Anda di halaman 1dari 3

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Pendekatan saintifik berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode saintifik (ilmiah)
pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan ataupun observasi yng dibutuhkan dalam
perumusan suatu hipotesis atau untuk mengumpulkan suatu data. Metode ilmiah umumnya
dilandasi dengan pemaparan suatu data yang diperoleh melaui suatu pengamatan maupun
percobaan yang dilakukan. Oleh karena itu, kegiatan percobaan dapat diganti dengan kegiatan
memperoleh suatu informasi dari berbagai sumber yang ada. Aktivitas yang dilakukan dalam
kegiatan ilmiah pada umumnya adalah sebagai berikut. (Ridwan S. 2014)

Teori dan Model

Teori dan Model

Teori dan Model Teori dan Model Teori dan Model

Teori dan Model

Pembelajaran dengan integrasi kegiatan ilmiah pada umumnya merupakan kegiatan inkuiri.
Inkuiri adalah proses berpikir untuk memahami tentang sesuatu dengan mengajukan pertanyaan.
Galileo Educational Network (2004) memberikan definisi yang lebih luas tentang ikuiri, yaitu :
“inquiry is the dynamic process of being open to wonder puzzlements and coming to know and
understand the world”. Inkuiri dapat dijadikan sebagai pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajara, atau metode pembelajaran. Inkuiri sendiri yaitu dapat ditinjau dari peran guru dan
siswa dalam mengajukan pertanyaan, memilih metode dan meneukan solusi dari suatu
permasalahan. Kegiatan belajar secara inkuiri dapat dilakukan melaui pembelajaran berbasis
inkuiri, pembelajaran menemukan (discovery), studi kasus (case study), pembelajaran berbasis
masalah (problem based learing), pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dan
pembelajaran yang lainnya. Aktivitas belajar inkuiri tidak terlepas dari pengajuan pertanyaan
yang terkait dengan permasalahan yang sedang dikaji. Perumusan hipotesis (jika ada) terkait
dengan pertanyaan yang diperlukan untuk melakukan percobaan dalam upaya menjawab
pertanyaan yang diajukan. Upaya mengolah data yang diperoleh membutuhkan penalaran
berdasarkan konsep yang ada. Perolehan data, pengolahan data, dan penyampaian informasi juga
membutuhkan kerja sama, baik sesame anggota kelompok belajar maupun dengan anggota
masyarakat. Aktivitas utama tersebut merupakan ciri pembelajaran saintifik dan dapat digunakan
untuk membentuk keterampilan inovatif yang dikemukakan oleh Dyer dkk, (dalam Ridwan S,
2014) yakni : Observasi, bertanya, melakukan percobaan, Asosiasi (menghubingkan/menalar),
membngun jaringan (networking).
Menurut Dyer dkk (dalam Ridwan S. 2014) seorang inovator adalah pengamat yang baik
dan selalu mempertanyakan suatu kondisi yang ada dengan mengajukan ide baru. Innovator
mengamati lingkungan sekitarnya untuk memperoleh ide dalam melakukan sesuatu yang baru.
Mereka juga aktif membangun jaringan untuk mencari ide baru, menyarankan ide baru atau
menguji pendapat mereka. Seorang inovator selalu mencoba hal yang baru berdasarkan
pemikiran dan pengalamannya. Seorang inovator akan berpetualang ke tempat yang baru untuk
mencoba ide inovatifnya. Berdasarkan teori Dyer tersebut, dapat dikembangkan pendekatan
saintifik (scientific approach) dalam pembelajaran yang memiliki komponen proses
pembelajaran yang antara lain adalah : 1) mengamati, 2) menanya, 3) mencoba/mengumpulkan
informasi, 4) menalar/asosiasi, membentuk jejaring (melakukan komunikasi).
Tahapan aktivitas belajar yang dilakukan dengan pembelajaran saintifik tidak harus
dilakukan mengikuti prosedur yang kaku, namun dapat disesuaikan dengan pengetahuan yang
hendak dipelajari. Pada suatu pembelajaran mungkin dilakukan observasi terlebih dahulu
sebelum memunculkan pertanyaan, namun pada pelajaran yang lain siswa mungkin mengajukan
pertanyaan terlebih dahulu sebelum melaukan eksperimen dan observasi. Berikut ini dijabarkan
masing-masing aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran pendekatan saintifik.
1. Melakukan Pengamatan/Observasi
Observasi adalah menggunakan panc indra untuk mendapatkan informasi. Sebuah benda
dapat diobservasi untuk mengetahui karakteristiknya , misalnya : warna, bentuk, suhu,
volume, berat, bau, suara maupun tekstur. Benda dapat menunjukkan karakteristik yang
berbeda jika dikenai dengan pengaruh lingkungan. Perilaku manusia juga dapat diobservasi
untuk mengetahui sifat, kebiasaan, respons, pendapat, dan karakteristik lainnya. Pengatan
dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengamatan kualitatif mengandalkan
paca indera dan hasilnya dideskripsikan secara naratif. Sementara untuk pengamatan
kuantitatif untuk melihat karakteristik benda pada umumnya menggunakan alat ukur karena
di deskripsikan menggunakan angka.
Contoh Kualitatif Contoh Kuantitaif
Warna benda putih Panjang benda 20 cm
Bersuara nyaring ketika jatuh kelantai Massa benda 2 kg
Tekstur permukaannya kasar Suhu benda 40oc

2. Mengajukan Pertanyaan
3. Melakukan Eksperimen
4. Mengasosiasikan/Menalar
5. Membangun atau Mengembangkan Jaringan dan Berkomunikasi

Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Saintifik


1. Bertanya Sebagai Pemicu Kreativitas
2. Pembelajaran yang Sesuai dengan Pendekatan Saintifik

Anda mungkin juga menyukai