¨ Karakteristik Sungai
¨ Karakteristik Bendung
¨ Lain-lain
Data-data dan hal-hal lain yang diperlukan dapat dilengkapi dan ditentukan sendiri
dengan persetujuan asistensi tugas.
B. Lingkup Tugas
Dalam penyelesaian tugas irigasi II ( Perencanaan Bendung ) langkah-langkah yang harus dikerjakan
adalah sebagai berikut :
mercu bendung,
¨ Penentuan Lebar Dasar Sungai dan Bentuk Sungai
Dimana :
I = Kemiringan ( m )
SI = Jumlah Kemiringan
n = 10 ® Jumlah I
0.003773
0.0004
X y
5000 67.722
10000 64.461
15000 62.764
20000 59.816
25000 49.624
30500 48.709
35500 49.382
40500 52.881
45500 52.712
50500 52.544
55500 52.375
¨ Karakteristik Sungai
· Dimensi Penampang
Data Teknis :
B = 46 m
a = 0.1 m ( Rencanakan )
H = 0.1 m ( Rencanakan )
m = 2 m
Catatan :
Untuk mendapatkan nilai h dilakukan dengan cara Trial and Error
Elevasi dasar sungai = m
A = 4.62 m²
P = 46.447 m
· Jari - Jari Hidrolis
R = 0.099 m
· Kecepatan
V = 0.667 m/det
· Debit
Q = 3.08 m³/det
h A P
No (m) ( m² ) (m)
1 0.1 4.62 46.447
2 0.2 9.28 46.894
3 0.5 23.5 48.236
4 0.6 28.32 48.683
5 0.8 38.08 49.578
6 1 48 50.472
7 1.01 48.5002 50.517
8 1.02 49.0008 50.562
9 1.03 49.5018 50.606
10 1.04 50.0032 50.651
11 1.05 50.505 50.696
12 1.1 53.02 50.919
13 1.2 58.08 51.367
14 #VALUE! #VALUE!
b. Lebar Bendung
* Lebar bendung ( B ) adalah jarak tembok pangkal satu dengan tembok sisi lainnya .
Lebar maksimum bendung hendaknya tidak boleh lebih dari 1.2 kali lebar rata-rata sungai
pada ruas yang stabil (Standar Perencanaan Irigasi KP.02,hal 38 )
c. Lebar Efektif
* Lebar bendung sebenarnya ( B' ) adalah lebar bendung total yang telah dikurangi oleh pintu penguras
dan tebal pilar.
* Lebar efektif ( Be ) adalah lebar bendung sebenarnya yang telah dikurangi oleh koefisien pilar dan
dan koefisien pangkal bendung
Karena adanya pilar dan bangunan pembilas, maka lebar total bendung tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan
untuk melewati debit yang ada . Jadi lebar efektif bendung lebih pendek dari lebar bendung yang sebenarnya.
Dengan :
b = Lebar pintu penguras (m)
n = Jumlah pilar
Kp = Koefisien pilar
Ka = Koefisien pangkal bendung
H1 = Tinggi energi (m)
St = Jumlah tebal pilar penguras (m)
Pada setiap bendung terdapat bangunan pembilas atau bangunan yang berfungsi mengurangi
banyaknya bahan padat yang masuk ke pintu pengambilan, dan bangunan penguras biasanya
diletakkan pada sisi tegak lurus as bendung.
Lebar Pembilas ditambah tebal pilar pembagi sebaiknya 1/6 -1/10 dari Lebar bersih Bendung
(jarak antar pangkalnya) untuk sungai-sungai yang lebarnya kurang dari 100 m ( KP 02 , hal 88 ).
® b= 9.2 m
® b= 5.5 m
Digunakan b= 2 m
t ® B' = 51.2 m
Be = 51.2 - 0.24 x H1
Dengan :
Q = Debit ( m³/dt )
Cd = Koefisien debit ( Cd = Co x C1 x C2 )
g = Percepatan gravitasi ( 9.8 m/dt² )
b = Lebar mercu (m)
H1 = Tinggi energi diatas ambang (m)
Kriteria perencanaan :
Q m³/dt Q m³/dt
Cd 2/3 = Ö(2/3)*g Be H1 (trial and (desain)
error)
1.3 0.667 2.557 50.96 1 113 80
1.3 0.667 2.557 50.936 1.1 130 80
1.3 0.667 2.557 50.912 1.2 148 80
1.3 0.667 2.557 50.888 1.3 167 80
1.3 0.667 2.557 50.864 1.4 187 80
1.3 0.667 2.557 50.84 1.5 207 80
1.3 0.667 2.557 50.7392 1.92 299 80
1.3 0.667 2.557 50.72 2 318 80
e. Koefisien Debit ( Cd )
Pengecekan nilai Cd :
P = 4.1 m
H1 = 1.920 m
r = 0.5 x H1 , direncanakan
= 0.960
Jadi :
2 Þ = 1.35 ® ( Ganbar 4.5, KP.02 hal 97 )
Maka:
Þ = 1.3 ( analisa )
Cd = 1.3 ( rencana )
Be = 51.2 - 0.24 x H1 Þ =
eh pintu penguras
OK
50.739 m
kiri