku sangat merindukanmu, kau pelita dalam hidupku. Kau membimbimngku, mengajari
aku tentang kebaikan dan kebenaran. Terlalu banyak keringan yang engkau keluarkan demi keluarga,
demi kesuksesan ku. Kau rela mandi hujan, tersengat sinar matahari hanya untuk melihatku suksses
melihatku bahagia dikemudian hari nanti. Ayah… sungguh jasamu begitu besar untukku. Waktu aku kecil
kau selalu bersikap ceria di depanku, kau berusaha membuatku tertawa tanpa kau fikirkan beban di
punggungmu yang begitu berat kau pikul. Saat aku mulai memasuki bangku sekolah dasar, kau
mengantarku sampai ke sekolah dengan berjalan kaki sambil menggendongku. Hal itu engkau lakukan
agar kaki kecilku tidak terkena duri yang tajam, kau biarkan kakimu terkena duri tajam yang sangat
memedihkan kaki. Kau mengajariku menulis, membaca sampai akhirnya aku bisa dan menjadi juara
kelas. Saat aku mulai memasuki bangsu sekolah menengah pertama, kau selalu mengantarku setiap pagi
tanpa kau perdulikan dinginnya angin pagi demi agar aku bisa bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi
lagi. Waktu aku memasuki bangku SMA kau juga yang mengantarku untuk mendaftar ulang, kau
membiayaiku dengan ikhlas tanpa kau menuntuk aku harus menjadi murid yang pandai tanpa kau harus
menuntut aku harus mendapat nilai yang besar.

Pada suatu ketika, aku ingin membeli buku untuk UN seharga Rp 400.000,- waktu itu uangmu tinggal itu,
tetapi aku memaksa untuk membeli buku itu, padahal aku tahu kalau uang itu digunakan untuk
pembayaran sesuatu yang lebih penting. Tetapi, ayah kau dulukan dahulu kepentinganku. Ya Allah
betapa beruntungnya aku di dunia ini memiliki ayah sehebat beliau.

Ketika aku mulai memasuki bangku kuliah, begitu besar biaya yang engkau keluarkan demi melihat aku
sukses, demi melihat aku bisa hidup bahagia dengan bekal ilmu menjadi guru yang aku punya selama
menempuh kuliah. Kau mengantar aku waktu pendaftara di Palembang, kau rela meninggalkan
pekerjaan yang menantimu demi mengantar aku. Padahal aku tahu, kondisi fisikmu sedang kurang sehat
tapi kau paksakan untuk mengantar anakmu.

Anda mungkin juga menyukai