Anda di halaman 1dari 24

2.

3 Tata Cara Pelelangan

2.3.1 Syarat Peserta Lelang


 Penyedia barang/jasa yang dapat mengikuti pelelangan adalah mereka yang telah
memenuhi kualifikasi, kalsifikasi, dan memiliki kemampuan sumber daya sesuai
dokumen prakualifikasi dan syarat-syarat sebagaimana yang telah di tetapkan sebagai
beikut :
1. Panitia menyiapkan dokumen pengadaan untuk keperluan pengadaan barang/jasa,
didalamnya harus dicantumkan secara jelas dan rinci semua persyaratan yang
diperlukan, baik administratif maupun teknis, penggunaan barang/jasa produksi
dalam negeri dan preferensi harga, unsur-unsur yang dinilai, kriteria, formula evaluasi
yang digunakan, jenis kontrak yang dipilih termasuk contoh formulir yang diisi yang
dapat dimengerti dan diikuti oleh calon penyedia barang/jasa yang berminat.
2. Panitia menyiapkan dokumen prakualifikasi untuk calon penyedia barang/jasa berupa
formulir isian yang memuat data administratif, keuangan, personel, peralatan, dan
pengalaman kerja.
3. Panitia menetapkan nilai nominal jaminan penawaran sebesar 1% s/d 3% dari nilai
harga perkiraan sendiri (HPS)
4. Biaya penyiapan dokumen dialokasikan dalam dokumen anggaran yang
bersangkutan.
5. Dokumen-dokumen pengadaan memuat:
a. Undangan pengadaan barang/jasa
b. Pedoman prakualifikasi
c. Instruksi kepada penawar
d. Syarat-syarat umum kontrak
e. Syarat-syarat khusus kontrak
f. Daftar kuantitas harga
g. Spesifikasi teknis dan gambar-gambar
h. Bentuk surat penawaran
i. Bentuk kontrak
j. Bentuk surat jaminan penawaran
k. Bentuk surat jaminan pelaksanaan
l. Bentuk surat jaminan uang muka
 Penyedia barang/jasa harus menyampaikan:
1. Sertifikat penyedia barang/jasa kecuali LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).
2. Daftar susunan pemilik modal, susunan pengurus dan akte pendirian nya beserta
perubahannya (bila ada).
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan bukti pembayaran kewajiban pajak pada
tahun terakhir.
4. Dokumen lain yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang.
5. Secara hukum mempunyai kapasitas melakuka ikatan kontrak pengadaan barang/jasa.
6. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan, dan atau direksi yang berwenang menandatangani kontrak atau kuasanya
tidak sedang menjalani hukuman pidana.
 Direksi yang berwenang menandatangani kontrk atau kuasanya belum pernah dihukum
berdasarkan putusan pengadilan atau tindakan yang berkaitan dengan kondite profesional
perusahaan/perseorangan.
 Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kualifikasi, klasifikasi dan
sertifikasi yang dimilikinya.
2.3.2 Pengumuman dan Pendaftaran Peserta
 Panitia harus mengumumkan secara luas tentang adanya pelelengan melalui media cetak,
papan pengumuman resmi untuk penerangan umum serta bila memungkinkan melalui
media elektronik. Agar pengumuman secara luas dapat mencapai sasaran secara efisien
dan tepat sesuai dengan jangkauan masyarakat yang dituju, maka diatur ketentuan
sebagai berikut:
1. Bila pengumuman ditujukan kepada usaha kecil dan koperasi kecil, cukup
menggunakan media cetak/surat kabar yang beredar di wilayahkabupaten/kota
setempat dan atau siaran radio pemerintah daerah/swasta setempat serta mamasang
pengumuman di papan pengumuman resmi untuk umum yang letaknya strategis di
ibukota kabupaten/kota yang bersangkutan serta disampaikan kepada lembaga dan
asosiasi perusahaan/profesi terkait setempat sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilelangkan.
2. Bila pengumuman pelelangan ditujukan kepada peruahaan/koperasi menengah, agar
menggunakan media cetak/surat abar dan siaran radio pemerintah daerah/swasta yang
mempunyai jangkauan pembaca dan pendengan di seluruh provinsi yang bersangkuta
serta memasang pengumuman resmi untuk umum yang letak nya strategis di ibukota
provinsi yang bersangkutan, serta disampaikan kepada lembaga dan asosiasi
perusahaan/profesi terkait setempat sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilelangkan.
3. Bila calon peserta lelang diyakini terbatas jumlahnya karena karakteristik,
kompleksitas, dan/atau kecanggihan teknologinya, dan atau kelangkaan tenaga ahli,
dan atau perusahaan yang mampu melaksanakan pekerjaan tersebut, maka
pengumuman pelelangan mencantumkan nama calon peserta lelang yang akan
diundang, tetapi juga memberi kesempatan kepada calon lainnya yang memenuhi
syarat untuk ikut dalam pelelangan.
 Biaya pengumuman dialokasikan dalam dokumen anggaran untuk pembiayaan
kegiatan/proyek yang bersangkutan.
 Isi pengumuman lelang memuat sekurang-kurangnya:
1. Nama dan alamat pengguna barang/jasa yang akan mengadakan pelelangan.
2. Uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang akan
dibeli.
3. Syarat-syarat peserta lelang
4. Tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mendaftarkan diri sebagai peserta.
 Calon peserta lelang yang berminat ikut dalam pelelangan harus mendaftarkan diri
kepada panitia untuk mengikuti prakualifikasi.
 Calon peserta lelang dari provinsi/kabupaten/kota lain tidak dilarang untuk mengikuti
proses lelang di provinsi/kabupaten/kota dimana pelelangan dilakukan.
2.3.3 Prakualifikasi
 Panitia pelelangan wajib melakukan prakualifikasi bagi calon peserta lelang yang akan
mengikuti pelelangan sesuai dengan dokumen prakualifikasi yang telah diberikan kepada
calon peserta lelang.
 Calon peserta lelang yang berminat mengikuti pelelangan wajib mengambil dokumen
prakualifikasi dan mengikuti prakualifikasi yang dilaksanakan oleh panitia. Peserta
prakualifikasi tersebut tidak boleh dipungut biaya.
 Pelaksanaan prakualifikasi calon peserta lelang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Panitia meneliti dan menilai data kualifikasi calon peserta lelang dengan
menggunakan ketentuan sebagaimana mestinya.
2. Sertifikasi penyedia barang/jasa yang dikeluarkan asosiasi perusahaan/profesi
digunakan sebagai salah satu acuan untuk memudahkan panitian melakukan
prakualifikasi.
3. Panitia melakukan penelitian dan penilaian yang meliputi:
a. Kemampuan dari segi administrasi dan finansial
b. Kemampuan dari segi peralatan
c. Kemampuan sumber daya manusia
d. Pengalaman dan prestasi kerja.
4. Calon peserta lelang yang dinyatakan lulus dalam tahap prakualifikasi dicatat untuk
diundang mengikuti pelelangan.

2.3.4 Penyusunan Daftar Peserta Lelang, Penyampaian Undangan dan Pengambilan


DokumenPemilihan Penyedia Barang/Jasa.

 Daftar peserta lelang yang akan diundang harus disahkan oleh pengguna barang/jasa.
 Apabila penyedia barang/jasa yang lulus prakualifikasi kurang dari 3 (tiga) maka
dilakukanpengumuman dan proses prakualifikasi bagi penyedia barang/jasa yang baru.
 Bila setelah pengumuman lelang/prakualifikasi diulang, ternyata tidak ada tambahan
calon pesertalelang yang baru atau keseluruhan peserta lelang masih kurang dari 3 (tiga)
peserta, maka panitia/pejabatpengadaan melanjutkan proses pemilihan dengan metoda
seperti pemilihan langsung apabila pesertayang mendaftar/lulus prakualifikasi 2 (dua)
peserta atau penunjukanlangsung apabila peserta yangmendaftar/lulus prakualifikasi
hanya 1 (satu) peserta.
 Semua calon peserta lelang yang tercatat dalam daftar peserta lelang harus diundang
untukmengambil dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
 Peserta lelang yang diundang berhak mengambil dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa daripanitia/pejabat pengadaan.
 Hanya penyedia barang/jasa yang diundang sebagai peserta lelang yang
diperkenankanmemasukkan penawaran.
 Dilarang ikut sebagai peserta lelang atau penjamin penawaran:
1. Pegawai negeri, pegawai badan usaha milik negara/daerah dan pegawai bank milik
pemerintah/swasta.
2. Mereka yang dinyatakan vailed
3. Mereka yang keikutsertaan nya akan bertentangan dengan kepentingan tugasnya
(conflict of interest).
2.3.4 Penjelasan Lelang (Aanwijziing)
 Penjelasan lelang dilakukan di tempat dan pada waktu yang ditentukan, dihadiri oleh para
penyediabarang/jasa yang terdaftar dalam daftar peserta lelang.
 Ketidakhadiran penyedia barang/jasa pada saat penjelasan lelang tidak dapat dijadikan
dasar untukmenolak/menggugurkan penawaran.
 Dalam acara penjelasan lelang, harus dijelaskan kepada peserta lelang mengenai :
a. Metoda pengadaan/penyelenggaraan pelelangan.
b. Cara penyampaian penawaran (satu sampul atau dua sampul atau dua tahap).
c. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran.
d. Acara pembukaan dokumen penawaran.
e. Metoda evaluasi.
f. Hal-hal yang menggugurkan penawaran.
g. Jenis kontrak yang akan digunakan.
h. Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan
produksidalam negeri.
i. Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada usaha kecil termasuk
koperasi kecil.
j. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan penawaran.
 Bila dipandang perlu, panitia/pejabat pengadaan dapat memberikan penjelasan lanjutan
dengan caramelakukan peninjauan lapangan.
 Pemberian penjelasan mengenai pasal-pasal dokumen pemilihan penyedia barang/jasa
yang berupapertanyaan dari peserta dan jawaban dari panitia/pejabat pengadaan serta
keterangan lain termasukperubahannya dan peninjauan lapangan, harus dituangkan dalam
Berita Acara Penjelasan (BAP) yangditandatangani oleh panitia/pejabat pengadaan dan
minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir, danmerupakan bagian yang tak
terpisahkan dari dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
 Apabila dalam BAP sebagaimana dimaksud angka 5 tersebut terdapat hal-hal/ketentuan
baru atauperubahan penting yang perlu ditampung, maka panitia/pejabat pengadaan harus
menuangkan ke dalamadendum dokumen pemilihan penyedia barang/jasa yang menjadi
bagian tak terpisahkan dari dokumenpemilihan penyedia barang/jasa dan harus
disampaikan dalam waktu bersamaan kepada semua pesertasecara tertulis setelah
disahkan oleh pengguna barang/jasa.
 Untuk kontrak yang jangka waktu pelaksanaannya lebih dari 12 bulan, bila dianggap
perlu, dalam dokumen lelang dapat dicantumkan ketentuan tentang berlakunya ketentuan
penyesuaian harga (price adjusment) dan sekaligus dijelaskan penerapan rumus-rumus.
2.3.5 Penyampaian dan Pembukaan Dokumen Penawaran
 Metoda penyampaian dan cara pembukaan dokumen penawaran harus mengikuti
ketentuan yangdipersyaratkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
 Metoda penyampaian dokumen penawaran yang akan digunakan harus dijelaskan pada
waktu acarapemberian penjelasan, yaitu apakah dengan sistem satu sampul, dua sampul
atau dua tahap.
