Akep Kelompaok Gadar Insyaallah Fix11
Akep Kelompaok Gadar Insyaallah Fix11
DISUSUN OLEH :
YULIA NUR CAHYANI (I4B017040)
INTAN NURDIANA (I4B017006)
FISKA AFIFAH (I4B017039)
PUTRI SEPTIANA (I4B017042)
I. Konsep Ca Rektum
1.1 DEFINISI
Karsinoma rekti adalah suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan
jaringan abnormal pada daerah rectum. Karsinoma recti adalah keganasan
yang menyerang pada daerah rektum. Keganasan ini banyak menyerang
laki-laki usia 40-60 tahun, jenis keganasan yang terbanyak adalah
adenoma carcinoma.
1.2 ETIOLOGI
Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui,
tetapi faktor risiko telah teridentifikasi termasuk riwayat kanker kolon
atau polip pada keluarga, riwayat penyakit usus inflamasi kronis dan
diet tinggi lemak protein dan daging serta rendah serat( Brunner &
Suddarth, 2002 ).
Kolitis Kolitis
Ulceratif Ulceratif
Polimerase Karsinogen
Membuat DNA baru
Polip
Faktor Genetik Colon
Kerusakan DNA
Mitosis dipercepat
Transportasi Kanker
Gangguan
Citra Tubuh Kurang
Pengetahuan
Ca Recti
Hemoroid
Ansietas
Perdarahan Per
Anus
Nyeri Perubahan Kebiasaan
Defikasi : Komstipasi,
Nyeri Kronis Resiko Infeksi
Diare
Anoreksia :
Ketidakseimbangan Nutrisi
dari kebutuhan tubuh, mual
PATHWAY KASUS
Gaya hidup
(merokok)
Karsinogen
Terjadi kerusakan
DNA
Penggabungan DNA
asing dan DNA induk
Ca Rektum
Pembedahan
Kekurangan
Anemia volume cairan
Kelemahan
Intoleransi
aktivitas
1.5 KOMPLIKASI
a. Terjadinya obstruksi pada daerah pelepasan
b. Terjadinya perforasi pada usus
c. Pembentukan pistula pada kandung kemih atau vagina.
Karsinoma rektum dapat menyebabkan terjadinya perdarahan,
menimbulkan obstruksi bila membesar, atau menembus vagina (invasi)
keseluruh dinding usus dan kelenjar-kelenjar regional. Adapun
komplikasi selain terjadinya obstruksi, perforasi yaitu pendarahan dan
penyebaran ke organ yang berdekatan.
1.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Endoskopi : Pemeriksaan endoskopi perlu di lakukan baik
sigmoidoskopi maupun kolonoskopi.
b. Radiologis : Pemeriksaan radiologis yang dapat di lakukan antara lain
adalah foto dada dan foto kolon (barium enema). Pemeriksaan dengan
enema barium mungkin dapat memperjelas keadaan tumor dan
mengidentifikasikan letaknya. Tes ini menggambarkan adanya
kebuntuan pada isi perut, dimana terjadi pengurangan ukuran tumor
pada lumen. Luka yang kecil kemungkinan tidak teridentifikasi
dengan tes ini. Enema barium secara umum di lakukan setelah
sigmoidoscopy dan colonoscopy.
c. Computer Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya massa dan
luas penyakit. Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat menemukan
tempat yang jauh yang sudah metastasis.
d. Histopatologi :Biopsy di gunakan untuk menegakkan diagnosis.
Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel.
e. Laboratorium : Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa
kemungkinan pasien mengalami perdarahan. Nilai hemoglobin dan
hematocrit biasanya turun dengan indikasi anemia. Hasil tes Gualac
positif untuk accult blood pada feces memperkuat perdarahan pada GI
Tract. Pasien harus menghindari daging, makanan yang mengandung
peroksidase (tanaman lobak dan gula bit) aspirin dan vitamin C untuk
48 jam sebelum diberikan feces spesimen.
f. Ultrasonografi (USG) : Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada
kolon, tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker
ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati.
1.8 PENATALAKSANAAN
Bila sudah pasti karsinoma kolon, maka kemungkinan pengobatan adalah
sebagai berikut ;
a. Pembedahan (operasi)
Operasi adalah penanganan yang paling efektif dan cepat untuk tumor
yang diketahui lebih awal dan masih belum metastasis , tetapi tidak
menjamin semua sel kanker telah terbuang. Oleh sebab itu dokter bedah
biasanya juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker.
b. Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi
misalnya sinar X, atau sinar gamma, di fokuskan untuk merusak daerah
yang di tumbuhi tumor, merusak genetik sehingga membunuh kanker.
