Anda di halaman 1dari 7

TUGAS/UJIAN AKHIR SEMESTER

MATAKULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

1. Jelaskan mengapa seorang guru atau calon guru perlu mempelajari dan menguasai
psikologi pendidikan. Permasalahn-permasalah apa saja yang harus dikuasai oleh guru
dalam kaitannya dengan psikologi pendidikan agar mampu membantu peserta didik
dalam mencapai tujuan pendidikan.
JAWAB:

2. Dalam kaitannya dengan perkembangan anak, kemukakan: (1) aspek-aspek apa saja
yang tumbuh dan berkembang pada diri anak; (2) bagaimana proses pertumbuhan dan
perkembangan dari masing-masing aspek tersebut; (3) faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya; dan (4) apa yang harus dilakukan guru dalam membantu
pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek tersebut pada diri peserta didik. jelaskan
berdasarkan teori.
JAWAB:
a. Asepk-aspek yang tumbuh dan berkembang pada diri anak yakni aspek:
1) Fisik
2) Intelektual
3) Perkembangan sosial
4) Perkembangan moral
5) Perkembangan bahasa dan perilaku kognitif
6) Emosi dan perasaan
7) Minat
8) Motivasi
9) Sikap
10) Kepribadian
11) Bakat dan krativitas
12) Perkembangan individual
b. Pertumbuhan dan perkembangan masing-masing aspek tersebut :
1) Fisik
Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Hurlock dalam Jahja (hlm.39)
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek,
yaitu:
GANTINO HABIBI 1
(1) Sistem syaraf, yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan emosi.
(2) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik.
(3) Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaann senang untuk aktif
dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis.
(4) Struktur fisik/tubuh, yang meiputi tinggi, berat, dan proposisi.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan fisik berkaitan


perubahan secara kuantitatif, dan fungsional dari sistem kerja hayati, seperti
otot, syarar dll.

2) Intelektual
Intelektual adalah “daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru menggunakan
alat-alat berfikir menurut tujuannya”.
John dan Conrad (Jahja, 2013: 47) mengembangakan sebuah kurva
perkembangan intelegensi manusia sebagi berikut:
(1) Laju perkembangan intelegensi berlangsung sangat pesat sampai masa
remaja awal, setelah itu kepesatannya langsung turun.
(2) Puncak perkembangan pada umumnya dicapai di penghujung masa remaja
akhir (sekitar usia 20-an); selanjutnya perubahan-perubahan amat tipis
berlangsung hingga usia 50 tahun. Setelah itu terjadi plateau (mapan)
sampai usia 60 tahun untuk selanjutnya berangsur-angsur menurun
(deklinasi)
(3) Terdapat variasi dalam waktu dan laju kecepatan deklinasi menurut jenis-
jenis kecakapan tertentu.
3) Perkembangan sosial
Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai sequence dari perubahan
berkesinambungan dalam perilaku individu untuk menjdai makhluk sosial.
Proses perkembangan secara bertahap sebagi berikut:
(1) Masa kanak-kanak awal (0-3 tahun) subjektif.
(2) Masa krisis (3-4 tahun) tort alter
(3) Masa kanak-kanak akhir (4-6 tahun) subhektif menuju objektif.
(4) Masa anak sekolah (6-12 tahun) objektif.
(5) Masa kritis II (12-13) pre-puber (anak tanggung)
GANTINO HABIBI 2
4) Perkembangan moral
Perkembangan moral anak dapat berlangsung melalui beberapa cara, sebagai
berikut:
(1) Pendidikan langsung, yaitu melalui penananman pengertian tentang tingkah
laku yang benar dan salah, atau baik dan buruk oleh orang tua, guru atau
orang dewasa lainnya. Disamping itu, yang paling penting dalam pendidikan
moral ini, adalah keteladanan dari orang tua, guru, atau orang dewasa
lainnya dalam melakukan nilai-nilai moral.
(2) Identifikasi, yaitu dengan cara mengidentifikasi atau meniru penampilan
atau tingkah laku moral seseorang yang menjadi idolanya (seperti orang tua,
guru, kiai, artis, atau orang dewasa lainnya)
(3) Proses coba-coba (trial and error), yaitu dengan cara mengembangkan
tingkah laku moral serta coba-coba. Tingkah laku yang mendatangkan
pujian atau penghargaan akan terus dikembangkan, sementara tingkah laku
yang mendatangkan hukuman atau celaan akan dihentikan.
5) Perkembangan bahasa dan perilaku kognitif
Pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognitif dari anak, Jean Piaget, yang
hidup antara 1896-1980, mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak
menjadi empat tahapan:
(1) Tahap sensory-motor, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada
usia 0-2 tahun.
(2) Tahap pre-operasional, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi
pada usia 2-7 tahun.
(3) Tahap concrete-operational, yang terjadi pada usia 7-11 tahun
(4) Tahap formal-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi
pada usia 11-15 tahun. (Daehler & Bukatko, 1985; Best, 1989; Anderson,
1990)
6) Emosi dan perasaan
Perasaan dan emosi pada umumnya sisyaratkan sebagai keadaan yanga da pada
individu atau organisme pada suatu waktu. Perasaan dan emosi disifatkan
sebagai suatu keadaan kejiwaan pada organisme atau individu sebagai suatu
keadaan kejiwaan pada oragnisme atau individu sebagi akibat peristiwa atau
persepsi yang di alami organisme. Pada umumnya, peristiwa atau keadaan ini

GANTINO HABIBI 3
menimbulak keguncangan-keguncangan dalam diri organisme yang
bersangkutan.
Max Scheler, mengajukan pendapat ada empat macam tingkatan dalam
perasaan, yaitu:
(1) Perasaan tingkat sensoris, yaitu persaan yang didasarkan atas kesadaran
yang berhubungan dengan stimulus pada kejasmanian, misal rasa sakit,
panas, dingin.
(2) Perasaan kehidupan vital, yaitu yang bergantung pada keadaan jasmani
keseluruhan misal rasa segar dan lelah.
(3) Persaan psikis dan kejiwaan, yaitu perasaan senang, susah, takut.
(4) Perasaan kepribadian, yaitu
7) Minat
8) Motivasi
9) Sikap
10) Kepribadian
11) Bakat dan krativitas
12) Perkembangan individual

3. Menurut saudara apa harusnya perilaku seorang guru itu sehingga bisa dikatakan guru
yang baik dan profesional.
JAWAB:
Guru merupakan sosok yang begitu dihormati lantaran memiliki andil yang sangat
besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam
membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara
optimal. Ketika orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah, pada saat itu juga ia
menaruh harapan terhadap guru, agar anaknya dapat berkembang secara optimal
(Mulyasa, 2005:10).
Interstate New Teacher Assesment and Suppport Consortium (INTASC)
mengemukakan sepuluh persyaratan standar guru profesional, yaitu (1) knowledge of
subject,
4. Jelaskan mengapa teman sebaya itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.
JAWAB:

GANTINO HABIBI 4
Teman sebaya merupakan orang yang paling sering berinteraksi dengan anak selai
orang tua sehingga teman sebaya memiliki peran yang sangat signifikasn terhadap
perkembangan personal anak. Perkembangan personal melalui teman sebaya terjadi
dalam dua cara yaitu (i) disengaja (ii) tidak disengaja dan berlangsung melalui
komunikasi dialogis.
Dalam hasil penelitian, ditemukaan bahwa pertemanan yang baik ketika di bangku
sekolah akan berpengaruh pada pertemanan pada kehidupan selanjutnya di dalam
sayarakat (Bukowski, dkk dalam Surna dan Pandeirot, 2014:110). Dalam penelitian
longitudinal tersebut, damapak teman sebaya ketika masa kanak-kanak memiliki
pengaruh sebagi berikut:
 Memiliki teman sebaya yang baik semasa sekolah dasar memiliki keterkaitan
dengan kesusksesan kerja dan kemampuan menjalin persahabatan yang
romantis ketika menginjak masa dewasa. Hal ini dicatat pula oleh guru, bahwa
anak yang memiliki kemampuan menjalin hubungan baik dengan teman sebaya
ketika usia kanak-kanak memiliki dampak yang berarti dalam persahabatan
disekolah menengah. Anak yang memiliki keterampilan sosial yang baik dan
keterampilan kepemimpinan dalam kelompok sosialnya.
 Keterampilan anak menjalani persahabatan dengan teman sebaya ketika usia
anak-anak akan mengaruhi perilaku agresif pada usia delapan tahun, dan
kemudian mampu mencapai keberhasilan karier pada usia 48 tahun.
(Surna dan Pandeirot: 2014:210)

Jadi bisa disimpulkan bahwa teman sebaya sangat berpengaruh terhadap perkembangan
anak, karena dengan peranan teman sebaya anak dapat membentuk karakter dan rasa
percaya dirinya.

5. Secara garis besar ada tiga macam teori belajar yang dapat yang dapat ditetapkan dalam
proses belajar mengajar, yaitu teori behavioristik; teori humanistik; dan teori kognitif.
a. Coba jelaskan bagaimana pandangan masing-masing teori itu tentang hakekat
manusia.
JAWAB:
1) Pandanga teori behavioristik tentang hakekat manusia.
2) Pandanga teori humanistik tentang hakekat manusia.
3) Pandanga teori kognitif tentang hakekat manusia.

GANTINO HABIBI 5
b. Jelaskan apa itu belajar dan bagaimana prosesnya menurut masing-masing teori
tersebut
JAWAB:

c. Jelaskan juga bagaimana penerapan teori kognitif peaget didalam proses belajar
mengajar di TK, SD, SMP, dan SMA.
JAWAB:

6. Jelaskan bagaimana cara yang sebaiknya dilakukan guru di dalam menangani peserta
didik yang memiliki perilaku yang menyimapang di kelas (seperti mengganggu
temanya, mencuri, dan memalak). Rujuk teori apa saja yang digunakan.
JAWAB:

7. Jelaskan bagaimana cara yang sebaiknya dilakukan guru di dalam membantu peserta
didik yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi, berani berpendapat dan kreatif.
JAWAB:
8. Bagaimana menurut pendapat saudara tentang pengelompokan kelas berdasarkan jenis
kelaminya. Jika saudara setuju jelaskan mengapa setuju, dan jika tidak juga jelaskan
mengapa tidak setuju.
JAWAB:

9. Bagaimana menurut saudara tentang sistem perankingan dikelas yang dirulis di dalam
rapor anak; dan kemukakan bagaimana pendapat saudara tentang sistem kelas yang
didasarkan pada usia. Jelaskan dengan argumentasi berdasarkan teori?
JAWAB:

10. Jika saudara ditunjuk sebagai orang yang membuat kebijakan dalam bidang pendidikan;
kebijakan apa yang akan saudara buat dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan
di sekolah terutama dalam kaitanya dengan proses pembelajaran guru di kelas.
JAWAB:

GANTINO HABIBI 6
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

GANTINO HABIBI 7

Anda mungkin juga menyukai