Anda di halaman 1dari 10

IDEOLOGI LIBERALISME

Liberal berasal dari kata “liberty”, yang berarti kebebasan. Kebebasan dalam arti kemerdekaan
pribadi, hak untuk mendapatkan perlindungan, dan kebebasan dalam menentukan sikap. Liberalisme
adalah suatu aliran pemikiran yang mengharapkan kemajuan dalam berbagai bidang atas dasar
kebebasan individu yang dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya sebebas mungkin. Istilah ini
baru digunakan pada abad ke-19 dan berasal dari kaum pemberontak Spanyol yang menamakan dirinya
“liberalisme”, kendatipun liberalisme sebetulnya telah berkembang pada masa sebelumnya.

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks
masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua karakteristik
berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh,
dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar berubah.

Liberalisme dimulai sejak era Renaissance, yang memperjuangkan kebebasan manusia dari
dominasi gereja atau agama, politik dan ekonomi. Kebebasan dalam bidang politik melahirkan konsep
tentang negara yang demokratis. Dalam bidang ekonomi, liberalisme menentang campur tangan
pemerintah yang terlalu banyak dalam usaha, sebisa mungkin peranan swasta diutamakan.

Berdasarkan pada keyakinan bahwa semua sumber kemajuan terletak dalam perkembangan
pribadi manusia yang bebas. Aliran ini memperjuangkan kedaulatan rakyat dan kebebasan individu
terhadap berbagai bentuk kekuasaan mutlak. Langkah pertama perjuangannya telah dilakukan oleh
gerakan reformasi. Dalam abad ke-17 dan 18 timbul perlawanan terhadap absolutisme dan perjuangan
menuju kebebasan jiwa dan bernegara. Tokoh liberalisme antara lain John Locke, Voltaire, Montequieu,
J.J. Rousseau. Sementara itu tokoh-tokoh liberalisme dalam bidang ekonomi adalah Adam Smith, David
Ricardo, dan Robert Malthus.

Beberapa tokoh yang bisa dianggap sebagai penganut dan yang mengembangkan paham liberalisme,
yaitu:

 John Locke. Menurut pendapatnya, negara terbentuk dari perjanjiann sosial antara individu
dengan yang hidup bebas dengan penguasa.
 Montesquieu. Dalam bukunya spirit the law, terdapat pemisahan kekuasaan dalam
pemerintahan yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tujuannya agar terdapat pengawasan
antar lembaga agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang.

Pemerintahan Inggris telah menerapkan paham liberalisme, yaitu dalam Magna Charta tahun
1215, tentang penjaminan hak individu oleh hukum. Dalam peristiwa Revolusi Prancis tahun 1789,
berhasil menjatuhkan monarki absolut dan digantikan dengan mendirikan negara liberal berdasarkan
Konstitusi.Liberalisme memperjuangkan pelbagai kebebasan yang hendaknya dijamin dalam undang-
undang dasar, di antaranya kebebasan agama, kebebasan pers, kebebasan berkumpul dan menyatakan
pendapat. Kebebasan yang diperjuangkan itu hanya terjamin dalam negara hukum yang mengindahkan
Trias Politika.

Bentuk negara yang diidamkan adalah demokrasi parlemen dengan persamaan hak bagi seluruh
rakyat di depan hukum dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia. Cita-cita liberalisme telah
mencetuskan Revolusi Industri di Inggris (1688), Revolusi Amerika (1776), dan Revolusi Prancis (1789).
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari
pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi
pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem
pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh
karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.

Ciri-ciri ideologi liberalisme:

1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik


2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu
berbahagia.
6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun.

Bidang ideologi liberalisme :


a. Bidang ekonomi menganut paham kapitalisme. Perekonomian diserahkan kepada kepentingan
perorangan sehingga menimbulkan pertentangan dan ketimpangan karena yang kaya makin kaya dan
yang miskin makin bertambah miskin. Ekonomi liberal-kapitalisme memberikan kemerdekaan dan
kekayaan kepada sekelompok kecil masyarakat saja, tidak kepada rakyat banyak.
b. Bidang politik menonjolkan individu artinya bisa saja orang menuntut sesuatu kepada negara atas
dasar prinsip liberal. Keadaan itu menjadikan kehidupan politik menjadi labil sehingga pemerintahan
sering berganti. Selain itu didukung serta adanya partai oposisi (partai yang kalah dalam pemilu) yang
tugasnya mengawasi dan mengevaluasi pemerintah (partai yang berkuasa).
c. Bidang sosial budaya, anggota masyarakatnya bersifat individual dan sangat mementingkan prestasi
pribadi.
d. Bidang agama, mengenal paham sekuler, artinya negara tidak ikut campur atau menomorduakan
dalam urusan agama sebab agama adalah urusan masing-masing pribadi dan lembaga keagamaannya.

Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life,
Liberty and Property). Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar
Liberalisme tadi yaitu :

 Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia
mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial,
ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam
menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya
masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang
mutlak dari demokrasi.
 Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak
yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalah-
masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan
kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini
sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.)

 Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh
bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak
rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed)

 Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi pada
rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan
atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka
untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang),
persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.

 Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual)

 Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu mekanisme yang
digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam
ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi
dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara
sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.

 Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism). Hal ini
disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa
semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu
adalah berubah.

Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan. Ada dua macam Liberalisme,
yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern. Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke 16.
Sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul sejak abad ke-20. Namun, bukan berarti setelah ada
Liberalisme Modern, Liberalisme Klasik akan hilang begitu saja atau tergantikan oleh Liberalisme
Modern, karena hingga kini, nilai-nilai dari Liberalisme Klasik itu masih ada. Liberalisme Modern tidak
mengubah hal-hal yang mendasar ; hanya mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya
(core values) tidak berubah hanya ada tambahan-tanbahan saja dalam versi yang baru. ] Jadi
sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu tidak pernah berakhir.

Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah diagungkan. Setiap
individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing – yang akan menghasilkan paham baru. Ada dua
paham, yakni demokrasi (politik) dan kapitalisme (ekonomi). Meskipun begitu, bukan berarti kebebasan
yang dimiliki individu itu adalah kebebasan yang mutlak, karena kebebasan itu adalah kebebasan yang
harus dipertanggungjawabkan. Jadi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi ini, atau dengan kata lain,
bukan bebas yang sebebas-bebasnya.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini
dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto
dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati.
Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang
dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang
diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan
pandangan-pandangan kaum minoritas.

Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan
individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik
semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para
individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu
untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.

Ideologi Liberalisme terbentuk oleh ajaran liberalisme ortodoks yang sangat mewarnai pemikiran
para The Founding Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin, ataupun
Thomas Jefferson.

Negara yang menganut Ideologi Liberalisme :

Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika Serikat, Argentina,
Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay,
Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba,
Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname. Dan masih
banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.

Kelemahan dan Kelebihan Ideologi Liberalisme

Kelemahan ideologi liberalisme:


1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh
kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari
pendapatan.
2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya,
yang miskin makin miskin.
3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering
terjadi
5. Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan
memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif
menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.
Kelebihan ideologi liberalisme:
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak
perlu menunggu komando dari pemerintah.
2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi
masyarakat dalam perekonomian.
3. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di
pasar.
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari
keuntungan.
6. Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang
dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan
lembaga atau pemerintah.
7. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.

Bagi bangsa yang sedang terjajah, liberalisme sejalan dengan pertumbuhan paham nasionalisme
yang sama-sama menginginkan terbentuknya negara yang berpemerintahan sendiri. Kesadaran tersebut
tumbuh karena setiap bangsa memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Jadi liberalisme juga
merupakan ideologi yang menjunjung tinggi kemerdekaan uatu negara dan individu.

Liberalisme berasal dari kata liber yang memiliki arti bebas dan bukan budak atau suatu keadaan
dimana seseorang itu bebas dari kepemilikan orang lain. Secara umum, liberalisme mencita-citakan
suatu masyarakat yang bebas, dicirikan atas dasar kebebasan berpikir bagi para individu agar dapat
mengembangkan bakat dan kemampuannya itu sebebas mungkin.

Inti pokok liberalisme adalah terjaminnya kemerdekaan individu mengingat masyarakat


dibentuk dari individu-individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari
pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem
demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.
IDEOLOGI KOMUNISME
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang
pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan
kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah
menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Secara umum komunisme
sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang
berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.

Paham komunis berkeyakinan perubahan atas system kapitalisme harus dicapai dengan cara-
cara revolusi dan pemerintahan oleh diktator proletariat sangat diperlukan pada masa transisi. Dalam
masa transisi dengan bantuan Negara dibawah diktator proletariat, seluruh hak milih pribadi dihapuskan
dan diambillah untuk selanjutnya berada dalam control negara.

Ciri-ciri ideology komunisme :

 Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia.


 Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan.
 Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara
merata.
 Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya.
 Komunisme juga disebut anti liberalisme.
 Komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu
yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional
dan nyata.

Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad
ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian
dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan
selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan
komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam
pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.

bidang ideologi komunisme :


a. Bidang ekonomi memberlakukan sistem ekonomi yang dikuasai oleh negara. Seluruhnya terpimpin
dari pusat (etatisme). Sistem ini tidak berhasil memberikan kemakmuran dan kesejahteraan kepada
masyarakat karena mengabaikan hak asasi manusia.
b. Bidang politik, memberlakukan iklim ketertutupan. Kelompok yang berkuasa adalah para pucuk
pimpinan partai komunis. Di negara komunis hanya ada satu partai yaitu partai komunis. Kebebasan
terhambat sehingga hak-hak politik rakyat terkekang dan rakyat hanya sebagai objek negara sehingga
banyak menimbulkan berbagai macam kekhawatiran.
c. Bidang sosial memberlakukan doktrin bahwa semua orang harus merasakan sama rata sama rasa.
Masyarakat hanya mengenal satu kelas sosial dengan cita-cita semuanya merasakan hak dan kewajiban
yang sama.
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya. Komunisme
lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu
pemilik dan mengesampingkan buruh.

Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7
November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke
negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam,
Korea Utara, Kuba dan Laos.

Sifat dari ajaran Ideologi Komunisme :

 Ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak mengimani Allah. Orang komunis
menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir
Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
 Adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu seperti mesin.
Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme
juga kurang menghargai individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia
menguasai alat-alat produksi.

Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan
tanah dan kapitalis. Pemerintah komunis di Rusia pada zaman Lenin pernah mengadakan pembersihan
kaum kapitalis (1919-1921). Stalin pada tahun 1927, mengadakan pembersihan kaum feodal atau tuan
tanah.

Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution (revolusi terus-
menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international..
Komunisme memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis
tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang
bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah membersihkan kelas-
kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.

Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Maka,
ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan
satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi,
komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati HAM. Ideology komunisme diciptakan oleh Karl
Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, pakar
ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia. Karl Heinrich Marx adalah Lambang Komunisme.

Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7
November 1917. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik Rakyat
Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.

Secara umum komunisme berlandasan pada teori Dialek Materi oleh karenanya tidak bersandarkan
pada kepercayaan agama dengan demikian pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsipp bahwa
“agama dianggap candu” yang membuat berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran
ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nya (kebenaran materi).
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau
Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia.
sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga
dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”. Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari
pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis.

Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat


pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal atas individu. Pada
prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat
produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata.

Ideologi komunisme diperjuangkan dahulu sudah mulai luntur termakan usia setelah
pencetusannya. Hal ini dapat dilihat di Negara Cina sendiri, kebijakan pemerintah Cina terhadap investor
(kapitalis) yang dianggap musuh rakyat telah berubah sejak 90-a. Hal ini dapat dilihat dengan kebanjiran
pabrik-pabrik di dalam negeri Cina sendiri.

Meskipun banyak yang menganggap ideologi komunisme sudah lemah menyusul jatuhnya Uni
Republik Soviet pada tahun 1991, namun ideologi itu tetap ada dalam bentuk sosialisme. Masih ada
Partai Komunis di negara-negara lain seperti di barat yang memperjuangkan hak pekerja, pelajar dan
bersikap anti-kolonial.

Menurut Manifesto Komunis, Komunisme terdiri dari sepuluh tiang utama :

 Penghapusan hak milik swasta seperti berupa tanah dan penggunaan segala sewa
tanah untuk anggaran negara.
 Pajak penghasilan progresif yang berat.
 Penghapusan hak harta pusaka (waris).
 Perampasan hak kepemilikan harta.
 Penyitaan milik semua emigran dan pemberontak.
 Keberadaan bank pusat.
 Penambahan pabrik-pabrik dan perkakas-perkakas produksi yang dimiliki oleh negara
 Sistem komunikasi dan transportasi milik pemerintah.
 Wajib kerja sama untuk semua, pembentukan tentara-tentara industri, terutama
untuk pertanian
 Pabrik dan kawasan pertanian dimiliki pemerintah.
 Golongan pekerja diatur pemerintah.
 Perencanaan regional dan perladangan yang dikorporatkan.
 Penggabungan antara perusahaan pertanian dengan perusahaan industri,
penghapusan perbedaab antara kota dan desa secara berangsur-angsur, pembagian
penduduk yang lebih seimbang ke seluruh negeri
 Pendidikan gratis untuk semua anak sekolah-sekolah umum, penghapusan kerja anak
di pabrik, perpaduan pendidikan dengan produksi materi, dsb.
Keunggulan ideology komunisme :

1. Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan
inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.

2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar
barang dalam negri berjalan dengan lancer.

3. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.

4. Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada

Kelemahan ideology komunisme :

1. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis

2. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat

3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat

4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

Secara resmi ada 9 negara yang pernah berpegang dengan ideologi komunisme, yaitu :

1. Uni Soviet (Uni Republik Sosialis Soviet)

2. Cina (Republik Rakyat Cina)

3. Mencoba (Republik Cuba)

4. Laos (Republik Demokratik Rakyat Laos)

5. Vietnam (Republik Sosialis Vietnam)

6. Korea Utara (Republik Rakyat Demokratik Korea)

7. Yaman Selatan (Republik Demokratik Rakyat Yaman)

8. Myanmar / Burma (Republik Sosialis Uni Burma)

9. Kamboja / Kampuchea (Demokratik Kampuchea)

Namun hanya 6 negara yang tetap memerintah di bawah Ideologi Komunisme yaitu:

1. Cina (Republik Rakyat Cina)

2. Laos (Republik Demokratik Rakyat Laos)

3. Vietnam (Republik Sosialis Vietnam)

4. Mencoba (Republik Cuba)

5. Kamboja / Kampuchea (Demokratik Kampuchea)

6. Korea utara (Republik Rakyat Demokratik Korea)


Ideologi Komunisme tidak bisa Dipraktekan di Indonesia karena komunisme tidak sesuai dengan
kepribadian dan pandangan hidup Bangsa Indonesia, dimana Bangsa Indonesia sangat mengakui adanya
Tuhan, masyarakat Indonesia sangat menghormati HAM, dan lain-lain.

Sebenarnya, ajaran komunisme ini memang menjadi ideologi yang snagat berpengaruh di bidang
pemerintahan. Mungkin akan sedikit demi sedikit diterima oleh banyak negara apabila ajaran
komunisme ini membolehkan kebebasan untuk memilih tuhan berdasarkan kepercayaan sendiri, seperti
yang terjadi di China, sehingga ajaran komunis asli mulai luntur sebagai ideologi anti ketuhanan. Namun
untuk di Indonesia tidak perlu bahkan tidak boleh karena ajaran-ajaran kebudayaan komunisme sangat
bertolak belakang dengan kebudayaan Indonesia yang mensahkan keragaman budaya namun tetap
satu, sedangkan komunis sendiri melabraknya agar semua bersatu tidak berbeda. Dan sangat bertolak
dengan hukum keagamaan di Indonesia yang menyandang aturan hak waris, yang komunisme sendiri
mencabutnya.

Anda mungkin juga menyukai