ABSTRAK
Penghawaan buatan (AC) adalah suatu proses
mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan
kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap
kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.
Rumah sakit berbeda dari jenis bangunan lainnya, di
mana lingkungannya harus dijaga supaya tetap bersih untuk
mencegah penyebaran dan berkembangnya bakteria patogenik.
Oleh karena itu ruangan yang tersedia hendaknya dibagi menjadi
beberapa daerah/bagian, bagian penyakit dalam, bedah,
kebidanan, bangsal, klinik, IRNA kelas, dan sebagainya, juga
terdapat ruangan pelanyanan administrasi, ruang jaga.
Sistem pengkondisian udara dapat dibedakan atau
diklasifikasikan atas bentuk dan tipenya. Dari klasifikasi bentuk
dan tipe, serta faktor kenyamanan, faktor ekonomis, faktor
operasi dan perawatan dapat dijadikan dasar pemilihan sistem
yang sesuai dengan kapasitas pendingin.
Berdasarkan ketentuan diatas, penulis mengambil tugas
akhit TA perencanaan penghawaan buatan di RSUD Gambiran
kota Kediri zona F. Menggunakan sistem perhitungan kalor beban
pendingin tiap ruangan yang dikondisikan. Sehingga
mendapatkan kebutuhan yang akurat dan efisien.
ii
THE AIRING MADE PLANNING IN
GAMBIRAN HOSPITAL KEDIRI FOR F ZONE
ABSTRACT
Air Conditioning is a process of freezing the air at some
room/space until it reach unttain temperature and a centain clanny
as it is conditioned.
Hospital has a distinguish physical environment that
diffen from other building. That’s why hospital’s environment
should be keep healthy to prevent it from the multiplicity of
patogenic bacteria.
In order to do that, that room’s at the hospital should be
classifield based on it’s function. It can be classifield into inner
disease, surgrery, obstnetical, ward, clinic, IRNA class,
administration service, etc.
Air conditioning system can’t be classifield based on it’s
type. The classification, easement factor, economical factor, and
operational factor can be foundation to determine the best system
that fit with, the air conditioning capacity.
Based on the prescriptive above, the author decide to the
the thesis about air conditioning at Gambiran RSUD, Kediri City,
F Zone. The thesis is done using the calor encumbrance analysis
in each conditioned room so it can produce and efficiently and
accuractely needs.
iii
KATA PENGANTAR
Surabaya, …………2009
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
2.2.2.5. Unit Induksi …………………………………… 24
2.3. Distribusi Udara di dalam Ruangan …………………… 27
2.3.1. Lubang Isap dan Lubang Keluar ………………….. 27
2.3.1.1. Lubang Keluar Aliran Axial …………………... 27
2.3.1.2. Lubang Keluar Aliran Radial …………………. 29
2.3.1.3. Lubang Isap …………………………………… 30
2.3.2. Karakteristik Lubang Keluar ……………………… 31
2.3.3. Distribusi Udara disekitar Luabang Isap…………... 31
2.3.4. Distribusi Udara didalam Ruangan dan Tingkat
Kenyamanan ………………………………………. 32
2.4. Rencana Susunan Saluran Udara …………………….... 33
2.4.1. Sistem Saluran Udara Peti ………………………… 34
2.4.2. Sistem Saluran Udara Tunggal ……………………. 34
2.4.3. Sistem Saluran Udara Mlingkar …………………... 35
2.5. Menara Pendingin ……………………………………... 36
2.5.1. Persyaratan Bagi Menara Pendingin ……………… 37
2.5.1.1. Kondisi Nominal dari Menara Pendingin ……. 37
2.5.1.2. Penenpatan Menara Pendingin (cooling tower).. 37
2.5.2. Jenis – Jenis Menara Pendingin …………………… 38
2.5.2.1. Menara Pendingin Tarikan Paksa ……………... 38
2.5.2.2. Menara Pendingin Aliran Melintang dari
Plat baja ……………………………………….. 41
2.6. Dasar Pemilihan Sistem ……………………………….. 41
2.7. Beban Kalor ……………………………………………. 43
2.8. Rumus yang digunakan ………………………………... 45
2.8.1. Pengkondisian ……………………………………... 49
2.9. Nilai EER (Energy Eficiency Rating) …………………. 52
vi
3.7. Perhitungan Beban Pendingin …………………………. 58
3.8. Sistem Pengkondisian Udara ………………………....... 59
3.9. Optimalisasi pemakaian energy ……………….….…. 59
3.10. Pemakean energi < standar …………………………... 59
3.11. Selesai Perencanaan system AC ……………………... 60
vii
4.4.7. Ruang Poliklinik 17 ……………………………... 95
4.4.8. Ruang Poliklinik 18 ……………………………... 97
4.4.9. Ruang Poliklinik 19 ………………………........... 98
4.4.10. Ruang Poliklinik 20 …………………………….. 100
4.4.11. Ruang Poliklinik 21 …………………………….. 101
4.4.12. Ruang Poliklinik 22 …………………………….. 103
4.4.13. Ruang Poliklinik 23 …………………………...... 104
4.4.14. Ruang Poliklinik 24 …………………………...... 106
4.4.15. Ruang Poliklinik 25 …………………….............. 107
4.5. Perhitungan Beban Pendingin Lantai 3(tiga) ………...109
4.5.1. IRNA Anak Kelas 1 (a) …………………………. 109
4.5.2. IRNA Anak Kelas 1 (b) ………………………... 110
4.5.3. IRNA Anak Kelas 1 (c) ………………………… 112
4.5.4. IRNA Anak Kelas 1 (d) ………………………… 113
4.5.5. IRNA Anak Kelas 1 (e) …………………………. 115
4.5.6. IRNA Anak Kelas 1 (f) …………………………. 116
4.5.7. IRNA Anak Kelas 1 (g) ……………………….... 118
4.5.8. IRNA Kandungan Kelas 1 (a) …………………... 119
4.5.9. IRNA Kandungan Kelas 1 (b) …………………... 121
4.5.10. IRNA Isolasi (a) ………………………………… 122
4.5.11. IRNA Anak Kelas 2 (a) …………………………. 123
4.5.12. IRNA Kandungan Kelas 2 ……………………… 125
4.5.13. IRNA Anak Kelas 3 (a) ………………………… 126
4.5.14. IRNA Kandungan Kelas 3 ……………………… 128
4.5.15. Ruang Konsultasi & Ruang Dokter …………….. 129
4.5.16. Ruang Perawat (a) ………………………………. 131
4.5.17. Ruang Dokter …………………………………… 133
4.5.18. Ruang Perawat (b) ………………………………. 134
4.6. Perhitungan Beban Pendingin Lantai 4(empat) ……... 136
4.6.1. IRNA Isolasi (b) ………………………………… 136
4.6.2. IRNA Isolasi (c) ………………………………… 137
4.6.3. IRNA Anak Kelas 3 (b) ………………………… 139
4.6.4. IRNA Anak Kelas 3 (c) …………………………. 140
4.6.5. IRNA Anak Kelas 3 (d) ………………………….142
4.6.6. IRNA Anak Kelas 3 (e) …………………………. 143
viii
4.6.7. IRNA Anak Kelas 3 (f) …………………………. 145
4.6.8. IRNA Anak Kelas 2 (b) ………………………… 146
4.6.9. IRNA Anak Kelas 2 (c) …………………………. 148
4.6.10. IRNA Anak Kelas 2 (d) ………………………… 149
4.6.11. IRNA Anak Kelas 2 (e) …………………………. 151
4.6.12. IRNA Anak Kelas 2 (f) …………………………. 152
4.6.13. Ruang Dokter …………………………………… 154
4.6.14. Ruang Perawat (c) ………………………………. 155
4.6. Pembahasan Analisa…………………………..……... 156
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan…………………………………………... 159
5.2. Saran…………………………………………………. 159
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi