PEKANBARU
2016
Sambutan Rektor
Akhirnya saya berharap, RIP Universitas Riau 2016-2020 dapat bermanfaat dan
memperkuat jati diri Universitas Riau untuk meraih Universitas yang cemerlang dalam
mengembangkan sumber daya kawasan perairan dan budaya melayu.
Sambutan Rektor............................................................................................................. i
Daftar Isi ......................................................................................................................... ii
Daftar Tabel .................................................................................................................... iii
Daftar Gambar ................................................................................................................ iv
Rencana Induk Penelitian (RIP) merupakan arah kebijakan dan pengambilan keputusan
dalam pengelolaan penelitian institusi dalam jangka waktu tertentu. Dokumen RIP
Universitas Riau merupakan pedoman pengelolaan penelitian di lingkungan Universitas
Riau yang dirancang untuk lima tahun, yaitu periode 2016-2020. Untuk mewujudkan visi
universitas dan sebagai bagian dari Universitas Riau, RIP didukung oleh unit kerja
Universitas Riau di bidang penelitian, yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Universitas Riau (LPPM UR). LPPM UR melalui pusat-pusat studi berfungsi
sebagai tulang punggung dalam pengelolaan penelitian. RIP Universitas Riau disusun
berdasarkan kondisi lingkungan dimana Universitas Riau berada, yaitu Provinsi Riau.
Selain itu, potensi yang dimiliki UR juga menjadi variabel yang digunakan dalam
menyusun RIP Universitas Riau 2016-2020.
Ada 5 pokok kegiatan yang dikelola oleh lembaga penelitian, yaitu penelitian, pelatihan
dan pendidikan, konsultasi dan kerjasama, penerbitan, dan pertemuan ilmiah. Tentu saja
semua kegiatan itu niscaya berkaitan langsung dengan pokok utama bidang penelitian yang
dikembangkan oleh suatu lembaga penelitian. Keberhasilan suatu lembaga penelitian
adalah tumbuhnya keunggulan dalam menghasilkan karya ilmiah, yang terjangkau
penerapannya oleh masyarakat, industri, dan pemerintah. Selain itu, juga kejayaannya
diukur dari sejumlah kegiatan penelitian strategis utama sehingga menghasilkan
pengembangan inovatif dan teknologi baru dalam bidang yang diampunya menentukan
wajah pusat atau lembaga penelitian itu dalam arena ilmu dan teknologi dunia. Jadi dari
pelbagai pengurusan dan pengelolaan kegiatan di pusat penelitian seperti itu, jelaslah akan
terbentuk suatu suasana akademis dan kinerja penelitian, yang pada gilirannya berkembang
sebagai bagian utama dalam membangun universitas riset.
Dalam penyusunan RIP Universitas Riau 2016-2020 dokumen yang digunakan antara lain
Renstra Universitas Riau dan Renstra Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, yang semuanya itu tidak terlepas dari Keputusan Senat Universitas Riau yang
berkaitan langsung dengan penelitian. Universitas Riau berada dibawah Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Di sisi lain secara strategis Universitas Riau
berlokasi di Provinsi Riau. Sehingga Universitas Riau dalam mengembangkan penelitian
berlandaskan kepada rencana nasional dan daerah, potensi yang dimiliki daerah, serta
landasan institusi seperti visi dan misi universitas. Selengkapnya landasan pengembangan
RIP akan dipaparkan pada Bab 2.
Universitas Riau dengan status Badan Layanan Umum (BLU) mempunyai kesempatan
untuk berperan penting dalam menempatkan bangsa dan negara Indonesia dalam konteks
percaturan dan peradaban dunia. Masyarakat Indonesia masa kini menghadapi berbagai
tantangan internal maupun eksternal di era globalisasi yang ditandai oleh keterbukaan,
kompetisi, futurisasi, dan teknologi informasi.