 Panitia/pejabat pengadaan mencatat waktu, tanggal dan tempat penerimaan dokumen
penawaranyang diterima melalui pos pada sampul luar penawaran dan memasukkan ke
dalam kotak/tempatpelelangan.
 Pada akhir batas waktu penyampaian dokumen penawaran, panitia/pejabat pengadaan
membukarapat pembukaan dokumen penawaran, menyatakan dihadapan para peserta
pelelangan bahwa saatdokumen penawaran telah ditutup sesuai waktunya, menolak
dokumen penawaran yangterlambat dan/atau tambahan dokumen penawaran, kemudian
membuka dokumen penawaran yangmasuk.
 Bagi penawaran yang disampaikan melalui pos dan diterima terlambat, panitia/pejabat
pengadaanmembuka sampul luar dokumen penawaran untuk mengetahui alamat peserta
lelang. Panitia/pejabatpengadaan segera memberitahukan kepada penyedia barang/jasa
yang bersangkutan untuk mengambilkembali seluruh dokumen penawaran. Pengembalian
dokumen penawaran disertai dengan bukti serahterima.
 Tidak diperkenankan mengubah waktu penutupan penyampaian penawaran untuk hal-hal
yang tidakpenting. Apabila terpaksa dilakukan perubahan waktu penutupan penyampaian
penawaran makaperubahan tersebut harus dituangkan di dalam adendum dokumen
pemilihan penyedia barang/jasa dandisampaikan pada seluruh peserta lelang.
 Pembukaan dokumen penawaran yang masuk dilaksanakan sebagai berikut :
a. Panitia/pejabat pengadaan meminta kesediaan sekurang-kurangnya 2 (dua) wakil dari
pesertapelelangan yang hadir sebagai saksi. Apabila tidak terdapat saksi dari peserta
pelelangan yang hadir,panitia/ pejabat pengadaan menunda pembukaan kotak/tempat
pemasukan dokumen penawaransampai dengan waktu tertentu yang telah ditentukan
panitia/pejabat pengadaan sekurang-kurangnya 2(dua) jam. Setelah sampai batas
waktu yang telah ditentukan, wakil peserta lelang tetap tidak adayang hadir, acara
pembukaan kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran dilakukan
dengandisaksikan oleh 2 (dua) orang saksi di luar panitia/pejabat pengadaan yang
ditunjuk secara tertulis olehpanitia/pejabat pengadaan.
b. Panitia/pejabat pengadaan meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran
danmenghitung jumlah sampul penawaran yang masuk (tidak dihitung surat
pengunduran diri) dan bilapenawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta,
pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan harusdiulang, kemudian mengumumkan
kembali dengan mengundang calon peserta lelang yang baru.
c. Pembukaan dokumen penawaran untuk setiap sistem dilakukan sebagai berikut :
o Untuk Sistem Satu Sampul, panitia/pejabat pengadaan membuka kotak dan
sampul dokumenpenawaran di hadapan para peserta lelang.
o Untuk Sistem Dua Sampul, panitia/pejabat pengadaan membuka kotak dan
sampul I dihadapan peserta lelang. Sampul I yang berisi data administrasi dan
teknis dibuka, dan dijadikanlampiran berita acara pembukaan dokumen
penawaran sampul I. Sampul II yang berisi data hargatidak boleh dibuka dan
sampulnya dituliskan identitas perusahaan dan diparaf oleh
panitia/pejabatpengadaan dan wakil peserta lelang dari perusahaan yang
berbeda sebelum disimpan oleh panitia/pejabat pengadaan.
o Untuk Sistem Dua Tahap, panitia/pejabat pengadaan membuka kotak dan
sampul I di hadapanpeserta lelang. Sampul I yang berisi data administrasi dan
teknis dibuka, dan dijadikan lampiranberita acara pembukaan dokumen
penawaran sampul I. Sampul II yang berisi data hargadisampaikan kemudian
oleh peserta lelang bilamana telah dinyatakan lulus persyaratan teknis
danadministrasi.
o Panitia/pejabat pengadaan memeriksa, menunjukkan dan membacakan di
hadapan para pesertapelelangan mengenai kelengkapan dokumen penawaran,
yang terdiri atas :
1. Untuk satu sampul :
a. surat penawaran yang di dalamnya tercantum masa berlaku
penawaran.
b. jaminan penawaran asli.
c. daftar kuantitas dan harga (khusus untuk kontrak harga satuan).
2. Untuk dua sampul :
a. surat penawaran yang di dalamnya tercantum masa berlaku penawaran
tetapi tidaktercantum harga penawaran.
b. jaminan penawaran asli.
3. Untuk dua tahap :
a. surat penawaran yang di dalamnya tercantum masa berlaku penawaran
tetapi tidaktercantum harga penawaran.
b. jaminan penawaran asli.
c. dokumen penawaran teknis dan dokumen pendukung lainnya yang
disyaratkan dalamdokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
d. Dalam hal dilakukan prakualifikasi, untuk menghindari kesalahan-
kesalahan kecil yang dapatmenggugurkan peserta pelelangan, maka
syarat-syarat administrasi lainnya yang diperlukan agardiminta dan
dievaluasi pada saat prakualifikasi dan tidak perlu lagi dilampirkan
pada dokumenpenawaran.
e. Panitia/pejabat pengadaan tidak boleh menggugurkan penawaran pada
waktu pembukaanpenawaran kecuali untuk penawaran yang terlambat
memasukkan/menyampaikan penawarannya.
f. Panitia/pejabat pengadaan segera membuat berita acara pembukaan
dokumen penawaranterhadap semua penawaran yang masuk.
g. Setelah dibacakan dengan jelas, berita acara ditandatangani oleh
panitia/pejabat pengadaan yanghadir dan dua orang wakil peserta
lelang yang sah yang ditunjuk oleh para peserta lelang yang hadir.
h. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka
penyebab penundaan tersebutharus dimuat dengan jelas di dalam berita
acara pembukaan penawaran (BAPP).
i. BAPP dibagikan kepada wakil peserta pelelangan yang hadir tanpa
dilampiri dokumen penawaran.
2.3.6 Evaluasi Penawaran
 Pelaksanaan evaluasi penawaran dilakukan oleh panitia/pejabat pengadaan terhadap
semuapenawaran yang masuk. Evaluasi tersebut meliputi evaluasi administrasi, teknis,
dan harga berdasarkankriteria, metoda, dan tatacara evaluasi yang telah ditetapkan dalam
dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
 Pada tahap awal, panitia/pejabat pengadaan dapat melakukan koreksi aritmatik terhadap
semuapenawaran yang masuk dan melakukan evaluasi sekurang-kurangnya 3 (tiga)
penawaran terendahsetelah koreksi aritmatik.
 Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan,
syarat-syarat,dan spesifikasi yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa, tanpa adapenyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat.
 Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:
a. jenis penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal-hal yang sangat substantif dan
akanmempengaruhi lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja/performance pekerjaan
b. substansi kegiatan tidak konsisten dengan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
c. adanya penawaran dari penyedia barang/jasa dengan persyaratan tambahan di luar
ketentuandokumen pemilihan penyedia barang/jasa yang akan menimbulkan
persaingan tidak sehat dan/atautidak adil di antara peserta lelang yang memenuhi
syarat.
 Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila :
a. Syarat-syarat yang diminta berdasarkan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa
dipenuhi/dilengkapi dan isi setiap dokumen benar serta dapat dipastikan bahwa
dokumen penawaranditandatangani oleh orang yang berwenang.
b. Dokumen penawaran yang masuk menunjukkan adanya persaingan yang sehat, tidak
terjadipengaturan bersama (kolusi) di antara para peserta dan/atau dengan
panitia/pejabat pengadaan yangdapat merugikan negara dan/atau peserta lainnya.
c. Surat jaminan penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut :
o diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau
oleh perusahaanasuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety
bond) yang mempunyai dukunganreasuransi sebagaimana persyaratan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
o masa berlaku jaminan penawaran tidak kurang dari jangka waktu yang
ditetapkan dalamdokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
o nama peserta lelang sama dengan nama yang tercantum dalam surat jaminan
penawaran.
o besar jaminan penawaran tidak kurang dari nilai nominal yang ditetapkan
dalam dokumenpemilihan penyedia barang/jasa.
o besar jaminan penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf.
o nama pengguna barang/jasa yang menerima jaminan penawaran sama dengan
namapengguna barang/jasa yang mengadakan pelelangan.
o paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelang.
o isi surat jaminan penawaran harus sesuai dengan ketentuan dalam dokumen
pemilihanpenyedia barang/jasa.Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan/atau
meragukan dalam surat jaminan penawaran perludiklarifikasi dengan pihak
yang terkait tanpa mengubah substansi dari jaminan penawaran.
d. Surat penawaran (contoh untuk sistem satu sampul) :
o ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama perusahaan atau penerima kuasa
dari direkturutama yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte
pendirian atau perubahannya, ataukepala cabang perusahaan yang diangkat
oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumenotentik, atau pejabat yang
menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili perusahaanyang
bekerjasama.
o jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu yang
ditetapkan dalamdokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
o jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka
waktu yangditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
o bermaterai, dan bertanggal.
e. Daftar kuantitas dan harga satuan setiap jenis/item pekerjaan untuk kontrak harga
satuan diisidengan lengkap kecuali ditentukan lain dalam dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa. Sedangkanuntuk kontrak lumpsum, bila diperlukan, daftar
kuantitas dan harga hanya sebagai pelengkap. Daftarrincian kuantitas dan harga
satuan dalam sistem kontrak lumpsum tidak dapat dijadikan dasar
untukmenggugurkan penawaran dan perhitungan prestasi kerja berkaitan dengan
persyaratan pembayaran.
f. Analisis harga satuan pekerjaan utama harus disampaikan dengan lengkap sesuai
yangditentukan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
g. Telah melunasi kewajiban membayar pajak tahun terakhir, dibuktikan dengan
melampirkan fotocopy bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT)
Pajak Penghasilan (PPh) tahunterakhir, dan foto copy Surat Setoran Pajak (SSP) PPh
Pasal 29, yang dikeluarkan oleh kantorpelayanan pajak setempat, sesuai dengan
domisili perusahaan yang bersangkutan.
Terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, panitia/pejabat pengadaan dapat
melakukanklarifikasi dan terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi
dilanjutkan denganevaluasi teknis. Terhadap penawaran yang tidak memenuhi
persyaratan administrasi tidak dilanjutkandengan evaluasi teknis.
 Panitia/pejabat pengadaan melakukan evaluasi teknis terhadap semua penawaran yang
memenuhipersyaratan administrasi. Faktor-faktor yang dinilai pada evaluasi teknis harus
sesuai dengan yangditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
Panitia/pejabat pengadaan tidakdiperkenankan menambah dan/atau mengurangi faktor-
faktor yang dinilai dan tatacara penilaian yangditetapkan dalam dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa.
 Untuk pengadaan jasa pemborongan, penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
teknis, apabila:
1. Metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan memenuhi persyaratan substantif
yangditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa dan diyakini
menggambarkan penguasaandalam penyelesaian pekerjaan.
2. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu
yangditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
3. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan minimal yang disediakan sesuai
dengandokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
4. Spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan
penyediabarang/jasa.
5. Personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditentukandalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaanpekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang
diajukan.
6. Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan persyaratan yang
dicantumkandalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa
7. Memenuhi syarat teknis lainnya yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa.
8. Untuk pengadaan barang/jasa lainnya, penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
teknis, apabila:
a. Memenuhi spesifikasi teknis barang yang ditawarkan berdasarkan contoh, brosur,
dan gambar-gambaryang ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa.
b. Jadwal waktu penyerahan barang/jasa lainnya tidak melampaui batas waktu yang
ditetapkandalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
c. Identitas barang/jasa lainnya yang ditawarkan tercantum dengan lengkap dan
jelas.
d. Jumlah barang/jasa lainnya yang ditawarkan tidak kurang dari yang ditetapkan
dalam dokumenpemilihan penyedia barang/jasa.
e. Memenuhi syarat teknis lainnya yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa.
9. Tidak dapat menggugurkan teknis berdasarkan analisa harga satuan.
10. Apabila dalam evaluasi teknis termaksud pada butir 7) dan butir 8) terdapat hal-hal
yang kurangjelas atau meragukan, panitia/pejabat pengadaan melakukan klarifikasi
dengan pihak penawar. Terhadappenawaran yang memenuhi persyaratan teknis akan
dilanjutkan dengan evaluasi kewajaran harga,sedangkan terhadap penawaran yang
tidak memenuhi persyaratan teknis dinyatakan gugur.
11. Dalam sistem satu sampul, panitia/pejabat pengadaan dapat langsung melakukan
evaluasikewajaran harga secara rinci bagi penawaran yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknistersebut. Dalam sistem dua sampul, panitia/pejabat pengadaan
mengumumkan hasil evaluasi administrasidan teknis serta mengundang penawar yang
lulus untuk menyaksikan pembukaan sampul II (penawaranharga).Unsur-unsur yang
perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi kewajaran harga adalah hal-hal yangpokok
atau penting, meliputi :
a. Total harga penawaran terhadap pagu anggaran :
o apabila total harga penawaran melebihi pagu anggaran dinyatakan gugur.
o apabila semua harga penawaran di atas pagu anggaran dilakukan lelang
ulang.
b. unsur-unsur yang mempengaruhi substansi/lingkup/kualitas pekerjaan untuk
kontrak hargasatuan, apabila mata pembayaran utama di bawah
persyaratan/spesifikasi yang ditentukan dalamdokumen pemilihan penyedia
barang/jasa dan akan mempengaruhi substansi/kualitas pekerjaan,maka
penawaran dinyatakan gugur.
c. harga satuan timpang yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh
persen) dari HPSdilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi
ternyata harga satuan tersebut timpang,maka harga satuan timpang hanya berlaku
untuk volume sesuai dengan dokumen pemilihan penyediabarang/jasa.
d. mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan klarifikasi
dan kegiatantersebut harus tetap dilaksanakan, dianggap termasuk dalam harga
satuan pekerjaan lainnya.
e. untuk kontrak lumpsum atau kontrak harga satuan yang harga satuannya ditulis
dalam angka danhuruf, apabila terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam
angka dan huruf maka nilai penawaranyang diakui adalah nilai dalam tulisan
huruf.
f. koreksi aritmatik dilakukan sebagai berikut :
o volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan
dengan yangtercantum dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
o apabila terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga
satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak bolehdiubah.
o jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk
dalam harga satuanpekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat
penawaran tetap dibiarkan kosong.
o hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran
menjadi lebih tinggi atau lebihrendah terhadap urutan penawaran semula.
g. memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri.
12. Dalam mengevaluasi kewajaran harga penawaran dapat dilakukan :
a. klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri terlalu tinggi
dibandingkan denganperkiraan panitia/pejabat pengadaan.
b. klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dinilai terlalu rendah.
Apabila dari hasilklarifikasi terbukti dinilai harganya terlampau rendah, dan
peserta lelang tetap menyatakan mampumelaksanakan pekerjaan sesuai dokumen
pemilihan penyedia barang/jasa, maka peserta lelangtersebut harus bersedia untuk
menaikkan jaminan pelaksanaannya menjadi sekurang-kurangnyapersentase
jaminan pelaksanaan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia
barang/jasadikalikan 80% (delapan puluh persen) HPS, bilamana ditunjuk sebagai
pemenang lelang. Dalam halpeserta lelang yang bersangkutan tidak bersedia
menambah nilai jaminan pelaksanaannya, maka penawarannya dapat digugurkan
dan jaminan penawarannya disita untuk negara, sedangkan penyediabarang/jasa
itu sendiri, di black list (didaftar hitamkan) selama 1 (satu) tahun dan tidak
diperkenankanikut serta dalam pengadaan barang/jasa pada instansi pemerintah.
13. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan,
syarat-syarat dan spesfikasi yang ditetapkan dalam dokumen lelang, tanpa ada
penyimpangan yang bersifat material atau penawaran bersyarat.
14. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:
a. Jenis penyimpangan yang akan mempengaruhi lingkup atau kualitas pekerjaan.
b. Substansi kegiatan tidak konsisten dengan dokumen lelang.
c. Adanya penawaran dari penyedia barang/jasa dengan persyaratan tambahan
diluar ketentuan dokumen lelang yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat
dan atau tidak adil diantara peserta lelang yang memenuhi syarat.
2.3.7 Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan
1. Panitia/pejabat pengadaan membuat kesimpulan dari hasil evaluasi administrasi,
teknis, dan hargadituangkan dalam berita acara hasil pelelangan (BAHP). BAHP
memuat hasil pelaksanaan pelelangan,termasuk cara penilaian, rumus-rumus yang
digunakan, sampai dengan penetapan urutan pemenangnyaberupa daftar peserta
pelelangan yang dimulai dari harga penawaran terendah. BAHP ditandatanganioleh
ketua dan semua anggota panitia/pejabat pengadaan atau sekurang-kurangnya dua
pertiga darijumlah anggota panitia.
2. BAHP bersifat rahasia sampai dengan saat penandatangan kontrak.
3. BAHP harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Nama semua peserta lelang dan harga penawaran dan/atau harga penawaran
terkoreksi, darimasing-masing peserta lelang.
b. Metoda evaluasi yang digunakan.
c. Unsur-unsur yang dievaluasi.
d. Rumus yang dipergunakan.
e. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal
pelaksanaan pelelangan.
f. Tanggal dibuatnya berita acara serta jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus
pada setiaptahapan evaluasi.
g. Penetapan urutan dari 1 (satu) calon pemenang dan 2 (dua) cadangan. Apabila
tidak adapenawaran yang memenuhi syarat, BAHP harus mencantumkan
pernyataan bahwa pelelangandinyatakan gagal, dan harus segera dilakukan
pelelangan ulang. Apabila peserta lelang yangmemenuhi syarat kurang dari 3
(tiga), maka penyedia barang/jasa tersebut tetap diusulkan sebagaicalon
pemenang lelang.
2.3.8 Penetapan Pemenang Lelang
1. Panitia/pejabat pengadaan menetapkan calon pemenang lelang yang menguntungkan
bagi negaradalam arti :
a. Penawaran memenuhi syarat administratif dan teknis yang ditentukan dalam
dokumen pemilihanpenyedia barang/jasa.
b. Perhitungan harga yang ditawarkan adalah terendah yang responsive.
c. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam
negeri.
d. Penawaran tersebut adalah terendah di antara penawaran yang memenuhi syarat
sebagaimanadimaksud dalam butir 1) huruf a) sampai dengan huruf c).
2. Calon pemenang lelang harus sudah ditetapkan oleh panitia/pejabat pengadaan
selambat-lambatnya7 (tujuh) hari kerja setelah pembukaan penawaran dalam sistem
satu sampul, atau atau 7 (tujuh) hari kerja setelah pembukaan sampul II pada sistem
dua sampul atau dua tahap.
3. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang lelang mengajukan harga penawaran
yang sama,maka panitia/pejabat pengadaan meneliti kembali data kualifikasi peserta
yang bersangkutan, danmemilih peserta yang menurut pertimbangannya mempunyai
kemampuan yang lebih besar, dan hal inidicatat dalam berita acara.
4. Panitia/pejabat pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepada pengguna
barang/jasaatau kepada pejabat yang berwenang mengambil keputusan untuk
menetapkan pemenang lelang,melalui pengguna barang/jasa. Laporan tersebut
disertai usulan calon pemenang dan penjelasan atauketerangan lain yang dianggap
perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
a. Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai sampai dengan Rp50.000.000.000,00
(lima puluhmiliar rupiah), apabila pengguna barang/jasa tidak sependapat dengan
usulan panitia/pejabatpengadaan, maka pengguna barang/jasa membahas hal
tersebut dengan panitia/pejabat pengadaanuntuk mengambil keputusan sebagai
berikut :
o menyetujui usulan panitia/pejabat pengadaan; atau
o menetapkan keputusan yang disepakati bersama untuk melakukan evaluasi
ulang atau lelang ulang atau menetapkan pemenang lelang, dan dituangkan
dalam berita acara yang memuatkeberatan dan kesepakatan masing-
masing pihak; atau
o bila akhirnya tidak tercapai kesepakatan, maka akan diputuskan oleh
Menteri/Panglima TNI/Kapolri/Kepala LPND/Gubernur/
Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/Pimpinan BHMN/ DirekturUtama
BUMN/BUMD dan bersifat final.
o menetapkan keputusan yang disepakati bersama untuk melakukan evaluasi
ulang atau lelangulang, dan dituangkan dalam berita acara serta dilaporkan
kepada Menteri/Panglima TNI/Kapolri/Kepala
LPND/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/ Pimpinan
BHMN/Direktur UtamaBUMN/BUMD; atau
o apabila masih belum ada kesepakatan maka dilaporkan kepada
Menteri/Panglima TNI/ Kapolri/Kepala LPND/Gubernur/Bupati/
Walikota/ Dewan Gubernur BI/Pimpinan BHMN/ Direktur UtamaBUMN/
BUMD, dengan catatan keberatan dari pengguna barang/jasa, untuk
diputuskan danbersifat final.
5. Usulan penetapan pemenang lelang disusun sesuai dengan urutannya dan harus
memuat :
a. Nama dan alamat penyedia barang/jasa.
b. Harga penawaran setelah dikoreksi aritmatik.
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
6. Pemenang lelang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkanberdasarkan
usulan panitia/pejabat pengadaan melalui pengguna barang/jasa.Pejabat yang
berwenang segera menetapkanpemenang lelang dan mengeluarkan surat penetapan
penyedia barang/jasa, serta menyampaikannyakepada panitia/pejabat pengadaan
selambat-lambatnya :
a. Lima hari kerja untuk penetapan oleh pengguna barang/jasa
b. Empat belas hari kerja untuk penetapan oleh Menteri/Panglima
TNI/Kapolri/Kepala PND/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur
BI/Pimpinan BHMN/Direktur Utama BUMN/BUMD.
7. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang lelang adalah :
a. Dokumen pemilihan penyedia barang/jasa beserta adendum (bila ada).
b. Berita acara pembukaan penawaran (BAPP).
c. Berita acara hasil pelelangan (BAHP).
d. Ringkasan proses pelelangan dan hasil pelelangan.
e. Dokumen penawaran dari calon pemenang pelelangan dan cadangan calon
pemenang yangtelah diparaf panitia/pejabat pengadaan dan 2 (dua) wakil peserta
lelang.
2.3.9 Pengumuman Pemenang Lelang
Pemenang lelang diumumkan dan diberitahukan oleh panitia/pejabat pengadaan kepada
para pesertaselambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya surat penetapan
penyedia barang/jasa daripejabat yang berwenang.
 Sanggahan Peserta Lelang dan Pengaduan Masyarakat
1. Kepada peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang lelang diberikan
kesempatanuntuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat-lambatnya dalam
waktu 5 (lima) hari kerja setelahpengumuman pemenang lelang.
