Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah

diubah Visinya dari mewjudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

(NKKBS) menjadi Visi Untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun

2015”.Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat,

maju mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan

bertanggungjawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. DalamParadigma baru program Keluarga Berencana ini, misinya

sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi,

sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluargan (Saifudin,

2006).

Keluarga adalah salah satu diantara kelima matra kependudukan

yang sangat mempengaruhi perwujudan penduduk yang berkualitas. Visi

tersebut dijabarkan dalam enam misi, yaitu : 1) memberdayakan

masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas, 2) mengggalang

kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan, 3) meningkatkan kualitas

pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, 4) meningkatkan promosi,

perlindungan dan upaya mewujudkan hak-hak reproduksi, 5)

meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan

kesetaraan dan keadilan Gender melalui program Keluarga berencana,

1
dan 6) mempersiapkan sumber Daya manusiaberkualitas sejak

pembuahan dalam kandungan sampai dengan usia lanjut.(Saifudin, 2006)

dan masyarakat dunia menganggap Indonesia telah berhasil menurunkan

angka kelahiran dengan bermakna. Buktinya, Indonesia dianugrahi

“Population Award” oleh PBB dan ditunjuk sebagai pusat rujukan KB,

kesehatan reproduksi penduduk (Siswanto, 2006).

Namum demikian, terlepas dari berbagai keberhasilan dan

keuntungan Program KB tersebut ternyata kontrasepsi hormonal tidak

terlepas dari berbagai kekurangan terutama yang berhubungan dengan

efeknya terhadap kesehatan, Khususnya hormon yang terkandung dalam

kontrasepsi tersebut bila digunakandalam jangka waktu yang lama

ternyata dapat menimbulkan berbagai efek

samping yang merugikan salah satunya adalah hipertensi .walaupun

perubahan ini reverseible, tetapi kadang-kadang menetap meskipun obat

telah dihentikan.

(Anna dkk, 2006).

Dari Studi Prosfektif yang dilakukan oleh Fisch dalam Anna, dkk

(2006) didapatkan adanya peninggian tekanan darah sistolik dan diastolik

pada pemakaian kontrasepsi hormonal. Dari laporan lain yang

dikemukaan oleh Freserdalam Anna, dkk (2006), bahwa salah satu dari

jenis kontrasepsi hormonal yaitu kontrasepsi oral (KOK) menyebabkan

kurang lebih 4-5 % wanita normotensi menderita hipertensi dan

meningkatkan tekanan darah pada kurang lebih 9-16 % wanita dengan

2
hipertensi sebelumnya. Sementara resiko kematian akibat penyakit

kardiovaskuller meningkat 4-7 kali pada wanita yang menggunakan

kontrasepsi oral yang mengandung 5 mikrogram Estrogen.

Selain akibat penggunakan kontrasepsi hormonal, hipertensi juga

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: Umur, Obesitas,

alkohol, rokok, dan faktor keturunan.

Adanya peningkatan penggunaan kontrasepsi hormonal

dalammasyarakat, tentu berpengaruh terhadap meningkatnya kasus

hipertensi. Berangkat dari permasalahan ini, penulis tertarik untuk meneliti

“hubungan antara kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi

pada wanita usia subur”

B. Rumusan Masalah

Dari Latar belakang yang peneliti telah kemukakan, maka rumusan

masalah dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah “Adakah hubungan

antara Kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian Hipertensi pada Wanita

Usia Subur di Wilayah Puskesmas Sapta Jaya”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan antara kontrasepsi hormonal pil

dengan kejadian hipertensi pada Wanita usia subur .

2. Tujuan Khusus

3
a. Untuk mengetahui hubungan antara lama penggunaan

kontrasepsi oral dengan kejadian Hipertensi.

b. Untuk mengetahui hubungan antara umur akseptor dengan

kejadian Hipertensi

D. Manfaat Penelitian

1. Untuk wilayah penelitian, merupakan masukan yang berharga dalam

rangka meningkatkan pelayanan khususnya kontrasepsi hormonal di

wilayahnya.

2. Bagi pembaca penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

informasi dan menambah wawasan mengenai kontrasepsi pil dengan

kejadian hipertensi.

3. Bagi Institusi pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan menambah

khasanah ilmu pengetahuan dan menjadi sumber bacaan bagi peneliti

berikutnya.

4. Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dalam memperluas

wawasan keilmuan dan cakrawala pengetahuan diri, khususnya dibidang

penelitian lapangan sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi

masyarakat.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Kontrasepsi


1. Pengertian
Menurut WHO (world Health Organization) expert comitte 1970.
keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami
istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang sangat dinginkan, mengatur interval dianatara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan
umur suami istri serta menentukan jumlah dalam keluarga (Suratun
ddk, 2008).
Akseptor KB (Peserta Keluarga berencana) adalah pasangan usia
subur dimana salah seorang dari keduanya menggunakan salah satu
cara/alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan baik melalui
program keluarga berencana ataupun Nonprogram (mandiri). Pasangan
usia subur adalah pasangan suami istri yang saat ini hidup bersama
baik bertempat tinggal resmi dalam satu rumah ataupun tidak, dimana
usia istri antara 15-44 tahun. Wus adalah wanita yang berusia antara
15-45 tahun baik yang sudah berkeluarga ataupun tidak dan masih
produktif (Mubarak dkk,2009).
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya
kehamilan yang dapat bersifat sementara, ataupun bersifat permanen.
Mekanisme kerjanya adalah dengan mencegah bertemunya sel telur
(Ovum) dengan sel sperma (Cuningham, 1998 dikutip dalam Glasier,
2006).
Kontrasepsi hormonal adalah usaha-usaha untuk mencegah
terjadinya kehamilan dengan menggunakan preparat hormon estrogen
dan atau progesteron.

5
2. Tujuan
Tujuan penggunaan kontrasepsi adalah untuk menunda kehamilan,
menjarangkan anak, serta mengakhiri kesuburan. tujuan demografi
yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju
pertumbuhan penduduk di ikuti dengan menurunnya angka kelahiran
(Hanafie, 2002). Namun sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal
belum ada.

3. Metode kontrasepsi
Metode kontrasepsi terbagi menjadi :
a. Metode sederhana
b. Metode modern efektif
Dari sekian banyak cara tersebut, penggunaaan kontrasepsi hormonal
merupakan cara yang paling banyak digunakan karena sudah lama
dikenal dan efektifitasnya sebagai kontrasepsi cukup tinggi.

4. Jenis-jenis Kontrasepsi
Berdasarkan jenis dan cara penggunaanya dikenal tiga macam
kontrasepsi hormonal yaitu : kontrasepsi oral (pil), kontrasepsi suntikan,
dan kontrasepsi imflant (susuk).
Hampir semua kontrasepsi Pil adalah berupa kombinasi antara
Estrogen dan progesterone. lebih dari 100 Juta perempuan didunia
menggunakan pil Kombinasi ini, dan 8 juta diantaraya perempuan
Indonesia. pil adalah metode terpopuler nomor dua di Indonesia setelah
metode Injeksi.
Kontrasepsi pil adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang
berbentuk pil/tablet didalam strip yang mengandung hormon estrogen
dan progesteron .

5. Manfaat kontrasepsi Pil


Ada beberapa Keuntungan dari alat kontrasepsi Pil :(suratun dkk, 2008)

6
a. Mudah menggunakannya
b. Reversibilitasnya sangat tinggi
c. Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari Pus muda
d. Dapat mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi
e. Dapat mencegah anemia defisiensi zat besi
f. Mengurangi resiko kanker ovarium
g.Tidak mempengaruhi produksi Assi pada penggunaan pil
yangmengandung progesteron.
6. Efek samping kontrasepsi Pil
Sedangkan beberapa Kerugian kontrasepsi Pil (Suzanne, 2008).
a. Memerlukan disiplin pemakai
b. Dapat mengurangi produksi Asi pada penggunaan pil yang hanya
mengandung estrogen.
c Kembalinya kesuburan agak lambat

B.Tinjauan Lama Penggunaan Kontrasepsi Pil


Lama penggunaan kontrasepsi pil adalah waktu yang
digunakanakseptor untuk mencegah kehamilan dengan meminum
salah satu jenis pil/tablet kontrasepsi secara terus menerus dalam
waktu yang lama. Di Indonesia pemakaian kontrasepsi hormonal
diizinkan selama 3 tahun dan baruakhir-akhir ini dianjurkan pemakaian
selama 5 tahun (Siswanto, 2006).

