BAB II TUJUAN
Pasal 2Tujuan pengaturan penyelenggaraan pengobatan komplementer-
alternatif.
LI LBM 1 HERBAL Nurindha
BAB VI REGISTRASI
Pasal 16-20
LI LBM 1 HERBAL Nurindha
Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih
sesuai untuk penyakit-penyakit yang diakibatkan pertukaran zat di dalam
tubuh dan keturunan.
b. Kekurangan obat tradisional
Takaran harus tepat. Jika tidak tepat, obat tradisional bisa tidak aman
bagi tubuh dan kesehatan manusia.
Harus tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masing-
masing, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan
jiwa.
http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/obat-tradisional.htm.
• Harga obat-obatan berbahan dasar bahan kimia, produksi pabrik farmasi saat
ini relatif semakin mahal, sehingga masyarakat mulai mencari alternatif
pengobatan yang lebih murah dan mudah didapatkan.
• Akibat dari menurunnya citra pengobatan konvensional dari segi efktivitasnya
untuk mengatasi berbagai penyakit kronis, terutama yang berkaitan dengan
sistem imunitas dan penyakit degeneratif.
• Bahan ramuan obat tradisional mudah didapat disekitar kita. Dahkan dapat
ditanam sendiri.
• Efek samping yang ditimbulkan pbat tradisional dapat lebih kecil
dibandingkan obat yang terbuat dari bahan kimia.
• Sebagai salah satu metode alternatif pengobatan.
• Kandungan unsur kimia yang terkandung didalam obat tradisional sebenarnya
menjadi dasar pengobatab kedokteran modern. Artinya, pembuatan obat-
obatan pabrik menggunakan rumus kimia yang telah disitesis dari bahan alami
ramuan tradisional. Dari hasil sintesis rumus kimia inilah dilakukan uji klinis
pada manusia, sampai akhirnya ditemukan senyawa yang berkhasiat untuk
mengobati suatu jenis penyakit
(Rifki Muslim, 2006)
(Habib, Pamela, Navis)
Kelebihan :
Efek samping obat tradisional relatif kecil jika digunakan secara tepat, yang meliputi
kebenaran bahan, ketepatan dosis, ketepatan waktu penggunaan, ketepatan cara
penggunaan, ketepatan telaah informasi, dan tanpa penyalahgunaan obat tradisional
itu sendiri.
Kekurangan :
Karena khasiat dan keamanan obat tradisional belum terjamin,
Kandungan senyawa aktif obat tradisonal belum terstandar sehingga sulit menentukan
dosis pemakaian.
LI LBM 1 HERBAL Nurindha
6. Apa saja macam-macam obat tradisional, persamaan dan perbedaannya (jamu, OHT,
dan fitofarmaka) meliputi persyatan bahan baku, persyaratan uji atau penelityian dan
penggunaan secara formal?
LI LBM 1 HERBAL Nurindha
JAMU
Pasal 5
LI LBM 1 HERBAL Nurindha
Jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata – kata : “ Secara tradisional
digunakan untuk …”, atau sesuai dengan yang disetujui pada pendaftaran.
OHT
Pasal 7
1) Obat Herbal Terstandar sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 butir b harus
mencantumkan logo dan tulisan “OBAT HERBAL TERSTANDAR”
sebagaimana contoh terlampir;
2) Logo sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) berupa “JARI – JARI DAUN (3
PASANG) TERLETAK DALAM LINGKARAN”, dan ditempatkan pada bagian
atas sebelah kiri dari wadah /pembungkus /brosur;
LI LBM 1 HERBAL Nurindha
3) Logo (jari – jari daun dalam lingkaran) sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dicetak dengan warna hijau di atas dasar warna putih atau warna lain yang
menyolok kontras dengan warna logo;
4) Tulisan “OBAT HERBAL TERSTANDAR” yang dimaksud pada Ayat (1) harus
jelas dan mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam diatas dasar warna putih atau
warna lain yang menyolok kontras dengan tulisan “OBAT HERBAL
TERSTANDAR”.
Pasal 3
Obat Herbal Terstandar harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan;
b. Klaim kasiat dibuktikan secara ilmiah/pra klinik;
c. Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk
jadi;
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian yaitu tingkat pembuktian
umum dan medium.
FITOFARMAKA
Pasal 8
1) Kelompok Fitofarmaka sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 butir c harus
mencantumkan logo dan tulisan “FITOFARMAKA” sebagaimana contoh
terlampir;
2) Logo sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) berupa “JARI-JARI DAUN (YANG
KEMUDIAN MEMBENTUK BINTANG) TERLETAK DALAM
LINGKARAN”, dan ditempatkan pada bagian atas sebelah kiri dari wadah
/pembungkus / brosur;
3) Logo (jari-jari daun dalam lingkaran) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dicetak
dengan warna hijau di atas dasar putih atau warna lain yang menyolok kontras
dengan warna logo;
LI LBM 1 HERBAL Nurindha
4) Tulisan “FITOFARMAKA” yang dimaksud pada Ayat (1) harus jelas dan mudah
dibaca, dicetak dengan warna hitam di atas dasar warna putih atau warna lain yang
menyolok kontras dengan tulisan “FITOFARMAKA”.
Pasal 4
Fitofarmaka harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan;
b. Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik;
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk
jadi;
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi.
Permenkes RI No. 1109/Menkes/Per/IX/2007 Tentang Penyelenggaraan
Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Dodol/jenang adalah sediaan padat obat tradisional; bahan bakunya berupa serbuk
simplisia, sediaan galenik atau campurannya.
e. Pastiles
Pastiles adalah sediaan padat obat tradisional berupa lempengan pipih, umumnya
berbentuk segi empat; bahan bakunya berupa campuran serbuk simplisia, sediaan
galenik, atau campuran keduanya.
f. Kapsul
Kapsul adalah sediaan obat tradisional yang terbungkus cangkang keras atau
lunak; bahan bakunya terbuat dari sediaan galenik dengan atau tanpa bahan
tambahan.
g. Tablet
Tablet adalah sediaan obat tradisional padat kompak, dibuat secara kempa cetak,
dalam bentuk tabung pipih, silindris, atau bentuk lain, kedua permukaannya rata
atau cembung, terbuat dari sediaan galenik dengan atau tanpa bahan tambahan.
h. Cairan obat dalam
Cairan obat dalam adalah sediaan obat tradisional berupa larutan emulsi atau
suspense dalam air; bahan bakunya berasal dari serbuk simplisia atau sediaan
galenik dan digunakan sebagai obat dalam.
i. Sari jamu
Sari jamu adalah cairan obat dalam dengan tujuan tertentu diperbolehkan
mengandung etanol.
j. Parem
Parem adalah obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau seperi bubur yang
digunakan dengan cara melumurkan pada kaki dan tangan atau pada bagian tubuh
lain.
k. Pilis
Pilis adalah obat tradisional dalam bentuk padat atau pasta yang digunakan
dengan cara mencoletkan pada dahi.
l. Tapel
Tapel adalah obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau seperti bubur yang
digunakan dengan cara melumurkan pada seluruh permukaan perut.
m. Koyok
LI LBM 1 HERBAL Nurindha
Koyok adalah sediaan obat tradisional berupa pita kain yang cocok dan tahan air
yang dilapisi dengan serbuk simplisisa dan atau sediaan galenik, digunakan
sebagai obat luar dan pemakaiannya ditempelkan pada kulit.
n. Cairan obat luar
Cairan obat luar adalah sediaan obat tradisional berupa larutan suspensi atau
emulsi; bahan bakunya berupa simplisia, sediaan galenik dan digunakan sebagai
obat luar.
o. Salep/krim
Salep/krim adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan; bahan bakunya
berupa sediaan galenik yang larut atau terdispersi homogen dalam dasar
salep/krim yang cocok dan digunakan sebagai obat luar.