Terapi radiasi merusak se-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara lain
sel kanker, sel kulit, sel dinding lambung dan usus, sel darah. Kerusakan
sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu
makan.
c. Kemotherapy
Chemotherapy memakai obat anikanker yang kuat, dapat masuk ke
dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah
menyebar. Obat chemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di
injeksi atau di makan, pada umumnya lebih dari satu macam obat, karena
digabungkan akan memberikan efek yang lebih bagus.
d. Kolostomi
Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang
dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding
abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen.
II. Diagnosa dan Fokus Intervensi
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post operasi kanker
kolon (Wilkinson, 2006 : 621) meliputi :
a) Pola nafas, tidak efektif berhubungan dengan imobilitas, dan kondisi pasca
anastesi.
b) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik/nyeri.
c) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidak nyamanan,
terapi pembatasan aktivitas, dan penurunan kekuatan/tahanan.
d) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA
Ruang : ICU
I. IDENTITAS KLIEN
Suku : Jawa
No. RM : 831758
4 4
4 4
A. Wawancara
Kesadaran : Komposmentis
Leher Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
2) Dada
Paru-paru
Inspeksi Tidak terdapat luka pada dada, terdapat retraksi dinding dada
Perkusi Sonor
Jantung
Inspeksi Terlihat iktus kordis, tidak ada lebam
Perkusi Pekak
3) Abdomen
Inspeksi Terdapat luka jahitan pada abdomen bawah, balutan bersih dan
terdapat stoma pada abdomen kiri bawah, stoma bersih dan tidak ada
kotoran
Perkusi Pekak
4) Ekstremitas
5) Genitalia
6) Sistem integumen
Warna kulit merata, turgor kulit kering, mukosa bibir merah muda,
capilary refill <2 detik, tidak ikterik, akral teraba hangat, S: 37,3°C.
7) Sistem persyarafan
Pemeriksaan 05/01/2018 ( 08.00 WIB)
Status mental
a) Tingkat kesadaran Komposmentis
b) GCS E 4 M 6 V 5 : 15
c) Gaya bicara Gaya bicara normal, tidak pelo
Fungsi intelektual
a) Orientasi waktu Tidak mengetahui pagi, siang, sore, jam,
dan hari
b) Orientasi tempat Mengetahui sedang di rumah sakit
c) Orientasi orang Mengenali orang
Daya pikir
a) Spontan, alamiah, masuk akal Pasien tidak mengalami gangguan daya
b) Kesulitan berfikir pikir
c) Halusinasi
Status emosional
a) Alamiah dan datar Pasien tidak pemarah, cemas dan apatis
b) Pemarah
c) Cemas
d) Apatis
8) Aktivitas dan latihan
T T T T T T T
Keterangan : T : Tergantung
- Oral : 200ml
- Drain : 200 ml
- Urin : 720 ml
- IWL : 175 ml
Balance cairan : input - output
: 990 - 1095
: - 105 ml
11) Kenyamanan
1. Pemeriksaan laboratorium
Nitrogen
(BUN)
Rektum : tampak masa lanjutan dari anus s/d ± 4-5cm, rektum proksimal
dalam batas normal
V. ANALISA DATA
TD :100/60 mmHg
N: 104x/menit
S:37,3°C
TD :100/60 mmHg
Data Etiologi Masalah
RR:22x/mnt
Do :
Pasien mengatakan
terganggu dengan stoma
yang ada diperutnya
Do :
Pasien terlihat
menyembunyikan stoma di
perutnya
VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Keterangan :
1 : Sangat buruk
2 : Buruk
3: Sedang
4 : Baik
5 : Sangat baik
Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan tindakan NIC: bantuan perawatan diri - mengetahui kemampuan
tirah baring keperawatan 3 x 24 jam diharapkan - Monitor kemampuan ADL pasien
pasien dapat beraktifitas dengan perawatan diri secara - memenuhi kebutuhan ADL
normal dengan kriteria hasil: mandiri pasien
NOC : perawatan diri - Beri bantuan perawatan diri - agar pasien belajar ADL
Indicator A T (mandi, sikat gigi, makan, secara mandiri
memakai baju) -agar pasien selalu merasa
- Makan 2 5
- Dorong kemandirian pasien nyaman
- Memakai 2 5
- Beri lingkungan yang bersih, -mengetahui kebutuhan
baju
