OLEH :
EVA NAULIYAH,S.PdI
BAB I
PENDAHULUAN
Guru sebagai orang yang bertanggung jawab dalam mendesain dan melaksanakan
proses pembelajaran dikelas maupun diluar kelas harus selalu mengupayakan agar proses
pembelajaran dapat bermutu tinggi. Mutu pendidikan dapat ditingkatkan dengan memilih
Siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam sistem belajar yang
kooperatif siswa belajar bekerja bersama anggota lainnya. Siswa memiliki dua tanggung
jawab, mereka belajar untuk diri sendiri dan membantu sesama anggota kelompok
untuk belajar. Siswa belajar bersama dalam sebuah kelompok kecil dan dapat
melakukan yang sama seorang diri. (Hidayati, 2002 : 1)
Selama ini peneliti, sering melakukan pembagian kelompok belajar yang masih
tradisional yaitu kelompok belajar biasanya homogen, guru membiarkan siswa mendominasi
kelompok atau menggantungkan diri pada anggota yang lebih mampu, siswa hanya
menunggu jawaban dari teman dan bimbingan dari guru, hal ini menunjukkan bahwa
aktivitas belajar siswa masih rendah yang akan berdampak pada hasil belajar siswa. Untuk
mengatasi hal tersebut. Peneliti mengkaji pembelajaran kooperatif metode STAD karena
metode ini disamping sederhana juga mudah diterapkan pada pembelajaran sains.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas dapat dirumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimana penerapan metode kooperatif teknik STAD dalam upaya meningkatkan Hasil
C. TUJUAN PENELITIAN
D. HIPOTESIS TINDAKAN
maka hasil belajar siswa kelas IV SD JIWA NALA Surabaya akan meningkat.
1. Bagi siswa, siswa lebih aktif, kreatif, dan termotivasi untuk meningkatkan proses dan
hasil belajarnya.
dasar temuan-temuan, guru dapat mengadakan perbaikan-perbaikan agar proses dan hasil
4. Bagi sekolah, agar dapat menyempurnakan proses pembelajaran sains untuk ditindak
5. Bagi pengawas, sebagai dasar untuk mengadakan supervisi pendidikan dan pengajaran
F. Ruang Lingkup
NALA, mata pelajaran Sains yang Materinya adalah materi Sains semester I.
G. Penjelasan istilah
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas, 2001 : 6-
7)
kooperatif metode STAD (student Teams Achievement Division) yaitu sebagai berikut : a.
penyajian kelas, b. menetapkan siswa dalam kelompok, c. tes atau kuis, d. skor peningkatan
A. Hasil Belajar
Sebelum membahas apa yang dimaksud dengan hasil belajar, terlebih dahulu akan
diuraikan apa yang dimaksud dengan belajar. Pengertian belajar telah banyak diuraikan
oleh para ahli diantaranya Gagne (1984 ), berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman ( Udin S.
Winataputradkk,2004 ). Hasil belajar menurut teori diatas adalah perubahan perilaku pada
latihan pembentukan hubungan antara stimulus dan respon ( Dr Oemar Hamalik, 2010 : 43
). Jadi menurut teori ini hasil belajar adalah hasil dari kemampuan peserta didik untuk
Belajar menurut teori Mental State adalah memperoleh pengetahuan melalui alat indra
berasosiasi dan bereproduksi. Karena itu latihan memegang peranan penting ( Dr Oemar
Hamalik, 2010 : 42 ). Hasil belajar menurut teori tersebut adalah berupa hasil latihan
latihan yang diberikan kepada peserta didik, sehingga semakin banyak berlatih maka hasil
Dari ketiga teori diatas maka dalam penelitian ini yang di maksud hasil belajar adalah
hasil yang diperoleh siswa dalam setiap ulangan harian yang hasilnya dituangkan dalam
bentuk angka – angka, sehingga guru dapat memberikan nilai dan mengukur tingkat
1. Pengertian Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas, 2001 : 6-
7)
Sains menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Untuk itu siswa perlu
menjelajahi dan memahami alam sekitar, keterampilan proses ini meliputi keterampilan
beragam, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-
Carl Sagan (dalam Koes H, 2003:5) mendefinisikan sains lebih sebagai sebuah cara
berfikir dari pada satu kumpulan pengetahuan. Sagan mengatakan tentang sains:
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sains adalah penerapan cara berfikir
untuk mencari tahu tentang alam secara sistematis yang berupa fakta-fakta, konsep- konsep
a. Mengembangkan rasa ingin tahu dari satu sikap positif terhadap sains,
kehidupan sehari-hari
f. Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan dialam semesta ini untuk
teknologi
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu usaha manusia yang dilakukan dengan tujuan untuk
memfasilitasi belajar orang lain secara khusus, pembelajaran merupakan upaya yang
dilakukan oleh guru, instruktur, pembelajar dengan tujuan untuk membantu siswa atau
peserta didik agar ia bekerja dengan mudah. Gagne dan Briggs, 1979 (dalam Setyosari, 2003
: 3).
diarahkan untuk memudahkan penyampaian, tujuan secara spesifik dan diharapkan. Dengan
kata lain pembelajaran adalah kegiatan ( the conduct of activities) yang difokuskan pada hal-
hal khusus yang dipelajari oleh peserta didik. Smith & Ragan (dalam Setyosari, 2003 : 4).
adalah upaya yang dilakukan oleh guru, instruktur, pembelajar untuk membantu siswa
memperoleh berbagai informasi dan aktivitas agar dapat belajar dengan mudah.
Ada beberapa definisi pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh para ahli
Perasaan saling bertanggung jawab ini sering di istilahkan dengan “swim and sink
together”. Selain definisi tersebut Cohen (dalam Rahayu, 1998 : 156) mengemukakan bahwa
pembelajaran kooperatif meliputi belajar berkolaborasi. Belajar secara kooperatif dan kerja
kelompok juga menunjukkan arti sosiologis, yaitu penekanannya pada aspek, tugas-tugas
kolektif yang harus dikerjakan bersama kelompok pendelegasian wewenang dari guru kepada
siswa guru berperan sebagai dasilitator dalam membimbing siswa menyelesaikan materi
tugas.
pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih
merupakan pembelajaran yang didasarkan atas kerja kelompok yang dilakukan secara sadar
dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuhuntuk mencapai tujuan khusus,
memecahkan persoalan dalam memahami suatu konsep, yang didasari rasa tanggung jawab
Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak cukup hanya mempelajari materi saja,
untuk melancarkan perencanaan hubungan kerja dan peranan tugas agar kelompok dapat
Roger & David Johnson (dalam Lie, 2002:30) menyatakan bahwa tidak semua kerja
kelompok bisa dianggap belajar kooperatif. Untuk menerapkan sistem belajar kooperatif,
guru harus menerapkan prinsip dasar pokok sistem belajar kooperatif dalam kelas. Unsur
dasar teknik sistem pembelajaran koopeatif ada lima antara lain : a) ketergantungan yang
kooperatif metode STAD merupakan metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.
kooperatif metode STAD (student Teams Achievement Division) yaitu sebagai berikut : a.
penyajian kelas, b. menetapkan siswa dalam kelompok, c. tes atau kuis, d. skor peningkatan
kelas IV SD JIWA NALA Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Jumlah keseluruhan 13 siswa. Laki-
B. PROSEDUR PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Agar rancangan penelitian relevan, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas ( action
research ).Adapun pelaksanaan PTK pada dasarnya terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling
a. Perencanaan
Berdasarkan pada refleksi awal, observasi pendahuluan tes awal yang menjadi acuan
dalam perencanaan tindakan peneliti bersama teman sejawat merancang dan menyusun
pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Peneliti menetapkan penelitian
ciri – ciri khusus yang dimiliki hewan, misalnya ciri khusus pada kelelawa dan cicak”.
manusia”.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran selama dua pertemuan.
c. Pengamatan
Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan. Hal-hal yang perlu diamati antara lain :
3. Saling ketergantungan.
5. Proses kelompok.
d. Refleksi
C. Instrumen Penelitian
1989 : 97). Agar berhasil memperoleh gambaran yang kongkrit dan empiris tentang
penerapan pembelajaran kooperatif metode STAD pelajaran sains siswa kelas VI Semester I
Observasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk mendapatkan informasi
tentang siswa dengan cara mengamati tingkah laku dan kemampuannya selama kegiatan
observasi berlangsung. Observasi dapat ditujukan kepada siswa secara perseorangan atau
Dalam penelitian ini yang diamati adalah kegiatan siswa pada waktu diskusi untuk
b. Teknik Tes
Teknik Tes adalah teknik evaluasi pembelajaran yang menggunakan intrumen tes
sebagai instrumen sebagai alat ukur dalam evaluasi. (Winoyo, 2003 : 17). Sedangkan
pengertian tes menurut umar dkk, 1996 (dalam Winoyo, 2003 : 17 ) mengatakan bahwa tes
adalah himpunan – himpunan yang harus dijawab, atau pernyataan yang harus dipilih /
ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang di tes. (testee).
Dalam prestasi belajar yang akan diukur ialah tingkat kemampuan seorang siswa
dalam menguasai bahan pelajaran yang diberikan. Soal tes yang digunakan dalam penelitian
ini sudah divalidasi konten (isi) dan konstruk (tujuan). Kemampuan / indicator yang ada pada
desain pembelajaran sama dengan soal. Bahan yang diajarkan sudah sesuai dengan kurikulum
karena itu pada dasarnya validitas ini sama dengan validatas kurikulum.
sebagai berikut :
a. Membuat pengamatan sikap siswa pada waktu diskusi dalam penerapan 5 unsur
E. Analisa Data
Penilaian kemampuan siswa disamping penilaian proses juga penilaian hasil evaluasi.
menyelesaiakan LKS. Kriteria penilaian sikap yang perlu diamati pada waktu
pembelajaran kooperatif.
4. Keterampilan berkomonikasi.
5. Proses kelompok.
berdasarkan acuan patokan digunakan apabila tujuan pengajaran secara khusus diarahkan
tersebut. Jawaban yang benar dari siswa yang bersangkutan dinyatakan dalam bentuk
Skor :x100%
N
Keterangan :
Dari hasil skor, peneliti menggunakan acuan patokan tentang ketuntasan belajar siswa
a. Ketentuan perorangan
Seorang siswa dikatakan berhasil (tuntas) jika mencapai taraf penguasaan minimal
75%. Siswa yang taraf penguasaan kurang dari 75% atau lebih diberikan perbaikan.
b. Keputusan kelompok
Kelompok atau kelas dikatakan telah berhasil (mencapai keputusan) jika paling
sedikit 85% dari jumlah dalam kelompok atau kelas itu mencapai ketuntasan perorangan.
1. Apabila terdapat 85% dari jumlah siswa yang mencapai tingkat ketuntasan
berikutnya.
2. Apabila jumlah siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar masih kurang
a. Siswa yang taraf penguasaannya kurang dari 85% harus diberi program
perbaikan.
b. Siswa yang telah mencapai taraf penguasaan 85% atau lebih dari
program pengayaan.
Bila ketuntasan siswa lebih dari 85% maka pembelajaran dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif teknik STAD dikatakan berhasil, dan sebaliknya jika ketuntasan
Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan 2 orang teman sejawat yaitu :
H. JADWAL PENELITIAN
Adapun jadwal rencana kegiatan Penelitian Tindakan Kelas IV SD JIWA NALA adalah
sebagai berikut:
Waktu (Minggu ke)
No. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan
Menyusun konsep pelaksanaan
Menyepakati jadwal dan tugas
Menyusun instrument
2 Pelaksanaan
Menyiapkan kelas dan alat
Melakukan Tindakan Siklus I
Melakukan Tindakan Siklus II
Melakukan Tindakan Siklus III
3 Penyusunan Laporan
Menyusun konsep laporan
Penyusunan Laporan
I. DAFTAR RUJUKAN
Setyosari, Punaji dan Sulton. 2003. Rencana Sistem Pembelajaran Teori dan
Praktek. Malang: UM.