Pasal 7
1) Obat tradisional dilarang mengandung:
a. etil alkohol lebih dari 1%, kecuali dalam bentuk sediaan tingtur yang
pemakaiannya dengan pengenceran;
b. bahan kimia obat yang merupakan hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat;
c. narkotika atau psikotropika; dan/atau bahan lain yang berdasarkan
pertimbangan kesehatan dan/atau
berdasarkan penelitian membahayakan kesehatan.
2) Bahan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Badan.
Pasal 8
Obat tradisional dilarang dibuat dan/atau diedarkan dalam bentuk sediaan:
a. intravaginal;
b. tetes mata;
c. parenteral; dan
d. supositoria, kecuali digunakan untuk wasir.
Obat tradisional tidak boleh ada bahan sintetik.
Permenkes RI No. 1109/Menkes/Per/IX/2007 Tentang Penyelenggaraan
Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Persamaan:
LI LBM 1 HERBAL Nurindha
Perbedaan:
Syarat Bahan Baku; Kriteria; Uji / Penelitian; Isi Ramuan; Logo; Penggunaan.
a. Syarat bahan baku:
Fitofarmaka: dilakukan uji kualitatif / kuantitatif.
b. Kriteria:
Jamu:
Klaim berkhasiat dibuktikan berdasarkan data empiris.
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional dan tigkat
pembuktiannya yaitu tingkat pembuktian umum dan medium.
OHT:
Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah / praklinik.
LI LBM 1 HERBAL Nurindha
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional dan tigkat
pembuktiannya yaitu tingkat pembuktian umum dan medium.
Fitofarmaka:
Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik.
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional dan tigkat
pembuktiannya yaitu tingkat pembuktian medium dan tinggi.
c. Uji / Penelitian:
Jamu : tanpa uji / penelitian
OHT : Uji toksisitas akut / kronis; uji farmakologik dengan hewan
coba; ujikimiawi standar kandungan obat;
Fitofarmaka : uji toksisitas akut / kronis; uji farmakologik dengan hewan
coba; uji kimiawi standar kandungan obat; uji klinik.
d. Perbedaan dalam Isi Ramuan, Logo dan Penggunaannya di masyarakat
Isi Ramuan:
Jamu : sesuai dengan resep peninggalan leluhur yang sudah berlaku
selama puluhan bahkan ratusan tahun, dan berguna secara empiris, disusun dari
berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak yaitu berkisar antara 5-10
macam bahan atau bahkan lebih.
OHT : terdiri dari ekstrak bahan alami dari tanaman, hewan atau
mineral, dan bisa merupakan campuran ekstrak atau ekstrak tunggal, tak lebih dari
5 macam ekstrak dalam 1 bentuk sediaan.
Fitofarmaka : terdiri dari 1 simplisia / sediaan galenik, atau bisa terdiri dari
paling banyak 5 simplisia / sediaan galenik atau campurannya.
Logo: seperti tercantum diatas
Penggunaan di masyarakat:
Jamu : tidak digunakan secara formal dalam pengobatan secara medis
oleh dokter. Digunakan secara informal oleh masyarakat berdasarkan pengalaman
turun temurun (bukti empiris)
OHT : sudah digunakan dalam pengobatan secara medis oleh dokter,
tetapi belum ada aspek legalnya.
Fitofarmaka : sudah digunakan secara formal dan legal dalam pengobatan
secara medis oleh dokter, karena ada dukungan penelitian kliniknya.
Mulyati Rahayu, Siti Sunarti, Diah Sulistiarni, Suhardjono
Prawiroatmodjo, 2006, Pemanfaatan Tumbuhan Obat Secara Tradisional
LI LBM 1 HERBAL Nurindha
Kekurangan:
Efek farmakologisnya lemah.
Bahan baku obat belum standar.
Bersifat higroskopismudah rusak
Umumnya, pengujian bahan-bahan pengobatan tradisional belum sampai tahap uji
klinis.
Mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.
Obat Tradisional dan Pengembangannya, Nita Pujianti, S. Farm., Apt., MPH.
http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=66:pe
ngobatan-komplementer-tradisional-alternatif
http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=66:pengob
atan-komplementer-tradisional-alternatif