EKTIMA
Pembimbing :
Oleh:
1
Pasien menyangkal adanya lesi pada daerah lainnya. Riwayat panas
sebelumnya tidak ada. Pasien juga menyangkal adanya gigitan serangga.
2
3. Penyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip, bilateral
3
sempat terjatuh, namun tidak luka dan tidak berdarah. Gatal dirasakan memberat dan
muncul bisul berukuran kurang lebih satu cm sejak 3 minggu SMRS. Karena gatal,
pasien sering menggaruknya, sehingga isi dari bisul pecah dan mengeluarkan cairan
bewarna putih keruh dan meninggalkan luka dengan bekas kehitaman, Pasien juga
mengeluhkan muncul bisul baru. Bisul baru muncul pada tungkai kiri dan tungkai kanan.
Luka terasa gatal dan nyeri. Bisul dan luka seperti ini baru pertama kali dirasakan pasien.
Pasien menyangkal adanya lesi pada daerah lainnya.
Pada pemeriksaan fisik umum dalam batas normal
V. DIAGNOSIS
a. Diagnosis kerja : ektima
b. Diagnosis banding :
impetigo krustosa
Folikulitis
VI. TATALAKSANA
Medikamentosa
a. Cetirizine 10 mg 1 x 0.5
b. Vitamin C 1 x1
c. Fuson cr No I
md ∫ ue
4
Non-medikamentosa
a. Edukasi pasien untuk tidak menggaruk lesi
b. Menasehati agar menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat cukup dan konsumsi
makanan bergizi
c. Menjaga hygiene dengan mandi teratur dan mencuci pakaian yang bersih dan
selalu memakai alas kaki saat berpergian maupun bermain
d. Menasehati agar mengkonsumsi obat sesuai anjura dokter
VII. PROGNOSIS
a. Quo ad vitam : bonam
b. Quo ad functionam : bonam
c. Quo ad sanationam : dubia ad bonam
5
BAB II
ANALISIS KASUS
Epidemiologi Muncul pada pasien saat berusia Dapat terjadi pada anak-anak maupun
10 tahun (anak-anak) dewasa1
Tatalaksana Medikamentosa
Penatalaksanaan ektima, antara lain:
a. Cetirizin 10 mg 1 x 0.5
a. Nonfarmakologi
b. Vitamin C 1 x 1
c. Fuson cr No I Pengobatan ektima tanpa obat dapat
md ∫ ue berupa mandi menggunakan sabun
6
anjuran dokter 1) Pengobatan lini pertama
(golongan Penisilin)
Dikloksasilin. Dewasa:
Dikloksasilin 4 x 250 -
500 mg selama 5 - 7
hari. Anak : 5 - 15
mg/kgBB/dosis, 3 - 4
kali/hari.
Amoksisilin + Asam
klavulanat 3 x 25
mg/kgBB
Sefalosporin generasi
pertama, seperti
Sefaleksin 40 - 50
mg/kgBB/hari selama 10
hari atau sefadroksil 2 x
10-15 mg/kgBB selama
5-7 hari
2) Pengobatan lini kedua
(golongan Makrolid)
Azitromisin 1 x 500 mg,
kemudian 1 x 250 mg
selama 4 hari
Klindamisin 15
mg/kgBB/hari dibagi 3
dosis selama 10 hari
Dewasa: Eritomisin 4 x
250 - 500 mg selama 5 -
7 hari. Anak : 12,5 -
50 mg/kgBB/dosis, 4
kali/hari.
7
Topikal
Pengobatan topikal digunakan
jika infeksi terlokalisir, tetapi jika
luas maka digunakan pengobatan
sistemik. Neomisin, Asam
fusidat 2%, Mupirosin, dan
Basitrasin merupakan antibiotik
yang dapat digunakan secara
topical.
c. Edukasi
Memberi pengertian kepada pasien
tentang pentingnya menjaga
kebersihan badan dan lingkungan
untuk mencegah timbulnya dan
penularan penyakit kulit. 2,3
8
Impetigo Krustosa. Eritema dan krusta pada seluruh daerah centrofacial
2. Folikulitis
Folikulitis didiagnosis banding dengan ektima sebab predileksi biasanya di tungkai
bawah dengan kelainan berupa papul atau pustul yang eritematosa. Perbedaannya, pada
folikulitis, di tengah papul atau pustul terdapat rambut dan biasanya multiple.1,4
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Ed 7. Jakarta
: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2015
2. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ. Fitzpatrick’s
dermatology in general medicine. 7 th Ed. New York: McGraw-Hill; 2008.
3. James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ diseases of the skin clinical dermatology.
11th ed. California : Saunders Elsevier; 2011
4. Cevasco N.C. Common Skin Infection, Bacterial Infection. Available from: URL:
http://www.clevelandclinicmeded.com.
10