NASKAH PSIKIATRI
F20.0 Skizofrenia Paranoid
hari. Sebuah survei yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO),
terhadap beban penyakit global. Skizofrenia adalah bentuk yang berat dari
penyakit mental yang memengaruhi sekitar 7 per 1000 dari populasi orang
dewasa, terutama pada kelompok usia 15 - 35 tahun. Pada tahun 2013 terdapat
Hasil dari data Riset Kesehatan Dasar atau (Riskesdas) pada tahun 2013
dan dikombinasikan dengan data rutin dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin),
Maka skizofrenia ini perlu ditatalaksana dengan baik agar tidak menimbulkan
1
Berdasarkan hal di atas, penulis ingin mengangkat judul CRS kami dengan
2
BAB 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
utama dalam pikiran, emosi, dan perilaku, pikiran yang terganggu, dimana
berbagai pemikiran tidak saling berhubungan secara logis, persepsi dan perhatian
yang keliru, afek yang datar atau tidak sesuai, dan berbagai gangguan aktifitas
motorik yang bizzare (perilaku aneh). Pasien skizofrenia menarik diri dari orang
lain dan kenyataan, sering kaliiamasuk ke dalam kehidupan fantasi yang penuh
mengalami beberapa gejala episode akut, diantara setiap episode mereka sering
mengalami gejala yang tidak terlalu parah namun tetap sangat mengganggu
b. Gangguan emosi
c. Gangguan kemauan
d. Autisme
a. waham
3
b. halusinasi
digolongkan ke dalam salah satu jenis menurut gejala utama yang terdapat
a. Skizofrenia paranoid
mungkin subakut, tetapi mungkin juga akut. Kepribadian penderita sebelum sakit
b. Skizofrenia herbefrenik
remaja atau antara 15 – 25 tahun. Gejala yang mencolok adalah gangguan proses
banyak sekali.
c. Skizofrenia katatonik
Timbulnya pertama kali antara usia 15 sampai 30 tahun, dan biasanya akut
serta sering didahului oleh stres emosional. Mungkin terjadi gaduh gelisah
4
katatonik atau stupor katatonik. Gejala yang penting adalah gejala psikomotor
seperti:
topeng, stupor penderita tidak bergerak sama sekali untuk waktu yang
3. Makanan ditolak, air ludah tidak ditelan sehingga terkumpul di dalam mulut
d. Skizofrenia simplex
Gejalanya sering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utama
e. Skizofrenia residual
Jenis ini adalah keadaan kronis dari skizofrenia dengan riwayat sedikitnya
satu episode psikotik yang jelas dan gejala-gejala berkembang kearah gejala
negatif yang lebih menonjol. Gejala negatif terdiri dari kelambatan psikomotor,
penurunan aktivitas, penumpukan afek, pasif dan tidak ada inisiatif, kemiskinan
5
2.3 Manifestasi Klinik Skizofrenia
beberapa hal penting pikiran, persepsi, dan perhatian. Rentang masalah orang-
orang yang didiagnosis menderita skizofrenia sangat luas, meskipun dalam satu
dunia tampak berbeda dalam satu atau lain cara atau bahkan tidak
2. Simptom negatif.
episode akut dan memiliki afek parah terhadap kehidupan para pasien
skizofrenia.
6
2.4 Pedoman Diagnostik
PPDGJ-III :6
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau
kurang jelas) :
a. Thought echo : isi pikiran diri sendiri yang berulang atau bergema
umummengetahuinya.
mukjizat.
7
c. Halusinasi auditorik:
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagi
tubuh
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
terus berulang.
8
g. Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (excitement),
dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal
berdasarkan PPDGJ-III :
- Sebagai tambahan :
9
a. Suara-suara halusinasi yang mengncam pasien atau memberi perintah,
menonjol;
khas.
A. Farmakoterapi
pola fikir yang terjadi pada Skizofrenia. Pasien mungkin dapat mencoba beberapa
yang benar-benar cocok bagi pasien. Contoh obat antipsikotik antara lain:5
1. Haldol (Haloperidol)
2. Mellaril (thioridazine)
3. Navane (thiothixene)
4. Prolixin (fluphenazine)
5. Stelazine (trifluoperazine)
10
6. Thorazine (chlorpromazine)
7. Trilafon (perphenazine)
11
BAB 3
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
KETERANGAN PRIBADI PASIEN
Nama (inisial) :Tn. R
Jenis kelamin :Laki-Laki
Umur : 25 tahun
Status perkawinan : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Suku bangsa : Minangkabau
Negeri Asal : Minang
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat :Pulau Punjung, Kabupaten
Dharmasraya
12
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Keterangan/ anamnesis di bawah ini diperoleh dari (lingkari angka di bawah ini)
1. Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 26 Oktober 2017 di bangsal
jiwa Cendrawasih RSJ Prof. HB Saanin Padang
2. Alloanamnesis dengan :
Adik Pasien (Ny. EN, 23 tahun, Wiraswasta, S1, Dharmasraya,
082384492596) pada tanggal 26 Oktober 2017 melalui telepon
1. Pasien datang ke fasilitas kesehatan ini atas keinginan (lingkari pada huruf
yang sesuai)
a. Sendiri
b. Keluarga
c. Polisi
d. Jaksa/ Hakim
e. Dan lain-lain
2. Sebab Utama
Pasien gelisah sejak 3 minggu sebelum masuk rumah sakit, dengan gejala :
mengamuk dan memukuli ibu kandungnya dengan bantal sofa sebanyak dua
kali.
lalu. Sebelumnya pasien memukul ibunya dengan bantal sofa sebanyak 2 kali
dan sering marah-marah tanpa sebab. Pasien sering pingsan tiba-tiba. Pasien
merasa paling benar dan sempurna. Pasien diajak untuk Umrah tapi menolak
13
karena khawatir akan dibakar disana. Pasien mengatakan bahwa dia adalah
orang penting yang dipercayai oleh Presiden Jokowi dan merupakan Seorang
Imam Mahdi. Pasien putus minum obat selama 3 minggu karena mengamuk
menenangkan dirinya.
Adik pasien mengatakan bahwa 3 minggu yang lalu pasien tiba tiba
yang lalu pasien merasa dirinya adalah seorang perempuan. Pasien memakai
dicarikan suami. Saat itu pasien tidak mau keluar rumah karena malu.
seorang laki-laki.
dan tiba tiba merasa ada hembusan angin yang merupakan arwah seekor
memasukan pasien kembali ke RSJ Prof HB Saanin. Pasien merasa sedih dan
kesal sehingga kemudian memukul pipi ibunya dengan bantal sebanyak 2 kali.
rumah tidak ada. Riwayat mudah lelah tidak ada. Riwayat kurang percaya diri
14
tidak ada. Riwayat nafsu makan menurun tidak ada. Riwayat pasien suka
dalam mengkaji atau mengikuti aliran yang salah, pasien mulai bersikap
aneh. Pasien merasa bahwa Tuhan tidak ada karena tidak nampak
Pasien merasa selalu benar dan menganggap dirinya adalah orang penting
pengalaman yang aneh, seperti berjalan kaki datas sungai hingga sampai
diinjak injak dan disetrum oleh lelaki yang tidak dikenalinya. Pasien
15
kemudian dirawat di RSJ Prof HB Saanin dan diperbolehkan pulang 3
minggu kemudian.
mengkonsumsi NAPZA.
16
Dramatisasi ( - ), Pencuriga ( - ), Pencemburu ( - ), Egois ( - ), Penakut ( - ),
Tak bertanggung jawab ( - ).
c) Saudara
Jumlah bersaudara 10 orang dan pasien anak ke 9
d) Urutan bersaudara dan cantumkan usianya dalam tanda kurung untuk pasien
sendiri lingkari nomornya.*
1. Lk/ pr (37 tahun) 2. Lk/ Pr (34 tahun) 3. Lk/ Pr (33 tahun)
4. Lk/ pr (32 tahun) 5. Lk/ Pr (30 tahun) 6. Lk/ Pr (29 tahun)
7. Lk/ Pr (28 tahun) 8. Lk/ pr (27 tahun) 9. Lk/ pr (25 tahun)
10. Lk/ Pr (23 tahun)
e) Gambaran sikap/ perilaku masing-masing saudara pasien dan hubungan pasien
terhadap masing-masing saudara tersebut, hal yang dinyatakan serupa dengan
yang dinyatakan pada gambaran sikap/ perilaku pada orang tua.*
17
f) Orang lain yang tinggal di rumah pasien dengan gambaran sikap dan tingkah
laku dan bagaimana pasien dengan mereka.*
No Hubungan dengan pasien Gambaran sikap dan Kualitas
tingkah laku hubungan (akrab/
biasa,/kurang/tak
peduli)
1. - - -
Ket:
untuk e) dan f) hanya diisi bila informan benar-benar mengetahuinya.
18
Skema Pedegree
19
b) Riwayat masa bayi dan kanak-kanak
Pertumbuhan Fisik : baik, biasa, kurang*
Minum ASI : ( + ), sampai usia 2 tahun
Usia mulai bicara : 1 tahun 3bulan
Usia mulai jalan : 1 tahun 6 bulan
Sukar makan ( - ), anoreksia nervosa ( - ), bulimia ( - ), pika ( - ),
gangguan hubungan ibu-anak ( - ), pola tidur baik ( - ), cemas
terhadap orang asing sesuai umum ( - ), cemas perpisahan (- ), dan
lain-lain.....
d) Toilet training
Umur : 4 tahun
Sikap orang tua:(memaksa/menghargai/membiarkan/memberikan arahan)
Perasaan anak untuk toilet training ini:biasa
g) Masa Sekolah
Perihal SD SMP SMA PT
Umur
Prestasi* Baik Baik Baik Baik
Sedang Sedang Sedang Sedang
Kurang Kurang Kurang Kurang
Aktifitas Sekolah* Baik Baik Baik Baik
Sedang Sedang Sedang Sedang
Kurang Kurang Kurang Kurang
Sikap Terhadap Teman * Baik Baik Baik Baik
Kurang Kurang Kurang Kurang
Sikap Terhadap Guru Baik Baik Baik Baik
Kurang Kurang Kurang Kurang
Kemampuan Khusus (Bakat) ( -) (-) (Menyanyi) (Menyanyi)
Tingkah Laku ( baik ) ( baik ) ( baik ) ( baik )
20
h) Masa remaja: Fobia ( - ), masturbasi ( - ), ngompol ( - ), lari dari rumah ( -
), kenakalan remaja ( - ), perokok berat ( - ), penggunaan obat terlarang (-
), peminum minuman keras (- ), problem berat badan ( - ), anoreksia
nervosa ( -), bulimia (- ), perasaan depresi ( - ), rasa rendah diri ( - ),
cemas ( - ), gangguan tidur ( - ), sering sakit kepala ( - ), dan lain-lain.
i) Riwayat Pekerjaan
Usia mulai berkerja 22 tahun, kepuasan kerja( + ), pindah-pindah kerja ( -
), pekerjaan yang pernah dilakukan wiraswasta di Travel Agency untuk
Umroh
Konflik dalam pekerjaan : ( - ), konflik dengan atasan, konflik dengan
bawahan ( - ), konflik dengan kelompok ( - ).
Keadaan ekonomi*: baik, sedang,kurang(menurut pasien)
21
l) Ciri Kepribadian sebelumnya/ Gangguan kepribadian (untuk axis II)
Keterangan : ( ) beri tanda (+) atau (-)
Skizoid Emosi dingin ( - ), tidak acuh pada orang lain ( - ), perasaan hangat
atau lembut pada orang lain ( - ), peduli terhadap pujian maupun
kecaman ( - ), kurang teman ( - ), pemalu (- ), sering melamun ( + ),
kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual (- ), suka
aktivitas yang dilakukan sendiri ( - )
Paranoid Merasa akan ditipu atau dirugikan ( + ), kewaspadaan
berlebihan (+ ), sikap berjaga-jaga atau menutup-nutupi (- ), tidak
mau menerima kritik ( - ), meragukan kesetiaan orang lain (- ), secara
intensif mencari-cari kesalahan dan bukti tentang prasangkanya ( - ),
perhatian yang berlebihan terhadap motif-motif yang tersembunyi ( -
), cemburu patologik ( - ), hipersensifitas ( -), keterbatasan
kehidupan afektif ( - ).
Skizotipal Pikiran gaib ( - ), ideas of reference (- ), isolasi sosial ( - ), ilusi
berulang (- ), pembicaraan yang ganjil ( + ), bila bertatap muka
dengan orang lain tampak dingin atau tidak acuh ( - ).
