Anda di halaman 1dari 1

Ibadah mahdhoh adalah ibadah yang murni ibadah, jadi semata-mata tujuannya untuk cari pahala.

Contohnya adalah shalat dan puasa.

Ibadah ghoiru mahdhoh adalah ibadah yang tidak murni ibadah. Satu sisi ibadah ini bisa bernilai
ibadah jika diniatkan karena Allah dan bisa tidak bernilai ibadah jika hanya berniat untuk dunia.
Contohnya adalah:
a. Bekerja untuk mencari nafkah
b. Tersenyum dengan orang lain
c. Tolong menolong sesama
d. Menafkahkan harta di jalan Allah

Para ulama menjelaskan bahwa ibadah mahdhoh jika dkerjakan tanpa tuntunan, jelas hal ini adalah
amalan yang sia-sia. Seperti shalat yg dilakukan diniatkan pada malam jumat kliwon, ini jelas tidak
ada tuntunan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Barangsiapa melakukan suatu amalan
tanpa tuntunan dari kami, maka amalan itu tertolak. ” (HR Muslim). Jadi harus perlu dasar dalam
ibadah jenis ini. Sehingga ada kaedah dalam ibadah: “Hukum asal ibadah itu terlarang, sampai ada
dalil yang menuntunkannya.”

Sedangkan ibadah ghoiru mahdhoh, ini baru jadi ibadah dan berpahala jika diniatkan untuk ibadah,
seperti cari nafkah untuk hidupi keluarga diniatkan karena Allah. Namun jika diniatkan hanya untuk
cari kerja saja sebagaimana kewajibn kepala keluarga, maka ini tidak bernilai pahala. Jadi amalan ini
asalnya mubah. Jika diniatkan karena Allah baru bernilai pahala.

Anda mungkin juga menyukai