nyaman, dan tenang pasien
- Mandi 2 5
- Monitor kebutuhan pasien
- Kebersihan 3 5
terkait berpakaian, makan,
mulut
mandi
- Berpindah 2 4
posisi
Keterangan:
1: sangat buruk
2: buruk
3: sedang
4: baik
5: sangat baik
Resiko infeksi ditandai Setelah dilakukan tindakan NIC : Infection Control
dengan adanya keperawatan selama 3x24 jam,
1. Pertahankan teknik isolasi - Teknik isolasi mampu
prosedur invasif diharapkan resiko infeksi pada
mencegah penyebaran infeksi
pasien tidak terjadi, dengan kriteria 2. Batasi pengunjung bila perlu
hasil : - Cuci tangan dapat
3. Cuci tangan setiap sebelum dan
menurunkan resiko infeksi
NOC : Risk Control sesudah tindakan keperawatan
(pasien, tenaga kesehatan dan
Indikator A T 4. Pertahankan lingkungan aseptik pengunjung)
selama pemasangan alat
1. Pasien bebas dari 5 5 - Intake nutrisi yang cukup
tandad gejala infeksi 5. Tingkatkan intake nutrisi dapat meningkatkan
pertahanan tubuh pasien
6. Berikan terapi antibiotik bila
2. Menunjukkan 5 5 perlu - Antibiotik dapat mencegah
kemampuan cara untuk dan mengobati infeksi
7. Dorong istirahat
mencegah timbulnya
infeksi
3. Jumlah leukosit 5 5
dalam batas normal
4. Menunjukkan 5 5
perilaku hidup sehat
Keterangan :
1. Sangat buruk
2. Buruk
3. Sedang
4. Baik
5. Sangat baik
Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan tindakan NIC : Body image enhancement
b.d pembedahan keperawatan selama 3x24 jam,
1. Monitor frekuensi mengkritik - Mengetahui seberapa sering
diharapkan persepsi pasien terhadap
tubuh menjadi baik, dengan kriteria dirinya pasien mengkritik dii sendiri
hasil :
2. Jelaskan tentang pengobatan, - Memberikan dorongan
NOC :Body Image perawatan, kemajuan dan prognosis yang positif pasa pasien
penyakir dapat mengurangi frekuensi
Indikator A T
pasien mengkritik drinya
3. Dorong pasien mengungkapkan
1. Body image positif 3 4
perasaannya - Dukungan keluarga mampu
2. Mampu 3 4 menambah kepercayaan diri
4. Identifikasi arti pengurangan
mengidentifikasi pasien
melalui pemakaian alat bantu.
kekuatan profesional
5. Fasilitasi kontak dengan individu
3. Mendeskripsikan 3 4 lain
secara faktual perubahan
fungsi tubuh
4. Mempertahankan 4 5
interaksi sosial
Keterangan :
1 : Sangat buruk
2 : Buruk
3: Sedang
4 : Baik
5 : Sangat baik
VIII. IMPLEMENTASI
Jumat, 5 januari 08.00 1 1. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 100/60, N: 114x/m, S: 37,3 , Intan
2018 RR: 22x/mnt
08.00 1 2. Memonitor intake makanan/cairan O: Intake makanan : 120 ml Intan
08.00 1 3. Memonitor status hidrasi (kelmbaban membran O: Membran mukosa terlihat kering, Intan
mukosa, nadi adekuat, TD ortostatik) Nadi 104 x/mnt
08.00 2 4. Memberi bantuan perawatan diri (mandi, sikat O: Pasien terlihat kooperatif saat Yulia
gigi, makan, memakai baju) diberi bantuan ADL
09.00 1 5. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 110/70, N: 108x/m, S: 37,1, Yulia
RR: 20x/mnt
09.00 2 6. Memonitor kemampuan perawatan diri secara S: Pasien mengatakan belum bisa Yulia
mandiri melakukan ADL secara mandiri
09.15 2 7. Memonitor kebutuhan pasien terkait berpakaian, S: pasien mengatakan masih Intan
makan, mandi membutuhkan bantuan dalam makan,
mandi, dan berpakaian
09.20 4 8. Memonitor frekuensi mengkritik dirinya S: Pasien mengatakan malu terdapat Intan
stoma di perutnya
10.00 4 9. Mendorong pasien mengungkapkan perasaannya S: Pasien mengatakan takut orang Intan
didekatnya akan merasa bau
10.00 1,2 10. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 110/70, N: 100x/m, S: 37, Yulia
RR: 20x/mnt
10.00 1 11. Mendorong masukkan oral O: Pasien terlihat hanya ingin sedikit Yulia
makan
11.00 1,3 12. Memberikan terapi farmakologi sesuai resep O: Obat masuk melalui IV Yulia
11.00 (injeksi Asam Traneksamat 500 mg, dan Drip
Metronidazole 500 mg)
11.30 1 13. Membuang urin O: Urin dalam 7 jam 720 ml Yulia
