Struktur reproduksi pria tidak terpisah dari saluran uretra dan sejajar dengan
kelamin luar, terletak di bagian ginjal, membentuk kelenjar reproduksi berisi sel
orang reproduksi pria terletak diluar pelvis. Organ reproduski laki-laki terdiri dari :
1. Kelenjar
a. Testis
Testis merupakan 2 buah organ glandula yang memproduksi semen,
fungsinya menyerupai ovarium wanita. Panjangnya sekitar 4,5 cm, lebar 2,5
Pada tiap testis terdapat 200-300 lobulus, dan dalam tiap lobulus
terdapat 1-4 lengkung kontortus yang terdiri atas sel epitelium germinal, yang
kutub atas testis tubulus bergabung membuat tubulus tunggal. Tubulus ini
deferens di korda spermatik. Pembuluh darah dan limfe melalui testis pada
korada spermatik.
1. Tunikal vaginalis
Merupakan membran ganda, yang membentuk lapisan luar testis, serta
arah bawah di antara fenikulus dan testis, berakhir pada cincin subkutan
inguinalis.
2) Lapisan kremasterika, terdiri dari selapis otot. Lapisan ini sesuai dengan
femoralis.
2) Arteri perinalis superfisialis cabang dari pudenda eksterna.
3) Arteri kremastika cabang dari arteri epigastrik inferior.
Fungsi testis
menjadi matur saat melalui epidermis kontortus yang panjang, tempat sperma
pajang yang digunakan untuk mortilitas. kepala sperma berisi inti sel
ovum untuk mencapai dan bersatu dengan nukleusnya. Badan sperma tersiri
atas mitikondria sebagai bahan bakar untuk mendorong kerja ekor yang
dibawah suhu tubuh normal. Testis bersuhu dingin karena posisinya yang ada
diluar rongga abdomen dan lapisan luarnya terbungkus skroktum tipis yang
b. Vesika seminalis
Vesika seminalis merupakan dua ruangan di antara fundus vesika
menghasilkan zat mukoid. Zat ini banyak mengandung fruktosa dan zat gizi
mukosa.
Duktus ejakulatorius berjumlah dua buah pada sisi lain dari garis
diafragma urogenitalis.
1) Ligamentum proboprostatika
akan membentuk fleksus di sekitar sini dan basis glandula prostat dan
d. Kelenjar bulbouretralis
prostat. Bentuknya bundar, kecil, dan warnannya kuning, panjangnya 2,5 cm.
2. Duktus
a. Epididimis
teratur dan disebut duktus epididimis. Duktus ini berakhir pada ekor
Terdiri dari :
pinggir posterior
3) Kauda epididimis atau ekor disebut juga globules minor ditutupi oleh
epididimis. Bentuknya berupa benda kecil oval yang merupakan sisa duktus
b. Duktus deferens
lateral pelvis selanjutnya saluran ini turun pada sisi medialis arteriumbilikalis
dan nervus obturatorius. Duktus deferens keras seperti tali dan berbentuk
c. Uretra
Merupakan saluran kemih dan saluran ejakulasi pada pria. Pengeluaran urin
kelanjar prostat.
3. Bangun penyambung
a. Skrotum
didepan skrotum terdapat penis dan dibelakang terdapat anus, skrotum atau
kandung buah pelir berupa kantong terdiri dari kulit tanpa lemak dan memiliki
dalam beberapa keadaan misalnya pengaruh panas pada lansia dan keadaan
lemah skrotum akan memanjang dan lemas sedangkan dalam keadaan dingin
pada orang muda akan memendek dan berkerut. Skrotum terdiri dari 2 lapisan
1) Kulit : warna kecoklatan, tipis dan mempunyai flika atau rugae, terdapat
melalui kulit.
2) Tunika dortus : berisi lapisan otot polos yang tipis sepanjang basis
penis.
b. Fenikulus spermatikus
skrotum. Fenilus spermatikus kiri lebih panjang dari yang kanan, karena testis
kiri tergantung lebih rendah dari pada testis kanan. Pembuluh darah venikulus
spermatikus :
3) Arteri duktus deferens : cabang dari arteri vesikalsi inferior. Arteri ini
abdominalis yang kanan bermuara ke vena kafa inferior dan yang kiri
bermuara ke vena kafa renalis sinistra. Pembuluh limfe terdiri dari 2
bagian :
tunika vaginal epididymis dan korpus testis. Pembuluh ini membentuk 4-8
traktus dan berakhir pada bagian lateral dari prolatik dan nervus lumbalis.
c. Penis
glands penis, bagian tengah korpus penis dan bagian pangkal radiks penis.
dalam dari organ dan tidak mempunyai jaringan adiposa. Kulit ini
skrotum dengan lapisan sel otot polos. Diantara vasia superfisialis dan
Terbelah menjadi lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan luar menutupi
lapisan superior otot-otot ini dan vasia perinealis dari perineum, lapisan dalam
merupakan lanjutan vasia penis, lamina profunda dan vasia profunda dari
Korpora kavernosa penis terdiri dari dua masa silinder yang erektil
terdiri dari tiga perempat anterior batang penis. Pada simpisis pubis bagian
Korpora kavernosus penis ditutupi oleh kapsul yang kuat terdiri dari benang-
membantuk septum penis. Septum ini tebal terdiri dari bangunan vertical
profunda dan permukaan bawah terdapat celah yang dalam dan luas berisi
melebar, disebut bulbus kavernosa penis. Bagian ini terikat kuat pada ramus
uretra bagian dari penis yang berisi uretra di dalam batang penis berbentuk
silinder, lebih kecil dari kavernosa penis pada ujungnya agak melebar, bagian
Glands penis adalah bagian akhir anterior dari korpus kavernosa uretra
memanjang ke dalam dan bentuknya seperti jamur. Glands penis licin dan
kuat bagian oerifer lebih besar sehingga membentuk tepi yang bundar disebut
uretra eksterna.
Penggantung penis :
bagian eksterna dari vasia profunda, menggantung pada dorsum dan akar
arkhuarta pubis.
penggantung penis.
dengan vena yang lain. Saraf penis berasal dari cabang nervus pudendus
dan pleksus pelvikus pada glands penis dan bulbus beberapa dari filament
N.kutaneus.
1. Spermatogenesis
kepala, leher, badan dan ekor. Setelah pembentukan tubulus seminiferus , sperma
dan gizi yang sangta penting dalam proses pematangan sperma sebagian besar di
spermatogenesis.
sperma).
saraf pudendus. Pleksus sakralis dari medulla spiunalis membantu rasangan aksi
seksual mengirim sinyal ke medulla yang meningkatkan sensasi seksual yang
berasal dari struksur interna. Akibat dari dorongan seksual akan mengisi organ
menyebabkan aksi seksual dan menimbulkan ejakulasi terutama pada usia remaja
fungsi otak tidak terlalu penting karena rangsangan genetal yang menyebabkan
ejakulasi
3. Pengaturan fungsi reproduksi
spermatogenesis.
ditentukan oleh frekuensi dan siklus sekresi dan jumlah GnRH yang dilepaskan
setiap siklus. Sekresi LH mengikuti pelepasan GnRH dan sekresi FSH berubah
protein dalam molekul yang sangat berfariasi. Keadaan yang berbeda dapat
enzim khusus dalam sel-sel target berikutnya. FSH melekat pada sel0sel dalam