C. Tinjauan Tentang Umur peserta KB


Menurut BKKBN, umur peserta KB yang berhubungan dengan
pemilihan metode kontrasepsi yang rasional ada 3 seperti
1. Umur di bawah 20 tahun yang masih menunda kehamilan dengan
2. Umur 20-30 tahun yaitu masa mengatur kesuburan /menjarangkan
3. Umur diatas 30 tahun yaitu masa mengakhiri kesuburan

7
D. Tinjauan Umum Tentang Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Defenisi Hipertensi atau Tekananan darah tinggi adalah suatu
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen
dan nutrisi yang dibawah oleh darah terhambat sampai kejaringan
tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai
pembunuh gelap (Silent killer), karena termasuk penyakit yang
mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai
peringatan bagi korbanya. (Sustrani dkk, 2004).
2. Kriteria dan Klasifikasi Hipertensi
Banyak faktor yang berperan utuk terjadinya hipertensi meliputi
faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan (mayor) dan faktor risiko
yang dapat dikendalikan (minor). Faktor risiko yang tidak dapat
dikendalikan seperti: keturunan, jenis kelamin, ras dan umur.
sedangkan faktor risiko yang dapat dikendalikan (mayor) yaitu :
Olahraga, makanan (kebiasaan makan garam), alkohol, stress,
kelebihan berat badan (Obesitas), kehamilan dan penggunaan pil
kontrasepsi (Pajario, 2002).
Peninggian tekanan sistolik tanpa diikuti oleh peninggian tekanan
diastolik disebut hipertensi sistolik terisolasi (Isolated systolic
hypertension). Hipertensi sistolik terisolasi umumnya dijumpai pada
usia lanjut, jika keadaan ini dijumpai pada masa dewasa muda lebih
banyak dihubungkan dengan sirkulasi hiperkinetik dan diramalkan
dikemudian hari tekanan diastoliknya juga ikut meningkat. Batasan ini
untuk individu dewasa diatas 18 tahun , tidak dalam keadaan sakit
mendadak. Dikatakan hipertensi jika pada saat duduk tekanan sistolik
mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90
mmHg atau lebih, atau keduanya. (www.wikipedia.com 2008).
Klasifikasi Hipertensi menurut sebabnya dibagi menjadi dua yaitu
Primer dan Sekunder . Hipertensi sekunder merupakan jenis penyebab
spesifiknya dapat diketahui (Sustrani, ddk. 2004) . Penderita Hipertensi

8
Sekunder ada 5-10% kasus. Pada hipertensi penyebab dan patologinya
sudah diketahhui sehingga dapat dikendalikan dengan obat-obatan
atau pembedahan (Hendra, 2001) penyebab paling sering dari
hipertensi sekunder adalah adanya kelainan dan keadaan dari system
organ lain seperti Ginjal (gagal ginjal kronik, Glomerulonepritits akut),
kelaiann endokrin, (Tumor kelenjar adrenal, Sindrom chusing) serta
bisa diakibatkan oleh penggunaan obat-obatan (Kostikosteriod dan
hormonal (Azam,2005)

9
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Dasar pemikiran Variable Yang Diteliti


Berdasarkan dasar pemikiran di atas, maka dapat digambarkan suatu
model hubungan Variabel yang diteliti sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen

B. Hipotesis Penelitian
a. Terdapat hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi oral
dengan kejadian meningkatnya tekanan darah.
b. Terdapat hubungan antara umur akseptor dengan kejadian
meningkatnya tekanan darah.

C. Variabel-Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
a. Independent Variabel /Variabel bebas dari penelitian ini adalah lama
pemakaian Kontrasepsi dan umur Akseptor KB
b. Dependent Variabel / variabel terikat dari penelitian ini adalah
Kejadian Hipertensi
2. Defenisi Operasional
a. Lama Penggunaan Kontrasepsi

10
Yang dimaksud dengan lama penggunaan kontrasepsi pil pada
penelitian ini adalah waktu yang digunakan responden untuk mencegah
kehamilan dengan meminum salah satu jenis pil/tablet kontrasepsi
secara terus menerus sampai penelitian ini dilakukan. Lama
penggunaan dinyatakan dengan satuan bulan/tahun kalender.
Penentuan kriteria Obyektif
Baru : Pemakaian alat kontrasepsi pil dilakukan secara terus menerus
selama < 2 tahun dengan kontrasepsi yang sama.
Lama : Pemakaian alat kontrasepsi pil dilakukan secara terus menerus
selama > 2 tahun dengan alat kontrasepsi yang sama tidak pernah
berganti alat kontrasepsi
b. Umur
Yang dimaksud umur dalam penelitian ini adalah lamanya orang hidup
dalam hal ini adalah akseptor KB, mulai sejak lahir sampai penelitian ini
dilakukan. Umur dinyatakan dalam satuan tahun kalender.
Kriteria Obyektif :
Dewasa Muda : Akseptor KB Pil pada saat penelitian dilakukan
berusia antara 20 - 30 tahun.
Dewasa Tua : Akseptor KB Pil pada saat penelitian dilakukan
berusia antara 30-44 tahun.
c. Meningkatnya tekanan darah .
Yang dimaksud dengan meningkatnya tekanan darah pada penelitian
ini adalah terjadinya perbedaan ukuran tekanan darah responden
setelah beberapa waktu menggunakan kontrasepsi hormonal oral pil
yang pada awal menggunakan kontrasepsi pada pemeriksaan tekanan
darah dalam keaadaan normal. Tekanan darah adalah desakan darah
yang dialami oleh responden yang di ukur dengan menggunakan
tensimeter dinyatakan dengan satuan mmHg .
Kriteria Obyektif :
Normal : bila sistolik 120- 139 mmHg dan diastole 80-89 mmHg
Hipertensi : Bila sistolik ≥ 140-mmHg dan Diastole ≥ 90 mmHg.

11
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian ini adalah Desain penelitian merupakan
sarana bagi peneliti untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan
penelitian dengan shahih, obyektif, akurat, serta hemat (Hidayat, A.
2007).
Jenis penelitian yang dipakai untuk memahami permasalahan
penelitian ini adalah dengan metode Study Kohort retrospektif terhadap
data sekunder seluruh akseptor KB Pil yang ada di Puskesmas Sapta
Jaya dan tercatat masih aktif dibuku Register KB.
Dari catatan tersebut diambil data umum berupa umur,
lamapemakaian Kontrasepsi pil dan hasil pemeriksaan Tekanan darah
setiap kali kunjungan untuk mendapatkan kontrasepsi Pil.

B. Tempat Penelitian
Yang menjadi tempat penelitian ini adalah Puskesmas Sapta Jaya

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah besar subyek yang
mempunyai karakteristik tertentu. Populasi terjangkau dalam
penelitianini adalah seluruh Wanita usia subur yang tercatat pada
buku register KB dan menggunakan kontrasepsi hormonal pil .
2. Sampel dan Cara Pemilihan Sampel.
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur yang
ada di lokasi penelitian dan menggunakan kontrasepsi hormonal pil.
Pada penelitian ini pengambilan sampel secara purposive sampling
dilakukan dengan mengambil data sekunder yang ada pada buku
register Puskesmas.
3. Estimasi Besar Sampel

12
Pada penelitian ini menggunakan data sekunder dari seluruh subyek
yang memenuhi kriteria inklusi.
4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Untuk mendapatkan sampel penelitian yang dapat menggambarkan
dan mewakili populasi, maka dilakukan kriteria inklusi dan eksklusi.
a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Wanita usia subur yang menggunakan kontrasepsi hormonal pil
yang tercatat pada buku registrasi Akseptor KB.
2) Wanita usia subur yang telah menggunakan kontrasepsi
hormonal oral Pil kurang dari 2 tahun dan tidak pernah
mengganti dengan metode kontrasepsi lain .
3) Wanita usia subur yang telah menggunakan kontrasepsi
hormonal oral Pil lebih dari 2 tahun dan tidak pernah mengganti
dengan metode kontrasepsi lain .
b. Kriteria Eksklusi
1) Wanita usia subur Yang mengganti alat kontrasepsi dari pil ke
kontrasepsi lain
2) Wanita usia subur yang baru mendaftar untuk menjadi akseptor
3) Wanita usia subur yang pada awal menjadi Akseptor KB
tekanan darah sudah diatas normal/mengalami hipertensi.
4) Akseptor yang pada saat observasi pengambilan data hasil
pemeriksaan tekanan darahnya tidak lengkap
5) Akseptor yang tidak teratur dalam pengambilan obat
kontrasepsi danpemeriksaan tekanan darah tidak tercatat
lengkap pada buku Register.