Pada Bab ini akan disampaikan landasan dari pengembangan RIP Universitas Riau 2016-
2020. Adapun landasan pengambangan diantaranya visi dan misi Universitas Riau serta
kebijakan di sekitar lingkungan universitas baik nasional maupun daerah. Selain itu pada
bab ini disampaikan pula kondisi saat ini sebagai landasan pengembangan RIP.
Penyusunan RIP Universitas Riau 2016-2020 mengacu pada rencana nasional sebagai
landasannya. Adapun landasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. RPJM Nasional Tahun 2015-2019
2. Rencana Strategis Kemenristekdikti Tahun 2015-2019
3. Bidang penelitian unggulan LIPI
a. Keanekaragaman Hayati, Lingkungan dan Maritim
b. Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan
c. Kesehatan dan Farmasi
d. Material Maju
e. Energi dan Transportasi
f. Teknologi, Informasi dan Komunikasi serta Pertahanan dan Keamanan
g. Dinamika Sosial, Kemanusiaan dan Kebudayaan
h. Inovasi Teknologi dan Pendayagunaan Iptek
Provinsi Riau merupakan domisili Universitas Riau, maka dari itu rencana pembangunan
daerah Riau juga menjadi landasan pengembangan RIP Universitas Riau 2016-2020.
Berikut adalah yang menjadi landasan daerah pengembangan RIP Universitas Riau 2016-
2020:
Landansan pengembangan RIP mengacu pada arah kebijakan institusi yang tercermin pada
Visi, Misi, serta Rencana Strategis Universitas Riau. Selain itu Universitas Riau menyusun
tema penelitian unggulan berdasarkan potensi daerah Riau.
1. Pengembangan Wilayah Pesisir dan Daerah Aliran Sungai, dengan sub tema:
REKTOR
KETUA
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP
SEKRETARIS
Drs. Afrinaldi
DEWAN PAKAR
KEPALA BAGIAN
T. Yudi Hadiwandra, M.Kom
KASUBAG KASUBAG
UMUM & KEUANGAN PROGRAM, DATA, & INFORMASI
Bustari, S.Sos Syartikawati, S.Sos
STAF STAF
Budiman, AMd Gusmaini
Sajudin Zulhelmi
Asnidar Gumistar
Harnis Eka Tri Elsi N, Amd
Angga Herliasnur, SPd Ali Sahbana, Amd
Basrul Mz Oriza Safitri, SP
PUSAT STUDI
PUSAT STUDI PUSAT STUDI SOSIAL PUSAT STUDI INDUSTRI PUSAT STUDI BUDAYA
MASYARAKAT EKONOMI
KESEHATAN EKONOMI DAN PERKOTAAN MELAYU
ASEAN
A. Dewan Pakar
Dewan pakar LPPM Universitas Riau terdiri dari 21 orang yang ahli di bidang ilmunya.
Daftar nama dewan pakar LPPM Universitas Riau tersaji pada Tabel 2.
B. Tenaga Ahli
1. Guru Besar
Guru besar yang dimiliki Universitas Riau sebanyak 57 orang terdiri dari para ahli di
bidang ilmu eksakta dan non-eksakta. Daftar nama Guru Besar di Universitas Riau dapat
dilihat pada Tabel 3.
2. Doktor
Doktor yang dimiliki oleh Universitas Riau pada saat ini adalah sebanyak 182 orang yang
tersebar pada masing-masing Fakultas dengan rincian keahlian seperti pada Tabel 4.
3.Peluang (Opportunity)
Dari kelemahan tersebut Universitas Riau juga mempunyai peluang antara lain:
1. Terbukanya peluang kerjasama penelitian dengan instansi pemerintah, BUMN,
maupun swasta.
2. Banyaknya dana penelitian yang tersedia dari berbagai sumber.
3. Dukungan Pemerintah Daerah, instansi swasta, maupun Universitas dalam dan luar
negeri yang bersedia bekerjasama.
4. Adanya program peningkatan kompetensi akademik bagi dosen yang diadakan oleh
Universitas Riau.
5. Adanya komitmen Pemerintah Daerah untuk mendukung pengadaan sarana dan
prasarana untuk pengembangan Universitas Riau.
4. Ancaman (Threat)
Ancaman yang dihadapi oleh Universitas Riau pada periode 2016-2020 adalah sebagai
berikut:
1. Kualitas penelitian perguruan tinggi negeri dan swasta selain Universitas Riau yang
semakin baik
2. Persaingan dalam meraih dana penelitian serta hasil penelitian yang dipatenkan.
3. Adanya kompetisi dengan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang mampu
menyelenggarakan program sejenis dengan biaya penelitian yang lebih rendah/kecil.
Untuk mewujudkan masyarakat ilmiah Universitas Riau yang kompeten dan aktif dalam
kegiatan penelitian terutama pada bidang-bidang yang berkaitan dengan pola ilmiah pokok
Universitas Riau yaitu pengembangan sumber daya perairan dan budaya melayu, maka
perlu:
1. Menyelenggarakan, mengoordinasikan dan mengolah penelitian serta meningkatkan
suasana dan budaya meneliti yang kondusif
2. Melaksanakan penelitian yang mampu memecahkan permasalahan pembangunan
3. Menggalakkan penyebaran/publikasi hasil penelitian melalui pembelajaran,
pengabdian, dan berbagai media informasi yang lain.
Misi, Tujuan, sasaran, kebijakan, dan program LPPM Universitas Riau pada RIP
Universitas Riau periode 2016-2020 tersaji pada Tabel 5.
Tabel 5. Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, dan Program LPPM Universitas Riau pada
RIP Universitas Riau 2016-2020
MISI TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM
Menghasilkan
riset dasar yang Pengembangan
Meningkatnya
unggul riset dasar Peningkatan
jumlah riset dasar
bermartabat bagi berbasis kearifan Jumlah dan Mutu
yang bermutu
pengembangan dan sumber daya Penelitian
tinggi
sains dan lokal
teknologi
Perluasan
Mengembang-
jaringan
kan riset dasar
Mengembang- kerjasama
dan terapan yang Meningkatnya
kan riset terapan dengan Pengembangan
unggul jumlah riset
yang unggul masyarakat sipil, Jaringan
bermartabat di terapan yang
bermartabat bagi pemerintah, dan Kerjasama
bidang Sains dan adaptif dan
industri dan pihak swasta Penelitian
Teknologi komersial
masyarakat baik nasional
maupun
internasional
Menyebarkan Peningkatan
Meningkatnya
hasil riset kualitas dan Peningkatan
jumlah dan mutu
melalui berbagai kuantitas Jumlah dan Mutu
publikasi hasil
media Nasional publikasi hasil Publikasi Ilmiah
riset
dan Internasional riset
Untuk mewujudkan misi LPPM Universitas Riau terkait dengan penelitian maka disusun 5
program. Adapun program dan kegiatan-kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Jumlah dan Mutu Penelitian, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Penelitian kreatifitas mahasiswa S1
b. Penelitian berbasis labor
c. Penelitian fundamental
d. Penelitian hibah bersaing/lanjutan
e. Penelitian hibah kompetensi
f. Penelitian strategis nasional
g. Penelitian guru besar
h. Penelitian hibah pascasarjana
i. Penelitian unggulan perguruan tinggi
j. Penelitian disertasi doktor
k. Penelitian kerjasama antar perguruan tinggi (pekerti)
l. Penelitian kerjasama luar negeri (KLN)
2. Program Pengembangan Jaringan Kerjasama Penelitian, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Penelitian kerjasama dengan industri/swasta
b. Penelitian kerjasama dengan Pemerintah
c. Penelitian kerjasama dengan pihak luar negeri
3. Program Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a. Penerbitan jurnal
b. Seminar proposal dan hasil penelitian
4. Program Pelayanan Penelitian yang Optimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan bimbingan dan teknik bagi penyelenggara kebijakan
b. Pengembangan laboratorium dan fasilitas penelitian
c. Perluasan akses dan informasi penerbitan
d. Pengurusan paten
5. Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna dan Penerapannya bagi Masyarakat,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Penelitian Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI)
b. Teknologi Tepat Guna
LPPM Universitas Riau sebagai unit kerja penelitian Universitas Riau memiliki misi untuk
mewujudkan visi Universitas Riau terkait bidang penelitian. Misi tersebut telah dijelaskan
pada Bab 3. Untuk mengembangkan penelitian Universitas Riau yang menjadi misi
prioritas LPPM Universitas Riau adalah misi Mengembangkan riset dasar dan terapan yang
unggul bermartabat di bidang Sains dan Teknologi. Misi ini memiliki 3 program strategis yang
dijelaskan pada bagian ini.
Tujuan : Mengembangkan riset terapan yang unggul bermartabat bagi industri dan
masyarakat
Sasaran : Meningkatnya jumlah riset terapan yang adaptif dan komersial
Kegiatan :
a. Penelitian kerjasama dengan industri/swasta
b. Penelitian kerjasama dengan Pemerintah
c. Penelitian kerjasama internasional
Indikator Kinerja Utama (IKU):
a. Jumlah raihan dana penelitian kerjasama
Raihan dana penelitian kerjasama dengan industri/swasta dan pemerintah
Raihan dana penelitian kerjasama dengan instansi internasional
b. Jumlah judul penelitian kerjasama
Penelitian kerjasama dengan industri/swasta
Penelitian kerjasama dengan Pemerintah
Penelitian kerjasama internasional
c. Jumlah instansi yang terlibat penelitian kerjasama
Jumlah instansi luar negeri yang terlibat
Jumlah instansi nasional yang terlibat
Jumlah instansi daerah Riau yang terlibat
Jumlah instansi industri/swasta yang terlibat
Jumlah instansi pemerintah yang terlibat
Indikator kinerja penelitian Universitas Riau yang ditargetkan akan dicapai pada periode
2016-2020 tersaji pada Tabel 6.
Tabel 6. Indikator Kinerja berdasarkan Program Strategis RIP Universitas Riau 2016-
2020
Program Strategis, Tahun Target
No
Indikator kinerja 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Peningkatan Jumlah dan Mutu Penelitian
1.1 Jumlah raihan dana
31,9 M 33,0 M 35,0 M 37,0 M 38,0 M 40,0 M
penelitian (Rp)
1.2 Jumlah judul penelitian 685 700 800 900 950 1000
1.3 Jumlah guru besar yang
- 70% 75% 80% 80% 85%
terlibat penelitian
1.4 Jumlah dosen yang
- 55% 65% 75% 80% 85%
terlibat penelitian
Topik riset Universitas Riau dirumuskan berdasarkan 5 tema penelitian unggulan dan
bidang kompetensi yang terlibat untuk melaksanakan topik riset tersebut. Setiap tema
penelitian unggulan terbuka untuk semua bidang kompetensi. Dari hasil perumusan
terdapat topik riset yang tidak hanya melibatkan satu disiplin ilmu, melainkan multi
disiplin ilmu. Perumusan topik riset selengkapnya ditampilkan pada Tabel 7.
Dari tabel rumusan, topik riset yang dirumuskan berdasarkan temanya dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Topik yang telah dirumuskan berdasarkan tema penelitian unggulan ditampilkan dalam lini
waktu penelitian Universitas Riau pada Tabel 8. Berdasarkan lini waktu topik penelitian
unggulan Universitas Riau, maka disusun road map penelitian Universitas Riau periode
2016-2020 yang tersaji pada Gambar 2.
Pengembangan
Ilmu-ilmu dasar sebagai solusi Mengembangkan ilmu dasar aplikasi skala metodologi dan riset
fundamental nano. MIPA, prototipe, dan
Pengembangan bahan alam dan sintesis untuk produk bahan alam
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Meningkatkan kajian bahan alam spesifik serta sintesis wilayah
masyarakat lokal untuk makanan dan obat-obatan. Pesisir dan DAS
Bahan alam dan sintesis
Meningkatkan kajian dan aplikasi bahan Simulasi instrumen dan
sintetis yang efektif. SDA untuk
pengembangan
Teknik; MIPA
penduduk dan wilayah
Dibutuhkan riset fundamental tentang pesisir.
Tipikal, karakteristik fisika dan daya dukung Aplikasi dan
karakteristik dan daya dukung tanah
Rekayasa konstruksi bangunan tanah gambut dan wilayah pesisir terhadap pengembangan
gambut dan wilayah pesisir terhadap
untuk diaplikasikan di wilayah konstruksi bangunan diatasnya berbeda dengan konstruksi bangunan di
konstruksi bangunan.
pesisir dan tanah gambut. tanah keras maka dibutuhkan kajian khusus Wilayah Pesisir
Dibutuhkan riset aplikasi lapang tipikal
tipologi bangunan yang sesuai
konstruksi bangun yang sesuai. Konstruksi bangunan di
tanah gambut dan
wilayah pesisir
Di wilayah pesisir tersebar berbagai keunggulan
Inventori komoditas, budaya, Diperlukan riset dasar dan terapan Pengembangan Wilayah
Teknik; MIPA; Pertanian; komoditas, budaya dan sumberdaya alam yang
dan sumberdaya alam lokal berbagai komoditi, budaya, dan Pesisir dan DAS Berbasis
Ekonomi perlu mendapatkan pengelolaan agar memiliki
masyarakat wilayah pesisir. sumberdaya alam Keunggulan Lokal
keunggulan kompetitif dan komparatif
Bahwa masyarakat pesisir diidentikkan dengan
Perlu dilakukan riset dasar dan terapan
kondisi terkebelakang dibidang pendidikan,
Meningkatkan ekonomi sebagai upaya peningkatan taraf Penguatan ekonomi
ekonomi, infra struktur dan kelembagaan. Dilain
masyarakat pesisir berbasis pendidikan, peningkatan ekonomi melalui masyarakat wilayah
pihak ditengah masyarakat pesisir terdapat
Sosial Politik; Hukum; bisnis keunggulan lokal. pengelolaan komoditas dan sumberdaya pesisir
komoditas, kearifan lokan dan sumberdaya alam
Ekonomi alam
potensial yang belum terkelola dengan baik
Inventori kearifan lokal Jumlah subetnik dari etnik melayu yang Kearifan lokal budaya
Diperlukan kajian inventori kearifan lokal
masyarakat pesisir yang mendiami kawasan yang tersebar di sepanjang melayu masyarakat
subetnik melayu kawasan pesisir
memiliki daya saing. kawasan pesisir sangat banyak dan beragam wilayah pesisir
Eksplorasi sumberdaya laut dan Dalam rangka meningkatkan hasil laut, pesisir
DAS yang berlebihan. dan derah aliran sungai perlu dikembangkan
kawasan budaya laut, pesisir dan DAS sehingga Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Pengembangan wilayah
dapat meningkatkan produktivitas dan nilai Budidaya Laut dan Pesisir serta DAS. pesisir dan DAS berbasis
Hasil perikanan mengalami tambah sehingga dapat meningkatkan keunggulan lokal
penurunan. kesejahteraan masyarakat pesisir dan DAS.
Pengelolaan kawasan konservasi maritime perlu Penguatan ekonomi
Perikanan dan Kelautan masyarakat wilayah
dilakukan dengan menggabungkan konsep
cultural resource management dan pendekatan pesisir
Kekayaan sumberdaya maritim Pengelolaan Kawasan Konservasi Maritim
ekominawisata. Ekominawisata merupakan satu
belum dimanfaatkan secara
pendekatan dalam pengelolaan sumberdaya
untuk Mendukung Pengembangan Kearifan lokal budaya
optimal. Ekominawisata melayu masyarakat
pesisir sebagai obyek wisata bahari, dengan
tetap berbasis pada keberlanjutan sumberdaya wilayah pesisir
dan kesehatan ekosistem dilingkungannya.
Garam nasional masih dipenuhi Garam rakyat tradisional umumnya dibuat Peningkatan Produksi Garam dengan
Pengembangan
Kebodohan masyarakat Mengembangkan sistem pendidikan metodologi dan riset
Peningkatan kualitas pendidikan yang mempertimbangkan karakter manajemen pendidikan
masyarakat. dan prilaku masyarakat lokal di wilayah Pesisir dan
Sistem Pendidikan yang
khususnya melayu. DAS.
terisolir dan tidak merata
Pengembangan kemandirian dan Menciptakan pola pendidikan Pengembangan
Pendidikan
kecerdasan masyarakat. integrasi sekolah, rumah dan teknologi informasi
Kuantitas dan kualitas guru lingkungan wilayah pesisir
Peradaban nilai-nilai pada suku-suku dan Mempercepat pengembangan Penciptaan potensi
melayu yang madani. informasi antar wilayah melalui wisata wilayah pesisir
Sarana yang tidak memadai teknologi informasi sebagai pengembangan
budaya dan wilayah
Kondisi ekonomi masyarakat di Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
wilayah pesisir dan DAS suatu wilayah dapat dilakukan dengan baik
memiliki karakteristik yang apabila karakteristik dari suatu wilayah dapat
berbeda dengan wilayah dipetakan dengan baik. Simplifikasi dari
daratan. Penyusunan model-model pengembangan
pemetaan wilayah ini dapat digunakan untuk Pengembangan Wilayah
usaha
membangun model-model pengembangan Pesisir dan DAS Berbasis
Sejumlah wilayah pesisir relatif
usaha sebagai alternatif pengambilan keputusan Keunggulan Lokal
lebih tertinggal dibandingkan
Ekonomi peningkatan dan percepatan perekonomian
dengan wilayah daratan.
masyarakat. Penguatan Ekonomi
Persentase kemiskinan, angka kedalaman Masyarakat Wilayah
kemiskinan dan angka keparahan kemiskinan di Pesisir
Persentase kemiskinan, angka Penyusunan potensi dan penanggulangan
wilayah pesisir dan DAS lebih tinggi
kedalaman kemiskinan, dan kemiskinan
dibandingkan dengan wilayah lainnya.
angka keparahan kemiskinan
Pengentasan kemiskinan merupakan salah satu
target yang tercantum dalam MDGs dan RPJMN
Penegakan Hukum
dalam Pengelolaan SDA
Mengembalikan semangat
Kepastian Hukum
martabat rakyat dalam
Pengelolaan Ekosistem
konstitusi Menata sistem hukum dan semangat
Gambut
berbangsa bernegara dengan
Model Kebijakan hukum
mengaktualisasi nilai-nilai Pancasila
Sejalan dengan cita-cita reformasi.masalah SDA Lokal dalam
sebagai rambu-rambu pembangunan
dan lingkungan hidup harus diletakkan pada Pengelolaan SDA
hukum,ekonomi,sosial,budaya dan
dasar pemikiran bagaimana mengembalikan Lingkungan
Perlindungan hukum terhadap politik,mulai dari lingkungan
kekuasaan rakyat atas SDAnya. Melalui Strategi Komunitas
Hukum hak-hak sipil dalam menguasai keluarga,masyarakat,lembaga
mekanisme checks and balances antara Politik Hukum dalam
SDA lokal pendidikan,maupun penyelenmggara
lembvaga tinggi negara dan memperhatikan Menjamin Hak-hak
pemerintahan.Sehingga secara
hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial buidaya Komunal Adat dalam
empiirik,bumi,air dan kekayaan alam yang
terkait perlindungan SDA dan lingkungan. Pengelolaan SDA
terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar- Revitalisasi
besar kemakmuran rakyat akan terwujud. Kelembagaan Hukum
Pelembagaan hukum adat dalam Menghadapi
komunal Kejahatan Hutan dan
Pertambangan di
Tingkat Lokal
Peningkatan kualitas dan kuantitas Mengembangkan sistem pendidikan
Penyelamatan
Kebodohan pendidikan masyarakat tentang SDA dan yang mempertimbangkan karakter
Ekosistem Alam yang
lingkungan dan prilaku masyarakat lokal
Ramah dan Alami
khususnya melayu.