2. Sanggahan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan pemenang
lelang, disertaibukti-bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan disampaikan
sekurang-kurangnya kepada unitpengawasan internal. Sanggahan yang disampaikan
kepada bukan pejabat yang berwenang menetapkanpemenang lelang dianggap
sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.
3. Sanggahan wajib diajukan oleh peserta lelang baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama denganpeserta lelang lain apabila telah terjadi penyimpangan prosedur yang
merugikan negara dan/ataumasyarakat dirugikan, meliputi:
a. Panitia/pejabat pengadaan dan/atau pejabat yang berwenang menyalahgunakan
wewenangnyadan/atau
b. Pelaksanaan pelelangan menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan dalam
dokumenpemilihan penyedia barang/jasa; dan/atau
c. Terjadi praktek KKN di antara peserta lelang dan/atau dengan anggota
panitia/pejabat pengadaan/pejabat yang berwenang; dan/atau
d. Terdapat rekayasa pihak-pihak tertentu yang mengakibatkan pelelangan tidak
adil, tidaktransparan dan tidak terjadi persaingan yang sehat.
4. Panitia/pejabat pengadaan sepenuhnya bertanggung jawab atas seluruh proses
pelelangan dan hasil evaluasi yang dilakukan. Panitia/pejabat pengadaan wajib
menyampaikan bahan-bahan, yang berkaitan dengan sanggahan peserta lelang yang
bersangkutan baik secara tertulis maupun lisan kepada pejabatyang berwenang
memberikan jawaban atas sanggahan tersebut.
5. Pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang memberikan jawaban tertulis
selambatlambatnyadalam 5 (lima) hari kerja atas sanggahan tersebut secara
proporsional sesuai denganmasalahnya dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Apabila pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam dokumenpemilihan penyedia barang/jasa karena kesalahan atau kelalaian
panitia/pejabat pengadaan, makapejabat yang berwenang memerintahkan
panitia/pejabat pengadaan melakukan evaluasi ulang.
b. Apabila terbukti terjadi KKN antara pejabat yang berwenang, anggota
panitia/pejabat pengadaandengan peserta lelang tertentu yang merugikan peserta
lainnya, maka diambil tindakan denganmemberhentikan pejabat/anggota
panitia/pejabat pengadaan dari jabatannya dan menggugurkanpenawaran peserta
yang terlibat KKN tersebut. Kemudian pejabat yang berwenang mengganti
panitia/pejabat pengadaan dengan pejabat lain untuk melakukan evaluasi ulang/
c. Peserta lelang yang terlibat KKN dan rekayasa sebagaimana pada butir 3).c) dan
butir 3).dikenakan sanksi berupa pencairan jaminan penawaran dan dilarang untuk
mengikuti kegiatanpengadaan barang/jasa di instansi pemerintah selama 1 (satu)
tahun
d. Apabila pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
dalam dokumenpemilihan penyedia barang/jasa, maka dilakukan pelelangan ulang
dimulai dari pengumuman kembalioleh panitia/pejabat pengadaan yang baru.
6. Apabila peserta lelang yang menyanggah tidak dapat menerima jawaban atas
sanggahan daripengguna barang/jasa, maka peserta lelang tersebut dapat mengajukan
sanggahan banding kepadaMenteri/Panglima TNI/ Kapolri/Kepala
LPND/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/ PimpinanBHMN/Direktur
Utama BUMN/BUMD, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya
jawabansanggahan tersebut. Sedangkan proses pengadaan dapat dilanjutkan tanpa
harus menunggu hasilkeputusan tersebut.
2.3.10 Penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
 Pengguna barang/jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
sebagaipelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan ketentuan :
1. idak ada sanggahan dari peserta lelang; atau
2. Sanggahan yang diterima pejabat yang berwenang menetapkan dalam masa sanggah
ternyatatidak benar, atau sanggahan diterima melewati waktu masa sanggah.
 Peserta lelang yang ditetapkan sebagai penyedia barang/jasa wajib menerima keputusan
tersebut.Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih
berlaku makapengunduran diri tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan alasan yang
dapat diterima secara obyektifoleh pengguna barang/jasa, dengan ketentuan bahwa
jaminan penawaran peserta lelang yangbersangkutan dicairkan dan disetorkan pada Kas
Negara/Daerah.
 Terhadap penyedia barang/jasa yang ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan
mengundurkan diridengan alasan yang tidak dapat diterima dan masa penawarannya
masih berlaku, disamping jaminanpenawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan
pada Kas Negara/Daerah penyedia barang/jasatersebut juga dikenakan sanksi berupa
larangan untuk mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa diinstansi pemerintah selama 2
(dua) tahun.
 Apabila pemenang lelang urutan pertama yang ditetapkan sebagai penyedia
barang/jasamengundurkan diri, maka penetapan penyedia barang/jasa dapat dilakukan
kepada calon pemenanglelang urutan kedua (jika ada) sesuai dengan harga
penawarannya, dengan ketentuan :
1. Penetapan pemenang lelang urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapan pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang.
2. Masa penawaran calon pemenang lelang urutan kedua masih berlaku atau sudah
diperpanjangmasa berlakunya.
 Apabila calon pemenang lelang urutan kedua juga mengundurkan diri, maka penetapan
penyediabarang/jasa dapat dilakukan kepada calon pemenang urutan ketiga (jika ada)
sesuai dengan hargapenawarannya dengan ketentuan :
1. Penetapan pemenang lelang tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapanpejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang.
2. Masa berlakunya penawaran calon pemenang lelang urutan ketiga masih berlaku atau
sudahdiperpanjang.
3. Jaminan penawaran dari pemenang lelang urutan kedua dicairkan dan disetorkan pada
KasNegara/Daerah.
4. Bila calon pemenang kedua mengundurkan diri, dengan alasan yang tidak dapat
diterima,dikenakan sanksi sebagaimana tersebut pada butir 3) di atas.
 Apabila calon pemenang ketiga mengundurkan diri, dengan alasan yang tidak dapat
diterima, makadikenakan sanksi sebagaimana tersebut pada butir 3) di atas. Kemudian
panitia/pejabat pengadaanmelakukan pelelangan ulang, dengan ketentuan bahwa jaminan
penawaran dari calon pemenang lelangurutan ketiga dicairkan dan disetorkan pada Kas
Negara/Daerah.
 SPPBJ harus dibuat paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman penetapan
pemenanglelang dan segera disampaikan kepada pemenang lelang.
 Salah satu tembusan dari SPPBJ disampaikan (tanpa lampiran perjanjian/kontrak)
sekurangkurangnyakepada unit pengawasan internal.

2.3.11 Pelelangan Gagal dan Pelelangan Ulang


 Pelelangan dinyatakan gagal apabila :
1. Penyedia barang/jasa yang tercantum dalam daftar calon peserta lelang kurang dari 3
(tiga); atau
2. Penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga); atau
3. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam dokumen
pemilihanpenyedia barang/jasa; atau
4. Semua penawaran di atas pagu dana yang tersedia; atau
5. Sanggahan dari peserta lelang atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam
dokumenpemilihan penyedia barang/jasa ternyata benar; atau
6. Sanggahan dari peserta lelang atas terjadinya KKN dari calon pemenang lelang
urutan 1, 2, dan 3ternyata benar; atau
7. Calon pemenang lelang urutan 1, 2, dan 3 mengundurkan diri dan tidak bersedia
ditunjuk; atau
8. Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa atau prosedur yang berlaku; atau
9. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan lelang ternyata benar.
 Pelelangan Ulang :
1. Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, pengguna barang/jasa/pejabat yang
berwenang memerintahkanpelelangan ulang dengan prosedur:
a. Pelelangan gagal karena tersebut pada butir 1).a), dan/atau butir 1).b), dan/atau
butir 1).e)dilakukan pelelangan ulang, dengan cara mengumumkan kembali dan
mengundang calon pesertalelang yang baru selain calon peserta lelang yang telah
masuk dalam daftar calon peserta lelang
b. Pelelangan gagal karena tersebut pada butir 1).c) dan/atau butir 1).d), dan/atau
butir 1).h)dilakukan pelelangan ulang, dengan cara mengundang ulang semua
peserta lelang yang tercantumdalam daftar calon peserta lelang untuk mengajukan
penawaran ulang secara lengkap (administrasi,teknis, dan harga). Bilamana
dianggap perlu panitia/pejabat pengadaan melakukan pelelangan ulangdengan
mengundang calon peserta lelang yang baru.
c. Pelelangan gagal yang disebabkan sebagaimana tersebut pada butir 1).f) dan butir
1).i)dilakukan sebagai berikut :
o apabila panitia/pejabat pengadaan lelang tidak terbukti terlibat KKN,
panitia/pejabat pengadaanlelang mengundang ulang semua peserta lelang
yang tercantum dalam daftar calon penyediabarang/jasa untuk mengajukan
penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis, dan
harga).Bilamana dianggap perlu panitia/pejabat pengadaan lelang
melakukan pelelangan ulang denganmengundang calon penyedia
barang/jasa yang baru. Panitia/pejabat pengadaan lelang
dilarangmengundang peserta lelang yang terlibat KKN, dan penyedia
barang/jasa dikenakan sanksi pidanaberdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
o apabila panitia/pejabat pengadaan lelang terbukti terlibat KKN, maka
panitia/ pejabatpengadaan dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dandibentuk panitia/pejabat pengadaan
lelang baru untuk melakukan pelelangan ulang. Panitia/pejabatpengadaan
lelang baru dilarang mengikutsertakan peserta lelang yang terbukti terlibat
KKN.
d. Pelelangan gagal yang disebabkan sebagaimana tersebut pada butir 1).g),
dilakukan pelelanganulang dengan cara sebagai berikut :
o mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan
penawaran harga yang baruapabila peserta lelang yang memenuhi syarat
sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidaktermasuk peserta yang
mengundurkan diri)
o mengumumkan kembali/mengundang peserta lelang yang baru dan lama
yang memenuhisyarat untuk mengajukan penawarannya apabila peserta
yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga)peserta (tidak termasuk peserta
yang mengundurkan diri).
o Apabila dalam pelelangan ulang pesertanya kurang dari 3 (tiga) maka :
1. Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 2 (dua), maka
proses pemilihan dilanjutkan seperti pada proses pemilihan langsung.
2. Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 1 (satu), maka
proses pemilihandilanjutkan seperti pada proses penunjukan langsung.
e. Dalam hal pengguna barang/jasa atau panitia/pejabat pengadaan menemukan
indikasi kuat adanya KKN di antara para penyedia barang/jasa, maka :
1. Panitia/pejabat pengadaan meneliti kewajaran penawaran dengan cara
memeriksa koefisiendan harga satuan dasar upah, bahan, dan alat dan
membandingkan dengan harga satuanpekerjaan sejenis terdekat.
2. Memeriksa dokumentasi yang mendukung adanya KKN, Apabila hasil
penelitian dan pemeriksaan pada butir (1) dan butir (2) mengarah
kepadaterjadinya KKN, maka pengguna barang/jasa atau panitia/pejabat
pengadaan wajib menghentikanproses pelelangan untuk diperiksa intansi yang
berwenang.
f. Apabila dalam pelaksanaan lelang ulang terjadi KKN, maka pengguna barang/jasa
wajibmenghentikan proses pengadaan dan pejabat yang berwenang mengusulkan
pemindahan alokasidananya untuk pekerjaan lain.

Anda mungkin juga menyukai