Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang

meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam

berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).

Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana individu

secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.

Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu

dalam mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan. Upaya pemeliharaan kebersihan diri

mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan

dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan

pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang

(Notoatmodjo,1997).

Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam

mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan menciptakan

kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan keperawatan kesehatan diri.

Karena dari pengalaman dan penelitian terhadap praktek yang didasari oleh pengetahuan

akan lebih langgeng dari pada praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,

1997).
B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan siswa/i di SDN 2 Wonodadi mampu

memahami cara menjaga kebersihan tangan dan cara mencuci tangan dengan benar.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu :

a. Menyebutkan apa pengertian dari cuci tangan

b. Menyebutkan waktu untuk cuci tangan

c. Menjelaskan tata mencuci tangan yang benar

C. Manfaat

1. Manfaat bagi penulis

a. Sebagai ilmu pengetahuan tentang kebersihan diri

b. Lebih tau tentang cuci tangan yang benar

2. Bagi institusi pendidikan

Dapat dijadikan refrensi untuk pembuatan laporan kasus selanjutnya

3. Bagi SDN 2 wonodadi

Memberikan informasi serta masukan kepada dewan guru guna menambah wawasan

dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada siswa/i bagaimana cara mencuan

yang benar

4. Bagi mahasiswa/i SDN 02 Wonodadi

Memberikan pengetahuan siswi tentang cara mencuci tangan yang benar

D. Metode

1. Ceramah

2. Demonstrasi
E. Langkah Kerja

1. Mengidentifikasi masalah pada siswa/i dengan mengkaji jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswi kepada siswa/i melalui lembar

pengkajian.

2. Setelah melakukan pengkajian dan didapatlah masalah pada siswa/i mengenai gcuci

tangan. Penyuluhan akan dilaksanakan pada hari kamis , 7 Desember 2017, pukul

09.00 WIB, selama 60 menit di ruang kelas 1 SDN 2 Wonodadi.

3. Setelah dilakukan penyuluhan tentang cuci tangan, siswa/i dapat mengetahui

pengertian cuci tangan, waktu yang tepat untuk cuci tangan, tujuan cuci tangan, cara

mencuci tangan yang benar.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dari Mencuci Tangan

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan

jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan

untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.

Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata

kiasan.

Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat

perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari

penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini diperkenalkan

bersamaan dengan ini isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan

penyediaan air bersihdalam jumlah yang mencukupi.

B. Macam Macam Mencuci Tangan

1. Mencuci tangan dengan air

Wadah pencuci tangan dan jeruk nipis yang disediakan di rumah makan ritual

mencuci tangan di dunia dipraktikan sebagai bagian dari budaya maupun praktik keagamaan.

Dalam agama Hindu terdapat ritual mencuci tangan Bahá'í, dalam agama Yahudi dinamakan

tevilah dan netilat yadayim. Praktek yang mirip adalah ritual lavabo untuk

agama Kristen, wudhu untuk agama Islam, dan Misogi di kuil Shinto. Di beberapa rumah

makan di Indonesia seperti rumah makan padang, rumah makan sunda, atau warung-warung

makan lainnya dimana mengonsumsi makanan dirasakan lebih umum dengan menggunakan

tangan langsung (tanpa alat makan seperti sendok dan garpu), penjual kadang-kadang

menyediakan wadah berupa mangkuk kecil berisi air (sering juga disebut dengan kobokan)
untuk mencuci tangan disertai dengan irisan jeruk nipis untuk menghilangkan bau sesudah

makan. Praktek mencuci tangan yang dianjurkan pada umumnya adalah dilakukan dibawah

air yang mengalir, karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan yang

kotor bisa menjadi tempat sup kuman karena berkumpulnya kotoran yang mungkin

mengandung kuman penyakit di satu tempat dan menempel lagi saat tangan diangkat dari

wadah mencuci tangan tersebut.

2. Mencuci tangan dengan air panas

Walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci tangan dengan air

panas lebih efektif untuk membersihkan tangan, namun pendapat ini tidak disertai dengan

pembuktian ilmiah. Temperatur dimana manusia dapat menahan panas air tidak efektif untuk

membunuh kuman. Beberapa pendapat lain menyatakan bahwa air panas dapat

membersihkan kotoran, minyak, ataupun zat-zat kimia, namun pendapat populer ini

sebenarnya tidak terbukti, air panas tidak membunuh mikro organisme. Temperatur yang

nyaman untuk mencuci tangan adalah sekitar 45 derajat celsius, dan temperatur ini tidak

cukup panas untuk membunuh mikro organisme apapun. Namun temperatur yang jauh lebih

panas (umumnya sekitar 100 derajat celsius) memang dapat membunuh kuman. Tidak

efektifnya temperatur air untuk membunuh kuman juga dinyatakan dalam prosedur standar

mencuci tangan untuk operasi medis dimana air keran dibiarkan mengalir deras hingga 2

galon per menit dan kederasan air inilah yang membersihkan kuman, sementara tinggi

rendahnya temperaturnya tidak signifikan.

3. Mencuci tangan dengan sabun

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mencuci tangan dengan sabun mencuci tangan

dengan sabun adalah praktik mencuci tangan yang paling umum dilakukan setelah mencuci
tangan dengan air saja. Walaupun perilaku mencuci tangan dengan sabun diperkenalkan pada

abad 19 dengan tujuan untuk memutus mata rantai kuman, namun pada praktiknya perilaku

ini dilakukan karena banyak hal di antaranya, meningkatkan status sosial, tangan dirasakan

menjadi wangi, dan sebagai ungkapan rasa sayang pada anak.

Pada fasilitas-fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, mencuci tangan bertujuan untuk

melepaskan atau membunuh patogen mikroorganisme (kuman) dalam mencegah perpindahan

mereka pada pasien. Penggunaan air saja dalam mencuci tangan tidak efektif untuk

membersihkan kulit karena air terbukti tidak dapat melepaskan lemak, minyak, dan protein

dimana zat-zat ini merupakan bagian dari kotoran organik. Karena itu para staf medis,

khususnya dokter bedah, sebelum melakukan operasi diharuskan mensterilkan tangannya

dengan menggunakan antiseptik kimia dalam sabunnya (sabun khusus atau sabun anti

mikroba) atau deterjen. Untuk profesi-profesi ini pembersihan mikro organisme tidak hanya

diharapkan "hilang" namun mereka harus bisa memastikan bahwa mikro organisme yang

tidak bisa "bersih" dari tangan, mati, dengan zat kimia antiseptik yang terkandung dalam

sabun. Aksi pembunuhan mikroba ini penting sebelum melakukan operasi dimana mungkin

terdapat organisme-organisme yang kebal terhadap antibiotik.

4. Mencuci tangan dengan cairan

Pada akhir tahun 1990an dan awal abad ke 21, diperkenalkan cairan alkohol untuk

mencuci tangan (juga dikenal sebagai cairan pencuci tangan, antiseptik, atau sanitasi tangan)

dan menjadi populer. Banyak dari cairan ini berasal dari kandungan alkohol atau etanol yang

dicampurkan bersama dengan kandungan pengental seperti karbomer, gliserin, dan

menjadikannya serupa jelly, cairan, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan

menghindari perasaan kering karena penggunaan alkohol. Cairan ini mulai populer digunakan

karena penggunaannya yang mudah, praktis karena tidak membutuhkan air dan sabun.
Penggunaan cairan sanitasi tangan berbentuk jel dan berbahan dasar alkohol dalam

sebuah penelitian di Amerika pada 292 keluarga di Boston menunjukkan bahwa cairan ini

mengurangi kasus diare di rumah hingga 59 persen. Dr. Thomas J. Sandora, seorang dokter di

Divisi Penyakit Menular pada RS Anak-anak Boston (Division of Infectious Diseases at

Children's Hospital Boston) dan juga penulis untuk buku "Tangan Sehat, Keluarga Sehat"

("Healthy Hands, Healthy Families.") mengemukakan bahwa penelitian ini adalah penelitian

pertama yang menunjukkan bahwa penggunaan cairan sanitasi tangan menunjukkan bahwa

perilaku ini mengurangi penyebaran kuman di rumah. Keluarga yang direkrut untuk

penelitian ini adalah keluarga yang menitipkan anak-anaknya di tempat penitipan anak dan

menunjukkan aktivitas mencuci tangan dengan sabundengan frekuensi yang sama saat

direkrut untuk penelitian. Lalu separuh dari keluarga itu diberikan cairan sanitasi tangan dan

selebaran yang memberitahu tentang pentingnya kebersihan tangan. Sementara separuhnya

lagi, befungsi sebagai kontrol dan menerima selebaran tentang nutrisi dan diminta untuk tidak

menggunakan cairan pencuci tangan. Hasilnya keluarga yang menggunakan cairan sanitasi

tangan mengindikasikan 59 persen angka diareyang lebih rendah dibandingkan kelompok

yang berfungsi sebagai kontrol. Penelitian lain oleh Harvard Medical School dan RS Anak-

anak Boston (Division of Infectious Diseases at Children's Hospital Boston) yang

dipublikasikan pada bulan April 2005 menunjukkan efek perlindungan pada

penderita ISPA dalam keluarga yang menggunakan cairan sanitasi tangan atas inisyatif

mereka sendiri. Cairan sanitasi ini menjadi alternatif yang nyaman bagi para orang tua yang

tidak sempat berulangkali ke wastafel untuk mencuci tangan mereka saat harus merawat anak

mereka yang sakit. Walaupun mencuci tangan dengan sabun dan air efektif untuk mengurangi

penyebaran sebagian besar infeksi namun untuk melakukannya dibutuhkanwastafel, dan

sebagai tambahan rotavirus (virus yang paling sering ditemukan dalam kasus diare di tempat
penitipan anak di Amerika), tidak dapat dibersihkan secara efektif dengan sabun dan air,

namun dapat dimatikan dengan alkohol.

Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan juga cairan pembersih tangan non alkohol.

Namun apabila tangan benar-benar dalam keadaan kotor, baik oleh tanah, darah, ataupun

lainnya, maka penggunaan air dan sabun untuk mencuci tangan lebih disarankan karena

cairan pencuci tangan baik yang berbahan dasar alkohol maupun non alkohol walaupun

efektif membunuh kuman cairan ini tidak membersihkan tangan, ataupun membersihkan

material organik lainnya.

Dalam perdebatan yang mana perilaku yang lebih efektif di antara menggunakan cairan

pembersih tangan atau mencuci tangan dengan sabun, Wallace Kelly, Infection Control

R.N. (Paramedik untuk Pengendalian Infeksi) berpendapat bahwa keduanya efektif dalam

membersihkan bakteria-bakteria tertentu. Namun cairan pembersih tangan berbahan dasar

alkohol tidak efektif dalam membunuh bakteria yang lain seperti e-coli dan salmonela.

Karena alkohol tidak menghancurkan spora-spora namun dengan mencuci tangan dengan

sabun spora-spora tersebut terbasuh dari tangan. Menurutnya metode terbaik adalah

menentukan saat keadaan tidak memungkinkan untuk mengakses air dan sabun, maka cairan

pencuci tangan jauh lebih baik daripada tidak menggunakan apapun.

Di Amerika Serikat cairan pencuci tangan dilarang oleh Departemen Pemadam

Kebakaran dari sekolah-sekolah karena kekhawatiran bahwa cairan tersebut dapat

merangsang api menjadi besar, namun Rumah Sakit Tallahasee Memorial Hospital

diperbolehkan untuk menaruh cairan pencuci tangan dalam jumlah tertentu. Cairan pencuci

tangan yang disarankan adalah yang mengandung paling sedikit 60 persen alkohol dan bahan

pelembab.

Cairan pembunuh kuman yang berbahan dasar alkohol tidak efektif untuk mematikan

materi organik, dan virus-virus tertentu seperti norovirus, spora-spora bakteria tertentu, dan
protozoa tertentu. Untuk membersihkan mikro organisme - mikro organisme tersebut tetap

disarankan menggunakan sabun dan air.

5. Mencuci tangan dengan tisu basah

Rediwipes tisu basah yang dinyatakan dapat membunuh bakteri E-coli dan Salmonella. Tisu

basah diperkenalkan pada awalnya untuk membersihkan tidak hanya tangan, tetapi juga

kotoran bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkan untuk peralatan rumah tangga laiinya.

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) (Pusat Pengendalian dan

Pencegahan Penyakit Menular) di Amerika serikat sebayak 76 juta dari 300 juta orang yang

tinggal di AS sakit setiap tahunnya karena penyakit yang dibawa bersamaan dengan

masuknya makanan. Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit dan dan setiap tahun 5.000 orang

meninggal dunia karena penyakit dibawa bersamaan dengan masuknya makanan.

Tisu basah menjadi alternatif membersihkan tangan setelah mencuci tangan dengan sabun

karena lebih praktis dan tidak memerlukan air. Beberapa tisu basah telah mengembangkan

kandungan wewangian beralkohol, atau anti bakteri, ataupun minyak almond untuk menjaga

kulit tangan agar tidak terasa kering. Namun menurut dr. Handrawan tisu basah tidak baik

untuk mencuci tangan karena hanya mengembalikan kuman bolak-balik di tangan.

Dalam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di AS mengeluarkan tisu basah yang

berlabel Rediwipes yang menyatakan dapat membunuh 99.9 persen bakteri yang terdapat

dirumah termasuk bakteri Salmonella dan E. coli. Tisu ini dianjurkan untuk digunakan dalam

membersihkan tangan dan peralatan dapur lainnya sebelum masak agar mencegah

kontaminasi bakteri silang antara tangan, bahan masakan, dan peralatan dapur sehingga tidak

menyebaran.
C. Cara Mencuci Tangan Yang Benar Dan Steril

Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari

penyakit.Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih

kecil, karna salah satu penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah diare, yang

dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan.

Berikut beberapa penyakit akibat tidak cuci tangan yang dapat dicegah dengan mencuci

tangan dengan benar dan bersih : diare, cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),

TBC, penyakit yang mematikan seperti SARS, flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1). Cara

mencuci tangan yang

D. Manfaat Mencuci Tangan

Manfaat yang diperoleh apabila kita mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yaitu:

1. Dengan penggunaan sabun yang lebih serta air bersih yang cukup akan menurunkan

insiden diare pada anak dan bayi usia enam sampai delapan belas bulan.

2. Mencuci tangan dengan air bersih dan sebelum menyiapkan makanan efektif

menurunkan insiden diare.

3. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

Dari hasil studi oleh Khan (1982) tentang manfaat mencuci tangan dengan sabun

sesudah buang air besar, sebelum makan dan menyiapkan makanan membuktikan

bahwa perilaku tersebut merupakan cara yang efektif untuk menurunkan insidens

penyakit.

E. Akibat Tidak Aktif Mencuci Tangan

Mencuci tangan merupakan kegiatan sehari – hari yang sangat sederhana dan sepele,

namun berperan penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Dengan mencuci tangan
menghindari penyakit seperti diare, flu, penyakit kulit, alergi dan gatal – gatal. Karena tangan

kita adalah bagian dari tubuh yang sangat sering menyebarkan infeksi. Tangan terkena kuman

waktu menyentuh daerah tubuh kita, tubuh orang lain, hewan atau permukaan yang tercemar.

Walaupun kulit yang untuk melindungi tubuh kita dari infeksi, kuman dapat masuk ketubuh

waktu kita menyentuh mata, hidung dan mulut. Orang yang terkena HIV lebih rentan

terhadap infeksi apapun karena sistem kekebalan tubuhnya dilemahkan oleh HIV. Oleh

karena itu, kebersihan terutama mencuci tangan secara lebih teratur.


BAB III

FORMAT PENGKAJIAN

Nama : Siswa

Usia : 7 tahun

Kelas : 1 SDN 2 wonodadi

Jenis Kelamin : laki- laki dan perempuan

1. berapakah usia anak saat ini?

a. 6 tahun

b. 7 tahun

c. 8 tahun

2. Apakah anak suka jajan dan makan?

a. Ya

b. Tidak

3. Apakah anak anak mencuci tangan saat akan makan?

a. Ya

b. Tidak

4. apakah anak tahu cara mencuci tangan yang benar?

a. Ya

b. Tidak
5. Apakah anak membuang sampah pada tempatnya

a. Ya

b. Tidak

6. Dengan siapakah anak bermain

a. Sendiri

b. Teman

7. Dimana anak beli jajan

a. Di kantin

b. Di rumah

8. Apakah anak sarapan pagi

a. Ya

b. Tidak

9. Apakah kuku anak panjang

a. Ya

b. Tidak

10. Apakah tahu kapan harus cuci tangan

a. Ya

b. Tidak
BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan dengan menggunakan format dan

terdapat pertanyaan- pertanyaan tentang keseharian anak termasuk cara mencuci tangan yang

benar, bahwa siswa- siswi belum mengetahui apa dan seperti apa cara mencuci tangan yang

benar, maka penulis melakukan penyuluhan.

Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit

kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan

kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah

mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013).

Samsuridjal (2009) menjelaskan bahwa pada dasarnya air untuk cuci tangan

hendaknya air yang mengalir. Penggunaan sabun hendaknya mengenai seluruh tangan dan

diperlukan waktu agar kontak kulit dan sabut dapat terjadi. Langkah-langkah tersebut dapat

dilihat pada gambar sebagai berikut ini:

Langkah Mencuci Tangan :

1. Telapak dengan telapak

2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri di atas punggung tangan kanan

3. Telapak dengan telapak dan jari saling terkait

4. Letakan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci

5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya

6. Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan

sebaliknya dan bilas sampai bersih.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penyuluhan pada murid, anak- anak telah mengetahui dan memahami

cara mencuci tangan yang benar, manfaat dari mencuci tangan, waktu yang tepat untuk

mencuci tangan, tujuan mencuci tangan, dan 6 langkah cuci tangan, agar anak- anak dapat

menerapkan nya di rumah agar anak tetap terjaga kebersihsn dan sehat. Seperti menurut

(Dahlan dan Umrah, 2013) cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara

mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah

untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi

jumlah mikroorganisme sementara.

B. Saran

a. Bagi siswa/i

Agar siswa/i memiliki kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan pada tangan,

terutama dalam cara melakukanya, waktu melakukan,tujuan dan lankah mencuci

tangan yang benar.

b. Bagi SDN 2 Wonodadi

Pihak sekolah sudah cukup baik dan hendaknya lebih meningkatkan mutu kesehatan

terutama dalam cara mencuci tangan yang benar. Agar para siswa/ i dapat

menerapkan di rumah dan sekolah


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A. A. A & Uliyah M. buku saku pratikum kebutuhan dasar manusia, EGC, Jakarta

2004

A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier Science.

Penuntun umum untuk petugas puskesmas.Jakarta.Departemen Kesehatan. 1995.

Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil . Jakarta

I Gusti Made Geriya Jelantik,2015, Hubungan sikap dan ketersediaan sarana dengan kebiasan

cuci tangan dengan sabun untuk mencegah diare dan ispa.jurnal :

http://www.lpsdimataram.com diakses tanggal 20 November 2017.

.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Cara Mencuci Tangan Dengan Benar

Pokok Bahasan :

a. Pengertian cuci tangan pakai sabun


b. Tujuan mencuci tangan
c. Pentingnya mencuci tangan pakai sabun
d. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan

Sasaran : Anak-anak sekolah kelas 1 SD

Waktu : Hari/tanggal : kamis , 7 Desember 2017

Pukul : 08.00

Tempat : SD N 2 wonodadi

Peserta : ± 30 Murid Sekolah Dasar

Waktu yang diperlukan : 30 menit

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah di berikan penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang benar di harapkan

(sasaran) mengerti mengenai cara mencuci tangan yang benar dan dapat melakukan

teknik mencuci tangan dengan benar.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Siswa/i dapat memahami Pengertian mencuci tangan pakai sabun dengan benar, tujuan

mencuci tangan dengan benar, pentingnya mencuci tangan, waktu yang tepat untuk

mencuci tangan, tentang bagaimana langkah – langkah mencuci tangan pakai sabun

dengan benar.
III.Pokok Materi :

a. Pengertian cuci tangan pakai sabun

b. Tujuan mencuci tangan

c. Pentingnya mencuci tangan pakai sabuN

d. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan

e. Langkah – langkah mencuci tangan pakai sabun

IV. Kegiatan penyuluhan

No Tahapan Penyuluhan Peserta Waktu

1. Pembukaan 1. Memberi menanggapi, 5 menit

salam mengenal

2. Perkenalkan pemateri

diri

2. Pemberian 1. Memberikan Mendengarkan 20 menit

materi penyuluhan dan

cuci tangan menanggapi

yang benar

2. Memberi

kesempatan

bertanya

3. Evaluasi 1. Menggali Dapat memberi 10 menit

pengetahuan jawaban

sasaran

dengan

memberi
pertanyaan

4. Penutup 1. Memberi Menjawab 5 menit

salam salam

2. penutup

V. Metode, media dan Sumber

a. Metode ; ceramah dan demonstrasi

b. Media ; LCD, Laptop, vidio cuci tangan

c. Sumber ; I Gusti Made Geriya Jelantik,2015, Hubungan sikap dan ketersediaan

sarana dengan kebiasan cuci tangan dengan sabun untuk mencegah diare dan

ispa.jurnal : http://www.lpsdimataram.com diakses tanggal 20 November 2017.

VI. Evaluasi :

a. Apa pengertian cuci tangan?

b. Apa tujuan cuci tangan?

c. Kapan waktu yang tepat melakukan cuci tangan?

Jawab;

a. Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit

kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air

b. Tujuan cuci tangan adalah

1. Supaya tangan bersih

2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme

3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh

4. Mencegah infeksi silang/infeksi nosokomial di RS


5. Menurunkan penyebab diare dan ISPA.

6. Dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal didalam usus, dan Flu

burung

c. Waktu yang tepat untuk cuci tangan

1. Sebelum dan sesudah makan.

2. Sebelum dan sesudah menyiapkan bahan makanan

3. Sebelum dan sesudah mengganti popok

4. Setelah buang air besar dan buang air kecil

5. Setelah bersin atau batuk

6. Setelah menyentuh binatang

7. Setelah menyentuh sampah

8. Sebelum menangani luka

9. Setelah memegang benda “umum”

VII. Lampiran materi

TINJAUAN TEORI

CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR

1.Pengertian Mencuci Tangan

Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit

kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan

kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah

mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013).


Kebersihan tangan yang tak memenuhi syarat juga berkontrubusi menyebabkan

penyakit terkait makanan, seperti infeksi bakteri salmonella dan E. Coli infection. Mencuci

tangan dengan sabun akan membuat bakteri lepas dari tangan (IKAPI, 2007).

Cuci tangan merupakan salah satu cara untuk menghindari penyakit yang ditularkan

melalui makanan. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur perlu dilatih pada anak. Jika

sudah terbiasa mencuci tangan sehabis bermain atau ketika akan makan ,aka diharapkan

kebiasaan tersebut akan terbawa sampai tua (Samsuridjal, 2009).

2. Tujuan Mencuci Tangan

Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari

masuknya kuman kedalam tubuh.

Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:

1) Supaya tangan bersih

2) Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme

3) Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh

4) Mencegah infeksi silang/infeksi nosokomial di RS

5) Menurunkan penyebab diare dan ISPA.

6) Dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal didalam usus, dan Flu burung

3. Manfaat Cuci Tangan

Wirawan (2013) menjelaskan bahwa manfaat mencuci tangan selama 20 detik yaitu sebagai

berikut:

a. Mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular lainnya sampai 50%.
b. Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis dan lain-lain.

c. Menurunakan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya sampai 59%.

d. Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan, sejuta

kematian bisa dicegah setiap tahun.

e. Dapat menghemat uang karena anggota keluarga jarang sakit.

4.Waktu Untuk Mencuci Tangan

Mencuci tangan memakai sabun sebaiknya dilakukan sebelum dan

setelah beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai

sabun menurut Ana (2015):

a. Sebelum dan sesudah makan.

Pastilah hal ini harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terkontaminasinya

makanan yang akan kita konsumsi dengan kuman, sekaligus mencegah masuknya kuman

kedalam tubuh kita.

b. Sebelum dan sesudah menyiapkan bahan makanan

Bukankah kuman akan mati ketika bahan makanan dimasak? Memang benar. Masalahnya

bukan terletak pada bahan makanannya, tetapi kuman –kuman yang menempel pada

tangan anda ketika mengolah bahan mentah.

c. Sebelum dan sesudah mengganti popok

Untuk menjaga sterilnya kulit bayi dari kuman –kuman berbahaya yang dapat

menginfeksi, maka anda wajib untuk mencuci tangan dengan benar sebelum dan sesudah

mengganti popok bayi.

d. Setelah buang air besar dan buang air kecil


Ketika melakukan buang air besar dan buang air kecil kuman dan bakteri akan mudah

menempel pada tangan anda, dan harus dibersihkan.

e. Setelah bersin atau batuk

Sama seperti buang air kecil dan buang air besar, ketika bersin atau batuk, itu artinya anda

sedang menyemburkan bakteri dan kuman dari mulut dan hidung anda. Refleks anda

pastinya menutup mulut dan hidung dengan tangan, yang artinya, kuman akan menempel

pada tangan anda.

f. Setelah menyentuh binatang

Bulu binatang merupakan penyumbang bakteri dan kuman yang sangat besar, sehingga

anda wajib mencuci tangan anda setelah bersentuhan dengan binatang, terutama yang

berbulu tebal.

g. Setelah menyentuh sampah

Sampah, sudah pasti merupakan sumber bakteri dan kuman yang sangat berbahaya bagi

tubuh. Wajib hukumnya bagi anda untuk mencuci tangan setelah menyentuh sampah.

h. Sebelum menangani luka

Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu akan sangat sensitive terhadap bakteri dan

kuman. Apabila anda tidak mencuci tangan sebelum menangani luka, maka kemungkinan

terjadinya infeksi karena bakteri dan kuman akan menjadi semakin tinggi.

i. Setelah memegang benda “umum”

Mungkin agak berlebihan, tetapi anda harus tahu, benda –benda umum memiliki

kandungan bakteri dan kuman yang sangat tinggi, sehingga wajib anda bersihkan.

5. Teknik Mencuci Tangan Dengan Benar

Samsuridjal (2009) menjelaskan bahwa pada dasarnya air untuk cuci tangan

hendaknya air yang mengalir. Penggunaan sabun hendaknya mengenai seluruh tangan dan
diperlukan waktu agar kontak kulit dan sabut dapat terjadi. Langkah-langkah tersebut dapat

dilihat pada gambar sebagai berikut ini:

6. Langkah Mencuci Tangan :

1. Telapak dengan telapak

2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri di atas punggung tangan kanan

3. Telapak dengan telapak dan jari saling terkait

4. Letakan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci

5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya

6. Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan

sebaliknya dan bilas sampai bersih.


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A. A. A & Uliyah M. buku saku pratikum kebutuhan dasar manusia, EGC, Jakarta

2004

A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier Science.

Penuntun umum untuk petugas puskesmas.Jakarta.Departemen Kesehatan. 1995.

Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil . Jakarta

I Gusti Made Geriya Jelantik,2015, Hubungan sikap dan ketersediaan sarana dengan kebiasan

cuci tangan dengan sabun untuk mencegah diare dan ispa.jurnal :

http://www.lpsdimataram.com diakses tanggal 20 November 2017.


DISUSUN OLEH
1.IRNANDA KURNIA. N
2.KRISNA
3.LENI MARLINA
4.LISWANDARI
5.MAIZARNIS
6.MARLINA. T
7.NICKE KABELAWATI
8.NORMA SULISTIA
9.NURLINA

PENGERTIAN TUJUAN
 Supaya tangan bersih
Mencuci tangan adalah menggosok air  Membebaskan tangan dari kuman dan
mikroorganisme
dengan sabun secara bersama-sama seluruh
 Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
kulit permukaan tangan dengan kuat dan
 Mencegah penularan melalui kontak
ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air

WAKTU YG TEPAT MENCUCI


TANGAN LANGKAH MENCUCI TANGAN
 Sebelum dan sesudah makan
 Setelah buang air besar
 Setelah bermain
 Sebelum dan sesudah melakukan
tindakan
Lalu bilas degan air bersih dan lap menggunakan tisu  Terimakasih.....................................
atau lab yang bersih

Anda mungkin juga menyukai