Integrasi sistem Pendidikan Penciptaan masyarakat yang bernilai Menciptakan pola pendidikan
Pendidikan Metodologi Pendidikan:
otonom dan pusat budaya lokal, etika, dan madani. integrasi alam dan lingkungan
Bimbingan dan
Mempercepat pengembangan
Penyuluhan Pengelolaan
Kuantitas dan kualitas guru dan Sistem pendidikan lokal dan pusat yang teknologi informasi cerdas dalam
Lingkungan Hidup
sarana yang terbatas terintegrasi. eksplorasi dan eksploitasi alam
Madani
Mengembangkan pendidikan inovasi
Mendesentralisasikan politik
lokal Berbagai persoalan yang muncul akibat
Merubah pola pikir dan perilaku dalam
ketegangan yang terjadi antara pasar dan Pengelolaan dan
memahami kehidupan yang cepat
negara, dimana individu terlibat dalam Resolusi Konflik Sosial
berubah dan mengalami ketegangan
Meluasnya spektrtum konflik mengejar kepentingan sendiri, dengan orang-
dengan cara menganalisis berbagai
orang yang sama melakukan tindakan kolektif Desentralisasi,
penyebab baik level masyarakat
Sosial Politik demi kepentingan masyarakat. Kebijakan publik Transnasionalisasi, dan
lokal,nasional,regional dan,
Melemahnya kuasa negara era bukan sekedar persoalan teknis, seringkali Globalisasi
Internasional melalui upaya dalam
globalisasi bisnis sangat kompleks, melibatkan dimensi politik,
mengatasi kesenjangan yaitu
ekonomi dan dimensi sosial lain, sehingga Ilmu Terapan Berbasis
pengorganisasian, teknologi, dan
memerlukan pemahaman yang komprehensif Sekolah dan Masyarakat
sumberdaya.
Reformasi pelayanan publik mengenai kaitan antara berbagai dimensi itu.
Pesisir
Kearifan lokal budaya melayu masyarakat wilayah pesisir
Konstruksi bangunan di tanah gambut dan wilayah pesisir
Model Komunikasi budaya Masyarakat pesisir dan DAS
Pelayanan publik dan Reformasi Birokrasi Wilayah DAS
Penciptaan potensi wisata wilayah pesisir
sebagai pengembangan budaya dan wilayah
Pengembangan metodologi dan riset manajemen pendidikan di wilayah Pesisir dan
DAS.
Pengembangan metodologi dan riset MIPA, prototipe, dan produk bahan alam serta sintesis wilayah Pesisir dan DAS
Pengembangan Teknologi Informasi Wilayah Pesisir
Pengembangan Wilayah Pesisir dan DAS Berbasis Keunggulan Lokal
Penguatan Kelembagaan Masyarakat Wilayah Pesisir
Penguatan Ekonomi Masyarakat Wilayah Pesisir
Perdagangan Lintas batas Riau-Singapura-Malaysia
Simulasi instrumen dan SDA untuk pengembangan penduduk dan wilayah pesisir
Sosialisasi dan pendidikan politik kebangsaan di wilayah peisisir dan DAS
Strategi dan Pemetaan Konflik DAS
Pengembangan Kajian Dasar dan Aplikasi Biosains Agribisnis di Pedesaan Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal,
Terpencil dan Terluar
Pengembangan Agribisnis di Pedesaan dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Terpencil dan Terluar
Pengembangan Teknologi Hilirisasi Produk-produk Perkebunan dan Pangan
Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) dalam Mewujudkan Pembangunan Perkebunan
Berkelanjutan
Bimbingan dan Penerapan Good Agriculture Practice (GAP)
Deforestasi dan Dampaknya bagi Masyarakat
Pangan
Kepastian hukum Pengembangan Agribisnis di Pedesaan dalam Rangka Percepatan Pembangunan Tertinggal, Terpencil dan Terluar
Kepastian Hukum Pengembangan Energi Solar System, Fuel Cell, dan Nanoteknologi
4. Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan
Sejalan dengan bertambahnya tenaga pengajar dari tahun ke tahun di Universitas Riau,
diharapkan tingkat kualitas dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam hal
ini terutama meningkatkan kinerja penelitian. Untuk mewujudkannya diperlukan dana
peneltian yang dikelola oleh unit kerja universitas di bidang penelitian. Dalam hal ini unit
kerja yang mendukung kegiatan penelitian adalah Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau.
