MAKALAH
untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biologi Sel Molekuler
yang dibina oleh Prof. Dr. agr. H. Mohamad Amin, M.Si
Oleh
Kelompok 5/Offering D
Ariek Difa Rofiqoh 160341800906
Gigin Ginanjar 160341800341
Novia Sigma Amalina 160341800258
Penemuan Membran sel pertama kalo diawali pada tahun 1890 Charles
E.Overton yang mempelopori sejarah penemuan biomembran. Dia menyatakan
bahwa sel terbungkus oleh beberapa lapisan permeabel yang selektif.
Kemungkinan tersusun dari kolesterol dan lechitin. Kemudian Irving Langmuir
pada tahun 1900 mengemukakan hasil penelitiannya tentang struktur membran
lipid monolayer. Struktur inilah yang menjadi dasar struktur membran pada abad
ke-20. Pada tahun 1925 E. Gorter dan F. Grendel menemukan bahwa rata-rata
jumlah lapisan tunggal.
Model dari struktur membran yang lain diajukan oleh Hugh Davson dan
Danielli pada tahun 1935. Mereka menyatakan bahwa pada kedua sisi lapisan
lipid ada suatu lapisan yang terdiri dari protein. Kemudian Robertson pada tahun
1959 dengan menggunakan mikroskop elektron melihat adanya 2 garis gelap
setebal 2 nm yang dipisahkan oleh antara selebar 3,5 nm, sehingga tebal
seluruhnya 7,5 nm. Struktur ini dinamakannya sebagai unit membran.
Pada model tersebut menunjukkan bahwa beberapa molekul protein seolah
menempel atau menyisip pada 2 lapisan lipid penyusun utama membran.
Bebarapa protein atau bagian molekul protein yang bersifat hidrofobik akan
menyusup kebagian dalam membran. Selain itu ada pula molekul protein yang
menembus kedua lapisan lipid tersebut.
Mikroskop elektron dapat digunakan untuk melihat bahwa kebanyakan
membran biologis itu sama, apapun jenis sel atau organel yang diselimutinya.
Umumnya membran mempunyai ketebalan 7,5nm–10,0nm. Senyawa utama
penyusun membran adalah protein dan lipid. Protein biasanya mencakup setengah
sampai dua pertiga dari total berat kering membran.
Jenis dan proporsi molekul protein dan lipid yang terkandung pada
membran beragam, tergantung pada jenis membran dan kondisi fisiologis dari sel
yang bersangkutan. Perbedaan ini dapat dilihat diantara membran plasma,
tonoplast, retikulum endoplasma, diktiosom, kloroplast, nukleus, mitokondria dan
benda mikro (peroksisom dan glioksisom). Komposisi membran berbeda-beda
tergantung pada spesies dan lingkungan tempat tumbuhnya.
Membran sel penting untuk kehidupan sel. Membran plasma membungkus
sel, memberi batas-batas, dan mempertahankan sitosol dari lingkungan
ekstraselular. Di dalam sel eukaryotik, membran dari retikulum endoplasma,
aparatus golgi, mitokondria, dan organel eukaryotik lainnya yang diselubungi
membran dapat menjaga perbedaan karakteristik antara isi setiap organel dan
sitosol. Gradient ion pada membran, terbentuk oleh aktifitas membran protein
khusus, dapat digunakan untuk mensintesis ATP, mengendalikan gerakan
transmembrane dari zat terlarut tertentu, atau, pada saraf dan otot sel, untuk
menghasilkan dan mengirimkan sinyal rangsangan.. Dalam semua sel plasma
membran juga mengandung protein yang bertindak sebagai sensor sinyal
eksternal, yang memungkinkan sel untuk mengubah perilakunya dalam
menanggapi isyarat lingkungan, sensor protein ini, atau reseptor, mentransfer
informasi daripada ion atau molekul melintasi membran.
Lipid ini memiliki struktur dasar yaitu membran lipid bilayer dan berfungsi
sebagai penghalang yang relatif kedap dalam molekul air. Molekul protein yang
terlarut dalam lipid bilayer memperantarai sebagian besar fungsi lain dari
membrane berupa mengangkut molekul tertentu yang berada di atasnya, misalnya,
reaksi katalisasi membran, seperti sintesis ATP. Didalam plasma membran
beberapa protein berfungsi menghubungkan membran ke sitoskeleton dan / atau
baik matriks ekstraselular atau sel, yang berdekatan, sementara yang lain
berfungsi sebagai reseptor untuk mendeteksi sinyal kimiawi dan memberi
tanggapan ke lingkungan sel. Struktur membran sel berbentuk asimetris yang
memiliki komposisi lipid dan protein bagian luar dan dalam berbeda satu sama
lain, mencerminkan fungsi yang berbeda yang dilakukan pada dua permukaan
membrane tersebut.
Gambar 1.1 Tiga tampilan dari membran sel. (A) Sebuah mikrograf elektron
dari membran plasma (Sel darah merah manusia) terlihat pada penampang. (B
dan C) gambar Skema menunjukkan dua dimensi dan tiga dimensi dilihat dari
membran sel. (A, courtesy of Daniel S. Friend.)
Pada sel yang terkecil dan sederhana yaitu prokariota memiliki panjang
sekitar 1-2 μm dan dikelilingi oleh membrane plasma tetapi tidak terdiri dari
membrane internal yang memiliki keterbatasan bagian kompartemen. Meskipun
letak DNA terkonsentrasi di pusat organisme uniseluler, sebagian besar enzim dan
metabolit diduga menyebar secara bebas dalam satu kompartemen berair internal.
Reaksi metabolik tertentu, termasuk sintesis protein dan glikolisis anaerobik,
berlangsung di sana, seperti replikasi DNA dan produksi ATP, yang berlangsung
di membran plasma.
Dalam sel yang lebih besar yaitu eukariota, tingkat reaksi kimia akan dibatasi
oleh difusi molekul kecil jika sebuah sel tidak dibatasi menjadi beberapa bagian
kompartemen kecil diistilahkan sebagai organel. Setiap organel dikelilingi oleh
satu atau lebih biomembranes, dan masing-masing jenis organel mengandung
pelengkap yang unik yaitu beberapa protein tertanam di membran, yang lainnya
berada di ruang yang berair dibawahnya, atau disebut dengan lumen. Protein ini
memungkinkan setiap organel untuk melaksanakan fungsi seluler yang khas.
Sitoplasma adalah bagian organel inti terbesar dari sel luar. Sitosol merupakan
bagian berair dari sitoplasma luar semua organel yang juga mengandung protein
tersendiri.
Semua biomembranes membentuk struktur tertutup, memisahkan lumen di
bagian dalam dari luar, dan didasarkan pada struktur bilayer. Mereka mengontrol
pergerakan molekul antara bagian dalam dan luar dari sel dan keluar dari organel
sel eukariotik. Menurut pentingnya membran internal untuk fungsi sel, total luas
permukaan membran ini kira-kira sepuluh kali lipat sebagai besar seperti yang
dari membran plasma.
Meskipun struktur dasar dari semua sel eukariotik adalah dibangun dari
membran, organel, dan sitosol, setiap jenis sel menunjukkan desain khas
didefinisikan oleh bentuk sel dan lokasi organel-nya. Desain struktural dasar yang
unik dari setiap jenis sel terletak pada sitoskeleton, jaringan padat tiga kelas
filamen protein yang menembus sitosol dan mekanis mendukung seluler
membran. protein sitoskeletal adalah protein yang paling berlimpah dalam sel, dan
area permukaan sangat besar dari sitoskeleton merupakan tingkatan penetapan
tertentu khusus dari protein dan membran yang terikat.
Lipid Bilayer
Lipid bilayer disusun sebagai dasar utama struktur membran sel. Hal
tersebut dapat dilihat dengan mikroskop elektron, difraksi sinar-x dan mikroskop
elektron freeze-fracture. Struktur bilayer disebabkan oleh sifat khusus dari
molekul lipid, yang menyebabkan dapat tersusun secara spontan ke dua lapisan,
bahkan dalam kondisi rekayasa (buatan) sederhana.
Fosfolipid merupakan komponen yanga ada di dalam sel yang terdiri dari
dua lapisan yang tersusun atas dua molekul yang tebal (fosfolipid bilayer). Rantai
hidrokarbon pada lapisan fosfolipid (lembaran) bersifat hidrofobik yang memiliki
ketebalan 3-4 nm disebagian besar permukaan biomembran. Mikroskop elektron
dapat digunakan untuk melihat bagian selaput tipis potongan membran yang telah
diwarnai dengan osium teroksida yang mengikat kuat pada kepala polar fosfolipid
sehingga dapat mengamati struktur bilayernya. (Gambar 1.2). Hasil dari membran
yang diwarnai denga osmium teroksida terlihat seperti jalur kereta api dengan dua
garis gelap tipis (kepala) dan bagian terang berukuran 2 nm yang merupakan ekor
hidrofobik diantaranya.
Gambar 1.2 Struktur Bilayers pada membran
Lapisan lipid ganda (bilayer) memiliki dua sifat penting, yaitu inti
hidrofobik merupakan penghalang yang kedap dan berfungsi untuk mencegah
difusi dalam zat cair terlarut (hidrofilik) pada bagian membran. Adanya fungsi
penghalang ini disebabkan oleh protein membran yang menjadi perantara
pengangkutan molekul tertentu sehingga disebut lapisan yang kedap. Sifat kedua
adalah stabil. Struktur bilayer diatur oleh hidrofobik dan van der Waals yang ada
diantara rantai lipid. Bila keadaan cairan diluar sel dapat berubah-ubah kekuatan
ion dan pH, lapisan bilayer membran dapat memiliki kemampuan untuk
mempertahankan struktur khasnya.
Membran yang telah terbentuk secara alami dari berbagai sel yang berbeda
juga dapat menunjukkan keberagaman bentuk yang sesuai dengan fungsi sel.
Permukaan yang sangat fleksibel dari membran plasma eritrosit memungkinkan
sel untuk menyusut dan dapat melalui kapiler yang sempit. Beberapa sel memiliki
bentuk yang lonjong dan memiliki kemampuan untuk memanjang yang disebut
silia atau flagella. Gerakan yang terjadi menyebabkan cairan mengalir di
permukaan epitel atau sel sperma dapat berenang melalui medium cair. Akson
yang banyak terdapat pada sel saraf terbungkus oleh beberapa lapisan membran
plasma yang termodifikasi disebut selubung myelin. Struktur membran ini
diuraikan oleh sel pendukung dan memfasilitasi konduksi ilpuls saraf jarak jauh.
Meskipun sel memiliki bentuk dan fungsi, biomembran memiliki struktur bilayer.
Semua membran sel menyelubungi seluruh sel atau membungkus internal sel,
membran seluler memiliki permukaan yang berorientasi dengan bagian dalam
sedangkan permukaan luar disesuaikan dengan keadaan lingkungan luarnya.
Sehingga permukaan seluler membran dirancang sebagai permukaan sitosol dan
permukaan eksoplasmik. Hal ini berguna untuk mengamati kesetaraan topologi
dari permukaan membran yang bebrbeda. Contohnya permukaan membran plasma
eksoplasmik diarahkan jauh menuju sitosol, dan mengarah pada ekstraseluler.
Membran tunggal yang dikelilingi oleh vesikula akan diarahkan menjauh dari
sitosol dan membran eksoplasmik di bagian dalam berhubungan dengan medium
cair yang berada di bagian luar. Proses ini menghasilkan permukaan eksternal dari
membran plasma menjadi permukaan internal membran vesikel. Inti sel,
mitokondria, dan kloroplas akan diselubungi oleh dua membran, yaitu permukaan
eksoplasmik pada setiap bagian luar diantara dua membran.
Protein Membran
Meskipun membran sel memiliki struktur dasar bilayer yang sama, namun
jenis protein yang bergabung pada membran bilayer bertanggung jawab terhadap
aktivitas yang berbeda-beda. Ketebalan dan kelengkapan protein yang bergabung
dengan membran bilayer bervariasi bergantung pada jenis sel dan letak sub seluler
membran tersebut. Misalnya membran dalam mitokondria memiliki 76% protein,
membran myielin hanya 25% protein.
PROTEIN INTEGRAL
Protein integral pada membran mengandung bagian protein yang hidofil
dan bagaian hidrofob, protein yang berada pada lapisan lemak bersifat hidrofob
sedangkan protein yang menyembul dipermukaan lapisan lemak bersifat hidrofil.
Protein hidrofob bergabung dengan bagian ekor molekul lemak yang hidrofob.
Bagian protein yang yang hidrofil dipermukaan membran mengandung
persenyawaan hidrat arang.
Protein integral merupakan protein yang terikat kuat pada membran, dan
hanya dapat dipisahkan jika ikatan hidrogen diantara masing-masing komponen
membran telah terputus. Protein periferal terikat lebih lemah pada salah satu sisi
permukaan membran dan dapat dilepaskan dengan larutan garam encer atau
dengan deterjen. Tidak ada protein yang hanya sebagian terikat pada lapisan
rangkap lipid, artinya semua tersebar atau semua hanya menempel di permukaan.
PROTEIN PORIFER
Protein Perifer tidak melekat dengan kuat pada membran dan mudah lepas.
Selain itu, protein perifer mengandung asam amino dengan rantai hidrofilik yang
menyebabkan adanya interaksi dengan air disekelilingnya dan permukaan lapisan
lemak yang hidrofilik. Permukaan perifer pada pemukaan sel sebelah luar
biasanya berisi rantai molekul gula atau senyawa dengan substansi lain.
Beberapa protein perifer dalam membran plasma, tonoplas, retikulum
endoplasma dan diktiosom mengandung polisakarida pendek yang sering
bercabang atau menempel pada permukaan membran bagian luar. Protein itu
disebut glikoprotein. Fungsi utama polisakarida dalam membran plasma adalah
sebagai faktor pengenal. Secara khusus polisakarida mengenali protein luar dan
berbagai macam polisakarida lain. Jadi fungsi utama glikoprotein adalah memberi
sifat pengenal pada molekul yang terlibat dalam lalu lintas didalam sel.
Beberapa substansi yang merupakan persenyawaan dengan protein perifer yang
telah bergabung dengan substansi lain yaitu sitokrom c yang letaknya yaitu pada
permukaan luar dari membran dalam mitokondria. Ada juga spektrin yang
letaknya pada permukaan luar membran-membran eritrosit, HPr Protein yag
letaknya pada luar membran bakteri, D-Gliseraldehid-3 Fosfat dehidrogenase
pada permukaan luar eritrosit, ribosom pada tepi reticulum endoplasma dan nektin
letaknya pada permukaan membran streptococcus faecalis.
FUNGSI MEMBRAN SEL
Membran sel menjalankan fungsi dinamis yang komplek dan memiliki
sifat-sifat biologi yang agak menonjol, membran sel juga menjadi tempat
berlangsungnya reaksi metabolisme, karena pada membran terdapat sejumlah
enzim dan berfungsi sebagai katalis dalam beberapa metabolisme.
Biomembran sering dikatakan bersifat semipermiabel, berarti molekul air
dapat menembus biomembran tersebut, sedangkan bahan-bahan yang terlarut
dalam air tersebut tidak dapat menembus membran tersebut. Biasanya bersama-
sama molekul air akan pula ikut ion-ion atau senyawa tertentu yang terlarut
didalamnya juga bergerak menembus membran. Berdasarkan kenyataan ini
dikatakan bahwa sesungguhnya biomembran itu bersifat permeabel diferensial
(tembus terkendali). Hampir semua biomembran mengandung sistem kompleks
yang memindahkan moleku-molekul organik tertentu atau membiarkan ion
anorganik spesifik untuk masuk kedalam dan produk-produk tertentu keluar sel.
Sistem transpor membantu mempertahankan keadaan seimbang yang terus
menerus pada medium internal sel. Molekul-molekul air akan lebih leluasa untuk
melewati biomembran dibandingkan dengan ion-ion atau senyawa-senyawa
lainnya.
Ada 4 teori untuk menjelaskan mengapa air lebih mudah melewati
biomembran dibandingkan dengan ion atau senyawa lainnya, yakni :
1) Membran tersusun dari bahan yang lebih mudah berasosiasi dengan molekul air
dibanding dengan senyawa lain yang terlarut didalam air, sehingga dengan
demikian air akan lebih mudah melewati membran.
2) Adanya gelembung udara yang mengisi celah-celah membran, sehingga hanya
molekul atau unsur yang mudah menguap yang dapat melewati membran.
Molekul air merupakan senyawa yang mudah menguap.
3) Pada membran terdapat pori-pori yang sangat kecil, sehingga hanya dapat dilalui
oleh molekul-molekul air dan tidak cukup besar untuk dapat dilalui oleh
molekulmolekul lain. Disini membran berfungsi sebagai saringan atau tapis.
Air bergerak lebih cepat karena pergerakannya melewati membran disebabkan
oleh difusi yang cepat pada bidang temu (interface) antara air dalam pori
membran dengan cairan sitoplasma, karena adanya perbedaan potensial air yang
sangat besar antara cairan sitoplasma dengan air dalam pori membran. Difusi yang
sangat cepat pada bidang temu ini menyebabkan tarikan (tension) bagi molekul-
molekul air yang berada dalam pori membran, sehingga menimbulkan aliran
massa molekul-molekul air di dalam pori membran menuju sitoplasma.
DAFTAR RUJUKAN
Alberts, dkk. 2008. Molecular Biology of The Cell Fifth Edition.. The United
State of America : Garland Science Taylor & Francis Group.
Becker, W.M. 1986. The World of The Cell. Californi: The Benjamin/Cummings
Publishing Company,Inc. Menlo Park.
Campbell, dkk. 2009. Biology Eighth Edition. San Fransisco: Pearson Benjamin
Cummings
Karp, G. 2010. Cell and Molecular Biology: Concepts and Experiments. 6th
edition.New York: John Wiley & Sons