Konsep Medis
A. Definisi Hernia
1
Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi
anulus internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intra abdomen tidak
tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal. Sebaiknya bila otot
dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan
anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam
kanalis inguinalis. Pada orang yang sehat ada tiga mekanisme yang dapat
mencegah terjadinya hernia inguinalis yaitu kanalis inguinalis yang berjalan
miring, adanya struktur muskulus oblikus internus abdominis yang menutup
anulus inguinalis internus ketika berkontraksi dan adanya fasia transversal
yang kuat yang menutupi triganum hasselbaeh yang umumnya hampir tidak
berotot sehingga adanya gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan
terjadinya hernia inguinalis (Martini, H 2001)
C. Klasifikasi
D. Etiologi
2
A. Kelemahan otot dinding abdomen.
a. Kelemahan jaringan
c. Trauma
a. Obesitas
d. Kehamilan
e. Batuk kronik
f. Hipertropi prostate
E. Patofisiologi
Pada orang tua klanaly 1 hari telah menutup, namun karena daerah itu
merupakan lobus minosy resistance maka pada keadaan yang menyebabkan
3
tekanan intra abdominal meningkat benda berat, mengejan saat defekasi dan
mengejan pada saat miksi, menjdi akibat hipertrasi prostal. (Mansjoer, 2000).
Hernia bisa juga terjadi karena hasil dari adanya difek (lubang, bisa
terjadi karena kelainan kongenital. Biasanya hernia bersifat kongenital dan
disebabkan oleh kegagalan penurupan procesus vaginalis (kantong hernia).
Hernia ini bisa juga terjadi karena kelemahan otot pada dinding abdomen dan
adanya peningkatan tekanan intra abdomen disebabkan oleh kehamilan kerja
keras mengejan pada waktu BAB dan miksi, batuk menahun. Hernia bisa
terjadi jika terdapat defek tersebut dan adanya tekanan intra abdominal.
F. Manifestasi Klinis
e. Kembung
g. Gelisah
h. Dehidrasi
G. Pemeriksaan Penunjang
4
B. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah
putih (Leukosit : >10.000– 18.000/mm3) dan ketidak seimbangan
elektrolit.
H. Komplikasi
I. Penatalaksanaan
5
2. Konsep Keperawatan
A. Pengkajian Data Dasar
Dari data data dasar terdiri dari riwayat kesehatan keperawatan dimana
kesehatan keperawatan merupakan data yang dikumpulkan tentang tingka
kesejahteraan klien (saat ini dan masa lalu) riwayat keluarga, perubahan dalam
pola kehidupan, riwayat sosial budaya, kesehatan spiritual dan reaksi mental
serta emosi terhadap penyakit. Riwayat keperawatan dikumpulkan selama
wawancara dan merupakan langkah pertama dalam melakukan pengkajian.
(Perry Potter, 2005).
6
c. Riwayat kesehatan keluarga
e. Riwayat Psikososial
7
Sumber-sumber Data
a. Klien
8
maka perawat harus berkomunikasi dengan anggota tim perawat kesehatan
lain termasuk ahli terapi fisik, pekerja sosial dan anggota kesehatan komunitas
dan penasehat spiritual.
e. Catatan medis
Catatan medis klien saat ini dan masa lalu dapat menguatkan
ionformasi tentang pola keseatan dan pengobatan masa lalu atau memberikan
informasi baru dengan menirual catatan medis. Perawat dapat
mengidentifikasi penyakit dan riwayat terhadap pengobatan sebelumnya
9
latar belakang kultural dan sosial klien untuk ibu perawat harus mengetahui
kebiasaan, kepercayaan klien terhadap nutrisi.
c. Kebutuhan Eliminasi
Istirahat dan tidur sebagian tergantung pada relaksasi otot. Untuk itu
perawat harus mengetahui tentang pergrakan tubuh yang baik. Disamping itu
juga dipengarui oleh emosi (stress) dimana stress merupakan keadaan normal
dari aktivitas.
10
kelembaban/pergerakan udara (dengan memotivasi klien untuk meningkatkan
atau engurangi aktivitasnya.
h. Kebutuhan akan personal hygiene (menjaga tubuh agar tetap bersih dan
rapi) klien harus disediakan fasilitas-fasilitas perawatan dan bantuan perawat
sangat dibutuhkan untuk membersihkan kulit, rambut, kuku, hidung, mulut
dan giginya. Konsep mengenai kebersihan berbeda tiap klien tetapi tidak perlu
menurunkan hanya karena sakit.
Kerugian, rasa takut dan pendapat dalam keadaan sehat tiap gerakan
emosi nampak pada ekspresi fisik. Bertambahnya cepat denyut jantung
pernafasan/muka yang mendadak merah di rifrerpresika sebagai pernyataa
jiwa/emosi. Perawat mempunyai tugas yang kompleks baik yang bersifat
pribadi maupun yang menyangkut keseluruhan personalitas adalah hubungan
klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya.
l. Kebutuhan Bekerja
11
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interpretasi terhadap
kebutuhan klien adalah sangat penting. Sakit akan lebih ringan apabila
seseorang dapat terus bekerja. Rasa keberatan terhadap terang, bedrest
didasarkan pada peningkatan perasaan tidak berguna karena tidak aktif.
Fokus Pengkajian
12
Lamanya waktu dimana gejala saat ini hilang dan metode yang
digunakan oleh pasien untuk mengatasi gejala, serta efeknya juga
diindentifikasi.
A. Sirkulasi
B. Integritas ego
C. Makanan / cairan
D. Pernapasan
E. Keamanan
13
dari detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah koagulasi) ; Riwayat
transfuse darah / reaksi transfuse.
F. Penyuluhan / Pembelajaran
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi
Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
Gangguan Tujuan : Nyeri 1. pantau tanda-tanda 1. Rasional :
rasa hilang atau vital, Mengenal dan
nyaman berkurang intensitas/skala memudahkan
(nyeri) nyeri dalam melakukan
Kriteria Hasil :
berhubung 2. Anjurkan klien tindakan
an dengan - klien istirahat ditempat keperawatan.
diskontuini mengungkapkan tidur 2. Rasional : istirahat
14
tas rasa nyeri 3. Atur posisi pasien untuk mengurangi
jaringan berkurang senyaman mungkin intesitas nyeri
akibat 4. Ajarkan teknik 3. Rasional : posisi
-tanda-tanda vital
tindakan relaksasi dan napas yang tepat
normal
operasi. dalam mengurangi
-pasien tampak 5. Kolaborasi untuk penekanan dan
tenang dan rileks pemberian mencegah
analgetik. ketegangan otot
serta mengurangi
nyeri.
4. Rasional :
relaksasi
mengurangi
ketegangan dan
membuat perasaan
lebih nyaman
5. Rasional :
analgetik berguna
untuk mengurangi
nyeri sehingga
pasien menjadi
lebih nyaman.
15
tidur. turunkan aktivitas aktivitas yang
mental / fisik pada terprogram tanpa
-pasien tidak
sore hari. stimulasi
merasa lelah ketika
2. Hindari penggunaan berlebihan yang
bangun tidur
”Pengikatan” secara meningkatkan
-kualitas dan terus menerus waktu tidur.
kuantitas tidur 3. Evaluasi tingkat 2. Rasional : Risiko
normal stres / orientasi gangguan sensori,
sesuai meningkatkan
perkembangan hari agitasi dan
demi hari. menghambat
4. Lengkapi jadwal waktu istirahat.
tidur dan ritoal 3. Rasional :
secara teratur. Peningkatan
Katakan pada kebingungan,
pasien bahwa saat disorientasi dan
ini adalah waktu tingkah laku yang
untuk tidur. tidak kooperatif
5. Berikan makanan (sindrom
kecil sore hari, susu sundowner) dapat
hangat, mandi dan melanggar pola
masase punggung. tidur yang
6. Turunkan jumlah mencapai tidur
minum pada sore pulas.
hari. Lakukan 4. Rasional :
berkemih sebelum Pengatan bahwa
tidur. saatnya tidur dan
7. Putarkan musik mempertahankan
yang lembut atau kestabilan
”suara yang jernih” lingkungan.
Catatan :
16
Kolaborasi Penundaan waktu
tidur mungkin
1. Berikan obat sesuai
diindikasikan
indikasi :
untuk memungkin
Antidepresi, seperti
pasien membuang
amitriptilin (Elavil);
kelebihan energi
deksepin
dan memfasilitas
(Senequan) dan
tidur.
trasolon (Desyrel).
5. Rasional :
2. Koral hidrat;
Meningkatkan
oksazepam (Serax);
relaksasi dengan
triazolam (Halcion).
perasan
3. Hindari penggunaan
mengantuk
difenhidramin
6. Rasional :
(Benadry1).
Menurunkan
kebutuhan akan
bangun untuk
pergi kekamar
mandi/berkemih
selama malam
hari.
7. Rasional :
Mungkin efektif
dalam menangani
pseudodimensia
atau depresi,
meningkatkan
kemampuan untuk
tidur, tetapi anti
kolinergik dapat
mencetuskan dan
17
memperburuk
kognitif dalam
efek samping
tertentu (seperti
hipotensi
ortostatik) yang
membatasi
manfaat yang
maksimal.
8. Rasional :
Menurunkan
stimulasi sensori
dengan
menghambat
suara-suara lain
dari lingkungan
sekitar yang akan
menghambat tidur
nyeyak.
9. Rasional :
Gunakan dengan
hemat, hipnotik
dosis rendah
mungkin efektif
dalam mengatasi
insomia atau
sindrom
sundowner.
10. Rasional :
Bila digunakan
untuk tidur, obat
18
ini sekarang
dikontraindikasik
an karena obat ini
mempengaruhi
produksi asetilkon
yang sudah
dihambat dalam
otak pasien
dengan DAT ini.
19
gerak lainya baik. 3. Rasional :
mengurangi
pemakaian energi
sampai kekuatan
pasien pulih
kembali.
4. Rasional :
menjaga
kemungkinan
adanya respons
abnormal dari
tubuh sebagai
akibat dari
latihan.
20
pemeriksaan darah, perawatan luka
seperti Hb dan dengan teknik
leukosit. aseptik mencegah
5. Kolaborasi untuk risiko infeksi.
pemberian 3. Rasional : untuk
antibiotik. mengurangi risiko
infeksi
nosokomial.
4. Rasional :
penurunan Hb dan
peningkatan
jumlah leukosit
dari normal
membuktikan
adanya tanda-
tanda infeksi.
5. Rasional :
antibiotik
mencegah
perkembangan
mikroorganisme
patogen.
21
DAFTAR PUSTAKA
Barbara Engram, Rencana Asuhan Keperawatan Medical Bedah, EGC,
Jakarta, 1998.
http://yenikuscahyaningtyas-herniainguinalis.blogspot.com/2013/12/laporan-
pendahuluan-hernia-inguinalis.html?m=1
http://www.perawatina.com/2015/12/laporan-pendahuluan-hernia-
inguinal.html?m=1
22