Pelaksanaan RIP selama periode 2016-2020 diproyeksikan memerlukan dana sebesar Rp.
66,3 miliar. Dengan rincian keperluan dana untuk masing-masing tema penelitian unggulan
berbeda-beda. Untuk tema Pengembangan Wilayah Pesisir dan Daerah Aliran Sungai
memerlukan dana sebesar Rp.20,2 miliar selama periode 2016-2020. Tema Pengembangan
Perkebunan dan Peningkatan Ketahanan Pangan sebesar Rp. 16,3 miliar, dan tema Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan sebesar Rp. 11,9 miliar. Ketiga tema tersebut merupakan tema
penelitian unggulan yang diprioritaskan oleh Universitas Riau. Tema pertama diprioritaskan karena
terkait dengan upaya mewujudkan visi Universitas Riau, tema kedua terkait dengan potensi yang
dimiliki Provinsi Riau, yaitu perkebunan, dan upaya daerah meningkatkan ketahanan pangan.
Selengkapnya proyeksi keperluan dana penelitian Universitas Riau berdasarkan tema penelitian
unggulan periode 2016-2020 dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 9. Proyeksi Keperluan Dana Penelitian Universitas Riau 2016-2020 (miliar rupiah)
Tahun
Tema Jumlah
2016 2017 2018 2019 2020
1. Pengembangan
Wilayah Pesisir
2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 20,0
dan Daerah
Aliran Sungai
2. Pengembangan
Perkebunan dan
Peningkatan 1,8 2,5 3,0 4,0 5,0 16,3
Ketahanan
Pangan
3. Pengelolaan
Sumberdaya
1,0 1,7 2,3 3,0 3,9 11,9
Alam dan
Lingkungan
4. Pengembangan
Energi Baru dan 1,0 1,4 1,8 2,5 3,0 9,7
Terbarukan
RIP ini merupakan sebuah rencana induk penelitian selama 5 tahun ke depan yang disusun
dan disepakati bersama para peneliti/dosen yang ada di lingkungan Universitas Riau. RIP
ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi seluruh peneliti dalam upaya mewujudkan visi
Universitas Riau. RIP yang memuat roadmap penelitian dengan perkiraan anggaran yang
dibutuhkan diharapkan dapat ditaati bersama bagi para peneliti dalam mengusulkan
penelitian serta mengagendakan penelitian termasuk melibatkan mahasiswa program
sarajana maupun pascasarjana.
Apabila RIP dapat diimplementasikan dengan baik maka harapan yang diidamkan pada
tahap ilmu kedepan dapat diwujudkan.Untuk berkelanjutan RIP ini diharapkan selain
dukungan partisipasi dalam penyusunan proposal, juga diharapkan partisipasi dana yang
bersumber PNBP. Dengan demikian proposal bersangkutan yang tidak didanai dapat
dilaksanakan dengan menggunakan dana PNBP. Pelaksanaan RIP melibatkan banyak
pihak untuk itu ucapan terimakasih kepada para pihak yang telah membantu secara moril
maupun materil.