Anda di halaman 1dari 8

PENYAKIT DIFTERI

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER, 2018


Apa itu Penyakit Difteri ?

Apa Penyebabnya ?

Apa saja tanda dan gejalanya ?

Bagaimana Penanganannya ?

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER, 2018


APA ITU
PENYAKIT
DIFTERI?

Difteri Adalah Infeksi bakteri


serius pada saluran pernafasan
atas (selaput lendir tenggorokan
dan hidung) yang ditimbulkan
oleh bakteri Corymebacterium
Diptheria

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER, 2018


Lalu Apa Penyebabnya?
1. Paling umum terhirup percikan ludah penderita di udara saat
penderita bersin atau batuk.
2. Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri
3. Sentuhan langsung pada luka akibat difteri di kulit penderita

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER, 2018


Bagaimana tanda dan gejalanya?

Demam dan
Menggigil
Panas tinggi >38 C
Muncul lapisan tipis
bewarna utih yang
menutupi Sulit Bernafas
tenggorokan dan
amandel

Tanda dan
Pembesaran kalenjar
getah bening leher
Gejala Diftei Pilek cair menjadi
kental terkadang
bercampur darah

Sakit waktu menelan Nafsu makan


dan mengorok menurun, lesu

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER, 2018


Tanda dan
Gejala Diftei

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER, 2018


Bagaimana
Antitoksin

penangana 1. Berikan 40 000 unit ADS IM atau IV sesegera mungkin, karena jika terlambat akan
meningkatkan mortalitas.
nnya? Antibiotik

• Pada pasien tersangka difteri harus diberi penisilin prokain dengan dosis 50 000 unit/kgBB
secara IM setiap hari selama 7 hari. Karena terdapat risiko alergi terhadap serum kuda dalam
ADS maka perlu dilakukan tes kulit untuk mendeteksi reaksi hipersensitivitas dan harus
tersedia pengobatan terhadap reaksi anafilaksis.

Oksigen

• Hindari memberikan oksigen kecuali jika terjadi obstruksi saluran respiratorik. Tanda tarikan
dinding dada bagian bawah ke dalam yang berat dan gelisah merupakan indikasi dilakukan
trakeostomi (atau intubasi) daripada pemberian oksigen. Penggunaan nasal prongs atau
kateter hidung atau kateter nasofaring dapat membuat anak tidak nyaman dan mencetuskan
obstruksi saluran respiratorik. Walaupun demikian, oksigen harus diberikan, jika mulai terjadi
obstruksi saluran respiratorik dan perlu dipertimbangkan tindakan trakeostomi.

Perawatan penunjang

• Jika anak demam (≥ 39º C) yang tampaknya menyebabkan distres, beri parasetamol atau
kompres hangat • Bujuk anak untuk makan dan minum. Jika sulit menelan, beri makanan
melalui pipa nasogastrik. Hindari pemeriksaan yang tidak perlu dan gangguan lain pada anak.

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER, 2018


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER, 2018

TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER, 2018

Anda mungkin juga menyukai