11.00 1,2 14. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 110/60, N: 76, RR: 22, S:36 Yulia
12.00 1 15. Mendorong keluarga untuk membantu pasien S: Keluarga mengatakan pasien Intan
makan susah makan
12.00 1,3 16. Memberikan terapi farmakologi sesuai resep O: Obat masuk IV Intan
1 (injeksi Cefazoline 1 gram, injeksi Ranitidine 50
mg, injeksi Omeprazole 40 mg)
12.00 1 17. Mendorong istirahat S: Pasien mengatakan mau Fiska
beristirahat
13.00 1 18. Memonitor tanda-tanda vital O: TD:105/50, N: 78, RR; 21, S:36,1 Fiska
14.00 1 19. Memonitor tanda-tanda vital O: TD:115/60, N: 76, R: 21, S:36 Fiska
15.00 1 20. Memonitor tanda-tanda vital O:TD: 120/80, N: 78, RR: 21, S:36,1 Fiska
16.00 1 21. Memonitor tanda-tanda vital O:TD: 115/74, N: 78, RR: 21, S:36,2 Fiska
17.00 1 22. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 118/77, N: 80, RR: 22,S:36,5 Fiska
18.00 1,3 23. Memberika terapi farmakologi sesuai resep O: obat masuk melalui IV Fiska
(injeksi Asam Traneksamat 500 mg, dan Drip
Metronidazole 500 mg)
18.00 1 24. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 110/65, N: 84, RR: 22,S:36,8 Putri
19.00 1 25. Melakukan kolaborasi dengan dokter O: Transfusi darah masuk 3 kolf Putri
(pemenuhan transfusi darah)
19.00 1 26. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 115/70, N: 82, RR: 22,S:37 Putri
20.00 1 27. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 117/74, N: 84, RR: 21,S:37,2 Putri
21.00 1 28. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 110/75, N: 82, RR: 21,S:37,2 Putri
22.00 1 29. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 120/80, N: 80, RR : 21,S:37 Putri
23.00 1 30. Memonitor tanda-tanda vital O:TD: 125/83, N: 80, RR: 20, S:36,6 Putri
01.00 1,3 31. Memberikan terapi farmakologi sesuai resep O: obat masuk IV Putri
(injeksi Cefazoline 1 gram, injeksi Ranitidine 50
mg, injeksi Omeprazole 40 mg)
01.00 1 32. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 140/90, N: 74. RR:22, S:36,7 Putri
02.00 1 33. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 125/77, N: 70, RR: 21,S:36,5 Putri
02.00 1,3 34. Memberika terapi farmakologi sesuai resep O: obat masuk IV Putri
(injeksi Asam Traneksamat 500 mg, dan Drip
Metronidazole 500 mg)
02.00 1 35. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 120/77, N: 80, RR: 21,S;36,6 Putri
03.00 1 36. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 124/75, N: 80, RR: 21,S:36,8 Putri
04.00 1 37. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 120/80, N: 80, RR:21, S:36,9 Putri
05.00 1 38. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 126/84, N: 74, RR:20,S:36,6 Putri
06.00 1 39. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 140/70, N: 56, RR: 18,S:36,6 Putri
07.00 1 40. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 132/70, N: 60, RR: 20, S: Putri
36,5
Sabtu, 6 Januari 08.00 1 1. Memonitor status hidrasi (kelmbaban membran O: Membran mukosa terlihat kering, Fiska
2018 mukosa, nadi adekuat, TD ortostatik) Nadi 66x/m
08.00 1 2. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 145/80, N: 66x/m, S:36,2 Yulia
RR: 26
08.00 1 3. Memonitor intake cairan O: Intake cairan dalam 7 jam 1250 Yulia
ml
08.00 2 4. Memberi bantuan perawatan diri (mandi, sikat O: Pasien terlihat kooperatif saat Yulia
gigi, makan, memakai baju) diberi bantuan ADL
08.00 2 5. Mendorong kemandirian pasien O: pasien terlihat sudah dapat Yulia
menyikat gigi secara mandiri
08.00 2 6. Memberi lingkungan yang bersih, nyaman, dan S: Pasien mengatakan lebih nyaman Fiska
tenang
setelah di seka Yulia
7. Memonitor tanda-tanda vital
09.00 1,2 O: TD: 145/88, N:66, RR:26,S:36,2
8. Menjelaskan tentang pengobatan, perawatan,
09.00 4 S: Pasien mengatakan mengerti yulia
kemajuan dan prognosis penyakir
dengan penjelasan perawat
9. Mengidentifikasi arti pengurangan melalui
09.00 4 O: yulia
pemakaian alat bantu.
10. Memonitor tanda-tanda vital
10.00 1,3 O: TD: 140/90,N:65, RR:26,S:36,2 fiska
11. Memberika terapi farmakologi sesuai resep
10.00 4 O: obat masuk IV fiska
(injeksi Asam Traneksamat 500 mg, dan Drip
Metronidazole 500 mg)
Yulia
11.00 1 12. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 145/95, N:62, RR:29,S:36,2 Yulia
11.00 3 13. Mamfasilitasi kontak dengan individu lain O: keluarga terlihat menjenguk Fiska
pasien
11.30 1,2 14. Memonitor output cairan : urin O: urin 1520 ml dalam 7 jam
12.00 1,3 15. Memberikan terapi farmakologi sesuai resep O:obat masuk IV Fiska
(injeksi Meropenem 1 gram, injeksi Ranitidine Fiska
50 mg, injeksi Omeprazole 40 mg)
12.00 1 16. Memonitor tanda-tanda vital O: TD:147/98, N:62, RR:25,S:35,2 Fiska
12.00 3 17. Membatasi pengunjung bila perlu O: keluarga terlihat mengunjungi
pasien dengan cara bergantian Yulia
13.00 3 18. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah O:
tindakan keperawatan Yulia
13.00 3 19. Mempertahankan lingkungan aseptik selama O: Pasien kooperatif saat dipasang Yulia
pemasangan alat alat
13.00 1 20. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 123/60, N:59, RR:19,S:35,8 Yulia
13.30 3 21. Mendorong istirahat S: Pasien mengatakan akan
beristirahat Intan
14.00 1 22. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 120/64,N:58, RR: 20,S:36,2 Intan
15.00 1 23. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:127/75,N:58, RR:20,S:35,8 Intan
16.00 1 24. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:130/70,N:62,RR:20,S:35,8 Intan
17.00 1 25. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:150/90,N:60,RR:20,S:35,8 Intan
18.00 4 26. Meningkatkan intake nutrisi S: pasien mengatakan hanya ingin
makan sedikit saja Intan
18.00 1,3 27. Memberika terapi farmakologi sesuai resep O: pasien masuk IV
(injeksi Asam Traneksamat 500 mg, dan Drip
Metronidazole 500 mg) Intan
18.00 1 28. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:140/88, N: 60,RR:21,S:35,6 Intan
19.00 1 29. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:148/76,N:56,RR:22,S:35,8 Intan
20.00 1 30. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:155/86,N:58,RR:18,S:35,9
Minggu, 7 08.00 1 1. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 150/88, N: 88x/m, S: 36,5, Fiska
Januari 2018 RR: 20
08.00 1 2. Memonitor intake cairan O: Intake dalam 7 jam : 1670 ml, Fiska
output cairan : 1250 ml
08.00 1 3. Memonitor status hidrasi (kelmbaban membran O: Membran mukosa terlihat lembab, Fiska
mukosa, nadi adekuat, TD ortostatik) TD: 150/88, N: 88x/m
08.00 2 4. Memberi bantuan perawatan diri (mandi, sikat S: Pasien mengatakan sudah bisah Fiska
gigi, makan, memakai baju) bisa melakukan beberapa ADL
secara mandiri
08.00 2 5. Mendorong kemandirian pasien O: pasien terlihat bisa menyikat gigi Fiska
dan makan secara mandiri
6. Memberi lingkungan yang bersih, nyaman, dan
08.00 2 S: pasien mengatakan lebih segar Fiska
tenang
setelah mandi
7. Memonitor tanda-tanda vital
09.00 1,2 O: TD:155/80,N:80,S:36,5,RR:20 Fiska
8. Melakukan kolaborasi pemberian cairan IV
09.00 1 O: Fiska
9. Memonitor tanda-tanda vital
10.00 1,3 O: TD:150/80,N:78,S:36,3,RR:19 Fiska
10. Memberika terapi farmakologi sesuai resep
10.15 1,3 O: Obat masuk IV Fiska
(injeksi Asam Traneksamat 500 mg, dan Drip
Metronidazole 500 mg)
10.00 1 11. Memonitor tanda-tanda vital O: TD: 156/80,N:81,S:36,7,RR:21 Fiska
10.00 1 12. mendorong istirahat S: Pasien mengatakan akan Fiska
beristirahat
11.00 1 13. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:160/90,N:87,S:36,6.RR:20 Fiska
12.00 1,3 14. Memberikan terapi farmakologi sesuai resep O: obat masuk IV Fiska
(injeksi Meropenem 1 gram, injeksi Ranitidine
50 mg, injeksi Omeprazole 40 mg)
12.00 1 15. Memonitor tanda-tanda vital O: TD:170/100,N:89,S:36,7,RR:21 Yulia
13.00 4 16. Membatasi pengunjung bila perlu O: Keluarga pasien terlihat Yulia
menjenguk secara bergantian
13.00 1 17. Memonitor tanda-tanda vital O: TD:150/90,N:80,S:36,8,RR:20 Intan
14.00 1 18. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:145/87,N:78,S:36,5,RR:19 Intan
15.00 1 19. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:138/86,N: 77,S:37,1,RR:22 Intan
16.00 1 20. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:132/78,N:77,S:36,8,RR:19 Yulia
17.00 1 21. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:120/77,N:75,RR:20,S:36,4 Yulia
18.00 1 22. Memberika terapi farmakologi sesuai resep O: obat masuk IV. Intan
(injeksi Asam Traneksamat 500 mg, dan Drip
Metronidazole 500 mg)
18.00 4 23. Meningkatkan intake nutrisi S: Keluarga pasien mengatakan Intan
pasien sudah mulai mau makan
18.00 1 24. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:124/88,N:74,RR:19, S:36,9 Intan
18.00 4 25. Memberikan terapi farmakologi sesuai resep O: obat masuk IV intan
19.00 1 26. Memonitor tanda-tanda vital O:TD:118/78, N:74,S:36,4,RR:20 intan
20.00 1 27. Memonitor tanda-tanda vital O:TD: 117/74,N:75,S:36,7,RR:21 intan
IX. EVALUASI
- Makan 2 5 2
- Memakai baju 2 5 2
- Mandi 2 5 2
- Kebersihan mulut 3 5 3
- Berpindah posisi 2 4 2
P:
- Monitor kemampuan perawatan diri secara mandiri
- Beri bantuan perawatan diri (mandi, sikat gigi, makan, memakai
baju)
- Dorong kemandirian pasien
- Beri lingkungan yang bersih, nyaman, dan tenang
- Monitor kebutuhan pasien terkait berpakaian, makan, mandi
Resiko infeksi ditandai dengan S: - Putri
adanya prosedur invasif O: TD: 132/70, N: 60, RR: 20, S: 36,5
A: Masalah resiko infeksi teratasi dengan kriteria hasil:
Indikator A Saat ini T
1. Pasien bebas dari tandad gejala 5 5 5
infeksi
2. Menunjukkan kemampuan cara 5 5 5
untuk mencegah timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit dalam batas normal 5 5 5
4. Menunjukkan perilaku hidup sehat 5 5 5
P:
- Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
- Mempertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat.
