PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang
meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam
secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.
Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu
mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan
dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan
pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif
(Notoatmodjo,1997).
mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan menciptakan
kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan keperawatan kesehatan diri.
Karena dari pengalaman dan penelitian terhadap praktek yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,
1997).
B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
memahami cara menjaga kebersihan tangan dan cara mencuci tangan dengan benar.
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
Memberikan informasi serta masukan kepada dewan guru guna menambah wawasan
yang benar
D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
E. Langkah Kerja
pengkajian.
2. Setelah melakukan pengkajian dan didapatlah masalah pada siswa/i mengenai gcuci
tangan. Penyuluhan akan dilaksanakan pada hari kamis , 7 Desember 2017, pukul
pengertian cuci tangan, waktu yang tepat untuk cuci tangan, tujuan cuci tangan, cara
PEMBAHASAN
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan
jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan
untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.
Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata
kiasan.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat
perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari
penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini diperkenalkan
bersamaan dengan ini isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan
Wadah pencuci tangan dan jeruk nipis yang disediakan di rumah makan ritual
mencuci tangan di dunia dipraktikan sebagai bagian dari budaya maupun praktik keagamaan.
Dalam agama Hindu terdapat ritual mencuci tangan Bahá'í, dalam agama Yahudi dinamakan
tevilah dan netilat yadayim. Praktek yang mirip adalah ritual lavabo untuk
agama Kristen, wudhu untuk agama Islam, dan Misogi di kuil Shinto. Di beberapa rumah
makan di Indonesia seperti rumah makan padang, rumah makan sunda, atau warung-warung
makan lainnya dimana mengonsumsi makanan dirasakan lebih umum dengan menggunakan
tangan langsung (tanpa alat makan seperti sendok dan garpu), penjual kadang-kadang
menyediakan wadah berupa mangkuk kecil berisi air (sering juga disebut dengan kobokan)
untuk mencuci tangan disertai dengan irisan jeruk nipis untuk menghilangkan bau sesudah
makan. Praktek mencuci tangan yang dianjurkan pada umumnya adalah dilakukan dibawah
air yang mengalir, karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan yang
kotor bisa menjadi tempat sup kuman karena berkumpulnya kotoran yang mungkin
mengandung kuman penyakit di satu tempat dan menempel lagi saat tangan diangkat dari
Walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci tangan dengan air
panas lebih efektif untuk membersihkan tangan, namun pendapat ini tidak disertai dengan
pembuktian ilmiah. Temperatur dimana manusia dapat menahan panas air tidak efektif untuk
membunuh kuman. Beberapa pendapat lain menyatakan bahwa air panas dapat
membersihkan kotoran, minyak, ataupun zat-zat kimia, namun pendapat populer ini
sebenarnya tidak terbukti, air panas tidak membunuh mikro organisme. Temperatur yang
nyaman untuk mencuci tangan adalah sekitar 45 derajat celsius, dan temperatur ini tidak
cukup panas untuk membunuh mikro organisme apapun. Namun temperatur yang jauh lebih
panas (umumnya sekitar 100 derajat celsius) memang dapat membunuh kuman. Tidak
efektifnya temperatur air untuk membunuh kuman juga dinyatakan dalam prosedur standar
mencuci tangan untuk operasi medis dimana air keran dibiarkan mengalir deras hingga 2
galon per menit dan kederasan air inilah yang membersihkan kuman, sementara tinggi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mencuci tangan dengan sabun mencuci tangan
dengan sabun adalah praktik mencuci tangan yang paling umum dilakukan setelah mencuci
tangan dengan air saja. Walaupun perilaku mencuci tangan dengan sabun diperkenalkan pada
abad 19 dengan tujuan untuk memutus mata rantai kuman, namun pada praktiknya perilaku
ini dilakukan karena banyak hal di antaranya, meningkatkan status sosial, tangan dirasakan
Pada fasilitas-fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, mencuci tangan bertujuan untuk
mereka pada pasien. Penggunaan air saja dalam mencuci tangan tidak efektif untuk
membersihkan kulit karena air terbukti tidak dapat melepaskan lemak, minyak, dan protein
dimana zat-zat ini merupakan bagian dari kotoran organik. Karena itu para staf medis,
dengan menggunakan antiseptik kimia dalam sabunnya (sabun khusus atau sabun anti
mikroba) atau deterjen. Untuk profesi-profesi ini pembersihan mikro organisme tidak hanya
diharapkan "hilang" namun mereka harus bisa memastikan bahwa mikro organisme yang
tidak bisa "bersih" dari tangan, mati, dengan zat kimia antiseptik yang terkandung dalam
sabun. Aksi pembunuhan mikroba ini penting sebelum melakukan operasi dimana mungkin
Pada akhir tahun 1990an dan awal abad ke 21, diperkenalkan cairan alkohol untuk
mencuci tangan (juga dikenal sebagai cairan pencuci tangan, antiseptik, atau sanitasi tangan)
dan menjadi populer. Banyak dari cairan ini berasal dari kandungan alkohol atau etanol yang
menjadikannya serupa jelly, cairan, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan
menghindari perasaan kering karena penggunaan alkohol. Cairan ini mulai populer digunakan
karena penggunaannya yang mudah, praktis karena tidak membutuhkan air dan sabun.
Penggunaan cairan sanitasi tangan berbentuk jel dan berbahan dasar alkohol dalam
sebuah penelitian di Amerika pada 292 keluarga di Boston menunjukkan bahwa cairan ini
mengurangi kasus diare di rumah hingga 59 persen. Dr. Thomas J. Sandora, seorang dokter di
Children's Hospital Boston) dan juga penulis untuk buku "Tangan Sehat, Keluarga Sehat"
("Healthy Hands, Healthy Families.") mengemukakan bahwa penelitian ini adalah penelitian
pertama yang menunjukkan bahwa penggunaan cairan sanitasi tangan menunjukkan bahwa
perilaku ini mengurangi penyebaran kuman di rumah. Keluarga yang direkrut untuk
penelitian ini adalah keluarga yang menitipkan anak-anaknya di tempat penitipan anak dan
menunjukkan aktivitas mencuci tangan dengan sabundengan frekuensi yang sama saat
direkrut untuk penelitian. Lalu separuh dari keluarga itu diberikan cairan sanitasi tangan dan
lagi, befungsi sebagai kontrol dan menerima selebaran tentang nutrisi dan diminta untuk tidak
menggunakan cairan pencuci tangan. Hasilnya keluarga yang menggunakan cairan sanitasi
yang berfungsi sebagai kontrol. Penelitian lain oleh Harvard Medical School dan RS Anak-
penderita ISPA dalam keluarga yang menggunakan cairan sanitasi tangan atas inisyatif
mereka sendiri. Cairan sanitasi ini menjadi alternatif yang nyaman bagi para orang tua yang
tidak sempat berulangkali ke wastafel untuk mencuci tangan mereka saat harus merawat anak
mereka yang sakit. Walaupun mencuci tangan dengan sabun dan air efektif untuk mengurangi
sebagai tambahan rotavirus (virus yang paling sering ditemukan dalam kasus diare di tempat
penitipan anak di Amerika), tidak dapat dibersihkan secara efektif dengan sabun dan air,
Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan juga cairan pembersih tangan non alkohol.
Namun apabila tangan benar-benar dalam keadaan kotor, baik oleh tanah, darah, ataupun
lainnya, maka penggunaan air dan sabun untuk mencuci tangan lebih disarankan karena
cairan pencuci tangan baik yang berbahan dasar alkohol maupun non alkohol walaupun
efektif membunuh kuman cairan ini tidak membersihkan tangan, ataupun membersihkan
Dalam perdebatan yang mana perilaku yang lebih efektif di antara menggunakan cairan
pembersih tangan atau mencuci tangan dengan sabun, Wallace Kelly, Infection Control
R.N. (Paramedik untuk Pengendalian Infeksi) berpendapat bahwa keduanya efektif dalam
alkohol tidak efektif dalam membunuh bakteria yang lain seperti e-coli dan salmonela.
Karena alkohol tidak menghancurkan spora-spora namun dengan mencuci tangan dengan
sabun spora-spora tersebut terbasuh dari tangan. Menurutnya metode terbaik adalah
menentukan saat keadaan tidak memungkinkan untuk mengakses air dan sabun, maka cairan
merangsang api menjadi besar, namun Rumah Sakit Tallahasee Memorial Hospital
diperbolehkan untuk menaruh cairan pencuci tangan dalam jumlah tertentu. Cairan pencuci
tangan yang disarankan adalah yang mengandung paling sedikit 60 persen alkohol dan bahan
pelembab.
Cairan pembunuh kuman yang berbahan dasar alkohol tidak efektif untuk mematikan
materi organik, dan virus-virus tertentu seperti norovirus, spora-spora bakteria tertentu, dan
protozoa tertentu. Untuk membersihkan mikro organisme - mikro organisme tersebut tetap
Rediwipes tisu basah yang dinyatakan dapat membunuh bakteri E-coli dan Salmonella. Tisu
basah diperkenalkan pada awalnya untuk membersihkan tidak hanya tangan, tetapi juga
kotoran bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkan untuk peralatan rumah tangga laiinya.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) (Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Menular) di Amerika serikat sebayak 76 juta dari 300 juta orang yang
tinggal di AS sakit setiap tahunnya karena penyakit yang dibawa bersamaan dengan
masuknya makanan. Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit dan dan setiap tahun 5.000 orang
Tisu basah menjadi alternatif membersihkan tangan setelah mencuci tangan dengan sabun
karena lebih praktis dan tidak memerlukan air. Beberapa tisu basah telah mengembangkan
kandungan wewangian beralkohol, atau anti bakteri, ataupun minyak almond untuk menjaga
kulit tangan agar tidak terasa kering. Namun menurut dr. Handrawan tisu basah tidak baik
Dalam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di AS mengeluarkan tisu basah yang
berlabel Rediwipes yang menyatakan dapat membunuh 99.9 persen bakteri yang terdapat
dirumah termasuk bakteri Salmonella dan E. coli. Tisu ini dianjurkan untuk digunakan dalam
membersihkan tangan dan peralatan dapur lainnya sebelum masak agar mencegah
kontaminasi bakteri silang antara tangan, bahan masakan, dan peralatan dapur sehingga tidak
menyebaran.
C. Cara Mencuci Tangan Yang Benar Dan Steril
penyakit.Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih
kecil, karna salah satu penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah diare, yang
Berikut beberapa penyakit akibat tidak cuci tangan yang dapat dicegah dengan mencuci
tangan dengan benar dan bersih : diare, cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
TBC, penyakit yang mematikan seperti SARS, flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1). Cara
Manfaat yang diperoleh apabila kita mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yaitu:
1. Dengan penggunaan sabun yang lebih serta air bersih yang cukup akan menurunkan
insiden diare pada anak dan bayi usia enam sampai delapan belas bulan.
2. Mencuci tangan dengan air bersih dan sebelum menyiapkan makanan efektif
Dari hasil studi oleh Khan (1982) tentang manfaat mencuci tangan dengan sabun
sesudah buang air besar, sebelum makan dan menyiapkan makanan membuktikan
bahwa perilaku tersebut merupakan cara yang efektif untuk menurunkan insidens
penyakit.
Mencuci tangan merupakan kegiatan sehari – hari yang sangat sederhana dan sepele,
namun berperan penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Dengan mencuci tangan
menghindari penyakit seperti diare, flu, penyakit kulit, alergi dan gatal – gatal. Karena tangan
kita adalah bagian dari tubuh yang sangat sering menyebarkan infeksi. Tangan terkena kuman
waktu menyentuh daerah tubuh kita, tubuh orang lain, hewan atau permukaan yang tercemar.
Walaupun kulit yang untuk melindungi tubuh kita dari infeksi, kuman dapat masuk ketubuh
waktu kita menyentuh mata, hidung dan mulut. Orang yang terkena HIV lebih rentan
terhadap infeksi apapun karena sistem kekebalan tubuhnya dilemahkan oleh HIV. Oleh
FORMAT PENGKAJIAN
Nama : Siswa
Usia : 7 tahun
a. 6 tahun
b. 7 tahun
c. 8 tahun
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah anak membuang sampah pada tempatnya
a. Ya
b. Tidak
a. Sendiri
b. Teman
a. Di kantin
b. Di rumah
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
BAB IV
PEMBAHASAN
terdapat pertanyaan- pertanyaan tentang keseharian anak termasuk cara mencuci tangan yang
benar, bahwa siswa- siswi belum mengetahui apa dan seperti apa cara mencuci tangan yang
Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit
kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan
kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah
Samsuridjal (2009) menjelaskan bahwa pada dasarnya air untuk cuci tangan
hendaknya air yang mengalir. Penggunaan sabun hendaknya mengenai seluruh tangan dan
diperlukan waktu agar kontak kulit dan sabut dapat terjadi. Langkah-langkah tersebut dapat
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri di atas punggung tangan kanan
4. Letakan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci
6. Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penyuluhan pada murid, anak- anak telah mengetahui dan memahami
cara mencuci tangan yang benar, manfaat dari mencuci tangan, waktu yang tepat untuk
mencuci tangan, tujuan mencuci tangan, dan 6 langkah cuci tangan, agar anak- anak dapat
menerapkan nya di rumah agar anak tetap terjaga kebersihsn dan sehat. Seperti menurut
(Dahlan dan Umrah, 2013) cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara
mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah
untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi
B. Saran
a. Bagi siswa/i
Agar siswa/i memiliki kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan pada tangan,
Pihak sekolah sudah cukup baik dan hendaknya lebih meningkatkan mutu kesehatan
terutama dalam cara mencuci tangan yang benar. Agar para siswa/ i dapat
Hidayat A. A. A & Uliyah M. buku saku pratikum kebutuhan dasar manusia, EGC, Jakarta
2004
A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier Science.
I Gusti Made Geriya Jelantik,2015, Hubungan sikap dan ketersediaan sarana dengan kebiasan
.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan :
Pukul : 08.00
Tempat : SD N 2 wonodadi
Setelah di berikan penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang benar di harapkan
(sasaran) mengerti mengenai cara mencuci tangan yang benar dan dapat melakukan
Siswa/i dapat memahami Pengertian mencuci tangan pakai sabun dengan benar, tujuan
mencuci tangan dengan benar, pentingnya mencuci tangan, waktu yang tepat untuk
mencuci tangan, tentang bagaimana langkah – langkah mencuci tangan pakai sabun
dengan benar.
III.Pokok Materi :
salam mengenal
2. Perkenalkan pemateri
diri
yang benar
2. Memberi
kesempatan
bertanya
pengetahuan jawaban
sasaran
dengan
memberi
pertanyaan
salam salam
2. penutup
sarana dengan kebiasan cuci tangan dengan sabun untuk mencegah diare dan
VI. Evaluasi :
Jawab;
a. Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit
6. Dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal didalam usus, dan Flu
burung
TINJAUAN TEORI
Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit
kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan
kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah
penyakit terkait makanan, seperti infeksi bakteri salmonella dan E. Coli infection. Mencuci
tangan dengan sabun akan membuat bakteri lepas dari tangan (IKAPI, 2007).
Cuci tangan merupakan salah satu cara untuk menghindari penyakit yang ditularkan
melalui makanan. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur perlu dilatih pada anak. Jika
sudah terbiasa mencuci tangan sehabis bermain atau ketika akan makan ,aka diharapkan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari
6) Dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal didalam usus, dan Flu burung
Wirawan (2013) menjelaskan bahwa manfaat mencuci tangan selama 20 detik yaitu sebagai
berikut:
a. Mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular lainnya sampai 50%.
b. Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis dan lain-lain.
c. Menurunakan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya sampai 59%.
d. Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan, sejuta
setelah beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai
Pastilah hal ini harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terkontaminasinya
makanan yang akan kita konsumsi dengan kuman, sekaligus mencegah masuknya kuman
Bukankah kuman akan mati ketika bahan makanan dimasak? Memang benar. Masalahnya
bukan terletak pada bahan makanannya, tetapi kuman –kuman yang menempel pada
Untuk menjaga sterilnya kulit bayi dari kuman –kuman berbahaya yang dapat
menginfeksi, maka anda wajib untuk mencuci tangan dengan benar sebelum dan sesudah
Sama seperti buang air kecil dan buang air besar, ketika bersin atau batuk, itu artinya anda
sedang menyemburkan bakteri dan kuman dari mulut dan hidung anda. Refleks anda
pastinya menutup mulut dan hidung dengan tangan, yang artinya, kuman akan menempel
Bulu binatang merupakan penyumbang bakteri dan kuman yang sangat besar, sehingga
anda wajib mencuci tangan anda setelah bersentuhan dengan binatang, terutama yang
berbulu tebal.
Sampah, sudah pasti merupakan sumber bakteri dan kuman yang sangat berbahaya bagi
tubuh. Wajib hukumnya bagi anda untuk mencuci tangan setelah menyentuh sampah.
Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu akan sangat sensitive terhadap bakteri dan
kuman. Apabila anda tidak mencuci tangan sebelum menangani luka, maka kemungkinan
terjadinya infeksi karena bakteri dan kuman akan menjadi semakin tinggi.
Mungkin agak berlebihan, tetapi anda harus tahu, benda –benda umum memiliki
kandungan bakteri dan kuman yang sangat tinggi, sehingga wajib anda bersihkan.
Samsuridjal (2009) menjelaskan bahwa pada dasarnya air untuk cuci tangan
hendaknya air yang mengalir. Penggunaan sabun hendaknya mengenai seluruh tangan dan
diperlukan waktu agar kontak kulit dan sabut dapat terjadi. Langkah-langkah tersebut dapat
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri di atas punggung tangan kanan
4. Letakan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci
6. Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan
Hidayat A. A. A & Uliyah M. buku saku pratikum kebutuhan dasar manusia, EGC, Jakarta
2004
A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier Science.
I Gusti Made Geriya Jelantik,2015, Hubungan sikap dan ketersediaan sarana dengan kebiasan
PENGERTIAN TUJUAN
Supaya tangan bersih
Mencuci tangan adalah menggosok air Membebaskan tangan dari kuman dan
mikroorganisme
dengan sabun secara bersama-sama seluruh
Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
kulit permukaan tangan dengan kuat dan
Mencegah penularan melalui kontak
ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air