Anda di halaman 1dari 3

Definisi Kanker :

Kanker adalah penyakit keganasan dengan perjalanan alaminya yang fatal. Sel-sel kanker, tidak
seperti sel-sel tumor jinak, menunjukkan sifat invasif dan metastastis dan sangat anaplastik
(Dorland, 2002:336).

Dorland, W. 2002. Kamus kedokteran Dorland, Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.

Tahap-Tahap Pengembangan & Pengujian Fitofarmaka (Dep. Kes RI) :

1. Tahap seleksi
Proses pemilihan jenis bahan alam yang akan diteliti sesuai dengan skala prioritas
sebagai berikut:
a. Jenis obat alami yang diharapkan berkhasiat untuk penyakit-penyakit utama.
b. Jenis obat alamai yang memberikan khasiat dan kemanfaatan berdasar pengalaman
pemakaian empiris sebelumnya.
c. Jenis OA yang diperkirakan dapat sebagai alternative pengobatan untuk penyakit-
penyakit yang belum ada atau masih belum jelas pengobatannya.
2. Tahap biological screening, untuk menyaring:
a. Ada atau tidaknya efek farmakologi calon fitofarmaka yang mengarah ke khasiat
terapetik (pra klinik in vivo).
b. Ada/ tidaknya efek keracunan akut (single dose), spectrum toksisitas jika ada, dan
sistem organ yang mana yang paling peka terhadap efek keracunan tersebut (pra
klinik, in vivo).
3. Tahap penelitian farmakodinamik.
a. Untuk melihat pengaruh calon fitofarmaka terhadap masing-masing sistem biologis
organ tubuh.
b. Pra klinik, in vivo dan in vitro.
c. Tahap ini dipersyaratkan mutlak, hanya jika diperlukan saja untuk mengetahui
mekanisme kerja yang lebih rinci dari calon fitofarmaka.
4. Tahap pengujian toksisitas lanjut (multiple doses)
a. Toksisitas Subkronis
b. Toksisitas akut
c. Toksisitas khas/ khusus
5. Tahap pengembangan sediaan (formulasi)
a. Mengetahui bentuk-bentuk sediaan yang memenuhi syarat mutu, keamanan, dan
estetika untuk pemakaian pada manusia.
Tata laksana teknologi farmasi dalam rangka uji klinik
1. Teknologi farmasi tahap awal.
2. Pembakuan (standarisasi): simplisia, ekstrak , sediaan OA.
3. Parameter standar mutu: bahan baku OA, ekstrak, sediaan OA.
6. Tahap uji klinik pada manusia
Ada 4 fase yaitu:
a. Fase 1 : dilakukan pada sukarelawan sehat.
b. Fase 2 : dilakukan pada kelompok pasien terbatas.
c. Fase 3 : dilakukan pada pasien dengan jumlah yang lebih besar dari fase 2.
d. Fase 4: post marketing survailence, untuk melihat kemungkinan efek samping yang
tidak terkendali saat uji pra klinik maupun saat uji klinik fase 1-3.

Yang terlibat dalam pengujian

1. Komisi Ahli Uji Fitofarmaka : menyusun & mengusulkan protokol uji fitofarmaka.
2. Sentra Uji Fitofarmaka : Instalasi pelayanan, spt Rumah Sakit, Laboratorium Pengujian
atau lembaga penelitian kesehatan.
3. Pelaksana Uji Fitofarmaka : Tim multidisipliner yg tdd dokter,apoteker dan tenaga ahli
lainnya yg mempunyai fasilitas, bersedia serta mampu melaksanakan uji fitofarmaka

Ansel, H.C., 2008,Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi,UI-Press,Jakarta.

Widaryanto Eko, 2008,Tanaman Obat Berkhasiat,Unit Penerbitan Fakultas Pertanian


Klasifikasi Obat Herbal :

1. Jamu
Jamu adalah obat tradisional yang berdasarkan dari pengalaman empiris secara turun
temurun, yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya dari generasi ke generasi.
bentuk obat umumnya disediakan dalam berbagai bentuk serbuk, minuman, pil, cairan
dari berbagai tanaman. Jamu umumnya terdiri dari 5-10 macam tumbuhan bahkan
lebih, bentuk jamu tidak perlu pembuktian ilmiah maupun klinis, tetapi cukup dengan
bukti empiris saja. Contoh : jamu buyung upik, jamu nyonya menier.
2. Obat Herbal Standar (OHT)
Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang telah teruji berkhasiat secara pra-
klinis (terhadap hewan percobaan), lolos uji toksisitas akut maupun kronis, terdiri dari
bahan yang terstandar (Seperti ekstrak yang memenuhi parameter mutu), serta dibuat
dengan cara higienis.
Contoh : Tolak angin
3. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah obat tradisional yang telah teruji khasiatnya melalui uji pra-klinis
(pada hewan percobaan) dan uji klinis (pada manusia), serta terbukti aman melalui uji
toksisitas, bahan baku terstandar, serta diproduksi secara higienis, bermutu, sesuai
dengan standar yang ditetapkan.
Contoh : Cursil

Trubus. 2008. Herbal Indonesia Berkhasiat. Info Kit Vol. 8. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai