Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

DASAR ILMU GIZI


“PENCERNAAN ABSORBSI DAN METABOLISME MAKANAN DALAM TUBUH”

Oleh :
Kelompok 4

Randy Ramadhan 1711212018


Maisarah Agita 1711212036
Mike Rasyadi 1711212044
Baby Aliska 1711211008

Dosen Pengajar : Dr.Azrimaidaliza, S.K.M., M.K.M.

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah - Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pencernaan Absorbsi dan
Metabolisme Makanan dalam Tubuh ".
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Dekan fakultas kesehatan masyarakat, K.A Prodi ilmu kesehatan
masyarakat , dan Dosen pengampu .
Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari dosen pengampu guna
penyempurnaan makalah ini . Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.

Padang, 8 Februari 2017

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

Halaman
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS 2017 .......................................................... 1
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................... 6
2.1 Pencernaan ................................................................................................................................... 6
2.2 Proses Penyerapan(absorbsi) Zat Gizi oleh Tubuh...................................................................... 12
2.3 Metabolisme Zat Gizi .................................................................................................................. 16
1. Glikogenesis ............................................................................................................................... 16
2. Glikolisis......................................................................................................................................... 18
3. Daur Krebs .................................................................................................................................... 19
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................................ 24
6.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................... 24
6.2 SARAN ......................................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 25

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.


Makanan tersebut akan diolah dan diubah menjadi energi melalui proses pencernaan. Proses
pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan
kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut. Pada proses ini memerlukan bantuan lidah
dan gigi. Sedangkan pada pencernaan kimiawi terjadi di rongga mulut, lambung, dan usu. Proses
ini memerlukan bantuan zat kimiawi yang disebut enzim. Semua makhluk hidup memerlukan
makanan untuk mempertahankan hidupnya.

Fungsi utama makanan bagi tubuh adalah untuk pertumbuhan dan menjaga tubuh agar
tetap sehat. Makanan yang masuk ke dalam tubuh kita akan diolah melalui proses pencernaan.
Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat
diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan ini disebut alat pencernaan.
Agar makanan yang dicerna dapat diserap oleh tubuh dengan baik, maka alat pencernaan
haruslah dalam keadaan sehat. Melalui alat pencernaan itulah zat-zat makanan diolah terlebih
dahulu, baru kemudian diserap oleh tubuh.

Dan didalam tubuh juga terdapat kelenjar pencernaan, serta dalam proses pencernaan
makanan tidaklah semulus yang kita bayangkan , dalam mencerna makanan saluran pencernaan
makanan ekerja sangat ekstrim dalam mencerna makanan. Dengan hal itu terkadang pula kita
merasakan akibat dari sistem pencernaan makanan yang kurang baik, yaitu terdapat gangguan
pada sistem pencernaan, akibatnya muncullah berbagai macam penyakit dengan segala penyebab
.untuk itu disini kita juga akan membahas itu serta hubngan pencernaan makanan dengan
pencernaannya yang akan mengakibatkan kegemukan atau hal-hal yang dapat mengakibatkan
seseorang menjadi gemuk atau kurus.

4
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa pengertian pencernaan makanan?
B. Bagaimana Gambar saluran pencernaan makanan beserta kelenjarnya?
C. Bagaimana perjalanan suatu makanan melalui sistem pencernaan ?
a) Rongga Mulut
b) Esofagus
c) Lambung
d) Usus Halus
e) Usus Besar
f) Usus Besar
D. Apa itu proses absrsobsi zat gizi ?
E. Apa itu metabolisme zat gizi dan macam-macamnya?

1.3 Tujuan
1. Mengerti tentang pencernaan makanan.
2. Mengerti gambar saluran pencernaan beserta kelenjarnya.
3. Mengetahui perjalanan suatu makanan melalui sistem pencernaan.
4. Mengetahui apa itu metabolisme zat gizi dan macam-macamnya.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pencernaan

A. Pengertian

Setiap manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan


tersebut akan diolah dan diubah menjadi energi melalui proses pencernaan. Proses pencernaan
pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi.
Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut. Pada proses ini memerlukan bantuan lidah dan gigi.
Sedangkan pada pencernaan kimiawi terjadi di rongga mulut, lambung, dan usus.
Proses ini memerlukan bantuan zat kimiawi yang disebut enzim.
Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat
diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan ini disebut alat pencernaan.
Agar makanan yang dicerna dapat diserap oleh tubuh dengan baik, maka alat pencernaan
haruslah dalam keadaan sehat. Melalui alat pencernaan itulah zat-zat makanan diolah terlebih
dahulu, baru kemudian diserap oleh tubuh.
Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal
berikut.
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna

B. Gambar Saluran Pencernaan Makanan Beserta Kelenjarnya

6
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari
1. Rongga Mulut, 2. Esofagus, 3. Lambung, 4. Usus Halus, 5. Usus Besar, 6. Rektum, 7. Anus.

Gambar Alat pencernaan makanan pada manusia;

Gambar 1.1

C. Perjalanan Suatu Makanan Melalui Sistem Pencernaan

Zat-zat gizi yang masuk ke dalam tubuh, akan mengalami proses pencernaan, dilanjutkan
dengan absorbsi dan kemudian digunakan oleh tubuh. Perjalanan makanan berawal dari mulut,
kemudian faring, esofagus, lambung, usus halus dan usus besar. Seluruh proses ini disebut proses
pencernaan.

Jumlah energi yang diperlukan individu adalah jumlah kalori yang diperlukan untuk
menggantikan tenaga yang dilepaskan tubuh dari kecepatan metabolisme, kerja fisik, emosi dan
mental. Jumlah yang dikonsumsi harus berkaitan langsung pada proses mempertahankan jumlah
energi yang edekuat dan mendukung proses metabolisme tubuh.

Sistem pencernaan/traktus gastrointestinal


Fungsi utama sistem gastrointestinal adalah mensekresi enzim dan elektrolit untuk
memecah material yang dicerna, mendorong produk cerna melalui sistem mencerna secara
lengkap makanan dan mengabsorpsinya masuk kedalam pembuluh darah dan menampung serta
mengekskresi sisa produk yang dicerna.

7
Proses pencernaan pertama adalah mengunyah. Ketika makanan masuk ke dalam
lambung terjadi proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Makanan dilembutkan dan
gerakan peristallik menggerakkan material melalui lambung dan saat sfingter pilorus relaksasi,
makanan masuk ke duodenum. Sel-sel parietel di kelenjar gastris disepanjang garis-garis
lambung menghasilkan asam hidroklorik, memberikan media yang baik untuk pepsin memecah
protein menjadi protease dan peptonase. Enzim lipase yang dihasilkan memecahkan lemak
menjadi renin yang mengkoagulasikan (mengendapkan) protein dari susu, serta faktor intrinsik
bekerja secara khusus pada komponen makanan untuk membentuk faktor antianemik.

Segera setelah makanan masuk ke dalam duodenun dan jejunuum, cairan intestinal
memberikan sejumlah besar enzim yang memecah protein menjadi asam amino, membentuk dan
mengkonversi maltase menjadi glukose dan memecah asam nukleik menjadi nukleotid. Usus
halus memungkinkan absorpsi nutrien dan usus besar menampung dan mengeliminasi sisa
produk. Di usus inilah terjadi pembentukan vitamin K, B12, riboflavin dan thiamin. Air juga
diabsorbsi disini.

Berikut ini penjelasan tentang alat pencernaan manusia yang berperan dalam system
pencernaan manusia:
MULUT
Proses pencernaan dimulai dengan menggigit yang dilanjutkan dengan mengunyah. Mengunyah
tidak hanya akan menghancurkan makanan menjadi molekul yang lebih kecil, tapi juga mulai
mencairkan dan mencampurnya dengan ludah (saliva). Air ludah mengandung enzim amilase
ludah (amilase salivary), yang memulai penguraian kimiawi dari zat tepung.

Awalnya,Makanan masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi,
lidah, dan air ludah (air liur). Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam
mulut. Gigi dan lidah mencerna makanan secara mekanis. Air ludah mencerna makanan secara
kimiawi. Pencernaan secara mekanis merupakan pencernaan makanan dengan cara dikunyah
oleh gigi dan dibantu lidah. Sementara itu, pencernaan kimiawi merupakan pencernaan makanan
yang dilakukan oleh enzim.

8
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat
pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut
terdapat:

a.Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-
kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut. Berdasarkan
bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjadi tiga. Ketiga gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi
taring, dan gigi geraham. Perhatikan gambar di bawah ini;

Struktur luar gigi, terdiri dari :


1. Mahkota gigi (corona) : bagian yang tampak dari luar
2. Leher gigi (colum) : bagian yang terlindung gusi
3. Akar gigi (radiks) : bagian yang tertanam di rahang
- Bagian-bagian gigi:
1. Email: bagian terluar dan terkeras dari gigi
2. Tulang gigi: terdiri atas zat dentin
3. Sumsum gigi (pulpa) : terdapat saraf dan pembuluh darah
4. Semen : pelapis tulang gigi (dentin) yang masuk ke dalam rahang.

Gigi dibedakan menjadi 2, yaitu:


1. Gigi susu
• Gigi pertama yang tumbuh (6 bulan-6 tahun)
• Berjumlah 20 buah ; 8 seri, 4 taring, 8 geraham
• Rumus:
rahang atas : 2 1 2 2 1 2
rahang bawah : 2 1 2 2 1 2

2. Gigi tetap (gigi dewasa)


• Mulai usia 8-14 tahun s/d seterusnya.
• Berjumlah 32 buah, terdir dari:8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 geraham depan, 12 geraham belakang

9
• Rumus:
rahang atas : 3 2 1 2 2 1 2 3
rahang bawah : 3 2 1 2 2 1 2 3

b.Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu
menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya
tekanan. Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah.
Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap permukaan lidah memiliki fungsi
kepekaan rasa yang berbeda. Rasa pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di
bagian ujung lidah, rasa asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di
bagian ujung dan dalam lidah.

c. Kelenjar Ludah
Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin dan
mudah ditelan. Selain itu, air liur mengandung enzim ptialin atau amilase. Enzim ini berfungsi
untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. Itulah sebabnya, saat
mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan manis. Pencernaan seperti ini
merupakan contoh pencernaan kimiawi. Perhatikan gambar berikut ini
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Submandibularis, dan
kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1
sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat
antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi
disakarida.

Kerongkongan(Esophagus)
Terdapat otot-otot kuat yang disebut diaphragma, yang terletak tepat di bawah paru-paru.
Kerongkongan adalah pipa yang membantu makanan yang telah ditelan untuk sampai ke bawah
diaphragm dan ke dalam perut. Tidak terdapat proses pencernaan yang khusus dalam esophagus.
Lambung

10
Walaupun banyak orang berpikir bahwa perut merupakan organ utama dalam
pencernaan, tetapi fungsinya hanya sebatas pada proses fisik saja. Sebagian besar pencernaan
kimiawi terjadi di bawah dan pada usus kecil. Perut mencampur dan mengaduk makanan (secara
teknis disebut sebagai “bolus” jika pada saat ditelan berbentuk padat, dan “chyme” setelah perut
mengaduknya menjadi cairan). Apa yang terjadi secara kimiawi dalam perut pada pokoknya
melibatkan protein dengan enzim pepsin yang mulai menguraikan beberapa rantai panjang dari
protein. Perut juga mengandung asam hydrochloric pada tingkat pH 2 atau kurang.

Usus Halus
Panjangnya sekitar 20 kaki gulungan pipa yang berfungsi sebagai tempat penting bagi
pencernaan dan penyerapan. Dalam istilah anatomi, bagian pertama disebut duodenum, bagian
tengah disebut jejunum dan bagian akhir disebut ileum. Keseluruhan permukaan dari dinding
dalam usus kecil pada kenyataannya sangat besar (hampir separuh dari ukuran lapangan
sepakbola) karena permukaan dalamnya yang tidak rata. Panjang keseluruhannya dilapisi oleh
proyeksi yang disebut villi (bentuk tunggal: villus), dan setiap villus terlapisi oleh proyeksi yang
lebih kecil disebut microvilli. Karena bentuknya yang menyerupai bulu sikat , maka permukaan
dalam usus kecil biasanya disebut sebagai brush border (batas sikat). Pada batas sikat inilah
terjadi sebagian besar dari penyerapan nutrisi, karena microvillus memiliki pembuluh rambut
kecil yang menerima nutrisi ke dalam darah dari saluran pencernaan.

Usus Besar (COLON)


Secara diameter, colon bentuknya lebih besar daripada usus kecil, tapi jauh lebih pendek
ukurannya dibandingkan dengan usus kecil. Fungsi utamanya adalah penyerapan kembali
terhadap air (bersama dengan mineral-mineral lain yang terlarut di dalamnya) ke dalam aliran
darah, dan meninggalkan sisa yang berbentuk agak padat yang kemudian akan dibuang dalam
bentuk tinja (feces) melalui anus pada akhir usus besar. Ingatlah bahwa perut mengambil
sebanyak dua galon air dari aliran darah untuk mencairkan makanan-makanan. Jika usus besar
gagal melakukan tugasnya untuk penyerapan ulang air, maka akan berakibat pada kematian yang
disebabkan oleh dehidrasi. Pada penyakit diare yang parah, ini berarti usus besar tidak
melakukan tugas dengan semestinya, ini alasannya mengapa dehidrasi merupakan penyebab

11
umum dari kematian bayi yang disebabkan oleh diare. Penyebab umum dari ini adalah karena air
minum yang tercemar, khususnya di negara-negara miskin.

Rektum dan Anus


Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut anus. Sisa
pencernaan dari usus besar dikeluarkan melalui anus. Bahan padat hasil pembusukan dikeluarkan
sebagai tinja dan gas. Gas dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan
disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan
melaluilubangkemihberupaairseni. Anus Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari
tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum.
Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.

2.2 Proses Penyerapan(absorbsi) Zat Gizi oleh Tubuh

A. Karbohidrat

Sebagian besar pencernaan kimiawi terjadi dalam usus kecil. Semua zat tepung yang
tersisa (bukan yang telah diuraikan oleh amilase ludah) akan dikurangi menjadi glukosa oleh
amilase yang dihasilkan oleh pankreas atau lapisan usus kecil itu sendiri. Semua disakarida akan
dikurangi menjadi monosakarida. [Jika seseorang mengalami kekurangan laktase, maka laktosa
akan tetap utuh dan akan menyebabkan masalah pada bagian bawah dari usus besar.] Enzim
yang bertanggung jawab terhadap penguraian karbohidrat disebut sebagai karbohidrase.

a) Proses Pencernaan Karbohidrat


Makanan + enzim amilase  menghidrolisis pati  disakarida maltose  menuju
lambung  amylase ludah dicerna oleh asam klorida dan enzim pencerna protein  enzim
amylase yang deikluraka pankreas mencerna pati menjadi dekstrin dan maltosa  penyelesaian
pencernaan karbohidrat oleh enzim-enzim disakaride  dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus
halus, berupa maltase, sukrase, dan lactase.

b) Absorpsi Karbohidrat

12
Monosakarida (glukosa, fruktosa, dan galaktosa)  diabsorpsi melalui sel epitel usus halus.
Bila konsentrasi monosakarida cukup tinggi, absorpsi terjadi secara pasif. Bila konsentrasi turun
absorpsi terjadi secara aktif. Glukosa dan galaktosa lebih cepat diabsorpsi daripada fruktosa.
Mono sakarida melalui pembuluh vena aorta dibawa ke ahti dimana fruktosa dan galaktosa
diubah menjadi glukosa. Jadi semua disakarida diubah menjadi glukosa pada akhirnya.

c) Ekskresi Karbohidrat
Dalam waktu 1-4 jam setelah makan, serat makan dan sebagian kecil pati yang tidak
dapat dicerna, akan memasuki usus besar untuk difermentasikan oleh mikroorganisme. Produk
utama fermentasi karbohidrat dalam usus besar adalah karbondioksida, hydrogen, metan, dan
asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap. Pada kadar rendah, sebagian gas-gas
hasil fermentasi akan dikeluarakan melalui paru-paru, tetapi apabila melampaui kemampuan
koln untuk mengabsorpsi, maka gas akan keluar melalui asnus (flatus).
Sumber karbohidrat terdapat dalam serealia, umbi-umbian, kacang-kacangan, gula, hasil,
olahan seperti mie, roti, bihun, tepung-tepungan, selai, sirup, dan lain sebagainya. Kekurangan
karbohidrat dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya kekurangan gizi. Sedangkan
apabila terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi karbohidrat dapat menimbulakan bahaya
obesitas.

B. Lemak
Lemak pertama-tama harus mengalami emulsi oleh air empedu, yang terbuat dalam ati
yang tersimpan dalam kandung empedu, dan dikeluarkan ke dalam duodenum saat terdapatnya
lemak. Triglyceride akan diuraikan menjadi asam lemak dan glycerol, walaupun sering terdapat
satu asam lemak yang terlekat pada glycerol dan terserap sebagai monoglyceride. Enzim yang
mempercepat reaksi kimia penguraian lemak disebut lipase.
a) Proses Pencernaan Lemak
Makanan + air ludah  mengeluarkan enzim lipase lingual  hidrolisis trigliserida 
digliserida dan asam lemak  asam empedu  mengelmulsi lemak. Kemudian Lipase (dari
pancreas dan dinding usus halus)  menghidrolisis lemak emulsi  digliserida,
monoliiserida, gliserol dan asam lemak. Fosfilipase dari pancreas  menghidrolisis fosfolipida
 asam lemak dan lisofsofogliserida. Selanjtnya Kolesterol esterase dari pancreas 
menghidrolisis ester kolesterol.

13
b) Proses Absorpsi Lemak
Hasil pencernaan lipida  diabsorpsi ke dalam membrane mukosa usus halus  melalui
cara difusi pasif.
Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, sawit, jagung,
dll), mentega, margarine, lemak hewani, kacang-kacangan ,susu, keju, makanan yang dimasak
menggunakan minyak, dan lain sebagainya. Defisiensi lemak akan megurangi ketersesiaan
energi dan mengakibatkan terjadinya katabolisme (perombakan protein). Kekurangan lemak juga
dapat menyebabkan terganggunya perumbuhan serta terjadinya kelainan pada kulit. Sedangkan
kelebihan lemak berhubungan dengan kenaikan plasma (hipertrigliseridermia) juga diakitakan
dengan penyakit jantung koroner. Kadar trigliserida plasma banyak dipengaruhi oleh kandungan
karbohidrat makanan dan kegemukan.

C. Protein
Protein diuraikan ke dalam unsur asam aminonya. Ikatan antara dua asam amino disebut
sebagai ikatan peptide. Maka dua asam amino yang terikat disebut dipeptide, tiga disebut
tripeptide, empat sampai sepuluh disebut oligopeptide, and lebih dari sepuluh disebut
polypeptide. Enzim yang memisahkan protein-protein yang asli disebut protease, dan enzim yang
memisahkan setiap asam amino disebut peptidase.

a) Pencernaan Protein
Asam klorida lambung  membuka gulungan protein (proses denaturasi)  enzim
pencernaan memecah petida  asam klorida mengubah enzim pepsinogen tidak aktif  menjadi
bentuk enzim aktif pepsin __. Sehingga terbentuk campuran polipeptida, protease, dan pepton 
pancreas mengeluarkan tripsinogen, kimotripsinogen, porkarboksipeptidase, dan protease.
Sentuhan kimus terhadap mukosa usus halus akan merangsang keluarnya enzim
enetrikonase yang mengubah tripsinogen tidak aktif yang berasal dari pancreas menjadi tripsin
aktif. Trispin dapat mengaktifkan enzim-enzim proteolitik lain dari pancreas. Kimotripsinogen
diubah menjadi karboksipeptidase dan elastase aktif. Enzim-enzim pancreas ini memecah protein
dari polipeptida menjadi peptide yang lebih pendek, yaitu tripeptida, dipeptida, dan sebagian
menjadi asam amino.

14
Mukosa usus halus mengeluarkan eznim asam amino peptidase yang memecah dipaptida
tertentu menadi asam amino bebas. Mukosa usus halus juga mengandung enzim dipeptidase
yang memecah dipeptida tertentu. Enzim-enzim proteolitik pada akhirnya dapat mencernakan
sebagian protein makanan menjadi asam amino bebas.

b) Absorpsi Protein
Asam amino segera di absorpsi 15 menit setelah kita makan. Absorpsi ini menggunakan
transport natrium seperti halnya pada absorpsi glukosa.
Asam amino  memasuki system sirkulasi darah  melalui vena porta  lalu dibawa
ke hati  sebagian digunakan oleh ahti dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah yang dibawa ke
sel-sel jaringan tubuh.
Sebagian asam amino telah diabsorpsi pada saat asam amino sampai diujung usus halus.
Beberapa jenis protein karena strukstur fisika atau kimianya tidak dapat dicerna dan dikeluarkan
melalui usus halus tanpa perubahan. Protein yang tidak dapat di absorpsi akan masuk ke dalam
usus besar. Dalam usus besar terjadi metabolism mikroflora kolondan, dan produknya
dikeluarkan dalam bentuk feses.
Sumber protein berasal dari bayhan makanan seperti telur, susu, daging, unggas, ikan,
kerang. Selain itu, ada juga sumber protein nabati kacang-kacangan dan hasil olahnya seperti
tahu, tempe, dengan asam amino pembatas metionin. Protein tidak komplit dengan asam amino
pembatas lisin. Defisiensi protein dapat menimbulakan berbagai penyakit, antara laina,
kwashiorkor, marasmus, dan pertumbuhan terhambat. Sedangkan apabila kelebihan protein akan
menimbulakn asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan urea darah, demam,
serta obesitas.
D. Vitamin & Mineral
Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin
B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan
jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.

15
2.3 Metabolisme Zat Gizi

Zat gizi dapat digolongkan menjadi dua golongan , yaitu golongan makromolekul
(karbohidrat : pati dan gula , protein dan lemak ) serta mikromolekul (vitamin dan mineral
).Metabolisme adalah semua proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh makhluk
hidup.Metabolisme berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata metabole yang artinya berubah.

Macam – macam metabolisme zat gizi :

A. Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat merupakan sesuatu proses kimia yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup dengan tujuan untuk mengolah karbohidrat, baik itu anabolisme atau reaksi
pembentukan maupun katabolisme atau reaksi pemecahan.

Karbohidrat sendiri tersusun oleh unsur C, H, dan O; sifatnya, setelah dicerna usus
karbohidrat akan diserap oleh usus halus. Bentuk karbohidrat yang diserap oleh dinding usus
halus tersebut adalah monosakarida yang kemudian sebagian besar dibawa oleh aliran darah
menuju hati ketika sebagian yang lain dibawa ke sel jaringan tertentu untuk mengalami proses
metabolisme lebih lanjut.

Adapun macam-macam proses metabolisme karbohidrat yang terjadi di dalam tubuh kita. Adalah

1. Glikogenesis
metabolisme karbohidrat glikogenesis

Gamabar 3.1

16
Glikogenesis adalah proses metabolisme karbohidrat yang merubah glukosa menjadi
glikogen atau dengen kata lain, proses pembentukan glikogen dari glukosa.

Ada beberapa tahapan dalam proses pembentukan glikogen, sebagai berikut:

 Tahap pertama, glukosa menjadi glukosa-6-fosfat dibantu oleh enzim glukokinase, serta
mendapat tambahan energi dari fosfat dan ATP.
 Tahap kedua, glukosa-6-fosfat berreaksi dengan enzim glukomutase menjadi glukosa-1-
fosfat.
 Tahap ketiga, glukosa-1-fosfat berreaksi dengan Uridin Tri Phospat atau yang sering
disingkat UTP, dikatalisis oleh Uridil Transferase dan menghasilkan UDP-Glukosa
(Uridin Difosfat Glukosa) dan PPi (Pirofosfat).
 Tahap keempat; tahap terakhir, terjadi kondensasi antara glukosa nomor satu dan UDP-
glukosa dalam rantai primer glikogen yang kemudian menghasilkan rantai glikogen baru
dengan satu tambahan unit glukosa.

Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan metabolisme karbohidrat / penguraian glukosa.
Sebagai berikut:
Fermentasi atau peragian, adalah suatu peristiwa di mana terjadi proses penguraian senyawa
kimia yang kemudian menghasilkan gas. Dalam hal metabolisme karbohidrat, adalah penguraian
karbohidrat, etanol, dan CO.
Glikolisis, yakni suatu peristiwa di mana terjadi penguraian karbohidrat menjadi piruvat.
Glikolisis anaerob, yakni suatu peristiwa di mana terjadi penguraian karbohidrat menjadi laktat
dengan tidak melibatkan O2.
Respirasi, yakni suatu peristiwa di mana reaksi kimia terjadi dikarenakan sel menyerap O2,
menghasilkan H2O dan CO2. Secara khusus, respirasi juga berarti proses-proses di mana glukosa
terurai dibantu oleh O2, menghasilkan H2O, CO2, dan energi (dalam bentuk energi kimia, ATP)
yang melibatkan metabolism daur krebs, metabolism glikosis, dan fosforilase yang bersifat
oksidasi.

17
2. Glikolisis

Gambar 3.2 metabolisme karbohidrat glikolisis

Glikolisis merupakan peristiwa, seperti yang sudah disinggung sedikit di atas, penguraian
karbohidrat menjadi piruvat.

Piruvat adalah senyawa penting dalam biokimia; dihasilkan dari metabolisme glukosa yaitu
glikolisis. Ada beberapa sifat dalam proses glikolisis ini. Sebagai berikut:

1. Oksidasi glukosa / glikogen menjadi piruvat laktat.


2. Dapat berlangsung secara anaerob dan aerob.
3. Diperlukan adanya energi dan enzim.
4. Membentuk karbohidrat yang memiliki atom tiga.
5. Terjadi sintesis ATP dari ADP + Pi

Pada proses glikosis aerob dihasilkan piruvat dan pada proses glokosis anaerob dihasilkan laktat
melalui piruvat.
Glikoneogenesis adalah kebalikan dari glikolisis, yakni pembentukan glukosa dari piruvat.

18
3. Daur Krebs

Gambar 3.3 metabolisme karbohidrat daur krebs

Piruvat dialihbentukkan menjadi asam laktat, sebagian asetat, dan etanol. Asesat, khususnya
asetil koenzim-A bisa diolah kembali dalam lingkaran trikarboksilat; salah satu proses siklis.

Hal demikian dinyatakan oleh Krebs pada tahun 1937, sehingga sampai sekarang disebut dengan
nama Daur Krebs; jalur metabolisme penting dan utama dari berbagai senyawa hasil
metabolisme.

Tahapan dalam daur krebs sebagai berikut:

 Fase pertama, terurainya atas CO, asam piruvat dan suatu zat yang memiliki asetat
(atom C). Senyawa kemudian bersatu dengan koenzim A menjadi asetil koenzim A.
 Fase kedua, bersatunya asam oksalo asetat dan asetil koenzim A hingga tersusun asam
sitrat.

19
B. Metabolisme Protein

Setelah protein telah masuk ke dalam tubuh, pastinya akan terjadi proses metabolisme
protein agar protein tersebut bisa masuk dalam jaringan tubuh. Dalam prosesnya sisa
metabolisme protein terdapat CO2 dan H2O dalam bentuk gas, lalu diangkut oleh plasma darah
didalam pembuluh darah yang menuju ke paru-paru untuk diekskresikan keluar tubuh.

Itulah gas yang kita keluarkan dari hidung berupa CO2 yang merupakan produk limbah
dari metabolisme protein. Sedangkan H2O dalam bentuk cair diangkut menuju kulit dan ginjal.
H2O setelah sampai di kulit akan diekskresikan dalam bentuk keringat dan H2O setelah sampai
di ginjal akan diekskresikan dalam bentuk urine.

Senyawa NH3 dan NH4OH merupakan senyawa yang sifatnya racun dan sangat
membahayakan bagi sel tubuh. Oleh sebab itu, sebelum senyawa tersebut dikeluarkan adanya
proses pengolahan dalam hati menjadi urea, sehingga tidak berbahaya lagi bagi tubuh. Dalam
bentuk urea ini merupakan produk limbah sisa metabolisme dan dipindahkan ke ginjal untuk
dieskskresikan dalam bentuk urine.

C. Metabolisme Lemak

Metabolisme lemak merupakan serangkaian reaksi kimia mencakup reaksi pembentukan


dan reaksi penguraian lemak di dalam tubuh. Kita mendapatkan lemak dari tumbuhan dan juga
hewan. Metabolisme lemak berlangsung pertama kali pada sistem pencernaan. Enzim – enzim
pencernaan akan memecah lemak dan kemudian lemak akan diserap oleh tubuh dan kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Lemak berfungsi sebagai energi cadangan dan juga
sebagai struktural dan fungsional bagi tubuh.

Pemecahan lemak akan dikatalisis oleh enzim hidrolitik lipid seperti lipase. Lemak akan
dihidrolisis dalam bentuk teremulsikan oleh senyawa empedu yang disekresikan hati ke dalam
usus dua belas jari. Ketika lemak telah teremulsi, lipase yang dihasilkan oleh pankres akan
memecah lemak menjadi gliserol dan asam lemak yang akan diserap ke dalam tubuh melalui
dinding usus penyerapan.

20
Gliserol dan asam lemak akan diangkut oleh pembuluh darah menuju ke seluruh tubuh.
Pada umumnya, gliserol dan asam lemak akan tereseterifikasi secara alami membentuk senyawa
lipoprotein yang disebut dengan kilomikron. Lipoprotein lipase yang akan memecah kilomikron
menjadi asam lemak untuk digunakan sebagai energi atau disimpan dalam jaringan adpiosa
(lemak) di bawah jaringan kulit (hipodermis).

Lemak akan dibawa terlebih dahulu ke dalam hati oleh pembuluh darah vena porta
hepatica bersama dengan nutrisi makanan lainnya. Lemak akan dikatabolik menjadi tryglyserol
yang dapat menjadi VLDL (very low density lipoproteins = lemak jahat) atau LDL (low densisty
lipoproteins) berdasarkan pada jenis lemak yang masuk ke dalam tubuh. VLDL dapat
berpengaruh buruk bagi tubuh, karena mampu menyebabkan aterosklerosis (penyumbatan oleh
lemak).

Lemak dapat digunakan sebagai sumber energi yang akan menggantikan glukosa dari
karbohidrat. Lemak akan diubah menjadi keton untuk dapat masuk ke jalur glikolisis
(pemecahan glukosa). Reaksi ini dikenal sebagai glukoneogenesis yaitu reaksi pemebentukan
gula dari senyawa bukan karbohidrat. Reaksi merupakan reaksi reversible, artinya pada kondisi
tertentu kelebihan glukosa akan diubah menjadi lemak melalui reaksi lipogenesis.

Pembentukan glukosa dari senyawa lemak ini dirangsang oleh hormon glukagon dan
glukokortikoid yang disekresikan pada kondisi dimana tubuh membutuhkan energi namun
asupan glukosa menipis. Hasil energi yang diperoleh melalui perombakan lemak yaitu sebanyak
130 ATP (1gram pemecahan lemak menghasilkan 9,2 kalori).

Berbeda dengan pengangkutan nutrisi lainnya, lemak akan diangkut oleh sistem limfatik
(getah bening) bersama dengan sel – sel darah putih. Selanjutnya, lemak akan dikembalikan ke
dalam aliran darah dalam pembuluh darah. Lemak yang masuk ke dalam hati akan diubah
menjadi VLDL yang tidak baik bagi tubuh. Sementara jika lemak diedarkan ke sel – sel otot
maka lemak akan dioksidasi untuk menghasilkan energi melalui reaksi respirasi di dalam
mitokondria. Kelebihan lemak akan disimpan di jaringan hipodermis. Sel – sel adiposit
merupakan sel penyimpanan lemak di dalam tubuh pada jaringan hipodermis. Lemak akan
disimpan di dalam sel tersebut dalam bentuk vakuola. Semakin banyak kandungan lemak maka

21
akan semakin besar sel adipositnya atau akan semakin banyak sel adiposit dengan simpanan
lemak dalam vakuola.

D. Mineral Vitamin

Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh, tubuh,
melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks
dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya,
selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari
sayur, buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau
minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia.
Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap di
dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi.

Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat
perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air.
Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru
kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin
larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan
mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada tabel berikut:
Jenis Vitamin Mekanisme Penyerapan
Vitamin A, D, E, K dan beta- Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan dengan
karoten kilomikron, diserap melalui saluran limfatik.
Vitamin C Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na+ (cepat)
Vitamin B1 (Tiamin) Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen usus
sedikit), dengan bantuan Na+ (bila jumlahnya dalam
lumen usus banyak).
Vitamin B2 (Riboflavin) Difusi pasif
Niasin Difusi pasif (menggunakan Na+)
Vitamin B6 (Piridoksin) Difusi pasif
Folasin (Asam Folat) Menggunakan Na+
Vitamin B12 Menggunakan bantuan faktor intrinsik (IF) dari
lambung.
Sumber : Muchtadi, 2009

22
E. Metabolisme Mineral

Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang relatif sukar larut,
sehingga sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral sering memerlukan protein pengemban spesifik
(spesific carrier proteins), sintesis protein ini berperan sebagai mekanisme penting untuk
mengatur kadar mineral dalam tubuh.

Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada juga disekresi kedalam getah
pencernaan, empedu dan hilang dalam feses. Kelainan akibat kekurangan mineral. Kekurangan
intake semua mineral esensial dapat menyebabkan sindroma klinik.Bila terjadi difisiensi
biasanya sekunder, akibat malabsorpsi, perdarahan, berlebihan (besi), penyakit ginjal(kalsium),
atau problem klinis lain. Kelaianan akibat kelebihan mineral. Kelebihan intake dari hampir
semua mineral menyebabkan gejala toksik.

Sumber dan kebutuhan mineral sehari-hari. Mineral esensial dan unsur runutan ditemukan
dalam sebagian besar makanan, terutama biji-bijian utuh, buah, sayuran, susu, daging dan ikan.
Biasanya dalam makanan hanya dalam jumlah yang sedikit.

23
BAB III
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN

Sistem pencernaan merupakan sistem yang sangat penting bagi manusia karena sistem
pencernaan menyerap vitamin, nutrisi, mineral, lemak, protein dan karbohidrat yang sangat di
butuhkan oleh tubuh manusia untuk melakukan aktfitas sehari-hari.

6.2 SARAN

Sebaiknya kita memperbayak mengonsumsi makanan yang bergizi agar tubuh kita tidak
mengalami kekurangan asupan nutrisi (makanan yang mengandung karbohidrat, protein,
mineral,lemak dan vitamin). Dan sebaiknya kita juga menjaga kesehatan sistem pencernaan
dengan mengontrol konsumsi makanan yang kita makan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Proses Pencernaan Zat Gizi.

Gibson John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2. Jakarta : EGC

Pearce Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia

Syaifuddin. 2012. Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC

Tambayong Jan. 2001. Anatomi & Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

25

Anda mungkin juga menyukai