Anda di halaman 1dari 8

Vol. 01 No.

02 Juli 2014 Halaman 48-55


JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL


PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA
KABUPATEN LUWU UTARA

Rahmawati¹
Fitriani Surya²

No. HP 0813555428082¹

ABSTRAK
agar tetap dapat mempertahankan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
perhitungan biaya pesanan dalam menetapkan kelangsungan usahanya, maka perusahaan
harga jual pada Usaha Las Palandan. Analisis dituntut untuk lebih inovatif dan memiliki
penentuan harga pokok penjualan dengan
pendekatan metode Full Costing. Harga pokok strategi yang tepat dan cermat agar mampu
pesanan melalui metode Full Costing pada Usaha
Las Palandan pada tahun 2012 adalah sebesar bertahan dalam persaingan.
Rp. 89.035.000,- sedangkan harga pokok Setiap perusahaan didalam
penjualannya adalah sebesar Rp. 108.000.000,-.
Pada Tahun 2013 harga pokok produksi melalui menjalankan usahanya baik yang bergerak
metode Full Costing Usaha Las Palandan
mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. dalam bidang perdagangan, perindustrian
139.695.000,- sedangkan harga pokok maupun jasa, pasti mempunyai tujuan
penjualannya adalah sebesar Rp. 168.000.000,-.
Peningkatan harga pokok produksi dan harga tertentu, yaitu mendapatkan laba sebesar –
pokok penjualan ini disebabkan karena jumlah
produksi rosban pada Usaha Las Palandan
besarnya dengan menggunakan sumber daya
mengalami peningkatan sehingga semua biaya yang dimiliki seefisien mungkin. Secara garis
yang ada juga mengalami peningkatan.Harga jual
rosban yang harus ditetapkan oleh Usaha Las besarnya bahwa perusahaan didalam
Palandan untuk mendapatkan laba sesuai dengan
menjalankan usahanya selalu diharapkan
targetnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.
1.800.000 perunitnya sedangkan pada tahun 2013 berpedoman pada prinsip ekonomi, yaitu
harga jual rosban yang harus ditetapkan oleh
Usaha Las Palandan untuk mendapatkan laba berusaha mencari laba yang maksimal
sesuai dengan targetnya pada adalah sebesar Rp.
dengan biaya yang seminimal mungkin.
2.000.000 perunitnya.
Kata kunci : Usaha Las Palandan, Penentuan Salah satu upaya yang dapat
Harga Pokok Pesanan.
dilakukan oleh pihak manajemen dalam
PENDAHULUAN mencapai tujuan perusahaan adalah melalui
Perkembangan dunia usaha yang strategi penggunaan modal kerja.
semakin pesat menyebabkan semakin Penggunaan modal kerja memiliki implikasi
ketatnya persaingan usaha baik dalam penting terhadap strategi bersaing
lingkup Nasional, Regional maupun perusahaan.
Internasional. Ketatnya persaingan ini Pada suatu perusahaan, laba yang
menurut para pengusaha untuk mencari cara diharapakan seringkali tidak dapat dicapai

48 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502

sesuai dengan targetnya sedangkan ukuran METODE PENELITIAN


yang sering dipakai untuk menilai sukses maka lokasi penelitian yang ditempati
tidaknya manajemen suatu perusahaan mengambil data adalah salah satu usaha las
adalah laba diperoleh karna laba umumnya palandan di Desa Palandan Kecamatan
merupakan tujuan utama perusahaan. Laba Baebunta Kabupaten Luwu utara. Jenis dan
akan diperoleh jika dalam periode akuntansi sumber data yang digunakan yaitu Data
yang sama jumlah pendapatan lebih besar Kuantitatif dan Data Kualitatif. Berdasarkan
daripada biaya yang dikeluarkan. Untuk sumbernya, data penelitian dapat
membantu perusahaan dalam penggunaan dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data
modal kerja, maka pihak manajemen dapat primer dan data sekunder. Sedangkan
menggunakan suatu alat analisis yang metode pengumpulan data yang digunakan
disebut analisis laba kotor. Rencana untuk yaitu Wawancara, Pengamatan dan
mencapai laba yang diharapkan oleh Dokumentasi.
perusahaan, maka perusahaan perlu Metode Analisis Data
membuat suatu anggaran. Dimana agar Berdasarkan sumbernya, data
anggaran dapat benar – benar efektif, maka penelitian dapat dikelompokkan dalam dua
sistem penganggaran yang baik harus jenis yaitu data primer dan data sekunder.
mencakup perencaan dan pengendalian.

1. Harga Pokok Pesanan = Pembelian Bahan


Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tidak Langsung
--------------------------------------------- +

2. Full Costing
Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead pabrik Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap
-------------------------------------------------- +

Harga Pokok Produk = Harga pokok produksi


Biaya Administrasidan Umum
Biaya Pemasaran.
------------------------------------------- +

49 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN produksi dari rosban tersebut. Ada dua
metode pendekatan didalam menentukan
Setelah mendapatkan semua data
harga pokok produksi, yaitu :
yang diperlukan oleh peneliti pada Usaha Las
a. Full Costing
Palandan selanjutnya peneliti akan
Metode Full Costing adalah
menganalisis semua data tersebut kemudian
metode penentuan harga pokok
dibahas untuk mendapatkan kesimpulan
produksi yang memperhitungkan
penelitian. Untuk lebih terperinci maka peneliti
semua unsur biaya produksi kedalam
akan menganalisis data tersebut sebagai
harga pokok produksi, yang terdiri dari
berikut:
: biaya bahan baku, biaya tenaga
1. Harga Pokok Penjualan
kerja langsung, dan biaya overhead
HPP adalah istilah yang
pabrik yang bersifat variabel maupun
digunakan pada akuntansi keuangan dan
tetap.
pajak untuk menggambarkan biaya
Sebelum menghitung harga
langsung yang timbul dari barang yang
pokok produksi melalui metode full
diproduksi dan dijual dalam kegiatan
costing pada Usaha Bengkel Las
bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku,
Palandan maka terlebih dahulu harus
tenaga kerja langsung, biaya overhead,
diketahui berapa biaya produksi
biaya pemasaran dan penyusutan aktiva.
barang jadi. Adapun biaya produksi
HPP muncul pada laporan laba rugi
barang jadi Usaha Bengkel Las
sebagai komponen utama dari biaya
Palandan dapat dilihat pada tabel
operasi atau biasa juga disebut sebagai
berikut:
biaya penjualan.
Menghitung harga pokok
penjualan untuk perusahaan manufaktur
menjadi sedikit lebih rumit karena adanya
persediaan bahan baku (Raw Materials)
yang diolah menjadi barang jadi (Finished
Goods). Proses pengolahan dari bahan
baku menjadi barang jadi menimbulkan
cost-cost lain, diantaranya: biaya tenaga
kerja langsung dan overhead produksi,
yang dimana untuk tiap tahunnya selalu
mengalami peningkatan. Sebelum
menentukan harga pokok penjualan
terlebih dahulu dihitung harga pokok

50 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502

Tabel 1
Biaya Produksi Barang Jadi Usaha Las Palandan Tahun 2012-2013

Biaya Perunit
No Full Costing
2012 2013
1 Biaya Bahan Baku Rp. 52.560.000 Rp. 89.040.000
Biaya Tenaga Kerja
2 Rp. 15.600.000 Rp. 26.880.000
Langsung
Biaya Overhead
3 Rp. 3.600.000 Rp. 6.500.000
Variabel
4 Biaya Tetap Rp. 17.275.000 Rp. 17.275.000
Total Rp. 89.035.000 Rp. 139.695.000
Sumber : Data Usaha Las Palandan, 2014

Dari tabel di atas dapat Sehin gga dapat disimpulkan

diketahui bahwa biaya bahan baku bahwa penggunaan bahan baku setiap

pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. tahunnya mengalami peningkatan

52.560.000 dan pada tahun 2013 begitu pula dengan penggunaan biaya

adalah sebesar Rp. 89.040.000. pembelian bahan baku, upah tenaga

Sedangkan biaya tenaga kerja langsung kerja langsung, biaya overhead produksi

pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. dan biaya tetap.

15.600.000 dan pada tahun 2013 Setelah mengetahui seluruh

adalah sebesar Rp. 26.880.000. Dan biaya – biaya produksi untuk barang jadi

biaya overhead produksi pada tahun pada usaha las palandan, peneliti

2012 adalah sebesar Rp. 3.600.000 dan kemudian menentukan harga pokok

pada tahun 2013 adalah sebesar penjualan melalui metode Full Costing

6.500.000. Dan untuk biaya tetap pada untuk tahun 2012 dan 2013. Adapun

tahun 2012 adalah sebesar Rp. rinciannya dapat dilihat pada tabel

17.275tahun 2013 adalah sebesar Rp. berikut ini:

17.275.000.

51 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502
Tabel 2
Harga Pokok Pesanan melalui Metode Full Costing Usaha Las Palandan tahun
2012-2013
Tahun
No Keterangan
2012 2013
1 Pembelian Bahan Baku Rp. 52.560.000 Rp. 89.040.000
2 Upah Tenaga Kerja Langsung Rp. 15.600.000 Rp. 26.880.000
3 Biaya Overhead Produksi Rp. 3.600.000 Rp. 6.500.000
4 Biaya Tetap Rp. 17.275.000 Rp. 17.275.000
Harga Pokok Pesanan Rp. 89.035.000 Rp. 139.695.000

Sumber : Data Usaha Las Palandan,


2014

Dari tabel di atas dapat diketahui adalah dengan cara melihat biaya yang

bahwa nilai untuk pembelian bahan telah dikeluarkan untuk memproduksi

baku pada usaha las palandan pada suatu produk, jika perusahaan telah

tahun 2012 adalah sebesar Rp. melakukan hal tersebut kemungkinan

52.560.000, upah tenaga kerja perusahaan untuk rugi akan dapat ditekan.

langsung Rp. 15.600.000, biaya Harga jual yang ditetapkan harus mampu

overhead produksi Rp. 3.600.000 dan menentukan semua biaya yang

biaya tetap Rp. 17.275.000. Pada tahun menghasilkan laba jangka panjang

2013 pembelian bahan baku melalui sehingga dapat menghasilkan return yang

metode Full Costing pada Usaha Las wajar bagi para pemilik perusahaan serta

Palandan adalah sebesar Rp. mempertahankan dan mengembangkan

89.040.000, upah tenaga kerja perusahaan. Selain itu juga harus

langsung Rp. 26.880.000, biaya ditentukan berapa target keuntungan yang

overhead produksi Rp. 6.500.000 dan ingin didapatkan oleh perusahaan dalam

biaya tetap Rp. 17.275.000. produk yang dihasilkan. Adapun target

2. Penentuan Harga Jual Rosban keuntungan yang ingin didapatkan oleh

Pada dasarnya penetapan harga Usaha Las Palandan untuk setiap produk

jual yang baik dilakukan oleh perusahaan

52 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502

rosban adalah sebesar 20 % dari biaya a. Penetapan Harga Jual dengan

produksi satu rosban. pendekatan harga pokok produksi

Pada penelitian ini peneliti akan Full Costing

menetapkan harga jual produk dengan Penetapan Harga Jual

pendekatan metode penentuan harga dengan pendekatan harga pokok

pokok produksi yaitu dengan metode Full produksi Full Costing dapat dilihat pada

Costing. tabel berikut:

Tabel 3
Penjualan Pesanan Pada Usaha Las Palandan Tahun 2012-2013

Jumlah Penjualan (unit)


Tahun Harga Jual Total Penjualan

2012 60 unit Rp. 1.800.000 Rp. 108.000.000


2013 84 unit Rp. 2.000.000 Rp. 168.000.000

penjualan pada tahun 2012 adalah senilai


Berdasarkan data di atas maka
Rp. 108.000.000 dan pada tahun 2013
dapat diketahui penjualan pesanan pada
jumlah penjualan adalah 84 unit dengan
usaha las palandan dari tahun 2012 –
harga 1 unit adalah Rp. 2.000.000
2013 adalah sebagai berikut :
sehingga total penjualan pada tahun 2013
Pada tahun 2012 jumlah penjualan
adalah senilai Rp. 168.000.000
adalah 60 unit dengan harga jual 1 unit

adalah Rp. 1.800.000 sehingga total

Laba Usaha Harga Jual - Harga Pokok Penjualan


= Harga Jual x 100 %

= Rp. 108.000.000 - Rp. 89.035.000


Rp. 108.000.000 x 100 %

= Rp. 18.965.000
x 100 %
Rp. 108.000.000

= 17,56%

53 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502

Laba Usaha Harga Jual - Harga Pokok Penjualan


= Harga Jual x 100 %

= Rp. 168.000.000 - Rp. 139.695.000


Rp. 168.000.000 x 100 %

= Rp. 28.305.000
Rp. 168.000.000 x 100 %

= 16,84%

Berdasarkan hasil perhitungan


laba usaha diatas maka dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut : Tabel 4
Penjualan Pesanan Pada Usaha Las Palandan Tahun 2012-2013

Tahun
Rincian
2012 2013

17,56 % 16,84 % Laba Usaha

Tabel 5
Penjualan Pesanan Pada Usaha Las Palandan Tahun 2012-2013

Keterangan 2012 2013

Penjualan Rp. 108.000.000 Rp. 168.000.000

HPP Rp. 89.035.000 Rp. 139.695.000

Laba Bersih Usaha Rp. 18.965.000 Rp. 28.305.000

% Laba Bersih 17,56% 16,84%

SIMPULAN

Adapun kesimpulan pada penelitian ini sebesar Rp. 89.035.000,- sedangkan


yaitu: harga pokok penjualannya adalah
1. Harga pokok pesanan melalui metode sebesar Rp. 108.000.000,-. Pada
Full Costing pada Usaha Las Tahun 2013 harga pokok produksi
Palandan pada tahun 2012 adalah melalui metode Full Costing Usaha

54 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502

Las Palandan mengalami peningkatan DAFTAR PUSTAKA


menjadi sebesar Rp. 139.695.000,- Hansen dan Mowen. 2006. Buku I
sedangkan harga pokok penjualannya Management Accounting Edisi 7.
Jakarta : Salemba Empat.
adalah sebesar Rp. 168.000.000,-.
Hansen dan Mowen. 2004.
Peningkatan harga pokok produksi http://mbegedut.blogspot.com/2012/04
dan harga pokok penjualan ini /pengertian-hargapokok-produksi-
menurut.html#.udl8mVJaZ2c
disebabkan karena jumlah produksi
Henry Simamora. 2002. Akuntansi
rosban pada Usaha Las Palandan Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
mengalami peningkatan sehingga
Mulyadi, (1997), Akuntansi Manajemen:
semua biaya yang ada juga Konsep, Manfaat Dan Rekayasa, Edisi
Kedua, Bagian Penerbitan Sekolah
mengalami peningkatan.
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
2. Harga jual rosban yang harus Yogyakarta.
ditetapkan oleh Usaha Las Palandan RA. Supriyono, 2002. Akuntansi Biaya:
untuk mendapatkan laba sesuai Perencanaan dan Pengendalian
Biaya, Serta Pembuatan Keputusan.
dengan targetnya pada tahun 2012 Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
adalah sebesar Rp. 1.800.000
perunitnya sedangkan pada tahun
2013 harga jual rosban yang harus
ditetapkan oleh Usaha Las Palandan
untuk mendapatkan laba sesuai
dengan targetnya pada adalah
sebesar Rp. 2.000.000 perunitnya.

SARAN

Sebaiknya Usaha Las Palandan


selalu menetapkan harga jual produk
rosban dengan menggunakan
pendekatan Metode Full Costing agar
mendapatkan gambaran dalam
menentukan harga jual produknya
tersebut guna memperoleh laba yang
telah ditargetkan sebelumnya.

55 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014

Anda mungkin juga menyukai