NIM : 10011281722061
PENDAHULUAN:
Pengertian Komunikasi:
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang seefektif mungkin, mudah dipahami orang lain, dan
mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses
komunikasi.
TUGAS:
Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Potter & Perry, 1993) yaitu :
a. Perkembangan: Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang harus mengerti
pengaruh perkembangan usia baik dari sisi bahasa, maupun proses berpikir dari orang
tersebut. Adalah berbeda cara berkomunikasi anak usia remaja dengan anak usia balita.
b. Persepsi: Adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa.
Persepsi dibentuk oleh harapan atau pengalaman. Dalam hal terhadap komunikasi verbal
dan non verbal seseorang. Apabila pengalaman akan komunikasi seseorang baik maka
persepsi komunikan yang terbentuk adalah baik dan sebaliknya. Diakui bahwa persepsi
interpersonal sangat sulit karena kita tidak akan mampu menangkap seluruh sifat orang lain
dari berbagai dimensi perilakunya. Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan terhambatnya
komunikasi.
c. Nilai: Adalah standar yang mempengaruhi pengaruhi perilaku sehingga penting bagi
komunikator untuk menyadari nilai seseorang. Komunikator perlu berusaha untuk
mengetahui dan mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi
yang tepat dengan komunikan. Perbedaan nilai tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut,
klien memandang abortus tidak merupakan perbuatan dosa sementara perawat memandang
bahwa abortus merupakan tindakan dosa. Hal ini dapat menyebabkan konflik antara
perawat dan klien.
d. Latar belakang sosial budaya: Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh
faktor budaya. Budaya juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
e. Emosi: Merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Emosi seperti marah, sedih
dan senang akan mempengaruhi seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain.
f. Jenis kelamin: Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi yang berbeda. Dari usia
tiga tahun wanita bermain dengan teman baiknya atau dalam grup kecil dan menggunakan
bahasa untuk mencari kejelasan, meminimalkan perbedaan, serta membangun dan
mendukung keintiman. Laki-laki dilain pihak, menggunakan bahasa untuk mendapatkan
kemandirian dari aktifitas dalam grup yang lebih besar, dimana jika mereka ingin
berteman, maka mereka melakukannya dengan bermain.
g. Pengetahuan: Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi komunikasi yang dilakukan.
Tingkat pengetahuan berkaitan erat dengan tingkat pendidikan seseorang. Pengetahuan
akan semakin baik dengan makin tinggi tingkat pendidikan dan lebih mudah menerima dan
mengelola pesan atau komunikasi dengan baik.
h. Peran dan hubungan: Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang
yang berkomunikasi. Cara komunikasi seorang komunikator dengan koleganya, dengan
cara komunikasi seorang komunikator pada keluarganya akan berbeda tergantung
perannya.
i. Lingkungan: Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Suasana
yang bising, tidak ada privasi yang tepat akan menimbulkan kerancuan, ketegangan dan
ketidaknyamanan.
j. Jarak: Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tertentu dapat menyediakan rasa
aman dan kontrol.
3. Ciri dan Kiat Komunikasi Efektif:
Ciri Komunikasi Efektif:
Berikut ini merupakan ciri-ciri efektifitas komunikasi menurut Wiryanto, (2005) bahwa
ciri-ciri komunikasi tersebut yaitu :