Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MARISA NURHALIZA

NIM : 10011281722061

KELAS : IKM B 2017

MATA KULIAH : DASAR KOMUNIKASI KESEHATAN

NAMA DOSEN : DR. NUR ALAM FAJAR, S.SOS, M.KES

PENDAHULUAN:

Pengertian Komunikasi:

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

Pengertian Komunikasi Efektif:

Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang seefektif mungkin, mudah dipahami orang lain, dan
mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses
komunikasi.

TUGAS:

1. Tujuan Komunikasi dan Komunikasi Efektif:


 Tujuan Komunikasi:
Berikut ialah beberapa tujuan komunikasi secara umum:
a. Menemukan: Salah satu tujuan penting dalam berkomunikasi adalah menemukan
sesuatu yang kita perlukan. Seperti menemukan informasi, jati diri, dan lain sebagainya.
Dengan berkomunikasi, kita dapat memahami dengan baik bagaimana diri kita dan
orang lain yang kita ajak bicara. Komunikasi juga dapat menjadikan kita tahu realita
kehidupan di luar, yang mungkin terasa asing dan tidak pernah terjamah.
b. Berhubungan: Salah satu alasan dasar mengapa kita tetap menjalin komunikasi adalah
untuk menjaga hubungan. Berkomunikasi dengan keluarga, meski keberadaannya
sangat jauh, dapat meningkatkan kerekatan hubungan. Karena komunikasi adalah kunci
untuk menjalin dan menjaga hubungan, maka alangkah baiknya kita mempelajari
Teknik-teknik komunikasi yang efektif.
c. Meyakinkan: sebagian besar media massa berupaya untuk meyakinkan diri kita untuk
membeli produk yang mereka iklankan. Hal ini memang disengaja untuk mendapatkan
profit, semakin banyak orang yang yakin dengan suatu produk, maka produknya pun
akan semakin laris. Sehingga media pun akan kebanjiran order dari para pelaku bisnis.
Contoh lain juga bisa kita lihat seperti seorang guru yang berupaya meyakinkan
siswanya bahwa apa yang diajarkan itu benar, dan lain-lain. Intinya komunikasi dapat
kita gunakan agar dapat membujuk seseorang/kelompok untuk melakukan sesuatu yang
kita inginkan (bersifat persuasif)
d. Memahami: dengan melakukan komunikasi, setiap individu dapat memahami individu
lain dengan kemampuan mendengarkan apa yang dibicarakan orang lain.

 Tujuan Komunikasi Efektif:


Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberikan kemudahan dalam
memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi
sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informasi lebih jelas dan lengkap,. Dan juga
agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seimbang sehingga tidak
monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih baik penggunaan bahasa verbal
maupun nonverbal secara baik.

2. Faktor yang mempengaruhi Komunikasi Efektif:

Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Potter & Perry, 1993) yaitu :
a. Perkembangan: Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang harus mengerti
pengaruh perkembangan usia baik dari sisi bahasa, maupun proses berpikir dari orang
tersebut. Adalah berbeda cara berkomunikasi anak usia remaja dengan anak usia balita.
b. Persepsi: Adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa.
Persepsi dibentuk oleh harapan atau pengalaman. Dalam hal terhadap komunikasi verbal
dan non verbal seseorang. Apabila pengalaman akan komunikasi seseorang baik maka
persepsi komunikan yang terbentuk adalah baik dan sebaliknya. Diakui bahwa persepsi
interpersonal sangat sulit karena kita tidak akan mampu menangkap seluruh sifat orang lain
dari berbagai dimensi perilakunya. Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan terhambatnya
komunikasi.
c. Nilai: Adalah standar yang mempengaruhi pengaruhi perilaku sehingga penting bagi
komunikator untuk menyadari nilai seseorang. Komunikator perlu berusaha untuk
mengetahui dan mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi
yang tepat dengan komunikan. Perbedaan nilai tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut,
klien memandang abortus tidak merupakan perbuatan dosa sementara perawat memandang
bahwa abortus merupakan tindakan dosa. Hal ini dapat menyebabkan konflik antara
perawat dan klien.
d. Latar belakang sosial budaya: Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh
faktor budaya. Budaya juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
e. Emosi: Merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Emosi seperti marah, sedih
dan senang akan mempengaruhi seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain.
f. Jenis kelamin: Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi yang berbeda. Dari usia
tiga tahun wanita bermain dengan teman baiknya atau dalam grup kecil dan menggunakan
bahasa untuk mencari kejelasan, meminimalkan perbedaan, serta membangun dan
mendukung keintiman. Laki-laki dilain pihak, menggunakan bahasa untuk mendapatkan
kemandirian dari aktifitas dalam grup yang lebih besar, dimana jika mereka ingin
berteman, maka mereka melakukannya dengan bermain.
g. Pengetahuan: Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi komunikasi yang dilakukan.
Tingkat pengetahuan berkaitan erat dengan tingkat pendidikan seseorang. Pengetahuan
akan semakin baik dengan makin tinggi tingkat pendidikan dan lebih mudah menerima dan
mengelola pesan atau komunikasi dengan baik.
h. Peran dan hubungan: Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang
yang berkomunikasi. Cara komunikasi seorang komunikator dengan koleganya, dengan
cara komunikasi seorang komunikator pada keluarganya akan berbeda tergantung
perannya.
i. Lingkungan: Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Suasana
yang bising, tidak ada privasi yang tepat akan menimbulkan kerancuan, ketegangan dan
ketidaknyamanan.
j. Jarak: Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tertentu dapat menyediakan rasa
aman dan kontrol.
3. Ciri dan Kiat Komunikasi Efektif:
 Ciri Komunikasi Efektif:

Berikut ini merupakan ciri-ciri efektifitas komunikasi menurut Wiryanto, (2005) bahwa
ciri-ciri komunikasi tersebut yaitu :

1) Keterbukaan (Openess), keterbukaan diri yaitu membagikan kepada orang lain


perasaan kita terhadap sesuatu yang telah dikatakan atau dilakukan, atau perasaan
kita terhadap kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan. Secara psikologis,
apabila individu mau membuka diri kepada orang lain, maka orang lain yang
diajak bicara akan merasa aman dalam melakukan komunikasi yang akhirnya
orang lain tersebut akan turut membuka diri.
2) Empati (Empathy), empati adalah kemampuan seseorang untuk merasakan apa
yang dirasanakan orang lain, merasa dan berpikir bersama orang lain. Individu
dapat menempatkan diri dalam suasana perasaan, pikiran dan keinginan orang
lain sedekat mungkin apabila individu tersebut dapat berempati. Apabila empati
tersebut tumbuh dalam proses komunikasi, maka suasana hubungan komunikasi
akan dapat berkembang dan tumbuh sikap saling pengertian dan penerimaan
3) Dukungan (Supportiveness), Dukungan merupakan pemberian dorongan atau
pengobaran semangat kepada orang lain dalam suasana hubungan komunikasi.
Sehingga dengan adanya dukungan dalam situasi tersebut, komunikasi
antarpribadi akan bertahan lama karena tercipta suasana yang mendukung
4) Rasa positif (positivenes), seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap
dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi
komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
5) Kesetaraan atau kesamaan (Equality), kesetaraan adalah sikap memperlakukan
orang lain secara horizontal dan demokratis, tidak menunjukkan diri sendiri lebih
tinggi atau lebih baik dari orang lain karena status, kekuasaan, kemampuan
intelektual kekayaan atau kecantikan.n Dalam persamaan tidak mempertegas
perbedaan, artinya tidak mengggurui, tetapi berbincang pada tingkat yang sama,
yaitu mengkomunikasikan penghargaan dan rasa hormat pada perbedaan
pendapat dan keyakinan. Dalam komunikasi apabila komunikator memiliki
perasaan sederajat dengan komunikan, maka pihak komunikan akan merasa
nyaman, yang akhirnya proses komunikasi akan berjalan dengan baik dan lancar.
 Kiat/Cara Berkomunikasi yang Efektif:
a. Pilihlah waktu yang tepat: Seperti ungkapan yang sering kita dengar: ada tempat
dan waktu untuk segalanya, demikian pula untuk komunikasi.
b. Fasilitasi perbincangan yang terbuka dan akrab: Pilihlah tempat yang tepat yang
memberikan kebebasan untuk berbicara dengan terbuka, sehingga pembicaraan
berkembang dan matang. Jika harus menyampaikan berita buruk (seperti kematian
atau perceraian), jangan lakukan di depan orang banyak, di antara rekan kerja atau
orang lain. Hormatilah orang dengan berkomunikasi dengan mereka di tempat
yang lebih pribadi. Hal ini juga dapat memberikan ruang lebih untuk
mengembangkan dialog, dengan pengertian dan keterlibatan serta memastikan
bahwa pembicaraan berlangsung dua arah.
c. Hindari semua kemungkinan gangguan. Matikan “semua” elektronik yang dapat
mengganggu pembicaraan. Jika telepon berdering, matikan pada deringan
pertama, lalu matikan telepon sepenuhnya serta lanjutkan pembicaraan. Jangan
biarkan gangguan eksternal mengganggu konsentrasi kita. Mereka bisa
menganggu baik kita maupun pendengar kita dan dapat membunuh pembicaraan
secara efektif.
d. Susun dan klarifikasi ide dalam kepala: Hal ini harus dilakukan “sebelum” kita
mencoba mengomunikasikan ide apa pun. Jika kita bersemangat akan suatu topik,
ide-ide kita bisa tercampur baur jika kita tidak menargetkan beberapa pesan kunci
saat berkomunikasi. Pesan kunci ini dapat bertindak sebagai jangkar yang
menetapkan fokus dan kejelasan pada komunikasi kita.
e. Sejelas mungkin: Jelaskan apa yang ingin kita harapkan dihasilkan dari
perbincangan tersebut. Contoh, tujuannya bisa jadi untuk memberi informasi,
memperoleh informasi atau memulai aksi. Jika semua orang tahu apa yang mereka
harapkan dari komunikasi ini, semua akan lebih lancar.
f. Perhatikan dengan baik intonasi dan gaya bahasa yang digunakan: Kita harus
lebih menyadari tentang intonasi nada yang kita gunakan saat berbicara, tidak
masalah untuk tampil natural saat berbicara, tapi tetap perhatikan intonasi bicara
yang digunakan. Jika memang penjelasan itu harus terstruktur, gunakan tata bahasa
yang jelas dan mudah dipahami. Ketika memang harus ada penekanan nada untuk
meyakinkan, gunakan ekspresi yang membuat orang lain langsung mengerti
dengan apa yang kita katakan. Tinggi dan rendahnya suara yang digunakan sangat
berpengaruh sekali dalam berkomunikasi. Hindari nada yang terlalu tinggi. Karena
lawan bicara tentu ingin berbicara dengan suasana yang nyaman.
g. Perhatikan bahasa tubuh dan detail ekspresi saat berkomunikasi: Ada satu teknik
yang sangat ampuh digunakan saat berbicara dengan lawan bicara kita, yaitu teknik
“Mirroring”, mirroring adalah teknik menyelaraskan bahasa tubuh kita. Teknik ini
dilakukan dengan cara mengikuti gerak tubuh dari lawan bicara kita saat
berkomunikasi. Jangan sampai kentara, perlahan-lahan saja untuk mengikuti gerak
tubuhnya. Perhatikan gerakan mata, alis dan bibirnya. Ini terbukti bisa membuat
dia selalu tertarik untuk berbicara dengan kita.
h. Tetap fokus pada topik: Setelah kita menyampaikan poin utama, pastikan semua
pesan kita memperkuatnya. Jika kita sudah memikirkan lebih jauh isu-isu tersebut
dan merangkumnya menjadi beberapa ide besar, frase-frase penting tersebut
kemungkinan besar akan melekat di kepala kita. Jangan takut menggunakannya
untuk memperkuat pesan kita. Bahkan pembicara yang paling percaya diri dan
terkenal pun akan menggunakan ulang kalimat-kalimat kunci mereka lagi dan lagi
sebagai bentuk penekanan dan penguatan. Ingat untuk menjaga keseluruhan pesan
tetap jelas dan langsung.
i. Berterimakasihlah kepada pendengar: Berterimakasihlah pada orang atau
kelompok untuk waktu dan tanggapan mereka. Apa pun hasil yang kita peroleh
dari komunikasi ini, walaupun berbeda dari keinginan kita, akhiri dengan sopan
dan hargai seluruh masukan dan waktu orang.

4. Dampak Komunikasi Efektif:


Dampak dari Komunikasi Efektif ini sendiri sebetulnya dapat dirasakan oleh diri kita
sendiri. Jika kita berkomunikasi secara efektif, maka dapat terhindar dari kesalahpahaman dan juga
konflik yang akan terjadi. Komunikasi efektif juga dapat membantu agar kita tidak perlu
mengucapkan/melakukan hal yang tidak perlu. Secara tidak langsung komunikasi efektif membuat
kita berpikir ulang sebelum bertindak, sehingga dapat membuat kita menjadi orang yang lebih
berhati-hati dalam melakukan suatu hal.

Anda mungkin juga menyukai