Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam
persoalan. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat
ini adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan terlalu membebani
anak tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan
sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.
Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan
melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi sekaligus
berbasis karakter (competency and character besed curriculum), yang
dapat membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan kemampuan
yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan teknologi. Dalam
kerangka inilah, perlunya pengembangan Kurikulum 2013, untuk
menghadapi berbagai masalah dan tantangan masa depan yang semakin
lama semakin umit dan kompleks.
Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi , diharapkan bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat dan
masyarakatnya memiliki nilai tambah dan nilai jual yang dapat ditawarkan
kepada orang lain dan bangsa lain di dunia. Dengan demikian, kita dapat
bersaing, bersanding, bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam
percaturan global. Dalam usaha mewujudkan implementasi kurikulum,
guru dituntut secara professional merancang pembelajaran efektif dan
bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan
pembelajarn yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan
pembentukkan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria
keberhasilan yang semuanya tertuang dalam perangkat-perangkat
pembelajaran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana isi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) kurikulum 2013 ?
2. Bagaimana Kompetensi Inti dalam pembelajaran dengan kurikulum
2013 ?
3. Bagaimana Kompetensi Dasar dalam pembelajaran dengan kurikulum
2013 ?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Mengetahui isi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) kurikulum 2013.
2. Mengetahui Kompetensi Inti dalam pembelajaran dengan kurikulum
2013.
3. Mengetahui Kompetensi Dasar dalam pembelajaran dengan kurikulum
2013.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI)


dan Kompetensi Dasar (KD)
Standar kompetensi lulusan menurut Pasal 35 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003, disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau
dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.1
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan
utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar
Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta
didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar
Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan
dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam
setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi
digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar
Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.

1
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Standar kompetensi lulusan.

3
Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 26 ayat 1-3 disebutkan
bahwa:

1. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan


untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
2. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
3. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah
kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.2
Sedangkan pada Permendikbud No.54 Tahun 2013 dijelaskan
bahwa Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan (tertuang pula dalam PP No.
32 Tahun 2013 ayat 2A).3
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Bab II Kompetensi Inti Dan Kompetensi
Dasar Pasal 2 sebagai berikut.
1. Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang
peserta didik pada setiap tingkat kelas.
2. Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran
minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran

2
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 26 ayat 1-3
3
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No.54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan

4
pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi
inti.
3. Kompetensi inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. kompetensi inti sikap spiritual;
b. kompetensi inti sikap sosial;
c. kompetensi inti pengetahuan; dan
d. kompetensi inti keterampilan.
4. Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi
pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
5. Kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan sebagai dasar untuk
perubahan buku teks pelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. 4

B. Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 19
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.5
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 dan KTSP 2006. Penyempurnaan pola pikir perumusan
kurikulum 2004 dan KTSP 2006 dengan kurikulum 2013 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

Tabel 1
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan Standar Kompetensi Lulusan
1.
dari Standar Isi. diturunkan dari kebutuhan
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Standar Isi diturunkan dari
2. Tujuan Mata Pelajaran (Standar Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) melalui Kompetensi Inti yang

4
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2016 Bab II tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pasal 2
5
Kurikulum menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 19

5
yang dirinci menjadi Standar bebas mata pelajaran
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran.
Pemisahan antar mata pelajaran Semua mata pelajaran harus
pembentuk sikap, pembentuk berkontribusi terhadap
3.
keterampilan, dan pembentuk pembentukkan sikap,
pengetahuan. keterampilan, dan pengetahuan.
Kompetensi diturunkan dari mata Mata pelajaran diturunkan dari
4.
pelajaran. kompetensi yang ingin dicapai.
Mata pelajaran lepas satu dengan yang Semua mata pelajaran diikat
5. lain, seperti sekumpulan mata pelajaran oleh kompetensi inti (tiap kelas).
terpisah.
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Masalah
Sumber: Materi Uji Publik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi
dan karakter (competency and character based curriculum). Kurikulm
berbasis kompetensi merupakan kurikulum yang dirancang baik dalam
bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian
tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran
yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan. Sementara itu,
kurikulum berbasis karakter merupakankurikulum yang dirancang untuk
mengarahkan pembentukkan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik
secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi
lulusan pada setiap satuan pendidikan. Dengan demikian, melalui
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum 2013, diharapkan
keseimbangan antara soft skills dan hard skills peserta didik dapat tercapai
sehingga peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud
dalam perilaku sehari-hari.

C. Ruang Lingkup SKL kurikulum KTSP dan kurikulum 2013


Perbedaan ruang lingkup antara SKL dalam KTSP dan kurikulum
2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan SKL pada KTSP dan Kurikulum 2013

6
KTSP Kurikulum 2013
SKL terdiri dari setiap mata Hanya ada 1 SKL pada setiap jenjang
pelajaran, setiap mata pelajaran kelas yang menjadi acuan untuk semua
memiliki SK dan KD sendiri, mata pelajaran.
disetiap jenjang kelas
Pembelajaran menitikberatkan Pembelajaran lebih menekankan
pada kemampuan kognitif. Terlihat pendidikan karakter. Adanya
dari esensi SK dan KD yang lebih keseimbangan antara soft skill dan
banyak memuat konseptual. hard skill. Dipaparkan jelas pada tiap-
sehingga beban belajar terlalu tiap Kompetensi Inti,yaitu KI1, KI2,
berat. KI3 dan KI4.
Pembentukan karakter belum Pendidikan karakter sudah
secara jelas diuraikan dalam SKL, dimunculkan dalam SKL dalam ranah
hanya dimunculkan dalam silabus KI1 (religious), dan KI2 (sikap sosial
dan RPP individual).
Pembelajaran yang digunakan Pembelajaran menggunakan
bersifat pasif dan abstrak pendekatan ilmiah yang bersifat
interaktif, menyelidiki konteks dunia
nyata.
SKL diuraikan berasal dari standar SKL diuraikan berdasarkan kebutuhan,
isi dimana SKL digunakan sebagai dasar
untuk mengembangkan 7 SNP yang
lainnya.
Terdapat pemisahan antara mata Semua mata pelajaran harus mampu
pelajaran sikap, keterampilan, dan membentuk sikap, keterampilan, dan
pembentukan pengetahuan pengetahuan.
Kompetensi diuraikan dari mata Mata pelajaran diuraikan dari
pelajaran. kompetensi yang ingin dicapai
Mata pelajaran terpisah – terpisah Semua mata pelajaran disatukan oleh
sehingga terlihat seperti kumpulan KI disetiap kelas.
mata pelajaran.
Mata pelajaran belum relevan Sesuai dengan perkembangan anak,
dengan kompetensi yang mata pelajarannya esensial, dan sesuai
dibutuhkan, terlalu berat, terlalu dengan yang dibutuhkan.
luas.
Cakupan SKL terdiri dari satuan Cakupan SKL untuk semua satuan
pendidikan, mata pelajaran, dan pendidikan yang meliputi mata
kelompok mata pelajaran. pelajaran, jenjang kelas, maupun
kelompok pelajaran.
Penjurusan dimulai ketika kelas XI Tersedia kelompok peminatan (sebagai
SMA. Tidak tersedia mata ganti penjurusan) dan pilihan antar
pelajaran pilihan antar jurusan. kelompok peminatan dan bebas pada
awal masuk sekolah SMA.

D. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kurikulum 2013

7
Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan kelulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan
utama Pengembangan Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian
Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana
dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan. Secara garis
besar ketentuan tentang standar kompetensi lulusan dideskripsikan sebagai
berikut:
1. Merupakan konstruksi yang holistik.
2. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian
dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
3. Standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata
pelajaran atau mata kuliah.
4. Standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
5. Terintegrasi secara vertikal maupun horisontal.
Isi standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA/SMK, dan
Perguruan Tinggi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2
Standar Kompetensi Lulusan - Domain Sikap, Pengetahuan, dan
Keterampilan
DIKTI-
Domain SD SMP SMA/SMK
SARJANA
Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki
perilaku yang perilaku yang perilaku yang perilaku yang
mencerminka mencerminkan mencerminkan mencerminkan
n sikap sikap sikap sikap
Orang Orang beriman, Orang Orang
beriman, berakhlak mulia, beriman, beriman,
Sikap
berakhlak percaya diri, dan berakhlak berakhlak
mulia, bertanggung mulia, percaya mulia, mandiri,
percaya diri, jawab dalam diri, dan kreatif,
dan berinteraksi bertanggung bertanggung
bertanggung secara efektif jawab dalam jawab,
jawab dalam dengan berinteraksi berbudaya,

8
berinteraksi lingkungan secara efektif dan berinterak
secara efektif sosial dan alam dengan si secara
dengan Dalam lingkungan efektif dengan
lingkungan jangkauan sosial dan alam lingkungan
sosial dan pergaulan dan Serta dalam sosial dan alam
alam keberadaannya. menempatkan Serta
Di sekitar dirinya sebagai berkontribusi
rumah, cerminan aktif dalam
sekolah, dan bangsa dalam kehidupan
tempat pergaulan berbangsa dan
bermain. dunia. bernegara ter
masuk
berperan
dalam
pergaulan
dunia dengan
menjunjung
tinggi
penegakan
hukum..
Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki
pengetahuan pengetahuan pengetahuan pengetahuan
Faktual dan Faktual, Prosedural dan Prosedural dan
konseptual konseptual dan metakognitif metakognitif
dalam ilmu prosedural dalam ilmu dalam konsep
pengetahuan, dalam ilmu pengetahuan, teoritis bidang
teknologi, pengetahuan, teknologi, seni, pengetahuan
seni, budaya, teknologi, seni, budaya, tertentu secara
humaniora, budaya, humaniora, umum dan
dengan humaniora, dengan khusus serta
wawasan dengan wawasan mendalam
kebangsaan, wawasan kebangsaan, dengan
Pengetahuan kenegaraan, kebangsaan, kenegaraan, wawasan
dan kenegaraan, dan dan peradaban kebangsaan,
peradaban peradaban terkait kenegaraan,
terkait terkait fenomena penyebab dan peradaban
fenomena dan dan kejadian fenomena dan terkait dg
kejadian di yang tampak kejadian. fenomena dan
lingkungan mata. kejadian yang
rumah, mencakup
sekolah, dan penyebab,
tempat alternatif
bermain. solusi, kendala
dan solusi
akhir.
Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki
Keterampilan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan
pikir dan pikir dan tindak pikir dan pikir dan

9
tindak yang yang efektif dan tindak yang tindak yang
efektif dan kreatif dalam efektif dan efektif, kreatif
kreatif dalam ranah abstrak kreatif dalam dan inovatif
ranah abstrak dan konkret ranah abstrak dalam ranah
dan konkret terkait dengan dan konkret abstrak dan
terkait dengan yang dipelajari terkait dengan konkret terkait
yang ditugas di sekolah pengembangan dengan
kan (sesuai dengan dari yang pengembangan
kepadanya yang dipelajari dipelajarinya diri sesuai
(sesuai di sekolah dan di sekolah dengan bakat,
dengan apa dari berbagai (dari berbagai minat, dan
yang sumber lainnya sumber kemampuanny
dipelajari di yang sama berbeda dalam a serta mampu
sekolah dalam sudut informasi dan memberikan
yang ditugas pandang sudut petunjuk dala
kan /teori). pandang/teori m memilih
kepadanya) yang berbagai
dipelajarinya alternatif
di sekolah, solusi secara
masyarakat, mandiri dan/
dan belajar atau kelompok
mandiri)

E. Kompetensi Inti Dalam Pembelajaran dengan Kurikulum 2013


Berdasarkan PP No. 32 Tahun 2013, kompetensi inti merupakan
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang
harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program
yang menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar.6
Kompetensi inti yang dimaksud mencakup: sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai
pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam
mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.

6
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013, kompetensi inti.

10
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi
(organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi,
kompetensi inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
organisasi horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi
dasar adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip
belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara
konten yang dipelajari peserta didik. Sementara itu, organisasi horizontal
adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu mata pelajaran
dengan konten kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam
satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses
saling memperkuat.
Kompetensi inti yang terdiri dari empat kelompok yang saling
terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap
sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan
pengetahuan (kompetensi inti 4) menjadi acuan dari kompetensi dasar dan
harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara
integaratif. Contoh penurunan kompetensi inti dari SKL dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 3
Contoh Penurunan Kompetensi Inti dari SKL untuk SMA Kelas X

Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti SMA Kelas X


Memiliki [melalui menerima, Menghayati dan menamalkan ajaran
menjalankan, menghargai, agama yang dianutnya.
menghayati, mengamalkan]
Menghayati dan mengamalkan
perilaku yang mencerminkan sikap
perilaku jujur, disiplin, tanggung
orang beriman, berakhlak mulia,
jawab, peduli (gotong royong,
percaya diri, dan bertanggungjawab
kerjasama, toleran, damai), santun,
dalam berinteraksi secara efektif
responsif, dan pro-aktif dan
dengan lingkungan sosial dan alam
menunjukkan sikap sebagai bagian
serta dapat menempatkan dirinya
dari solusi atas berbagai
sebagai cerminan bangsa dalam
permasalahan dalam berinteraksi
pergaulan dunia.
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

11
Memiliki [melalui mengetahui, Memahami, menerapkan,
memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
menganalisis, mengevaluasi] konseptual, dan prosedural
pengetahuan prosedural dan berdasarkan rasa ingin tahunya
metakognitif dalam Ilmu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
pengetahuan, teknologi, seni, seni, budaya, dan humaniora dengan
budaya, humaniora, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
wawasan kebangsaan, kenegaraan, kenegaraan, dan peradaban terkait
dan peradaban terkait fenomena fenomena dan kejadian, serta
dan kejadian yang tampak mata. menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
Memiliki [melalui mengamati, Mengolah, menalar, dan menyaji
menanya, mencoba, mengolah, dalam ranah konkret dan ranah
menyaji, menalar, mencipta] abstrak terkait dengan pengembangan
kemampuan pikir dan tindak yang diri yang dipelajari di sekolah secara
efektif dan kreatif dalam ranah mandiri, dan mampu menggunakan
abstrak dan konkret sebagai metoda sesuai kaidah keilmuan.
pengembangan dari yang dipelajari
di sekolah secara mandiri [sesuai
dengan bakat dan minatnya].

F. Kompetensi Dasar dalam Pembelajaran dengan Kurikulum 2013


Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran
untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran.
Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai
kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan
disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan
perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun
humanisme. Oleh karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah
eklektik maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk

12
kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah
filosofi esensialisme dan perenialisme.
Contoh penurunan kompetensi dasar dari kompetensi inti dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4
Contoh Penurunan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti Fisika SMA Kelas X

Kompetensi Inti Kelas X Kompetensi Dasar Fisika SMA Kelas X


1. Menghayati dan 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari
mengamalkan ajaran hubungan keteraturan dan kompleksitas alam
agama yang dianutnya dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan
yang menciptakannya
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang
menciptakan air sebagai unsur utama
kehidupan dengan karakteristik yang
memungkinkan bagi makhluk hidup untuk
tumbuh dan berkembang
2. Mengembangkan perilaku 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
(jujur, disiplin, tanggung ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
jawab, peduli, santun, tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
ramah lingkungan, gotong kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)
royong, kerjasama, cinta dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
damai, responsif dan implementasi sikap dalam melakukan
proaktif) dan menunjukan percobaan dan berdiskusi
sikap sebagai bagian dari 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok
solusi atas berbagai dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
permasalahan bangsa implementasi melaksanakan percobaan dan
dalam berinteraksi secara melaporkan hasil percobaan.
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan 3.1 Memahami konsep besaran fisika dan
menerapkan pengetahuan pengukurannya
faktual, konseptual, 3.2 Menganalisis hubungan antara gaya, massa,
prosedural dalamilmu dan gerakan benda pada gerak lurus
pengetahuan, teknologi, 3.3 Menganalisis besaran fisika pada gerak
seni, budaya, dan melingkar dengan laju konstan dan
humaniora dengan penerapannya dalam teknologi
wawasan kemanusiaan, 3.4 Mendeskripsikan sifat elastisitas bahan dan
kebangsaan, kenegaraan, pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
dan peradaban terkait 3.5 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida
fenomena dan kejadian, statik dan penerapannya dalam kehidupan
serta menerapkan sehari-hari

13
pengetahuan prosedural 3.6 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan
pada bidang kajian yang kalor pada berbagai kasus nyata
spesifik sesuai dengan 3.7 Mendeskripsikan cara kerja alat optik
bakat dan minatnya untuk menggunakan sifat pencerminan dan
memecahkan masalah. pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menggunakan peralatan dan teknik yang tepat
menyaji dalam ranah dalam melakukan pengamatan dan
konkret dan ranah abstrak pengukuran besaran fisika untuk suatu
terkait dengan penyelidikan ilmiah
pengembangan dari yang 4.2 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan
dipelajarinya di sekolah untuk menyelidiki sifat gerak benda yang
secara mandiri, dan bergerak lurus beraturan (GLB) dan tidak
mampu menggunakan beraturan (GLBB)
metoda sesuai kaidah 4.3 Melakukan percobaan untuk menyelidiki
keilmuan. hubungan antara gaya, massa, dan percepatan
pada gerak lurus
4.4 Merancang dan membuat suatu peralatan
yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk
mempermudah suatu pekerjaan
4.5 Menyelidiki sifat elastisitas suatu bahan
melalui percobaan
4.6 Menyajikan rancangan sebuah alat optik
dengan menerapkan prinsip pemantulan dan
pembiasan pada cermin dan lensa
4.7 Melakukan percobaan untuk menyelidiki
karakteristik termal suatu bahan, terutama
kapasitas dan konduktivitas kalor.

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
1. Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
2. Kompetensi inti mencakup sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran,
mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi
Lulusan.
3. Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran.

15
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Kompetensi Inti.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24


Tahun 2016 Bab II tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pasal 2.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 19 tentang Kurikulum.

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 26 ayat 1-3.

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebubudayaan No.54 Tahun 2013 tentang


Standar Kompetensi Lulusan.

16

Anda mungkin juga menyukai