Review Jurnal Fenny
Review Jurnal Fenny
JURNAL 1
Judul Stress, Depression, and Occupational Injury among Migrant
Farmworkers in Nebraska.
Oleh Athena K. Ramos, Gustavo Carlo, Kathleen Grant, Natalia Trinidad
and Antonia Correa.
Latar Belakang Pada latar belakang, peneliti memaparkan keadaan industri pertanian
di Amerika Serikat yang merupakan salah satu industri yang paling
berbahaya, dimana para pekerjanya beresiko mengalami penyakit dan
cedera kerja, dan banyak yang secara konsisten terkena berbagai
macam bahaya kerja. berdasarkan informasi yang diperoleh dari
Centers for Deseases and Prevention (Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit), setiap hari sekitar 167 pekerja pertanian
mengalami kehilangan jam kerja akibat cedera yang dialaminya.
Peniliti melihat bahwa para buruh tani mungkin menganggap hal
tersebut adalah hal normal bagi mereka namun ada bukti terbaru yang
menunjukkan bahwa cedera dan kesehatan mental pekerja saling
terkait. Stress dan depresi berkaitan dengan kecelakaan kerja baik bagi
petani maupun buruh tani (pekerja pertanian).
TUJUAN Dilakukannya penelitian ini bertjuan untuk mengetahui hubungan
antara stress, depresi dan kecelakaan kerja di kalangan migrant
farmworkers Lationo di Nebraska yang berpartisipasi dalam Studi
Kesehatan Buruh Tani Migran di Nebraska pada tahun 2013. Peneliti
berhipotesis bahwa kecelakaan kerja secara signifikan akan
meningkatkan peluang bagi para farmworkers menjadi stress dan
depresi.
METODE Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
melakukan studi populasi, dengan bermitra dengan nebraska Migrant
Education program untuk memberi informasi melalui pertemuan
masyarakat bagi para migrant farmworkers yang kemudian dilakukan
perekrutan peserta untuk penelitian ini. Peserta penelitian harus
berusia minimal 19 tahun, keturunan latin, dan saat ini bekerja sebagai
migrat farmworkers di Nebraska. Dari 200 peserta dengan rata-rata
usia 33,5 tahun yang diwawancara 93% laki-laki yang 92,9%
diantaranya adalah meksiko atau keturunan meksiko, 59,1% memiliki
ijazah dibawah ijazah sekolah tinggi atau setara dan 75,8% adalah
imigran. Selanjutnya untuk mengeksplorasi isu-isu kesehatan diantara
migrant farmworkers dilakukan pengumpulan data dengan
memberikan pertanyaan (melakukan wawancara) kepada para peserta.
Peneliti kemudian melakukan pengukuran terhadap stress, deprsi serta
cedera kerja. Kovariat (variabel penguat) yang digunakan pada
penelitian ini berupa penggunaan obat dan variabel demografi. Setelah
peneliti memperoleh data maka langkah selanjutnya adalah
pendekatan analitik untuk menganalisa data yang telah diperoleh.
Analisa dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 23.0.
HASIL Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh hasil dimana hampir
sepertiga dari peserta memiliki tingkat stres yang tinggi (skor 80).
Symptomatologi depresif merata, dimana 45,8% peserta memperoleh
skor diatas 16 pada CES-D (depression scale). Peneliti juga
memperoleh hasil bahwa seperlima (18,6%) peserta pernah
mengalami kecelakaan kerja dan 34,7% diantaranya kehilangan waktu
kerja. bagian tubuh yang paling sering mengalami cidera adalah
punggung (38,5%), kaki (33,3%), tangan (17,8%), kepala (17,8%) dan
bagian kaki, lutut atau panggul (13,3%).
Kemudian, diperoleh hasil bahwa stress berkorelasi positif dengan
depresi dan usia namun berkorelasi negatif dengan pendidikan dan
berada pada resiko terhadap masalah minum. Depresi berkaitan
dengan stress. kemudian diperoleh juga bahwa kecelakaan kerja
berkorelasi positif dengan stres, depresi, serta usia.
Pada model 1, depresi dan pendidikan merupakan faktor yang
signifikan untuk stress sedangkan pada model 2 depresi, stres,
kecelakaan kerja dan pendidikan merupakan faktor yang signifikan
untuk depresi.
DISKUSI Dari hasil analisis bivariat, kecelakaan kerja positif terkait dengan
stres dan depresi, namun kecelakaan kerja bukan merupakan faktor
signifikan penyebab terjadinya stres. Temuan tersebut konsisten
dengan studi the Mexican Immigration to California: Agricultural
Safety and Acculturation yang menemukan hubungan yang signifikan
antara depresi dan cedera. Hasil penelitian ini (bersama-sama dengan
penelitian the Mexican Immigration di California), menunjukkan
bahwa mengurangi kecelakaan kerja dapat mengurangi gejala depresi
di kalangan migrant farmworkers Latino. Kemudian melihat hasil
tingkat stres yang cukup tinggi, maka penting untuk dilakukan
pelatihan berkaitan dengan pekerjaan dan harus tersedianya peralatan
keselamatan yang sesuai. Selain itu akses kesehatan profesional untuk
pekerja juga perlu dibenahi agar pekerja mendapat pelayanan
kesehatan yang sesuai. Kedepannya, dapat juga diterapkan edukasi
kesehatan dan keselamatan yang dapat membantu pekerja dalam
mengidentifikasi cedera yang berhubungan dengan pekerjaan serta
menghubungkan mereka dengan sumber daya yang tepat.
KETERBATASAN Keterbatasan penelitian ini merupakan studi epidemiologi yang
dilakukan di alam sehingga penyebab tidak dapat ditentukan. Cedera
bisa menyebabkan depresi dan sebaliknya. Selain itu keterbatasan lain
berhubungan dengan data yang mungkin bias dan mungkin belum
mewakili semua migrant farmworkers di Nebraska. Mengingat lokasi
fisik dari pengumpulan data, tidak selalu mungkin untuk menjamin
kerahaisaan dan mungkin berdampak pada tanggapan yang diberikan
oleh peserta. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar data dapat
diperoleh dari berbagai sumber mengingat data bisa saja bias dan
masih ada masalah dengan pelaporan cedera karena beberapa alasan.
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa kecelakaan kerja dapat mempengaruhi
kesehatan fisik dan kesehatan mental, termasuk stres dan depresi dan
diperoleh hubungan antara stres, depresi, dan cedera yang
berhubungan dengan pekerjaan.
JURNAL 2