Anda di halaman 1dari 6

IbM MANAJEMEN PENGELOLAAN KEUANGAN LPD

BERBANTUAN SIMPeDe

Abstrak
LPD merupakan lembaga keuangan mikro yang bertujuan untuk
menggerakan perekonomian masyarkat pedesaan, khususnya di Bali.
Lembaga ini telah didirikan di sejumlah tempat seperti di Desa Adat Penatahan
dan Desa Adat Tangkas. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh
kedua lembaga ini yakni: (1) Belum tersedianya prasarana komputer dalam
mendukung operasional keuangan (2) Belum tersedianya sistem/software yang
mumpuni dalam pengelolaan transaksi dan manajemen keuangan, dan (3)
Keterampilan pengelolaan administrasi dan manajemen keuangan yang dimiliki
oleh petugas LPD Adat Penatahan dan Adat Tangkas masih kurang.
Berdasarkan analisis situasi dan permasalahan tersebut, maka tim
pengusul memberikan solusi berupa: (1) Menerapakan perangkat keras dan
Software SIMPeDe untuk mendukung proses traksaksi keuangan LPD. (2)
Menerapakan perangkat keras dan Software SIMPeDe untuk mendukung
proses traksaksi keuangan LPD. (3) Menerapakan perangkat keras dan
Software SIMPeDe untuk mendukung proses traksaksi keuangan LPD.
Program pelatihan ini terbagi atas beberapa proses, yaitu : (1) Tahap
perencanaan dan persiapan yang meliputi instalasi software . (2) Tahap
pelatihan pengoprasian SIMPeDe. (3) Tahap penerapan aplikasi ke nasabah
dan sosialisasi kepada masyarakat. (4) Tahap evaluasi meliputi evaluasi
kinerja pihak LPD dan respon masyrakat sebagai nasabah.

Kata kunci: LPD, Penatahan, Tangkas, SIMPeDe, Pelatihan


Abstract
LPD is the micro finance institution which aims to develop the economy
of the rural communities, especially in Bali. This micro finance institution has
been built in some places in Bali such as in Desa Adat Penatahan and Desa
Adat Tangkas. However, there are some hindrances faced by those
institutions, such as; (1) Unavailability of the computer infrastructure to support
the financial operations, (2) Unavailability of qualified system/software in the
transaction and financial management, and (3) The administrative and financial
management skills of the officer are low.
Based on the analysis of the situation and the problem above, the
proposer's team offer some solutions: (1) Implementing hardware and Software
SIMPeDe to support LPD financial transaction process. (2) Implementing
SIMPeDe hardware and Software to support LPD financial transaction process.
(3) Implementing SIMPeDe hardware and Software to support LPD financial
transaction process.
This training program is divided into several processes, namely: (1)
Planning and preparation process which includes software installation. (2) The
training for operating SIMPeDe. (3) Implementation of application to the
customer and socialization to the community. (4) The evaluation process
includes the evaluation of LPD performance and response of the community as
a customer.

Keywords : LPD, Penatahan, Tangkas, SIMPeDe, Training

PENDAHULUAN operasional dan manajerial LPD


Lembaga Perkreditan Desa (LPD) menjadi semakin kompleks. Volume
merupakan lembaga keuangan mikro transaksi semakin besar, kompleksitas
yang berada di desa pakraman. LPD pengolahan transaksi semakin tinggi,
adalah badan usaha milik desa serta adanya tuntutan untuk
pakraman yang merupakan unit menyediakan pelaporan keuangan
operasional yang berfungsi sebagai dengan lebih cepat dan akurat, serta
wadah kekayaan milik desa pakraman, perlunya pelayanan yang lebih cepat
yang berupa uang atau surat-surat pada nasabah juga merupakan alasan
berharga (Peraturan Daerah Propinsi perlunya LPD memanfaatkanteknologi
Bali Nomor 2 tahun 1988). LPD pada informasi dalam operasional dan
dasarnya adalah lembaga keuangan manajerial di LPD (BPD Bali, 2004: 20).
yang mempunyai aktivitas yang hampir LPD Adat Penatahan (Mitra 1)
sama dengan bank. LPD diarahkan merupakan salah satu Desa Adat yang
pada usaha-usaha peningkatan taraf terletak di Desa Susut, Kecamatan
hidup krama desa sehingga mampu Susut, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
menggerakan perekonomian pedesaan. Jumlah nasabah pertahun 2016,
Perkembangan LPD sejak tahun berdasarkan data yang diberikan oleh
1985 hingga 2009 sangat pesat. petugas LPD Adat Penatahan
Namun dengan perkembangan LPD sebanyak 354 pelanggan, dimana 192
semakin pesat, menyebabkan aktivitas
nasabah kredit dan 162 nasabah belum tertata dengan baik, seperti
tabungan dan deposito. proses penentuan jenis transaksi kredit
dan debit. (3) Petugas LPD juga
LPD Adat Penatahan memiliki membutuhkan waktu yang cukup lama
beberapa masalah, diantaranya: (1) untuk merekap data transaksi.
Proses transaksi tabungan, kredit dan Secara garis besar,
laporan keuangan masih manual permasalahan yang dihadapi mitra
(menggunakan buku besar). (2) dalam proses manajemen atau
Penggunaan buku besar rentan pelayanan air minum swadaya
terjadinya kerusakan catatan transaksi. masyarakat, yaitu: (1) Belum
(3) Proses transaksi secara manual tersedianya sistem/software yang
juga membutuhkan waktu yang lama mumpuni dalam pengelolaan transaksi
dalam pembuatan pelaporan. (4) Belum dan manajemen keuangan LPD Adat
tertatanya dengan baik proses Penatahan maupun LPD Adat Tangkas.
manajemen keuangan. (2) Keterampilan pengelolaan
administrasi dan manajemen keuangan
yang dimiliki oleh petugas LPD masih
kurang.
Berdasarkan analisis situasi dan
permasalahan mitra di atas, maka
solusi yang ditawarkan pengusul
adalah:
1. Penerapan perangkat lunak
SIMPeDe untuk mendukung proses
traksaksi keuangan LPD. Kegiatan
Gambar 1. Rekap data transaksi tabungan ini dilaksanakan di lokasi mitra
di LPD Adat Penatahan dengan melakukan tahap instalasi
sarana dan prasarana (hardware
LPD Adat Tangkas (Mitra 2) dan software) pendukung. Aplikasi
merupakan salah satu Desa Adat yang SIMPeDe merupakan aplikasi
terletak di Desa Susut, Kecamatan berbasis web. Aplikasi ini telah diuji
Susut, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. coba kebeberapa LPD, diantaranya
LPD Adat Tangkas menglola dana LPD Adat Pemaron, LPD Adat
sebesar 278 juta per tahun. Dana Penatahan, dan LPD Adat Tangkas
tersebut terdiri dari dana kredit, dana yang hasilnya sangat dapat
tabungan, dan dana deposito. diterapkan dan sesuai dengan
LPD Adat Tangkas memiliki proses manajemen keuangan yang
beberapa masalah, diantaranya: (1) telah berjalan di LPD Tersebut.
LPD Tangkas memiliki perangkat 2. Pelatihan penggunaan dan
komputer dalam mendukung pengoprasian hardware dan
operasional LPD, namun tidak software (pengoprasian SIMPeDe).
didukung software yang mempuni 3. Pelatihan keterampilan terkait
dalam proses transaksi keuangan. (2) manajemen pembukaan dan
Pengeloaan administrasi dan keuangan untuk meningkatkan
manajemen keuangan LPD masih
keterampilan petugas LPD dalam masyarakat ini diharapkan dapat
mengelola neraca keuangan membantu memperlancar program-
dengan baik. program sosial dan ekonomi desa
Keberhasilan pelaksanaan yang telah menjadi bagian rencana
program pengabdian madyarakat ini peningkatan kualitas sosial dan
dilihat dari tolak ukur sebagai berikut: ekonomi desa pada umumnya.
1. Tersedianya perangkat lunak untuk 4. Bagi pelaksana, program
mendukung terlaksananya transaksi pengabdian masyarakat ini
keuangan LPD Adat Penatahan dan diharapkan dapat menjadi sarana
Adat Tangkas. untuk turut berperan serta dalam
2. Terlaksananya proses transaksi meningkatkan kualitas sosial dan
keuangan maupun pelaporan ekonomi desa sekitar, berupa
neraca keuangan dengan pengejawantahan ilmu dan
menggunakan aplikasi SIMPeDe, pengetahuan yang diperoleh dari
sehingga dapat mempermudah lembaga pendidikan tinggi.
pelaporan khususnya ke pihak Berikut tabel jenis luaran dan
Pembina BPD Bangli. indikator capaian yang akan dihasilkan
3. Terdapatnya petugas LPD (minimal dari program IbM ini
terdapat 1 orang) yang memiliki
keterampilan dalam pengelolaan METODE PELAKSANAAN
data transaksi keuangan serta Metode pelaksanaan dari IbM
memiliki keterampilan sebagai Manajemen Pengelolaan Keuangan
admin. Berbantuan SIMPeDe sebagai berikut:
4. Terdapatnya respons positif atau
sangat positif dari pihak petugas
LPD dalam penerapan dan
penggunaan aplikasi SIMPeDe. Gambar 2. Kerangka Perencanaan
5. Terdapatnya respons positif atau Program
sangat positif dari para nasabah
LPD Adat Penatahan dan Adat 1. Tahap Perencanaan dan Persiapan
Tangkas. Tahap ini meliputi persiapan
Manfaat yang dapat diperoleh dari hardware dan software serta
pelaksanaan program pengabdian persiapan pelatihan teknis.
masyarakat ini adalah: 2. Tahap Pelatihan
1. Pelaksanaan program pengabdian Tahap ini merupakan tahap
masyarakat ini dapat membantu pelatihan penggunaan aplikasi
dan mempermudah pihak mitra SIMPeDe.
dalam mengelola keuangan LPD 3. Tahap Penerapan
secara terpadu. Tahap ini meliputi sosialisasi ke
2. Meningkatnya kualitas dan masyarakat dan penerapan
kuantitas pelayanan LPD Adat pelayanan kepada nasabah.
Penatahan dan Adat Tangkas. 4. Tahap Evaluasi
3. Bagi Pemerintah Kabupaten Bangli, Evaluasi dilakukan pada kinerja
pelaksanaan program pengabdian pihak LPD dan respon warga
masyarakat sebagai nasabah.
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Sampai pada bulan Agustus
pengabdian pada masyarakat telah
menyelesaikan tahap pelatihan dan
pendampingan pada petugas LPD
Desa Adat Penatahan dan Desa Adat
Tangkas. Sedangkan mulai bulan
September akan dilakukan tahap Gambar 4. Penyerahan Modul Pelatihan
evaluasi kinerja petugas LPD Desa
Adat Penatahan dan Desa Adat Pelaksanaan pelatihan dilakukan di
Tangkas terkait penggunaan SIMPeDe. masing-masing LPD. Pelatihan pada
Serta melakukaan evaluasi kepada LPD Adat Penatahan dapat dilihat pada
nasabah LPD Desa Adat Penatahan gambar 5 dan pada LPD Adat Tangkas
dan Desa Adat Tangkas, terkait dapat dilihat pada gambar 6.
penerapan SIMPeDe.
Sebelum pelatihan, kegiatan
diawali dengan acara pembukaan yang
dihadiri oleh Kepala Desa dan Ketua
LPD Adat Penatahan dan LPD Adat
Tangkas.

Gambar 5. Pelatihan pengenalan dasar di


LPD Adat Penatahan

Gambar 3. Acara Pembukaan Pelatihan


SIMPeDe

Pelatihan ditandai dengan serah terima


modul pelatihan kepada masing-masing
LPD yang diterima oleh masing-masing
ketua LPD.
Gamabar 6. Pelatihan pengenalan dasar di Perkreditan Desa (LPD)”, Senari
LPD Adat Tangkas 3,

Dukomentasi LPD Desa Adat


Penatahan, 2015, Data rekap
KESIMPULAN DAN SARAN tagihan bulanan air minum
Dari hasil evaluasi serta temuan- desa, Penatahan, Susut, Bangli,
temuan yang diperoleh selama Bali-Indonesia
pelaksanaan kegiatan P2M ini, dapat
disimpulkan bahwa program P2M ini Dokumentasi LPD Desa Adat Tangkas.,
telah mampu memberikan manfaat 2015, Data rekap tagihan
yang sangat besar dan tepat sasaran bulanan air minum desa,
bagi pihak LPD Adat Penatahan dan Tangkas, Susut, Bangli, Bali-
LPD Adat Tangkas dalam pengelolaan Indonesia
keuangan. Bentuk pelatihan seperti ini
merupakan bentuk yang sangat efektif
untuk meningkatkan pelayanan kepada
nasabah dan peningkatan kinerja
pegawai LPD itu sendiri.
Berdasarkan hasil temuan yang
telah didapat, maka perlunya pelatihan
SIMPeDe ini diterapkan di LPD lain
khususnya yang belum memiliki sistem
pengelolaan keuangan berbasis
komputer. Disamping itu SIMPeDe
yang telah diterapkan dapat
dikembangkan lebih lanjut pada fitur
pencatatan kredit dan tabungan untuk
petugas lapangan. Sehingga proses
pengelolaan keuangan dapat
terintegrasi.

DAFTAR PUSTAKA
Herminingrum, A, W dan Fajarwati, A.,
2013. “Kajian Pengelolaan Air
Berbasis Komunitas (Studi
Kasis Desa Karangrejek
Kabupaten Gunung Kidul)”.
Jurnal Bumi Indonesia, Vol 2,
No 1.

Suendra, I. W, Wirawan, I.M. A, 2015,


“Pengembangan Sistem
Terintegrasi Lembaga

Anda mungkin juga menyukai