Anda di halaman 1dari 20

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA
---------------------
RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 14/PHPU.D-XI/2013
PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-XI/2013
PERKARA NOMOR 16/PHPU.D-XI/2013
PERKARA NOMOR 17/PHPU.D-XI/2013

PERIHAL
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA
DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PROVINSI
PAPUA TAHUN 2013

ACARA
PEMERIKSAAN PERKARA
(I)

JAKARTA

SENIN, 25 FEBRUARI 2013


MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
--------------
RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 14/PHPU.D-XI/2013
PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-XI/2013
PERKARA NOMOR 16/PHPU.D-XI/2013
PERKARA NOMOR 17/PHPU.D-XI/2013

PERIHAL

Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Papua Tahun 2013

PEMOHON PERKARA NOMOR 14/PHPU.D-XI/2013:

1. Habel Melkias Suwae dan Ev. Yop Kogoya [No. Urut 6]

PEMOHON PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-XI/2013:

1. Menase Roberth Kambu dan Blasius Adolf Pakage [No. Urut 2]

PEMOHON PERKARA NOMOR 16/PHPU.D-XI/2013:

1. Noakh Nawipa dan Johanes WOB [No. Urut 1]


2. Wellington LOD Wenda dan Weynand Belthazart Watory [No. Urut 4]
3. Alex Hesegem dan Marthen Kayoi [No. Urut 5]

PEMOHON PERKARA NOMOR 17/PHPU.D-XI/2013:

1. Barnabas Suebu dan John Tabo


2. Jhon Janes Karubaba dan Willy Bradus Magay

TERMOHON

KPU Provinsi Papua

ACARA

Pemeriksaan Perkara (I)

Senin, 25 Februari 2013, Pukul 16.07 – 16.46 WIB


Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI,
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Moh. Mahfud MD. (Ketua)


2) Maria Farida Indrati (Anggota)
3) Anwar Usman (Anggota)

Hani Adhani Panitera Pengganti


Cholidin N. Panitera Pengganti
Mardian Wibowo Panitera Pengganti
Fadzlun Budi SN. Panitera Pengganti

i
Pihak yang Hadir:

A. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 14/PHPU.D-XI/2013:

1. Misbahudin Gasma 4. Robinson


2. Totok Prasetyanto 5. Samsuddin
3. Sattu Palli 6. Christian

B. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 15/PHPU.D-XI/2013:

1. Abdul Rahman Upara


2. Teguh Samudera
3. Horas Siagian

C. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 16/PHPU.D-XI/2013:

1. Nikson Gans Lalu

D. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 17/PHPU.D-XI/2013:

1. Yuherman
2. Semy Latunussa

E. Termohon:

1. Benny Sweny (Ketua KPU Provinsi Papua)


2. M. Ferry Kareth (Anggota KPU Provinsi Papua)
3. Hasyim Sangaji (Anggota KPU Provinsi Papua)
4. Selviana Sanggenafa (Anggota KPU Provinsi Papua)

F. Kuasa Hukum Termohon:

1. Budi Setianto
2. Heru Widodo
3. Dimas Pradana
4. Subagianto

G. Kuasa Hukum Pihak Terkait:

1. Fajri Apriliansyah 5. Utomo Karim


2. Eli Musdalifah 6. Petrus Ell
3. Sugito 7. Habel Rumbiak
4. Rahmat Ramli 8. Libert Kristo Ibo

ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 16.07 WIB

1. KETUA: MOH. MAHFUD MD.

Sidang Mahkamah Konstitusi untuk Pemeriksaan Perkara Sengketa


Pemilu Kepala Daerah Provinsi Papua dengan Nomor 14/PHPU.D-XI/2013,
15/PHPU.D-XI/2013, 16/PHPU.D-XI/2013, 17/PHPU.D-XI/2013, dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum.

KETUK PALU 3X

Perkara Pemohon nomor ... Perkara Nomor 14/PHPU.D-XI/2013


perkenalkan.

2. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 14/PHPU.D-


XI/2013: MISBAHUDIN GASMA

Baik, terima kasih, Majelis Yang Mulia. Kami Pemohon Nomor


14/PHPU.D-XI/2013 Kuasa dari Dr. Habel Melkias Suwae dan Ev. Yop
Kogoya Pasangan Nomor Urut 6, hadir Kuasanya saya Misbahudin Gasma,
kemudian Totok Prasetyanto, Sattu Palli, Robinson, Samsuddin, dan
Christian. Terima kasih, Majelis.

3. KETUA: MOH. MAHFUD MD.

Nomor 15/PHPU.D-XI/2013?

4. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-


XI/2013: ABDUL RAHMAN UPARA

Terima kasih, Majelis. Kami dari Nomor 15/PHPU.D-XI/2013,


Kuasa Hukum Abdul Rahman Upara.

5. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-


XI/2013: TEGUH SAMUDERA

Kuasa Hukum Nomor 15/PHPU.D-XI/2013 Teguh Samudera.

6. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-


XI/2013: HORAS SIAGIAN

Kuasa Hukum Nomor 15/PHPU.D-XI/2013 Horas Siagian.

1
7. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 16/PHPU.D-
XI/2013: NIKSON GANS LALU

Terima kasih, Yang Mulia. Perkara Nomor 16/PHPU.D-XI/2013


Kuasa Hukum atas nama Nikson Gans Lalu, diberi kuasa oleh Pasangan
Nomor Urut 1 Pendeta Noakh berpasangan dengan Johanes WOB
(Pasangan Nomor Urut 1). Drs. Wellington Wenda, M.Si., berpasangan
dengan Weynand Belthazart Watory (Pasangan Nomor Urut 4). Kemudian
Alex Hesegem dan Marthen Kayoi (Pasangan Nomor Urut 5). Terima kasih,
Yang Mulia.

8. KETUA: MOH. MAHFUD MD.

Nomor 17/PHPU.D-XI/2013?

9. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 17/PHPU.D-


XI/2013: YUHERMAN

Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Perkara 17/PHPU.D-XI/2013


selaku Kuasa Hukum Yuherman mewakili Barnabas Suebu dan John Tabo
sebagai Pemohon 1 dan Jhon Janes Karobaba dan Willy sebagai Pemohon
2.

10. KETUA: MOH. MAHFUD MD.

Ya.

11. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 17/PHPU.D-


XI/2013: SEMY LATUNUSSA

Perkara Nomor 17/PHPU.D-XI/2013 Kuasa Hukum Semy


Latunussa, S.H., M.H. Terima kasih.

12. KETUA: MOH. MAHFUD MD.

Termohon?

13. KUASA HUKUM TERMOHON: BUDI SETYANTO

Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Pihak Termohon hadir dalam
persidangan ini Prinsipal masing-masing Benny Sweny (Ketua KPU Provinsi
Papua), Muhammad ... M. Ferry Kareth, S.H. sebagai Anggota, Drs.
Hasyim Sangaji sebagai Anggota, Ibu Selviana Sanggenafa sebagai
Anggota, dan kami dari Kuasa Hukum masing-masing Budi Setyanto, Heru

2
Widodo, Dimas Pradana, dan Subige ... Subagianto, S.H. Terima kasih,
Yang Mulia.

14. KETUA: MOH. MAHFUD MD.

Terkait?

15. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: LIBERT KRISTO IBO

Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Pihak Terkait untuk Pasangan
Nomor Urut 3 hadir pada saat ini ada Fajri Apriliansyah, Eli Musdalifah,
Sugito, Rahmat ... Rahmat Ramli, Pak Utomo Karim, Ram ... Rahman
Ramli, Petrus Ell, Habel Rumbiak, dan saya sendiri Libert Kristo Ibo.
Terima kasih.

16. KETUA: MOH. MAHFUD MD.

Baik, untuk me … Majelis ini sudah mendapat berkas dan sudah


membaca. Untuk itu dipersilakan Saudara semua Pemohon hari ini untuk
menyampaikan pokok-pokok permohonannya. Tidak usah dibaca satu-
satu, tetapi yang diperlukan terutama apakah ada perbaikan-perbaikan
atau tidak? Kalau tidak ada perbaikan-perbaikan, tentu langsung akan
diberi tanggapan dalam persidangan ini. Untuk itu sidang akan dipimpin
oleh Pak Anwar Usman.

17. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Terima kasih, Pak Ketua.


Untuk Pemohon Nomor 14, dipersilakan untuk menyampaikan
pokok-pokok permohonannya, pointers-pointers-nya saja, ya? Kalau
memang permohonannya ini sudah tidak ada perbaikan lagi. Silakan.

18. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 14/PHPU.D-


XI/2013: MISBAHUDIN GASMA

Baik, terima kasih, Majelis Yang Mulia. Perbaikan kami sudah


lakukan dan kami sudah serahkan juga ke bagian Kepaniteraan untuk
dibagikan kepada Peserta Sidang.
Nah, sebelum kami menyampaikan pokok-pokok permohonan
kami, ada dua hal yang akan kami sampaikan. Tapi sebelumnya kami akan
menyampaikan bahwa ada sejumlah dokumen kami yang hilang pada saat
pendaftaran, dimana pada saat kami melakukan pendaftaran, tim kami
dikeroyok oleh sejumlah orang yang tentu berkepentingan dengan perkara
ini, sehingga merampas dokumen kami di ... pada saat persidangan.

3
Mereka menghalang-halangi kami untuk melakukan pendaftaran pada saat
hari terakhir pendaftaran.
Kami sudah laporkan ke polisi dan terus terang kami kesulitan
karena kehilangan dokumen-dokumen yang sangat penting yang kami
akan hadirkan di Persidangan ini.
Baik, Majelis, kami akan menyampaikan dua hal dari permohonan
kami. Satu. itu ... yaitu menyangkut DPT dan kemudian sistem noken,
selebihnya kami berharap untuk dianggap dibacakan.
Pertama yaitu mengenai DPT bahwa Termohon dalam hal ini KPU
Provinsi Papua dalam menetapkan DPT tidak mendasarkan pada DP-4
yang telah diberikan oleh pemerintah kepada Termohon. Termohon
menggunakan DPT lama dan langsung menerbitkan DPT tanpa melalui
penerbitan DPS terlebih dahulu dan jumlahnya tidak rasional atau jauh
lebih besar dari jumlah pemilih yang sebenarnya. Hal itu bisa kita lihat dari
tabel yang kami sajikan di halaman 12, contohnya saja adalah Kabupaten
Jayawijaya yang pada tahun 2006 ketika tiga kabupaten lainnya masih
bergabung itu jumlah pemilihnya adalah 175.222, itu untuk wilayah
Jayawijaya, di dalamnya masih terdapat empat kabupaten baru, yaitu
Kabupaten Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, dan Mamberamo Tengah.
Sungguh sangat mencengangkan karena dari ... setelah dimekarkan
kemudian jumlah pertambahannya sangat fantastis, dari 175.222
kemudian menjadi 452.429 untuk seluruh kabupaten. Jadi ada
penambahan sekitar 277.207 untuk seluruh kabupaten eks Jayawijaya.
Demikian juga untuk Kabupaten Puncak Jaya, ada penambahan sekitar
159.788. Kemudian untuk Paniai juga ada penambahan yang sangat
signifikan.
Bahwa, Majelis Yang Mulia, Peserta Sidang kami hormati,
memang benar adalah bahwa dalam beberapa pertimbangan Mahkamah
Konstitusi dinyatakan bahwa validitas DPT adalah problem nasional.
Namun demikian dalam Pemilukada Papua terlihat jelas dari temuan yang
kami dapatkan bahwa Termohon secara sengaja, secara terstruktur,
sistematis, dan masif memanfaatkan kelemahan ini, memanipulasi serta
memanfaatkan celah tersebut untuk keuntungan pasangan tertentu dalam
Pemilukada di Papua.
Kemudian selanjutnya adalah ... yang kedua adalah sistem noken.
Sebelum saya menguraikan sistem noken, kami juga menyoroti mengenai
juknis yang diedarkan oleh Termohon mengenai teknis pencoblosan
menggunakan noken. Namun anehnya, Majelis, bahwa juknis tersebut
disebarkan oleh Termohon hanya 17 hari menjelang hari H pencoblosan,
sehingga kami yakin tidak ada sosialisasi di dalamnya, hanya 17 hari
sebelum hari H pencoblosan.
Kedua, yaitu sistem noken yang oleh Mahkamah dilegitimasi
sebagai penghormatan terhadap kearifan local, ternyata terlihat benang
merah dari manipulasi DPT tadi, ternyata disalahgunakan oleh Termohon
untuk memenangkan Pihak Terkait, dimana Termohon telah sengaja

4
menerbitkan petunjuk teknis dalam upaya pemenangan Pihak Terkait di
beberapa tempat dan ini sangat terlihat jelas bahwa sistem noken yang
dilakukan dikaitkan dengan penambahan DPT yang sangat signifikan tadi,
di situ terlihat bahwa sistem noken digunakan dan kabupaten-kabupaten
yang sangat signifikan jumlahnya pertambahan penduduk itu
dimenangkan ... hampir semuanya dimenangkan oleh Pihak Terkait. Jadi
ini yang kami sebut bahwa ada semacam perbuatan yang sangat
sistematis yang dilakukan oleh Termohon, kemudian menguntungkan
kolaborasi dengan Pihak Terkait, kemudian diuntungkan. Jadi dari
penambahan DPT, kemudian menerbitkan petunjuk teknis sistem noken,
kemudian itu menguntungkan Pihak Terkait.
Saya pikir itu dua yang kami sampaikan, selebihnya kami mohon
untuk dianggap dibacakan, sehingga kami sampai kepada petitum. Satu,
yaitu menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk
seluruhnya. Kemudian kedua, menyatakan tidak sah, batal, dan tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat Berita Acara Rekapitulasi Hasil
Perhitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Tingkat Provinsi oleh KPU Provinsi Papua tanggal 13 Februari 2013
juncto Berita Acara Nomor 05/BA/B15/II/2013 tanggal 13 Februari 2013
tentang Penetapan dan Pengumuman Hasil Pemilukada Gubernur dan
Wakil Gubernur Papua Tahun 2013 juncto Surat Keputusan KPU Provinsi
Papua Nomor 07/KPTS/KPU.Prov.030/2013 tertanggal 13 Februari 2013
tentang Penetapan dan Pengumuman Hasil Pemilihan Umum ... Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Tahun 2013. Ketiga,
memerintahkan kepada KPU Provinsi Papua menyelenggarakan
pemungutan suara ulang di seluruh Kabupaten di Provinsi Papua dalam
Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil kepala Daerah Provinsi Papua
Tahun 2013 dengan terlebih dahulu melakukan sosialisasi petunjuk teknis
noken dan memperbaiki DPT sesuai dengan tahapan verifikasi data yang
sahih dan menurut ketentuan yang berlaku.
Hormat kami Kuasa Pemohon Nomor 14. Terima kasih, Majelis.

19. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Berikutnya Perkara Nomor 15, ya. Kalau bisa seperti
Pemohon 14 ya, pointers-pointers-nya saja. Silakan.

20. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-


XI/2013: TEGUH SAMUDERA

Terima kasih, Yang Mulia. Di sini kami ingin menyampaikan alasan


permohonan adalah adanya pelanggaran-pelanggaran prapencoblosan,
kemudian pada saat diadakan pencoblosan, serta pascapemungutan suara
antara lain dalam pelanggaran prapencoblosan tersebut dalam
permohonan butir 15 sampai dengan butir 36 bahwa berdasarkan fakta

5
ditemukan di lapangan adanya surat keberatan yang diajukan oleh Saksi
Cornelius Logo selaku Sekretaris Koalisi Partai Politik Papua Penuh Damai
dan sebagai saksi. Pengusung Pasangan Nomor Urut 2 dalam rapat Pleno
KPU provinsi tanggal 13 Februari 2013 yang diajukan kepada Komisi
Pemilihan Umum (Termohon). Yaitu, dalam DPT Kabupaten Sarmi,
Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Intan Jaya,
tidak ditemukan jumlah pemilih laki-laki jumlahnya berapa dan perempuan
jumlahnya berapa. Namun, KPU provinsi menyatakan jumlah total pemilih
ada.
Kemudian, pelanggaran pada saat diadakan pencoblosan. Antara
lain, dalam permohonan tersebut pada butir 37 sampai dengan butir 68,
yaitu ditemukan fakta bahwa para pemilih di Kabupaten Yalimo dan
kabupaten-kabupaten lainnya sebagaimana tersebut di dalam alasan
pelanggaran-pelanggaran pada saat diadakan pencoblosan, tidak
melaksanakan atau tidak mempergunakan hak pilihnya dalam melakukan
pencoblosan kertas suara, akan tetapi dilakukan dengan cara noken
dimana pencoblosan kertas suara hanya diwakili oleh kepala suku, kepala
kampung. Dimana hal tersebut sangat bertentangan dengan asas
pemilihan umum, yaitu asas langsung, umum, bebas, dan rahasia, jujur
dan adil, dan bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum, serta
bertentangan dengan Keputusan KPU Nomor 01/KPTS/KPU.Prov.030/2013
tanggal 12 Januari 2013 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pemungutan
Suara Dengan Menggunakan Noken Sebagai Pengganti Kotak Suara, yang
pada Pasal 4 ... BAB IV tentang penghitungan suara secara tegas
dinyatakan tidak dibenarkan noken yang telah berisi surat suara di bawa
oleh sang tokoh masyarakat atau kepala suku sampai di PPS, PPD, bahkan
sampai di KPU kabupaten kota. Seperti di dalam bukti P-14 dan
seterusnya.
Yang ketiga, pelanggaran pascapemungutan suara. Antara lain,
sebagaimana tersebut di dalam butir 69 sampai butir 91, yaitu ditemukan
fakta adanya penghilangan suara atau penggelapan suara oleh KPU
Kabupaten Dogiyai, yaitu di Distrik Mapia Barat. Sesuai dengan formulir C-
1, Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pasangan Nomor Urut 2
berjumlah 5.710, bukti P-15 suara. Dan Pasangan Calon Gubernur dan
Wakil Gubernur dengan Nomor Urut 3 hanya memperoleh 108 suara, bukti
P-16. Namun, berdasarkan rekapitulasi perolehan suara di tingkat KPU
Kabupaten Dogiyai, pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut sama
sekali tidak memperoleh suara dan suara tersebut telah pindah ...
dipindahkan ke Pasangan Nomor Urut 3.
Pelanggaran asas adil dalam penyelenggaraan pemilukada di
Provinsi Papua. Antara lain, Adanya pengusiran terhadap saksi-saksi dari
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Dari Pasangan Nomor Urut
2. Dan bahkan tidak memberikan formulir C-1, yang mana hal tersebut
sangat merugikan Pemohon, sehingga Pemohon tidak dapat mengetahui

6
dengan pasti hasil perolehan suara dari masing-masing pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur yang mana tindakan tersebut bertentangan
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008.
Pelanggaran asas langsung dalam pelaksanaan Pemilihan Umum
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua, sebagaimana tersebut pada
butir 95 sampai dengan 99. Antara lain, adanya pencoblosan yang
dilakukan oleh kepala-kepala kampung dan kepala-kepala desa sebagai
wakil dari wilayahnya. Dimana hal tersebut sangat bertentangan dengan
Keputusan KPU Nomor 01/KPTS/KPU.Prov.030/2013 tanggal 12 Januari
2013.
Pelanggaran asas umum dalam melaksanakan pemilihan umum,
sebagaimana hal tersebut dalam butir 100 dan 101. Antara lain,
ditemukan banyak fakta, peran pemilih tidak mempergunakan haknya oleh
karena tidak terdaftar atau tidak tertera sebagai pemilih dalam daftar
pemilih.
Pelanggaran asas bebas dalam pelaksanaan pemilu, sebagaimana
tersebut dalam alasan butir 102 sampai dengan 108. Antara lain,
ditemukan adanya fakta intimidasi terhadap saksi-saksi dari Pasangan
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua dalam melaksanakan
tugasnya sebagai saksi pada saat melaksanakan pencoblosan maupun
pada saat melakukan rekapitulasi.
Pelanggaran asas rahasia dalam pelaksanaan pemilu,
sebagaimana tersebut dalam alasan permohonan butir 107 sampai dengan
109, yaitu para pemilih tidak lagi melakukan pencoblosan secara rahasia,
sebab telah diwakili oleh kepala-kepala suku dan kepala-kepala adat.
Banyak ditemukan fakta adanya TPS-TPS yang tidak melakukan
pencoblosan kertas suara, oleh karena semua kertas suara sudah
diarahkan dan di coblos untuk mendukung pasangan calon tertentu.
Oleh karenanya terbukti bahwa Termohon berikut dengan Pihak
Terkait tidak mensosialisasikan nama daftar pemilih, sehingga banyak
para pemilih yang tidak tahu adanya dan di mana melakukan pemilihan
umum atau kepala daerah dan wakil kepala daerah. Adanya
penggelembungan jumlah suara pemilih yang menentukan salah satu
pasangan calon, yaitu Terkait. Adanya keterlibatan kepala-kepala daerah,
bupati-bupati, kepala distrik-kepala distrik, dan kepala-kepala kampung
dalam melakukan intervensi dan intimidasi, serta tekanan baik para
pemilih maupun tim sukses, serta saksi-saksi Pasangan Calon Gubernur
dan Wakil Gubernur Nomor Urut 2. Sehingga membuat para saksi serta
tim sukses tidak dapat maksimal dalam melaksanakan tugasnya yang
mengakibatkan kerugian bagi Pemohon dan menguntungkan Pihak
Terkait.
Oleh karenanya berdasarkan alasan-alasan apa yang telah kami
kemukakan di atas dan berdasarkan bukti-bukti yang menjadi lampiran
dalam permohonan. Akhirnya, Pemohon mohon kiranya Majelis Hakim

7
Mahkamah Konstitusi Yang Mulia berkenan untuk memutus sebagai
berikut;
1. Mengabulkan permohonan dari Pemohon untuk seluruhnya,
2. Menyatakan batal demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat Berita Acara Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua
Nomor 05A/BA/B.15/II/2013 tanggal 13 Februari 2013 tentang
Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara masing-masing Pasangan Calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua,
3. Menyatakan batal demi hukum dan menyatakan tidak mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat Surat Keputusan KPU Nomor
07/KPTS/KPU.Prov.030/2013 tanggal 13 Februari 2013 tentang
Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Papua,
4. Memerintahkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua untuk
melaksanakan pemungutan suara ulang atau pencoblosan kertas suara
di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua dengan tidak
mengikutsertakan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Papua dengan Nomor Urut 3 Lukas Enembe, S.IP. M.H., dan
Klemen Tinal, S.E., M.M., atau,
5. Memerintahkan KPU Provinsi Papua untuk melaksanakan pencoblosan
ulang kertas suara di Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Jaya Wijaya,
Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Tolikara,
Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Mamberamo
Tengah, Kabupaten Duga, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten
Paniai, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Intan Jaya,
Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Nabire,
6. Memerintahkan KPU, Badan Pengawas Pemilihan Umum, Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Papua, Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Kabupaten dan Kota se-Provinsi Papua untuk mengawasi
pelaksanaan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur yang
diulang tersebut sesuai dengan kewenangannya,
7. Memerintahkan Kepolisian Republik Indonesia, Kepolisian Daerah
Papua, Kepolisian Resort se- Provinsi Papua menjaga dan menjalankan
keamanan khususnya dalam penyelenggaraan Pemilukada di Provinsi
Papua secara netral dan bertanggung jawab,
8. Menetapkan jangka waktu pelaksanaan pemilukada ulang Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Papua Tahun 2013.
Hormat kami Kuasa Hukum Pemohon Dr. H. Teguh Samudera,
S.H., M.H., tertanda tangan Abdul Rahman Upar, S.H., M.H., tertanda
tangan dan N. Horas MT Siagian, S.H., tanda tangan. Terima kasih, Yang
Mulia.

8
21. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Berikut Pemohon Nomor 16, persilakan poin-poinnya


saja.

22. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 16/PHPU.D-


XI/2013: NIKSON GANS LALU

Baik, terima kasih, Yang Mulia. Yang pertama, kami mengacu


kepada Berita Acara Nomor 470/1289/SET/2011 ini berisi tentang serah
terima compact disc mengenai daftar penduduk potensial pemilih atau
pemilih pemilu (DP4) yang diserahkan oleh Gubernur Papua pada waktu
itu masih dijabat oleh Pak Bas, Barnabas Suebu, maksud kami, mohon
maaf, kepada ketua KPU, yaitu diserahkan pada tanggal 6 Mei Tahun 2011
di Jayapura.
Di dalam Berita Acara serah terima ini tertuang bahwa pemilih
potensial Papua itu adalah 2.154.439 pemilih, tetapi Termohon atau KPU
Papua di dalam Berita Acara Nomor 48/BA/KPU Papua/XII/2012 tentang
Pemilih Tetap, itu mencantumkan bahwa daftar pemilih tetap Papua itu
adalah 2.713.465 pemilih. Namun pada hari H pencoblosan, yaitu pada
tanggal 29 Januari itu oleh Termohon dalam Plenonya pada tanggal 13
Februari dinyatakan bahwa pemilih yang menggunakan hak pilih itu
adalah 2.320.000 sekian suara.
Nah, hal ini menunjukkan bagi kami selaku Kuasa dari Para
Pemohon ini menunjukkan bahwa baik angka 2.713.465 maupun
2.320.000 sekian suara itu sesuai dengan Berita Acara KPU Nomor 05 itu
adalah angka yang memang sengaja ditambahkan oleh Termohon untuk
memenangkan pasangan calon tertentu, dalam hal ini adalah Pasangan
Calon Nomor 3.
Yang kedua, Yang Mulia. Kami menyampaikan bahwa dalam
pemilukada kemarin pada tanggal 29 itu telah terjadi mobilisasi terhadap
kepala pemerintahan daerah di sana, yaitu untuk menggiring massa
supaya memenangkan calon tertentu yaitu Calon Pasangan Nomor 3.
Dimana telah terjadi kampanye yang dilakukan oleh sejumlah bupati, yaitu
Bupati Puncak Jaya, Bupati Yalimo, Bupati Lanny Jaya, Bupati Tolikara,
Wakil Bupati Jaya Wijaya, dan Wakil Bupati Waropen, mereka tidak
menyertakan surat cutinya, tetapi dalam kampanye menurut saksi yang
kami ... data yang kami peroleh bahwa mereka mengarahkan supaya
masyarakat memilih calon tertentu.
Nah, yang ketiga, Yang Mulia. Bahwa dalam pemilukada kemarin
juga telah terjadi kekerasan, seperti di Tolikara, yang mengakibatkan
salah seorang anggota DPRD, Ketua Komisi Anggota DPRD di Tolikara
meninggal dunia. Dan data yang kami peroleh ini dilakukan oleh massa
yang menyatakan diri adalah pendukung Pasangan Calon Nomor 3.

9
Berdasarkan penyampaian kami tersebut, Yang Mulia, maka
dalam petitum kami memohon supaya apa-apa yang kami uraikan dalam
permohonan ini supaya diterima dan dikabulkan permohonan kami ini
untuk seluruhnya. Yang berikut adalah menyatakan batal dan tidak sah
Berita Acara Pemohon Nomor 05/BA/B15/II/2013 tentang Penetapan dan
Pengumuman Hasil Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Papua Tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Termohon pada tanggal 13
Februari 2013. Menyatakan batal dan tidak sah keputusan Termohon
Nomor 07/KPTS/KPU.Prov.030/2013 tentang Penetapan dan Pengumuman
Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Tahun 2013
yang dikeluarkan Termohon pada tanggal 13 Februari 2013. Yang ketiga,
memerintahkan kepada KPU Provinsi Pemilihan Umum Provinsi Papua atau
kepada Termohon untuk melakukan pemilukada ulang di Provinsi Papua.
Demikian, Yang Mulia, kami sampaikan. Tertanda Kuasa Hukum
Nikson Gans Lalu, S.H., M.H.

23. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Baik, terima kasih. Terakhir Pemohon Nomor 17, silakan.

24. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 17/PHPU.D-


XI/2013: SEMY LATUNUSSA

Baik, terima kasih, Yang Mulia. Kami mewakili kepentingan dua


bakal pasangan calon yang kebetulan tidak diikutsertakan di dalam
pemilukada. Tetapi karena ada pelanggaran terhadap hak konstitusi maka
kami akan mengajukan permohonan.
Yang pertama, keberatan kami adalah Termohon telah melanggar
Pasal 9 ayat (4), Pasal 64 ayat (3) dan ayat (4), 96 ayat (3), dan Pasal 98
Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2012 dalam melakukan verifikasi bakal
pasangan calon yang telah mendaftar kepada Termohon. Tindakan
tersebut sudah merupakan pelanggaran yang sangat berat terhadap
Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2012 karena Termohon tidak menerapkan
hukum pada kondisi dan faktor yang diatur dengan peraturan KPU itu.
Dimana berdasarkan Pasal 92, Termohon semestinya hanya melakukan
penelitian terhadap partai politik setelah menerima surat pencalonan yang
didaftarkan oleh partai politik atau gabungan partai politik kepada
Termohon. Menurut Pasal 64 ayat (3) dalam waktu pendaftaran yang
dibuka oleh Termohon Pasal (Pasal 94 ayat (4)) bukan pendaftaran
kepada DPRP. Bahkan pendaftaran oleh partai politik kepada Termohon
tapi di luar waktu pendaftaran yang ditetapkan oleh Termohon tidak
termasuk pencalonan yang akan teliti Termohon menurut ketentuan
tersebut.
Di sini kami akan menjelaskan bahwa kewenangan untuk
menyelenggarakan pemilu yang tadinya diambil alih oleh DPRP Papua.

10
Kemudian KPU merasa keberatan dan menggugat. Tetapi ketika MK sudah
memberikan kewenangan itu kembali kepada KPU ternyata KPU tidak
menghargai apa yang telah diberikan oleh MK kepada KPU dan justru
masih tetap mengambil beberapa verifikasi dari DPRP untuk dijadikan
bahan untuk menggugurkan Para Pemohon.
Bahwa oleh karena pendaftaran dilakukan oleh partai politik yang
mendukung Pemohon I, dilakukan dalam masa pendaftaran menurut Pasal
63 ayat (3) dan (4), termasuk oleh 4 parpol yang dianggap tidak sah oleh
Termohon dan pendaftaran yang mana dilakukan oleh pimpinan yang sah
dari partai politik pendukung Pemohon Nomor I. Maka Pasal 66 ayat (3)
tidak dapat diterapkan dalam persoalan verifikasi ini, dalam hubungannya
dengan 7 DPC yang ingin ... bakal pasangan calon yang mendaftar kepada
DPRP jauh sebelum masa pendaftaran yang dibuka oleh Termohon.
Oleh sebab itu, dukungan kepada Pemohon I dari 4 partai politik
yang dianggap tidak sah oleh Termohon haruslah diterima sebagai
dukungan yang memenuhi syarat untuk Pemohon I.
Selanjutnya, Termohon tidak melaksanakan Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 03/SKLN-IX/2012 secara konsekuen dan menyeluruh
yang akibatnya adalah Pemohon I dan Pemohon II tidak dinyatakan
sebagai pasangan calon yang dapat mengikuti Pilgub Papua 2013.
Termohon tidak melaksanakan ... bahwa perkara SKLN tersebut
diputus oleh Mahkamah Konstitusi dengan amar putusan sebagai berikut.
1. Menyatakan Pemohon berwenang melaksanakan semua tahapan
pemilihan umum gubernur dan wakil gubernur di Papua, termasuk
meminta kepada Majelis Rakyat Papua untuk memberikan
pertimbangan dan persetujuan terhadap Bakal Pasangan Calon
Gubernur dan Wakil gubernur Papua.
2. Menyatakan sah bakal pasangan calon yang sudah diverifikasi dan
ditetapkan oleh DPRP, yaitu:
1. Drs. Menase Roberth Kambu, M.Si., dan Blasius Adolf Pakage.
2. Drs. Wellington LOD Wenda, M.Si., dan Weynand Belthazart Watory.
3. Habel Melkias Suwae, S.Sos, M.M., dan Ev. Yob Kogoya, S.E., M.Si.
4. Lukas Enembe, S.IP., M.H., dan Klemen Tinal, S.E., M.M.
5. Dr. Noakh Nawipa dan Johanes WOB, M.Si.
6. Dr. Jhon Janes Karubaba, M.Sc., dan Willy Bradus Magay, S.Sos.
7. Alex Hesegem, S.E., dan Ir. Marhen Kayoi.
Masing-masing sebagai Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur Papua yang dapat mengikuti tahapan berikutnya.
3. Memerintahkan Termohon untuk menerima bakal pasangan calon yang
sudah diverifikasi dan ditetapkan oleh DPRP untuk mengikuti tahapan
DPRP.
4. Memerintahkan Termohon untuk membuka kembali pendaftaran bakal
pasangan calon dalam waktu 30 hari sejak diucapkan putusan ini dan
melanjutkan tahapan pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11
Di sini Saudara Janes Karubaba, M.Sc., dan Willy Bradus Magay
telah digugurkan, sehingga KPU telah nyata-nyata menguji keputusan MK
atau SKLN Nomor 3, yang diputuskan oleh MK yang bersifat final dan
mengikat.
Dengan demikian Pemohon II atas nama Jhon Janes Karubaba
telah dirugikan hak konstitusional tidak di (suara tidak terdengar jelas).

25. KETUA: MOH. MAHFUD MD.

Kertasnya jangan menutupi ini!

26. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 17/PHPU.D-


XI/2013: SEMY LATUNUSSA

Yang Mulia, berdasarkan uraian di atas, pada petitum kami


mohon:
1. Menerima dan mengabulkan seluruh permohonan Para Pemohon.
2. Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua Nomor
48 Tahun 2012, tanggal 13 Desember 2012 tentang Penetapan
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua dalam
Pemilukada Tahun 2013.
3. Membatalkan Berita Acara Nomor 05/BA/B15/II/2013, tanggal 13
Februari 2013 tentang Penetapan Perolehan Suara Sah Masing-Masing
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua.
4. Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua Nomor
07/KPTS/KPU.Prov.030/2013, tanggal 13 Februari 2013 tentang
Penetapan Saudara Lukas Enembe, S.IP., M.H. sebagai Calon Gubernur
Provinsi Papua dan Saudara Klemen Tinal, S.E., M.M. sebagai Calon
Wakil Gubernur Provinsi Papua Terpilih.
5. Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua untuk
melakukan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah
ulang yang juga diikuti oleh Para Pemohon.
6. Memerintahkan Komisi Pemilihan Umum, Badan Pangawas Pemilihan
Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua, dan Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi Papua untuk mengawasi pemilihan umum
kepala daerah dan wakil kepala daerah ulang tersebut sesuai dengan
kewenangannya.
7. Atau apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, Para
Pemohon mohon putusan yang seadil-adilnya.
Yuherman, S.H., M.H., M.Kn., Semy Latunussa, S.H., M.H.
Yang Mulia, pada permohonan kami ini, ada beberapa perbaikan
yang perlu kami renvoi. Kalau diperkenankan, kami akan renvoi di depan
persidangan.

12
27. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Silakan.

28. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 17/PHPU.D-


XI/2013: SEMY LATUNUSSA

Yang pertama, pada halaman 1. Pada halaman 1 tertulis


pekerjaan Saudara Willy Bradus Magay adalah swasta, kami renvoi
sebagai PNS.
Kemudian, pada halaman 13, di situ dinyatakan di samping itu
KPU Pusat dalam suratnya kepada Termohon nomor titik-titik, tanggal
titik-titik, kami renvoi Nomor 751/KPU/XII/2012, tanggal 12 Desember
2012.
Selanjutnya, pada halaman 22 kami renvoi terbanding. Itu pada
baris terakhir ada kata terbanding diganti dengan kata Termohon pada
baris terakhir.
Selanjutnya, halaman 23. Pada baris keempat kata terbanding
diganti dengan kata Termohon.
Selanjutnya, pada halaman 26. Nomor 6 huruf b … nomor 6 huruf
b, huruf b ini pada baris ketiga ada tertulis lampiran 14 kami renvoi, itu
dihilangkan.
Demikian, Majelis, yang telah kami renvoi. Terima kasih.

29. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Jadi, gimana? Ada tambahan?

30. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-


XI/2013: TEGUH SAMUDERA

Mohon izin, Yang Mulia, ada kesalahan ketik. Kalau diizinkan, kami
betulkan.

31. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Pemohon nomor?

32. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-


XI/2013: TEGUH SAMUDERA

Nomor 15.

13
33. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Nomor 15. Silakan.

34. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-


XI/2013: TEGUH SAMUDERA

Pemohon nomor … Nomor 15, halaman 29, petitum nomor 2


tertulis Berita Acara KPU Provinsi Papua Nomor 05A. Seharusnya, Nomor
05, A-nya dihilangkan. Salah ketik, Yang Mulia.

35. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Itu saja?

36. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-


XI/2013: TEGUH SAMUDERA

Ya.

37. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Ya.

38. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-


XI/2013: TEGUH SAMUDERA

Terima kasih, Yang Mulia.

39. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Baik, baik.

40. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 17/PHPU.D-


XI/2013: SEMY LATUNUSSA

Majelis … Majelis, kami kelupaan dua … dua halaman. Yang tadi


Perkara Nomor 17 masih ada yang perlu kami renvoi di halaman 19. Itu
baris pertama dari bawah, baris terakhir itu dari bawah, ada kata berbunyi
vide bukti Pemohon dan jawaban Termohon tanggal 4 Januari 2012, itu
kami hilangkan.
Kemudian, pada halaman 20, baris terakhir nomor 2. Itu dari
bawah, baris pertama … baris kedua dari bawah Perdasus Papua Nomor 6
Tahun 2012, itu kami renvoi, diganti dengan Perdasus Nomor 6 Tahun
2011. Terima kasih.

14
41. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Cukup? Sudah tidak ada lagi?

42. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 17/PHPU.D-


XI/2013: SEMY LATUNUSSA

Cukup, Majelis.

43. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Untuk Para Termohon, tadi sudah mendengarkan alasan


ya, posita, maupun petitum dari Para Pemohon, termasuk ada beberapa
perbaikan tambahan. Apakah sudah siap dengan tanggapannya atau
mungkin minta waktu sehubungan dengan adanya beberapa renvoi tadi?
Silakan.

44. KUASA HUKUM TERMOHON: HERU WIDODO

Baik. Terima kasih, Majelis Hakim Yang Mulia. Terkait adanya


perbaikan-perbaikan yang disampaikan, baik oleh Pemohon Perkara
Nomor 14, maupun Perkara Nomor 15, dan juga perbaikan dari Pemohon
Perkara Nomor 17, dan perbaikan itu cukup signifikan untuk Termohon
tanggapi dan jawab.
Oleh karena itu, kami mohon waktu untuk bisa memberikan
jawaban pada kesempatan persidangan berikutnya, Yang Mulia. Terima
kasih.

45. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Untuk Pihak Terkait? Silakan.

46. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HABEL RUMBIAK

Ya, Majelis Hakim Yang Mulia. Kami juga mohon waktu untuk
mempersiapkan jawaban kami sehingga bisa ditanggapi secara
konfrehensif. Terima kasih.

47. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Persidangan kami kembalikan ke Bapak Ketua. Silakan.

15
48. KETUA: MOH. MAHFUD MD.

Ya, ini Surat Kuasa yang belum ditandatangani oleh Supriadi.


Mana Supriadi? Dari Pemohon, Benny Sweny, S. Sos. Ada yang bernama
Adi Supriadi, Adi?

49. KUASA HUKUM TERMOHON: HERU WIDODO

Berhalangan hadir, Yang Mulia.

50. KETUA: MOH. MAHFUD MD.

Tapi tanda tangannya memang tidak ada?

51. KUASA HUKUM TERMOHON: HERU WIDODO

Ya, masih dalam perjalanan Umroh.

52. KETUA: MOH. MAHFUD MD.

Kemudian, ini juga Koalisi Papua Bangkit, Habel Rumbiak dan


kawan-kawan ini. Ari Yusuf Amir belum, Utomo belum, Sugito belum, Eli
Musdalifah belum. Lebih banyak yang belum daripada yang tidak belum.
Nanti diperbaiki sebelum sidang berikutnya, ya? Siapa yang sebenarnya
akan jadi ... ini ya, maju di persidangan ini dan bisa hadir, bukan hanya
tanda tangan. Kasihan yang bayar.
Baik Saudara, sidang berikutnya akan dilanjutkan Rabu, tanggal
27 Februari 2013, jam 09.30 pagi ya. Rabu, 27 Februari 2013 jam 09.30
pagi untuk mendengar jawaban Termohon, mendengar keterangan Pihak
Terkait, dan pembuktian. Untuk pembuktian seperti yang sudah-sudah,
Anda semua sudah sering ke sini, ndak usah banyak-banyak. Tetap kalah
juga kalau memang ndak benar, tetapi tetap menang juga meskipun
saksinya hanya satu orang, kalau benar. Logika itu sudah dibangun dari
kasus ini sendiri, ndak usah ramai-ramai datangkan 20 orang, 15 orang,
padahal isinya sama dan tidak signifikan, misalnya. Kalau kita itu kan
signifikan terstrukturnya itu satu, kalau kena selesai, gitu. Banyak juga
ndak ada gunanya kalau hanya ... apa ... bukti-bukti eceran, gitu. Padahal
kita ini bicara tentang TSM (terstruktur, sistemtis, dan masif) itu ndak bisa
eceran tapi kualitatif, gitu. Jadi silakan persiapan saksi yang kuat, gitu.

16
Dengan demikian kita akan ketemu lagi pada hari Rabu, 27
Februari 2013 jam 09.30 di ruangan ini dan sidang sekarang ditutup.

KETUK PALU 3X

SIDANG DITUTUP PUKUL 16.46 WIB


Jakarta, 25 Februari 2013
Kepala Sub Bagian Risalah,

Rudy Heryanto
NIP. 19730601 200604 1 004

Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah
Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.

17

Anda mungkin juga menyukai