Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan Penunjang: Efusi Pleura yang Disebabkan Tuberkulosis

April 4, 2013 by Josephine Widya

1. Tes Mantoux

o Pembacaan dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan

o Disebut positif bila indurasi > 10 mm (pada gizi baik), atau > 5 mm pada gizi buruk, atau 5

mm atau lebih pada pasien dengan infeksi HIV

2. Foto toraks

o Perselubungan opaque tanpa air bronchogram

o Tidak segmental

o Volume paru bertambah (ICS melebar, trakea terdorong)

o Sinus tumpul, meniscus sign (+)

3. Sputum BTA

Skala IUATLD:

o Tidak ditemukan BTA dalam 100 LP disebut negatif

o Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 LP ditulis jumlah kuman yang ditemukan

o Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 LP disebut +

o Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 LP disebut ++

o Ditemukan > 10 BTA dalam 1 LP disebut +++

4. Pemeriksaan PA KGB

5. Pemeriksaan PA jaringan pleura

6. Pemeriksaan cairan pleura (torakosentesis, pemeriksaan makroskopik, pemeriksaan mikroskopik, tes

Rivalta, dan ADA)

7. ICT-TB (Immunochromatographic)

 Uji serologi untuk mendeteksi antibodi M. tuberculosis dalam serum


 Uji diagnostik TB yang menggunakan 5 antigen spesifik yang berasal dari membran sitoplasma M.

tuberculosis.

8. Kultur dan Tes Sensitivitas

Prosedur Torakosentesis

1. Penderita duduk dengan posisi tegak atau bahunya disandarkan pada bantal atau duduk memeluk

bantal.

2. Tentukan tinggi cairan pleura dengan tindakan perkusi dinding toraks.

3. Tentukan tempat pungsi, yaitu ruang interkostal/ICS 6, 7, atau 8 pada linea aksilaris posterior (ICS 8

biasanya terletak setinggi ujung skapula).

4. Pakailah sarung tangan steril, lalu lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah tempat akan

dipungsi dengan larutan bethadine dan alkohol 70%.

5. Tutup daerah yang akan dipungsi dengan doeck steril.

6. Tusuk dinding toraks dengan jarum (abbocath) no 16 lalu pungsi cairan pleura dengan

menggunakan syringe sebanyak 50 ml dan dimasukkan ke dalam botol-botol steril (pengambilan cairan

pleura tidak boleh lebih dari 1000 ml tiap kali aspirasi).

Pemeriksaan Makroskopik

Warna : kuning muda

Kejernihan : jernih

Bau : tak berbau

pH : 6,8 – 7,6

BJ : 1,010 – 1,026

Bekuan : negatif
Pemeriksaan Mikroskopik
3
Eritrosit : <10.000/mm
3
Leukosit : <1.000/mm

Hitung jenis leukosit : 25% neutrofil

Tes Rivalta

Tujuan : membedakan jenis cairan tubuh adalah suatu transudat atau eksudat

Prinsip : seromusin dalam suasana asam akan membentuk kekeruhan

Alat-alat : gelas ukur 100 ml dan pipet Pasteur

Reagen : akuades dan asam asetat glasial

Prosedur Kerja:

 Isi gelas ukur dengan 100 ml akuades

 Tambahkan 1-2 tetes asam asetat glasial ke dalam akuades tersebut

 Teteskan cairan pleura dari ketinggian pipet 1 cm di atas permukaan cairan

 Amati ada atau tidaknya kekeruhan pada akuades dalam gelas ukur tersebut

Nilai rujukan normal:

Negatif → tak tampak kekeruhan

Interpretasi:

Positif → timbul kekeruhan ringan hingga seperti kabut (kualitatif).


ADA (Adenosin Deaminase)

ADA merupakan enzim yang berperan dalam purine salvage pathway dan bertanggung jawab pada metabolisme

adenosin. Enzim ini bekerja mengkatalisis adenosin dan deoksiadenosin menjadi inosin dan deoksiinosin. Nilai normal:

4 – 20 U/L.

 Pleuritis TB > 30 U/L

 Meningitis TB > 8 U/L

Anda mungkin juga menyukai