Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah
yang berjudul ‘ PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT ‘ dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas individu mata kuliah Filsafat Pancasila.
Saya berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun saya
menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi
penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan saya terima dengan senang hati demi perbaikan makalah
selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Pancasila
Sebagai Sistem Filsafat dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini saya ucapkan terima kasih..

PENULIS

KELOMPOK II

Pendidikan Pancasial 1 | 14
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR......................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..........................................................................3
B. Rumusan masalah.....................................................................3
C. Tujuan penulisan......................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Dasar filsafat bangsa Indonesia..............................................5


B. Arti Pancasila sebagai filsafat.................................................7
C. Kedudukan dan pandangan integralistik sebagai sistem
filsafat........................................................................................9
D. Dasar pancasila srebagai sistem
filsafat.......................................................................................10
E. Filsafat Pancasila sebagai sumber dari hukum dasar
Indonesia.................................................................................10

Pendidikan Pancasial 2 | 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai (filsafat)
tertentu yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan
kehidupan dan pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup
bangsa yang diyakini kebenarannnya dan diaplikasikan dalam kehidupan
masyarakat yang mendiami negara tersebut. Pandangan hidup bangsa merupakan
nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap bangsa. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi
segala aspek suatu bangsa. Nilai adalah suatu konsepsi yang secara eksplisit
maupun implisit menjadi milik atau ciri khas seseorang atau masyarakat. Pada
konsep tersembunyi bahwa pilihan nilai merupakan suatu ukuran atau standar yang
memiliki kelestarian yang secara umum digunakan untuk mengorganisasikan
sistem tingkah laku suatu masyarakat (Prayitno, 1989:1).
Sistem nilai ( filsafat) yang dianut suatu bangsa merupakan filsafat
masyarakat budaya bangsa. Bagi suatu bangsa, filsafat merupakan sumber dari
segala sumber hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa, dan negara.
Oleh karena itu, filsafat berfungsi dalam menentukan pandangan hidup suatu
masyarakat dalam menghadapi suatu masalah, hakikat dan sifat hidup, hakikat
kerja, hakikat kedudukan manusia, etika dan tata krama pergaulan dalam ruang dan
waktu, serta hakikat hubungan manusia dengan manusia lainnya (Prayitno, 1989:2).
Indonesia adalah salah satu negara yang juga memiliki filsafat seperti
bangsa-bangsa lain. Filsafat ini tak lain adalah yang kita kenal dengan nama
Pancasila yang terdiri dari lima sila. Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa
Indonesia

B. Rumusan masalah
Bagaimana menjadikan pancasila sebagai sistem filsafat menjadi
pandangan hidup bangsa Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

Pendidikan Pancasial 3 | 14
1. Untuk mengetahui arti Pancasila dalam kedudukannya sebagai filsafat bangsa
Indonesia.
2. Untuk mengetahui kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila
sebagai sistem filsafat.
3. Untuk mengetahui dasar sehingga Pancasila di jadikan Sebagai Sistem Filsafat
bangsa Indonesia.
4. Bagi dosen, sebagai tolak ukur atau penilaian terhadap mahasiswa dalam memaha-
mi Pancasila sebagai sistem filsafat.
5. Bagi penulis, sebagai sarana untuk memperoleh keterampilan dalam melakukan
penulisan dan pengetahuan tentang pancasila sebagai sistem filsafat.

Pendidikan Pancasial 4 | 14
BAB II
PEMBAHASAN

A . DASAR FILSAFAT BANGSA INDONESIA


Apabila kita bicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut diperhatikan,
yaitu filsafat sebagai metode dan filsafat sebagai suatu pandangan, keduanya sangat
berguna untuk memahami Pancasila. Di sisi lain, kesatuan sila-sila Pancasila pada
hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat formal logis saja
namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologi dan dasar
aksiologis dari sila-sila Pancasila. Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan
rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa
dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian secara mendasar dan
menyeluruh. Pembahasan filsafat dapat dilakukan secara deduktif (dengan mencari
hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi
keutuhan pandangan yang komprehensif dan secara induktif (dengan mengamati
gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya dan menarik arti dan
makna yang hakiki dari gejala-gejala itu). Dengan demikian, filsafat Pancasila akan
mengungkapkan konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditujukan pada bangsa
Indonesia, melainkan bagi manusia pada umumnya
Kedudukan dan fungsi Pancasila harus dipahami sesuai dengan konteksnya,
misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar
filsafat negara Republik Indonesia, sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Seluruh kedudukan dan fungsi Pancasila itu bukanlah berdiri secara sendiri-sendiri
namun bilamana dikelompokan maka akan kembali pada dua kedudukan dan fungsi
Pancasila yaitu sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa
Indonesia.
Ada beberapa dasar yang menjadikan pancasila sebagai filsafat bangsa
Indonesia yaitu :

1. Landasan Ontologis Pancasila


Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu
atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan
metafisika. Jadi ontologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki makna yang ada
(eksistensi dan keberadaan), sumber ada, jenis ada, dan hakikat ada, termasuk ada
alam, manusia, metafisika dan kesemestaan atau kosmologi. Dasar ontologi

Pendidikan Pancasial 5 | 14
Pancasila adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh
karenanya disebut juga sebagai dasar antropologis. Subyek pendukungnya adalah
manusia, yakni : yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan,
yang berkerakyatan dan yang berkeadilan pada hakikatnya adalah manusia. Hal
yang sama juga berlaku dalam konteks negara Indonesia, Pancasila adalah filsafat
negara dan pendukung pokok negara adalah rakyat (manusia).

2. Landasan Epistemologis Pancasila


Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan,
metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Pengetahuan manusia sebagai hasil
pengalaman dan pemikiran, membentuk budaya. Bagaimana manusia mengetahui
bahwa ia tahu atau mengetahui bahwa sesuatu itu pengetahuan menjadi
penyelidikan epistemologi. Dengan kata lain, adalah bidang/cabang yang
menyelidiki makna dan nilai ilmu pengetahuan, sumbernya, syarat-syarat dan
proses terjadinya ilmu, termasuk semantik, logika, matematika dan teori ilmu.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu


sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau
dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia,
masyarakat, bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi
manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan
kehidupan. Pancasila dalam pengertian seperti itu telah menjadi suatu sistem cita-
cita atau keyakinan-keyakinan (belief system) sehingga telah menjelma menjadi
ideologi yang mengandung tiga unsur yaitu :
a. Logos (rasionalitas atau penalaran)
b. Pathos (penghayatan)
c. Ethos (kesusilaan).

3. Landasan Aksiologis Pancasila


Aksiologi mempunyai arti nilai, manfaat, pikiran dan atau
ilmu/teori. Menurut Brameld, aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki

a. Tingkah laku moral, yang berwujud etika,

Pendidikan Pancasial 6 | 14
b. Ekspresi etika, yang berwujud estetika atau seni dan keindahan,
c. Sosio politik yang berwujud ideologi.

Kehidupan manusia sebagai mahluk subyek budaya, pencipta dan


penegak nilai, berarti manusia secara sadar mencari memilih dan melaksanakan
(menikmati) nilai. Jadi nilai merupakan fungsi rohani jasmani manusia. Dengan
demikian, aksiologi adalah cabang fisafat yang menyelidiki makna nilai, sumber
nilai, jenis nilai, tingkatan nilai dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika,
ketuhanan dan agama. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dikemukakan pula
bahwa yang mengandung nilai itu bukan hanya yang bersifat material saja tetapi
juga sesuatu yang bersifat nonmaterial/rokhaniah. Nilai-nilai material relatif mudah
diukur yaitu dengan menggunakan indra maupun alat pengukur lainnya, sedangkan
nilai rokhaniah alat ukurnya adalah hati nurani manusia yang dibantu indra manusia
yaitu cipta, rasa, karsa serta keyakinan manusia.

B . Arti Pancasila Sebagai Filsafat


Bangsa Indonesia sudah ada sejak zaman Sriwijaya dan zaman Majapahit
dalam satu kesatuan. Namun, dengan datangnya bangsa barat persatuan dan
kesatuan itu dipecah oleh mereka dalam rangka menguasai daerah Indonesia yang
kaya raya ini. Arti Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah sama dan mutlak
bagi seluruh tumpah darah Indonesia. Tidak ada tempat bagi warga negara
Indonesia yang pro dan kontra, karena Pancasila sudah ditetapkan sebagai filsafat
bangsa Indonesia.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fungsi filsafat Pancasila perlu


dikaji tantang ilmu-ilmu yang erat kaitannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Fungsi filsafat secara umum, sebagai berikut :
1. Memberi jawaban atas pernyataan yang bersifat fundamental atau mendasar
dalam kehidupan bernegara. Segala aspek yang erat kaitannya dengan kehidupan
masyarakat bangsa tersebut dan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup dari
negara bersangkutan. Oleh karena itu, fungsi Pancasila sebagai filsafat dalam

Pendidikan Pancasial 7 | 14
kehidupan bernegara, haruslah memberikan jawaban yang mendasar tentang
hakikat kehidupan bernegara. Hal yang fundamental dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, susunan politik atau sistem politik dari negara, bentuk negara,
susunan perekonomian dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam
hal ini Pancasila yang dikaji dari sudut fungsinya telah mampu memberikan
jawabannya.
2. Filsafat Pancasila mampu memberikan dan mencari kebenaran yang substansi
tentang hakikat negara, ide negara, dan tujuan negara. Dasar Negara kita ada lima
dasar dimana setap silanya berkaitan dengan sila yang lain dan merupakan satu
kesatuan yang utuh, tidak terbagi dan tidak terpisahkan. Saling memberikan arah
dan sebagai dasar kepada sila yang lainnya. Tujuan negara akan selalu kita temukan
dalam setiap konstitusi negara bersangkutan. Karenanya tidak selalu sama dan
bahkan ada kecenderungan perbedaan yang jauh sekali antara tujuan disatu negara
dengan negara lain. Bagi Indonesia secara fundamental tujuan itu ialah Pancasila
dan sekaligus menjadi dasar berdirinya negara ini.
3. Pancasila sebagi filsafat bangsa harus mampu menjadi perangkat dan pemersatu
dari berbagai ilmu yang dikembangkan di Indonesia. Fungsi filsafat akan terlihaat
jelas, kalau di negara itu sudah berjalan keteraturan kehidupan bernegara.

C . Kedudukan Dan Pandangan Integralistik Pancasila


Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Dalam sistem itu masing-masing
silanya saling kait mengkait merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. Di dalam
Pancasila tercakup filsafat hidup dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang
hubunagan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia,
hubungan manusia dengan lingkungannya. Menurut Driyakarya, Pancasila
memperoleh dasarnya pada eksistensi manusia sebagai manusia, lepas dari keadaan
hidupnya yang tertentu. Pancasila merupakan filsafat tentang kodrat manusia.
Dalam pancasila tersimpul hal-hal yang asasi tentang manusia. Oleh karena itu,
pokok-pokok Pancasila bersifat universal. Berdasarkan hal tersebut, dapat
diperoleh unsur inti yang tetap dari Pancasila, yang tidak mengalami perubahan
dalam dunia yang selalu berubah ini. Sifatnya yang abstrak, umum dan universal
ini mengemukakan Pancasila dalam isi dan artinya sama dan mutlak bagi seluruh

Pendidikan Pancasial 8 | 14
bangsa, diseluruh tumpah darah dan sepanjang waktu sebagai cita-cita bangsa
dalam Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.
Secara lebih lanjut dapat dikemukakan pula bahwa dasar filsafat bangsa
Indonesia bersifat majemuk tunggal (monopluralis), yang merupakan persatuan dan
kesatuan dari sila-silanya. Akan tetapi bukan manusia yang menjadi dasar persatuan
dan kesatuan dari sila-sila Pancasila itu, melainkan dasar persatuan dan kesatuan
itu terletak pada hakikat manusia. Secara hakiki, susunan kodrat manusia terdiri
atas jiwa dan badan, sifat kodratnya adalah sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial, dan kedudukan kodratnya adalah sebagai makhluk Tuhan dan
makhluk yang berdiri sendiri (otonom). Aspek-aspek hakikat kodrat manusia itu
dalam realitasnya saling berhubungan erat, saling brkaitan, yang satu tidak dapat
dipisahkan dari yang lain. Jadi bersifat monopluralis, dan hakiikat manusia yang
monopluralis itulah yang menjadi dasar persatuan dan kesatuan sila-sila Pancasila
yang merupakan dasar filsafat Negara Indonesia.
Pancasila yang bulat dan utuh yang bersifat majemuk tunggal itu menjadi
dasar hidup bersama bangsa Indonesia yang bersifat majemuk tunggal pula. Dalam
kenyataannya, bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat,
kebudayaan danagama yang berbeda. Dan diantara perbedaan yang ada sebenarnya
juga terdapat kesamaan. Secara hakiki, bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan-
perbedaan itu juga memiliki kesamaan,.bangsa Indonesia berasal dari keturunan
nenek moyang yang sama, jadi dapat dikatakan memiliki kesatuan darah. Dapat
diungkapkan pula bahwa bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan itu juga
mempunyai kesamaan sejarah dan nasib kehidupan. Secara bersama bangsa
Indonesia pernah dijajah, berjuang melawan penjajahan, merdeka dari penjajahan.
Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa setelah merdek, bangsa Indonesia
mempunyai kesamaan tekad yaitu mengurus kepentingannya sendiri dalam bentuk
Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kesadaran akan
perbedaan dan kesamaan inilah yang menumbuhkan niat, kehendak (karsa dan
Wollen) untuk selalu menuju kepada persatuan dan kesatuan bangsa atau yang lebih
dikenal dengan wawasan “ bhineka tunggal ika “.
Pernyataan lebih lanjut adalah bagaimana bangsa Indonesia melaksanakan
kehidupan bersama berlandaskan kepada dasar filsafat Pancasila sebagai asas
persatuan dan kesatuan sebagai perwujudan hakikat kodrat manusia. Pada saat
mendirikan Negara Indonesia, para pendiri sepakat untuk mendirikan Negara
Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat

Pendidikan Pancasial 9 | 14
Indonesia,yaitu Negara yang berdasar atas aliran pikiran Negara (staatsidee) negara
yang integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi
seluruh golongan dalam bidang apapun.
Jadi negara sebagai susunan dari seluruh masyarakat dimana segala
golongan, segala bagian dan seluruh anggotanya berhubungan erat satu
dengan lainnya dan merupakan persatuan dan kesatuan yang organis. Kepentingan
individu dan kepentingan bersama harus diserasikan dan diseimbangkan antara satu
dengan lainnya. Hidup kenegaraan diatur dalam prinsip solidaritas, menuntut
bahwa kebersamaan dan individu tidak dapat dipertentangkan satu dengan lainnya.
Negara harus dipandang sebagai institusi seluruh rakyat yang memberi tempat bagi
semua golongan dan lapisan masyarakat dalam bidang apapun. Sebaliknya negara
juga bertanggung jawab atas kemerdekaan dan kesejahteraan semua warga negara.
Tujuan Negara adalah kesejahteraan umum. Oleh karena itu negara tidak
mempersatukan diri dengan golongan terbesar, juga tidak mempersatukan diri
dengan golongan yang paling kuat, melainkan Negara mengusahakan tujuannya
dengan memperhatikan semuua golongan dan semua perseorangan. Negara
mempersatukan diri dengan seluruh lapisan masyarakat.

D . Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Negara kita Indonesia dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan
bernegaranya dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Fundamen negara ini
harus tetap kuat dan kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen,
dasar, atau ideologi berarti mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara
dan bangsa bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada
dasar negaranya.
Alasan pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1.Secara prktis-fungsional, dalam tata-budaya masyarakat Indonesia pra-
kemerdekaan nilai Pancasila diakui sebagai filsafat hidup atau pandangan hidup
yang dipraktekkan.
2. Secara formal-konstitusional, bangsa Indonesia mengakui Pancasila dalah dasar
negara (filsafat negara) RI.
3. Secara psikologis dan kultural, bangsa dan budaya Indonesia sederajat dengan
bangsa dan budaya manapun. Karenanya, wajar bangsa Indonesia sebagaimana

Pendidikan Pancasial 10 | 14
bangsa-bangsa lain (Cina, India, Arab, Eropa) mewarisi sistem filsafat dalam
budayanya. Jadi, Pancasila adalah filsafat yang diwarisi dalam budaya Indonesia.
4.Secara potensial, filsafat Pancasila akan berkembang bersama dinamika budaya;
filsafat Pancasila akan berkembang secara konsepsional, kaya konsepsional dan
kepustakaan secara kuantitas dan kualitas. Filsafat Pancasila merupakan bagian dari
khasanah dan filsafat yang ada dalam kepustakaan dan peradaban modern.

E . Filsafat Pancasila Sebagai Sumber dari hukum dasar Indonesia.


Sebagaimana terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV,
susunan tersebut menunjuk bahwa pancasila merupakan dasar, kerangka dan
pedoman bagi Negara dan tertib hokum Indonesia, yang pada hakekatnya tersimpul
salam asas kerohanian Pancasila. Dengan demikian konsekuensinya pancasila asas
yang mutlak bagi adanya tertib hokum Indonesia yang pada akhirnya perlu
direalisasikan dalam setiap aspek penyelenggaraan Negara.
Dalam pengertian inilah maka pancasila berkedudukan sebagai sumber
dari hokum dasar Indonesia, atau dengan kata lain perkataan sebagai sumber tertib
hukum Indonesia yang tercantum dalam ketentuan tertib hukum tertinggi. Yaitu
pembukaan UUD 1945.

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya adalah


sebagaimana nilai-nilainya yang bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari
segala sumber hukum dalam negara Indonesia, menjadi wadah yang fleksibel bagi
faham-faham positif untuk berkembang dan menjadi dasar ketentuan yang menolak
faham-faham yang bertentangan seperti Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak
beragama, Kolonialisme, Diktatorisme, Kapitalis, dan lain-lain.

Istilah filsafat dipergunakan dalam berbagai konteks tapi kita harus tahu
dulu apa itu filsafat dan fungsi filsafat serta kegunaan filsafat dengan uraian yang
singkat ini saya mengharapkan agar timbul kesan pada diri kita bahwa filsafat
adalah suatu yang tidak sukar dan dapat di pelajari oleh semua orang di samping itu
saya menghrapkan agar kita tak beranggapan filsafat sebagai suatu hasil potensi

Pendidikan Pancasial 11 | 14
belaka dan tidak berpijak realita dengan cara ini saya mengharapkan dapat
menggunakan sebagai modal untuk mempelajari pancasila dari sudut pandang
filsafat.
Dan kita mengenal filsafat pancasila dari sejarah pelaksanaannya diantara
bangsa – bangsa barat tersebut bangsa belandalah yang akhirnya dapat memegang
peran sebagai penjajah yang benar – benar yang menghancurkan rakyat Indonesia
mengingat keadaan perjuangan bangsa Indonesia kita harus mengetahui perjuangan
sebelum tahun 1900.
Sebenarnya sejak waktu itu pula mempertahankan kemerdekaan dengan cara
bermacam – macam perlawanan rakyat Indonesia untuk menentang kolonialisme,
belanda telah berjalan dengan hebat. Akan tetapi masih berjalan sendiri – sendiri
dan belum ada kerja sama melalui organisasi yang teratur .Dan kita harus
mengetahui unsur – unsur Pancasila yang menjiwai perlawanan terhadap
kolonialisme jika perjuangan bangsa Indonesia mengetahui dan teliti dengan
seksama maka unsur – unsur pancasila merupakan semangat dan jiwa perjuangan
tersebut kita harus menganalisa dalam pembahasan seperti:
1. Apa unsur – unsur keTuhanan dalam penjajahan belanda.
2. Unsur kemanusiaan dalam penjajahan belanda yang menghancurkan rakyat
indonesia dengan tidak ada perikemanusiaan, suatu siksaaan yang di derita rakyat
Indonesia.
3. Unsur persatuan terhadap penjajahan belanda yang memecah belah persatuan.
4. Unsur kerakyatan terhadap penjajahan belanda tentang kebebasan untuk
mendapatkan pendidikan dan seolah olah rakyat kecil tidak ada artinya.
5. Unsur yang terakhir yaitu keadilan tentang penjajahan belanda tidak ada keadilan
untuk mendapatkan kebutuhan kebebasan hak.

Pendidikan Pancasial 12 | 14
BAB III
PENUTUP

A . Kesimpulan
Prinsip-prinsip dasar kehidupan bangsa Indonesia ditemukan oleh para
peletak dasar Negara tersebut yang diangkat dari dasar filsafathidup bangsa
Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi prinsip dasar filsafat Negara,
yaitu pancasila. Hal inilah sebagai suatu alasan ilmiah rasional dalam ilmu filsafat
bahwa salah satu lingkup pengertian filsafat adalah fungsinya sebagai suatu
pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa tertentu (Harold Titus, 1984).
Berdasarkan suatu kenyataan sejarah tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa filsafat pancasila sebagai suatu pandangan hidup bangsa Indonesia,
merupakan suatu kenyataan obyektif yang hidup dan berkembang dalam suatu
masyarakat Indonesia.

B . SARAN
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca
agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang filsafat,
filsafat pancasila, dan pancasila sebagai sistem filsafat. Semoga dengan makalah
ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan

Pendidikan Pancasial 13 | 14
DAFTAR PUSTAKA

https://wilkpedia-indonesia/pendidikan-pancasila-perguruan-
tinggi//

Pendidikan Pancasial 14 | 14

Anda mungkin juga menyukai