Makalah Biotek Farmasi
Makalah Biotek Farmasi
MAKALAH
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Mikrobiologi Industri
yang dibina oleh Dr. Umie Lestari, MSi
oleh:
Kelompok 3 / Offering G-GK
Bella Pradina Novinda W. (140342601766)
Ida Wulandari (140342601331)
A. Latar Belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri,fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara umum
berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi
teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan
menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan
sebagai bahan dasar sebagai proses industry (Sardjoko, 1991).
Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata,
tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, fisika, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan
lain-lain. Teknologi ini juga dimanfaatkan sebagai upaya untuk memproduksi berbagai
obat dalam bidang farmasi untuk kesejahteraan manusia. Untuk itu dalam makalah
berjudul “Bioteknologi di Bidang Farmasi” ini akan dibahas bagaimana peran
bioteknologi dalam bidang farmasi sehingga dimungkinkan untuk memperoleh berbagai
obat yang dimungkinkan sebagai penyembuh penyakit-penyakit genetik maupun kronis
yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun diabetes.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bioteknologi di bidang farmasi
2. Untuk mengetahui sejarah bioteknologi di bdang farmasi
3. Untuk mengetahui contoh-contoh bioteknologi di bidang farmasi
4. Untuk mengetahui uji klinik dan praklinik bioteknologi di bidang farmasi
5. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian bioteknologi di bidang farmasi
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tujuan
Biofarmasi bertujuan untuk merancang dan memproduksi obat – obatan yang disesuaikan
dengan genetik masing – masing orang. Perusahaan bioteknologi farmasi dapat
mengembangkan obat – obatan khusus yang dibuat untuk mempengaruhi terapi secara
maksimal dan obat - obatan bioteknologi dapat diberikan pada pasien dalam dosis yang
sesuai, sehingga dapat diketahu genetika pasien dan proses tubuh dalam memetabolisme obat
(Zainatul dkk, 2015).
Ketika bakteri bereproduksi, gen insulin direplikasi bersama dengan plasmid. E. coli
seketika memproduksi enzim yang dengan cepat mendegradasi protein asing seperti
insulin. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara menggunakan E. coli strain mutan yang
sedikit mengandung enzim tersebut. Pada E. coli, β galaktosidase adalah enzim yang
mengontrol transkripsi gen. Untuk membuat bakteri memproduksi insulin, gen insulin perlu
terikat pada enzim β galaktosidase
Penggunaan teknologi DNA rekombinan dalam sintesis insulin manusia membutuhkan
jutaan salinan plasmid bakteri yang telah digabungkan dengan gen insulin dalam rangka
untuk menghasilkan insulin. Gen insulin diekspresikan bersama dengan sel mereplikasi β
galaktosidase di dalam sel yang sedang menjalani mitosis (Gustia dkk., 2012)
Gambar 2. Gen insulin diekspresikan bersama dengan sel mereplikasi β galaktosidase di dalam sel
yang sedang menjalani mitosis (Sumber: Gustia dkk., 2012)
Protein yang terbentuk, sebagian terdiri dari β galaktosidase, bergabung ke salah satu
rantai insulin A atau B. Rantai insulin A dan rantai B kemudian diekstraksi dari fragmen Β
galaktosidase dan dimurnikan.
Bioteknologi di bidang farmasi selain menghasilkan kelebihan atau banyak sisi positif
bioteknologi dibidang farmasi ini juga dapat memiliki kekurangan diantaranya,
1. Gen sitetik dan gen yang baru berevolusi bisa menjadi racun baik itu untuk hewan
ataupun manusia.
2. Virus yang ada pada kumpulan genom akan berakibat suatu penyakit yang dimunculkan
karena rekayasa genetika.
3. Jika rekayasa genetika tidak terkontrol dan tidak stabil maka nanti genom akan bergabung
dan bermutasi sehingga membentuk suatu kelainan dan racun yang membahayakan.
4. Sistem salah guna dalam rekayasa genetika dari orang yang tidak bertanggung jawab akan
merugikan lingkungan dan masyarakat. Seperti diciptakan senjata yang biologis dan jenis
makhluk hidup baru lewat rekayasa genetika itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Biofarmasi bertujuan untuk merancang dan memproduksi obat – obatan yang
disesuaikan dengan genetik masing – masing orang.
2. Bioteknologi erat kaitannya dengan rekayasa genetik, Rekayasa genetika yang sering
kali sinonim dengan teknologi DNA rekombinan merupakan tulang punggung dan
pemicu lahirnya bioteknologi molekuler. Perkembangan bioteknologi berubah drastis
sejak ditemukannya teknologi DNA rekombinan. Perubahan ini sangat nyata terutama
dalam hal teknologi.
3. Contoh bioteknologi dibidang farmasi yakni pembuatan insulin melalui DNA
rekombinan, produksi antibiotik penicilin G melalui kloning gen.
4. Uji praklinik dilakukan pada hewan coba dan atau pada bahan biologi lainnya seperti
kultur jaringan dan kultur biakan kuman, dengan tujuan untuk membuktikan
kebenaran khasiat dan keamanan secara ilmiah terhadap suatu bahan/zat yang diduga
berkhasiat obat. Sedangkan uji klinik merupakan suatu pengujian khasiat obat baru
pada manusia. Uji klinik terdiri dari 4 fase, yaitu uji klinik fase I, uji klinik fase II, uji
klinik fase III dan uji klinik fase IV
5. Dampak positif dari adanya bioteknologi dibidang farmasi ini salahsatunya yakni
menghasilkan berbagai obat - obatan yang dibutuhkan manusia. Sedangkan dampak
negatif dibidang bioteknologi yakni Jika rekayasa genetika tidak terkontrol dan tidak
stabil maka nanti genom akan bergabung dan bermutasi sehingga membentuk suatu
kelainan dan racun yang membahayakan.
DAFTAR RUJUKAN
James, D. Watson. 1983. DNA Rekombinan Suatu Pelajaran Singkat. Jakarta: Erlangga.
Meles D.K. 2010. Pengujian Praklinik Dalam Bidang Farmakologi. Surabaya: pusat
Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP)
Thieman, W.J. &Palladino. M.A. 2013. Introduction to Biotechnology Third Edition. United
States of America: Pearson.
Wiharyanti R., Hardianto B., Kusumaningrum H.P., dan BudiharJ. 2014. Kloning Gen
pcbC dari Penicillium chrysogenum ke dalam Plasmid pPICZA untuk
Pengembangan Produksi Penisilin G. Bioma Vol 16: 1
Zainatul, dkk. 2015. Makalah Bioteknologi Farmasi Human Papilloma Virus (Hpv)
Vaccines. Jember. UNJ