Bab II
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan fungsi renal yang
darah).
faal ginjal yang menahun, yang tidak reversibel yang cukup lanjut,
progresif yang berakibat fatal dan di tandai dengan uremia (urea dan
9
sindrom uremia.
2. Anatomi fisiologi
a) Ginjal
Struktur ginjal.
di sebut kapsula fibrosa (true capsule) ginjal dan di luar kapsula ini
10
gerota.
b) Struktur ginjal
adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus
kolegentes.
c) Vaskularisasi ginjal
kava inferior. Sisteem arteri ginjal adalah end arteries yaitu arteri
lain, sehingga jika terdapat kerusakan pada salah satu cabang arteri
layaninya.
d) Fungsi ginjal
3. Etiologi
Menurut Padila 2012 ada beberapa yang menyebabkan gagal ginjal kronik.
a) Pielonefritis
b) Glomerulonefritis kronis
c) Hipertensi
renal.
d) Diabetes Mellitus
penting pada diabetes melitus yang lama. Lebih dari sepertiga dari
ginjal.
4. Klasifikasi
dua hal yaitu, atas dasar derajat (stage) penyakit dan atas dasar
diagnosis etiologi.
a. Laki-Laki
(140-umur) X berat badan
LFG (ml/mnt/1,73m2) =
72 X kreatinin plasma (mg/dl)
13
b. Perempuan
(140-umur) X berat badan
LFG (ml/mnt/1,73m ) = 72 X kreatinin plasma (mg/dl) X 0,85
2
LFG
Derajat Penjelasan (ml/mnt/1,73m2)
Kerusakan ginjal dengan LFG normal
1 ≥ 90
atau terjadi peningkatan
Kerusakan ginjal dengan LFG dengan
2 60-89
penurunan ringan
Kerusakan ginjal dengan LFG dengan
3 30-59
penurunan sedang
Kerusakan ginjal dengan LFG dengan
4 15-29
penurunan berat
5 Gagal ginjal < 15 atau dialisis
5. Patofisiologi
Menurut Padila 2012 proses terjadinya gagal ginjal kronis adalah sebagai
berikut :
a) Penurunan GFR
ginjal).
d) Anemia
saling timbal balik, jika salah satunya meningkat, antara lain akan
6. Manifestasi klinis
oleh kondisi uremia, maka pasien akan perlihatkan sejumlah tanda dan
tingkat kerusakan ginjal, kondisi lain yang mendasari, dan usia pasien.
hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivasi sistem renin-
penanganan yang dini dan agresif pada penyakit ginjal tahap akhir.
otot, dan kejang. Mekanisme yang pasti pada setiap manifestasi belum
17
7. Pemeriksaan urin
1. Urin
sewaktu bangun tidur pagi karena spesimen lebih pekak dan lebih
peroleh. Jika dibiarkan dalam suhu kamar, urin akan menjadi alkalis
bakteri pada spesimen nonsteril. Kultur urin harus segera diproses. Jika
8. Pemeriksaan diagnostik
1. Urin : biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (oliguria) atau urine tak ada
porfirin.
ekstravaskular, massa.
9. Penatalaksanaan
a. Terapi medis
gagal ginjal tahap akhir dan faktor yang dapat dipulihkan (mis., obstruksi)
Intervensi diet juga perlu pada gangguan fungsi renal dan mencakup
yang hilang, dan batasan kalium. Pada saat yang sama, masukan kalori
jika terdapat gangguan pada klirens tebal. Protein yang dikonsumsi harus
memiliki nilai biologis yang tinggi adalah subtansi protein lengkap dan
sel. Biasanya cairan yang diperbolehkan adalah 500 sampai 600 ml untuk
pasien dialisis mungkin kehilangan vitamin larut air melalui darah selama
toksisitas magnesium.
pada gagal ginjal kronik biasanya tanpa gejala dan tidak memerlukan
menimbulkan gejala.
tempat tidur. Awitan kejang dicatat dalam hal tipe, durasi dan efek umum
kurang dari 30%) muncul tanpa gejala spesifik seperti malaese, keletihan
b. Terapi Dialisis
dan limbah tubuh yang dalam keadaan normal disekresikan oleh ginjal
22
(biasanya tiga kali seminggu selama paling sedikit 3 atau 4 per kali
c. Terapi diet
yang berasal dari protein. Gejala-gejala seperti mual, muntah, dan letih
23
gagal ginjal lanjut, dan juga menjadi penting untuk membatasi asupan
kalium sitrat, dan makanan sperti sup, pisang dan jus buah murni.
10. Komplikasi
kronik mencakup:
renin-angiotensi-aldosteron.
aluminium.
diambil adalah merupakan respon klien, baik respon sosial maupun respon
perlukan suatu evaluasi yang merujuk pada tujuan rencana perawatan klien
dengan penyakit
1. Pengkajian
(2000) :
a. Aktivitas/ istirahat
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
kekuatan.
perubahan kepribadian.
d. Eliminasi
lanjut).
26
berawan.
e. Makanan/ cairan
badan (malnutrisi).
Penggunaan diuretik.
bertenaga.
f. Neurosensori
g. Nyeri/ kenyamanan
h. Pernapasan
(pernapasan kussmaul).
i. Keamanan
j. Seksualitas
k. Interaksi sosial
l. Penyuluhan pembelajaran
ini/ berulang.
2. Diagnosa keperawatan
(2000).
diagnosis).
aktual resiko, yang di duga akan muncul karena suatu kejadian atas
situasi tertentu.
diantaranya :
sekresi eritopoietin.
informasi.
Volume cairan
Hipernatremia Sindrom uremik
Aktivasi SRAA asidosis
Hiperkalemia metabolik
PH
Hiperpostamia
hipokalsemia
Hipertensi sistemik Respon asidosis
metabolik dan
Repons sindrom saraf dan
hiperkalemia Kelebihan Beban kerja pernafasan.
Kerusakan dan Volume jantung
saraf gangguan cairan -pernapasan
konduksi elektrikal kussmaul
otot ventrikel
-latergi pernapasan
Penurunan curah
Aritmia resiko jantung - edema sel otak
tinggi kejang
Difusi serebra
4. Perencanaan
Perencanaan
gagal jantung.
33
elektrolit.
anemia.
napas/ jantung.
diinginkan
34
kolaborasi
9) Foto dada
IM
jantung.
sekresi eritropoitin.
Mandiri
melakukan tugas.
mungkin
memperburuk anemia.
36
memperburuk anemia.
mengakibatkan perdarahan GI
hematoma.
Kolaborasi
perdarahan.
37
3) Kadar PT
dialisis.
(amicar)
Kriteria hasil :
koknitif.
Mandiri
orientasi.
dalam perawatan.
sebagainya.
pengenalan kenyataan.
sederhana.
di pahami/ diingat.
lebih lanjut.
40
Kolaborasi
kognitif.
memperburuk kekacuan
Kriteria hasil :
kulit
41
Mandiri
kemerahan, ekskoriasi.
inspeksi
tumit.
pruritus.
cedera dermal.
Kolaborasi
nekrosis.
Kriteria hasil :
Mandiri
mencegah infeksi
makan
4) Anjurkan higiene gigi yang baik setelah makan dan pada saat tidur.
infeksi.
mengering.
44
Kolaborasi
informasi
dapat di cegah.
Kriteria hasil :
Mandiri
di alami
memberikan energi.
fosfat.
pemberi perawatan.
pembatasan diet.
bawah.
46
kelenturan sendi.
karpopedal.
kekuatan otot.
15) Sakit kepala atau penglihatan kabur, edema, peri orbital/ skral,
mata merah.
diet.
Kriteria hasil :
program terapi
akurat
Mandiri
budaya)
pasien.
48
progaram pengobatan.
pemecahan masalah.
mengatasi situasi
5. Implementasi
perilaku positif yang diharapkan dari klien atau tindakan yang harus
(Doenges, 2000)
tindakan keperawatan
2000).
6. Evaluasi
catatan perawatan.
perkembangan.
a. Masalah teratasi
Masalah belum teratasi apa bila klien dan keluarga sama sekali