Anda di halaman 1dari 18

Literatur : Principles of Refrigerator by.

Roy Dossat Second Edition

Refrigrant : alat untuk mengangkut panas.


Sistem refrigrant yang digunakan adalah Sistem Kompresi Uap.

1. Komponen utama sistem kompresi uap :

Kondensor

Menurunkan
Gunanya untuk
temperature
Kompresor → menaikkan
dengan
Katup ekspansi → menaikkan temperatur

tekanan

Evaporator

Titik didih / titik perubahan dari air → uap adalah dengan menaikkan tekanan (temperatur
naik) maka titik didihnya naik pun sebaliknya.

2. SIKLUS PENDINGIN KOMPRESI UAP STANDARD - IDEAL


Qh

Kondensor

3 2 (PV+U)2 = h2
Katup WK Kompresor
ekspansi
1 (PV+U)1 = h1
Evaporator
4
QL
Liquid jenuh Uap jenuh
P

Isenropik
P2 3 2’ S1=S2
2

P1 4 1

h3=h4 h

Panas sensibel : untuk menaikkan temperatur derajat demi derajat


Panas laten : untuk merubah fase, tanpa merubah atau menaikkan temperatur (tetap)
maupun tekanan.
(di bawah kurva)

Pada kompresor : tidak ada panas yang masuk Q = 0 (adiabatic)


1-2 : Proses kompresi isentropik
2 - 2’ : Desuperheating
dalam kondensor
2’- 3 : Kondensasi → (P=C, T=C)
3-4 : Proses throttling (entalpi konstan h3 = h4)
4-1 : Proses penguapan (P=C, T=C)

Pada Hukum Termodinamika I

dQ = dW + dU pada buku The Thermodynamic hal 497


dQ = d(Wk + Pv) + dU
dQ = dW + d(Pv) + dU (dQ = 0)
dh
0 = - Wk – (h2 – h1)
Maka kerja kompresor : → untuk kerja persatuan massa
kg⁄
Wk = ṁ – (h2 – h1) ṁ : s
kj
kj = KW
h : ⁄kg s

Beban panas kondensor :


Qkond = - Wk – (h3 – h2) (Wk=0) Qout
Qkond = ṁ (h3 – h2)
ΔQ = tW+ Δh

Beban pada evaporator :


Qevap = -Wk – (h1 – h4) (Wk = 0)
ΔW=0 tidak ada kerja yang masuk atau baik
Qevap = ṁ (h1 – h4) = Q beban pendingin

RE = Refrigerating effect
RE = (h1 – h4)
COP = Coefisient of Reformance
RE
COP =
WK

T
2

QH
3

Win

4 QL 1

S1=S2 S
3. SIKLUS AKTUAL
REFRIGERASI KOMPRESI UAP (buku Termo hal 500)

Dalam siklus actual diperhitungkan adanya:


1. Super heating
2. Sub cooling
3. Presure drop
4. Proses kompresi politropik

Kondensor

Katup Kompresor
ekspansi

Evapopator

Superheating
P

66,7oC

PK A D D’

15oC
PE B -5oC C’
C

Superheating = (hc’- hc)


S1=S2
Hb hc’ h

Proses superheating terjadi di:


1. Di dalam Evapator
2. Saluran masuk uap (dari evap ke kompresor
3. Melalui H.E
Superheting tidak mempengaruhi kerja kompresor.
Tujuan superheating : meningkatkan efek pendingin.

Evapator :

Terdiri dari koil-koil yang mengalir refrigran dalam kondisi campuran, dengan
temperature -5° sehingga kalor atau aliran kalor mengalir menuju koil akibat
perbedaan suhu dengan sekelilingnya.

Disalurkan masuk uap:


1. Bila saluran masuk pada ruang yang dikondisikan.

Ruang yang diondisikan

B Saluran Uap
C
Evapator

Berarti evap akan menyerap panas dari ruang yang dikondisikan.


RE = hc ′ − hB (Lebih menguntungkan, karena mempengaruhi efek pendinginan)

2. Bila saluran masuk diluar ruang yang dikondisikan.


RE = hc ′ − hB

Saluran diluar ruang yang dikondisikan

Kerja kompresor :
Bila saluran dengan superheating:
Rk = hD’ – hC’

Tanpa Superheating:
Rk = hD – hC
Kondensor:
Dengan superheating:
RC = hD’ – hA
Tanpa superheating:
RC = hD – hA

NB : Untuk meningkatkan suhu fluida maka harus dipanaskan lanjut sampai cairannnya
habis, baru suhu dapat dinaikkan dengan cara dikompresi.

Subcooling:
Tidak mempengaruhi kerja kompresor.
Kebalikan superheating, terjadi pada kondensor (cairan jenuh).
Tujuan subcooling agar fluida tersebut lebih didingikan lagi. Misal dari 40oC→ 30oC

Sub cooling : hA – hA’ (Lihat gambar)


Salah satu cara subcooling dengan memanjangkan koil pada kondensor.
Terjadi pada saluran menuju katup ekspansi.

30oC 46,8oC
o
PK 40 C D D’
’ A
A

hc’- hc

PE B -5oC C’
’ C
B Δh subcooling = Δh superheating
ΔT subcooling ≠ ΔT superheating

RE h
Sub cooling digunakan jika saluran diisolasi, jika tidak cukup didinginkan oleh udara
sekeliling.
Bila ingin melaksanakan sub cooling & superheating secara serempak digunakan HE (Heat
Exchanger).
Kondensor
A

HE C’ 15oC
Kompresor
A’=30oC C -5oC
KE

Evaporator
Untuk menentukan faktor u :

……………..(3)

Faktor u tersebut dipengaruhi oleh :

K= konduktifitas thermal bahan (w/mk)

X= ketebalan suatu bahan (m)

Dimana
𝑘
C=𝑥

C = konduktansi termal (w/𝑚2 k )

*harga k dan c terdapat pada tabel (pada buku refreeration hal 183)
1/fi = koefisien conveksi pada sisi masuk dinding
1/f0 = koefisien conveksi pada sisi keluar dinding

Harga faktor u dapat dilihat lansung pada tabel ( buku hal.185)

2. Beban pertukan udara dapat ditentukan dengan :

……………………(4)
Dimana :
Q = Beban pertukaran udara (kw)
M = massa udara yang masuk ruangan (kg/s)
h0= entalpi udara luar (kj/ kg)
hi = entalpi udara dalam ( kj/ kg)

(lihat tabel 10.6 dan 10.7 halaman 205 )

Beban pertukaran udara dapat berupa :


 Infiltrasi (kebocoran)
 Ventilasi

Contoh soal :
Laju kebocoran udara masuk ruang refrisian adalah 8 L/S. jika dingin didalam dijaga pada
suhu 2℃ dan temperature lampu luar dan kelembapan masing masing adala 30℃ dan 50%.
Tentukan beban udara dalam (kw).

Dengan interpolasi dari tabel 10-6A, perubahan entalpi didapat :

∆h−0,0536 2°−5°
=
0,0639−0,0536 0°−5°

∆ℎ = 0,00618 + 0,0536

∆ℎ = 0,598 kj/L

C = 3,77 kj/kg°k
kj
1250 kgx 3,77 °k x (25−5)°
kg
Q= 24 (3600)
= 1,091 kw

4. Beban respirasi :
Q= massa produk x laju respirasi
Q= 1250 kg x 0,097 w/kg
= 0,12125 kw
Jadi jumlah beban kalor Qt = Q1 + Q2 + Q3 +Q4
= 0,91524 + 0,5683 +1,091 + 0,12125
= 2,6958 kw
Safety factor (10%) = 0,1 Qt = 0,26958
Total bebas pendinginan = 2,96537 kw

Qt x 24h 2,96537 kw x 24h


Kapasitas mesin = waktu operasi = 16h

= 4,445 kw

Siklus standard tanpa pengujian tekanan tanpa sub cooling (ABCDEA) keterangan gambar 2 :

 Karena adanya losser tekanan maka A menurut A’ (kalau tidak ada losser maka A-A’
datar)

Jika diketahui tekanan pada kondensor maka diambil , tekanan rata-rata di BC

COOLING LOAD q pekerja q produk

q kondisi q radiasi

q udara luar panas q peralatan listrik

Temperatur luar lebih tinggi dari dalam ruangan maka terjadi perambatan panas

Waktu operasi peralatan

Kapasitas peralatan yang dibutuhkan :


dimana :

RT : running time (h)/jam

qt : beban pendingin total

Terdapat bermacam – macam beban pendingin total, yaitu :


1. Beban melalui dinding
2. Beban pertambahan udara
3. Beban produk
4. Beban lain – lain

Kualitas panas ditransmisi pada dinding pendingin per unit waktu adalah fungsi dari 3 faktor di
ekspresikan dengan persamaan :

Q = (A)(U)(TD) ............(2)

Dimana :

Q : Laju aliran panas melalui dinding (W)

A : Luas permukaan luas dinding (m²)

U : koofisien perpindahahan panas overall (W/m²k)

TD : Beda temperatur antara dinding luar dan dinding dalam (°K)

Subcooling terjadi :
1. dalam kondensor
2. saluran liquid (kondensor KE) udara melelui saluran ke katup ekspansi
3. H.E.