Siklotimik Ambisi berlebihan ( - ), optimis berlebihan ( - ), aktivitas seksual
yang berlebihan tanpa menghiraukan akibat yang merugikan ( - ),
melibatkan dirinya secara berlebihan dalam aktivitas yang
menyenangkan tanpa menghiraukan kemungkinan yang merugikan
dirinya ( - ), melucu berlebihan ( - ), kurangnya kebutuhan idur (- ),
pesimis (- ), putus asa (- ), insomnia ( - ), hipersomnia ( - ), kurang
bersemangat (- ), rasa rendah diri (- ), penurunan aktivitas ( - ),
mudah merasa sedih dan menangis ( - ), dan lain-lain.
Histrionik Dramatisasi (- ), selalu berusaha menarik perhatian bagi dirinya (- ),
mendambakan ransangan aktivitas yang menggairahkan ( - ), bereaksi
berlebihan terhadap hal-hal sepele (- ), egosentris ( - ), suka menuntut
( - ), dependen ( - ), dan lain-lain.
Narsisistik Merasa bangga berlebihan terhadap kehebatan dirinya ( - ),
preokupasi dengan fantasi tentang sukses, kekuasaan dan kecantikan
(- ), ekshibisionisme ( - ), membutuhkan perhatian dan pujian yang
terus menerus (- ), hubungan interpersonal yang eksploitatif (- ),
merasa marah, malu, terhina dan rendah diri bila dikritik (- ) dan lain-
lain.
Dissosial Tidak peduli dengan perasaan orang lain( - ), sikap yang amat tidak
bertanggung jawab dan berlangsung terus menerus ( - ), tidak
mampu mengalami rasa bersalah dan menarik manfaat dari
pengalaman ( - ), tidak peduli pada norma-norma, peraturan dan
kewajiban sosial ( - ), tidak mampu memelihara suatu hubungan agar
berlangsung lama ( - ), iritabilitas ( + ), agresivitas ( - ), impulsif (-
), sering berbohong ( - ), sangat cendrung menyalahkan orang lain
atau menawarkan rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku yang
membuat pasien konflik dengan masyarakat ( - )
22
Ambang Pola hubungan interpersonal yang mendalam dan tidak stabil ( - ),
kurangnya pengendaian terhadap kemarahan ( + ), gangguan
identitas ( - ), afek yang tidak mantap ( - ) tidak tahan untuk berada
sendirian ( - ), tindakan mencederai diri sendiri ( - ), rasa bosan
kronik ( - ), dan lain-lain
Menghindar Perasaan tegang dan takut yang pervasif ( - ), merasa dirinya tidak
mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain ( - ),
kengganan untuk terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin
disukai (-), preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolkan
dalam situasi social (-), menghindari aktivitas sosial atau pkerjaan
yang banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik,
tidak didukung atau ditolak.
Anankastik Perasaan ragu-ragu yang hati-hati yang berlebihan ( - ), preokupasi
pada hal-hal yang rinci (details), peraturan, daftar, urutan, organisasi
dan jadwal ( - ), perfeksionisme ( - ), ketelitian yang berlebihan ( - ),
kaku da keras kepala ( - ), pengabdian yang berlebihan terhadap
pekerjaan sehingga menyampingkan kesenangan dan nilai-nilai
hubungan interpersonal ( - ), pemaksaan yang berlebihan agar orang
lain mengikuti persis caranya mengerjakan sesuatu ( - ), keterpakuan
yang berlebihan pada kebiasaan sosial ( - ) dan lain-lain.
Dependen Mengalami kesuitan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa
nasehat dan masukan dari orang lain (-), membutuhkan orang lain
untuk mengambil tanggung jawab pada banyak hal dalam hidupnya
(-), perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena
ketakutan yang dibesar-besarkan tentang ketidakmampuan mengurus
diri sendiri (-), takut ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya (-
)
23
pendidikan anak yang berbeda oleh kedua orang tua atau kakek nenek ( - ),
sikap orang tau yang acuh tak acuh pada anak ( - ), sikap orang tua yang
kasar atau keras terhadap anak ( - ), campur tangan atau perhatian yang
lebih dari orang tua terhadap anak ( - ), orang tua yang jarang berada di
rumah ( - ), terdapat istri lain ( - ), sikap atau kontrol yang tidak konsisten (
- ), kontrol yang tidak cukup ( - ), kurang stimulasi kognitif dan sosial ( - ),
bencana alam ( - ), amukan masa ( - ), diskriminasi sosial ( - ), perkosaan (
- ), tugas militer ( - ), kehamilan ( - ), melahirkan di luar perkawinan ( - ),
dan lain-lain (+) Mengikuti aliran agama dan pengajian agama yang
salah.
24
GRAFIK PERJALANAN PENYAKIT
2017
Pasien gelisah,
melempar-lempar
barang
25
Akatisia : tidak ada
Bradikinesia : tidak ada
Cara berjalan : tidak ada
Keseimbangan : tidak ada
Rigiditas : tidak ada
Kekuatan motorik : tidak ada
Sensorik : tidak ada
Refleks : bisep (+/+), trisep (+), archiles (+), patella (+)
Sucking (-), glabella (-), grasping(-), snout (-)
Corneomandibular (-), palmomental (-), kaki
klonik (-)
V. STATUS MENTAL
A. Keadaan Umum
1. Kesadaran/ sensorium : compos mentis ( + ), somnolen ( ),
stupor ( ), kesadaran berkabut ( ), konfusi ( ), koma ( ), delirium ( ),
kesadaran berubah ( ), dan lain-lain…..
2. Penampilan
Sikap tubuh: biasa ( + ), diam ( ), aneh ( ), sikap tegang ( ), kaku ( ),
gelisah ( ), kelihatan seperti tua ( ), kelihatan seperti muda ( ),
berpakaian sesuai gender ( +).
Cara berpakaian : rapi ( + ), biasa ( ), tak menentu ( ),sesuai dengan
situasi
( ),kotor ( ), kesan ( dapat/ tidak dapat mengurus diri)*
Kesehatan fisik :sehat ( + ), pucat ( ), lemas ( ), apatis ( ), telapak
tangan basah ( ), dahi berkeringat ( ), mata terbelalak ( ).
3. Kontak psikis
Dapat dilakukan (+ ), tidak dapat dilakukan ( - ), wajar ( + ), kurang
wajar ( - ), sebentar ( - ), lama ( + ).
4. Sikap
Kooperatif (+ ), penuh perhatian ( + ), berterus terang ( + ), menggoda (
- ), bermusuhan ( - ), suka main-main ( - ), berusaha supaya disayangi ( -
), selalu menghindar ( - ), berhati-hati ( - ), dependen (- ), infantil ( - ),
curiga ( - ), pasif ( - ), dan lain-lain.
26
Ekhopraksia ( - ), katalepsi ( - ), luapan katatonik ( - ), stupor katatonik (
- ), rigiditas katatonik ( - ), posturing katatonik ( - ), cerea flexibilitas ( -
), negativisme ( - ), katapleksi ( - ), stereotipik ( - ), mannerisme ( - ),
otomatisme
( - ), otomatisme perintah ( - ), mutisme ( - ), agitasi psikomotor ( - ),
hiperaktivitas/ hiperkinesis ( - ), tik ( - ), somnabulisme ( - ), akathisia ( -
), kompulsi( - ), ataksia, hipoaktivitas ( - ), mimikri ( - ), agresi ( - ),
acting out ( - ), abulia ( - ), tremor ( - ), ataksia ( - ), chorea ( - ),
distonia ( - ), bradikinesia ( - ), rigiditas otot ( - ), diskinesia ( - ),
convulsi ( - ), seizure ( - ), piromania ( - ), vagabondage ( - ).
C. Emosi
Hidup emosi*: stabilitas (stabil/ tidak), pengendalian (adekuat/tidak
adekuat), echt/unecht, dalam/dangkal, skala diffrensiasi ( sempit/luas),
arus emosi (biasa/lambat/cepat).
1. Afek
Afek appropriate/ serasi( + ), afek inappropriate/ tidak serasi( - ), afek
tumpul ( - ), afek yang terbatas ( - ), afek datar ( - ), afek yang labil ( - ).
2. Mood
mood eutimik ( + ), mood disforik ( - ), mood yang meluap-luap
(expansive mood) ( - ), mood yang iritabel ( - ), mood yang labil (swing
mood) ( - ), mood meninggi (elevated mood/ hipertim) ( - ), euforia ( - ),
ectasy ( - ), mooddepresi (hipotim) ( - ), anhedonia ( - ), dukacita ( - ),
aleksitimia ( - ), elasi ( ), hipomania ( - ), mania( - ), melankolia( - ), La
belle indifference ( -), tidak ada harapan ( - ).
27
3. Emosi lainnya
Ansietas ( - ), free floating-anxiety ( - ), ketakutan ( - ), agitasi ( - ),
tension (ketegangan) ( - ), panic ( - ), apati ( - ), ambivalensi ( - ),
abreaksional ( - ), rasa malu ( - ), rasa berdosa/ bersalah( - ), kontrol
impuls ( - ).
28
Idea of reference
Preokupasi pikiran ( - ), egomania ( - ), hipokondria ( - ), obsesi ( - ),
kompulsi ( - ), koprolalia ( - ), hipokondria ( - ), obsesi ( - ), koprolalia (
- ), fobia ( - )Ulat noesis ( - ), unio mystica ( - ).
E. Persepsi
Halusinasi
Non patologis: Halusinasi hipnagogik ( - ), halusinasi hipnopompik ( - ),
Halusinasi auditorik ( + ), halusinasi visual ( - ), halusinasi olfaktorik ( -
), halusinasi gustatorik ( - ), halusinasi taktil ( - ), halusinasi somatik ( -
), halusinasi liliput ( - ), halusinasi sejalan dengan mood ( - ), halusinasi
yang tidak sejalan dengan mood ( - ), halusinosis ( - ), sinestesia ( - ),
halusinasi perintah (command halusination), trailing phenomenon ( - ).
Ilusi ( - )
Depersonalisasi ( - ), derealisasi ( - )
H. Dicriminative Insight*
Derajat I (penyangkalan)
Derajat II (ambigu)
Derajat III (sadar, melemparkan kesalahan kepada orang/ hal lain):
Derajat IV ( sadar, tidak mengetahui penyebab)
29
Derajat V (tilikan intelektual)
Derajat VI (tilikan emosional sesungguhnya)
I. Discriminative Judgement :
Judgment tes : terganggu
Judgment sosial :tidak terganggu
30
XI. Daftar Masalah
Organobiologik
Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala atau riwayat kejang
sebelumnya
Psikologis
Gaduh gelisah, marah-marah sampai mengamuk, melemparkan
bantal ke ibunya. Pasien bicara sendiri
Waham curiga (+) takut orang lain akan mencelakainya dan
keluarganya
Halusinasi audio (+)
Lingkungan dan psikososial
XII. Penatalaksanaan
A. Farmakoterapi
Risperidon 1 mg 2x1 tab
Diazepam 5 mg 1x1 tab
B. Non Farmakoterapi
-
C. Psikoterapi
Kepada pasien:
Psikoterapi suportif
Memberikan dukungan, kehangatan, empati, dan optimistic
kepada pasien, membantu pasien mengidentifikasi dan
mengekspresikan emosinya.
Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak mengenai
gangguan yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai
kemampuan yang semakin efektif untuk mengenali gejala,
mencegah munculnya gejala dan segera mendapatkan
pertolongan. Menjelaskan kepada pasien untuk menyadari
bahwa obat merupakan kebutuhan bagi dirinya agar sembuh.
Kepada keluarga:
Psikoedukasi mengenai
Memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif, informatif,
dan edukatif tentang penyakit pasien (penyebab, gejala,
hubungan antara gejala dan perilaku, perjalanan penyakit, serta
prognosis). Pada akhirnya, diharapkan keluarga bisa
31
mendukung proses penyembuhan dan mencegah kekambuhan.
Serta menjelaskan bahwa gangguan jiwa merupakan penyakit
yang membutuhkan pengobatan yang lama dan berkelanjutan.
Terapi
Memberi penjelasan mengenai terapi yang diberikan pada
pasien (kegunaan obat terhadap gejala pasien dan efek
samping yang mungkin timbul pada pengobatan). Selain itu,
juga ditekankan pentingnya pasien kontrol dan minum obat
secara teratur.
XIII. PROGNOSIS
Quo et vitam : bonam
Quo et fungsionam :Dubia ad bonam
Quo et sanctionam :Dubia ad bonam
32
BAB 4
DISKUSI
gannguan jiwa yaitu pada tahun 2013 padasaat pasien berusia 21 tahun.Kejadian
mempunyai onset skizofrenia yang lebih awal daripada wanita, dimana rata-rata
Risperidon dipilih karena merupakan obat antipsikosis atipikal generasi kedua dan
mengontrol gejala positif dan negatif. Efek samping sedasi, otonomik, dan
ekstrapiramidal sangat minimal dibanding obat psikotik tipikal. Dosis yang biasa
diberikan adalah 1-3 mg/hari sebagai dosis awal.Sementara itu, lorazepam yang
termasuk dalam klasifikasi obat anti-ansietas diberikan pada pasien ini atas
33
Terapi non farmakologis memegang peranan yang juga penting pada
pasien ini. Jenis terapi non farmakologis yang bisa dilakukan terhadap pasien ini
adalah psikoterapi suportif, psikoedukasi saat kondisi sudah mulai stabil dan bisa
adalah agar pasien merasa aman, diterima dan dilindungi. Serta dokter juga dapat
pertahanna diri apabila waham dan halusinasi tersebut muncul lagi dikemudian
harinya. Dukungan keluarga sangat diperlukan dalam proses terapi pada pasien
motivasi motivasi agar pasien patuh minum obat dan dapat beraktivitas seperti
biasa.
yang terjadi pada saat remaja, relapsnya yang cukup sering, status pasien yang
telah bercerai, sistem pendukung dalam keluarga dan ekonomi yang kurang, serta
kepatuhan minum obat yang juga masih kurang. Dnegan begitu, prognosis pada
pasien ini secara umum adalah dubia ad bonam yang sesuai dengan teori yang
bermakna oleh gangguannya selama seluruh hidupnya. Hanya ada 20-30% saja
34
Lampiran 1. Kutipan wawancara psikiatri
35
ibu bapak? mengembalikan saya ke
RSJ Prof HB Saanin. Halusinasi, waham curiga
Padahal saya sedang
berusaha melawan diri
saya dari kekuatan amgin
jahat yang memasuki
tubuh saya
Selain itu apa yang Pak Saya serasa dimasuki oleh
Ridwan rasakan? angin, dan angin tersebut
terasa oleh saya adalah
arwah binatang. Saya
juga merasa bahwa
tetanga saya akan
membunuh adik saya
Kenapa bapak berpikir Tetangga saya tu, bisa
tetangga bapak akan baca pikiran saya
membunuh adik bapak?
Selain itu pernah Tidak pernah saya melihat
mendengar suara bisikan bayangan dan dengar
atau melihat bayangan bisik-bisikan itu bu
pak?
Lalu apa yang bapak Tidak ada bu, saya
rasakan sekarang lagi? rasanya sudah stabil tidak
mau marah-marah lagi
Kalu bapak marah-marah Saya wudu dan shalat
apa yang bapak lakukan sunat 2 rakaat bu, lalu
biasanya? saya dzikir sampai saya
rasa emosi saya stabil lagi
Sekarang masih ada angin Tidak ada bu, sekarang
tersbut masuk ke tubuh saya udah aman rasanya
bapak lagi pak?
Gimana tidur dan makan Enak disini makan sama-
pak? Nyenyak tidak pak? sama, tidur dalam 3 hari
ini saya sering terbangun
jam 11 lalu saya tidur lagi,
36
dan nanti terbangun lagi
jam 03.00, jadi saya shalat
tahajud aja bu.
37
apa Pak? saya kalau adik saya mau
dibunuh sama orang bu,
keluarga saya terancam
bu.
Siapa yang mau bunuh Gak tau bu. Gak jelas
pak? siapa orangnya, tapi
semua orang rasanya
mencurigakan. Tapi
setelah dipikir-pikir lagi,
gak ada kan ya bu yang
bisa membunuh keluarga
saya semudah itu? Jadi
sekarang saya tidak
memikirkan hal itu lagi
Pernah sakit penyakit yang Tidak pernah bu Tidak ada gangguan medis
lain pak? Pernak kejang, lain
trauma kepala?
Pak Ridwan anak ke Anak ke 9 bu dr 10
berapa? bersaudara
Pak Ridwan sudah Belum bu, saya masih
menikah? single
Dikeluarga bapak ada juga Tidak tahu
yang sakit seperti ini?
Pak Ridwan ada yang Tidak ada Memberi kesempatan
ingin ditanyakan? pasien bertanya
Yasudah, pak nanti setelah Iya bu, saya tidak mau Edukasi
keluar dari rumah sakit, dirawat disini lagi, saya
minum obat teratur ya, janji saya minum obat
kendalikan emosinya juga
pak, jangan mudah curiga
dengan orang lain
Berdasarkan autoanamnesa tanggal 24 Oktober 2017
38
DAFTAR KEPUSTAKAAN
39