Jurnal 2
Jurnal 2
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan stress dan coping stress pada
guru bantu, di mana dalam penelitian iniseorang wanita yang sudah lama bekerja sebagai
guru bantu dalam kurun waktu 7-10 tahun lebih yang hingga kini belum juga diangkat
sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil). Guru bantu pun di sini tidak hanya memiliki masalah
tentang tidak kunjungnya pengangkatan menjadi PNS, tetapi terdapat masalah-masalah
lain yang dimiliki oleh para guru bantu. Para guru bantu di sini adalah sebagai satu-
satunya pencari nafkah di dalam keluarga inti para guru bantu. Jika dilihat dari sisi
keuangan rumah tangga para guru bantu, jelas keadaan ekonomi rumah tangga dalam
keadaan kurang. Gaji guru bantu tidak dapat diandalkan sepenuhnya untuk keperluan
rumah tangga, apalagi gaji tersebut sering dirapel (ditunda). Dalam kehidupan
masyarakat, hal tersebut masih dianggap sebagai sesuatu hal yang melanggar norma
masyarakat, karena seharusnya setiap pasangan harus saling membantu dalam segala hal.
Keberadaan masalah yang dimiliki oleh para guru bantu ini dapat menimbulkan masalh-
masalah yang lain sehingga menimbulkan stress. Sehingga dapat membuat para guru
bantu seperti dihimpit oleh beban batin, di satu sisi guru memiliki tugas untuk mengabdi
sebagai pengajar bagi anak didiknya demi masa depan bangsa, namun di sisi lain
kehidupan guru jauh dari fasilitas yang memuaskan, bahkan justru kadang
memprihatinkan dan semakin berkurangnya kualitas mengajar guru. Tentunya untuk
meminimalkan atau menghilangkan stres yang ditimbulkan dari berbagai masalah yang
dihadapi, para guru bantu membutuhkan perilaku coping yang sesuai, sehingga mereka
akan dapat kembali berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai pendidik atau
pengajar dengan tugas-tugasnya masing-masing. Dari penjelasan di atas, maka bisa
terjadi permasalahan bagi para guru bantu. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti
gambaran stres dan coping stres pada guru bantu.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Subjek dalam
penelitian ini adalah wanita dewasa yang bekerja sebagai guru bantu yang berusia 38 dan
39 tahun. Jumlah subjek dalam penelitia ini adalah sebanyak 2 orang.
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa
hal-hal yang melatar belakangi para guru bantu menjadi stress adalah faktor ekonomi dan
permasalahan dalam rumah tangga. Bentuk stress yang dialami oleh para guru bantu
berupa gejala fisikal, emosional, intelektual, dan personal, contohnya seperti sakit kepala,
gelisah atau cemas, konsentrasi menurun, serta suka ingkar janji dan lain-lain. Sedangkan
macam-macam coping yang diloakukan oleh para guru bantu adalah dengan cara
membicarakan masalahnya dengan orang yang terpercaya, melakukan aktivitas lain yang
sifatnya menghibur untuk melupakan masalah yang bersifat sementara, membuat rencana
dengan mencari pekerjaan tambahan guna membantu kebutuhan ekonomi rumah tangga,
dan yang terakhir lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). Kamus Munandar, A.S. (2001). Psikologi industri dan organisasi.
besar bahasa Indonesia. (Ed. Ketiga). Jakarta : Jakarta : Universitas Indonesia.
Balai Pustaka.
Nazir, M. (1988). Metode penelitian. Jakarta : Ghalia
Djamarah, S.B. 2000. Guru dan anak didik dalam interaksi Indonesia.
edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Poerwandari, E. K.2001. Pendekatan kualitatif untuk
Effendi. T. (2006). Perihal pengangkatan guru bantu se penelitian perilaku manusia. Jakarta : Lembaga
Indonesia. Http://www.pikiran-rakyat.com. Pengembangan SaranaPengukuran dan
Pendidikan Psikologi (LPSP 3). Fakultas
Feldman, R.S. (1989). Adjustment : Applying psychology in Psikologi UI.
complex world. New York : Mc Graw-Hill. Poerwandari, E.K. (2005). Pendekatan kualitatif dalam
penelitian psikologi. Jakarta : Lembaga
Folkman. S., & Lazarus, R.S. (1988). Coping as a Mediator Pengembangan Sarana Pengukuran dan
of Emotion. Journal of personality and social Pengembangan dan Pendidikan Psikologi
psychology, 54, (3), 466-475. (LPSP3). Fakultas Psikologi UI.
Gatchel, R.J., Baum, A., & Krantz, D.S. (1989). An Prabowo, H. (1998). Pengantar psikologi lingkungan. Depok
introduction to health psychology (2nd ed.). New : Universitas Gunadarma.
York : Mc Grow-Hill.
Riyanto, Y. (2001). Metodelogi penelitian. Surabaya : SIC.
Hadikusumo. M.A. (2007). Permasalahan-permasalahan guru
bantu. Http://www.dprd-diy.go.id Sarafino, E. (1994). Health psychology : Biopsychology
interaction (2nd ed). New York : John Willey and
Hardjana, A. 1994. Stres tanpa distres : Seni mengolah stres. Sons. Inc.
Yogyakarta : Kanisius.
Soetopo, H. Soemanto, W. (1988). Kepemimpinan dan
Heru, Basuki, M.A, Msi. Dr. (2006). Pendekatan kualitatif supervisi pendidikan. Jakarta PT. Bina Aksara.
untuk ilmu-ilmu kemanusian dan budaya. Jakarta :
Universitas Gunadarma. Suprastowo, W.J.S. (2001). Guru pada era reformasi :
Kajian dalam meningkatkan profesionalisme
Krohne, H.W. (1986). Coping with stress : Disposition, guru. Penyunting : Bambang Indrianto. Jakarta :
strategies and the problem of Measurement. Pusat Penelitian Kebijakan Balitbang Depdiknas.
Dalam Appley , M.H. & Trumbull, R. (eds).
dynamics of stress : physiological, psychological Taylor, S.E. (1999). Health psychology (4th ed.). Boston : Mc
and social perspectives (207-223). New York : Grow-Hill.
Plenum Press.
Tugiran. (2007). Definisi guru bantu.
Katkovsky, W., & Garlow. (1976). The psychology of Http://.suaramerdeka.com.
adjusment : Current concepts and applications
(3rd ed). New York : Mc Graw Hill. Undang-Undang Republik Indonesia no.14 tahun 2005.
(2006). Tentang guru dan dosen. Jakarta : CV
Marshall, C & Rossman, G. B. (1989). Designing qualitative Laksana Mandiri.
reasearch. London : Age Publication.
Moleong, L.J. 1999. Metodologi penelitian kualitatif. Yin, R.K. (1994). Case study research : design second
Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. methods. New Berry Park, London : Sage
Publication Inc.