Q subcooling = Q superheatin
𝑚̇ Cp ∆T = 𝑚̇ Cp ∆T
𝑚̇ Cp (T A - TA`) = 𝑚̇ Cp (T C` - TC)
Asumsi Cp = konstan
Untuk mencari harga Cp, hitung ∆T rata- rata
Q kondensor = hD`- hA
Q evaporator = hC – hB`
W kompresor = hD`- hC`

Kerugian tekanan ;
1. Katup buang kompresor (∆PD˝ - D΄)
2. Saluran buang dan kondensor (∆PD˝ - A΄)
3. Saluran liquid (∆PA˝ - A΄)
4. Evaporator (∆PB΄ - C΄)
5. Saluran isap kompresor (∆PC΄ - C˝)

Katup masuk kompresor (∆PC˝ - C΄˝)

D”

A D

A’ e D

( temperature
konstan)
Entalpi kostan
B’ c’
B c

C”
C”’

( diagram tanpa sub coal)

D”

A D

e D
A’

( diagram dengan )
subcool
B’ (2)
B c
C’
C”

C”’
4. Contoh soal
1. sebuah ruang pendingin mempunyai volume 75 m3 dan dipertahankan pada
temperatur -25oc.penggunan yang ringan dan kondisi luar 10oc dan RH 70%,hitung
beban infiltrasi udara dalam kilowatt

Penyelesaian

Diketahui : ѵ = 75 m3

Storage room temp = -25oc

Temperatur luar = 10oc

RH = 70%

Ditanya : Q=?

Q = m (ho – hi)

Dari tabel 10 – 6b didapat : (ho – hi) = 0,0525 kj/L

Maka : Q = 6,9 L/s * 0,0525 kj/L

= 0,36225 kj/s

= 0,36225 kw

2. 2500 kg daging segar dimasukkan kesebuah pendingin pada 38oc dan didinginkan
sampai 3oc selama 24 jam, hitung beban pendingin?

Penyelesaian

Dari tabel 10-8,panas spesifik (c) fresh beef adalah c = 3,14 kj/kg K

m = massa = 2500 kg

Δt = (28o – 3o) = 35oc

Dengan menggunakan persamaan :

Q = m * C * Δt

24h

Q = 2500 kg * 3,14 kj/kg K * (38oc – 3oc)

24 ( 3600)s
Q = 3,18 kj/s

Q = 3,18 kw

3. 1800 kg buncis hijau dipak dikeranjang (15 kg Perkeranjang) masuk ke ruang pendingin
pada temperatur 27oc dan didinginkan ke temperatur 1oc selama 20jam. Keranjang kosong
mempunyai massa 1,4 kg dan panas spesifik 2,5 kl/kg K. Hitung beban produk dalam kw?

Penyelesaian

Dari tabel 10-9 didapat ;

C green beans = 3,64 kj/kg K

Chilling rate faktor = 0,67

Q green beans = m * C * Δt

Chilling rate faktor

= 1800 kg * 3,64 kj/kg K * (27oc – 1oc)

0,67

= 254256,7164 kj

Q = m * C * Δt

= (1,4 * 120) kg * 2,5 kj/kg K * (27oc – 1oc)

= 10920 kj

Q respirasi = massa produk * laju respirasi

Dimana :

Massa produk = m green beans = 1800 kg

Laju respirasi didapat dari tabel 10-12 dengan acuan suhu 1oc

Dengan interpolsai = 0,064 + (0,090 – 0,064) * 1-0

5-0

= 0,0692 w/kg
Qrespirasi= 1800 kg * 0,0692 w/kg

= 124,56 w

= 0,12456 kw

Q beban = Q gren beans + Q baskets

20 h

= ( 254256,7164 + 10920 ) kj

20 * ( 3600) s

= 3,683 kw

Jadi Q beban total adalah : Q beban + Q respirasi

= 3,683 kw + 0,12456 kw

= 3,80756 kw

5. Diketahui ruang pendingin 6m × 4m × 3,4m dilapis/sekat dengan 100mm glass


fiberboard.dengan ketebalan seluruh dinding 200mm.temperatur udara luar adalah
30°C dan penggunaan adalah rata-rata.1250 kg sayuran basah didinginkan dari
25°C keruangan pada temperature 5°C setiap hari.

Hitung beban pendinginan(kapasitas mesin pendinginan yang dibuuhkan pada


operating time 16h /day.

Beban pendinginan yang harus didapat adalah beban total,yaitu adalah penjumlahan
antara: 1.Beban kalor dinding
2.Beban pertukaran udara
3.Beban kalor produk
4.Beban kalor respirasi

1.Beban kalor dinding:

Q = A.U.∆T A=Luas oal pada sisi dinding

= (6×4× 2) + (6 × 3,4 × 2) + 4 × 3,4 × 2) 𝑚2

= 48+40,8+27,2 𝑚2

= 116 𝑚2
U=100 mm

Dari table 10-1 didapat

Harga k = 0,036

Kemudian untuk mendapakan harga U diliha pada table 10-2 dengan menginterpolasikan
nilai.

U = 0,3156 𝑤⁄𝑚2 𝑘 (hasil interpolasi)

∆𝑇 = 𝑇0 - 𝑇1 = (30° - 5°)c = 25°c

Maka:

Q = 116𝑚2 × 0,3156 𝑤⁄𝑚2 . °𝑘 × 25°𝑐

= 915,24 W

= 0,91524 KW

2 Beban kalor pertukaran udara:

Q = V . ∆ℎ

Dimana:

∗V = laju volume udara masuk (𝑙⁄𝑠) table 10-7

𝜗 = (6 × 4 × 3,4)𝑚3 = 81,6 → 𝑉 = 9,3168 (ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑝𝑜𝑙𝑎𝑠𝑖 ) ∗


𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙𝑝𝑖 → 𝑎𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 ∶ 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑅𝐻 60% → ( 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 10 − 6𝐴)

𝑡0 = 30° & 𝑡1 = 5° 𝑐

𝑘𝑗⁄
∆ℎ = 0,0610 𝑙
Maka:

𝑘𝑗
Q = 9,3168 ( 𝑙⁄𝑠) × 0,0610 ( ⁄𝑙 )

= 0,5683 𝑘𝑤

3 Beban produk:
𝑚.𝑐.∆𝑇
Q= 24ℎ

Harga C dilihat pada table 10-9

V = 8 𝑙⁄𝑠

Maka: Q = V.∆h

𝑘𝑗⁄
Q = ( 8𝑙⁄𝑠 ) ( 0,0598 𝑙)
Q = 0,478 . . . . . . . (5)

Dimana : V = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 (𝑙⁄𝑠)

∆ℎ = 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙𝑝𝑖( 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 10 − 6𝐴 & 10 − 6𝐵 )

Termasuk : tumbuhan ( buah,sayur )

pernapasan ( heat respiration )

𝑄 = 𝑚 . 𝑐 . ∆𝑇 (𝐾𝐽/𝑘𝑔° 𝑘 )

Dimana : m = masa produk (kg)

𝑘𝑗
C = panas jenis produk ( ⁄𝑘𝑔° 𝑘 )

∆𝑇 = perubahan temperatur produk (° 𝑘)

Fakor waktu harus dipertimbangkan dalam penentuan kecepatan pendingin maka:

m . c . ∆T
𝑄=
waktu pendingin ( detik)

Jika adanya fakor kecepatan pendinginan , maka :


m . c .∆T
𝑄 = (chiling time )( chiling rate faktor )

Dimana :

Chiling time = waktu pendinginan ( det )

Chiling rate factor = factor kecepatan pendingin ( table 10 - 8 , 10 – 4 , 10 – 10 )

Di dapakan dari panas yang diambil dari pendinginan buah – buahan & sayur – sayuran.

Beban panas Respirasi didefinisikan :

Q (watts) = m (kg) x kecepatan respirasi (𝑤⁄𝑘𝑔 )

Beban kalor yang lain terdiri dari panas yang diberikan oleh lampu,motor listrik yang
dioperasikan dan oleh kerja orang didalam ruangan dengan rumus :

wattts x hours
𝑄=
24 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠

𝑄 = 𝑤𝑎𝑡𝑡𝑠

Anda mungkin juga menyukai