Gangguan citra tubuh b.d S: Pasien mengatakan takut orang didekatnya akan merasa bau. Putri
pembedahan Pasien mengatakan malu terdapat stoma di perutnya
O: Pasien terpasang stoma di perut bagian kiri, pasien tampak sedih
A: Masalah gangguan citra tubuh teratasi sebagian dengan kriteria
hasil:
Indikator A Saat ini T
1. Body image positif 3 3 4
2. Mampu mengidentifikasi kekuatan 3 3 4
profesional
3. Mendeskripsikan secara faktual 3 4 4
perubahan fungsi tubuh
4. Mempertahankan interaksi sosial 4 5 5
P:
- Menjelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan
prognosis penyakir
- Mengidentifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu.
P:
- Beri bantuan perawatan diri (mandi, sikat gigi, makan, memakai
baju)
- Dorong kemandirian pasien
- Beri lingkungan yang bersih, nyaman, dan tenang
Resiko infeksi ditandai dengan S: - Intan
adanya prosedur invasif O: Tidak ada tanda-tanda infeksi,lingkungan pasien bersih.
A: Masalah resiko infeksi teratasi dengan kriteria hasil:
Indikator A Saat ini T
1. Pasien bebas dari tanda gejala 5 5 5
infeksi
2. Menunjukkan kemampuan cara 5 5 5
untuk mencegah timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit dalam batas normal 5 5 5
4. Menunjukkan perilaku hidup sehat 5 5 5
P:
- Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
- Mempertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat.
Gangguan citra tubuh b.d S: - Intan
pembedahan O: Pasien tampak lebih tenang.
A: Masalah gangguan citra tubuh belum teratasi dengan kriteria hasil:
Indikator A Saat ini T
1. Body image positif 3 3 4
2. Mampu mengidentifikasi kekuatan 3 4 4
profesional
3. Mendeskripsikan secara faktual 3 4 4
perubahan fungsi tubuh
4. Mempertahankan interaksi sosial 4 5 5
P: Memfasilitasi pasien kontak dengan individu lain
3. Minggu, 7 Januari Defisit volume cairan b.d S: Keluarga pasien mengatakan pasien sudah mulai mau makan lebih Yulia
2018 kehilangan cairan secara aktif. banyak.
O: Membran mukosa terlihat lembab
TD: 117/74,N:75,S:36,7,RR:21
A: Masalah defisit volume cairan teratasi dengan kriteria hasil:
Indikator A Saat ini T
1. Mempertahankan urin output yang 3 4 4
sesuai
2. TTV dalam batas normal 4 5 5
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi 3 4 4
P:
- Monitor status hidrasi (kelmbaban membran mukosa, nadi
adekuat, TD ortostatik)
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor intake makanan/cairan
intoleransi aktivitas S: pasien mengatakan sudah bisa melakukan beberapa ADL secara
berhubungan dengan tirah baring mandiri
O: TD: 150/88, N: 88x/m, S: 36,5, RR: 20
A: Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian dengan kriteria
hasil
Indicator A T A
- Makan 2 5 5
- Memakai baju 2 5 2
- Mandi 2 5 2
- Kebersihan mulut 3 5 6
- Berpindah posisi 2 4 3
P:
- Beri bantuan perawatan diri (mandi, sikat gigi, makan, memakai
baju)
- Dorong kemandirian pasien
- Beri lingkungan yang bersih, nyaman, dan tenang
Resiko infeksi ditandai dengan S: - Yulia
adanya prosedur invasif O: Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka jahitan dan stoma.
A: Masalah resiko infeksi teratasi dengan kriteria hasil:
Indikator A Saat ini T
1. Pasien bebas dari tandad gejala 5 5 5
infeksi
2. Menunjukkan kemampuan cara 5 5 5
untuk mencegah timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit dalam batas normal 5 5 5
4. Menunjukkan perilaku hidup sehat 5 5 5
P:
- Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
- Mempertahankan lingkungan aseptik pada pasien
Gangguan citra tubuh b.d S: - Yulia
pembedahan O: Keluarga pasien terlihat menjenguk secara bergantian, pasien
tampak mulai menerima keadaan.
A: Masalah gangguan citra tubuh teratasi dengan kriteria hasil:
Indikator A Saat ini T
1. Body image positif 3 4 4
2. Mampu mengidentifikasi kekuatan 3 4 4
profesional
3. Mendeskripsikan secara faktual 3 4 4
perubahan fungsi tubuh
4. Mempertahankan interaksi sosial 4 5 5
P: Melanjutkan intervensi
I: Memfasilitasi pasien kontak dengan individu lain