Askep VK
Askep VK
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama pasien : Ny.N.A
Umur : 30 tahun
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Sengaji Hilir RT 008 Kelurahan Melayu
Kecamatan Teweh Tengah
Status perkawinan : Menikah
Diagnosa Medis : G3P2A0, hamil 20 minggu dengan IUFD
Tanggal Masuk Rs : 26 Januari 2017
1
2
B. Keluhan Utama
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan kram didaerah perut dan tidak
ada merasakan gerakan janin sejak 2 minggu yang lalu. DJJ (-). Pasien
mengatakan sebelumnya sudah di lakukan USG ternyata kehamilan tidak
berkembang dan janin mengalami IUFD.
D. Keadaan Bayi
Bayi berjenis kelamin perempuan dengan berat 250 gram dan panjang badan
16 cm. Sebelum dilahirkan bayi sudah meninggal di dalam rahim ibu (IUFD).
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
DM
: meninggal
35 : menikah
: anak
: pasien
: lahir meninggal
DM : diabetes mellitus
H. Riwayat Ginekologi
Usia menarche pasien pada usia 13 tahun (1 SMP), siklus menstruasi teratur
dengan durasi kurang lebih 7 hari. Riwayat kelahiran G3P2A0. Taksiran partus
pada bulan Mei 2017. Sekarang usia kehamilan memasuki minggu ke 20,
tetapi pasien tidak merasakan gerakan janin sejak 2 minggu yang lalu. Pasien
mengatakan sebelumnya sudah di lakukan USG ternyata kehamilan tidak
berkembang dan janin mengalami IUFD.
J. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Keadaan umum pasien baik. Kesadaran Compos mentis (GCS E4V5M6).
BB : 52 Kg dan TB : 152 cm.
2. TTV
TD : 120/70 mmHg N : 80 x/menit
S : 36,5oC R : 24 x/menit
3. Pemeriksaan Penglihatan
Mata pasien tampak simetris, pasien dapat menggerakan bola mata
kesemua arah. Fungsi penglihatan normal dan pasien tidak memakai alat
bantu penglihatan. Konjungtiva tidak anemis dan sclera anikterik.
4. Pemeriksaan Pernafasan
Jalan napas pasien bersih, tidak ada sumbatan pada jalan napas. Pasien
tidak merasa sesak saat bernapas, pasien tidak menggunakan alat bantu
atau otot-otot pernapasan saat bernapas. Frekuensi napas 24 x/menit.
5. Pemeriksaan jantung
Kecepatan denyut apical pasien 80x/menit, denyut teraba kuat. TD
120/70 mmHg, CRT < 2 detik. Pasien tidak mengeluh sakit dada.
6. Pemeriksaan Pencernaan
Mukosa bibir terlihat lembab, pasien tidak memakai gigi palsu dan
jumlah gigi masih lengkap.
8. Pemeriksaan Abdomen
Pasien mengatakan nyeri pada abdomen dan kram.
5
9. Pemeriksaan Perineum
Perineum utuh, tidak terlihat luka efisiotomi atau ruptur pada perineum.
2. Pola eliminasi
a. BAK
Saat dirumah pasien mengatakan BAK 4-5 kali dalam sehari. Saat
dilakukan pengkajian pasien mengatakan belum ada BAK.
b. BAB
Saat dirumah pasien mengatakan BAB 1 kali dalam sehari. Saat
dilakukan pengkajian pasien mengatakan belum ada BAB.
2. Oral hygiene
Sewaktu dirumah pasien melakukan oral hygiene 2x/hari. Namun, sewaktu
di rumah sakit pasien belum ada melakukan oral hygiene.
6
3. Cuci Rambut
Sewaktu dirumah pasien mencuci rambut 1x/hari. Pasien tidak pernah
mencuci rambut ketika di rumah sakit.
4. Pola Istirahat dan Tidur
Di rumah pasien tidur kurang lebih 6-7 jam sehari. Di rumah sakit pasien
mengatakan belum ada tidur sama sekali.
M. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Tanggal: 26 Januari 2017
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Darah Rutin
Erytthocyt 3,6 3,50-5,50 Juta/ul
Trombosit 211 150-450 ribu/ul
Hematokrit 32,8.. 33,0-48,0 vol%
RDW-CV 11,2.. 11,5-14,5 %
MCV 90,2 82,0-99,0 Fl
MCH 30,8 26,0-32,0 Pg
MCHC 34,1 32,0-36,0 g/dl
GRAND% 73,6.. 50,0-70,0 %
LYM% 17,9.. 20.0-40,0 %
MID% 8,5 1,0-15,0 %
Hemoglobin 11,2 11,0-16,0 g/dl
Leukosit 11.. 4,0-10,0 Ribu/ul
Test Faal Hati
HBs-Ag Negatif Negatif
7
Kontra indikasi:
Hamil, wanita usia subur kecuali jika menggunakan
kontrasepsi yang tepat. Riwayat alergi terhadap prostaglandin.
Infus RL Per 1000 mL Resep dokter Indikasi: 20 tpm Intravena
natrium laktat Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan
3,1 gram, dehidrasi dan syok hipovolemik. Ringer laktat menjadi kurang
NaCl 6 gram, disukai karena menyebabkan hiperkloremia dan asidosis
KCL 0,3 metabolik, karena akan menyebabkan penumpukan asam laktat
gram, CaCl2 yang tinggi akibat metabolisme anaerob.
0,2 gram, air Kontra indikasi:
untuk injeki Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis
ad 1,000 mL. laktat
8
Kontra indikasi:
Hipersensitif terhadap cephalosporin dan penicilin (sebagai
reaksi alergi silang)
O. Analisa Data
No. Tanggal/jam Data Fokus Etiologi Problem
1 21 Desember 2016/ Subjektif : Kelemahan umum Intoleransi aktivitas
16.30 WITA 1. Pasien mengeluh nyeri pada ekstrimitas bawah ketika (00092)
di gerakkan
2. Skala aktivitas/mobilitas 2 (klien butuh bantuan/
pengawasan/ bimbingan sederhana).
9
P. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas b/d Kelemahan umum
Q. Perencanaan Keperawatan
Kode Diagnosa
No. Diagnosa NOC NIC Rasional
Keperawatan
1 00092 Intoleransi aktivitas b/d Kelemahan Setelah dilakukan tindakan Pengkajian :
umum, yang ditandai dengan : keperawatan dalam 3 x 24 1. Tentukan penyebab 5. Jika perawat
DS : jam asien dapat menoleransi keletihan (misalnya : mengetahui
1. Pasien mengeluh nyeri pada aktivitas yang biasa perawatan nyeri dan penyebab
ekstrimitas bawah ketika di dilakukan dengan criteria pengobatan). keletihan, maka
10
bertahap.
2. Pantau tanda-tanda vital, 2. Pesien dapat
sebelum dan sesudah menghentikan
melalakukan aktivitas. aktivitas jika
TTV tidak dalam
batas normal.
3. Bantu pasien untuk 3. Melatih pasien
mengubah posisi secara agar dapat
berkala. melakukan
aktivitas secara
bertahap.
4. Anjurkan preodi 4. Menghindari
aktivitas dan istirahat kelelahan yang
secara bergantian dapat
memperburuk
keadaan pasien.
(WITA) NANDA
21.00 WITA
S : Pasien mengeluh nyeri pada ekstrimitas
bawah ketika di gerakkan
Skala aktivitas/mobilitas 2 (klien butuh
16.45 WITA 1. Ners muda menentukan penyebab keletihan
bantuan/ pengawasan/ bimbingan
dengan mengkaji keadaan umum pasien
sederhana).
20.30 WITA 00092 2. Ners muda membantu aktifitas fisik pasien
Skala kekuatan otot
dengan mengajarkan pasien duduk dan
5554 5554
mengajarkan miring kanan-kiri
4432 4432
20.40 WITA 3. Ners muda memantau nadi pasien, sebelum
dan sesudah melakukan aktivitas fisik
O :Pasien tampak lemah dan sulit untuk
20.50 WITA 4. Ners muda membantu pasien untuk
bergerak
mengubah posisi secara berkala
Terdapat kesulitan saat menggerakan
ekstrimitas bawah
A : masalah, Intoleransi aktivitas b/d
Kelemahan umum
P : lanjutkan intervensi
1. Bantu aktivitas fisik teratur.
14