PNEUMONIA
Disusun Oleh:
SEMARANG
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
PNEUMONIA
a. Definisi pneumonia
dan terjadi pengisian rongga alveoli yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur,
dan benda asing. Pneumonia bisa disebabkan oleh terapi radiasi, bahan kimia, dan
aspirasi. Pneumonia radiasi dapat menyertai radiasi untuk kanker payudara atau
paru, pneumonia kimiawi terjadi setelah menghirup kerosin atau inhalasi gas
Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur,
dan benda asing (Ngastiyah, 2012, hlm.57). Pneumonia adalah peradangan yang
paru dan gangguan pertukaran gas setempat (Setiati, el al. 2015, hlm.1610).
b. Etiologi
pneumonia yaitu:
1) Bakteri
virus.
3) Jamur
4) Protozoa
c. Patofisiologi
kuman.
Bagian paru yang terkena mengalami konsolidasi, yaitu terjadinya sebukan sel
permukaan pleura. Ditemukan pula fibrin dan leukosit PMNs dialveoli dengan
jumlah sel makrofag dialveoli, degenerasi sel dan menipisnya fibrin, serta
kedalam alveoli dan memenuhi ruang yang biasanya mengandung udara. Area
paru tidak mendapat ventilasi yang cukup karena sekresi, edema mukosa dan
paru-paru lewat melalui area yang kurang terventilasi dan keluar ke sisi kiri
d. Pathways
Terlampir
e. Manifestasi klinis
Menurut Suriadi & Rita (2010, hlm. 227) tanda dan gejala pneumonia antara lain:
1) Demam tinggi
2) Batuk
3) Ronki
4) Wheezing
6) Nyeri abdomen
f. Pemeriksaan penunjang
Menurut Suriadi & Rita (2010, hlm.227) pemeriksaan diagnostik pada pasien
1) Pemeriksaan darah
2) Pemeriksaan radiologis
resolusi gambaran radiologi paru, antara lain gagal ginjal, gagal jantung, emboli
pneumonia meliputi:
1) Medis
a. Pengkajian
Pengkajian fokus yang dapat dilakukan menurut Suyono (2009, hlm.267) adalah
sebagai berikut:
b. Diagnosa keperawatan
Kolaborasi
Berikan nebulizer
Lakukan fisioterapi dada
jika perlu
Pemberian obat-obatan
Pemeriksaan
laboratorium
Terapi Latihan
Beri pasien pakaian yang
tidak mengkengkang
Bantu pasien untuk
duduk disisi tempat tidur
untuk memfasilitasi
penyesuaian sikap tubuh
Intruksikan ketersediaan
perangkat pendukung
jika sesuai
Bantu pasien untuk
perpindahan sesuai
kebutuhan
Kolaborasi
Terapi aktivitas
Pertimbangkan
kemampuan klien dalam
berpartisipasi melalui
aktivitas spesifik
Kolaborasi dengan ahli
terapis fisik dalam
perencanaan dan
pemantauan progam
aktivitas
Bantu klien untuk
memilih aktivitas yang
konsisten dengan
kemampuan fisik,
psikologis dan social
Bantu klien dan keluarga
untuk mengidentifikasi
kelamahan dalam level
aktivitas tertentu
Intruksikan klien dan
keluarga untuk
melaksanakan aktivitas
yang diinginkan
Ketidakseimbangan nutrisi: Setelah diberikan tindakan Mandiri
kurang dari kebutuhan keperawatan selama ...x24 Lakukan pengkajian
tubuh berhubungan dengan jam kebutuhan nutrisi pasien lengkap mengenai
intake tidak adekuat terpenuhi dengan nutrisi klien.
Kriteria Hasil: Monitor intake
Nutritional status makanan/ cairan dan
Pemasukan nutrisi yang hitung intake kalori
adekuat harian.
Jumlah cairan dan Mengatur lingkungan
makanan yang diterima menjadi
sesuai dengan kebutuhan menyenangkan dan
tubuh pasien rileks.
Nilai laboratorium Pilih supplement
dalam rentang normal, nutrisi jika
protein total 6-8 gr%, diperlukan.
Albumin3.5-5 gr%, Anjurkan pasien
Globulin 1.5-3 gr%, HB untuk memilih
tidak kurang dari 10 gr makanan yang lunak,
% tidak berbumbu,dan
Membran mukosa dan tidak asam.
konjungtiva tidak pucat Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium, jika
diperlukan
DAFTAR PUSTAKA
Moorhead, S., Jhonson, M., Maas, M., & Swanson, E. (2016). Nursing Outcomes
Classification (NOC). Edisi 5. Indonesia
Muttaqin, Arif. (2008). Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan sistem
pernapasan. Jakarta: Salemba Medika
Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo, W. A., et al. (2015). Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Jakarta: Internapublishing
Smeltzer, S.C & Bare, B.G. 2009. Buku Ajar Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2.
Jakarta: EGC
Suriadi & Rita Y. (2010). Asuhan keperawatan Pada Anak Edisi 1. Jakarta: Sagung
Seto
Suyono, S. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam. Edisi ke-1. Yogyakarta: Gosyen
Wijaya, A.S & Yessie, M.P. (2015). Keperawatan medikal bedah 2. Yogyakarta: Nuha
Medika