D. Pengolahan, Penyajian dan Analisa Data


Pengolahan data mencakup :

1. Editing

13
Dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Kassi-Kassi, setelah dilakukan
pengumpulan data dengan cara memeriksa kelengkapan dan kejelasan
data observasi. Selanjutnya memeriksa kebenaran data sekunder dari
catatan Kunjangan Akseptor KB yang datang untuk mendapatkan obat
kontrasepsi setiap kali kunjungan.
2. Koding
Dilakukan dengan membuat daftar variabel sesuai dengan tujuan
penelitian, membuat daftar koding, dan pemindahan hasil observasi ke
daftar koding. Selanjutnya dilakukan pengurutan data (array data).
3. Tabulasi data
Setelah data terkumpul, tersusun selanjutnya data dikelompokan dalam
suatu tebel menurut sifat –sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan
penelitian.
4. Penyajian data
Penyajian data dilakukan setelah data diolah dan disajikan dalam
bentuk tabel disertai penjelasan. Data diolah dengan menggunakan
computer program (Statistical Product and Service Solution) SPSS
versi 17.
5. Analisa data meliputi :
a. Analisis univariat.
Menganalisis variable-variabel yang ada secara deskriptif dengan
menghitung distribusi frekuensi dan persentasi terhadap setiap
variable.
b. Analisis Bivariat.
Analisis yang dilakukan untuk menghubungkan variable yang ada
meliputi variabel independen terhadap variable dependen. Uji
stastistik pada analisis s bivariat menggunakan x2 dengan P < 0,05,
dan data diolah dengan menggunakan bantuan computer program
SPSS

14
DAFTAR PUSTAKA

Anna & Ailsa, G. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduks.


EGC,Jakarta.
BKKBN, 2009. Kembali ke khitta KB. Menkor kesrta bidang kesejahtraan
rakyat. www. kesra.com. diakses 09 Maret 2009.
Depkes RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia. Departemen Kesehatan R.I.
jakarta. .2007. Profil Kesehatan Indonesia, Departemen
Kesehatan R.I. Jakarta
Ganiswara, S.G. 2006 Kontrasepsi Hormonal dalam Farmakologi dan
terapy. Edisi 6. EGC. Jakarta Gunawan. 2007.
Farmakologi Dan Terapi. Bagian Farmakologi FKUI,
Jakarta.
Handriani, K. 2009. Waspada Penyakit Berbahaya. Citra Pustaka ,
Jakarta.
Hidayat, A. 2007. Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan ,Salemba
medika. Jakarta
Huriawati. Dkk. 2007. Ragam Metode Contrasepsi. EGC Jakarta. Tatan,
S. 2007. 100 Questions dan Answers Hipertensi. PT Elex
Media Komputindo. Jakarta.
Machfoedz, 2008. Teknik Membuat Alat ukur Penelitian bidang kesehatan,
Kedokteran, keperawatan dan kebidanan. Edisi IV. Pitra
Maya. Yogyakarta.
Mubarok, 2009. Ilmu Keperawatan Komonitas Pengantar dan Teori. Jilid I,
Salemba medika Jakarta
Saifudin, dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayan Kontrasepsi. Edisi 2.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjodja. Jakarta.
Sarah, P. 2007. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Penerbit Trans
Infomedia. Jakarta
Siswosudarno, H.R. 2007. Teknologi Kontrasepsi. Gajah Mada University
Press.yokyakarta.

15
Siswanto, 2006. Perkembangan Teknologi Kontrasepsi Terkini:
Implikasinya pada Program KB dan KESEHATAN
reproduksi di Indonesia. BKKBN. Jakarta.
Suratun, dkk, 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan
Kontrasepsi. Trans Info Media. Jakarta.
Suzanne, E. 2008. Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi. EGC
,Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai