DOSEN PENDAMPING:
ANNE CHARINA, SP., MT.
A. Sejarah Perusahaan
PT.Galih estetika didirikan di Jakarta pada tahun 1991 oleh ibu Elis
Rosmiati.Perusahaan tersebut pada awal berdiri sebagai treding house dibidang
pengolahan kayu yang mecakup swan timbr,profile kayu dan kemudian diikuti
dengan generale merchandise dalam pembuatan tas,sepatu,garmen dan lai lain
Pada tahun 1993 PT Galih Estetika membuka cabang perusahaan perseroan
sebagai usaha pengembangan bisnis.cabang tersebut berkedudukan di Kuninga ,
Jawa Barat dengan NPWP 1.364.751-6-042 dan SIUP nomor 1152/8338/09-
02/PB/IV/93 yang dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 28 april 1993.Perusahaan
ini bergerak dalam industry pengolahan ubi jalar dan telah mengikuti penyuluhan
bagi Perusahaan makanan dan minuman industry rumah tangga berdasarkan
keputusan menteri kesehatan RI no.02912.B/SK/x/1986 tanggal 10 September
1986 yang diselenggarakan di Bandung tanggal 2 November 2000 dengan system
pengovenan dan pendinginan dengan tujuan pasar produk adalah ekspor ke Jepang
dan Korea
Pengembangan bisnis pengolahan ubi jalar mempunyai peluang pasar yang
cukup baik.Di luar negeri khusunya Negara Negara maju ,ubi jalar dijadikan
makanan mewah dan bahan baku industry.Ubi jalar dimanfaatkan dalm aneka
makanan olahan yang banyak dijual di took sampai restoran restoran bertaraf
internasional dengan tingkat konsumsi yang tinggi. Ubi jalar tesebut dikonsumsi
dalam bentuk ubi jalar segar,instant ubi kering ,aneka tepung dan pati, pasta ubi
jalar serta ubi jalar goreng yang dibekukan dan digunakan juga sebagai bahan
baku makanan cemilan seperti snack, permen, gula fruktosa serta berbagai macam
minuman yang terbuat dari sari pati ubi jalar.
President Director
Factory Manager
Laboratory
Shift 1
Shift 1 Shift 3
Shift 1 Shift 1 Shift 1 Shift 2
Shift 3 Shift 3
c. Aktivitas Perusahaan
PT. Galih Estetika adalah perusahaan yang bergerak dibidang produk bahan
setengah jadi untuk makanan dengan ubi jalar sebagai bahan bakunya. PT.Galih
Estetika telah berhasil mengekspor produk mereka ke berbagai negara seperti
Jepang dan Korea. Setiap bukannya mereka dapat mengekspor hingga 500 sampai
600 ton perbulan, dan dalam satu minggunya mereka dapat mengirim hingga 2
sampai 3 kali pengiriman tergantung pada banyaknya pesanan.
4. Penanaman
Masukkan pangkal stek dengan posisi berdiri dengan dua mata tunas masuk ke
dalam tanah dengan harapan ubi yang dihasilkan mencapai ukuran yang
maksimal.
Dianjurkan untuk monokultur karena akan berpengaruh terhadap produktifitas
ubi.
6. Pemupukan
a. Pemupukan melalui perakaran
Pemupukan dasar
Pemupukan yang dilakukan bersamaan dengan waktu tanam, dengan tujuan
untuk mempercepat pertumbuhan batang & perakaran.
Urea : 14 kg/Ha
Sp 36 : 18 kg/Ha
KCL : 10 kg/Ha
Pemupukan susulan
Pemupukan yang dilakukan setelah 7 – 15 hari sesudah penjugaran, dengan
cara ditaburkan dikiri dan kanan guludan yang sudah dijugar.
Dosis untuk musim hujan :
Urea : 55 kg/Ha atau NPK : 300 kg/ Ha
Sp 36 : 100 kg/Ha KCL : 100 kg/Ha
KCL : 150 - 250 kg/Ha
Dosis untuk musim kemarau
Urea : 80 kg/Ha atau NPK : 300 kg/ Ha
Sp 36 : 100 kg/Ha KCL : 100 kg/Ha
KCL : 150 - 250 kg/Ha
Dosis diatas bisa berubah tergantung kondisi lahan penanaman.
b. Pemupukan melalui daun
Pemupukan yang dilakukan dengan harapan bisa menyediakan unsur hara
yang terserap secara maksimal oleh tanaman, juga dalam pupuk daun terdapat
beberapa unsur mikro disamping unsur makro yang dibutuhkann oleh
tanaman.
7. Penutupan tanah (pembumbunan)
Setelah pupuk ditebarkan di daerah perakaran, baru tanah ditutp kembali
Pekerjaan ini sekaligus merupakan pembersihan gulma
Usahakan dilakukan penyiraman agar kondisi tanah tidak kering dan
penyerapan pupuk dapat optimal
8. Penyiaangan dan pengebatan
Penyiangan dilakukan untuk mencegah adanya persaingan untuk
memperebutkan unsur hara antara gulam dengan tanaman ubi, juga
sebagai upaya untuk mencegah terhadap serangan hama tikus
Pengebatan dilakukan dengan maksud memutuskan akar-akar (bakal ubi
pengganggu) yang tumbuh dari ruas-ruas menjalar
Jangan lakukan pembalikan batang karena akan merusak, lakukan hanya
mengangkat batang saja sampai akar pengganggu putus dan kembalikan
sejajar dengan arah guludan
Musim penghujan dilakukan ± 3 - 4 kali
Musim kemarau dilakukan ± 2 – 3 kali
9. Pengairan/penyiraman
a. Usia 15 hari pertama usahakan kondisi tanah terus lembab
b. Usia 1 – 3 bulan penyiraman dilakukan setiap 15 hari sekali
c. Usia diatas 3 bulan penyiraman dilakukan setiap 20 hari sekali
10. Pengendalian hama dan penyakit
a. Hama yang sering menyerang adalah hama boleng dan penggerek batang
b. Pengendalian terpadu : penggunaan stek dari tanaman induk yang sehat,
perlakuan pencelupan stek ke dlam larutan insektisida karbofuran dengan
dosis sesuai anjuran selam 10 menit, pengairan yang cukup dan teratur,
pembumbunan, penangkapan serangga dewasa jantan dengan seks deromon,
panen tepat waktu, perotasian tanamn, dan terus mengusahakan agar kondisi
tanaman sehat
c. Lakukan penyemprotan dengan pestisidan yang ramah lingkungan serta
sesuai dosis yang dianjurkan apabila terdapat serangan hama dan penyakit
utamakan dahulu pestisida nabati
d. Penyemprotan dilakukan pagi (pukul 06.00 – 09.00) atau sore (16.00 – 18.00)
11. Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada usia tanaman yang maksimal agar hasil didapat
bisa memuaskan, karena pada masa-masa usia pematangan terdapat
penambahan bobot yang optimal. Usia panen ubi yang standar adlah 4,5 – 6
bulan
*Keterangan:
Untuk lebih jelasnya, proses pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh perusahaan
dapat dilihat pada lampiran yaitu tugas personel pendukung penanaman di wilayah kab. Batang yang
dilakukan oleh perusahaan.
BAB III
ANALISIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Nama : Iis
Jabatan : Ketua tim pembibitan
Nama : Firmansyah
Jabatan : Ketua tim penanaman
Nama : Kirsun
Jabatan :
2. Bagian Personalia
Nama : Zulda Winata
3. Divisi Produksi
Nama : Halim
Jabatan : Ketua Bagian Produksi
Nama : Tony
Jabatan : PPIC
Lampiran 2.
Gambar 7. Tabel Shipment Time Schedule
Lampiran 3.
Gambar 8. Tabel Schedule panen
Gambar 9. Lanjutan Tabel Schedule Panen
Lampiran 4.
Tabel 2. Kegiatan Pelaku Pemberdaya
No Kegiatan Pokok Kegiatan Detail di Lapangan Keterangan
1 Observasi Lahan/Wilayah Mencari informasi secara detail mengenai suatu wilayah Pengisian form kelayakan lahan
yang ideal untuk ubi
Didukung data dan informasi dari petani sekitar, data
pendukung dari desa, data pendukung dari dinas/instansi
terkait
Data di lapangan, mengutamakan wilayah sentra ubi
2 Penyuluhan/transfer informasi Sejarah singkat Pabrik PT.Galih Estetika Ada tim khusus penyuluhan
penanaman Informasi jenis produk, pasar, kebutuhan bahan baku, Perlu perlengkapan/alat peraga :
varietas, dll video, panduan teknik budidaya
Informasi situasi dan kondisi bahan baku di masa lalu, masa lengkap
sekarang, dan masa yang akan datang Disiapkan makanan kecil ala
Teknik bididaya ubi jalar (persyaratan tumbuh, teknik kadarnya, uang hadir dll
pengolahan tanah, pemupukan, pemberantasan hama dan Dilanjutkan dengan pembuatan
penyakit, pemeliharaan, pemanenan dll) demplot
Aturan main penerimaan bahan baku di pabrik (kriteria ubi
yang diterima, harga, waktu pembayaran, penjadwalan
panen, dll)
Penanganan pasca panen
3 Penetapan lokasi penanaman Mencatat alamat petani dan alamat/lokasi penanaman
Memastikan titik/lokasi tanam, kaitannya dengan pengiriman
bibit, jarak angkut bibit dari jalan, dan pengecekan lanjutan
serta kesulitan yang mungkin pada saat panen
4 Pengecekan persiapan tanam Pengecekan lahan sudah sesuai dengan prosedur atau belum
Pembuatan guludan/ukuran dan bentuk guludan
5 Pengiriman bibit Melakukan koordinasi : waktu, volume, dan varietas yang
akan dikirim
Mengisi dan menandatangani formulir pinjaman bibit
Mengecek kwalitas bibi yang terkirim : kemurnian bibit,
ukuran panjang stek, segar/tidaknya bibit yang datang
Menandatangani surat jalan
6 Cek realisasi tanam Mengontrol cara tanam sudah sesuai dengan prosedur atau Mengisi form laporan setengah
belum (jumlah stek yang masuk, posisi stek, jarak tanam, bulanan
jarak antar barisan dll)
Mengecek penggunaan pupuk dasar (dosis, jenis)
Mengecek penggunaan furadan
Mengecek penggunaan pestisida dan insektisida
Mencatat luas dan pemakaian bibit yang riil tertanam
7 Kordinasi rencana panen Melakukan koordinasi untuk memastikan titik mana yang
akan dipanen, luas panen, perkiraan hasil umur panen, dll
Disesuaikan dengan no kontrak yang ada
8 Kontrol realisasi panen Mengecek/mengamati langsung ke lokasi panen agar
diperoleh gambaran kwalitas ubi, produktivitas, kondisi ubi
secara umum, kesulitan-kesulitan petani dalam budidaya,
serangan hama dan penyakit, dan mencatat hal penting
lainnya
9 Koordinasi pengangkutan ke Menentukan jenis truk, ongkos truk agar efisien dalam
pabrik pengangkutan
10 Realisasi kirim ubi ke pabrik Mengisi surat jalan yang sudah disesuaikan dengan PO dari Membawa PO
pabrik Membawa surat jalan
Menentukan orang yang akan mengawal ubi dari lokasi
sampai ke pabrik
Menerima dan menyampaikan surat timbang/surat order
yang dilanjutkan untuk diserahkan kepada petani yang
bersangkutan
11 Konfirmasi hasil sortir Menginformasikan hasil sortir pabrik kepada petani yang Dari dari PPIC
bersangkutan
Melakukan koordinasi lanjutan untuk penanganan ubi afkir
12 Pelaksanaan pembayaran ubi Menerima uang pembayaran ubi dari pabrik dan melakukan Menunjukkan surat order yang
pembayaran kepada petani yang bersangkutan sesuai jadwal dikeluarkan PPIC
pembayaran
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan