Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN PENGHAWAAN BUATAN (AC)

DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI ZONA F

Nama Mahasiswa : Novita Debora N


NRP : 3105 040 749
Jurusan : Teknik Sipil Utilitas Bangunan
Gedung FTSP - ITS
Dosen Pembimbing : Ir. Kusumastuti, MT.

ABSTRAK
Penghawaan buatan (AC) adalah suatu proses
mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan
kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap
kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.
Rumah sakit berbeda dari jenis bangunan lainnya, di
mana lingkungannya harus dijaga supaya tetap bersih untuk
mencegah penyebaran dan berkembangnya bakteria patogenik.
Oleh karena itu ruangan yang tersedia hendaknya dibagi menjadi
beberapa daerah/bagian, bagian penyakit dalam, bedah,
kebidanan, bangsal, klinik, IRNA kelas, dan sebagainya, juga
terdapat ruangan pelanyanan administrasi, ruang jaga.
Sistem pengkondisian udara dapat dibedakan atau
diklasifikasikan atas bentuk dan tipenya. Dari klasifikasi bentuk
dan tipe, serta faktor kenyamanan, faktor ekonomis, faktor
operasi dan perawatan dapat dijadikan dasar pemilihan sistem
yang sesuai dengan kapasitas pendingin.
Berdasarkan ketentuan diatas, penulis mengambil tugas
akhit TA perencanaan penghawaan buatan di RSUD Gambiran
kota Kediri zona F. Menggunakan sistem perhitungan kalor beban
pendingin tiap ruangan yang dikondisikan. Sehingga
mendapatkan kebutuhan yang akurat dan efisien.

Kata kunci: Penghawaan buatan, bakteria patogenik, RSUD Gambiran


Kediri zona F, kalor beban pendingin.

ii
THE AIRING MADE PLANNING IN
GAMBIRAN HOSPITAL KEDIRI FOR F ZONE

Student’s Name : Novita Debora N


Student’s Number : 3105 040 749
Major of Department : Teknik Sipil Utilitas Bangunan
Gedung FTSP - ITS
Advisor : Ir. Kusumastuti, MT.

ABSTRACT
Air Conditioning is a process of freezing the air at some
room/space until it reach unttain temperature and a centain clanny
as it is conditioned.
Hospital has a distinguish physical environment that
diffen from other building. That’s why hospital’s environment
should be keep healthy to prevent it from the multiplicity of
patogenic bacteria.
In order to do that, that room’s at the hospital should be
classifield based on it’s function. It can be classifield into inner
disease, surgrery, obstnetical, ward, clinic, IRNA class,
administration service, etc.
Air conditioning system can’t be classifield based on it’s
type. The classification, easement factor, economical factor, and
operational factor can be foundation to determine the best system
that fit with, the air conditioning capacity.
Based on the prescriptive above, the author decide to the
the thesis about air conditioning at Gambiran RSUD, Kediri City,
F Zone. The thesis is done using the calor encumbrance analysis
in each conditioned room so it can produce and efficiently and
accuractely needs.

Keyword: Air conditioning, pathogenic bacteria, RSUD Gambiran


Kediri Zona F, calor encumbrance analysis

iii
KATA PENGANTAR

Kami selaku penyusun mengucapkan puji syukur kepada


Tuhan YME atas segala karunia dan rahmatNya, kami dapat
menyelesaikan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul
”PERENCANAAN PENGHAWAAN BUATAN ( AC ) DI
RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI ZONA F.”
Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya
atas terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini kepada:
1. Orang tua yang telah memberikan kami dorongan baik moral
maupun material.
2. Ibu Ir. Kusumastuti, MT. selaku Dosen Pembimbing.
3. Bapak Ir. Rachmad Basuki, MS selaku Koordinator Program
Studi D IV Teknik Sipil.
4. Dosen wali kami di ITS Ir. Boedi Wibowo., dan di VEDC
Djoko Wardoyo.
5. Teman-teman yang selalu memberikan semangat
6. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan Tugas Akhir ini
masih membutuhkan kesempurnaan dan terdapat kekurangan.
Untuk itu kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
Pada akhirnya kami berharap Tugas Akhir ini dapat
membawa manfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa DIV
Teknik Sipil.

Surabaya, …………2009

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN ……………………………… i


ABSTRAK ……………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR …………………………………........... iv
DAFTAR ISI …………………………………………………. v
DAFTAR TABEL ……………………………………………. x
DAFTAR GAMBAR …………………………………….…… xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………….… 1
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………… 5
1.3. Batasan Masalah …………………………………….…. 5
1.4. Tujuan Perencanaan …………………………….……… 6
1.5. Manfaat Perencanaan ……………………………….….. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Keputusan Menteri Kesehatan RI,
nomor: 1204/Menkes/SK/x/2004 “Persyaratan
Kesehatan Rumah Sakit ” ……………………………… 7
2.1.1. Persyaratan konstruksi bangunan rumah sakit ……. 7
2.1.2. Ruang Bangunan …………………………………... 7
2.1.3. Persyaratan Kualitas Udara Ruang ………………... 11
2.1.4. Persyaratan Penghawaan ………………………….. 12
2.1.5. Tata Laksana Penghawaan (ventilasi) dan
Pengaturan Udara ………………………………….. 14
2.2. Klasifikasi Sistem Penghawaan Buatan (AC) …………. 15
2.2.1. Klasifikasi Berdasarkan Bentuk …………………… 17
2.2.1.1. Ekpansi Langsung …………………………….. 17
2.2.1.2. Sisitem Air Penuh (all water system) …………. 18
2.2.2. Klasifikasi Berdasarkan Tipe ……………………… 21
2.2.2.1. Tipe Jendela (window unit) …………………… 21
2.2.2.2. Tipe Terpisah ………………………………….. 22
2.2.2.3. Unit Paket Sentral ……………………………... 23
2.2.2.4. Unit Koil Kipas Udara ………………………… 24

v
2.2.2.5. Unit Induksi …………………………………… 24
2.3. Distribusi Udara di dalam Ruangan …………………… 27
2.3.1. Lubang Isap dan Lubang Keluar ………………….. 27
2.3.1.1. Lubang Keluar Aliran Axial …………………... 27
2.3.1.2. Lubang Keluar Aliran Radial …………………. 29
2.3.1.3. Lubang Isap …………………………………… 30
2.3.2. Karakteristik Lubang Keluar ……………………… 31
2.3.3. Distribusi Udara disekitar Luabang Isap…………... 31
2.3.4. Distribusi Udara didalam Ruangan dan Tingkat
Kenyamanan ………………………………………. 32
2.4. Rencana Susunan Saluran Udara …………………….... 33
2.4.1. Sistem Saluran Udara Peti ………………………… 34
2.4.2. Sistem Saluran Udara Tunggal ……………………. 34
2.4.3. Sistem Saluran Udara Mlingkar …………………... 35
2.5. Menara Pendingin ……………………………………... 36
2.5.1. Persyaratan Bagi Menara Pendingin ……………… 37
2.5.1.1. Kondisi Nominal dari Menara Pendingin ……. 37
2.5.1.2. Penenpatan Menara Pendingin (cooling tower).. 37
2.5.2. Jenis – Jenis Menara Pendingin …………………… 38
2.5.2.1. Menara Pendingin Tarikan Paksa ……………... 38
2.5.2.2. Menara Pendingin Aliran Melintang dari
Plat baja ……………………………………….. 41
2.6. Dasar Pemilihan Sistem ……………………………….. 41
2.7. Beban Kalor ……………………………………………. 43
2.8. Rumus yang digunakan ………………………………... 45
2.8.1. Pengkondisian ……………………………………... 49
2.9. Nilai EER (Energy Eficiency Rating) …………………. 52

BAB III METODOLOGI


3.1. Metode yang digunakan ……………………………….. 53
3.2. Surve …………………………………………………… 54
3.3. Kondisi Termal dalam Gedung ………………………... 54
3.4. Fungsi Ruang dalam Gedung ………………………..… 56
3.5. Data Gedung ………………………………………….... 57
3.6. Data Temperatur………………………………………... 57

vi
3.7. Perhitungan Beban Pendingin …………………………. 58
3.8. Sistem Pengkondisian Udara ………………………....... 59
3.9. Optimalisasi pemakaian energy ……………….….…. 59
3.10. Pemakean energi < standar …………………………... 59
3.11. Selesai Perencanaan system AC ……………………... 60

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA PERENCANAAN


4.1. Kondisi Ruang ……………………………………….. 61
4.2. Perhitungan Beban Pendingin / Air Conditioning…… 61
4.2.1. Perhitungan beban tiap ruangan yang
Dikondisikan …………………………………….. 61
4.3. Perhitungan Beban Pendingin Lantai 1(satu) ………... 62
4.3.1. Ruang Dokter ……………………………………. 62
4.3.2. Ruang Admin ……………………………………. 64
4.3.3 Ruang Depo Obat ……………………………….. 65
4.3.4. Ruang Poliklinik 1 ………………………………. 67
4.3.5. Ruang Poliklinik 2 ………………………………. 68
4.3.6. Ruang Poliklinik 3 ………………………………. 70
4.3.7. Ruang Poliklinik 4 ………………………………. 71
4.3.8. Ruang Poliklinik 5 ………………………………. 73
4.3.9. Ruang Poliklinik 6 ………………………………. 74
4.3.10. Ruang Poliklinik 7 ………………………………. 76
4.3.11. Ruang Poliklinik 8 ………………………………. 77
4.3.12. Ruang Poliklinik 9 ………………………………. 79
4.3.13. Ruang Poliklinik 10 ……………………………... 80
4.3.14. Ruang Poliklinik 11 ……………………………... 82
4.3.15. Ruang Poliklinik 12 ……………………………... 83
4.3.16. Ruang ECHO dan TREADALL ………………… 85
4.4. Perhitungan Beban Pendingin Lantai 2(dua) ………... 86
4.4.1. Ruang Dokter ……………………………………. 86
4.4.2. Ruang Admin ……………………………………. 88
4.4.3. Ruang Poliklinik 13 ……………………………... 89
4.4.4. Ruang Poliklinik 14 ……………………………... 91
4.4.5. Ruang Poliklinik 15 ……………………………... 92
4.4.6. Ruang Poliklinik 16 ……………………………... 94

vii
4.4.7. Ruang Poliklinik 17 ……………………………... 95
4.4.8. Ruang Poliklinik 18 ……………………………... 97
4.4.9. Ruang Poliklinik 19 ………………………........... 98
4.4.10. Ruang Poliklinik 20 …………………………….. 100
4.4.11. Ruang Poliklinik 21 …………………………….. 101
4.4.12. Ruang Poliklinik 22 …………………………….. 103
4.4.13. Ruang Poliklinik 23 …………………………...... 104
4.4.14. Ruang Poliklinik 24 …………………………...... 106
4.4.15. Ruang Poliklinik 25 …………………….............. 107
4.5. Perhitungan Beban Pendingin Lantai 3(tiga) ………...109
4.5.1. IRNA Anak Kelas 1 (a) …………………………. 109
4.5.2. IRNA Anak Kelas 1 (b) ………………………... 110
4.5.3. IRNA Anak Kelas 1 (c) ………………………… 112
4.5.4. IRNA Anak Kelas 1 (d) ………………………… 113
4.5.5. IRNA Anak Kelas 1 (e) …………………………. 115
4.5.6. IRNA Anak Kelas 1 (f) …………………………. 116
4.5.7. IRNA Anak Kelas 1 (g) ……………………….... 118
4.5.8. IRNA Kandungan Kelas 1 (a) …………………... 119
4.5.9. IRNA Kandungan Kelas 1 (b) …………………... 121
4.5.10. IRNA Isolasi (a) ………………………………… 122
4.5.11. IRNA Anak Kelas 2 (a) …………………………. 123
4.5.12. IRNA Kandungan Kelas 2 ……………………… 125
4.5.13. IRNA Anak Kelas 3 (a) ………………………… 126
4.5.14. IRNA Kandungan Kelas 3 ……………………… 128
4.5.15. Ruang Konsultasi & Ruang Dokter …………….. 129
4.5.16. Ruang Perawat (a) ………………………………. 131
4.5.17. Ruang Dokter …………………………………… 133
4.5.18. Ruang Perawat (b) ………………………………. 134
4.6. Perhitungan Beban Pendingin Lantai 4(empat) ……... 136
4.6.1. IRNA Isolasi (b) ………………………………… 136
4.6.2. IRNA Isolasi (c) ………………………………… 137
4.6.3. IRNA Anak Kelas 3 (b) ………………………… 139
4.6.4. IRNA Anak Kelas 3 (c) …………………………. 140
4.6.5. IRNA Anak Kelas 3 (d) ………………………….142
4.6.6. IRNA Anak Kelas 3 (e) …………………………. 143

viii
4.6.7. IRNA Anak Kelas 3 (f) …………………………. 145
4.6.8. IRNA Anak Kelas 2 (b) ………………………… 146
4.6.9. IRNA Anak Kelas 2 (c) …………………………. 148
4.6.10. IRNA Anak Kelas 2 (d) ………………………… 149
4.6.11. IRNA Anak Kelas 2 (e) …………………………. 151
4.6.12. IRNA Anak Kelas 2 (f) …………………………. 152
4.6.13. Ruang Dokter …………………………………… 154
4.6.14. Ruang Perawat (c) ………………………………. 155
4.6. Pembahasan Analisa…………………………..……... 156

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan…………………………………………... 159
5.2. Saran…………………………………………………. 159

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………... 161


BIODATA PENULIS ………………………………………... 163
LAMPIRA 1 PERHITUNGAN KALOR RUANGAN..……. 165
LAMPIRA 2 PRODUK AC YANG DIGUNAKAN….……. 169
GAMBAR DESAIN ……………………………..................... 173

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Indeks Angka Kuman Menurut Fungsi


Ruang atau Unit ................................................. 11
Tabel 2.2. Indeks Kadar Gas dan Bahan Berbahaya dalam
Udara Ruang Rumah Sakit................................. 12
Tabel 2.3. Standar Suhu, Kelembaban dan Tekanan Udara
Menurut Fungsi Ruang atau Unit ....................... 13
Tabel 2.4. Perbandingan Kualitatif Antara Beberapa
Sistem Penyegar Udara ……………………...... 26
Tabel 2.5. Koefisien panas sinar matahari yang langsung
Masuk melalui kasa satu lapis ………………... 46
Tabel 2.6. Koefisien penyaluran panas (U) yang melalui
Langit-langit dan lantai beton ………………… 46
Tabel 2.7. Koefisien penyaluran panas (U) yang melalui
Dinding pasangan bata ………………………... 47
Tabel 2.8. Koefisien penyaluran panas (U) yang melalui
Partisi-partisi kayu ……………………………. 48
Tabel 2.9. Koefisien penyaluran panas (U) yang melalui
Partisi pasangan batu …………………………. 48
Tabel 2.10. Koefisien penyaluran panas (U) yang melalui
Jendela kaca, pintu kaca, jendela kaca diatap
dan Dinding balok kaca ..................................... 49
Tabel 2.11. Jumlah minimum ventilasi udara untuk
macam-macan aktivitas ……………………….. 50
Tabel 2.12. Perbandingan panas yang di hasilkan oleh
Aktivitas yang dilakukan manusia pada
ruangan yang dikondisikan …………………… 51
Tabel L.1.1. Ruang – Ruang Yang Dikondisikan .................. 165
Tabel L.1.2 Perhitungan Kalor Ruang yang Dkondisikan .... 167
Tabel L.2.1 Analisa Nilai EER (Energy Eficiency Rating) .. 169
Tabel L.2.2 AC Sentral...........................................................172

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Layout Plan ……………………………………. 2


Gambar 2.1. Sistem Kerja AC ………………………………. 16
Gambar 2.2. Sistem Ekspansi Langsung ……………………. 17
Gambar 2.3. Sistem Air Penuh ( All Water System )………… 18
Gambar 2.4. Sistem Udara Penuh ( All-Air System ) ……….. 19
Gambar 2.5. Sistem Air-Udara (All-Water System ) ………. 20
Gambar 2.6. Tipe Jendela ( Window Unit ) …………………. 21
Gambar 2.7. Tipe Terpisah ………………………………….. 22
Gambar 2.8. Unit Paket Sentral ……………………………... 23
Gambar 2.9. Unit Koil Kipas Udara ………………………… 24
Gambar 2.10. Unit Induksi ……………………………………. 25
Gambar 2.11. Nosel …………………………………………… 28
Gambar 2.12. Punka …………………………………………... 28
Gambar 2.13. Sudul …………………………………………... 28
Gambar 2.14. Celah …………………………………………... 28
Gambar 2.15 Panci …………………………………………… 30
Gambar 2.16 Difusor ………………………………………… 30
Gambar 2.17 Jamur …………………………………………... 30
Gambar 2.18 Pancaran udara ………………………………… 30
Gambar 2.19 Salura peti ……………………………………... 34
Gambar 2.20 saluran tunggal ………………………………… 35
Gambar 2.21 saluran melingkar …………………………….... 35
Gambar 2.22 Menara pendingin jenis tarikan paksa ………… 39
Gambar 2.23 Menara pendingin jenis aliran berlawanan
(terbuat dari bahan resin/ FRT) ……………….. 39
Gambar 2.24 Menara pendingin jenis aliran melintang ……... 41
Gambar 2.25 Contoh Beban Pendingin Ruangan ……………. 44
Gambar 3.1 Perencanaan Teknis Sistem
Pengkondisian Udara .......................................... 53

xi

Anda mungkin juga menyukai