REPUBLIK INDONESIA
---------------------
RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 14/PHPU.D-XI/2013
PERKARA NOMOR 15/PHPU.D-XI/2013
PERKARA NOMOR 16/PHPU.D-XI/2013
PERKARA NOMOR 17/PHPU.D-XI/2013
PERIHAL
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA
DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PROVINSI
PAPUA TAHUN 2013
ACARA
PEMERIKSAAN PERKARA
(I)
JAKARTA
PERIHAL
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Papua Tahun 2013
TERMOHON
ACARA
SUSUNAN PERSIDANGAN
i
Pihak yang Hadir:
1. Yuherman
2. Semy Latunussa
E. Termohon:
1. Budi Setianto
2. Heru Widodo
3. Dimas Pradana
4. Subagianto
ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 16.07 WIB
KETUK PALU 3X
Nomor 15/PHPU.D-XI/2013?
1
7. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 16/PHPU.D-
XI/2013: NIKSON GANS LALU
Nomor 17/PHPU.D-XI/2013?
Ya.
Termohon?
Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Pihak Termohon hadir dalam
persidangan ini Prinsipal masing-masing Benny Sweny (Ketua KPU Provinsi
Papua), Muhammad ... M. Ferry Kareth, S.H. sebagai Anggota, Drs.
Hasyim Sangaji sebagai Anggota, Ibu Selviana Sanggenafa sebagai
Anggota, dan kami dari Kuasa Hukum masing-masing Budi Setyanto, Heru
2
Widodo, Dimas Pradana, dan Subige ... Subagianto, S.H. Terima kasih,
Yang Mulia.
Terkait?
Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Pihak Terkait untuk Pasangan
Nomor Urut 3 hadir pada saat ini ada Fajri Apriliansyah, Eli Musdalifah,
Sugito, Rahmat ... Rahmat Ramli, Pak Utomo Karim, Ram ... Rahman
Ramli, Petrus Ell, Habel Rumbiak, dan saya sendiri Libert Kristo Ibo.
Terima kasih.
3
Mereka menghalang-halangi kami untuk melakukan pendaftaran pada saat
hari terakhir pendaftaran.
Kami sudah laporkan ke polisi dan terus terang kami kesulitan
karena kehilangan dokumen-dokumen yang sangat penting yang kami
akan hadirkan di Persidangan ini.
Baik, Majelis, kami akan menyampaikan dua hal dari permohonan
kami. Satu. itu ... yaitu menyangkut DPT dan kemudian sistem noken,
selebihnya kami berharap untuk dianggap dibacakan.
Pertama yaitu mengenai DPT bahwa Termohon dalam hal ini KPU
Provinsi Papua dalam menetapkan DPT tidak mendasarkan pada DP-4
yang telah diberikan oleh pemerintah kepada Termohon. Termohon
menggunakan DPT lama dan langsung menerbitkan DPT tanpa melalui
penerbitan DPS terlebih dahulu dan jumlahnya tidak rasional atau jauh
lebih besar dari jumlah pemilih yang sebenarnya. Hal itu bisa kita lihat dari
tabel yang kami sajikan di halaman 12, contohnya saja adalah Kabupaten
Jayawijaya yang pada tahun 2006 ketika tiga kabupaten lainnya masih
bergabung itu jumlah pemilihnya adalah 175.222, itu untuk wilayah
Jayawijaya, di dalamnya masih terdapat empat kabupaten baru, yaitu
Kabupaten Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, dan Mamberamo Tengah.
Sungguh sangat mencengangkan karena dari ... setelah dimekarkan
kemudian jumlah pertambahannya sangat fantastis, dari 175.222
kemudian menjadi 452.429 untuk seluruh kabupaten. Jadi ada
penambahan sekitar 277.207 untuk seluruh kabupaten eks Jayawijaya.
Demikian juga untuk Kabupaten Puncak Jaya, ada penambahan sekitar
159.788. Kemudian untuk Paniai juga ada penambahan yang sangat
signifikan.
Bahwa, Majelis Yang Mulia, Peserta Sidang kami hormati,
memang benar adalah bahwa dalam beberapa pertimbangan Mahkamah
Konstitusi dinyatakan bahwa validitas DPT adalah problem nasional.
Namun demikian dalam Pemilukada Papua terlihat jelas dari temuan yang
kami dapatkan bahwa Termohon secara sengaja, secara terstruktur,
sistematis, dan masif memanfaatkan kelemahan ini, memanipulasi serta
memanfaatkan celah tersebut untuk keuntungan pasangan tertentu dalam
Pemilukada di Papua.
Kemudian selanjutnya adalah ... yang kedua adalah sistem noken.
Sebelum saya menguraikan sistem noken, kami juga menyoroti mengenai
juknis yang diedarkan oleh Termohon mengenai teknis pencoblosan
menggunakan noken. Namun anehnya, Majelis, bahwa juknis tersebut
disebarkan oleh Termohon hanya 17 hari menjelang hari H pencoblosan,
sehingga kami yakin tidak ada sosialisasi di dalamnya, hanya 17 hari
sebelum hari H pencoblosan.
Kedua, yaitu sistem noken yang oleh Mahkamah dilegitimasi
sebagai penghormatan terhadap kearifan local, ternyata terlihat benang
merah dari manipulasi DPT tadi, ternyata disalahgunakan oleh Termohon
untuk memenangkan Pihak Terkait, dimana Termohon telah sengaja
4
menerbitkan petunjuk teknis dalam upaya pemenangan Pihak Terkait di
beberapa tempat dan ini sangat terlihat jelas bahwa sistem noken yang
dilakukan dikaitkan dengan penambahan DPT yang sangat signifikan tadi,
di situ terlihat bahwa sistem noken digunakan dan kabupaten-kabupaten
yang sangat signifikan jumlahnya pertambahan penduduk itu
dimenangkan ... hampir semuanya dimenangkan oleh Pihak Terkait. Jadi
ini yang kami sebut bahwa ada semacam perbuatan yang sangat
sistematis yang dilakukan oleh Termohon, kemudian menguntungkan
kolaborasi dengan Pihak Terkait, kemudian diuntungkan. Jadi dari
penambahan DPT, kemudian menerbitkan petunjuk teknis sistem noken,
kemudian itu menguntungkan Pihak Terkait.
Saya pikir itu dua yang kami sampaikan, selebihnya kami mohon
untuk dianggap dibacakan, sehingga kami sampai kepada petitum. Satu,
yaitu menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk
seluruhnya. Kemudian kedua, menyatakan tidak sah, batal, dan tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat Berita Acara Rekapitulasi Hasil
Perhitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Tingkat Provinsi oleh KPU Provinsi Papua tanggal 13 Februari 2013
juncto Berita Acara Nomor 05/BA/B15/II/2013 tanggal 13 Februari 2013
tentang Penetapan dan Pengumuman Hasil Pemilukada Gubernur dan
Wakil Gubernur Papua Tahun 2013 juncto Surat Keputusan KPU Provinsi
Papua Nomor 07/KPTS/KPU.Prov.030/2013 tertanggal 13 Februari 2013
tentang Penetapan dan Pengumuman Hasil Pemilihan Umum ... Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Tahun 2013. Ketiga,
memerintahkan kepada KPU Provinsi Papua menyelenggarakan
pemungutan suara ulang di seluruh Kabupaten di Provinsi Papua dalam
Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil kepala Daerah Provinsi Papua
Tahun 2013 dengan terlebih dahulu melakukan sosialisasi petunjuk teknis
noken dan memperbaiki DPT sesuai dengan tahapan verifikasi data yang
sahih dan menurut ketentuan yang berlaku.
Hormat kami Kuasa Pemohon Nomor 14. Terima kasih, Majelis.
Ya, baik. Berikutnya Perkara Nomor 15, ya. Kalau bisa seperti
Pemohon 14 ya, pointers-pointers-nya saja. Silakan.
5
ditemukan di lapangan adanya surat keberatan yang diajukan oleh Saksi
Cornelius Logo selaku Sekretaris Koalisi Partai Politik Papua Penuh Damai
dan sebagai saksi. Pengusung Pasangan Nomor Urut 2 dalam rapat Pleno
KPU provinsi tanggal 13 Februari 2013 yang diajukan kepada Komisi
Pemilihan Umum (Termohon). Yaitu, dalam DPT Kabupaten Sarmi,
Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Intan Jaya,
tidak ditemukan jumlah pemilih laki-laki jumlahnya berapa dan perempuan
jumlahnya berapa. Namun, KPU provinsi menyatakan jumlah total pemilih
ada.
Kemudian, pelanggaran pada saat diadakan pencoblosan. Antara
lain, dalam permohonan tersebut pada butir 37 sampai dengan butir 68,
yaitu ditemukan fakta bahwa para pemilih di Kabupaten Yalimo dan
kabupaten-kabupaten lainnya sebagaimana tersebut di dalam alasan
pelanggaran-pelanggaran pada saat diadakan pencoblosan, tidak
melaksanakan atau tidak mempergunakan hak pilihnya dalam melakukan
pencoblosan kertas suara, akan tetapi dilakukan dengan cara noken
dimana pencoblosan kertas suara hanya diwakili oleh kepala suku, kepala
kampung. Dimana hal tersebut sangat bertentangan dengan asas
pemilihan umum, yaitu asas langsung, umum, bebas, dan rahasia, jujur
dan adil, dan bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum, serta
bertentangan dengan Keputusan KPU Nomor 01/KPTS/KPU.Prov.030/2013
tanggal 12 Januari 2013 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pemungutan
Suara Dengan Menggunakan Noken Sebagai Pengganti Kotak Suara, yang
pada Pasal 4 ... BAB IV tentang penghitungan suara secara tegas
dinyatakan tidak dibenarkan noken yang telah berisi surat suara di bawa
oleh sang tokoh masyarakat atau kepala suku sampai di PPS, PPD, bahkan
sampai di KPU kabupaten kota. Seperti di dalam bukti P-14 dan
seterusnya.
Yang ketiga, pelanggaran pascapemungutan suara. Antara lain,
sebagaimana tersebut di dalam butir 69 sampai butir 91, yaitu ditemukan
fakta adanya penghilangan suara atau penggelapan suara oleh KPU
Kabupaten Dogiyai, yaitu di Distrik Mapia Barat. Sesuai dengan formulir C-
1, Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pasangan Nomor Urut 2
berjumlah 5.710, bukti P-15 suara. Dan Pasangan Calon Gubernur dan
Wakil Gubernur dengan Nomor Urut 3 hanya memperoleh 108 suara, bukti
P-16. Namun, berdasarkan rekapitulasi perolehan suara di tingkat KPU
Kabupaten Dogiyai, pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut sama
sekali tidak memperoleh suara dan suara tersebut telah pindah ...
dipindahkan ke Pasangan Nomor Urut 3.
Pelanggaran asas adil dalam penyelenggaraan pemilukada di
Provinsi Papua. Antara lain, Adanya pengusiran terhadap saksi-saksi dari
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Dari Pasangan Nomor Urut
2. Dan bahkan tidak memberikan formulir C-1, yang mana hal tersebut
sangat merugikan Pemohon, sehingga Pemohon tidak dapat mengetahui
6
dengan pasti hasil perolehan suara dari masing-masing pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur yang mana tindakan tersebut bertentangan
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008.
Pelanggaran asas langsung dalam pelaksanaan Pemilihan Umum
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua, sebagaimana tersebut pada
butir 95 sampai dengan 99. Antara lain, adanya pencoblosan yang
dilakukan oleh kepala-kepala kampung dan kepala-kepala desa sebagai
wakil dari wilayahnya. Dimana hal tersebut sangat bertentangan dengan
Keputusan KPU Nomor 01/KPTS/KPU.Prov.030/2013 tanggal 12 Januari
2013.
Pelanggaran asas umum dalam melaksanakan pemilihan umum,
sebagaimana hal tersebut dalam butir 100 dan 101. Antara lain,
ditemukan banyak fakta, peran pemilih tidak mempergunakan haknya oleh
karena tidak terdaftar atau tidak tertera sebagai pemilih dalam daftar
pemilih.
Pelanggaran asas bebas dalam pelaksanaan pemilu, sebagaimana
tersebut dalam alasan butir 102 sampai dengan 108. Antara lain,
ditemukan adanya fakta intimidasi terhadap saksi-saksi dari Pasangan
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua dalam melaksanakan
tugasnya sebagai saksi pada saat melaksanakan pencoblosan maupun
pada saat melakukan rekapitulasi.
Pelanggaran asas rahasia dalam pelaksanaan pemilu,
sebagaimana tersebut dalam alasan permohonan butir 107 sampai dengan
109, yaitu para pemilih tidak lagi melakukan pencoblosan secara rahasia,
sebab telah diwakili oleh kepala-kepala suku dan kepala-kepala adat.
Banyak ditemukan fakta adanya TPS-TPS yang tidak melakukan
pencoblosan kertas suara, oleh karena semua kertas suara sudah
diarahkan dan di coblos untuk mendukung pasangan calon tertentu.
Oleh karenanya terbukti bahwa Termohon berikut dengan Pihak
Terkait tidak mensosialisasikan nama daftar pemilih, sehingga banyak
para pemilih yang tidak tahu adanya dan di mana melakukan pemilihan
umum atau kepala daerah dan wakil kepala daerah. Adanya
penggelembungan jumlah suara pemilih yang menentukan salah satu
pasangan calon, yaitu Terkait. Adanya keterlibatan kepala-kepala daerah,
bupati-bupati, kepala distrik-kepala distrik, dan kepala-kepala kampung
dalam melakukan intervensi dan intimidasi, serta tekanan baik para
pemilih maupun tim sukses, serta saksi-saksi Pasangan Calon Gubernur
dan Wakil Gubernur Nomor Urut 2. Sehingga membuat para saksi serta
tim sukses tidak dapat maksimal dalam melaksanakan tugasnya yang
mengakibatkan kerugian bagi Pemohon dan menguntungkan Pihak
Terkait.
Oleh karenanya berdasarkan alasan-alasan apa yang telah kami
kemukakan di atas dan berdasarkan bukti-bukti yang menjadi lampiran
dalam permohonan. Akhirnya, Pemohon mohon kiranya Majelis Hakim
7
Mahkamah Konstitusi Yang Mulia berkenan untuk memutus sebagai
berikut;
1. Mengabulkan permohonan dari Pemohon untuk seluruhnya,
2. Menyatakan batal demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat Berita Acara Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua
Nomor 05A/BA/B.15/II/2013 tanggal 13 Februari 2013 tentang
Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara masing-masing Pasangan Calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua,
3. Menyatakan batal demi hukum dan menyatakan tidak mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat Surat Keputusan KPU Nomor
07/KPTS/KPU.Prov.030/2013 tanggal 13 Februari 2013 tentang
Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Papua,
4. Memerintahkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua untuk
melaksanakan pemungutan suara ulang atau pencoblosan kertas suara
di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua dengan tidak
mengikutsertakan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Papua dengan Nomor Urut 3 Lukas Enembe, S.IP. M.H., dan
Klemen Tinal, S.E., M.M., atau,
5. Memerintahkan KPU Provinsi Papua untuk melaksanakan pencoblosan
ulang kertas suara di Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Jaya Wijaya,
Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Tolikara,
Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Mamberamo
Tengah, Kabupaten Duga, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten
Paniai, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Intan Jaya,
Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Nabire,
6. Memerintahkan KPU, Badan Pengawas Pemilihan Umum, Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Papua, Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Kabupaten dan Kota se-Provinsi Papua untuk mengawasi
pelaksanaan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur yang
diulang tersebut sesuai dengan kewenangannya,
7. Memerintahkan Kepolisian Republik Indonesia, Kepolisian Daerah
Papua, Kepolisian Resort se- Provinsi Papua menjaga dan menjalankan
keamanan khususnya dalam penyelenggaraan Pemilukada di Provinsi
Papua secara netral dan bertanggung jawab,
8. Menetapkan jangka waktu pelaksanaan pemilukada ulang Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Papua Tahun 2013.
Hormat kami Kuasa Hukum Pemohon Dr. H. Teguh Samudera,
S.H., M.H., tertanda tangan Abdul Rahman Upar, S.H., M.H., tertanda
tangan dan N. Horas MT Siagian, S.H., tanda tangan. Terima kasih, Yang
Mulia.
8
21. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN
9
Berdasarkan penyampaian kami tersebut, Yang Mulia, maka
dalam petitum kami memohon supaya apa-apa yang kami uraikan dalam
permohonan ini supaya diterima dan dikabulkan permohonan kami ini
untuk seluruhnya. Yang berikut adalah menyatakan batal dan tidak sah
Berita Acara Pemohon Nomor 05/BA/B15/II/2013 tentang Penetapan dan
Pengumuman Hasil Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Papua Tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Termohon pada tanggal 13
Februari 2013. Menyatakan batal dan tidak sah keputusan Termohon
Nomor 07/KPTS/KPU.Prov.030/2013 tentang Penetapan dan Pengumuman
Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Tahun 2013
yang dikeluarkan Termohon pada tanggal 13 Februari 2013. Yang ketiga,
memerintahkan kepada KPU Provinsi Pemilihan Umum Provinsi Papua atau
kepada Termohon untuk melakukan pemilukada ulang di Provinsi Papua.
Demikian, Yang Mulia, kami sampaikan. Tertanda Kuasa Hukum
Nikson Gans Lalu, S.H., M.H.
10
Kemudian KPU merasa keberatan dan menggugat. Tetapi ketika MK sudah
memberikan kewenangan itu kembali kepada KPU ternyata KPU tidak
menghargai apa yang telah diberikan oleh MK kepada KPU dan justru
masih tetap mengambil beberapa verifikasi dari DPRP untuk dijadikan
bahan untuk menggugurkan Para Pemohon.
Bahwa oleh karena pendaftaran dilakukan oleh partai politik yang
mendukung Pemohon I, dilakukan dalam masa pendaftaran menurut Pasal
63 ayat (3) dan (4), termasuk oleh 4 parpol yang dianggap tidak sah oleh
Termohon dan pendaftaran yang mana dilakukan oleh pimpinan yang sah
dari partai politik pendukung Pemohon Nomor I. Maka Pasal 66 ayat (3)
tidak dapat diterapkan dalam persoalan verifikasi ini, dalam hubungannya
dengan 7 DPC yang ingin ... bakal pasangan calon yang mendaftar kepada
DPRP jauh sebelum masa pendaftaran yang dibuka oleh Termohon.
Oleh sebab itu, dukungan kepada Pemohon I dari 4 partai politik
yang dianggap tidak sah oleh Termohon haruslah diterima sebagai
dukungan yang memenuhi syarat untuk Pemohon I.
Selanjutnya, Termohon tidak melaksanakan Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 03/SKLN-IX/2012 secara konsekuen dan menyeluruh
yang akibatnya adalah Pemohon I dan Pemohon II tidak dinyatakan
sebagai pasangan calon yang dapat mengikuti Pilgub Papua 2013.
Termohon tidak melaksanakan ... bahwa perkara SKLN tersebut
diputus oleh Mahkamah Konstitusi dengan amar putusan sebagai berikut.
1. Menyatakan Pemohon berwenang melaksanakan semua tahapan
pemilihan umum gubernur dan wakil gubernur di Papua, termasuk
meminta kepada Majelis Rakyat Papua untuk memberikan
pertimbangan dan persetujuan terhadap Bakal Pasangan Calon
Gubernur dan Wakil gubernur Papua.
2. Menyatakan sah bakal pasangan calon yang sudah diverifikasi dan
ditetapkan oleh DPRP, yaitu:
1. Drs. Menase Roberth Kambu, M.Si., dan Blasius Adolf Pakage.
2. Drs. Wellington LOD Wenda, M.Si., dan Weynand Belthazart Watory.
3. Habel Melkias Suwae, S.Sos, M.M., dan Ev. Yob Kogoya, S.E., M.Si.
4. Lukas Enembe, S.IP., M.H., dan Klemen Tinal, S.E., M.M.
5. Dr. Noakh Nawipa dan Johanes WOB, M.Si.
6. Dr. Jhon Janes Karubaba, M.Sc., dan Willy Bradus Magay, S.Sos.
7. Alex Hesegem, S.E., dan Ir. Marhen Kayoi.
Masing-masing sebagai Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur Papua yang dapat mengikuti tahapan berikutnya.
3. Memerintahkan Termohon untuk menerima bakal pasangan calon yang
sudah diverifikasi dan ditetapkan oleh DPRP untuk mengikuti tahapan
DPRP.
4. Memerintahkan Termohon untuk membuka kembali pendaftaran bakal
pasangan calon dalam waktu 30 hari sejak diucapkan putusan ini dan
melanjutkan tahapan pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
11
Di sini Saudara Janes Karubaba, M.Sc., dan Willy Bradus Magay
telah digugurkan, sehingga KPU telah nyata-nyata menguji keputusan MK
atau SKLN Nomor 3, yang diputuskan oleh MK yang bersifat final dan
mengikat.
Dengan demikian Pemohon II atas nama Jhon Janes Karubaba
telah dirugikan hak konstitusional tidak di (suara tidak terdengar jelas).
12
27. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN
Silakan.
Mohon izin, Yang Mulia, ada kesalahan ketik. Kalau diizinkan, kami
betulkan.
Pemohon nomor?
Nomor 15.
13
33. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN
Itu saja?
Ya.
Ya.
Baik, baik.
14
41. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN
Cukup, Majelis.
Ya, Majelis Hakim Yang Mulia. Kami juga mohon waktu untuk
mempersiapkan jawaban kami sehingga bisa ditanggapi secara
konfrehensif. Terima kasih.
15
48. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
16
Dengan demikian kita akan ketemu lagi pada hari Rabu, 27
Februari 2013 jam 09.30 di ruangan ini dan sidang sekarang ditutup.
KETUK PALU 3X
Rudy Heryanto
NIP. 19730601 200604 1 004
Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah
Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.
17